PENDAHULUAN
Tanah dibentuk oleh beberapa faktor-faktor yang terdiri atas iklim, vegetasi,
bahan induk, jenis timbulan, dan lamanya waktu terbentuknya tanah. Proses
pembentukan tanah tropika dibagi ke dalam dua proses yaitu:
Faktor lain yang dapat mempengaruhi potensi dan penerapan LEISA adalah
penurunan produksi dan masa rehabilitasi, persyaratan tenaga kerja tinggi, aspek
kepemilikan lahan, isu gender, kendala penerapan pendekatan pengembangan
teknologi partisipatif, aspek ekonomi makro, pengaruh pemerintah dan penyebaran
informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
B. PEMUPUKAN
Pemupukan merupakan proses untuk memperbaiki atau memberikan
tambahan unsur-unsur hara pada tanah baik langsung maupun tak langsung agar
dapat memenuhi kebutuhan bahan makanan pada tanaman. Tujuannya dilakukan
pemupukan untuk memperbaiki kondisi tanah, meningkatkan kesuburan tanah,
memberikan nutrisi untuk tanaman, dan memperbaiki kualitas serta kuantitas
tanaman.
Terdapat beberapa cara untuk memberikan pupuk pada tanaman seperti
melalui akar tanaman atau melalui daunnya. Untuk akar tanaman biasanya pupuk
hanya disebar merata pada tanaman atau bisa juga dilakukan pembajakan. Cara ini
dinilai sangat efisien karena tanaman yang telah ditanam dengan jarak yang teratur
dapat menyerap dengan baik. Cara lain yaitu berupa menempatkannya pada
lubang. Cara ini akan efisien jika jarak tanaman yang tidak terlalu jauh. Kita juga
bisa melakukan pemupukan melalu daun dengan cara menyemprotkannya ke
tanaman. Pemupukan cara ini biasanya mencampurkan air dengan pupuk agar
dapat tercampur secara merata. Terkadang hal ini cukup sulit dikarenakan
membutuhkan waktu yang lama untuk memupuk daerah yang luas. Namun bisa
juga dibantu alat lain agar memudahkan pemupukan.
1. Kegunaan dari bahan pembenah tanah (amelioran) yang kami berikan adalah
untuk memperbaiki kualitas tanah, menjaga kesuburan tanah, dan menjaga
mahluk hidup untuk dapat tumbuh dan berkembang.
2. Fungsi bahan pembenah tanah adalah sebagai pemantapan agregat tanah untuk
mencegah erosi dan pencemaran, merubah sifat hidrophobic atau hidrofilik,
sehingga merubah kapasitas tanah menahan air, meningkatkan kapasitas
tukar kation (KTK) tanah, dan menciptakan lingkungan yang baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan mikro dan makroorganisme tanah.
3. Penggunaan bahan pembenah mineral harus diperhatikan dampak negatifnya
terhadap lingkungan, diperhatikan pula faktor ketersediaan, dan jaminan
mutu, serta harga. Pemanfaatan bahan pembenah tanah yang bersifat sintetis,
dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap lingkungan, harganya juga
seringkali terlalu mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Craine, Joseph M. ,dkk. 2012. Resource Limitation, Tolerance, And The Future Of
Ecological Plant Classification. Makalah dipublikasikan online pada 30
Oktober 2012. USA.