Anda di halaman 1dari 2

Nama : Pristiwanto Adhi Anugraha

NRP : 2216100097

Antena berperan dalam mengubah energi elektrik RF menjadi gelombang EM yang memancar di
udara. Ukuran fisik dari antena berbanding terbalik dengan frekuensi kerjanya. Semakin besar
frekuensi, semakin kecil ukuran antena

Direktivitas adalah merepresentasikan ‘pengarahan’ antena. Semakin besar direktivitas dapat


diartikan bahwa lebar berkasnya semakin sempit

Gain yaitu kuat pancaran sinyal yang biasanya merujuk pada arah yang memiliki radiasi maksimum

• dBi : gain relatif terhadap antena isotropik

• dBd : gain relatif terhadap antena dipole /2

Polarisasi gelombang berkaitan dengan orientasi vektor medan listrik yang dibangkitkan saat
pemancaran. Polarisasi Antena mengacu pada arah Medan Listrik suatu antenna. Jika arah medan
listrik horisontal, maka antena memiliki polarisasi horisontal (sejajar permukaan tanah). Jika arah
medan listrik vertikal, maka antena memiliki polarisasi vertikal (tegak permukaan tanah)

Polarsasi antena yang berada dalam satu Rangkaian RF wajib memiliki polarisasi yang identik.

Jika pemasangan antena Rx tidak sesuai dengan polarisasi gelombang, maka ada yang diterima akan
lebih kecil ; terjadi “ polarization mismatch “.

Kegunaan PolarisasiMeningkatkan isolasi dari sinyal yang tidak diinginkan. Mengurangi interferensi.
Dapat menentukan daerah jangkauan secara spesifik

Klasifikasi Antena

Berdasarkan lebar berkas pancarannya, antena dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu

Antena Directional Memiliki beamwidth yang sempit. Daya pancar lebih fokus pada arah tertentu,
Jarak jangkau lebih jauh. Contoh : Yagi, Log-periodik, Parabola

Omni-Directional Memiliki beamwidth yang lebar. Beradiasi pada 3600 . Daya pancar tersebar ke
segala arah. Jarak jangkau sempit, tapi area coverage besar. Contoh : Antena Omni

Mekanisme Propagasi

• Line-of-sight (LoS)

– Propagasi gelombang radio yang terjadi tanpa adanya penghalang dan pantulan

• Zona Fressnel I bebas

– Sinyal berkurang sesuai dengan redaman pathloss

(20 db/dekade)
• Non Line-of-Sight (NLOS)

– Reflection

• Perubahan arah tiba-tiba dari perambatan gelombang pada antarmuka dua


media yang berbeda.

• Dalam hal ini, ukuran benda pemantul jauh lebih besar dibandingkan dengan
panjang gelombang sinyal radio.

– Difraction

• Mekanisme perambatan gelombang pada penghalang dengan profil tajam,


dimana gelombang radio akan merambat mengikuti bentuk ujung obyek
tajam

• Difraksi memungkinkan sinyal diterima oleh Rx walaupun terhalang secara


fisik dengan Tx

• Terdapat redaman tambahan akibat difraksi

Scattering

Suatu fenomena dimana arah atau polarisasi gelombang berubah akibat perambatan melewati
obyek-obyek yang lebih kecil dibandingkan dengan panjang gelombang ( dedaunan, butir hujan ).
Hamburan akan menyebabkan perubahan polarisasi dan distribusi energi secara acak.

Aplikasi Sistem Gelombang Radio

• Microwave System

– Transmisi dilakukan secara LOS

Komunikasi Satelit dan Teresteri

Anda mungkin juga menyukai