Anda di halaman 1dari 3

PRISTIWANTO ADHI ANUGRAHA

07111640000097

Harmonisa menurut International Electrotechnical Commision (IEC) 6100-2-1-1990


didefenisikan sebagai tegangan ataupun arus sinusoidal yang mempunyai kelipatan frekuensi
sistem pasokan tenaga listriknya sebagaimana yang dirancang untuk dioperasikan (50 Hz
ataupun 60 Hz).

Pengaruh Harmonisa pada Sistem Tenaga Listrik sebagai berikut :

a. Pada Sistem Proteksi

Pada peralatan sistem proteksi, harmonisa dapat menyebabkan:

 Penurunan rating (derating) akibat pemanasan yang terjadi.


 Menyebabkan peningkatan pemanasan dan rugi-rugi pada switchgear, sehingga mengurangi
kemampuan mengalirkan arus dan mempersingkat umur beberapa komponen isolator.
 Timbulnya getaran mekanis pada panel listrik yang merupakan getaran resonansi mekanis akibat
harmonisa arus frekuensi tinggi.
 Harmonisa dapat menimbulkan tambahan torsi pada kWh-meter jenis elektromekanis yang
menggunakan piringan induksi berputar, akibatnya putaran piringan akan lebih cepat atau terjadi
kesalahan ukur pada kWh-meter karena piringan induksi tersebut dirancang hanya untuk
beroperasi pada frekuensi dasar.
 Triple harmonisa pada kawat netral dapat memberikan induksi harmonisa yang mengganggu
sistem telekomunikasi.
 Pemutus beban dapat bekerja di bawah arus pengenalnya atau mungkin tidak bekerja pada arus
pengenal.
 Untuk sistem tenaga, arus pada kawat netral membesar (terutama akibat munculnya kelipatan
harmonisa ke-3) serta tegangan sentuh peralatan membesar dan berbahaya bagi operator.

b. Transformator

Pada transformator daya, arus urutan nol yang bersirkulasi pada belitan delta dapat menyebabkan arus
yang besar dan pemanasan berlebih. Naiknya suhu transformator akan menyebabkan:

1. Penambahan rugi-rugi daya akan mengurangi kapasitas pembebanan transformator. Misal:


pada transformator 750 kVA, dengan 10% rugi arus eddy dan rugi arus harmonisa akan
bekerja hanya pada 77,5%-nya atau menjadi 578 KVA.
2. Mengurangi kemampuan arus maksimum.
3. Mengurangi umur transformator.

c. Rugi-rugi pada Konduktor Kabel dan Kawat Transmisi

Apabila system mengalami resonansi, tegangan pada sistem dapat mengalami peningkatan.
Akibatnya, kabel dan isolator lainnya akan mengalami stres tegangan berlebih dan korona, yang dapat
menyebabakan kegagalan pada isolasi listrik atau mempercepat penuaan (aging).

d. Generator Sinkron

 Beberapa dampak arus harmonisa terhadap generator sinkron biasanya disebabkan adanya
beban non linier. Beban non-linear akan menyebabkan rugi-rugi tambahan pada generator
sinkron. Rugi-rugi tambahan akibat beban non-linear disebabkan oleh rugi-rugi arus urutan
nol dan rugi-rugi arus urutan negatif
 Dalam sistem pembangkitan energi listrik sendiri yang umumnya menggunakan konfigurasi
tiga-fasa empat-kawat, kontribusi rugi-rugi tambahan akibat arus urutan nol lebih besar
dibandingkan rugi-rugi tambahan akibat oleh arus urutan negatif

e. Capacitor Bank

Beberapa dampak tegangan dan arus harmonisa terhadap Capacitor Bank sebagai berikut :

 Dalam sistem tenaga listrik dengan tegangan dan arus harmonic yang besar, batasan-batasan
rating tegangan dan kVAR sering dilampaui dan menghasilkan kegagalan operasi
kapasitor.Kegagalan terjadi disebabkan reaktans kapasitif berbanding terbalik terhadap
frekuensi.
 Resonansi Harmonic, Resonansi Harmonic dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah.
Itu disebabkan saat reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif memiliki besar yang sama
dalam sistem tenaga listrik. Pada sistem tenaga listrik yang memiliki banyak komponen
harmonic, kedua jenis resonansi dapat terjadi. Pada keadaan resonansi, jika frekuensi yang
datang sangat besar, kerusakan parah dapat terjadi pada kapasitor. Dan juga, ada
kemungkinan yang besar kerusakan terjadi pada peralatan listrik lainnya

Total Harmonic Distortion (THD) adalah indeks penting yang secara luas digunakan untuk
mengetahui kualitas daya listrik pada sistem transmisi dan distribusi. THD menyatakan besarnya
distorsi yang ditimbulkan oleh semua komponen harmonisa, dapat didefinisikan dengan persamaan
berikut :

Keterangan:
THDV = Total Harmonic Distortion Tegangan [%]
THDI = Total Harmonic Distortion Arus [%]
Vh = Nilai rms tegangan harmonisa ke-h [Volt]
Ih = Nilai rms arus harmonisa ke-h [Ampere]
VI = Nilai rms tegangan pada frekuensi dasar [volt]
I1 = Nilai rms arus pada frekuensi dasar [Ampere]

Distorsi harmonisa bisa menyebabkan terjaadinya voltage zero crossing, yang beakibat pada
kesalahan operasi bila digunakan untuk sinkronisasi kontrol. Komputer dan sejenisnya membutuhkan
sumber AC yang bila mengandung harmonisa THD (Total Harmonic Distortion) tegangannya tidak
boleh lebih dari 5%, dan untuk masing-masing harmonisa tidak boleh lebih dari 3% gelombanng dasar
(50 Hz).

.
Sumber :
https://www.academia.edu/37255346/ANALISIS_TOTAL_HARMONIC_DISTORTION_THD_ARUS_SEC
ARA_TEKNIS_PADA_GARDU_DISTRIBUSI_POLITEKNIK_NEGERI_MALANG?auto=download

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/17527/C20_paper.pdf?sequence=3

Anda mungkin juga menyukai