Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Banyak pendapat bahwa gua-gua biasanya terbentuk dari batuan karbonat yang terbentuk karena
proses tektonik, yaitu pengangkatan dari lingkungan laut dangkal atau hasil pelarutan dari permukaan
yang tersingkap seperti Gua Petruk dan Gua Jaitjajar di Kebumen, namun ada juga gua yang terbentuk
dari batuan beku misalnya Gua Lawa di Purbalingga. Hal ini membuat gua tersebut dapat dijadikan objek
geowisata karena keunikan karakter geologinya yang dapat mendongkrak perekonomian lokal. Akan
tetapi, perkembangannya masih terbelakang karena kurangnya fasilitas dan alat transportasi, juga
keterlibatan masyarakat lokal. Karena itu, hal ini diperlukan untuk menilai potensi dari Gua Lawa dan
tantangan-tantangan untuk meningkatkannya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkn
pengembangan geowisata di gua lawa melalui pengintegrasian karya-karya sebelumnya yang
dipublikasikan dan tidak dipublikasikan, serta data observasi lapangan yang menghasilkan sejarah geologi
dan penilaian potensinya.

Gua Lawa terletak di lava kuarter dari formasi Gunung Slamet (Qvls) yang terdiri dari lava andesitic
yang membentuk pori di lereng sebelah timur. Gua ini terbentuk dari hasil aliran lava dari erupsi gunung
api Slamet yang memiliki perbedaan waktu saat magma mendingin. Ini menyebabkan beberapa bagian
dari lava membeku lebih dulu sementara bagian yang lain tetap mengalir sehingga mebmentuk lubang-
lubang. Lubang-lubang ini akhirnya membentuk gang-gang dari gua ini.

Gua Lawa mirip seperti gua lava yang ada di Bali, Indonesia dan di Jeju, Korea Selatan yaitu Gua
Lava Batur dan Manjanggul yang masing-masng telah menggembangkan geowisatanya melalui
peningkatan infrastruktur dan transportasi, melibatkan penduduk setempat, dan menawarkan iklan dan
kemitraan yang menarik. Manajemen geowisata tersebut dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan
pengembangan geowisata Gua Lawa serta memaksimalkan potensinya.

Keywords : Gua, Geowisata, Gua Lawa, Purbalingga.


ABSTRAK

Pada umumnya, genesa gua terbentuk dari batuan karbonat yang terbentuk akibat proses
tektonik, yaitu pengangkatan yang berasal dari lingkungan laut dangkal atau hasil pelarutan dari
permukaan yang tersingkap seperti gua yang berada di Kebumen, Gua Petruk dan Gua Jatijajar,
terbapat juga gua yang terbentuk dari produk vulkanik misalnya Gua Lawa di Purbalingga. Hal ini
menjadikan gua tersebut dapat menjadi objek geowisata yang keunikannya dapat diambil dari sisi
geologinya yang dapat membantu masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian.
Pengembangan dari objek wisata ini masih kurang andil masyarakat sekitar bahkan pemerintah
untuk mengembangkan potensi yang dapat dilihat dari minimnya fasilitas yang ada serta moda
trasnportasinya masih dinilai kurang menunjang. Hal ini menjadi suatu tantangan untuk
meningkatkan objek wisata ini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan serta
mengembangkan sektor geowisata Gua Lawa melalui evaluasi yang akan dilakukan dari tulisan
yang telah dipublikasi dan tidak dipublikasi, serta dengan data observasi lapangan yang berupa
sejarah geologi dan penilaian potensinya.
Gua Lawa terletak di Lava Kuarter dari Formasi Gunung Slamet (Qvls) yang terdiri dari
lava andesitik yang membentuk lubang yang berada di lereng sebelah timur. Gua ini terbentuk dari
hasil aliran lava dari erupsi gunung api Slamet purba yang memiliki perbedaan waktu saat magma
mendingin. Ini menyebabkan bagian luar dari lava membeku lebih dulu sementara bagian
dalamnya tetap mengalir sehingga membentuk lubang pada bagian bawah. Lubang ini akhirnya
membentuk percabangan gua ini.
Selain di Gua Lawa, terdapat juga gua lava yang berada di Indonesia seperti Gua Lava
Batur di Bali, Indonesia dan yang paling terkenal di Korea Selatan berada di Jeju, Korea Selatan
yaitu Gua Manjanggul dan keduanya telah dikembangkan geowisatanya melalui peningkatan
infrastruktur dan transportasi dengan melibatkan penduduk setempat dengan cara menawarkan
iklan-iklan dan kemitraan yang menarik. Manajemen geowisata tersebut dapat diterapkan untuk
mengatasi tantangan pengembangan geowisata Gua Lawa serta memaksimalkan potensi yang ada.

Kata Kunci : Gua, Geowisata, Gua Lawa, Purbalingga

Anda mungkin juga menyukai