jika jika ditemukan saya melakukan kecurangan pada ujian ini, saya siap menanggung sanksi
akademik sesuai dengan peraturan ITS”
Rotor Test
2. Transformator
In Service Inspection
In Service Measurement
Shutdown measurement
Shutdown function check
3. Motor
Pengujian Prediktif (Predictive Testing)
Pengujian Diagnosis (Diagnostic Testing)
4. Gardu Induk
Pemutus Tegangan
Current Transformer
Relay
2. Transformator
In Service Inspection
Pemeliharaan yang dilakukan secara dini untuk mendeteksi adanya
ketidaknormalan yang mungkin terjadi didalam trafo tanpa terjadi pemadaman
listrik. Pemeliharaan yang dilakukan berupa pemeriksaan kipas pendingin,
pemeriksaan silica gel, pemeriksaan level minyak, pemeriksaan suhu belitan,
pemeriksaan kebocoran minyak, dan pemeriksaan grounding.
In Service Measurement
Pemeliharaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan trafo lebih detail tanpa
terjadi pemadaman listrik. Pemeliharaan yang dilakukan berupa thermovisi /
thermal image, dissolved gas analysis (DGA), dan pengujian furan.
Shutdown measurement
Pemeliharaan yang dilaksanakan saat pemeliharaan rutin atau saat investigasi
ketidaknormalan. Pemeliharaan yang dilakukan berupa pengukuran tahanan isolasi
(Insulation Resistance), pengukuran tangen delta (TanDelta Measurement),
pengukuran SFRA (SFRA), Ratio Test, pengukuran tahanan DC (RDC), dan HV
test
Shutdown function check
Pemeliharaan yang dilakukan dengan tujuan untuk menguji fungsi dari relay-relay
proteksi maupun indicator yang terdapat pada transformator. Pemeliharaan yang
dilakukan berupa relay buchoz, relay jansen, relay sudden pressure, relat thermal,
dan oil level
3. Motor
a. Pengujian Prediktif (Predictive Testing)
(1) Pengujian Tahanan Isolasi (Insulation Resistance (IR) Test)
Test yang dilakukan untuk mengetahui Tahanan isolasi dari peralatan
Hasil (Result): Nilai tahanan isolasi, umumnya Ratusan sampai Ribuan megaohm
Relay
OCR
Dilakukan untuk mengetahui arus kerja dari phasa ke phasa. Relay ini akan bekerja
bila arus yang mengalir melebihi nilai setting arusnya. Relay bekerja dengan
membaca input berupa besaran arus kemudian membandingkan dengan nilai setting,
apabila nilai arus terbaca oleh relay melebihi nilai setting, maka relay akan mengirim
perintah trip PMT setelah tunda waktu yang diterapkan pada setting.
DGR
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui arus kerja dari phasa ke tanah. Prinsip
kerja DGR sama dengan OCR, yang membedakan hanyalah pada fungsi dan elemen
sensor arus. OCR biasanya memiliki 2 atau 3 sensor arus (untuk 2 atau 3 fasa)
sedangkan GFR hanya memiliki 1 sensor arus (satu fasa).