Anda di halaman 1dari 22

VERYLIAN N

MICHAEL S
PRISTIWANTO A
ALDO P
Pada percobaan pertama dilakukan pengamatan
pada trafo 3 fasa. Pada sisi primer jumlah
belitannya adalah 1330, dan pada sisi sekunder
terdapat jumlah belitan 415.
1. Jelaskan bagian-bagian transformator 3 fasa !
Bagian Utama
 Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi,magnetik yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan.
 Kumparan Transformator
Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang
membentuk suatu kumparan atau gulungan.
 Minyak Transformator
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang
dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada transformator
 Bushing
Bushing sekaligus berfungsi sebagai penyekat/isolator antara konduktor tersebut
dengan tangki transformator. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian
kondisi bushing yang sering disebut center tap.
 Tangki Konservator
Tangki Konservator berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan
uap/udara akibat pemanasan trafo karena arus beban.
Peralatan Bantu
 Pendinginan Transformator
untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut transformator
perlu dilengkapi dengan alat atau sistem pendingin untuk menyalurkan
panas keluar transformator
 Tap Changer
Kualitas operasi tenaga listrik jika tegangan nominalnya sesuai ketentuan,
tapi pada saat operasi dapat saja terjadi penurunan tegangan sehingga
kualitasnya menurun, untuk itu perlu alat pengatur tegangan agar tegangan
selau pada kondisi terbaik, konstan dan berkelanjutan.
 Alat pernapasan (Dehydrating Breather)
Karena pengaruh naik turunnya beban trafo, maupun suhu udara luar, maka
suhu minyak pun berubah. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai
dan mendesak udara di atas permukaan minya keluar dari dalam tangki.
Sebaliknya apabila suhu minyak turun, minyak menyusut, udara luar akan
masuk ke tangki.
 Indikator
Untuk mengawasi kerja trafo, perlu ada indikator seperti : indikator suhu
minyak, indikator permukaan minyak, indikator pendingin, indikator
kedudukan tap, dll.
2. Sebut dan jelaskan jenis transformator berdasarkan
intinya!
 Trafo berinti Udara (Air Core Transformer)
Pada Trafo yang berinti Udara, Gulungan Primer dan
Gulungan Sekunder dililitkan pada inti berbahan
non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung yang
berongga. Bahan non-magnetik yang dimaksud
tersebut dapat berupa bahan kertas ataupun karton.
Ini artinya, hubungan hubungan fluks antara
gulungan primer dan gulungan sekunder adalah
melalui udara. Tingkat kopling atau induktansi
mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih kecil
dibandingkan dengan Trafo yang berinti besi.
Kerugian Histerisis dan kerugian arus eddy yang
biasanya terjadi pada trafo inti besi dapat dikurangi
atau bahkan dapat dihilangkan pada trafo yang yang
berinti udara ini. Trafo inti udara ini biasanya
digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi.
 Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)
Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan
gulungan sekunder dililitkan pada inti
lempengan-lempengan besi tipis yang dilaminasi.
Trafo inti besi memiliki efisiensi yang lebih tinggi
jika dibandingkan dengan trafo yang berinti
udara. Hal ini dikarenakan bahan besi
mengandung sifat magnetik dan juga konduktif
sehingga mempermudah jalannya fluks magnet
yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan
serta untuk mengurangi suhu panas yang
ditimbulkan. Trafo yang berinti besi biasanya
digunakan pada aplikasi frekuensi rendah.
3. Tentukan tipe transformator yang digunakan berdasar bentuk
intinya!

Berdasarkan pada posisi lilitan kumparan terhadap inti. Dikenal 2 jenis


trafo, yaitu:
 Bentuk L, inti trafo disusun dari plat-plat bahan ferromagnetik yang
berbentuk huruf L yang disusun saling isi mengisi.
 Bentuk E, dimana tiap lapisan inti dibuat dari bahan ferromagnetik
yang berbentuk huruf E dan disusun saling isi mengisi.
 Bentuk F, dimana tiap lapisan inti disusun dari bahan ferromagnetik
yang berbentuk huruf F yang disusun saling isi mengisi.
Percobaan 2a. Transformator Tiga Fasa Hubungan Yy0

Analisa Data :
Tegangan line to line di sisi primer (wye) > tegangan di sisi
sekunder (wye) dikarenakan perbandingan belitan di sisi
sekunder lebih kecil dari pada di sisi primer. Pada
hubungan Yy0, untuk mencari tegangan di sisi sekunder
menggunakan rumus:
Percobaan 2B. Transformator Tiga Fasa Hubungan
Dy5

Analisa Data :
Tegangan line to line sisi primer (delta) > tegangan
sisi sekunder (wye) karena perbandingan belitan di
sisi sekunder < sisi primer.
Percobaan 2c. Transformator Tiga Fasa Hubungan Yz5

Analisa Data :
Tegangan line to line di sisi primer (wye) > sisi sekunder
(zig-zag) disebabkan perbandingan belitan sisi primer >
sisi sekunder.
2a. Transformator tiga fasa hubungan Yy0
1. Berikan perbandingan antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
(Trafo ideal)

𝑁1 1330
𝑎= = = 3.205
𝑁2 415

1 1
𝑉2𝐿−𝐿 = 𝑉1𝐿−𝐿 = 380 = 118.56 𝑉
𝑎 3.205

118.56 − 110
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑥100% = 7.2%
118.56
2b. Transformator tiga fasa hubungan Dy5
1. Berikan perbandingan antara hasil pengukuran dengan
hasil perhitungan (Trafo ideal)!

𝑁1 1330
𝑎= = = 3.205
𝑁2 415

1 1
𝑉2𝐿−𝐿 = 3 . 𝑉1𝐿−𝐿 = 3 . 230 = 124.3 𝑉
𝑎 3.205

124.3 − 120
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑥100% = 3.46%
124.3
2c. Transformator tiga fasa hubungan Yz5
1. Berikan perbandingan antara hasil pengukuran dengan hasil
perhitungan (Trafo ideal)!

𝑁1 1330
𝑎= = = 3.205
𝑁2 415

1 1
𝑉2𝐿−𝐿 = 3 . 𝑉1𝐿−𝐿 = 3 . 380 = 202.65 𝑉
𝑎 3.205

202.65 − 200
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑥100% = 1.3%
202.65
3a 3b

3b

3c
 Percobaan 3a. Tidak terdapat pergeseran fasa, hal ini sesuai
dengan konfigurasi kode ke 3nya yakni Yy0, yakni 0*30
derajat = 0 derajat pergeseran fasa.
 Percobaan 3b. terdapat pergeseran fasa sebesar 150 derajat,
hal ini sesuai dengan konfigurasi kode ke 3nya yakni Dy5,
yakni 5*30 derajat = 150 derajat pergeseran fasa.
 Percobaan 3c. terdapat pergeseran fasa sebesar 150 derajat,
hal ini sesuai dengan konfigurasi kode ke 3nya yakni Yz5,
yakni 5*30 derajat = 150 derajat pergeseran fasa.
1. Berikan analisis mengenai perbandingan bentuk dan beda
fasa tegangan primer dan sekunder dari trafo hubungan Yy0!
 Berdasarkan grafik yang ditunjukkan oleh osiloskop,
tegangan primer dan sekunder sefasa. Hal ini disebabkan
konfigurasi trafo Yy0 dimana 0 menunjukkan perbedaan
fasa tegangan primer dan sekunder sebesar 0°

2. Berikan analisis mengenai perbandingan bentuk dan beda


fasa tegangan primer dan sekunder dari trafo hubungan Dy5!
 Berdasarkan grafik yang ditunjukkan oleh osiloskop,
tegangan primer dan tegangan sekunder terdapat
perbedaan fasa. Hal ini disebabkan konfigurasi trafo Dy5
dimana 5 menunjukkan perbedaan fasa tegangan primer
dan sekunder sebesar 150°.
Dari percobaan empat didapatkan hasil bahwa semakin
banyak beban lampu yang terpasang mempengaruhi
besarnya tegangan pada sisi sekunder. Dan
menyebabkan perubahan nilai arus, semakin banyak
beban maka arus akan semakin besar pada sisi primer
dan bekerja berkebalikan pada sisi sekunder
1. Jelaskan prinsip kerja transformator 3 fasa!

Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum


Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya
medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan
pada transformator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet
berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi sekunder
menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula.
Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat
beda tegangan. Pada prinsipnya transformator tiga fasa sama dengan
transformator satu fasa. Perbedaannya adalah seperti perbedaan listrik satu fasa
dengan listrik tiga fasa yaitu dengan mengenal sistem bintang (Y) dan sistem
delta (Δ) serta sistem zig–zag. Transformator tiga fasa ini dikembangkan dengan
alasan ekonomis. Untuk menganalisa trafo daya 3 fasa dilakukan dengan
memandang transformator 3 fasa sebagai trafo 1 fasa. Hanya untuk hasil akhir
biasanya parameter tertentu (arus, tegangan, daya) transformator tiga fasa
dikaitkandengan nilai 3 (seperti pada persamaan listrik arus bolak – balik).
2. Jelaskan mengenai angka lonceng dan kaitannya
dengan percobaan yang telah dilakukan!

Angka lonceng menunjukkan pergeseran sudut fasa


antara tegangan tinggi dan tegangan rendah. Setiap satu
digitnya dianggap adanya pergeseran sebesar 30°.
Pergeseran sudut fasa ini sangat penting diketahui
sebagai salah satu syarat untuk paralel trafo. Trafo yang
akan di paralel harus mempunyai pergeseran sudut fasa
yang sama antara tegangan rendah terhadap tegangan
tinggi, dengan kata lain trafo yang akan diparalel dengan
trafo lainnya harus mempunyai vektor grup yang sama.
Berdasarkan dari percobaan yang kami lakukan dapat
diperoleh beberapa kesimpulan antara lain yaitu:

 Perbandingan tegangan sisi primer dan sekunder


sebanding dengan perbandingan belitan sisi primer dan
sekunder
 Angka lonceng berguna untuk mengetahui perbedaan fasa
tegangan di sisi primer dan sekunder
 Semakin besar beban yang diberikan pada trafo, maka arus
pada sisi primer semakin besar
 Semakin banyak beban yang diberikan pada trafo, maka
semakin besar daya yang disalurkan oleh trafo

Anda mungkin juga menyukai