BAB I
PENDAHULUAN
A. Lata Belakang
Tahun pelajaran yang lalu sudah dilewati dengan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini
dikarenakan SMA Negeri 1 mukomuko Kabupaten mukomuko yang tentu saja segala
sesuatunya masih sangat kekurangan baik tenaga pendidik maupun tanaga kependidikan
termasuk sarana dan prasarana lainnya.
Pada tahun pelajaran Pelajaran 2019/2020 SMA Negeri 1 mukomuko Kabupaten mukomuko
berupaya untuk mengatasi segala kekurangan tersebut dengan menyusun rencana kerja /
program kerja tahunan yang penekanannya pada upaya peningkatan mutu pembelajaran dan
peningkatan kedisiplinan siswa.
Mengingat tanggung jawab pendidikan bukan hanya pada pemerintah dan sekolah tetapi juga
pada orang tua siswa, maka sewajarnyalah pendanaan tersebut harus dipikul bersama oleh
orang tua siswa masyarakat dan pemerintah. Karena dana yang tersedia dari pemerintah tidak
mencukupi, apalagi kita selalu berorientasi pada peningkatan mutu pendidilkan, yang menjadi
masalah berapakah ketentuan dana yang kita perlukan dari masyarakat, khususnya dari orang
tua siswa, agar pendidikan berjalan dengan baik. Disamping itu perlu juga mempertimbangkan
kemampuan orang tua siswa. Oleh karena itu diperlukan program kerja yang mantap dan
operasional didukung oleh RKAS dan disetujui oleh orang tua siswa dan tidak bertentangan
dengan peraturan yang ada.
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, program-program yang
akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah untuk jangka pendek.
2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas mengajar,
mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.
3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar target yang telah
ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.
1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama kegiatan
berlangsung.
3. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan.
D. Sasaran Program
Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kadupandak sesuai dengan
bidang tugas masing-masing.
2. Semua potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, sehingga sekolah dapat
berkembang mencapai target perluasan pengetahuan dan peningkatan kemampuan siswa.
BAB II
PENGORGANISASIAN PERSONIL
A. Struktur Organisasi
.......................
Kord
B. Rincian Pembagian Tugas
1. Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah terdiri dari tugas administrasi dan tugas operatif, secara keseluruhan
tugas tersebut mencakup :
e. Melaksanakan supervisi akademik dan pengawasan kegiatan belajar mengajar dan BP/BK
h. Melaksanakan supervisi dan pembinaan terhadap bendahara sekolah dan bendahara komite
sekolah.
Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung
jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan berikut :
Menghimpun dan mengirim laporan bulanan ke kantor dinas pendidikan kabupaten Cianjur
Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasaran dalam rangka pengadaan barang serta
pendistribusiannya
Membuat laporan inventaris secara berkala berkordinasi dengan wakasek sarana prasarana
Menyiapkan DP 3 pegawai
Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggung jawabkan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ atas pengeluaran /
penggunaan dana tersebut
h. Pengelolaan OSIS
a. Penyusunan KTSP
e. Mengatur jadwal ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali peserta didik
b. Membina hubungan antar intansi, dunia usaha, dan lembaga sosial lainya.
d. Mengadakan kordinasi dalam pelaksanaan tugas dengan semua guru dan wali kelas
e. Pembentukan / pemilihan pengurus komite baru setiap akhir jabatan setiap dua tahun.
8. Wali Kelas
h. Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan memerlukan bantuan
i. Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki kasus-kasus tertentu
yang membahayakan
9. Petugas BP/BK
b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah siswa tentang kesulitan belajar.
c. Memberikan layanan bimbingan penyuluhan agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajari
siswa.
g. Memberikan saran dan pertimbangan bagi siswa dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
10. Petugas Pengelola Laboratorium
b. Mengumpulkan dan menyerahkan absen guru / pegawai kepada kepala sekolah setiap akhir
kegiatan
c. Mencatat dan memberikan tugas kepada siswa yang terlambat datang ke sekeolah
d. Menggantikan dan / memberikan tugas kepada kelas yang gurunya tidak / berhalangan hadir
g. Melaporkan secara rutin kepada wakasek sarana keadaan atau kejadian pada saat bertugas
Melihat dari gejala prospek tersebut, sangat memungkinkan bahwa bidang ekonomi pun
niscaya akan berkembang pula mengiringi dan seirama dengan segala perkembangan
tersebut.
Permukiman penduduk yang baru pun telah dan akan bermunculan sehingga
akan semakin padat penduduk di sekitar sekolah yang akan cepat atau
lambat mengakses SMA Negeri 1 Kadupandak untuk menyekolahkan anak-
anaknya. Dengan demikian keberadaan SMA Negeri 1
Kadupandak makain dibutuhkan oleh mereka. Di samping itu, beriringan dengan
perkembangan semakin bertambahnya hunian baru tersebut dengan semakin bertambah
padatnya penduduk akan berkembang pula pasar, toko-toko, layanan kesehatan serta lalu-
lintas. Yang semua itu menjadi fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh penduduk sekitar dalam
menentukan dan mencari penghasilan atau berinvestasi untuk masa depan demi
kelangsungan hidup keluarga dan kebutuhan pendidikan anak-
anaknya. Dengan kata lain bahwa
perubahan dan perkembangan lingkungan yang dinamis tersebut akan membawa
dampak besar dalam perputaran roda perekonomian.
Dan dari para orang tua yang berilmu pengetahuan dan berteknologi yang cukup akan
peduli dan melahirkan anak-anak sekolah yang ”melek” iptek sehingga terjadi simbiosis
mutualisme antara sekolah dan masyarakat dalam hal iptek. Yang pada akhirnya SMA Negeri
1 Kadupandak memiliki mobilitas tinggi dalam iptek. Kemajemukan latar belakang budaya
penduduk sekitar sekolah dan para orang
tua serta calon siswa akan berpadu dengan budaya yang telah terbina di SMA
Negegri 1 Kadupandak . Hal ini tidak mustahil akan melahirkan budaya-budaya baru
yang telah teruji secara proses interaksi antar komponen tersebut sehingga budaya baru
yang terbentuk akan semakin baik karena hasil dari perpaduan yang beraneka ragam
tersebut.
2. Kurikulum.
Intrakurikuler
Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru menyusun perangkat
administrasi rapan masing-masing mata pelajaran dibawah pembinaan melalui MGMP tingkat
Kabupaten maupun dilingkungan sekolah sendiri.
Pemantauan usunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar ini dilakukan pada
tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan kepala sekolah pada setiap program
yang dikoordinir oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum.
3. Ekstrakurikuler.
1.1.2.3
Komposisi guru terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 5 orang Guru Tetap, 20 orang Guru Tidak
Tetap, dengan komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut:
Ket
No Nama Guru/NIP Status Mata Pelajaran
1 2 9 11
Drs. Juhdi
1. PNS Matematika
196405041991031005
Dengan melihat keadaan dan jumlah guru, jika dibandiingkan dengan kebutuhan setiap mata
pelajaran sangat dirasakan masih kurang. Upaya yang ditempuh selain mengajukan
permohonan penambahan tenaga guru kepada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dengan mengangkat tenaga Honor diupayakan pula pemerataan jam mengajar berdasarkan
rumpun mata pelajaran.
3. Pengelolaan Perpustakaan.
Untuk pengelolaan perpustakaan ditugaskan kepada petugas yang telh ditunjuk disesuaikan
dengan latar belakang pendidikannya. Kepala sekolah menunjuk guru mata pelajaran B.
Indonesia sebagai koodinator, sedangkan untuk pelayanan sehari-hari diserahkan kepada
petugas yang ditunjuk tersebut sebagai tenaga honorer.
Luas bangunan 800 m2, dan luas halaman 9200 m2. Tanah yang belum dibangun digunakan
untuk sarana olahraga dan lapangan upacara.
2. Gedung sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk menunjang
kegiatan belajar belum memadai.
2. Ruang TU - -
6. Ruang Perpustakaan - -
7. Ruang BK - -
8. Lab. Komputer - -
E. Kesiswaan
Keadaan jumlah siswa sampai dengan akhir tahun pelajaran 2012/2013 dapat diketahui pada
tabel berikut :
1 IPA-1 IPA-1
2 IPA-2 IPA-2
3 IPS IPS
JML
Ekstrakurikuler
Kegiatan ektrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur
sekolah, di sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu tertentu.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler akademik dan ekstrakurikuler non
akademik.
Praktikum IPA
F. Pembiayaan
G. Pengambangan Pegawai
Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah pada umumnya diperlukan tenaga yang handal dan
terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan Guru/TU dan pegawai
mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan untuk promosi jabatan
diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.
Di lingkungan sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pengelolaan sekolah
diadakan rotasi Wakil Kepala Sekolah dan pembantunya.
Pelaksanaan .supervisi ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata Usaha. Pelaksanaan
kegiatan supervisi dilakukan oleh Kepala Sekolah juga dibantu oleh para urusan sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Supervisi Tata Usaha meliputi bidang ketata-usahaan, perkantoran,
keuangan dan pelaksanaan 5 K dilaksanakan secara berkala baik bulanan maupun triwulan
serta insidental sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.
Sedangkan Supervisi kepada Guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan setiap awal
semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM di dalam kelas.
BAB IV
A. Umum
Pengelolaan sekolah menurut adanya pengelolaan yang terpadu dan terarah. Terpadu
berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga dan dana serta sarana)
secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti berorientasi kepada tujuan yaitu administrasi
sekolah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Maka dari itu mekanisme pengelolaan
sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penilaian baik proses maupun hasil
administrasi sekolah harus dilakukan secara sistematis. Program kegiatan bidang umum
meliputi :
Pertama menetapkan struktur organisasi dan komposisi personalianya. Hal ini dimaksudkan
untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia lebih memahami fungsi dan
peranannya dalam melaksanakan tugas masing-masing.
B. Kurikulum
Secara kuantitatif ( ratio dengan jumlah kelas/rombongan belajar ) jumlah guru belum memadai
demikian halnya secara kualitatif ( ratio dengan kelayakan mengajar) belum mencapai keadaan
proporsional. Namun demikian dalam pembagian tugas mengajar diupayakan pemerataan
jumlah jam mengajar setiap guru. Selain dapat tugas mengajar para guru mendapat tugas
tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah sebagai pembantu urusan, Wali Kelas, BP/BK,
Pembina Siswa, Pembina Ekstra Kurikuler.
Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga disampaikan
kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu minggu sebelum di mulai
kegiatan belajar dan mengajar.
Kegiatan ekstra kurikuler sebagai kegiatan untuk pengembangan wawasan dan penyaluran
minat dan bakat siswa dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler selain
rekreatif diupayakan pula sebagai kegiatan yang bersifat prestasi. Adapun jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah : Volley Ball, Sepak bola, Pramuka, PMR, Seni
budaya, dan PASKIBRA.
4. Penyusunan program kerja Kegiatan Belajar Mengajar
Penyusunan Silabus
Program Tahunan
Program Semester
Penyusunan RPP
Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah pengadaan buku
sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan alat media serta alat pelajaran
lainnya. Upaya lain dalam rangka optimalisasi hasil kegiatan belajar mengajar dan perluasan
wawasan siswa dengan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler sesuai dengan ketentuan dan
kebutuhan.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa mutlak dilaksanakan kegiatan evaluasi
belajar. Evaluasi belajar siswa dapat dilaksanakan pada saat proses belajar maupun pada akhir
kegiatan belajar. Bentuk evaluasinya bias berupa kegiatan tes atau non tes..Evaluasi non tes
berupa pengamatan terhadap sikap dan perilaku siswa diliungkungan sekolah maupun di luar
sekolah. Sedangkan evaluasi dalam bentuk tes diselenggarakan secara tertulis pada saat :
Ulangan Harian
UN/ US
Analisis Hasil Evaluasi Siswa.
Sebagai upaya tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi siswa, maka hasil evaluasi siswa perlu
dianalisa. Analisa hasil evaluasi ini ditujukan kepada nilai yang diperoleh siswa maupun
perangkat tesnya.
Sedangkan dari analisis terhadap perangkat tes (butir soal) dimaksudkan untuk menentukan
klasifikasi soal yakni : Tingkat kesukaran, Validitas soal :
diterima, diperbaiki, ditolak.Fungsionalisasi distructur ( pengecoh ). Dengan pelaksanaan
analisis terhadap hasil evaluasi belajar ini diharapkan professional dalam mengajar belajar
tuntas ( mastery learning )
Perpustakaan sebagai sarana untuk menambah dan memperluas keilmuan dan pengetahuan
siswaperlu ditingkatkan fungsi dan peranannya.
Penetapan personalia yang terdiri dari dari koordinator, pengelola dan pembantu pelaksana.
Penataan administrasi
Penambahan buku-buku
o Tenaga guru
1. Tenaga Guru
Berdasarkan keadaan jumlah guru masih dirasakan kurang jumlahnya, upaya yang
ditempuh adalah dengan mengusulkan penambahan atau dengan pemerataan. Disamping itu
diupayakan pula dengan mengangkat guru sukwan/honorer (GTT) sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan.Upaya peningkatan kemampuan guru dilaksanakan dengan mengikutsertakan
dalam kegiatan PKG/MGMP maupu penyetaraan D3.
Kebutuhan akan pembantu pelaksana masih dipenuhi sebagian besar oleh tenaga
honorer. Efektivitas pendayagunaan tenaga pembantu pelaksana diarahkan kepada pelayanan
kebutuhan pelayanan pengajaran, administrasi perkantoran dan pemeliharaan serta
pengamanan sarana dan prasarana sekolah. Mengingat tingkat pendidikan yang dimiliki oleh
tenaga pembantu pelaksana relatif rendah (rata-rata lulusan SD), maka dalam pembinaan dan
pengarahan.
Bidang sarana dan prasarana ini meliputi sub bidang berikut ini :
Pemeliharaan Bangunan
Penataan halaman
1. Pemeliharaan Bangunan
Sesuai dengan master plan pengembangan sekolah, maka dalam tahun pelajaran
2012/2013 diusulkan kepada pemerintah untuk pembangunan ruang belajar. Hal ini dilakukan
karena masih kekurangan ruang belajar.
Pemeliharaan alat pelajaran ini diawali dengan mengadakan inventarisasi alat pelajaran
untuk setiap mata pelajaran oleh masing-masing guru. Hasil inventarisasi ini diketahui
keadaannya yang masih layak pakai atau yang perlu diperbaiki atau diganti / dimusnahkan.
Selain itu diupayakan pula untuk menambah beberapa alat pelajaran termasuk buku-buku
sumber ,pegangan guru dan relevensi lainnya. Penambahan alat-alat pelajaran ini diupayakan
dengan mengajukan permohonan kepada Kanwil Depdiknas dan pembelian dari sumber dana
yang tersedia sesuai dengan kemampuan berdasarkan skala prioritas.
Agar kondisi lapang olah raga dapat menunjang kelancaran proses KBM, maka kondisi
fisiknya perlu ditingkatkan dan di perbaiki.
6. Penataan Halaman.
Dalam upaya mengantisipasi meningkatnya jumlah pendaftar dari Sekolah Dasar dalam upaya
mensukseskan Wajib Belajar pendidikan 9 tahun, maka dalam tahun pelajaran 2012/2013 dan
sebelumnya telah disesuaikan dengan kapasitas yang ada 9 kelas dengan jumlah siswa
perkelas 32 orang. Rangkaian kegiatan penerimaan siswa baru ini diikuti dengan kegiatan
MOPD.
Pembinaan ekstrakurikuler selain diarahkan kepada mempertahankan hasil yang telah dicapai
pada tahun sebelumnya, diupayakan pula untuk dapoat meningkatkan untuk itu sebagai
penanggungjawab dan kegiatan ekstrakrikuler dituntut untuk memberi rencana program dengan
demikian diharapkan tercapai koordinasi dan integrasi dari seluruh bidang kegiatan. Selain itu
diupayakan pula bimbingan dan pengarahan terhadap pelaksanaan program kegiatan serta
penambahan dan perawatan terhadap alat-alat dan fasilitas kegiatan ekstrakurikuler.
Dapat terarah dan terpadu maka para petugas dalam melaksanakan kegiatannya harus
berdasarkan rencana kegiatan.Untuk itu koordinator Bimbingan dan Konseling diserahi tugas
untuk menyusun program berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk meningkatkan kegiatan
tersebut meskipun belum dapat memadai diupayakan pula semaksimal mungkin disediakan
bagi yang tersendiri upaya lain dalam meningkatkan pelayanan ini adalah inventarisasi data dan
penambahan sarana dan prasarana antara lain : Almari Data,Papan Data (Visualisasi Data)
Hubungan dengan orang tua siswa diupayakan seoptimal mungkin secara timba balik dengan
memanggil orang tua ke sekolah maupun melakukan kunjungan ke rumah (home visit) secara
formal hubungan dengan orang tua siswa dilakukan kunjungan ke rumah,dilakukan melalui
rapat pada wal dan akhir tahun pelajaran serta pada pembagian Laporan Pendidikan Siswa
setiap akhir semester. Untuk lebih meningkatkan hasil yang optimal proses pertemuan dengan
orang tua siswa maka dalam tahun pelajaran yang akan dating diupayakan pertemuan perkelas
melibatkan unsure wali kelas dan BK, Kurikulum dan Urusan Kesiswaan
Komite Sekolah sebagai institusi yang mewakili masyarakat dalam membantu kelamcaran
kegiatan pendidikan di sekolah memegangh andil yang cukup besar dalam mencapai
keberhasilan pendidikan di sekolah. Peran serta pengurus Komite Sekolah tidak hanya sebagai
pembantu sarana pinansial saja juga dalam masalah lainnya dapat menunjang sesuai dengan
kewenangannya.
Berdasarkan kepada peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut diatas diupayakan
pula pertemuan dengan orang tua (Pengurus Komite Sekolah) secara berkala maupun
melalui kunjungan insidental pengurus ke sekolah.
Yang dimaksud dengan instansi tersebut diatas adalah Lembaga departemental dan
organisasi profesi dan fungsionalisasi yaitu kantor Disdik Provinsi, Pemerintah terkait, Kantor
Disdik Kabupaten. Hubungan dengan instansi Horizontal adalah lembaga Departemen sejenis
dan organisasi fungsional setingkat. Pola hubungan instansi horizontal ini dalam upaya
meningkatkan hubungan koordinatif dan konsultatif.
Peran serta masyarakat sekitar akan membantu terwujudnya ketahanan sekolah dan wawasan
Wiyata Mandala. Maka dari itu perlu ditingkatkan hubungan timbal balik antara piuhak sekolah
dengan masyarakat sekitar.
Upaya ini diupayakan antara lain dengan mengundang para tokoh masyarakat dalam kegiatan
yang diselenggarakan sekolah seperti kegiatan perayaan kegiatan hari besar keagamaan.
Disamping itu pihak sekolah berusaha pula beriintegrasi dengan kegiatan sosial kemasyarakan
yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sekolah seperti perayaan 6K atau perayaan hari besar
Nasional dan Agama. Dengan demikian diharapkan bahwa sekolah merupakan kegiatan bagian
yang terintegrasi dari kegiatan kemasyarakatan khusunya masyarakat sekitar sekolah.
Pola hubungan sekolah dengan lembga pendidikan luar sekolah bersifat komplementer dan
dengan perjanjian yang tidak memberatkan sekolah adapun rencana kerjasama dengan
lembaga pendidikan luar sekolah dengan lembaga pendidikan Komputer.
Adminstrasi Kurikulum
Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kepegawaian
Administrasi Keuangan
Administrasi Sarana/Prasarana
Administrasi Persuratan/Kearsipan
Administrasi Pelaporan/Statistik.
1. Administrasi Kurikulum (KBM)
Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu ditunjang
dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai, maka dengan ini setiap awal
tahun pelajaran tiap guru disediakan alat tulis untuk pembuatan kelengkapan administrasi KBM
antara lain Buku untuk membuat Satpel,Program Tahunan, dan lain sebagainya. Selain itu
diupayakan pula peningkatan pengerjaan Program Urusan Kurikulum yang meliputi :
Penyusunan Jadual mengajar, pelaksanaan tes, pelaksanaan UN/US yang terdiri dari
penyusunan program, pelaksanaan kegiatan , pelaporan dan pengarsipan.
2. Administrasi kesiswaan
3. Administrasi Kepegawaian
Pembuatan DP.3
4. Administrasi Keuangan
Pengelolaan Administrasi Keuangan dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk baik bendaharawan
maupun pembantunya, meliputi :
Penyusunan RKAS
Pelaporan Keuangan
Pengadaan Kebutuhan
Pemeliharaan
Pengelolaan surat-surat
Pengelolaan Arsip:
Sistem penataan dan penyimpanan arsip dengan menggunakan dasar penataan system
masalah dan pengabjadan.
Akte tanah, Akte pendirian gedung, Akte status sekolah dan surat-surat berharga lainnya.
1.3 H. Pembiayaan
Pembiayaan seluruh kegiatan di sekolah dananya bersumber dari Pemerintah dan masyarakat
(Komite Sekolah). Dana dari pemerintah terdiri dari Dana Rutin.
Sedangkan dana dari masyarakat berupa iuran /sumbangan terdiri dari UDT dan UDB serta
dana insidental lainnya sesuai kebutuhan.
Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang berlaku dan
berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran sekolah menggunakan
“Budgetting Oriented Aproach” yakni Penyusunan anggaran berdasar kepada anggaran yang
tersedia. Maka dari itu disusunlah skala prioritas anggaran terutama terhadap mata anggaran
kebutuhan harian.
Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dana rutin proyek dan komite sekolah
Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari fungsi
pengelolaan. Sebab dengan melakukan pengawasan akan dapat diketahui apakah suatu
program kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Apakah pelaksanaan itu
sesuai atau tidak. Maka dari itu diupayakan pelaksanaan fungsi pengawasan ini dengan
pendekatan pengawasan fungsional dan pengawasan melekat (Waskat).
Sedangkan pelaksanaan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil suatu program
sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu dengan evaluasi ini dimaksudkan pula untuk
mengetahui sampai sejauh mana tujuan program itu sudah tercapai. Maka untuk mendapatkan
criteria yang pasti terdapat kegiatan pengawasan dan evaluasi ini disusunlah instrumennya. Hal
ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang obyektif,valied dan reliable.
Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan integral. Secara
sektoral dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai berdasarkan tugasnya masing-masing.
Sedangkan secara integral dimaksudkan pengawasan yang dilakukan secara keseluruhan
melalui Kepala Tata Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan instrumen secara tertulis,
selain itu dilakukan pula secara informal dimana jika terdapat penyimpangan terhadap
pelaksanaan kegiatan, maka personal yang bersangkutan diberikan pengarahan secara
personal persuasif.
Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari program dari program
sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya dimulai dari pembuatan program kerja
masing-masing urusan. Hal ini dimaksud agar kegiatan sekolah dapat dikoordinasikan secara
integritif. Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala Urusan adalah dilakukan dengan
mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala Sekolah.
Dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan program kegiatan ini
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan tujuan yang diharapkan.
BAB V
2 PENUTUP
Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh adanya dukungan
manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu kerjasama yang professional dari
semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.
Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti peningkatan
kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk mewujudkannya
tidak hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi harus bertahap dan
berkesinambungan.
Maka dari itu program kegiatan ini dibuat berdasarkan kepada prinsif skala prioritas terhadap
kebutuhan yang terasa sangat mendesak.
Mengingat system pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan dinamis, tidak
menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian baik terhadap kondisi
yang berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan atasan. Namun demikian dengan
adanya program kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan penyimpangan kegiatan dari
tujuan yang diharapkan
Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal dalam menyusun program ini, namun
ketidak-sempurnaan baik penyusun materi maupun redaksionalnya tentu ada.
Mudah-mudahan berdasarkan temuan dalam pelaksanaan program kegiatan ini pada masa
yang akan dating dapat dijadikan bahan perbaikan. Amin.
KATA PENGANTAR
Dalam upaya mencapai tingkat yang optimal terhadap pelaksanaan Proses Belajar Mengajar dan untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan diperlukan adanya rencana
yang rasional dan oprasional dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang terdiri dari keseluruhan tenaga teknis pendidikan dan
tenaga kependidikan sebagai kegiatan pendudkung yang sangat menentukan dalam usaha mencapai
keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini dimungkinkan karena kegiatan teknis pendidikan dan tata
usaha sekolah bersifat saling mendukung, maka keseluruhan komponen tersebut perlu dikelola secara
tertib dan efesien.
Penyusunan Program Kegiatan sekolah dibuat dan disusun untuk memenuhi keperluan tersebut di atas
dengan mengacu kepada rencana induk pengembangan sekolah. Untuk keberhasilan pelaksanaan
program kerja ini diperlukan pemahaman yang sama dan partisifasi serta dedikasi dari seluruh staf
teknis pendidikan dan tenaga kependidikan di lingkungan SMA Negeri 1 Kadupandak
Semoga usaha penyusunan program kerja ini dapat bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu
pendidikan di SMA Negeri 1 Kadupandak pada khususnya dan pihak lain yang membutuhkan.
Kepada semua pihak yang membantu penyusuan program kerja ini kami mengucapkan terima kasih.
Kepala Sekolah,
Drs. Juhdi
Nip. 196405041991031005
Nip.
4 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
D. Sasaran ………………………….. 2
………………………….. 13
4.1.1.1 D. Sarana dan Prasarana
………………………….. 17
4.1.1.2 E. Kesiswaan
…………………………… 19
4.1.1.3 F. Pembiayaan
…………………………… 19
4.1.1.4 G. Pengembangan
Pegawai …………………………… 19
A. Umum ………………………….. 20
B. Kurikulum ………………………….. 20
C. Ketenagaan ………………………….. 24
H. Pembiayaan ………………………….. 34
Label: Proker
4
4.1.2 Lihat komentar
1.
terima kasih atas share sangat membantu sekolah dalam kiprah kedepannya
Balas
2.
terima kasih, kami telah share sehingga membantu seolah kami kedepan
Balas
3.
terima kasih
Balas
4.
Bagus Pak.
Balas
5 Blog Pendidikan
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Nov
26
proker
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lata Belakang
Tahun pelajaran yang lalu sudah dilewati dengan hasil yang cukup menggembirakan.
Hal ini dikarenakan SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur yang tentu saja
segala sesuatunya masih sangat kekurangan baik tenaga pendidik maupun tanaga
kependidikan termasuk sarana dan prasarana lainnya.
Pada tahun pelajaran ini SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur berupaya untuk
mengatasi segala kekurangan tersebut dengan menyusun rencana kerja / program kerja
tahunan yang penekanannya pada upaya peningkatan mutu pembelajaran dan
peningkatan kedisiplinan siswa.
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, program-
program yang akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah untuk
jangka pendek.
2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas mengajar,
mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.
3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar target yang
telah ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.
1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama kegiatan
berlangsung.
3. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan.
D. Sasaran Program
Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kadupandak sesuai
dengan bidang tugas masing-masing.
PENGORGANISASIAN PERSONIL
A. Struktur Organisasi
.......................
Kord
1. Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah terdiri dari tugas administrasi dan tugas operatif, secara
keseluruhan tugas tersebut mencakup :
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengelolaan sekolah menyangkut,
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan masyarakat, administrasi
ketatausahaan, dll.
Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasaran dalam rangka pengadaan barang
serta pendistribusiannya
Menyiapkan DP 3 pegawai
Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggung jawabkan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ atas pengeluaran /
penggunaan dana tersebut
h. Pengelolaan OSIS
a. Penyusunan KTSP
e. Mengatur jadwal ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali peserta
didik
b. Membina hubungan antar intansi, dunia usaha, dan lembaga sosial lainya.
d. Mengadakan kordinasi dalam pelaksanaan tugas dengan semua guru dan wali kelas
e. Pembentukan / pemilihan pengurus komite baru setiap akhir jabatan setiap dua tahun.
8. Wali Kelas
h. Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan memerlukan
bantuan
i. Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki kasus-kasus
tertentu yang membahayakan
9. Petugas BP/BK
a. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah siswa tentang kesulitan
belajar.
g. Memberikan saran dan pertimbangan bagi siswa dalam melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
b. Mengumpulkan dan menyerahkan absen guru / pegawai kepada kepala sekolah setiap
akhir kegiatan
c. Mencatat dan memberikan tugas kepada siswa yang terlambat datang ke sekeolah
d. Menggantikan dan / memberikan tugas kepada kelas yang gurunya tidak / berhalangan
hadir
g. Melaporkan secara rutin kepada wakasek sarana keadaan atau kejadian pada saat
bertugas
6.1.2
6.1.3
6.1.4
6.1.5
6.1.6
6.1.7
6.1.8
6.1.9
6.1.10
6.1.11
6.1.12
6.1.13
6.1.14
6.1.15
6.1.16
6.1.17
6.1.18
6.1.19
6.1.20
6.1.21
6.1.22
6.1.23
6.1.24
6.1.25
6.1.26
6.1.27
6.1.28
6.1.29
6.1.30
6.1.31
Melihat dari gejala prospek tersebut, sangat memungkinkan bahwa bidang ekonomi pun
niscaya akan berkembang pula mengiringi dan seirama dengan segala perkembangan
tersebut.
Permukiman penduduk yang baru pun telah dan akan bermunculan sehingga
akan semakin padat penduduk di sekitar sekolah yang akan cepat atau
lambat mengakses SMA Negeri 1 Kadupandak untuk menyekolahkan anak-
anaknya. Dengan demikian keberadaan SMA Negeri 1
Kadupandak makain dibutuhkan oleh mereka. Di samping itu, beriringan dengan
perkembangan semakin bertambahnya hunian baru tersebut dengan semakin
bertambah padatnya penduduk akan berkembang pula pasar, toko-
toko, layanan kesehatan serta lalu-lintas. Yang semua itu menjadi fasilitas yang
sangat dibutuhkan oleh penduduk sekitar dalam menentukan dan
mencari penghasilan atau berinvestasi untuk masa depan demi kelangsungan hidup
keluarga dan kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Dengan kata lain bahwa
perubahan dan perkembangan lingkungan yang dinamis tersebut akan membawa
dampak besar dalam perputaran roda perekonomian.
Dan dari para orang tua yang berilmu pengetahuan dan berteknologi yang cukup
akan peduli dan melahirkan anak-anak sekolah yang ”melek” iptek sehingga
terjadi simbiosis mutualisme antara sekolah dan masyarakat dalam hal iptek. Yang
pada akhirnya SMA Negeri 1 Kadupandak memiliki mobilitas tinggi dalam
iptek. Kemajemukan latar belakang budaya penduduk sekitar sekolah dan para orang
tua serta calon siswa akan berpadu dengan budaya yang telah terbina di SMA
Negegri 1 Kadupandak . Hal ini tidak mustahil akan melahirkan budaya-
budaya baru
yang telah teruji secara proses interaksi antar komponen tersebut sehingga buday
a baru yang terbentuk akan semakin baik karena hasil dari perpaduan yang beraneka
ragam tersebut.
1. Umum.
2. Kurikulum.
Intrakurikuler
3. Ekstrakurikuler.
Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) telah menunjukkan upaya untuk
meningkatkan hasil yang optimal. Hal ini berdasarkan keragaman pelayan yang
diberikan oleh petugas kepada para siswa. Namun yang harus mendapat perhatian dan
peningkatan yang serius adalah mekanisme kerja dan pengayaan administrasi serta
pengelolaan tata ruang.
6.1.33.3
1. Tenaga Pendidik
Komposisi guru terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 5 orang Guru Tetap, 20 orang Guru
Tidak Tetap, dengan komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut:
Ket
No Nama Guru/NIP Status Mata Pelajaran
1 2 9 11
Drs. Juhdi
1. PNS Matematika
196405041991031005
Dengan melihat keadaan dan jumlah guru, jika dibandiingkan dengan kebutuhan setiap
mata pelajaran sangat dirasakan masih kurang. Upaya yang ditempuh selain
mengajukan permohonan penambahan tenaga guru kepada Kantor Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan dengan mengangkat tenaga Honor diupayakan pula pemerataan jam
mengajar berdasarkan rumpun mata pelajaran.
Tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kadupandak terdiri dari 1 orang Kepala Tata
Usaha, 3 orang Tenaga Tata Usaha dengan Uraian tugas sebagai berikut :
No Nma Status Jabatan Ket
3. Pengelolaan Perpustakaan.
Luas bangunan 800 m2, dan luas halaman 9200 m2. Tanah yang belum dibangun
digunakan untuk sarana olahraga dan lapangan upacara.
2. Gedung sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk
menunjang kegiatan belajar belum memadai.
2. Ruang TU - -
6. Ruang Perpustakaan - -
7. Ruang BK - -
8. Lab. Komputer - -
E. Kesiswaan
Keadaan jumlah siswa sampai dengan akhir tahun pelajaran 2012/2013 dapat diketahui
pada tabel berikut :
XI - XII -
X -…
L P JML … L P JML … L P JML
1 IPA-1 IPA-1
2 IPA-2 IPA-2
3 IPS IPS
JML
Ekstrakurikuler
Kegiatan ektrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur
sekolah, di sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu
tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler akademik dan
ekstrakurikuler non akademik.
Praktikum IPA
F. Pembiayaan
G. Pengambangan Pegawai
Pelaksanaan .supervisi ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata Usaha.
Pelaksanaan kegiatan supervisi dilakukan oleh Kepala Sekolah juga dibantu oleh para
urusan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Supervisi Tata Usaha meliputi bidang
ketata-usahaan, perkantoran, keuangan dan pelaksanaan 5 K dilaksanakan secara
berkala baik bulanan maupun triwulan serta insidental sesuai dengan ketentuan dan
kebutuhan.
Sedangkan Supervisi kepada Guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan setiap
awal semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM di dalam
kelas.
BAB IV
A. Umum
B. Kurikulum
Secara kuantitatif ( ratio dengan jumlah kelas/rombongan belajar ) jumlah guru belum
memadai demikian halnya secara kualitatif ( ratio dengan kelayakan mengajar) belum
mencapai keadaan proporsional. Namun demikian dalam pembagian tugas mengajar
diupayakan pemerataan jumlah jam mengajar setiap guru. Selain dapat tugas mengajar
para guru mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah sebagai pembantu
urusan, Wali Kelas, BP/BK, Pembina Siswa, Pembina Ekstra Kurikuler.
Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga
disampaikan kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu minggu
sebelum di mulai kegiatan belajar dan mengajar.
Penyusunan Silabus
Program Tahunan
Program Semester
Penyusunan RPP
Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah pengadaan
buku sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan alat media serta alat
pelajaran lainnya. Upaya lain dalam rangka optimalisasi hasil kegiatan belajar mengajar
dan perluasan wawasan siswa dengan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler sesuai
dengan ketentuan dan kebutuhan.
Ulangan Harian
UN/ US
Sedangkan dari analisis terhadap perangkat tes (butir soal) dimaksudkan untuk
menentukan klasifikasi soal yakni : Tingkat kesukaran, Validitas soal :
diterima, diperbaiki, ditolak.Fungsionalisasi distructur ( pengecoh ). Dengan
pelaksanaan analisis terhadap hasil evaluasi belajar ini diharapkan professional dalam
mengajar belajar tuntas ( mastery learning )
Kegiatan Bimbingan dan Konseling merupaskan bagian integral dari system pendidikan
di sekolah. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ini ditujukan kepada siswa untuk
menentukan potensi yang ada pada dirinya serta mengarahkannya supaya menjadi
teman infestasi dalam keberhasilan belajar. Untuk menunjang kelancaran pelayanan
Bimbingan dan Konseling diperlukan data yang memadai, sumber pengolahan data
diperoleh dari buku catatan pribadi, buku laporan pendidikan dan hasil wawancara.
Untuuk mendapatkan informasi yang optimal dilaksanakan layanan home visit dan
pertemuan dengan orang tua siswa perkelas. Mekanisme pelayanan Bimbingan dan
Konseling dilaksanakan oleh koordinator dengan stafnya yang terdiri dari guru, wwali
kelas. Untuk terciptanya pelayanan yang tepat guna dan hasil guna, maka setiap
p[ersonal BK diberikan sasaran pelayanan berdasarkan jumlah siswa perkelas.Faktor
lain yang perlu diupayakan adalah penyediaan fasilitas ruangan yang refresentatif dan
visualisasi data.
Penetapan personalia yang terdiri dari dari koordinator, pengelola dan pembantu
pelaksana.
Penataan administrasi
Penambahan buku-buku
Pemeliharaan sarana dan prasarana
6.1.33.5.3 C. Ketenagaan
o Tenaga guru
1. Tenaga Guru
Bidang sarana dan prasarana ini meliputi sub bidang berikut ini :
Pemeliharaan Bangunan
Penataan halaman
1. Pemeliharaan Bangunan
Agar kondisi lapang olah raga dapat menunjang kelancaran proses KBM, maka
kondisi fisiknya perlu ditingkatkan dan di perbaiki.
6. Penataan Halaman.
Dalam upaya mengantisipasi meningkatnya jumlah pendaftar dari Sekolah Dasar dalam
upaya mensukseskan Wajib Belajar pendidikan 9 tahun, maka dalam tahun pelajaran
2012/2013 dan sebelumnya telah disesuaikan dengan kapasitas yang ada 9 kelas
dengan jumlah siswa perkelas 32 orang. Rangkaian kegiatan penerimaan siswa baru ini
diikuti dengan kegiatan MOPD.
Dapat terarah dan terpadu maka para petugas dalam melaksanakan kegiatannya harus
berdasarkan rencana kegiatan.Untuk itu koordinator Bimbingan dan Konseling diserahi
tugas untuk menyusun program berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk
meningkatkan kegiatan tersebut meskipun belum dapat memadai diupayakan pula
semaksimal mungkin disediakan bagi yang tersendiri upaya lain dalam meningkatkan
pelayanan ini adalah inventarisasi data dan penambahan sarana dan prasarana antara
lain : Almari Data,Papan Data (Visualisasi Data)
Hubungan dengan orang tua siswa diupayakan seoptimal mungkin secara timba balik
dengan memanggil orang tua ke sekolah maupun melakukan kunjungan ke rumah
(home visit) secara formal hubungan dengan orang tua siswa dilakukan kunjungan ke
rumah,dilakukan melalui rapat pada wal dan akhir tahun pelajaran serta pada
pembagian Laporan Pendidikan Siswa setiap akhir semester. Untuk lebih meningkatkan
hasil yang optimal proses pertemuan dengan orang tua siswa maka dalam tahun
pelajaran yang akan dating diupayakan pertemuan perkelas melibatkan unsure wali
kelas dan BK, Kurikulum dan Urusan Kesiswaan
Berdasarkan kepada peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut diatas
diupayakan pula pertemuan dengan orang tua (Pengurus Komite Sekolah) secara
berkala maupun melalui kunjungan insidental pengurus ke sekolah.
Yang dimaksud dengan instansi tersebut diatas adalah Lembaga departemental dan
organisasi profesi dan fungsionalisasi yaitu kantor Disdik Provinsi, Pemerintah terkait,
Kantor Disdik Kabupaten. Hubungan dengan instansi Horizontal adalah lembaga
Departemen sejenis dan organisasi fungsional setingkat. Pola hubungan instansi
horizontal ini dalam upaya meningkatkan hubungan koordinatif dan konsultatif.
Peran serta masyarakat sekitar akan membantu terwujudnya ketahanan sekolah dan
wawasan Wiyata Mandala. Maka dari itu perlu ditingkatkan hubungan timbal balik antara
piuhak sekolah dengan masyarakat sekitar.
Upaya ini diupayakan antara lain dengan mengundang para tokoh masyarakat dalam
kegiatan yang diselenggarakan sekolah seperti kegiatan perayaan kegiatan hari besar
keagamaan. Disamping itu pihak sekolah berusaha pula beriintegrasi dengan kegiatan
sosial kemasyarakan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sekolah seperti perayaan
6K atau perayaan hari besar Nasional dan Agama. Dengan demikian diharapkan bahwa
sekolah merupakan kegiatan bagian yang terintegrasi dari kegiatan kemasyarakatan
khusunya masyarakat sekitar sekolah.
Pola hubungan sekolah dengan lembga pendidikan luar sekolah bersifat komplementer
dan dengan perjanjian yang tidak memberatkan sekolah adapun rencana kerjasama
dengan lembaga pendidikan luar sekolah dengan lembaga pendidikan Komputer.
Adminstrasi Kurikulum
Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kepegawaian
Administrasi Keuangan
Administrasi Sarana/Prasarana
Administrasi Persuratan/Kearsipan
Administrasi Pelaporan/Statistik.
Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu ditunjang
dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai, maka dengan ini setiap
awal tahun pelajaran tiap guru disediakan alat tulis untuk pembuatan kelengkapan
administrasi KBM antara lain Buku untuk membuat Satpel,Program Tahunan, dan lain
sebagainya. Selain itu diupayakan pula peningkatan pengerjaan Program Urusan
Kurikulum yang meliputi : Penyusunan Jadual mengajar, pelaksanaan tes, pelaksanaan
UN/US yang terdiri dari penyusunan program, pelaksanaan kegiatan , pelaporan dan
pengarsipan.
2. Administrasi kesiswaan
3. Administrasi Kepegawaian
Pembuatan DP.3
Pembuatan Uraian Tugas
4. Administrasi Keuangan
Penyusunan RKAS
Pelaporan Keuangan
Pengadaan Kebutuhan
Pemeliharaan
Pengelolaan surat-surat
Pengelolaan Arsip:
6.3 H. Pembiayaan
Sedangkan dana dari masyarakat berupa iuran /sumbangan terdiri dari UDT dan UDB
serta dana insidental lainnya sesuai kebutuhan.
Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang berlaku
dan berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran sekolah
menggunakan “Budgetting Oriented Aproach” yakni Penyusunan anggaran berdasar
kepada anggaran yang tersedia. Maka dari itu disusunlah skala prioritas anggaran
terutama terhadap mata anggaran kebutuhan harian.
Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dana rutin proyek dan komite sekolah
Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari fungsi
pengelolaan. Sebab dengan melakukan pengawasan akan dapat diketahui apakah
suatu program kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Apakah
pelaksanaan itu sesuai atau tidak. Maka dari itu diupayakan pelaksanaan fungsi
pengawasan ini dengan pendekatan pengawasan fungsional dan pengawasan melekat
(Waskat).
Kegiatan Tata Usaha merupakan kegiatan yang paling utama dalam administrasi
sekolah, karena itu kegiatan administrasi akan mempengaruhi terhadap kelancaran
kegiatan belajar mengajar (KBM). Untuk itu perlu diciptakan suatu kondisi yang
favoriable antara lain: Pengawasan terhadap kegiatan adfministrasi secara dini. Hal ini
dimaksudkan agar penyimpangan dan klesalahan dapat diperbaiki secara professional.
Pengawasan ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung dengan pemeriksaan terhadap proses dan hasil kegiatan, sedangkan secara
tidak langsung dengan melalui pengamatan visual.
Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan integral.
Secara sektoral dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai berdasarkan tugasnya
masing-masing. Sedangkan secara integral dimaksudkan pengawasan yang dilakukan
secara keseluruhan melalui Kepala Tata Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan
instrumen secara tertulis, selain itu dilakukan pula secara informal dimana jika terdapat
penyimpangan terhadap pelaksanaan kegiatan, maka personal yang bersangkutan
diberikan pengarahan secara personal persuasif.
Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pembantu pelaksana akan
mempengaruhi terhadap pola pikir dan pola tindaknya dalam menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya. Maka dari itu dalam pemberian tugas demikian jelas dan
terperinci dan pengawasannya lebih diutamakan terhadap proses pelaksanaannya agar
hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari program dari
program sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya dimulai dari pembuatan
program kerja masing-masing urusan. Hal ini dimaksud agar kegiatan sekolah dapat
dikoordinasikan secara integritif. Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala
Urusan adalah dilakukan dengan mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala
Sekolah.
Kegiatan tersebut diatas merupakan aktivitas di sekolah yang merupakan kegiatan inti
dan perlu mendapat dukungan dari kegiatan lainnya, maka untuk mengetahui
keberhasilan kegiatan Belajar dan Mengajar dilaksanakan evaluasi yang terarah
,terencana dan berkesinambungan. Sasaran evaluasi kegiatan belajar dan mengajar ini
m eliputi aspek normative dan prilaku siswa (intelektual). Aspek normative menyangkut
siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar baik dikelas maupun dalam
kegiatan lainnya diluar sekolah. Sedangkan Aspek intelektual menyangkut tingkat
kemampuan siswa menerima dan mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari. Maka
dari itu setiap guru menyusun program evaluasi KBM meliputi Tes
Semester/Mid.semester sedangkan UN/US dibuat oleh Kurikulum.Untuk mengetahui
perkembangan KBM diupayakan pertemuan secara berkala, baik melalui rapat bulanan
maupun briffing selain itu dilakukan pula pertemuan/rapat menjelang dan sesudah
pelaksanaan tes.
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan evaluasi KBM.Data
yang diperoleh dari evaluasi KBM diolah untuk menentukan langkah selanjutnya dalam
memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan perangkat tes. Dan
memperlakukan siswa baik secara individual maupun secara kelompok. Maka dari itu
sasaran evaluasi hasil belajar ini meliputi pengolahan perangkat tes (Analisis butir soal)
dan pengolahan nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan evaluasi belajar diupayakan
mencapai ketuntasan belajar sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.
Program Kegiatan Tahunan bukanlah merupakan program kegiatan sekolah yang baku
dalam arti tidak memungkinkan adanya perubahan yang disebabkan adanya
kebijaksanaan yang menghendakinya. Maka dari itu Program Tahunan diupayakan
dibuat secara flexible konditional. Guna mencapai maksud tersebut diatas perlu
diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program tahunan ini. Evaluasi dimaksud untuk
mengetahui sejauh mana kegiatan ini di sekolah sesuai dengan rencana atau tidak.
Dengan demikian akan dapat diketahui apakah factor penghambat dan
penunjangnya bagaimana usaha untuk menanggulangi hambatan dan
mengembangkan factor penunjang yang ada.
Dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan program kegiatan ini
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan tujuan yang diharapkan.
BAB V
7 PENUTUP
Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh adanya
dukungan manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu
kerjasama yang professional dari semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.
Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti
peningkatan kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan.
Untuk mewujudkannya tidak hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi
harus bertahap dan berkesinambungan.
Maka dari itu program kegiatan ini dibuat berdasarkan kepada prinsif skala prioritas
terhadap kebutuhan yang terasa sangat mendesak.
Mengingat system pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan dinamis,
tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian baik
terhadap kondisi yang berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan atasan.
Namun demikian dengan adanya program kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan
penyimpangan kegiatan dari tujuan yang diharapkan
Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal dalam menyusun program ini,
namun ketidak-sempurnaan baik penyusun materi maupun redaksionalnya tentu ada.
KATA PENGANTAR
Dalam upaya mencapai tingkat yang optimal terhadap pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar dan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap
pelaksanaan diperlukan adanya rencana yang rasional dan oprasional dengan berpedoman pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang terdiri dari keseluruhan tenaga teknis pendidikan
dan tenaga kependidikan sebagai kegiatan pendudkung yang sangat menentukan dalam usaha
mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini dimungkinkan karena kegiatan teknis
pendidikan dan tata usaha sekolah bersifat saling mendukung, maka keseluruhan komponen
tersebut perlu dikelola secara tertib dan efesien.
Penyusunan Program Kegiatan sekolah dibuat dan disusun untuk memenuhi keperluan tersebut
di atas dengan mengacu kepada rencana induk pengembangan sekolah. Untuk keberhasilan
pelaksanaan program kerja ini diperlukan pemahaman yang sama dan partisifasi serta dedikasi
dari seluruh staf teknis pendidikan dan tenaga kependidikan di lingkungan SMA Negeri 1
Kadupandak
Semoga usaha penyusunan program kerja ini dapat bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu
pendidikan di SMA Negeri 1 Kadupandak pada khususnya dan pihak lain yang membutuhkan.
Kepada semua pihak yang membantu penyusuan program kerja ini kami mengucapkan terima
kasih.
Kepala Sekolah,
Drs. Juhdi
Nip. 196405041991031005
Nip.
8
9 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
D. Sasaran ………………………….. 2
………………………….. 13
9.1.1.1 D. Sarana dan Prasarana
………………………….. 17
9.1.1.2 E. Kesiswaan
…………………………… 19
9.1.1.3 F. Pembiayaan
…………………………… 19
9.1.1.4 G. Pengembangan
Pegawai …………………………… 19
A. Umum ………………………….. 20
B. Kurikulum ………………………….. 20
C. Ketenagaan ………………………….. 24
H. Pembiayaan ………………………….. 34
2012