Anda di halaman 1dari 85

1 Program Kerja Kepala SMAN 1 mukomuko

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lata Belakang

Tahun pelajaran yang lalu sudah dilewati dengan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini
dikarenakan SMA Negeri 1 mukomuko Kabupaten mukomuko yang tentu saja segala
sesuatunya masih sangat kekurangan baik tenaga pendidik maupun tanaga kependidikan
termasuk sarana dan prasarana lainnya.

Pada tahun pelajaran Pelajaran 2019/2020 SMA Negeri 1 mukomuko Kabupaten mukomuko
berupaya untuk mengatasi segala kekurangan tersebut dengan menyusun rencana kerja /
program kerja tahunan yang penekanannya pada upaya peningkatan mutu pembelajaran dan
peningkatan kedisiplinan siswa.

Sesuai dengan Undang-undang sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa :


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

Berdasarkan kepentingan tersebut SMA Negeri 1 mukomuko Kabupaten mukomuko sebagai


salah satu intansi yang terkait langsung dengan system pendidikan nasional memandang perlu
untuk melakukan perubahan program pendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi yang disepakati bersama.

Mengingat tanggung jawab pendidikan bukan hanya pada pemerintah dan sekolah tetapi juga
pada orang tua siswa, maka sewajarnyalah pendanaan tersebut harus dipikul bersama oleh
orang tua siswa masyarakat dan pemerintah. Karena dana yang tersedia dari pemerintah tidak
mencukupi, apalagi kita selalu berorientasi pada peningkatan mutu pendidilkan, yang menjadi
masalah berapakah ketentuan dana yang kita perlukan dari masyarakat, khususnya dari orang
tua siswa, agar pendidikan berjalan dengan baik. Disamping itu perlu juga mempertimbangkan
kemampuan orang tua siswa. Oleh karena itu diperlukan program kerja yang mantap dan
operasional didukung oleh RKAS dan disetujui oleh orang tua siswa dan tidak bertentangan
dengan peraturan yang ada.

1.1 B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor : 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional


2. Peraturan pemerintah Nomor : 25 tahun 2000 tentang program pengembangan
pendidikan nasional.
3. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 087/U/2002 tentang penyusunan
standar peningkatan mutu pendidikan
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 125/U/2002 tentang kalender
pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif.
5. Kurikulum SMA Negeri 1 mukomuko
C. Maksud dan Tujuan.

Maksud disusunnya program kerja ini adalah :

1. Memberikan gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, program-program yang
akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah untuk jangka pendek.

2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas mengajar,
mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.

3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar target yang telah
ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari program kerja ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama kegiatan
berlangsung.

2. Sebagai alat control pelaksnaan kegiatan sekolah

3. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan.

D. Sasaran Program

Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :

1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kadupandak sesuai dengan
bidang tugas masing-masing.

2. Semua potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, sehingga sekolah dapat
berkembang mencapai target perluasan pengetahuan dan peningkatan kemampuan siswa.
BAB II

PENGORGANISASIAN PERSONIL

A. Struktur Organisasi

Komite Kepala Sekolah


Sekolah

.......................

Kord
B. Rincian Pembagian Tugas

1. Kepala Sekolah

Tugas kepala sekolah terdiri dari tugas administrasi dan tugas operatif, secara keseluruhan
tugas tersebut mencakup :

a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengelolaan sekolah menyangkut, kurikulum,


kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan masyarakat, administrasi ketatausahaan, dll.

b. Memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dilingkungan sekolah dan memberikan


bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugas semua personil.

c. Membuat rencana / program kerja

d. Mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada petugas yang ditunjuk

e. Melaksanakan supervisi akademik dan pengawasan kegiatan belajar mengajar dan BP/BK

f. Mengadakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sekolah

g. Melaksanakan supervisi dan pengawasan terhadap perpustakaandan laboratorium

h. Melaksanakan supervisi dan pembinaan terhadap bendahara sekolah dan bendahara komite
sekolah.

i. Menyusun Program kerja

2. Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung
jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan berikut :

a. Penyusunan program kerja tata usaha

b. Pengurusan administrasi pegawai, guru, dan siswa

c. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha

d. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah

e. Penyusunan data statistik sekolah

f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K

g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegitan ketatausahaan secara berkala.

3. Stap Tata Usaha


Membantu Kepala Tata Usaha dalam penyelesaian kegiatan ketatausahaan meliputi :

a. Yang berhubungan dengan administrasi umum

 Mencatat surat masuk dan surat keluar

 Mendistribusikan surat-surat masuk / unit sesuai disposisi kepala sekolah

 Menghimpun dan mengirim laporan bulanan ke kantor dinas pendidikan kabupaten Cianjur

b. Yang berhubungan dengan administrasi perlengkapan

 Membuat daftar inventaris perlengkapan sekolah

 Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasaran dalam rangka pengadaan barang serta
pendistribusiannya

 Membuat laporan inventaris secara berkala berkordinasi dengan wakasek sarana prasarana

c. Yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan

 Mengisi buku induk siswa

 Menyusun dan merekap absen siswa

 Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan

 Mengadminstrasikan mutasi siswa

 Membuat dan mengisi buku klaper siswa

d. Yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian

 Menyusun daftar urut kepangkatan / DUK

 Mengusulkan kenaikan gaji berkala

 Menyiapkan DP 3 pegawai

 Menyelenggarakan daftar hadir guru dan TU

e. Yang berhubungan dengan administrasi keuangan

 Membantu kepala sekolah dalam menyusun RKAS

 Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggung jawabkan sesuai dengan
prosedur yang berlaku

 Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ atas pengeluaran /
penggunaan dana tersebut

 Membuat laporan secara berkala

 Menyusun daftar gaji pegawai

 Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah


4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

a. Merencanakan dan melaksanakan penerimaan peserta didik baru

b. Membina dan melaksanakan pelaksanaan kegiatan 5 K dalam lingkungan sekolah

c. Menegakan tata tertib peserta didik.

d. Melaksanakan pemilihan peserta didik berprestasi

e. Membina kegiatan ekstrakurikuler bersama pembinanya

f. Pemantapan Wawasan Wiyata Mandala

g. Pembinaan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (PPUKS)

h. Pengelolaan OSIS

i. Pembentukan Pengurus Baru OSIS

j. Pelaksanaan kegiatan Upacara bendera dan hari besar lainnya

k. Kegiatan POPSI dan PORSENI Kabupaten/Propinsi

l. Menyusun program kerja

5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

a. Penyusunan KTSP

b. Mengatur pembagian tugas mengajar

c. Penyusunan Jadwal pelajaran

d. Menyiapkan perangkat kurikulum khususnya tentang juklak kurikulum

e. Mengatur jadwal ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester

f. Mengelola hasil penilaian

g. Menyususn kriteria kenaikan kelas dan kelas-kelas unggulan

h. Melaksanakan / membentuk Kegiatan MGMP sekolah

i. Pemantapan dan pelaksanaan ujian nasional

j. Pengelolaan Nilai UN dan US

6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana

a. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah

b. Pendayagunaan sarana dan prasarana termasuk mendistribusikan Pengadaan dan


penghapusan barang sekolah

c. Memelihara dan menyimpan barang inventaeis sekolah

d. Mencatat dan membukukan barang inventaris sekolah


e. Menyusun program kerja

7. Wakil Kepala sekolah Urusan Humas

a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali peserta didik

b. Membina hubungan antar intansi, dunia usaha, dan lembaga sosial lainya.

c. Melaksanakan tugas pengawasan harian secara berkala

d. Mengadakan kordinasi dalam pelaksanaan tugas dengan semua guru dan wali kelas

e. Pembentukan / pemilihan pengurus komite baru setiap akhir jabatan setiap dua tahun.

f. Penyelenggaraan Rapat Komite Sekolah

g. Menyusun program kerja

8. Wali Kelas

a. Menyusun organisasi kelas

b. Melaksanakan dua belas langkah wali kelas

c. Membuat denah tempat duduk peserta didik

d. Membuat daftar inventaris kelas

e. Mengisi buku laporan hasil pendidikan setiap semester

f. Merekap absen siswa

g. Mengontrol perkembangan kepribadian siswa

h. Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan memerlukan bantuan

i. Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki kasus-kasus tertentu
yang membahayakan

j. Melaporkan setiap permasalahan peserta didik kepada wakasek urusan kesiswaan

9. Petugas BP/BK

a. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan

b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah siswa tentang kesulitan belajar.

c. Memberikan layanan bimbingan penyuluhan agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajari
siswa.

d. Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK

e. Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK secara berkala

f. Pemilihan dan pertimbangan penentuan jurusan bagi siswa

g. Memberikan saran dan pertimbangan bagi siswa dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
10. Petugas Pengelola Laboratorium

a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan laboratorium

b. Menginventarisir ulang terhadap alat perlengkapan laboratorium

c. Menyusun jadawal penggunaan laboratorium

d. Menyusun kebutuhan alat-alat laboratorium

11. Piket Harian

a. Bertgas selaku piket pada jam pelajaran berlangsung

b. Mengumpulkan dan menyerahkan absen guru / pegawai kepada kepala sekolah setiap akhir
kegiatan

c. Mencatat dan memberikan tugas kepada siswa yang terlambat datang ke sekeolah

d. Menggantikan dan / memberikan tugas kepada kelas yang gurunya tidak / berhalangan hadir

12. Penjaga Sekolah

a. Membuka dan menutup jendela ruangan setiap hari

b. Membersihkan ruangan termasuk selasar dan halaman sekolah setiap hari

c. Membersihkan WC guru dan siswa

d. Menaikan bendera merah putih setiap hari kecuali hari senin

e. Melaksanakan tugas pengamanan sekolah setelah bubar sekolah

f. Menurunkan bendera setiap sore pada pukul 18.00

g. Melaporkan secara rutin kepada wakasek sarana keadaan atau kejadian pada saat bertugas

h. Membersihkan dan merapikan taman / halaman sekolah

i. Mengadakan penanaman / penghijauan halaman dengan tanaman yang bermanfaat

j. Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman

1.1.1 BAB III

1.1.2 SITUASI DAN KONDISI SEKOLAH

1.1.2.1 A. Letak Geografis


Posisi SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur berada di lingkungan strategis secara
ekonomi,
eksistensinya terletak dalam ring pemukiman penduduk yang sedang berkembang
secara pesat. Keberadaan SMA Negeri 1 Kadupandak sangat berpotensi dikembangkan
secara nyata
dan optimal pada masa mendatang. Hal ini seiring dengan denyut nadi irama
perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya. Prospek berkembang pesat pada
masa depan ditandai dengan beberapa gejala dinamika yang terjadi
pada lingkungan sekitar sekolah, baik secara mikro maupun makro.

Melihat dari gejala prospek tersebut, sangat memungkinkan bahwa bidang ekonomi pun
niscaya akan berkembang pula mengiringi dan seirama dengan segala perkembangan
tersebut.

Permukiman penduduk yang baru pun telah dan akan bermunculan sehingga
akan semakin padat penduduk di sekitar sekolah yang akan cepat atau
lambat mengakses SMA Negeri 1 Kadupandak untuk menyekolahkan anak-
anaknya. Dengan demikian keberadaan SMA Negeri 1
Kadupandak makain dibutuhkan oleh mereka. Di samping itu, beriringan dengan
perkembangan semakin bertambahnya hunian baru tersebut dengan semakin bertambah
padatnya penduduk akan berkembang pula pasar, toko-toko, layanan kesehatan serta lalu-
lintas. Yang semua itu menjadi fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh penduduk sekitar dalam
menentukan dan mencari penghasilan atau berinvestasi untuk masa depan demi
kelangsungan hidup keluarga dan kebutuhan pendidikan anak-
anaknya. Dengan kata lain bahwa
perubahan dan perkembangan lingkungan yang dinamis tersebut akan membawa
dampak besar dalam perputaran roda perekonomian.

Perkembangan penduduk di lingkungan SMA Negeri 1 Kadupandak yang


semakin padat akan memunculkan berbagai ragam interaksi antara
mereka. Dari hubungan sosial tersebut secara perlahan-
lahan namun pasti akan timbul rasa kompetisi yang sehat
antara mereka sehingga secara dimensi sosial akan makin meningkatkan geliat kualitas
SMA Negeri 1 Kadupandak pada masa mendatang. Dengan kenyataan itu, maka
potensi SMA Negegri 1 Kadupandak yang pada saat
ini telah memiliki akses internet akan diperlukan oleh masyarakat sehingga mereka a
kan senang menyekolahkan anak-anaknya.

Dan dari para orang tua yang berilmu pengetahuan dan berteknologi yang cukup akan
peduli dan melahirkan anak-anak sekolah yang ”melek” iptek sehingga terjadi simbiosis
mutualisme antara sekolah dan masyarakat dalam hal iptek. Yang pada akhirnya SMA Negeri
1 Kadupandak memiliki mobilitas tinggi dalam iptek. Kemajemukan latar belakang budaya
penduduk sekitar sekolah dan para orang
tua serta calon siswa akan berpadu dengan budaya yang telah terbina di SMA
Negegri 1 Kadupandak . Hal ini tidak mustahil akan melahirkan budaya-budaya baru
yang telah teruji secara proses interaksi antar komponen tersebut sehingga budaya baru
yang terbentuk akan semakin baik karena hasil dari perpaduan yang beraneka ragam
tersebut.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan budaya


negatif yang memerlukan penyeleksian secara cermat dan hati-hati. Itu semua
merupakan tantangan ke depan SMA Negeri 1 Kadupandak dalam membentuk budaya yang
sehat dalam pembinaan anak-anak bangsa ke depan. Mengingat hal tersebut SMA Negeri 1
Kadupandak perlu membina diri dengan memupuk daya tarik terhadap masyarakat yang
akan menyekolahkan anak-anaknya
merasakan kebermanfaatan lembaga pendidikan ini sehingga mereka tidak merasa
terkendala antara letak tempat tinggal dengan letak sekolah. Sebagaimana hukum alam,
dimana pun adanya jika butuh akan dihampiri dan dipercayai.

1.1.2.2 B. Bidang Pendidikan


1. Umum.

Upaya peningakatan pelaksanaan pendidikan pada tahun sebelumnya telah


membuahkan hasil yang menggembirakan, dalam bidang sarana dapat dilihat bangunan baru
selain dari pada itu diikuti pula dengan keberhasilan prestasi siswa serta minat masyarakat
untuk memasukkan putra-putrinya setiap tahun meningkat dan dapat dibuktikan dengan jumlah
calon peserta didik baru.

2. Kurikulum.

Intrakurikuler

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) belum dapat dilaksanakansesuai


aturan, mengingat jumlah ruang belajar yang belum seimbangan dengan rombongan belajar
serta tenaga pendidik yang diperlukan belum memenuhi kebutuhan. Kegiatan belajar mengajar
menggunakan sistem satu shift dengan kondisi kelas gemuk sebagai konsenkuensi ri
kekurangan tersebut.

Penyusunan Administrasi KBM.

Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru menyusun perangkat
administrasi rapan masing-masing mata pelajaran dibawah pembinaan melalui MGMP tingkat
Kabupaten maupun dilingkungan sekolah sendiri.

Pemantauan usunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar ini dilakukan pada
tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan kepala sekolah pada setiap program
yang dikoordinir oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum.

Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Pelaksanaan penilaian Kegiatan Belajar Mengajar telah diupayakan sesuai dengan


petunjuk yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Prinsip penilaian yang
berencana, berkesinambungan dan bermakna telah diupayakan seoptimal mungkin untuk itu
telah diupayakan pula pengendaliannya dengan penandatanganan daftar nilai dan program
penilaian tiap bulan.

3. Ekstrakurikuler.

Kegiatan Ekstrakurikuler telah memberikan konstribusi terhadap keberhasilan pendidikan baik


bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri, kondisi ini dapat dicapai berkat adanya perencaaan
dan terkoordinir dari setiap jenis kegiatan. Namun demikian pengamatan dan pelaporan
kegiatan harus merupakan bagian yang perlu ditingkatkan terutama yang dilaksanakan diluar
lingkungan sekolah.

4. Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)


Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) telah menunjukkan upaya untuk
meningkatkan hasil yang optimal. Hal ini berdasarkan keragaman pelayan yang diberikan oleh
petugas kepada para siswa. Namun yang harus mendapat perhatian dan peningkatan yang
serius adalah mekanisme kerja dan pengayaan administrasi serta pengelolaan tata ruang.

1.1.2.3

1.1.2.4 C. Data Pendidik dan Kependidikan


1. Tenaga Pendidik

Komposisi guru terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 5 orang Guru Tetap, 20 orang Guru Tidak
Tetap, dengan komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut:

Ket
No Nama Guru/NIP Status Mata Pelajaran

1 2 9 11

Drs. Juhdi
1. PNS Matematika
196405041991031005

Imal Kurnia, S.Pd


2. PNS Ppkn
19803152010011011

Dwi Satoto, S.Si


3. PNS Fisika
198303102010011021

Fahmi Wahdansyah, S.Pd


4. PNS Matematika
198403182010011007

Evi Avifatu Tsaniyah , S.Pd


5. PNS Fiska
198502012010012008

Polin Halinah, S.Pd


6. PNS BP/BK
198510112010012007

7. Budiana Hermawan, S.TP. GTT Teknologi Pertanian

8. Mahpudin, S.Pd. GTT Matematika

9. Ai Homisah, S.Pd. GTT Bahasa Inggris

10. Kurniawan Sejati, S.Pd. GTT PJKR

11. Ai Sri Nurmaelasari. S.Pd. GTT Biologi

12. - A. Ahdani Disaf, S.Pd.I GTT PAI

13. Risky Anggaraeni, S.Si GTT Kimia

14. Nely Marianti, S.Pd. GTT Matematika

15. Siti Sopiah, S.S GTT Sastra Jepang

16. Samsul Arifin , S.Pd GTT PKn


Ket
No Nama Guru/NIP Status Mata Pelajaran

17. Denti Hardiyati, S.E GTT Akutansi

18. Irpan, Saleh M, S.Pd GTT Ekonomi

19. Wini, Nurasrina Apriyani, S.Pd.. GTT Matematika

20. Kusyanto, S.Pd. GTT B. Indonesia

21. Deviana, S.Pd.I GTT B. Arab

22. Yandi Septiana GTT Penjas

23. Cecep S, S.Pd GTT BahasI ndonesia

24. Neng Yeli, S.Pd GTT Bahasa Inggris

25. Septian Nugraha, S.Pd GTT Penjaskes

26. Jajat Sudrajat, S.Pd GTT Bahasa Jermas

Dengan melihat keadaan dan jumlah guru, jika dibandiingkan dengan kebutuhan setiap mata
pelajaran sangat dirasakan masih kurang. Upaya yang ditempuh selain mengajukan
permohonan penambahan tenaga guru kepada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dengan mengangkat tenaga Honor diupayakan pula pemerataan jam mengajar berdasarkan
rumpun mata pelajaran.

1.1.2.5 2. Tenaga Kependidikan


Tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kadupandak terdiri dari 1 orang Kepala Tata Usaha, 3
orang Tenaga Tata Usaha dengan Uraian tugas sebagai berikut :

No Nma Status Jabatan Ket

1. Didi Munajat PTT KA TU

2. Nurlaela PTT Bendaharan Komite

3. Asep Rizal PTT Sarana

4. Dasep PTT Pegawai

3. Pengelolaan Perpustakaan.

Untuk pengelolaan perpustakaan ditugaskan kepada petugas yang telh ditunjuk disesuaikan
dengan latar belakang pendidikannya. Kepala sekolah menunjuk guru mata pelajaran B.
Indonesia sebagai koodinator, sedangkan untuk pelayanan sehari-hari diserahkan kepada
petugas yang ditunjuk tersebut sebagai tenaga honorer.

D. Sarana dan Prasarana.

1. Tanah dan halaman


Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara dengan luas total areal
10.000 m2. Keadaan tanah sekolah SMA Negeri 1 Kadupandak :

Luas bangunan 800 m2, dan luas halaman 9200 m2. Tanah yang belum dibangun digunakan
untuk sarana olahraga dan lapangan upacara.

2. Gedung sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk menunjang
kegiatan belajar belum memadai.

No. Jenis Gedung Jumlah Kondisi

1. Ruang Kepala Sekolah - -

2. Ruang TU - -

3. Ruang Dewan Guru - -

4. Ruang Kelas 10 Baik

5. Ruang Lab. IPA 1 Baik

6. Ruang Perpustakaan - -

7. Ruang BK - -

8. Lab. Komputer - -

9. Ruang Multi Media - -

10. Ruang Audio Visual - -

11. Laboratorium Bahasa - -

12. WC Siswa 1 Baik

13. WC Guru 1 Baik

14. Musshola 1 Baik

E. Kesiswaan

Keadaan jumlah siswa sampai dengan akhir tahun pelajaran 2012/2013 dapat diketahui pada
tabel berikut :

Kelas X Kelas XI Kelas XII

Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa


XI - XII -
X -…
L P JML … L P JML … L P JML

1 IPA-1 IPA-1

2 IPA-2 IPA-2

3 IPS IPS

JML

Ekstrakurikuler

Kegiatan ektrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur
sekolah, di sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu tertentu.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler akademik dan ekstrakurikuler non
akademik.

Kegiatan Ekstrakurikuler akademik meliputi :

 Kelompok Ilmiah Remaja

 Praktikum IPA

 Kelompok Bahasa Inggris

Kegiatan Ekstrakurikuler non akademik meliputi :

 Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

 Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara

 Pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara

 Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur

 Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan

 Pembinaan keterampilan kewirausahaan

 Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi

 Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni.

 Pembinaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK)

 Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler non akademik di SMA Negeri 1


Kadupandak dilaksanakan melalui wadah OSIS, Paskibra, KIR, PMR, Pramuka, Olah Raga,
dan seni budaya.

Bidang Pembinaan Kesiswaan adalah :

 Bidang Organisasi kesiswaan


 Bidang Bina Prestasi
 Bidang bina Olah Raga
 Bidang Bina Seni
 Bidang Ketertiban siswa (Tatib)

F. Pembiayaan

Pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan baik


keuangan rutin maupun dana proyek serta keuangan dari komite sekolah. Khusus pemasukan
keuangan komite tidak mencapai 100% namun tidak menghambat pelaksanaan kegiatan
sekolah. Disamping pembiayaan yang dialokasikan dalam RKAS terdapat pada pembiayaan
kegiatan yang tidak dialokasikan dalam RKAS, misalnya pembangunan musholla dananya
diperoleh dari sumbangan siswa/I infak harian dan sumbangan dari orang tua.

G. Pengambangan Pegawai

Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah pada umumnya diperlukan tenaga yang handal dan
terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan Guru/TU dan pegawai
mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan untuk promosi jabatan
diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.

Di lingkungan sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pengelolaan sekolah
diadakan rotasi Wakil Kepala Sekolah dan pembantunya.

H. Supervisi dan Evaluasi

Pelaksanaan .supervisi ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata Usaha. Pelaksanaan
kegiatan supervisi dilakukan oleh Kepala Sekolah juga dibantu oleh para urusan sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Supervisi Tata Usaha meliputi bidang ketata-usahaan, perkantoran,
keuangan dan pelaksanaan 5 K dilaksanakan secara berkala baik bulanan maupun triwulan
serta insidental sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.

Sedangkan Supervisi kepada Guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan setiap awal
semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM di dalam kelas.

BAB IV

PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN

A. Umum

Pengelolaan sekolah menurut adanya pengelolaan yang terpadu dan terarah. Terpadu
berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga dan dana serta sarana)
secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti berorientasi kepada tujuan yaitu administrasi
sekolah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Maka dari itu mekanisme pengelolaan
sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penilaian baik proses maupun hasil
administrasi sekolah harus dilakukan secara sistematis. Program kegiatan bidang umum
meliputi :

Pertama menetapkan struktur organisasi dan komposisi personalianya. Hal ini dimaksudkan
untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia lebih memahami fungsi dan
peranannya dalam melaksanakan tugas masing-masing.

Kedua menghimpun dan menertibkan surat-surat keputusan dalam melaksanakan kegiatan


sekolah diperlukan landasan aturan administrative.
Untuk itu diupayakan dapat terhimpun keputusan-keputusan mengenai berbagai keputusan
yang baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar berdasarkan kepada aturan-
aturan yang telah ditetapkan, maka diterbitkan surat keputusan mengenai pembagian tugas
tenaga edukatif dan non edukatif.

B. Kurikulum

Program kegiatan bidang kurikulum ini meliputi sub.bidang :

o Pembagian tugas guru

o Penyusunan jadwal pelajaran

o Penyusunan jadwal ekstra-kurikuler

o Penyusunan program kegiatan belajar mengajar

o Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

o Penyusunan program evaluasi belajar

o Penyusunan hasil belajar siswa

o Penyusunan program bimbingan dan konseling

o Penyusunan program perpustakaan

1. Pembagian tugas guru

Secara kuantitatif ( ratio dengan jumlah kelas/rombongan belajar ) jumlah guru belum memadai
demikian halnya secara kualitatif ( ratio dengan kelayakan mengajar) belum mencapai keadaan
proporsional. Namun demikian dalam pembagian tugas mengajar diupayakan pemerataan
jumlah jam mengajar setiap guru. Selain dapat tugas mengajar para guru mendapat tugas
tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah sebagai pembantu urusan, Wali Kelas, BP/BK,
Pembina Siswa, Pembina Ekstra Kurikuler.

2. Penyusunan Jadwal Pelajaran.

Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga disampaikan
kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu minggu sebelum di mulai
kegiatan belajar dan mengajar.

3. Penyusunan Jadual Ekstra kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler sebagai kegiatan untuk pengembangan wawasan dan penyaluran
minat dan bakat siswa dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler selain
rekreatif diupayakan pula sebagai kegiatan yang bersifat prestasi. Adapun jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah : Volley Ball, Sepak bola, Pramuka, PMR, Seni
budaya, dan PASKIBRA.
4. Penyusunan program kerja Kegiatan Belajar Mengajar

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh pembuatan


perencanaan. Maka dari itu setiap guru dituntut untuk membuat perangkat administrasi
kegiatanbelajar dan mengajar yang terdiri :

 Penyusunan Silabus

 Program Tahunan

 Program Semester

 Analisis Materi Pelajaran

 Penyusunan RPP

Dalam pembuatan dan pengembangan administrasi pengajaran disesuaikan dengan hasil


kegiatan PKG/MGMP. Untuk mengoptimalisasikan penyusunannya dikoordinir oleh seorang
PJBA untuk setiap mata pelajaran. Para awal Semester setiap guru menyelesaikan program
pengajarannya.

Adapun pembuatan satuan pelajaran/persiapan mengajar dibuat berdasarkan kebutuhan sesuai


dengan program pengajarannya.

1.1.2.5.1 5. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar


Selain keperluan administrasi keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi pula oleh
penampilan guru di dalam kelas, tertib lonceng. Untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar
disusunlah tugas piket yang waktunya disesuaikan dengan hari bebas guru.

Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah pengadaan buku
sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan alat media serta alat pelajaran
lainnya. Upaya lain dalam rangka optimalisasi hasil kegiatan belajar mengajar dan perluasan
wawasan siswa dengan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler sesuai dengan ketentuan dan
kebutuhan.

6. Penyusunan Evaluasi Belajar Siswa.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa mutlak dilaksanakan kegiatan evaluasi
belajar. Evaluasi belajar siswa dapat dilaksanakan pada saat proses belajar maupun pada akhir
kegiatan belajar. Bentuk evaluasinya bias berupa kegiatan tes atau non tes..Evaluasi non tes
berupa pengamatan terhadap sikap dan perilaku siswa diliungkungan sekolah maupun di luar
sekolah. Sedangkan evaluasi dalam bentuk tes diselenggarakan secara tertulis pada saat :

 Ulangan Harian

 Ulangan Tengah Semester

 Ulangan Akhir Semester

 Ujian Kenaikan Kelas

 UN/ US
 Analisis Hasil Evaluasi Siswa.

Sebagai upaya tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi siswa, maka hasil evaluasi siswa perlu
dianalisa. Analisa hasil evaluasi ini ditujukan kepada nilai yang diperoleh siswa maupun
perangkat tesnya.

Dari Analisa terhadap hasil yang dicapai siswa akan diperoleh :

 Kedudukan siswa dalam kelompok dikelasnya

 Tarap serap dan daya serap

 Penentuan Proses Pengayaan dan Perbaikan

Sedangkan dari analisis terhadap perangkat tes (butir soal) dimaksudkan untuk menentukan
klasifikasi soal yakni : Tingkat kesukaran, Validitas soal :
diterima, diperbaiki, ditolak.Fungsionalisasi distructur ( pengecoh ). Dengan pelaksanaan
analisis terhadap hasil evaluasi belajar ini diharapkan professional dalam mengajar belajar
tuntas ( mastery learning )

1.1.2.5.2 7. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling


Kegiatan Bimbingan dan Konseling merupaskan bagian integral dari system pendidikan di
sekolah. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ini ditujukan kepada siswa untuk menentukan
potensi yang ada pada dirinya serta mengarahkannya supaya menjadi teman infestasi dalam
keberhasilan belajar. Untuk menunjang kelancaran pelayanan Bimbingan dan Konseling
diperlukan data yang memadai, sumber pengolahan data diperoleh dari buku catatan pribadi,
buku laporan pendidikan dan hasil wawancara. Untuuk mendapatkan informasi yang optimal
dilaksanakan layanan home visit dan pertemuan dengan orang tua siswa perkelas. Mekanisme
pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan oleh koordinator dengan stafnya yang terdiri
dari guru, wwali kelas. Untuk terciptanya pelayanan yang tepat guna dan hasil guna, maka
setiap p[ersonal BK diberikan sasaran pelayanan berdasarkan jumlah siswa perkelas.Faktor
lain yang perlu diupayakan adalah penyediaan fasilitas ruangan yang refresentatif dan
visualisasi data.

8. Penyusunan Program Perpustakaan

Perpustakaan sebagai sarana untuk menambah dan memperluas keilmuan dan pengetahuan
siswaperlu ditingkatkan fungsi dan peranannya.

Kegiatan yang menunjang antara lain :

 Penetapan personalia yang terdiri dari dari koordinator, pengelola dan pembantu pelaksana.

 Penataan administrasi

 Pengelompokan pustaka sesuai dengan ketentuan

 Penambahan buku-buku

 Pemeliharaan sarana dan prasarana


1.1.2.5.3 C. Ketenagaan
Bidang Ketenagaan ini meliputi sub bidang :

o Tenaga guru

o Tenaga Non Guru/Tata Usaha

o Tenaga Pembantu Pelaksana

o Tenaga Pengelola Perpustakaan

o Petugas Bimbingan dan Konseling

o Pembina/Pelatih kegiatan Ekstrakurikuler

1. Tenaga Guru

Berdasarkan keadaan jumlah guru masih dirasakan kurang jumlahnya, upaya yang
ditempuh adalah dengan mengusulkan penambahan atau dengan pemerataan. Disamping itu
diupayakan pula dengan mengangkat guru sukwan/honorer (GTT) sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan.Upaya peningkatan kemampuan guru dilaksanakan dengan mengikutsertakan
dalam kegiatan PKG/MGMP maupu penyetaraan D3.

2. Tenaga Tata Usaha

Kegiatan ketatausahaan merupakan sentral administrasi di sekolah, baik administrasi


pengajaran maupun administrasi perkantoran. Guna memperlancar pengelolaannya diperlukan
tenaga yang memadai dan kualifid. Pembinaan dan pengarahan terhadap kemampuan kerja
diupayakan melalui penataran maupun bimbingan langsung berdasarkan peraturan dan
petunjuk pelaksanaan yang berlaku.

3. Tenaga Pembantu Pelaksana

Kebutuhan akan pembantu pelaksana masih dipenuhi sebagian besar oleh tenaga
honorer. Efektivitas pendayagunaan tenaga pembantu pelaksana diarahkan kepada pelayanan
kebutuhan pelayanan pengajaran, administrasi perkantoran dan pemeliharaan serta
pengamanan sarana dan prasarana sekolah. Mengingat tingkat pendidikan yang dimiliki oleh
tenaga pembantu pelaksana relatif rendah (rata-rata lulusan SD), maka dalam pembinaan dan
pengarahan.

4. Tenaga pengelola Perpustakaan

Untuk meningkatkan fungsi perpustakaan terhadap keberhasilan pendidikan disekolah


diperlukan upaya pengelolaan yang mencukupi dan berkemampuan yang professional.
Sehubungan dengan belum mempunyai tenaga pustakawan yang berkelayakan, maka
pengelola perpustakaan diserahkan kepada guru yang erat hubungannya dengan mata
pelajaran terutama Bahasa Indonesia.

5. Tenaga Bimbingan dan Konseling (BK)

Sehubungan dengan pelayanan BK berkaitan dengan masalah perkembangan para


siswa dalam kegiatan belajar mengajar baik siswa yang bermasalah maupun yang berpotensi.
Mengingat tenaga guru BK yang dimiliki sangat kurang, maka untuk membantu kelancaran
pelayanan BK dibantu oleh wali kelas dan guru mata pelajaran. Untuk meningkatkan
kemampuan tenaga BK selain mengupayakan buku-buku pedoman yang mutahir juga
diikutsertakan dalam kegiatan MGBK atau Pelatihan dan Penataran yang relevan.

6. Tenaga Pembina / Pelatihan Ekstrakurikuler

Upaya peningkatan kegiatan ekstrakurikuler disamping mendapatkan bimbingan dan


pengawasan dari guru pembina juga diupayakan mendatangkan pelatih dari bidang kegiatan
tertentu yang tidak bias ditangani tenaga yang ada.

D. Bidang Sarana dan Prasarana

Bidang sarana dan prasarana ini meliputi sub bidang berikut ini :

 Pemeliharaan Bangunan

 Rehabilitasi Ruang Belajar

 Pemeliharaan dan Penambahan alat pelajaran

 Perbaikan dan penambahan meubelair

 Penataan Lapangan olah raga

 Penataan halaman

1. Pemeliharaan Bangunan

Pemeliharaan bangunan ini diawali dengan menginventarisir hal-hal yang perlu


mendapat perhatian. Inventarisasi ini dilakukan oleh para wali kelas dan penanggung jawab
ruangan yang dikoordinir oleh urusan sarana dan prasarana. Pemeliharaan bangunan ini
meliputi perbaikan instalasi listrik, pelaburan dan rehabilitasi ruang perpustakaan.

2. Rehabilitasi ruangan belajar

Sesuai dengan master plan pengembangan sekolah, maka dalam tahun pelajaran
2012/2013 diusulkan kepada pemerintah untuk pembangunan ruang belajar. Hal ini dilakukan
karena masih kekurangan ruang belajar.

3. Pemeliharaan dan penambahan alat pelajaran.

Pemeliharaan alat pelajaran ini diawali dengan mengadakan inventarisasi alat pelajaran
untuk setiap mata pelajaran oleh masing-masing guru. Hasil inventarisasi ini diketahui
keadaannya yang masih layak pakai atau yang perlu diperbaiki atau diganti / dimusnahkan.
Selain itu diupayakan pula untuk menambah beberapa alat pelajaran termasuk buku-buku
sumber ,pegangan guru dan relevensi lainnya. Penambahan alat-alat pelajaran ini diupayakan
dengan mengajukan permohonan kepada Kanwil Depdiknas dan pembelian dari sumber dana
yang tersedia sesuai dengan kemampuan berdasarkan skala prioritas.

4. Perbaikan dan penambahan mebeler.


Mengingat bertambahnya jumlah penerimaan siswa baru, maka konsekwensi yang harus
diantisifasi antara lain penambahan tempat duduk siswa. Untuk itu perlu dilaksanakan klasifikasi
terhadap barang yang layak pakai dan tidak layak pakai. Selain itu diupayakan pula perbaikan –
perbaikan atau pengadaan mebeler untuk ruangan guru antara lain meja, kursi dan almari.

5. Penataan Lapang Olah Raga.

Agar kondisi lapang olah raga dapat menunjang kelancaran proses KBM, maka kondisi
fisiknya perlu ditingkatkan dan di perbaiki.

6. Penataan Halaman.

Dalam rangka meningkatkan program 6K, diupayakan pemamfaatan dan penataan


halaman. Kegiatan ini meliputi penambahan pohon hias dan pembuatan taman, pengadaan
tempat sampah di setiap kelas, pembuatan gerbang ( Gapura ) serta pendukung lainnya.

1.1.2.6 E. Bidang Kesiswaan.

1.1.2.7 Bidang garapan kesiswaan ini terdiri dari sub bidang:


 Penerimaan siswa baru ( PSB )

 Peningkatan pengelolaan administrasi kesiswaan

 Pembinaan Kesiswaan ( OSIS )

 Pembinaan Ekstra kurikuler

 Peningkatan pelayanan Bimbingan dan Konseling

1. Penerimaan Siswa Baru

Dalam upaya mengantisipasi meningkatnya jumlah pendaftar dari Sekolah Dasar dalam upaya
mensukseskan Wajib Belajar pendidikan 9 tahun, maka dalam tahun pelajaran 2012/2013 dan
sebelumnya telah disesuaikan dengan kapasitas yang ada 9 kelas dengan jumlah siswa
perkelas 32 orang. Rangkaian kegiatan penerimaan siswa baru ini diikuti dengan kegiatan
MOPD.

2. Peningkatan Pengelolaan Administrasi Kesiswaan

Pada umumnya pengelolaan administrasi kesiswaan telah dilaksanakan dengan berpedoman


kepada ketentuan yang berlaku. Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal masih
diperlukan upaya peningkatan terutama dalam hal akurasi data, pengarsipan dan pelaporannya
secara berkesinambungan.

3. Pembinaan Kegiatan OSIS

Pelaksanaan Kegiatan OSIS didasarkan kepada petunjuk pelaksanaan yang berlaku


berdasarkan Surat Keputusan dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat. Pelaksanaan teknis
urusan kesiswaan dilaksanakan oleh urusan kesiswaan yang dibantu oleh staf pembina OSIS,
pembinaan kegiatan OSIS meliputi pembinaan keorganisasian Administrasi dan pelaksanaan
program kegiatannya,pembinaan organisasi meliputi pembentukan pengurus OSIS dan MPK
serta penyusunan program kerjanya dalam bidang administrasi meliputi pengadaan sarana dan
prasarana penertiban pengelolaan administrasi dan memberikan arahan-arahan dalam
pengelolaannya.Sedangkan dalam pelaksanaan program pelaksanaan kegiatan meliputi
pengarahan dan pengawasan kegiatan serta evaluasi kegiatannya

4. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler

Pembinaan ekstrakurikuler selain diarahkan kepada mempertahankan hasil yang telah dicapai
pada tahun sebelumnya, diupayakan pula untuk dapoat meningkatkan untuk itu sebagai
penanggungjawab dan kegiatan ekstrakrikuler dituntut untuk memberi rencana program dengan
demikian diharapkan tercapai koordinasi dan integrasi dari seluruh bidang kegiatan. Selain itu
diupayakan pula bimbingan dan pengarahan terhadap pelaksanaan program kegiatan serta
penambahan dan perawatan terhadap alat-alat dan fasilitas kegiatan ekstrakurikuler.

5. Pelayan Bimbingan dan Konseling

Dapat terarah dan terpadu maka para petugas dalam melaksanakan kegiatannya harus
berdasarkan rencana kegiatan.Untuk itu koordinator Bimbingan dan Konseling diserahi tugas
untuk menyusun program berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk meningkatkan kegiatan
tersebut meskipun belum dapat memadai diupayakan pula semaksimal mungkin disediakan
bagi yang tersendiri upaya lain dalam meningkatkan pelayanan ini adalah inventarisasi data dan
penambahan sarana dan prasarana antara lain : Almari Data,Papan Data (Visualisasi Data)

F. Hubungan Masyarakat (Humas)

Bidang Kegiatan Humas antara lain terdiri dari

 Hubungan dengan orantua siswa

 Hubungan dengan pengurus Komite Sekolah

 Hubungan dengan instansi terkait baik instansi Vertikal maupun Horizontal.

 Hubungan dengan masyarakan sekitar

 Hubungan dengan lembaga Pendidikan Luar Sekolah

1. Hubungan dengan orang tua siswa

Hubungan dengan orang tua siswa diupayakan seoptimal mungkin secara timba balik dengan
memanggil orang tua ke sekolah maupun melakukan kunjungan ke rumah (home visit) secara
formal hubungan dengan orang tua siswa dilakukan kunjungan ke rumah,dilakukan melalui
rapat pada wal dan akhir tahun pelajaran serta pada pembagian Laporan Pendidikan Siswa
setiap akhir semester. Untuk lebih meningkatkan hasil yang optimal proses pertemuan dengan
orang tua siswa maka dalam tahun pelajaran yang akan dating diupayakan pertemuan perkelas
melibatkan unsure wali kelas dan BK, Kurikulum dan Urusan Kesiswaan

2. Hubungan dengan Pengurus Komite Sekolah

Komite Sekolah sebagai institusi yang mewakili masyarakat dalam membantu kelamcaran
kegiatan pendidikan di sekolah memegangh andil yang cukup besar dalam mencapai
keberhasilan pendidikan di sekolah. Peran serta pengurus Komite Sekolah tidak hanya sebagai
pembantu sarana pinansial saja juga dalam masalah lainnya dapat menunjang sesuai dengan
kewenangannya.

Berdasarkan kepada peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut diatas diupayakan
pula pertemuan dengan orang tua (Pengurus Komite Sekolah) secara berkala maupun
melalui kunjungan insidental pengurus ke sekolah.

3. Hubungan dengan instansi terkait (Instansi Vertikal maupun Horizontal).

Yang dimaksud dengan instansi tersebut diatas adalah Lembaga departemental dan
organisasi profesi dan fungsionalisasi yaitu kantor Disdik Provinsi, Pemerintah terkait, Kantor
Disdik Kabupaten. Hubungan dengan instansi Horizontal adalah lembaga Departemen sejenis
dan organisasi fungsional setingkat. Pola hubungan instansi horizontal ini dalam upaya
meningkatkan hubungan koordinatif dan konsultatif.

4. Hubungan dengan masyarakat sekitar

Peran serta masyarakat sekitar akan membantu terwujudnya ketahanan sekolah dan wawasan
Wiyata Mandala. Maka dari itu perlu ditingkatkan hubungan timbal balik antara piuhak sekolah
dengan masyarakat sekitar.

Upaya ini diupayakan antara lain dengan mengundang para tokoh masyarakat dalam kegiatan
yang diselenggarakan sekolah seperti kegiatan perayaan kegiatan hari besar keagamaan.
Disamping itu pihak sekolah berusaha pula beriintegrasi dengan kegiatan sosial kemasyarakan
yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sekolah seperti perayaan 6K atau perayaan hari besar
Nasional dan Agama. Dengan demikian diharapkan bahwa sekolah merupakan kegiatan bagian
yang terintegrasi dari kegiatan kemasyarakatan khusunya masyarakat sekitar sekolah.

5. Hubungan dengan Lembaga Pendidikan Luar Sekolah

Pola hubungan sekolah dengan lembga pendidikan luar sekolah bersifat komplementer dan
dengan perjanjian yang tidak memberatkan sekolah adapun rencana kerjasama dengan
lembaga pendidikan luar sekolah dengan lembaga pendidikan Komputer.

1.2 G. Bidang Ketatausahaan


Bidang Ketata-usahaan ini diupayakan untuk mengadakan pembinaan dan peningkatan
penngelolaan administrasi sekolah yang meliputi sub.bidang :

 Adminstrasi Kurikulum

 Administrasi Kesiswaan

 Administrasi Kepegawaian

 Administrasi Keuangan

 Administrasi Sarana/Prasarana

 Administrasi Persuratan/Kearsipan

 Administrasi Pelaporan/Statistik.
1. Administrasi Kurikulum (KBM)

Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu ditunjang
dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai, maka dengan ini setiap awal
tahun pelajaran tiap guru disediakan alat tulis untuk pembuatan kelengkapan administrasi KBM
antara lain Buku untuk membuat Satpel,Program Tahunan, dan lain sebagainya. Selain itu
diupayakan pula peningkatan pengerjaan Program Urusan Kurikulum yang meliputi :
Penyusunan Jadual mengajar, pelaksanaan tes, pelaksanaan UN/US yang terdiri dari
penyusunan program, pelaksanaan kegiatan , pelaporan dan pengarsipan.

2. Administrasi kesiswaan

Peningkatan pembinaan dan pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi :

o Administrasi Penerimaan Siswa Baru

o Administrasi Masa Orientasi Siswa (MOS)

o Pencatatan Buku Induk

o Pencatatan Buku Klapper

o Pencatatan Kumpulan Absen Siswa

o Pengelolaan Adm.Mutasi Siswa

o Penyediaan Absensi Siswa

o Pengelolaan Buku Legger

o Pengadministrasian Legalisir STTB/NEM/IJAZAH/STL.

o Membantu Ketata-laksanaan OSIS

3. Administrasi Kepegawaian

Dalam upaya peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian diupayakan penyediaan dan


pengerjaan seoptimal mungkin yang berhubungan dengan :

 Proses kenaikan pangkat / jabatan guru dengan system angka kredit

 Proses kenaikan Pangkat/Tingkat Karyawan

 Proses Kenaikan Gaji Berkala

 Pencatatan Data Kepegawaian

 Pengarsipan salinan SK Kepegawaian dan Surat-surat berharga

 Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan

 Pencatatan Buku Induk Pegawai

 Penjenjangan Karier Pegawai

 Penyusunan Daftar R.7/R.8 dan DSO


 Pencatatan Daftar Hadir Guru dan Karyawan

 Pengusulan,pengangkatan Guru dan Karyawan

 Pengelolaan Daftar Mutasi Kepangkatan

 Pembuatan DP.3

 Pembuatan Uraian Tugas

 Pencatatan Papan Data

4. Administrasi Keuangan

Pengelolaan Administrasi Keuangan dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk baik bendaharawan
maupun pembantunya, meliputi :

 Penyusunan RKAS

 Pengarsipan Daftar Isian Kegiatan (DIK)

 Pengerjaan Buku Pembantu/Buku Harian

 Buku Register SPMU

 Daftar Penerimaan Gaji/Uang Lembur

 Daftar Penerimaan Kesejahteraan

 Daftar Penerimaan Sumbangan

 Buku Setoran ke Bank

 Pengarsipan Buku Pengeluaran dan Pelaporan

 Pengelolaan Buku Kas Umum

 Pencatatan Buku Penerimaan Bea Siswa

 Pelaporan Keuangan

 Buku Setoran Wajib Pajak.

4. Administrasi Sarana / Prasarana

Upaya peningkatan pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana meliputi :

 Perencanaan (Perencanaan kebutuhan dan biaya )

 Pengadaan Kebutuhan

 Penyimpanan dan Penyaluran

 Pemeliharaan

 Penginventarisasian dan Penghapusan


Maka untuk menunjang kegiatan tersebut di atas diupayakan pengelolaan administrasinya yang
terdiri dari :

 Daftar usulan kegiatan

 Daftar Penerimaan dan Pengeluaran

 Daftar Penerimaan dan Pemeriksaan Barang

 Daftar Penyerahan Barang

 Daftar Persediaan Barang

 Daftar Permintaan /Pengeluaran Barang

 Buku Pemeliharaan Barang

 Buku Penerimaan Barang

 Daftar Pemeliharaan Barang dan Perabot

 Surat Perintah Kerja Perbaikan

 Buku Induk Barang Inventaris

 Buku Golongan Barang Inventaris

 Buku Catatan Barang Non Inventaris

 Daftar Pelaporan Keadaan Sekolah.

5. Administrasi Agenda dan Kearsipan

Pengelolaan Administrasi Agenda dan Kearsipan meliputi kegiatan :

 Pengelolaan surat-surat

 Mengagendakan surat-surat yang masuk

 Mengagendakan surat-surat keluar

 Mengekspedisi surat yang keluar

 Pengelolaan Arsip:

 Sistem penataan dan penyimpanan arsip dengan menggunakan dasar penataan system
masalah dan pengabjadan.

 Pemeliharaan arsip in-aktif yang penting dan permanen antara lain :

 Akte tanah, Akte pendirian gedung, Akte status sekolah dan surat-surat berharga lainnya.

 Penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna/sudah usai waktunya

 Penyediaan Buku Notula Rapat Sekolah

 Penyediaan Buku Tamu Dinas dan Tamu Umum


 Penyediaan Buku Catatan Kedinasan Guru dan Karyawan

 Penyediaan Buku Pembinaan.

6. Administrasi Laporan Statistik

Guna meningkatkan pelaksanaan pelayanan administrasi baik yang berhubungan dengan


laporan maupun dengan kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan sekolah pada umumnya
dibuat berdasarkan format yang telah ditentukan dan diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Data yang dilaporkan berdasarkan klasifikasi sekolah diantaranya : Denah
Sekolah, Grafik Kegiatan Sekolah, Struktur Organisasi Sekolah, Rencana Kegiatan Tahunan,
Daftar Guru dan Pegawai, Daftar Pelajaran dan Papan Statistik Siswa

1.3 H. Pembiayaan
Pembiayaan seluruh kegiatan di sekolah dananya bersumber dari Pemerintah dan masyarakat
(Komite Sekolah). Dana dari pemerintah terdiri dari Dana Rutin.

Sedangkan dana dari masyarakat berupa iuran /sumbangan terdiri dari UDT dan UDB serta
dana insidental lainnya sesuai kebutuhan.

Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang berlaku dan
berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran sekolah menggunakan
“Budgetting Oriented Aproach” yakni Penyusunan anggaran berdasar kepada anggaran yang
tersedia. Maka dari itu disusunlah skala prioritas anggaran terutama terhadap mata anggaran
kebutuhan harian.

Untuk peningkatan pengelolaan anggaran pembiayaan ini diupayakan intensifikasi pemasukan


dan pengguinaan dana yang meliputi :

 Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dana rutin proyek dan komite sekolah

 Pembuatan anggaran sekolah berdasarkan skala prioritas kebutuhan

 Peningkatan pengelolaan laporan

 Fungsionalisasi personalia keuangan.

I. Pengawasan dan Evaluasi

Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari fungsi
pengelolaan. Sebab dengan melakukan pengawasan akan dapat diketahui apakah suatu
program kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Apakah pelaksanaan itu
sesuai atau tidak. Maka dari itu diupayakan pelaksanaan fungsi pengawasan ini dengan
pendekatan pengawasan fungsional dan pengawasan melekat (Waskat).

Sedangkan pelaksanaan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil suatu program
sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu dengan evaluasi ini dimaksudkan pula untuk
mengetahui sampai sejauh mana tujuan program itu sudah tercapai. Maka untuk mendapatkan
criteria yang pasti terdapat kegiatan pengawasan dan evaluasi ini disusunlah instrumennya. Hal
ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang obyektif,valied dan reliable.

Bidang garapan pengawasan dan evaluasi ini terdiri dari sub.bidang :

 Pengawasan terhadap Ketata-usahaan

 Pengawasan terhadap Pegawai Tata Usaha

 Pengawasan terhadap Pembantu Pelaksana

 Pengawasan terhadap Bendaharawan

 Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah

 Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan

 Pengawasan terhadap Guru

 Pengawasan terhadap petugas BK

 Pengawsan terhadap Pengelola Perpustakaan

 Pengawasan terhadap Pembina OSIS dan KOPSIS

 Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar dan Mengajar

 Evaluasi terhadap Hasil Belajar

 Evaluasi Program Kegiatan Tahunan.

1.3.1.1.1 1. Pengawasan terhadap Ketata-usahaan


Kegiatan Tata Usaha merupakan kegiatan yang paling utama dalam administrasi sekolah,
karena itu kegiatan administrasi akan mempengaruhi terhadap kelancaran kegiatan belajar
mengajar (KBM). Untuk itu perlu diciptakan suatu kondisi yang favoriable antara lain:
Pengawasan terhadap kegiatan adfministrasi secara dini. Hal ini dimaksudkan agar
penyimpangan dan klesalahan dapat diperbaiki secara professional. Pengawasan ini dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dengan pemeriksaan
terhadap proses dan hasil kegiatan, sedangkan secara tidak langsung dengan melalui
pengamatan visual.

2. Pengawasan terhadap Tata-Usaha

Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan integral. Secara
sektoral dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai berdasarkan tugasnya masing-masing.
Sedangkan secara integral dimaksudkan pengawasan yang dilakukan secara keseluruhan
melalui Kepala Tata Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan instrumen secara tertulis,
selain itu dilakukan pula secara informal dimana jika terdapat penyimpangan terhadap
pelaksanaan kegiatan, maka personal yang bersangkutan diberikan pengarahan secara
personal persuasif.

1.3.1.1.2 3. Pengawasan terhadap Bendahara


Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pembantu pelaksana akan
mempengaruhi terhadap pola pikir dan pola tindaknya dalam menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya. Maka dari itu dalam pemberian tugas demikian jelas dan terperinci
dan pengawasannya lebih diutamakan terhadap proses pelaksanaannya agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

4. Pengawasan terhadap bendahara

Pengawasan terhadap Bendaharawan dilakukan terhadap aspek administrasi (pencatatan


transaksi) dan pengelolaan uang( penyimpanan dan pembelajaran). Pengawasan administrasi
diupayakan dengan penandatanganan seluruh pembukuan keuangan setiap akhir bulan dengan
penyesuaian terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran. Secara berkala pula 3 (tiga) bulan
sekali diupayakan pemeriksaan dengan menggunakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Untuk
terciptanya sirkulasi keuangan secara terkontrol,maka digunakan buku pengendalian yang
harus diserahkan Bendaharawan setiap hari . Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan
dimaksud untuk mengetahui apakah sesuai dengan ketentuan dan program yang telah
dibuatkan atau ada penyimpangan. Jika terdapat penyimpangan maka dapat dilakukan
perbaikan secepatnya baik secara administrative maupun secara operasional.

1.3.1.1.3 5. Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah


Sehubungan dengan pelaksanaan sekolah menggunakan pola belajar double shief, maka untuk
membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar ditunjuk seorang Wakil Kepala Sekolah.
Mengingat jabatan Wakil Kepala Sekol;ah bukan jabatan structural organic namun bersipat
fungsional operatif, maka kewenangannya merupakan wewenang dan tugas yang dilimpahkan
oleh Kepala Sekolah. Pola pengawasan yang diterapkan bersifat konsultatif dan informative.
Konsultatif dimaksudkan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dikonsultasikan terlebih dahulu.
Informatif dimaksudkan bahwa selesai dilaksanakan tugas dilaporkan kepada Kepala Sekolah.
Selain Pengawasan yang bersifat konsultatif dilakukan pula pengawasan secara langsung
terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah.

6. Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan.

Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari program dari program
sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya dimulai dari pembuatan program kerja
masing-masing urusan. Hal ini dimaksud agar kegiatan sekolah dapat dikoordinasikan secara
integritif. Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala Urusan adalah dilakukan dengan
mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala Sekolah.

1.3.1.1.4 7. Pengawasan terhadap Guru


Pengawasan terhadap Guru ditujukan kepada kehadiran di sekolah, dikelas dan kelengkapan
administrasi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung. Misalnya pemeriksaan terhadap daftar hadir guru dan pemantauan setiap hari
ke kelas secara insidental. Pengawasan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar di
mulai pada awal semester setiap guru diwajibkan untuk memperlihatkan kelengkapan
administrasi kegiatan belajar mengajar sambil ditanda-tangani Kepala Sekolah.

1.3.1.1.5 8. Pengawasan terhadap Petugas BK


Pengelolaan terhadap kegiatan BK secara organisasi langsung kepada Kepala Sekolah dengan
dipertanggung-jawabkan oleh seorang Koordinator. Yang hasilnya dilaporkan kepada Kepala
Sekolah. Maka dari itu pengawasan pelaksanaan BK dilaksanakan dengan pemantauan
administrasi personal. Pengawasan administrasi dan personal dimulai dengan pemantauan
pembuatan program dan kelengkapan serta visualisasi data. Sedangkan pengawasan personal
terhadap staf BK didelegirkan kepada Koordinator sebagai pelaksana harian.
1.3.1.1.6 9. Pengawasan terhadap Petugas Perpustakaan
Sebagaimana halnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pemgawasan terhadap petugas
perpustakaan pengawasan hariannya dilaksanakannya oleh Koordinator Perpustakaan.
Pengawasannya meliputi sarana dan prasarana, misalnya kelengkapan administrasi,ketertiban
dan penataan perpustakaan. Acuan dasar pengawasan berpedoman kepada program kegiatan
yang dibuat , pengawasan langsung dilakukan melihat langsung kegiatan di Perpustakaan.
Sedangkan secara tidak langsung berdasarkan informasi dan data yang ada dan disampaikan
oleh Koordinator.

1.3.1.1.7 10. Pengawasan terhadap Pembina OSIS


Secara organisatoris pembinaan kegiatan OSIS langsung dibawah pengawasan Kepala
Sekolah sedangkan pelaksanaan harian dilakukan oleh Urusan Siswa.
Sasarannya pengawasan meliputi pengelolaan administrasi dan pelaksanaan program
kegiatan yang termasuk kegiatan ekstra-kurikuler.

1.3.1.1.8 11. Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan tersebut diatas merupakan aktivitas di sekolah yang merupakan kegiatan inti dan perlu
mendapat dukungan dari kegiatan lainnya, maka untuk mengetahui keberhasilan kegiatan
Belajar dan Mengajar dilaksanakan evaluasi yang terarah ,terencana dan berkesinambungan.
Sasaran evaluasi kegiatan belajar dan mengajar ini m eliputi aspek normative dan prilaku siswa
(intelektual). Aspek normative menyangkut siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan
mengajar baik dikelas maupun dalam kegiatan lainnya diluar sekolah. Sedangkan Aspek
intelektual menyangkut tingkat kemampuan siswa menerima dan mengaplikasikan pengetahuan
yang dipelajari. Maka dari itu setiap guru menyusun program evaluasi KBM meliputi Tes
Semester/Mid.semester sedangkan UN/US dibuat oleh Kurikulum.Untuk mengetahui
perkembangan KBM diupayakan pertemuan secara berkala, baik melalui rapat bulanan maupun
briffing selain itu dilakukan pula pertemuan/rapat menjelang dan sesudah pelaksanaan tes.

1.3.1.1.9 12. Evaluasi terhadap Hasil Belajar


Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan evaluasi KBM.Data yang
diperoleh dari evaluasi KBM diolah untuk menentukan langkah selanjutnya dalam
memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan siswa
baik secara individual maupun secara kelompok. Maka dari itu sasaran evaluasi hasil belajar ini
meliputi pengolahan perangkat tes (Analisis butir soal) dan pengolahan nilai yang diperoleh
siswa dalam kegiatan evaluasi belajar diupayakan mencapai ketuntasan belajar sehingga
diperoleh hasil belajar yang optimal.

1.3.1.1.10 13. Evaluasi terhadap Program Tahunan Sekolah


Program Kegiatan Tahunan bukanlah merupakan program kegiatan sekolah yang baku dalam
arti tidak memungkinkan adanya perubahan yang disebabkan adanya kebijaksanaan yang
menghendakinya. Maka dari itu Program Tahunan diupayakan dibuat secara flexible
konditional. Guna mencapai maksud tersebut diatas perlu diadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan program tahunan ini. Evaluasi dimaksud untuk mengetahui sejauh mana kegiatan
ini di sekolah sesuai dengan rencana atau tidak. Dengan demikian akan dapat diketahui apakah
factor penghambat dan penunjangnya bagaimana usaha untuk menanggulangi hambatan dan
mengembangkan factor penunjang yang ada.

Dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan program kegiatan ini
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan tujuan yang diharapkan.
BAB V

2 PENUTUP

Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh adanya dukungan
manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu kerjasama yang professional dari
semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.

Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti peningkatan
kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk mewujudkannya
tidak hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi harus bertahap dan
berkesinambungan.

Maka dari itu program kegiatan ini dibuat berdasarkan kepada prinsif skala prioritas terhadap
kebutuhan yang terasa sangat mendesak.

Mengingat system pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan dinamis, tidak
menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian baik terhadap kondisi
yang berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan atasan. Namun demikian dengan
adanya program kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan penyimpangan kegiatan dari
tujuan yang diharapkan

Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal dalam menyusun program ini, namun
ketidak-sempurnaan baik penyusun materi maupun redaksionalnya tentu ada.

Mudah-mudahan berdasarkan temuan dalam pelaksanaan program kegiatan ini pada masa
yang akan dating dapat dijadikan bahan perbaikan. Amin.

KATA PENGANTAR
Dalam upaya mencapai tingkat yang optimal terhadap pelaksanaan Proses Belajar Mengajar dan untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan diperlukan adanya rencana
yang rasional dan oprasional dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang terdiri dari keseluruhan tenaga teknis pendidikan dan
tenaga kependidikan sebagai kegiatan pendudkung yang sangat menentukan dalam usaha mencapai
keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini dimungkinkan karena kegiatan teknis pendidikan dan tata
usaha sekolah bersifat saling mendukung, maka keseluruhan komponen tersebut perlu dikelola secara
tertib dan efesien.

Penyusunan Program Kegiatan sekolah dibuat dan disusun untuk memenuhi keperluan tersebut di atas
dengan mengacu kepada rencana induk pengembangan sekolah. Untuk keberhasilan pelaksanaan
program kerja ini diperlukan pemahaman yang sama dan partisifasi serta dedikasi dari seluruh staf
teknis pendidikan dan tenaga kependidikan di lingkungan SMA Negeri 1 Kadupandak

Semoga usaha penyusunan program kerja ini dapat bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu
pendidikan di SMA Negeri 1 Kadupandak pada khususnya dan pihak lain yang membutuhkan.

Kepada semua pihak yang membantu penyusuan program kerja ini kami mengucapkan terima kasih.

Kepala Sekolah,

Drs. Juhdi

Nip. 196405041991031005

Nip.

4 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………….. 1

B. Dasar Hukum ………………………….. 1


C. Maksud dan Tujuan ………………………….. 2

D. Sasaran ………………………….. 2

BAB II PENGORGANISASIAN PERSONIL ………………………….. 4

A. Struktur Organisasi ………………………….. 4

B. Rincian Pembagian Tugas ………………………….. 4

BAB III SITUASI KONDISI SEKOLAH ………………………….. 12

A. Letak Geografdi ………………………….. 12

B. Bidang Pendidikan ………………………….. 13

C. Data Pendidikan dan Kependidik ………………………….. 15

………………………….. 13
4.1.1.1 D. Sarana dan Prasarana
………………………….. 17
4.1.1.2 E. Kesiswaan
…………………………… 19
4.1.1.3 F. Pembiayaan
…………………………… 19
4.1.1.4 G. Pengembangan
Pegawai …………………………… 19

4.1.1.5 H. Supervisin dan Evaluasi

BAB IV PROGRAM KEGIATAN TAHUNA ………………………….. 20

A. Umum ………………………….. 20

B. Kurikulum ………………………….. 20

C. Ketenagaan ………………………….. 24

D. Sarana Prasarana ………………………….. 25

E. Bidang Kesiswaan ………………………….. 27

F. Hubungan Masyarakat ………………………….. 28

G. Bidang Ketatausahaan ………………………….. 30

H. Pembiayaan ………………………….. 34

I. Pengawasan dan Evaluasi ………………………….. 34

BAB V PENUTUP ………………………….. 40


PROGRAM KERJA
SMA NEGERI 1 KADUPANDAK
Disusun Oleh : TIM

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR


SMA NEGERI 1 KADUPANPANDAK
2012
Diposting 26th November 2012 oleh Unknown

Label: Proker

4
4.1.2 Lihat komentar

1.

dino montovani4 Desember 2013 10.11

terima kasih atas share sangat membantu sekolah dalam kiprah kedepannya

Balas
2.

Abd. Muin Garusu10 Mei 2017 15.25

terima kasih, kami telah share sehingga membantu seolah kami kedepan

Balas

3.

HARTATI SOEMARJONO31 Mei 2017 20.38

terima kasih

Balas

4.

Pak Win28 Agustus 2018 00.25

Bagus Pak.

Balas
5 Blog Pendidikan

 Klasik
 Kartu Lipat
 Majalah
 Mozaik
 Bilah Sisi
 Cuplikan
 Kronologis

1.

Nov

26

6 Program Kerja Kepala SMAN 1 Kadupandak

proker

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lata Belakang

Tahun pelajaran yang lalu sudah dilewati dengan hasil yang cukup menggembirakan.
Hal ini dikarenakan SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur yang tentu saja
segala sesuatunya masih sangat kekurangan baik tenaga pendidik maupun tanaga
kependidikan termasuk sarana dan prasarana lainnya.

Pada tahun pelajaran ini SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur berupaya untuk
mengatasi segala kekurangan tersebut dengan menyusun rencana kerja / program kerja
tahunan yang penekanannya pada upaya peningkatan mutu pembelajaran dan
peningkatan kedisiplinan siswa.

Sesuai dengan Undang-undang sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan


bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan Negara.

Berdasarkan kepentingan tersebut SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur


sebagai salah satu intansi yang terkait langsung dengan system pendidikan nasional
memandang perlu untuk melakukan perubahan program pendidikan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi yang disepakati bersama.
Mengingat tanggung jawab pendidikan bukan hanya pada pemerintah dan sekolah
tetapi juga pada orang tua siswa, maka sewajarnyalah pendanaan tersebut harus dipikul
bersama oleh orang tua siswa masyarakat dan pemerintah. Karena dana yang tersedia
dari pemerintah tidak mencukupi, apalagi kita selalu berorientasi pada peningkatan mutu
pendidilkan, yang menjadi masalah berapakah ketentuan dana yang kita perlukan dari
masyarakat, khususnya dari orang tua siswa, agar pendidikan berjalan dengan baik.
Disamping itu perlu juga mempertimbangkan kemampuan orang tua siswa. Oleh karena
itu diperlukan program kerja yang mantap dan operasional didukung oleh RKAS dan
disetujui oleh orang tua siswa dan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.

6.1 B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor : 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional


2. Peraturan pemerintah Nomor : 25 tahun 2000 tentang program pengembangan
pendidikan nasional.
3. Surat Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor : 087/U/2002 tentang
penyusunan standar peningkatan mutu pendidikan
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 125/U/2002 tentang
kalender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif.
5. Kurikulum SMA Negeri 1 Kadupandak

C. Maksud dan Tujuan.

Maksud disusunnya program kerja ini adalah :

1. Memberikan gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, program-
program yang akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah untuk
jangka pendek.

2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas mengajar,
mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.

3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar target yang
telah ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari program kerja ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama kegiatan
berlangsung.

2. Sebagai alat control pelaksnaan kegiatan sekolah

3. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan.
D. Sasaran Program

Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :

1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kadupandak sesuai
dengan bidang tugas masing-masing.

2. Semua potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, sehingga sekolah


dapat berkembang mencapai target perluasan pengetahuan dan peningkatan
kemampuan siswa.
BAB II

PENGORGANISASIAN PERSONIL

A. Struktur Organisasi

Komite Kepala Sekolah


Sekolah

.......................
Kord

B. Rincian Pembagian Tugas

1. Kepala Sekolah

Tugas kepala sekolah terdiri dari tugas administrasi dan tugas operatif, secara
keseluruhan tugas tersebut mencakup :
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengelolaan sekolah menyangkut,
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan masyarakat, administrasi
ketatausahaan, dll.

b. Memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dilingkungan sekolah dan memberikan


bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugas semua personil.

c. Membuat rencana / program kerja

d. Mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada petugas yang ditunjuk

e. Melaksanakan supervisi akademik dan pengawasan kegiatan belajar mengajar dan


BP/BK

f. Mengadakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sekolah

g. Melaksanakan supervisi dan pengawasan terhadap perpustakaandan laboratorium

h. Melaksanakan supervisi dan pembinaan terhadap bendahara sekolah dan bendahara


komite sekolah.

i. Menyusun Program kerja

2. Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan


bertanggung jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan berikut :

a. Penyusunan program kerja tata usaha

b. Pengurusan administrasi pegawai, guru, dan siswa

c. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha

d. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah

e. Penyusunan data statistik sekolah

f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K

g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegitan ketatausahaan secara berkala.

3. Stap Tata Usaha

Membantu Kepala Tata Usaha dalam penyelesaian kegiatan ketatausahaan meliputi :

a. Yang berhubungan dengan administrasi umum

 Mencatat surat masuk dan surat keluar

 Mendistribusikan surat-surat masuk / unit sesuai disposisi kepala sekolah


 Menghimpun dan mengirim laporan bulanan ke kantor dinas pendidikan kabupaten
Cianjur

b. Yang berhubungan dengan administrasi perlengkapan

 Membuat daftar inventaris perlengkapan sekolah

 Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasaran dalam rangka pengadaan barang
serta pendistribusiannya

 Membuat laporan inventaris secara berkala berkordinasi dengan wakasek sarana


prasarana

c. Yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan

 Mengisi buku induk siswa

 Menyusun dan merekap absen siswa

 Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan

 Mengadminstrasikan mutasi siswa

 Membuat dan mengisi buku klaper siswa

d. Yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian

 Menyusun daftar urut kepangkatan / DUK

 Mengusulkan kenaikan gaji berkala

 Menyiapkan DP 3 pegawai

 Menyelenggarakan daftar hadir guru dan TU

e. Yang berhubungan dengan administrasi keuangan

 Membantu kepala sekolah dalam menyusun RKAS

 Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggung jawabkan sesuai dengan
prosedur yang berlaku

 Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ atas pengeluaran /
penggunaan dana tersebut

 Membuat laporan secara berkala

 Menyusun daftar gaji pegawai

 Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah


4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

a. Merencanakan dan melaksanakan penerimaan peserta didik baru

b. Membina dan melaksanakan pelaksanaan kegiatan 5 K dalam lingkungan sekolah

c. Menegakan tata tertib peserta didik.

d. Melaksanakan pemilihan peserta didik berprestasi

e. Membina kegiatan ekstrakurikuler bersama pembinanya

f. Pemantapan Wawasan Wiyata Mandala

g. Pembinaan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (PPUKS)

h. Pengelolaan OSIS

i. Pembentukan Pengurus Baru OSIS

j. Pelaksanaan kegiatan Upacara bendera dan hari besar lainnya

k. Kegiatan POPSI dan PORSENI Kabupaten/Propinsi

l. Menyusun program kerja

5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

a. Penyusunan KTSP

b. Mengatur pembagian tugas mengajar

c. Penyusunan Jadwal pelajaran

d. Menyiapkan perangkat kurikulum khususnya tentang juklak kurikulum

e. Mengatur jadwal ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester

f. Mengelola hasil penilaian

g. Menyususn kriteria kenaikan kelas dan kelas-kelas unggulan

h. Melaksanakan / membentuk Kegiatan MGMP sekolah

i. Pemantapan dan pelaksanaan ujian nasional

j. Pengelolaan Nilai UN dan US

6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana

a. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah


b. Pendayagunaan sarana dan prasarana termasuk mendistribusikan Pengadaan dan
penghapusan barang sekolah

c. Memelihara dan menyimpan barang inventaeis sekolah

d. Mencatat dan membukukan barang inventaris sekolah

e. Menyusun program kerja

7. Wakil Kepala sekolah Urusan Humas

a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali peserta
didik

b. Membina hubungan antar intansi, dunia usaha, dan lembaga sosial lainya.

c. Melaksanakan tugas pengawasan harian secara berkala

d. Mengadakan kordinasi dalam pelaksanaan tugas dengan semua guru dan wali kelas

e. Pembentukan / pemilihan pengurus komite baru setiap akhir jabatan setiap dua tahun.

f. Penyelenggaraan Rapat Komite Sekolah

g. Menyusun program kerja

8. Wali Kelas

a. Menyusun organisasi kelas

b. Melaksanakan dua belas langkah wali kelas

c. Membuat denah tempat duduk peserta didik

d. Membuat daftar inventaris kelas

e. Mengisi buku laporan hasil pendidikan setiap semester

f. Merekap absen siswa

g. Mengontrol perkembangan kepribadian siswa

h. Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan memerlukan
bantuan

i. Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki kasus-kasus
tertentu yang membahayakan

j. Melaporkan setiap permasalahan peserta didik kepada wakasek urusan kesiswaan

9. Petugas BP/BK
a. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan

b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah siswa tentang kesulitan
belajar.

c. Memberikan layanan bimbingan penyuluhan agar lebih berprestasi dalam kegiatan


belajari siswa.

d. Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK

e. Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK secara berkala

f. Pemilihan dan pertimbangan penentuan jurusan bagi siswa

g. Memberikan saran dan pertimbangan bagi siswa dalam melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.

10. Petugas Pengelola Laboratorium

a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan laboratorium

b. Menginventarisir ulang terhadap alat perlengkapan laboratorium

c. Menyusun jadawal penggunaan laboratorium

d. Menyusun kebutuhan alat-alat laboratorium

11. Piket Harian

a. Bertgas selaku piket pada jam pelajaran berlangsung

b. Mengumpulkan dan menyerahkan absen guru / pegawai kepada kepala sekolah setiap
akhir kegiatan

c. Mencatat dan memberikan tugas kepada siswa yang terlambat datang ke sekeolah

d. Menggantikan dan / memberikan tugas kepada kelas yang gurunya tidak / berhalangan
hadir

12. Penjaga Sekolah

a. Membuka dan menutup jendela ruangan setiap hari

b. Membersihkan ruangan termasuk selasar dan halaman sekolah setiap hari

c. Membersihkan WC guru dan siswa

d. Menaikan bendera merah putih setiap hari kecuali hari senin

e. Melaksanakan tugas pengamanan sekolah setelah bubar sekolah


f. Menurunkan bendera setiap sore pada pukul 18.00

g. Melaporkan secara rutin kepada wakasek sarana keadaan atau kejadian pada saat
bertugas

h. Membersihkan dan merapikan taman / halaman sekolah

i. Mengadakan penanaman / penghijauan halaman dengan tanaman yang bermanfaat

j. Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman


6.1.1

6.1.2

6.1.3

6.1.4

6.1.5

6.1.6

6.1.7

6.1.8

6.1.9

6.1.10

6.1.11

6.1.12

6.1.13

6.1.14

6.1.15

6.1.16

6.1.17

6.1.18

6.1.19

6.1.20

6.1.21

6.1.22

6.1.23

6.1.24

6.1.25

6.1.26

6.1.27

6.1.28

6.1.29

6.1.30

6.1.31

6.1.32 BAB III

6.1.33 SITUASI DAN KONDISI SEKOLAH


6.1.33.1 A. Letak Geografis

Posisi SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur berada di lingkungan strategis


secara ekonomi,
eksistensinya terletak dalam ring pemukiman penduduk yang sedang berkembang
secara pesat. Keberadaan SMA Negeri 1 Kadupandak sangat berpotensi
dikembangkan secara nyata
dan optimal pada masa mendatang. Hal ini seiring dengan denyut nadi irama
perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya. Prospek berkembang pesat
pada masa depan ditandai dengan beberapa gejala dinamika yang terjadi
pada lingkungan sekitar sekolah, baik secara mikro maupun makro.

Melihat dari gejala prospek tersebut, sangat memungkinkan bahwa bidang ekonomi pun
niscaya akan berkembang pula mengiringi dan seirama dengan segala perkembangan
tersebut.

Permukiman penduduk yang baru pun telah dan akan bermunculan sehingga
akan semakin padat penduduk di sekitar sekolah yang akan cepat atau
lambat mengakses SMA Negeri 1 Kadupandak untuk menyekolahkan anak-
anaknya. Dengan demikian keberadaan SMA Negeri 1
Kadupandak makain dibutuhkan oleh mereka. Di samping itu, beriringan dengan
perkembangan semakin bertambahnya hunian baru tersebut dengan semakin
bertambah padatnya penduduk akan berkembang pula pasar, toko-
toko, layanan kesehatan serta lalu-lintas. Yang semua itu menjadi fasilitas yang
sangat dibutuhkan oleh penduduk sekitar dalam menentukan dan
mencari penghasilan atau berinvestasi untuk masa depan demi kelangsungan hidup
keluarga dan kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Dengan kata lain bahwa
perubahan dan perkembangan lingkungan yang dinamis tersebut akan membawa
dampak besar dalam perputaran roda perekonomian.

Perkembangan penduduk di lingkungan SMA Negeri 1 Kadupandak yang


semakin padat akan memunculkan berbagai ragam interaksi antara
mereka. Dari hubungan sosial tersebut secara perlahan-
lahan namun pasti akan timbul rasa kompetisi yang sehat
antara mereka sehingga secara dimensi sosial akan makin meningkatkan geliat
kualitas SMA Negeri 1 Kadupandak pada masa mendatang. Dengan kenyataan itu,
maka potensi SMA Negegri 1 Kadupandak yang pada saat
ini telah memiliki akses internet akan diperlukan oleh masyarakat sehingga me
reka akan senang menyekolahkan anak-anaknya.

Dan dari para orang tua yang berilmu pengetahuan dan berteknologi yang cukup
akan peduli dan melahirkan anak-anak sekolah yang ”melek” iptek sehingga
terjadi simbiosis mutualisme antara sekolah dan masyarakat dalam hal iptek. Yang
pada akhirnya SMA Negeri 1 Kadupandak memiliki mobilitas tinggi dalam
iptek. Kemajemukan latar belakang budaya penduduk sekitar sekolah dan para orang
tua serta calon siswa akan berpadu dengan budaya yang telah terbina di SMA
Negegri 1 Kadupandak . Hal ini tidak mustahil akan melahirkan budaya-
budaya baru
yang telah teruji secara proses interaksi antar komponen tersebut sehingga buday
a baru yang terbentuk akan semakin baik karena hasil dari perpaduan yang beraneka
ragam tersebut.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan budaya


negatif yang memerlukan penyeleksian secara cermat dan hati-hati. Itu semua
merupakan tantangan ke depan SMA Negeri 1 Kadupandak dalam membentuk budaya
yang sehat dalam pembinaan anak-anak bangsa ke depan. Mengingat hal tersebut
SMA Negeri 1 Kadupandak perlu membina diri dengan memupuk daya tarik
terhadap masyarakat yang akan menyekolahkan anak-anaknya
merasakan kebermanfaatan lembaga pendidikan ini sehingga mereka tidak merasa
terkendala antara letak tempat tinggal dengan letak sekolah. Sebagaimana hukum
alam, dimana pun adanya jika butuh akan dihampiri dan dipercayai.

6.1.33.2 B. Bidang Pendidikan

1. Umum.

Upaya peningakatan pelaksanaan pendidikan pada tahun sebelumnya telah


membuahkan hasil yang menggembirakan, dalam bidang sarana dapat dilihat bangunan
baru selain dari pada itu diikuti pula dengan keberhasilan prestasi siswa serta minat
masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya setiap tahun meningkat dan dapat
dibuktikan dengan jumlah calon peserta didik baru.

2. Kurikulum.

Intrakurikuler

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) belum dapat dilaksanakansesuai


aturan, mengingat jumlah ruang belajar yang belum seimbangan dengan rombongan
belajar serta tenaga pendidik yang diperlukan belum memenuhi kebutuhan. Kegiatan
belajar mengajar menggunakan sistem satu shift dengan kondisi kelas gemuk sebagai
konsenkuensi ri kekurangan tersebut.

Penyusunan Administrasi KBM.

Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru menyusun


perangkat administrasi rapan masing-masing mata pelajaran dibawah pembinaan
melalui MGMP tingkat Kabupaten maupun dilingkungan sekolah sendiri.

Pemantauan usunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar ini


dilakukan pada tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan kepala sekolah
pada setiap program yang dikoordinir oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum.

Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).


Pelaksanaan penilaian Kegiatan Belajar Mengajar telah diupayakan sesuai
dengan petunjuk yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Prinsip
penilaian yang berencana, berkesinambungan dan bermakna telah diupayakan
seoptimal mungkin untuk itu telah diupayakan pula pengendaliannya dengan
penandatanganan daftar nilai dan program penilaian tiap bulan.

3. Ekstrakurikuler.

Kegiatan Ekstrakurikuler telah memberikan konstribusi terhadap keberhasilan


pendidikan baik bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri, kondisi ini dapat dicapai
berkat adanya perencaaan dan terkoordinir dari setiap jenis kegiatan. Namun demikian
pengamatan dan pelaporan kegiatan harus merupakan bagian yang perlu ditingkatkan
terutama yang dilaksanakan diluar lingkungan sekolah.

4. Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)

Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) telah menunjukkan upaya untuk
meningkatkan hasil yang optimal. Hal ini berdasarkan keragaman pelayan yang
diberikan oleh petugas kepada para siswa. Namun yang harus mendapat perhatian dan
peningkatan yang serius adalah mekanisme kerja dan pengayaan administrasi serta
pengelolaan tata ruang.

6.1.33.3

6.1.33.4 C. Data Pendidik dan Kependidikan

1. Tenaga Pendidik

Komposisi guru terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 5 orang Guru Tetap, 20 orang Guru
Tidak Tetap, dengan komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut:

Ket
No Nama Guru/NIP Status Mata Pelajaran

1 2 9 11

Drs. Juhdi
1. PNS Matematika
196405041991031005

Imal Kurnia, S.Pd


2. PNS Ppkn
19803152010011011

Dwi Satoto, S.Si


3. PNS Fisika
198303102010011021

Fahmi Wahdansyah, S.Pd


4. PNS Matematika
198403182010011007

Evi Avifatu Tsaniyah , S.Pd


5. PNS Fiska
198502012010012008
Ket
No Nama Guru/NIP Status Mata Pelajaran

Polin Halinah, S.Pd


6. PNS BP/BK
198510112010012007

7. Budiana Hermawan, S.TP. GTT Teknologi Pertanian

8. Mahpudin, S.Pd. GTT Matematika

9. Ai Homisah, S.Pd. GTT Bahasa Inggris

10. Kurniawan Sejati, S.Pd. GTT PJKR

11. Ai Sri Nurmaelasari. S.Pd. GTT Biologi

12. - A. Ahdani Disaf, S.Pd.I GTT PAI

13. Risky Anggaraeni, S.Si GTT Kimia

14. Nely Marianti, S.Pd. GTT Matematika

15. Siti Sopiah, S.S GTT Sastra Jepang

16. Samsul Arifin , S.Pd GTT PKn

17. Denti Hardiyati, S.E GTT Akutansi

18. Irpan, Saleh M, S.Pd GTT Ekonomi

19. Wini, Nurasrina Apriyani, S.Pd.. GTT Matematika

20. Kusyanto, S.Pd. GTT B. Indonesia

21. Deviana, S.Pd.I GTT B. Arab

22. Yandi Septiana GTT Penjas

23. Cecep S, S.Pd GTT BahasI ndonesia

24. Neng Yeli, S.Pd GTT Bahasa Inggris

25. Septian Nugraha, S.Pd GTT Penjaskes

26. Jajat Sudrajat, S.Pd GTT Bahasa Jermas

Dengan melihat keadaan dan jumlah guru, jika dibandiingkan dengan kebutuhan setiap
mata pelajaran sangat dirasakan masih kurang. Upaya yang ditempuh selain
mengajukan permohonan penambahan tenaga guru kepada Kantor Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan dengan mengangkat tenaga Honor diupayakan pula pemerataan jam
mengajar berdasarkan rumpun mata pelajaran.

6.1.33.5 2. Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kadupandak terdiri dari 1 orang Kepala Tata
Usaha, 3 orang Tenaga Tata Usaha dengan Uraian tugas sebagai berikut :
No Nma Status Jabatan Ket

1. Didi Munajat PTT KA TU

2. Nurlaela PTT Bendaharan Komite

3. Asep Rizal PTT Sarana

4. Dasep PTT Pegawai

3. Pengelolaan Perpustakaan.

Untuk pengelolaan perpustakaan ditugaskan kepada petugas yang telh ditunjuk


disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya. Kepala sekolah menunjuk guru mata
pelajaran B. Indonesia sebagai koodinator, sedangkan untuk pelayanan sehari-hari
diserahkan kepada petugas yang ditunjuk tersebut sebagai tenaga honorer.

D. Sarana dan Prasarana.

1. Tanah dan halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara dengan luas total areal


10.000 m2. Keadaan tanah sekolah SMA Negeri 1 Kadupandak :

Luas bangunan 800 m2, dan luas halaman 9200 m2. Tanah yang belum dibangun
digunakan untuk sarana olahraga dan lapangan upacara.

2. Gedung sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk
menunjang kegiatan belajar belum memadai.

No. Jenis Gedung Jumlah Kondisi

1. Ruang Kepala Sekolah - -

2. Ruang TU - -

3. Ruang Dewan Guru - -

4. Ruang Kelas 10 Baik

5. Ruang Lab. IPA 1 Baik

6. Ruang Perpustakaan - -

7. Ruang BK - -
8. Lab. Komputer - -

9. Ruang Multi Media - -

10. Ruang Audio Visual - -

11. Laboratorium Bahasa - -

12. WC Siswa 1 Baik

13. WC Guru 1 Baik

14. Musshola 1 Baik

E. Kesiswaan

Keadaan jumlah siswa sampai dengan akhir tahun pelajaran 2012/2013 dapat diketahui
pada tabel berikut :

Kelas X Kelas XI Kelas XII

Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa

XI - XII -
X -…
L P JML … L P JML … L P JML

1 IPA-1 IPA-1

2 IPA-2 IPA-2

3 IPS IPS

JML

Ekstrakurikuler

Kegiatan ektrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur
sekolah, di sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu
tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler akademik dan
ekstrakurikuler non akademik.

Kegiatan Ekstrakurikuler akademik meliputi :

 Kelompok Ilmiah Remaja

 Praktikum IPA

 Kelompok Bahasa Inggris


Kegiatan Ekstrakurikuler non akademik meliputi :

 Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

 Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara

 Pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara

 Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur

 Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan

 Pembinaan keterampilan kewirausahaan

 Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi

 Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni.

 Pembinaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK)

 Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler non akademik di SMA Negeri 1


Kadupandak dilaksanakan melalui wadah OSIS, Paskibra, KIR, PMR, Pramuka, Olah
Raga, dan seni budaya.

Bidang Pembinaan Kesiswaan adalah :

 Bidang Organisasi kesiswaan


 Bidang Bina Prestasi
 Bidang bina Olah Raga
 Bidang Bina Seni
 Bidang Ketertiban siswa (Tatib)

F. Pembiayaan

Pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan


baik keuangan rutin maupun dana proyek serta keuangan dari komite sekolah. Khusus
pemasukan keuangan komite tidak mencapai 100% namun tidak menghambat
pelaksanaan kegiatan sekolah. Disamping pembiayaan yang dialokasikan dalam RKAS
terdapat pada pembiayaan kegiatan yang tidak dialokasikan dalam RKAS, misalnya
pembangunan musholla dananya diperoleh dari sumbangan siswa/I infak harian dan
sumbangan dari orang tua.

G. Pengambangan Pegawai

Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah pada umumnya diperlukan tenaga yang


handal dan terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan
Guru/TU dan pegawai mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan
untuk promosi jabatan diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.

Di lingkungan sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pengelolaan


sekolah diadakan rotasi Wakil Kepala Sekolah dan pembantunya.

H. Supervisi dan Evaluasi

Pelaksanaan .supervisi ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata Usaha.
Pelaksanaan kegiatan supervisi dilakukan oleh Kepala Sekolah juga dibantu oleh para
urusan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Supervisi Tata Usaha meliputi bidang
ketata-usahaan, perkantoran, keuangan dan pelaksanaan 5 K dilaksanakan secara
berkala baik bulanan maupun triwulan serta insidental sesuai dengan ketentuan dan
kebutuhan.

Sedangkan Supervisi kepada Guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan setiap
awal semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM di dalam
kelas.

BAB IV

PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN

A. Umum

Pengelolaan sekolah menurut adanya pengelolaan yang terpadu dan terarah.


Terpadu berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga dan dana
serta sarana) secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti berorientasi kepada
tujuan yaitu administrasi sekolah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Maka dari
itu mekanisme pengelolaan sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian dan
penilaian baik proses maupun hasil administrasi sekolah harus dilakukan secara
sistematis. Program kegiatan bidang umum meliputi :

Pertama menetapkan struktur organisasi dan komposisi personalianya. Hal ini


dimaksudkan untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia lebih
memahami fungsi dan peranannya dalam melaksanakan tugas masing-masing.

Kedua menghimpun dan menertibkan surat-surat keputusan dalam melaksanakan


kegiatan sekolah diperlukan landasan aturan administrative.

Untuk itu diupayakan dapat terhimpun keputusan-keputusan mengenai berbagai


keputusan yang baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar berdasarkan
kepada aturan-aturan yang telah ditetapkan, maka diterbitkan surat keputusan
mengenai pembagian tugas tenaga edukatif dan non edukatif.

B. Kurikulum

Program kegiatan bidang kurikulum ini meliputi sub.bidang :


o Pembagian tugas guru

o Penyusunan jadwal pelajaran

o Penyusunan jadwal ekstra-kurikuler

o Penyusunan program kegiatan belajar mengajar

o Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

o Penyusunan program evaluasi belajar

o Penyusunan hasil belajar siswa

o Penyusunan program bimbingan dan konseling

o Penyusunan program perpustakaan

1. Pembagian tugas guru

Secara kuantitatif ( ratio dengan jumlah kelas/rombongan belajar ) jumlah guru belum
memadai demikian halnya secara kualitatif ( ratio dengan kelayakan mengajar) belum
mencapai keadaan proporsional. Namun demikian dalam pembagian tugas mengajar
diupayakan pemerataan jumlah jam mengajar setiap guru. Selain dapat tugas mengajar
para guru mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah sebagai pembantu
urusan, Wali Kelas, BP/BK, Pembina Siswa, Pembina Ekstra Kurikuler.

2. Penyusunan Jadwal Pelajaran.

Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga
disampaikan kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu minggu
sebelum di mulai kegiatan belajar dan mengajar.

3. Penyusunan Jadual Ekstra kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler sebagai kegiatan untuk pengembangan wawasan dan


penyaluran minat dan bakat siswa dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan
ekstrakurikuler selain rekreatif diupayakan pula sebagai kegiatan yang bersifat prestasi.
Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah : Volley Ball, Sepak
bola, Pramuka, PMR, Seni budaya, dan PASKIBRA.

4. Penyusunan program kerja Kegiatan Belajar Mengajar

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh pembuatan


perencanaan. Maka dari itu setiap guru dituntut untuk membuat perangkat administrasi
kegiatanbelajar dan mengajar yang terdiri :

 Penyusunan Silabus
 Program Tahunan

 Program Semester

 Analisis Materi Pelajaran

 Penyusunan RPP

Dalam pembuatan dan pengembangan administrasi pengajaran disesuaikan dengan


hasil kegiatan PKG/MGMP. Untuk mengoptimalisasikan penyusunannya dikoordinir oleh
seorang PJBA untuk setiap mata pelajaran. Para awal Semester setiap guru
menyelesaikan program pengajarannya.

Adapun pembuatan satuan pelajaran/persiapan mengajar dibuat berdasarkan


kebutuhan sesuai dengan program pengajarannya.

6.1.33.5.1 5. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Selain keperluan administrasi keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi pula


oleh penampilan guru di dalam kelas, tertib lonceng. Untuk kelancaran kegiatan belajar
mengajar disusunlah tugas piket yang waktunya disesuaikan dengan hari bebas guru.

Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah pengadaan
buku sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan alat media serta alat
pelajaran lainnya. Upaya lain dalam rangka optimalisasi hasil kegiatan belajar mengajar
dan perluasan wawasan siswa dengan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler sesuai
dengan ketentuan dan kebutuhan.

6. Penyusunan Evaluasi Belajar Siswa.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa mutlak dilaksanakan kegiatan


evaluasi belajar. Evaluasi belajar siswa dapat dilaksanakan pada saat proses belajar
maupun pada akhir kegiatan belajar. Bentuk evaluasinya bias berupa kegiatan tes atau
non tes..Evaluasi non tes berupa pengamatan terhadap sikap dan perilaku siswa
diliungkungan sekolah maupun di luar sekolah. Sedangkan evaluasi dalam bentuk tes
diselenggarakan secara tertulis pada saat :

 Ulangan Harian

 Ulangan Tengah Semester

 Ulangan Akhir Semester

 Ujian Kenaikan Kelas

 UN/ US

 Analisis Hasil Evaluasi Siswa.


Sebagai upaya tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi siswa, maka hasil evaluasi siswa
perlu dianalisa. Analisa hasil evaluasi ini ditujukan kepada nilai yang diperoleh siswa
maupun perangkat tesnya.

Dari Analisa terhadap hasil yang dicapai siswa akan diperoleh :

 Kedudukan siswa dalam kelompok dikelasnya

 Tarap serap dan daya serap

 Penentuan Proses Pengayaan dan Perbaikan

Sedangkan dari analisis terhadap perangkat tes (butir soal) dimaksudkan untuk
menentukan klasifikasi soal yakni : Tingkat kesukaran, Validitas soal :
diterima, diperbaiki, ditolak.Fungsionalisasi distructur ( pengecoh ). Dengan
pelaksanaan analisis terhadap hasil evaluasi belajar ini diharapkan professional dalam
mengajar belajar tuntas ( mastery learning )

6.1.33.5.2 7. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling

Kegiatan Bimbingan dan Konseling merupaskan bagian integral dari system pendidikan
di sekolah. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ini ditujukan kepada siswa untuk
menentukan potensi yang ada pada dirinya serta mengarahkannya supaya menjadi
teman infestasi dalam keberhasilan belajar. Untuk menunjang kelancaran pelayanan
Bimbingan dan Konseling diperlukan data yang memadai, sumber pengolahan data
diperoleh dari buku catatan pribadi, buku laporan pendidikan dan hasil wawancara.
Untuuk mendapatkan informasi yang optimal dilaksanakan layanan home visit dan
pertemuan dengan orang tua siswa perkelas. Mekanisme pelayanan Bimbingan dan
Konseling dilaksanakan oleh koordinator dengan stafnya yang terdiri dari guru, wwali
kelas. Untuk terciptanya pelayanan yang tepat guna dan hasil guna, maka setiap
p[ersonal BK diberikan sasaran pelayanan berdasarkan jumlah siswa perkelas.Faktor
lain yang perlu diupayakan adalah penyediaan fasilitas ruangan yang refresentatif dan
visualisasi data.

8. Penyusunan Program Perpustakaan

Perpustakaan sebagai sarana untuk menambah dan memperluas keilmuan dan


pengetahuan siswaperlu ditingkatkan fungsi dan peranannya.

Kegiatan yang menunjang antara lain :

 Penetapan personalia yang terdiri dari dari koordinator, pengelola dan pembantu
pelaksana.

 Penataan administrasi

 Pengelompokan pustaka sesuai dengan ketentuan

 Penambahan buku-buku
 Pemeliharaan sarana dan prasarana

6.1.33.5.3 C. Ketenagaan

Bidang Ketenagaan ini meliputi sub bidang :

o Tenaga guru

o Tenaga Non Guru/Tata Usaha

o Tenaga Pembantu Pelaksana

o Tenaga Pengelola Perpustakaan

o Petugas Bimbingan dan Konseling

o Pembina/Pelatih kegiatan Ekstrakurikuler

1. Tenaga Guru

Berdasarkan keadaan jumlah guru masih dirasakan kurang jumlahnya, upaya


yang ditempuh adalah dengan mengusulkan penambahan atau dengan pemerataan.
Disamping itu diupayakan pula dengan mengangkat guru sukwan/honorer (GTT) sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan.Upaya peningkatan kemampuan guru dilaksanakan
dengan mengikutsertakan dalam kegiatan PKG/MGMP maupu penyetaraan D3.

2. Tenaga Tata Usaha

Kegiatan ketatausahaan merupakan sentral administrasi di sekolah, baik


administrasi pengajaran maupun administrasi perkantoran. Guna memperlancar
pengelolaannya diperlukan tenaga yang memadai dan kualifid. Pembinaan dan
pengarahan terhadap kemampuan kerja diupayakan melalui penataran maupun
bimbingan langsung berdasarkan peraturan dan petunjuk pelaksanaan yang berlaku.

3. Tenaga Pembantu Pelaksana

Kebutuhan akan pembantu pelaksana masih dipenuhi sebagian besar oleh


tenaga honorer. Efektivitas pendayagunaan tenaga pembantu pelaksana diarahkan
kepada pelayanan kebutuhan pelayanan pengajaran, administrasi perkantoran dan
pemeliharaan serta pengamanan sarana dan prasarana sekolah. Mengingat tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh tenaga pembantu pelaksana relatif rendah (rata-rata
lulusan SD), maka dalam pembinaan dan pengarahan.

4. Tenaga pengelola Perpustakaan

Untuk meningkatkan fungsi perpustakaan terhadap keberhasilan pendidikan


disekolah diperlukan upaya pengelolaan yang mencukupi dan berkemampuan yang
professional. Sehubungan dengan belum mempunyai tenaga pustakawan yang
berkelayakan, maka pengelola perpustakaan diserahkan kepada guru yang erat
hubungannya dengan mata pelajaran terutama Bahasa Indonesia.

5. Tenaga Bimbingan dan Konseling (BK)

Sehubungan dengan pelayanan BK berkaitan dengan masalah perkembangan


para siswa dalam kegiatan belajar mengajar baik siswa yang bermasalah maupun yang
berpotensi. Mengingat tenaga guru BK yang dimiliki sangat kurang, maka untuk
membantu kelancaran pelayanan BK dibantu oleh wali kelas dan guru mata pelajaran.
Untuk meningkatkan kemampuan tenaga BK selain mengupayakan buku-buku pedoman
yang mutahir juga diikutsertakan dalam kegiatan MGBK atau Pelatihan dan Penataran
yang relevan.

6. Tenaga Pembina / Pelatihan Ekstrakurikuler

Upaya peningkatan kegiatan ekstrakurikuler disamping mendapatkan bimbingan dan


pengawasan dari guru pembina juga diupayakan mendatangkan pelatih dari bidang
kegiatan tertentu yang tidak bias ditangani tenaga yang ada.

D. Bidang Sarana dan Prasarana

Bidang sarana dan prasarana ini meliputi sub bidang berikut ini :

 Pemeliharaan Bangunan

 Rehabilitasi Ruang Belajar

 Pemeliharaan dan Penambahan alat pelajaran

 Perbaikan dan penambahan meubelair

 Penataan Lapangan olah raga

 Penataan halaman

1. Pemeliharaan Bangunan

Pemeliharaan bangunan ini diawali dengan menginventarisir hal-hal yang perlu


mendapat perhatian. Inventarisasi ini dilakukan oleh para wali kelas dan penanggung
jawab ruangan yang dikoordinir oleh urusan sarana dan prasarana. Pemeliharaan
bangunan ini meliputi perbaikan instalasi listrik, pelaburan dan rehabilitasi ruang
perpustakaan.

2. Rehabilitasi ruangan belajar

Sesuai dengan master plan pengembangan sekolah, maka dalam tahun


pelajaran 2012/2013 diusulkan kepada pemerintah untuk pembangunan ruang belajar.
Hal ini dilakukan karena masih kekurangan ruang belajar.
3. Pemeliharaan dan penambahan alat pelajaran.

Pemeliharaan alat pelajaran ini diawali dengan mengadakan inventarisasi alat


pelajaran untuk setiap mata pelajaran oleh masing-masing guru. Hasil inventarisasi ini
diketahui keadaannya yang masih layak pakai atau yang perlu diperbaiki atau diganti /
dimusnahkan. Selain itu diupayakan pula untuk menambah beberapa alat pelajaran
termasuk buku-buku sumber ,pegangan guru dan relevensi lainnya. Penambahan alat-
alat pelajaran ini diupayakan dengan mengajukan permohonan kepada Kanwil
Depdiknas dan pembelian dari sumber dana yang tersedia sesuai dengan kemampuan
berdasarkan skala prioritas.

4. Perbaikan dan penambahan mebeler.

Mengingat bertambahnya jumlah penerimaan siswa baru, maka konsekwensi yang


harus diantisifasi antara lain penambahan tempat duduk siswa. Untuk itu perlu
dilaksanakan klasifikasi terhadap barang yang layak pakai dan tidak layak pakai. Selain
itu diupayakan pula perbaikan –perbaikan atau pengadaan mebeler untuk ruangan guru
antara lain meja, kursi dan almari.

5. Penataan Lapang Olah Raga.

Agar kondisi lapang olah raga dapat menunjang kelancaran proses KBM, maka
kondisi fisiknya perlu ditingkatkan dan di perbaiki.

6. Penataan Halaman.

Dalam rangka meningkatkan program 6K, diupayakan pemamfaatan dan


penataan halaman. Kegiatan ini meliputi penambahan pohon hias dan pembuatan
taman, pengadaan tempat sampah di setiap kelas, pembuatan gerbang ( Gapura ) serta
pendukung lainnya.

6.1.33.6 E. Bidang Kesiswaan.

6.1.33.7 Bidang garapan kesiswaan ini terdiri dari sub bidang:

 Penerimaan siswa baru ( PSB )

 Peningkatan pengelolaan administrasi kesiswaan

 Pembinaan Kesiswaan ( OSIS )

 Pembinaan Ekstra kurikuler

 Peningkatan pelayanan Bimbingan dan Konseling

1. Penerimaan Siswa Baru

Dalam upaya mengantisipasi meningkatnya jumlah pendaftar dari Sekolah Dasar dalam
upaya mensukseskan Wajib Belajar pendidikan 9 tahun, maka dalam tahun pelajaran
2012/2013 dan sebelumnya telah disesuaikan dengan kapasitas yang ada 9 kelas
dengan jumlah siswa perkelas 32 orang. Rangkaian kegiatan penerimaan siswa baru ini
diikuti dengan kegiatan MOPD.

2. Peningkatan Pengelolaan Administrasi Kesiswaan

Pada umumnya pengelolaan administrasi kesiswaan telah dilaksanakan dengan


berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. Namun untuk mendapatkan hasil yang
optimal masih diperlukan upaya peningkatan terutama dalam hal akurasi data,
pengarsipan dan pelaporannya secara berkesinambungan.

3. Pembinaan Kegiatan OSIS

Pelaksanaan Kegiatan OSIS didasarkan kepada petunjuk pelaksanaan yang berlaku


berdasarkan Surat Keputusan dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat. Pelaksanaan
teknis urusan kesiswaan dilaksanakan oleh urusan kesiswaan yang dibantu oleh staf
pembina OSIS, pembinaan kegiatan OSIS meliputi pembinaan keorganisasian
Administrasi dan pelaksanaan program kegiatannya,pembinaan organisasi meliputi
pembentukan pengurus OSIS dan MPK serta penyusunan program kerjanya dalam
bidang administrasi meliputi pengadaan sarana dan prasarana penertiban pengelolaan
administrasi dan memberikan arahan-arahan dalam pengelolaannya.Sedangkan dalam
pelaksanaan program pelaksanaan kegiatan meliputi pengarahan dan pengawasan
kegiatan serta evaluasi kegiatannya

4. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler

Pembinaan ekstrakurikuler selain diarahkan kepada mempertahankan hasil yang telah


dicapai pada tahun sebelumnya, diupayakan pula untuk dapoat meningkatkan untuk itu
sebagai penanggungjawab dan kegiatan ekstrakrikuler dituntut untuk memberi rencana
program dengan demikian diharapkan tercapai koordinasi dan integrasi dari seluruh
bidang kegiatan. Selain itu diupayakan pula bimbingan dan pengarahan terhadap
pelaksanaan program kegiatan serta penambahan dan perawatan terhadap alat-alat dan
fasilitas kegiatan ekstrakurikuler.

5. Pelayan Bimbingan dan Konseling

Dapat terarah dan terpadu maka para petugas dalam melaksanakan kegiatannya harus
berdasarkan rencana kegiatan.Untuk itu koordinator Bimbingan dan Konseling diserahi
tugas untuk menyusun program berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk
meningkatkan kegiatan tersebut meskipun belum dapat memadai diupayakan pula
semaksimal mungkin disediakan bagi yang tersendiri upaya lain dalam meningkatkan
pelayanan ini adalah inventarisasi data dan penambahan sarana dan prasarana antara
lain : Almari Data,Papan Data (Visualisasi Data)

F. Hubungan Masyarakat (Humas)


Bidang Kegiatan Humas antara lain terdiri dari

 Hubungan dengan orantua siswa

 Hubungan dengan pengurus Komite Sekolah

 Hubungan dengan instansi terkait baik instansi Vertikal maupun Horizontal.

 Hubungan dengan masyarakan sekitar

 Hubungan dengan lembaga Pendidikan Luar Sekolah

1. Hubungan dengan orang tua siswa

Hubungan dengan orang tua siswa diupayakan seoptimal mungkin secara timba balik
dengan memanggil orang tua ke sekolah maupun melakukan kunjungan ke rumah
(home visit) secara formal hubungan dengan orang tua siswa dilakukan kunjungan ke
rumah,dilakukan melalui rapat pada wal dan akhir tahun pelajaran serta pada
pembagian Laporan Pendidikan Siswa setiap akhir semester. Untuk lebih meningkatkan
hasil yang optimal proses pertemuan dengan orang tua siswa maka dalam tahun
pelajaran yang akan dating diupayakan pertemuan perkelas melibatkan unsure wali
kelas dan BK, Kurikulum dan Urusan Kesiswaan

2. Hubungan dengan Pengurus Komite Sekolah

Komite Sekolah sebagai institusi yang mewakili masyarakat dalam membantu


kelamcaran kegiatan pendidikan di sekolah memegangh andil yang cukup besar dalam
mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Peran serta pengurus Komite Sekolah
tidak hanya sebagai pembantu sarana pinansial saja juga dalam masalah lainnya dapat
menunjang sesuai dengan kewenangannya.

Berdasarkan kepada peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut diatas
diupayakan pula pertemuan dengan orang tua (Pengurus Komite Sekolah) secara
berkala maupun melalui kunjungan insidental pengurus ke sekolah.

3. Hubungan dengan instansi terkait (Instansi Vertikal maupun Horizontal).

Yang dimaksud dengan instansi tersebut diatas adalah Lembaga departemental dan
organisasi profesi dan fungsionalisasi yaitu kantor Disdik Provinsi, Pemerintah terkait,
Kantor Disdik Kabupaten. Hubungan dengan instansi Horizontal adalah lembaga
Departemen sejenis dan organisasi fungsional setingkat. Pola hubungan instansi
horizontal ini dalam upaya meningkatkan hubungan koordinatif dan konsultatif.

4. Hubungan dengan masyarakat sekitar

Peran serta masyarakat sekitar akan membantu terwujudnya ketahanan sekolah dan
wawasan Wiyata Mandala. Maka dari itu perlu ditingkatkan hubungan timbal balik antara
piuhak sekolah dengan masyarakat sekitar.
Upaya ini diupayakan antara lain dengan mengundang para tokoh masyarakat dalam
kegiatan yang diselenggarakan sekolah seperti kegiatan perayaan kegiatan hari besar
keagamaan. Disamping itu pihak sekolah berusaha pula beriintegrasi dengan kegiatan
sosial kemasyarakan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sekolah seperti perayaan
6K atau perayaan hari besar Nasional dan Agama. Dengan demikian diharapkan bahwa
sekolah merupakan kegiatan bagian yang terintegrasi dari kegiatan kemasyarakatan
khusunya masyarakat sekitar sekolah.

5. Hubungan dengan Lembaga Pendidikan Luar Sekolah

Pola hubungan sekolah dengan lembga pendidikan luar sekolah bersifat komplementer
dan dengan perjanjian yang tidak memberatkan sekolah adapun rencana kerjasama
dengan lembaga pendidikan luar sekolah dengan lembaga pendidikan Komputer.

6.2 G. Bidang Ketatausahaan

Bidang Ketata-usahaan ini diupayakan untuk mengadakan pembinaan dan peningkatan


penngelolaan administrasi sekolah yang meliputi sub.bidang :

 Adminstrasi Kurikulum

 Administrasi Kesiswaan

 Administrasi Kepegawaian

 Administrasi Keuangan

 Administrasi Sarana/Prasarana

 Administrasi Persuratan/Kearsipan

 Administrasi Pelaporan/Statistik.

1. Administrasi Kurikulum (KBM)

Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu ditunjang
dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai, maka dengan ini setiap
awal tahun pelajaran tiap guru disediakan alat tulis untuk pembuatan kelengkapan
administrasi KBM antara lain Buku untuk membuat Satpel,Program Tahunan, dan lain
sebagainya. Selain itu diupayakan pula peningkatan pengerjaan Program Urusan
Kurikulum yang meliputi : Penyusunan Jadual mengajar, pelaksanaan tes, pelaksanaan
UN/US yang terdiri dari penyusunan program, pelaksanaan kegiatan , pelaporan dan
pengarsipan.

2. Administrasi kesiswaan

Peningkatan pembinaan dan pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi :


o Administrasi Penerimaan Siswa Baru

o Administrasi Masa Orientasi Siswa (MOS)

o Pencatatan Buku Induk

o Pencatatan Buku Klapper

o Pencatatan Kumpulan Absen Siswa

o Pengelolaan Adm.Mutasi Siswa

o Penyediaan Absensi Siswa

o Pengelolaan Buku Legger

o Pengadministrasian Legalisir STTB/NEM/IJAZAH/STL.

o Membantu Ketata-laksanaan OSIS

3. Administrasi Kepegawaian

Dalam upaya peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian diupayakan


penyediaan dan pengerjaan seoptimal mungkin yang berhubungan dengan :

 Proses kenaikan pangkat / jabatan guru dengan system angka kredit

 Proses kenaikan Pangkat/Tingkat Karyawan

 Proses Kenaikan Gaji Berkala

 Pencatatan Data Kepegawaian

 Pengarsipan salinan SK Kepegawaian dan Surat-surat berharga

 Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan

 Pencatatan Buku Induk Pegawai

 Penjenjangan Karier Pegawai

 Penyusunan Daftar R.7/R.8 dan DSO

 Pencatatan Daftar Hadir Guru dan Karyawan

 Pengusulan,pengangkatan Guru dan Karyawan

 Pengelolaan Daftar Mutasi Kepangkatan

 Pembuatan DP.3
 Pembuatan Uraian Tugas

 Pencatatan Papan Data

4. Administrasi Keuangan

Pengelolaan Administrasi Keuangan dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk baik


bendaharawan maupun pembantunya, meliputi :

 Penyusunan RKAS

 Pengarsipan Daftar Isian Kegiatan (DIK)

 Pengerjaan Buku Pembantu/Buku Harian

 Buku Register SPMU

 Daftar Penerimaan Gaji/Uang Lembur

 Daftar Penerimaan Kesejahteraan

 Daftar Penerimaan Sumbangan

 Buku Setoran ke Bank

 Pengarsipan Buku Pengeluaran dan Pelaporan

 Pengelolaan Buku Kas Umum

 Pencatatan Buku Penerimaan Bea Siswa

 Pelaporan Keuangan

 Buku Setoran Wajib Pajak.

4. Administrasi Sarana / Prasarana

Upaya peningkatan pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana meliputi :

 Perencanaan (Perencanaan kebutuhan dan biaya )

 Pengadaan Kebutuhan

 Penyimpanan dan Penyaluran

 Pemeliharaan

 Penginventarisasian dan Penghapusan


Maka untuk menunjang kegiatan tersebut di atas diupayakan
pengelolaan administrasinya yang terdiri dari :

 Daftar usulan kegiatan

 Daftar Penerimaan dan Pengeluaran

 Daftar Penerimaan dan Pemeriksaan Barang

 Daftar Penyerahan Barang

 Daftar Persediaan Barang

 Daftar Permintaan /Pengeluaran Barang

 Buku Pemeliharaan Barang

 Buku Penerimaan Barang

 Daftar Pemeliharaan Barang dan Perabot

 Surat Perintah Kerja Perbaikan

 Buku Induk Barang Inventaris

 Buku Golongan Barang Inventaris

 Buku Catatan Barang Non Inventaris

 Daftar Pelaporan Keadaan Sekolah.

5. Administrasi Agenda dan Kearsipan

Pengelolaan Administrasi Agenda dan Kearsipan meliputi kegiatan :

 Pengelolaan surat-surat

 Mengagendakan surat-surat yang masuk

 Mengagendakan surat-surat keluar

 Mengekspedisi surat yang keluar

 Pengelolaan Arsip:

 Sistem penataan dan penyimpanan arsip dengan menggunakan dasar penataan


system masalah dan pengabjadan.

 Pemeliharaan arsip in-aktif yang penting dan permanen antara lain :


 Akte tanah, Akte pendirian gedung, Akte status sekolah dan surat-surat berharga
lainnya.

 Penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna/sudah usai waktunya

 Penyediaan Buku Notula Rapat Sekolah

 Penyediaan Buku Tamu Dinas dan Tamu Umum

 Penyediaan Buku Catatan Kedinasan Guru dan Karyawan

 Penyediaan Buku Pembinaan.

6. Administrasi Laporan Statistik

Guna meningkatkan pelaksanaan pelayanan administrasi baik yang berhubungan


dengan laporan maupun dengan kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan sekolah
pada umumnya dibuat berdasarkan format yang telah ditentukan dan diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Data yang dilaporkan berdasarkan
klasifikasi sekolah diantaranya : Denah Sekolah, Grafik Kegiatan Sekolah, Struktur
Organisasi Sekolah, Rencana Kegiatan Tahunan, Daftar Guru dan Pegawai, Daftar
Pelajaran dan Papan Statistik Siswa

6.3 H. Pembiayaan

Pembiayaan seluruh kegiatan di sekolah dananya bersumber dari Pemerintah dan


masyarakat (Komite Sekolah). Dana dari pemerintah terdiri dari Dana Rutin.

Sedangkan dana dari masyarakat berupa iuran /sumbangan terdiri dari UDT dan UDB
serta dana insidental lainnya sesuai kebutuhan.

Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang berlaku
dan berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran sekolah
menggunakan “Budgetting Oriented Aproach” yakni Penyusunan anggaran berdasar
kepada anggaran yang tersedia. Maka dari itu disusunlah skala prioritas anggaran
terutama terhadap mata anggaran kebutuhan harian.

Untuk peningkatan pengelolaan anggaran pembiayaan ini diupayakan intensifikasi


pemasukan dan pengguinaan dana yang meliputi :

 Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dana rutin proyek dan komite sekolah

 Pembuatan anggaran sekolah berdasarkan skala prioritas kebutuhan

 Peningkatan pengelolaan laporan

 Fungsionalisasi personalia keuangan.

I. Pengawasan dan Evaluasi

Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari fungsi
pengelolaan. Sebab dengan melakukan pengawasan akan dapat diketahui apakah
suatu program kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Apakah
pelaksanaan itu sesuai atau tidak. Maka dari itu diupayakan pelaksanaan fungsi
pengawasan ini dengan pendekatan pengawasan fungsional dan pengawasan melekat
(Waskat).

Sedangkan pelaksanaan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil suatu


program sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu dengan evaluasi ini dimaksudkan
pula untuk mengetahui sampai sejauh mana tujuan program itu sudah tercapai. Maka
untuk mendapatkan criteria yang pasti terdapat kegiatan pengawasan dan evaluasi ini
disusunlah instrumennya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
obyektif,valied dan reliable.

Bidang garapan pengawasan dan evaluasi ini terdiri dari sub.bidang :

 Pengawasan terhadap Ketata-usahaan

 Pengawasan terhadap Pegawai Tata Usaha

 Pengawasan terhadap Pembantu Pelaksana

 Pengawasan terhadap Bendaharawan

 Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah

 Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan

 Pengawasan terhadap Guru

 Pengawasan terhadap petugas BK


 Pengawsan terhadap Pengelola Perpustakaan

 Pengawasan terhadap Pembina OSIS dan KOPSIS

 Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar dan Mengajar

 Evaluasi terhadap Hasil Belajar

 Evaluasi Program Kegiatan Tahunan.

6.3.1.1.1 1. Pengawasan terhadap Ketata-usahaan

Kegiatan Tata Usaha merupakan kegiatan yang paling utama dalam administrasi
sekolah, karena itu kegiatan administrasi akan mempengaruhi terhadap kelancaran
kegiatan belajar mengajar (KBM). Untuk itu perlu diciptakan suatu kondisi yang
favoriable antara lain: Pengawasan terhadap kegiatan adfministrasi secara dini. Hal ini
dimaksudkan agar penyimpangan dan klesalahan dapat diperbaiki secara professional.
Pengawasan ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung dengan pemeriksaan terhadap proses dan hasil kegiatan, sedangkan secara
tidak langsung dengan melalui pengamatan visual.

2. Pengawasan terhadap Tata-Usaha

Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan integral.
Secara sektoral dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai berdasarkan tugasnya
masing-masing. Sedangkan secara integral dimaksudkan pengawasan yang dilakukan
secara keseluruhan melalui Kepala Tata Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan
instrumen secara tertulis, selain itu dilakukan pula secara informal dimana jika terdapat
penyimpangan terhadap pelaksanaan kegiatan, maka personal yang bersangkutan
diberikan pengarahan secara personal persuasif.

6.3.1.1.2 3. Pengawasan terhadap Bendahara

Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pembantu pelaksana akan
mempengaruhi terhadap pola pikir dan pola tindaknya dalam menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya. Maka dari itu dalam pemberian tugas demikian jelas dan
terperinci dan pengawasannya lebih diutamakan terhadap proses pelaksanaannya agar
hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

4. Pengawasan terhadap bendahara

Pengawasan terhadap Bendaharawan dilakukan terhadap aspek administrasi


(pencatatan transaksi) dan pengelolaan uang( penyimpanan dan pembelajaran).
Pengawasan administrasi diupayakan dengan penandatanganan seluruh pembukuan
keuangan setiap akhir bulan dengan penyesuaian terhadap bukti penerimaan dan
pengeluaran. Secara berkala pula 3 (tiga) bulan sekali diupayakan pemeriksaan dengan
menggunakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Untuk terciptanya sirkulasi keuangan
secara terkontrol,maka digunakan buku pengendalian yang harus diserahkan
Bendaharawan setiap hari . Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan dimaksud
untuk mengetahui apakah sesuai dengan ketentuan dan program yang telah dibuatkan
atau ada penyimpangan. Jika terdapat penyimpangan maka dapat dilakukan perbaikan
secepatnya baik secara administrative maupun secara operasional.
6.3.1.1.3 5. Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah

Sehubungan dengan pelaksanaan sekolah menggunakan pola belajar double shief,


maka untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar ditunjuk seorang Wakil
Kepala Sekolah. Mengingat jabatan Wakil Kepala Sekol;ah bukan jabatan structural
organic namun bersipat fungsional operatif, maka kewenangannya merupakan
wewenang dan tugas yang dilimpahkan oleh Kepala Sekolah. Pola pengawasan yang
diterapkan bersifat konsultatif dan informative. Konsultatif dimaksudkan bahwa setiap
kegiatan yang dilakukan dikonsultasikan terlebih dahulu. Informatif dimaksudkan bahwa
selesai dilaksanakan tugas dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Selain Pengawasan
yang bersifat konsultatif dilakukan pula pengawasan secara langsung terhadap kegiatan
yang dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah.

6. Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan.

Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari program dari
program sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya dimulai dari pembuatan
program kerja masing-masing urusan. Hal ini dimaksud agar kegiatan sekolah dapat
dikoordinasikan secara integritif. Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala
Urusan adalah dilakukan dengan mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala
Sekolah.

6.3.1.1.4 7. Pengawasan terhadap Guru

Pengawasan terhadap Guru ditujukan kepada kehadiran di sekolah, dikelas dan


kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya pemeriksaan terhadap daftar hadir
guru dan pemantauan setiap hari ke kelas secara insidental. Pengawasan kelengkapan
administrasi kegiatan belajar mengajar di mulai pada awal semester setiap guru
diwajibkan untuk memperlihatkan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar
sambil ditanda-tangani Kepala Sekolah.

6.3.1.1.5 8. Pengawasan terhadap Petugas BK

Pengelolaan terhadap kegiatan BK secara organisasi langsung kepada Kepala Sekolah


dengan dipertanggung-jawabkan oleh seorang Koordinator. Yang hasilnya dilaporkan
kepada Kepala Sekolah. Maka dari itu pengawasan pelaksanaan BK dilaksanakan
dengan pemantauan administrasi personal. Pengawasan administrasi dan personal
dimulai dengan pemantauan pembuatan program dan kelengkapan serta visualisasi
data. Sedangkan pengawasan personal terhadap staf BK didelegirkan kepada
Koordinator sebagai pelaksana harian.

6.3.1.1.6 9. Pengawasan terhadap Petugas Perpustakaan


Sebagaimana halnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pemgawasan terhadap
petugas perpustakaan pengawasan hariannya dilaksanakannya oleh Koordinator
Perpustakaan. Pengawasannya meliputi sarana dan prasarana, misalnya kelengkapan
administrasi,ketertiban dan penataan perpustakaan. Acuan dasar pengawasan
berpedoman kepada program kegiatan yang dibuat , pengawasan langsung dilakukan
melihat langsung kegiatan di Perpustakaan. Sedangkan secara tidak langsung
berdasarkan informasi dan data yang ada dan disampaikan oleh Koordinator.

6.3.1.1.7 10. Pengawasan terhadap Pembina OSIS

Secara organisatoris pembinaan kegiatan OSIS langsung dibawah pengawasan Kepala


Sekolah sedangkan pelaksanaan harian dilakukan oleh Urusan Siswa.
Sasarannya pengawasan meliputi pengelolaan administrasi dan pelaksanaan program
kegiatan yang termasuk kegiatan ekstra-kurikuler.

6.3.1.1.8 11. Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan tersebut diatas merupakan aktivitas di sekolah yang merupakan kegiatan inti
dan perlu mendapat dukungan dari kegiatan lainnya, maka untuk mengetahui
keberhasilan kegiatan Belajar dan Mengajar dilaksanakan evaluasi yang terarah
,terencana dan berkesinambungan. Sasaran evaluasi kegiatan belajar dan mengajar ini
m eliputi aspek normative dan prilaku siswa (intelektual). Aspek normative menyangkut
siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar baik dikelas maupun dalam
kegiatan lainnya diluar sekolah. Sedangkan Aspek intelektual menyangkut tingkat
kemampuan siswa menerima dan mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari. Maka
dari itu setiap guru menyusun program evaluasi KBM meliputi Tes
Semester/Mid.semester sedangkan UN/US dibuat oleh Kurikulum.Untuk mengetahui
perkembangan KBM diupayakan pertemuan secara berkala, baik melalui rapat bulanan
maupun briffing selain itu dilakukan pula pertemuan/rapat menjelang dan sesudah
pelaksanaan tes.

6.3.1.1.9 12. Evaluasi terhadap Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan evaluasi KBM.Data
yang diperoleh dari evaluasi KBM diolah untuk menentukan langkah selanjutnya dalam
memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan perangkat tes. Dan
memperlakukan siswa baik secara individual maupun secara kelompok. Maka dari itu
sasaran evaluasi hasil belajar ini meliputi pengolahan perangkat tes (Analisis butir soal)
dan pengolahan nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan evaluasi belajar diupayakan
mencapai ketuntasan belajar sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.

6.3.1.1.10 13. Evaluasi terhadap Program Tahunan Sekolah

Program Kegiatan Tahunan bukanlah merupakan program kegiatan sekolah yang baku
dalam arti tidak memungkinkan adanya perubahan yang disebabkan adanya
kebijaksanaan yang menghendakinya. Maka dari itu Program Tahunan diupayakan
dibuat secara flexible konditional. Guna mencapai maksud tersebut diatas perlu
diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program tahunan ini. Evaluasi dimaksud untuk
mengetahui sejauh mana kegiatan ini di sekolah sesuai dengan rencana atau tidak.
Dengan demikian akan dapat diketahui apakah factor penghambat dan
penunjangnya bagaimana usaha untuk menanggulangi hambatan dan
mengembangkan factor penunjang yang ada.

Dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan program kegiatan ini
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan tujuan yang diharapkan.
BAB V

7 PENUTUP

Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh adanya
dukungan manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu
kerjasama yang professional dari semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.

Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti
peningkatan kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan.
Untuk mewujudkannya tidak hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi
harus bertahap dan berkesinambungan.

Maka dari itu program kegiatan ini dibuat berdasarkan kepada prinsif skala prioritas
terhadap kebutuhan yang terasa sangat mendesak.

Mengingat system pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan dinamis,
tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian baik
terhadap kondisi yang berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan atasan.
Namun demikian dengan adanya program kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan
penyimpangan kegiatan dari tujuan yang diharapkan

Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal dalam menyusun program ini,
namun ketidak-sempurnaan baik penyusun materi maupun redaksionalnya tentu ada.

Mudah-mudahan berdasarkan temuan dalam pelaksanaan program kegiatan ini pada


masa yang akan dating dapat dijadikan bahan perbaikan. Amin.

KATA PENGANTAR
Dalam upaya mencapai tingkat yang optimal terhadap pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar dan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap
pelaksanaan diperlukan adanya rencana yang rasional dan oprasional dengan berpedoman pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang terdiri dari keseluruhan tenaga teknis pendidikan
dan tenaga kependidikan sebagai kegiatan pendudkung yang sangat menentukan dalam usaha
mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini dimungkinkan karena kegiatan teknis
pendidikan dan tata usaha sekolah bersifat saling mendukung, maka keseluruhan komponen
tersebut perlu dikelola secara tertib dan efesien.

Penyusunan Program Kegiatan sekolah dibuat dan disusun untuk memenuhi keperluan tersebut
di atas dengan mengacu kepada rencana induk pengembangan sekolah. Untuk keberhasilan
pelaksanaan program kerja ini diperlukan pemahaman yang sama dan partisifasi serta dedikasi
dari seluruh staf teknis pendidikan dan tenaga kependidikan di lingkungan SMA Negeri 1
Kadupandak

Semoga usaha penyusunan program kerja ini dapat bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu
pendidikan di SMA Negeri 1 Kadupandak pada khususnya dan pihak lain yang membutuhkan.

Kepada semua pihak yang membantu penyusuan program kerja ini kami mengucapkan terima
kasih.

Kepala Sekolah,

Drs. Juhdi

Nip. 196405041991031005

Nip.
8

9 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………….. 1

B. Dasar Hukum ………………………….. 1

C. Maksud dan Tujuan ………………………….. 2

D. Sasaran ………………………….. 2

BAB II PENGORGANISASIAN PERSONIL ………………………….. 4

A. Struktur Organisasi ………………………….. 4

B. Rincian Pembagian Tugas ………………………….. 4

BAB III SITUASI KONDISI SEKOLAH ………………………….. 12

A. Letak Geografdi ………………………….. 12

B. Bidang Pendidikan ………………………….. 13

C. Data Pendidikan dan Kependidik ………………………….. 15

………………………….. 13
9.1.1.1 D. Sarana dan Prasarana
………………………….. 17
9.1.1.2 E. Kesiswaan
…………………………… 19
9.1.1.3 F. Pembiayaan
…………………………… 19
9.1.1.4 G. Pengembangan
Pegawai …………………………… 19

9.1.1.5 H. Supervisin dan Evaluasi

BAB IV PROGRAM KEGIATAN TAHUNA ………………………….. 20

A. Umum ………………………….. 20

B. Kurikulum ………………………….. 20

C. Ketenagaan ………………………….. 24

D. Sarana Prasarana ………………………….. 25

E. Bidang Kesiswaan ………………………….. 27

F. Hubungan Masyarakat ………………………….. 28


G. Bidang Ketatausahaan ………………………….. 30

H. Pembiayaan ………………………….. 34

I. Pengawasan dan Evaluasi ………………………….. 34

BAB V PENUTUP ………………………….. 40


PROGRAM KERJA
SMA NEGERI 1 KADUPANDAK
Disusun Oleh : TIM

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR

SMA NEGERI 1 KADUPANPANDAK

2012

Anda mungkin juga menyukai