Anda di halaman 1dari 18

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM

ANALISA TANAH,AIR,PUPUKDANJARINGANTANAMAN

Oleh :
PROF.DR.IR.SLAMETMINARDI,MP
HERYWIDIJANTO,SP,MP
AKTAVIA HERAWATI, SP, MSc

LABORATORIUM KIMIA DAN KESUBURAN TANAH


PROGRAM STUDI ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah yang akan dimanfaatkan sebagai lahan pertanaman perlu
mendapatkan penelitian yang seksama agar pertanaman itu berhasil dengan
baik, untuk pertanaman apa yang cocok untuk tanah itu, kandungan bahan pada
tanah apakah mencukupi atau masih terdapat kekuruangan, atau asa diantara
bahan – bahan yang terkadung itu mengandung racun, sehingga tanaman akan
mati kalau ditanam pada tanah itu,selain itu apakah tanah terlalu masam atau
mengandung kadar keasinan yang tinggi,dan lain sebagainya.
Status hara dalam tanah dapat diamati melalui beberapa metode, antara
lain: percobaan pemupukan pada plot di lapangan; percobaan pot di rumah
kaca; melihat gejala-gejala pada tanaman; analisis tanaman; analisis jaringan
secara cepat;uji biologi;dan analisis kimia tanah secara cepat. Setiap metode
yang dapat digunakan diatas mempunyai keterbatasan bila diaplikasikan pada
lahan pertanaman secara individu maupun pertanaman yang menggunakan
dasar secara umum. Analisis kimia tanah atau uji tanah (Soil testing)
merupakan metode yang paling cepat, tidak mebutuhkan biaya besar, lebih
akurat, dan dapat dijadikan sumber bagi percobaan di lapangan, rumah kaca
maupun laboraturium untuk memprediksi kebutuhan kapur dan pupuk pada
tanah sebelum tanamanditentukan(SSSA,1990).
Secara umum tujuan dari analisis kimia tanah adalah :
1. Untuk menentukan secara akurat status ketersediaan hara dalam tanah.
2. Memberikan indikasi yang jelas kepada petani tentang adanya kekurangan
atau kelebihan hara yang mungkin terjadi pada tanaman.
3. Menentukan kebutuhan pupuk yang diperlukan.
4. Memberikan evaluasi secara ekonomis pada rekomendasi
pemupukan yang dianjurkan.
Tanah bagi pertanaman sangat erat hubungannya dengan air, karena tanah
tanpa air akan memungkinkan tanaman tidak dapat tumbuh. Mengenai airpun
tidak sembarang air yang selalu dapat mendukung pertumbuhan tanaman dengan
baik, untuk ini pun perlu dilakukan analisis untuk mendiagnosa air yang bakal
meniunjang keberhasilan usaha pertanaman yang kita lakukan.Yang dimaksudkan
dengan air adalah air hujan dan air pengairan yang masuk ke petak pertanaman
serta air pengatusan yang keluar dari petak pertanaman. Analisa terhadap air yang
masuk bertujuan untuk mengetahui peranan air selaku sumber yang mengandung
hara tanaman serta peranan air selaku unsur yang dapat mempengaruhi keadaan
lingkungan perakaran. Analisa terhadap air yang keluar bertujuan untuk
mengetahui berapa persen hara dan bahan-bahan pupuk serta bahan obat-obatan
yang terangkut, yang apabila persentasenya sangat besar dapat menimbulkan
pencemaran maupun kontaminasi terhadap air bagi kepentingan umum
(Sutedjo,1990).
Analisis pupuk secara umum dilakukan bertujuan untuk mengetahui sifat
fisik, kimia maupun sifat biologi dari pupuk tersebut. Sifat fisik pupuk yang dapat
diamati antara lain bentuk dari pupuk, ada tidaknya bahan bawaan/kotoran dalam
pupuk dan sebagainya. Sedangkan sifat kimia dari pupuk antara lain berupa: jenis
dan kandungan unsur hara dalam pupuk, pH, dan sebagainya. Analisis biologi
pupuk antara lain untuk mengetahui ada tidaknya kandungan mikrobioa dalam
pupuk atau penentuan jenis-jenis mikrobia yangada.
Analisisjaringan tanaman biasanya dilakukan utnuk memperkirakan
perkembangan atau produksi tanaman dengan cara :
1. Monitoring dan mengetahui efisiensi program uji kesuburan tanah
2. Mengukur efektifitas laju pupuk, penempatan, sumber pupuk dan saat
pemberian
3. Membedakan pengaruh modifikasi lingkungan terhadap
ketersediaan dan serapan unsur hara oleh tanaman
4. Mempelajari pengaruh interaksi unsur hara dalam pupuk terhadap serapan
unsur hara
5. Mengevaluasi efisiensi penggunaan beberapa macamp upuk
6. Menghubungkan percobaan unsur hara terlarut pada percobaan
lapangan(Maynard, 1979).
B. Tujuan Praktikum
Praktikum analisa tanah, air, dan jaringan tanaman ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui kandungan hara N,P,danK dalam tanah.
2. Untuk mengetahui kualiatas air yang digunakan (pH,DHL,sediment
terlarut)
3. Untuk mengetahui besarnya kandungan hara N, P, dan K dalam jaringan
tanaman
ACARA 1
PENGAMBILAN SAMPEL

Cara penentuan titik pengambilan sampel tanah di lapangan


Penentuan titik pengambilan sampel baik sampel tanah maupun tanaman untuk
skala besar didasarkan pada peta hasil overlay hasil kajian peta jenis tanah, peta
geologi, peta topografi maupun peta penggunaan lahan seperti kegiatan survey
tanah. Dari peta ini kemudian dibuat deliniasi kenampakan yang sama yang
selanjutnya di plotkan lokasi titik sampling secara proporsional antar jumlah titik
dengan luasan kenampakan. Ada beberapa metode sampling tanah :
1. Simple randomsampling
Penentuan titik pengamatan mempertimbangkan variabilitas dalam tanah.
Metode ini dilakukan untuk daerah yang informasi lapangan kurang(minim)
atau di daerah datar dengan tanaman monokultur yang luas.Penentuan titiknya
dilakukan berdasarkan pada jumlah informasi keragaman tanah,missal sejarah
penanaman, pola tanah, sejarah pemupukan, sebaran jenis tanah dan keadaan
topografi lahan yang didapat. Ketelitian sampling ditentukan oleh banyaknya
titik yang diambil.
2. Systemic sampling
Penentuannya dilakukan dengan aturan tertentu dan penentuan titik dipilih
sejak awal berdasarkan kondisi bentang lahan yang akan diambil sampelnya.
3. Stratified sampling
Berdasarkan tingkatan/stratum/land unit yang sama sehingga dapat dideliniasi
dengan jelas. Cara ini sesuai untuk kondisi lahan yang mempunyai sebaran
yang jelas.
4. Compostingsampling
Digunakan untuk kepentingan penilaian kesuburan tanah dengan syarat: lahan
yang diambil luasan maksimum 1ha, mempunyai homogenitas tinggi dan hasil
analisis kimia merupakan nilai rata-rata sifat tanah di lapangan.
Pengambilan sampeltanah
Setelah titik lokasi sampel tanah ditentukan, maka pengambilan contoh
tanah untuk daya dukung fisik dan kimia tanah bagi pertumbuhan tanaman,
meliputi contoh tanah :
1. Contohterusik
a) Bersihkan bagian permukaan tanah seluas 50x50 cm dari seresah, batu,
kerikil dan lain-lain, sampai ± 2-5 cm dari permukaan tanah.
b) Ambil contoh tanah terusik sejumlah 2-5 cangkul atau sekop sedalam 20-
30 cm, letakkan di atas plastik, bersihkan dari serabut akar, kerikil dan
bahan kasar lainnya.
c) Lakukan homogenisasi (pencampuran) dengan cara menarik ujung-ujung
plastic searah jarum jam paling tidak 5-10 kali.
d) Bagi menjadi 4 bagian dan masukkan satu bagian ke dalam kantong plastic
sampel yang telah diberi label.
e) Ikat yang kuat, rapat dan tempatkan ditempat yang teduh. Untuk
kedalaman tanah yang lebih dari 30cm gunakan bor tanah
untukmengambilcontoh tanah terusik,seperti cara diatas.
2. Contoh tidakterusik
a) Buat profil tanah atau cari road cut.
b) Ambilcontoh tanah agregat tidak terusik setiap lapisan/kedalam dengan
sekop untuk contoh tanah bongkah dan ring sampel untuk contoh tanah
asli.
c) Letakkan contoh tanah bongkah ke dalam boks/kotak sedang untuk ring
sampel tutup kedua ujungnya dan simpan dalam boks.
Pengambilan sampel air
Cara pengambilan sampel air, hal-hal yang harus diperhatikan sebagai
berikut :
1. Lokasi:disaluran yang melalui dan digunakan untuk pengairan pada lahan
tersebut secara random.
2. Titik pengambilan sampel : hulu, tengah dan hilir dalam areal pertanaman.
3. Waktu:pagi, siang dan sore hari secara berkala
4. Tempat menyimpan:tidak korosif/mempengaruhi keadaan asli air,tidak tembus
cahaya,dan tidak ada oksigen yang masuk.
Cara pengambilan :
1. Bersihkan permukaan air dari kotoran.
2. Ambilcontoh air dimasing-masing bagian sungai yaitu pinggir kiri,tengah dan
di bagian pinggir kanan.
3. Benamkan botol sampai terisi penuh dan tidak ada gelembung udara, segera
tutup dengan rapat.
4. Campurkan sampel air dari ketiga bagian tersebut menjadi satu tempat. Aduk-
aduk hingga homogen, ambil 1 liter.
5. Tutup rapat dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Pengambilan sampel tanaman


Menurut Jonesetal.(1971) dalam melakukan pengambilan sampel tanaman perlu
diperhatikan:
• Varietas spesiestanaman
• Bagian jaringantanaman
• Umurtanaman
• Kondisidaun:daun muda yang sudah terbuka penuh,dan umur fisiologisnya
yang sama.
Cara pengambilan sampel tanaman pada suatu lahan dilakukansecara random,
ambil bagian yang :
1. Untuk tanamansayuran
a) Pilih beberapa tanaman yang sehat dan segar
b) Potong bagian atas tanaman (batang dan daun)
c) Cuci dengan air mengalir dan tiriskan
d) Cacah semua bagian tanaman ukuran0,5–1cm jadikan satu, campur agar
homogen.
e) Setelah kering masukkan ke dalam kantong kertas lalu oven.
2. Untuk tanaman palawija
a) Pilih beberapa tanaman yang sehat dan segar.
b) Ambil masing-masing tanaman daun ke3-5dari ujung yang telah
membuka sempurna.
c) Buang bagian pangkal dan ujung daun, sisakan 1/3 bagian tengah.
d) Lakukanseperti pengambilan tanaman sayuran.
3. Untuk tanaman tahunan
a) Pilih beberapa tanaman yang sehat dan segar.
b) Ambilmasing-masing tanaman daun ke3-5dari ranting yang telah
membuka sempurna.
c) Buang bagian pangkal dan ujung daun, sisakan 1/3 bagian tengah.
d) Lakukan seperti pengambilan tanaman sayuran.
ACARA II
PREPARASI SAMPEL
Preparasi sampel tanah
1. Pengeringan
Pengeringan dilakukan pada suhu kamar sehingga diperoleh sampel tanah
kering angin. Penguapan dengan suhu lingkungan tidak menyebabkan
perubahan sifat asli tanah. Pengeringan dapat juga dilakukan dengan cara
dioven pada suhu 40-50°C sampai diperoleh berat konstan biasanya 2-3 hari.
Pada kondisi kadra lengas kering angin, reaksi dalam tanah tidak dapat
berlangsung lagi (kecepatan reaksi dalam kondisi minimum).
2. Penumbukan
Sebelum penumbukan, partikel yang berukuran > 2mm dan seresah atau sisa
akar tanaman dihilangkan terlebih dahulu. Penumbukan contoh tanah bertujuan
untuk mendapatkan keseragaman ukuran dan kadar lengas. Hal yang harus
diperhatikan dalam proses penumbukan ini menghindari adanya penghancuran
partikel tunggal tanah.
3. Penyaringan
Dalam proses penyaringan tujuannya adalah agar mendapat keseragaman
ukuran dan menghindari bahan-bahan kontaminan yang tidak dikehendaki,
serta pada saat mengambil sampel dalam penimbangan mendapatkan contoh
yang homogen.
4. Penyimpanan
Tempat penyimpanan berupa bahan yang tahan air (kedap air), kuat(tahan
lama),dapat ditutup rapat dan mudah diberi nomor kode yang jelas.

Preparasi sampelair
Penyimpanan sampel air setelah dari lapangan disimpan pada tempat yang tidak
lembab dan terlalu panas sehingga tidak mempengaruhi kondisi air asli.
Penyimpanan pada kondisi yang demikian akan menghindarkan dari tumbuhnya
algae. Preparasi sample meliputi penyaringan, pencegahan tumbuhnya cendawan
(algae),dan penghilangan bau.
Preparasi sampel jaringantanaman
1. Pencucian
Bagian tanaman yang telah terseleksi untuk contoh dibersihkan
daripupuk,debu,dan pestisida karena akan mempengaruhi hasil dengan
menggunakan air yang bebas ion dan untuk analisis unsur mikro sebaiknya
dibilas 1-2 kali dengan HCl 0,01 N kemudian ditiriskan.
2. Pengeringan
Setelah pencucian contoh jaringan secepatnya dikeringkan untuk menghindari
perubahan secara khemis dan biologis. Pengeringan bertujuan untuk
menghilangkan kelengasan atau banyaknya air tanpa merusak jaringan. Untuk
mendapatkan berat kering yang konstan dikeringkan dalam oven pada suhu
60°C selama 48 jam atau sampai didapatkan berat yang konstan.
3. Penghalusan(grinding)
Tujuan dari penghalusan adalah untuk menghaluskan jaringan sampai ukuran
tertentu, menghomogenkan jaringan dan memudahkan dalam pencuplikan
sampel. Sampel tanaman sebelum digrinder dipotong-potong halus terlebih
dahulu.
4. Penyimpanan
Tempat penyimpanan berupa bahan yang tahan air, kuat dan tahan lama serta
dapat ditutup rapat dan mudah diberi nomor kode yang jelas. Dalam
meletakkan sampel hindarkan dari tempat yang lembab dan suhu yang terlalu
tinggi.
ACARA III

BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

A. ANALISIS TANAH
1. Kadar lengas
a. Bahan danAlat
Contoh tanah kering angin diameter 0.5 mm dan 2 mm,
Timbangan analitik, Botol timbang, Oven
b. Carakerja
1) Menimbang botol timbang kosong (a)
2) Menimbang contoh tanah 5 gram dan memasukkannya ke
dalam botol timbang
3) Menimbang botol timbang dan contoh tanah (b)
4) Mengoven selama 4 jam pada suhu 105oC (sampai beratnya
konstan)
5) Mendinginkan dalam eksikator lalu menimbang
botol timbang (c)
6) Menghitung kadar lengas tanah

KL

2. N Total Tanah
a. Bahan daanAlat
1) Bahan: Ctka 0.5cm 0,5gram, H2SO4 pekat, CuSO4 dan
K2SO4 (20:1), Aquades , HCl 0.1N, BCG, NaOH 45%, Butir
Zn
2) Alat : Gelas arloji, Timbangan analitik, Tabung Kjeldahl,
erlenmeyer, Buret, Labu destilasi
b. Carakerja
1) Destruksi
a) Menimbang dengan gelas arloji bersih dan kering contoh
tanah kering angin diameter 0.5mm 0,5gram
b) Memasukkan ke tabung Kjeldahl dan menambahkan 3 ml
H2SO4 pekat
c) Menambahkan campuran serbuk K2SO4 dan CuSO4 1
sendok kecil
d) Melakukan destruksi hingga campuran homogen yaitu asap
hilang dan larutan menjadi putih susu
2) Destilasi
a) Setelah larutan dalam tabung Kjeldahl dingin,
menambahkan aquades 50 ml dan menuangkan dalam
tabung destilasi (tanah tidak ikut) dan menambahkan 10 ml
NaOH45%.
b) Membuat larutan penampung 10ml H3BO 31%+BCG
c) Melakukan destilasi sampai volume 30-40 cc dan menjaga
supaya larutan penampung tetap berwarnabiru.
3) Titrasi
a) Melakukan titrasi pada larutan dalam gelas piala, hasil
destilasi,dengan HCl 0.1N sampai warna cerah (hampir
hilang)
b) Melakukan prosedur diatas untuk blanko
c) Menghitung nilai N total tanah.

3. P tersedia tanah
a. Bahan dan Alat
1) Bahan: Ctka diameter 0.5mm 2.5gram. Larutan 0.025N HCl,
Larutan NH4F 0.03N, Amonium molibdat, Larutan SnCl2,
Larutan standar P
2) Alat: Gelas ukur, Timbangan analitik, Tabung reaksi, Corong,
Kertas whatman , Erlenmeyer, Pipet, Spektrofotometer
b. Cara kerja
1) Mengencerkan larutan standar P
2) Menimbang 1 gram tanah kering angin kemudian
memasukkannya ke dalam tabung reaksi
3) Menambah 7ml larutan BrayI (0.025N HCl+0.03N NH4F),lalu
menggojognya selama 1menit
4) Menyaring dengan kertas whatman sampai jernih
5) Mengambil 2ml filtrat dan menambah 5ml aquadest
6) Menambah2 ml amonium molybdat hingga homogen
7) Menambah 1ml SnCl2 dan menggojognya
8) Mengukur dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 660 nm.

4. K tersedia tanah
a. Bahan danAlat
1) Bahan : Ctka diameter 0.5 mm 2.5 gram, Lithium klorida 0.05
N,Amonim asetat 1 N pH 7
2) Alat : Gelas ukur, Gelas reaksi, Timbangan analitik,Kertas saring,
Corong, Flamefotometer
b. Carakerja
1) Menimbang contoh tanah2.5gram
2) Menambah amonium asetat 25 ml dan menggojog selama
30menit
3) Menyaring ekstrak dan mengambil 5ml
4) Menambah 5ml LiCl2 dan menjadikan volume 50ml dengan
aquadest
5) Menembak dengan flamefotometer

5. pH tanah
a. Bahan danAlat
1) Bahan: Contoh tanah kering angin 0.510gram, Larutan KCl,
Aquades, NaF
2) Alat : Flakon, Pengaduk, pH meter
b. Cara kerja
1) Menimbang contoh tanah kering angin 5 gram, dimasukkan ke
dalam flakon
2) Menambah 25 cc aquadest
3) Mengaduk hingga homogen
4) Mendiamkan selama 30menit
5) Mengukur pH dengan pHmeter

B. ANALISIS AIR
1. pH Air
a. Bahan dan Alat
1) Bahan
a) Air limbah atau air irigasi
2) Alat
a) Flakon
b) pHmeter
b. Carakerja
1) Masukkan larutan bekas penetapan EC kedalam flakon.
2) Menyesuaikan tombol alat pengukur pH dengan suhu larutan yang
diperiksa.
3) Alat pH diatur kerjanya dengan larutan penyangga pH 7.00 dan pH
4.10.
4) Hasil pengukuran dicatat dalam 1 desimal.

2. Daya Hantar Listrik (DHL)


a. BahandanAlat
1) Bahan
a) Air limbah
2) Alat
a) Gelas ukur,
b) Gelas piala 100 ml
c) Electrocunductometer
d) termometer
b. Carakerja
1) Mengambil 25 ml sampel air dan memasukkannya ke dalam
gelas piala
2) Mengukur DHL dengan electroconductometer
3. Kadar Lumpur
a. Bahan danAlat
1) Bahan
a) Air limbah atau air irigasi
2) Alat
a) Oven,Pipet, Pinggan almunium, Kertas saring, Gelas piala,
Gelas ukur
b. Cara kerja
1) Metode penyaringan
a) Menimbang kertas saring bersih (a)
b) Menyaring 500 ml air limbah dengan kertas saring hingga
beratnya stabil
c) Mengoven kertas saring pada suhu 105oC selama 4 jam lalu
mendinginkannya dalam eksikator
d) Menimbang kertas saring (b)
e) Menghitung kadar lumpur
2) Metode penguapan
a) Menimbang pinggan bersih(a)
b) Mengambil sampel air limbah dengan volume 50 ml (bila
jernih) atau 25ml (bila keruh)
c) Memasukkan ke dalam pinggan lalu dioven pada suhu105o
C selama 4 jam lalu mendinginkannya dalam eksikator
d) Menimbang pinggan (b) lalu menghitung kadar lumpur

C. ANALISIS JARINGAN TANAMAN


1. N Jaringan Tanaman
a. Bahan danAlat
1) Bahan : Contoh jaringan tanaman yang telah dikeringkan dan
digrinder, H2SO4 pekat, CuSO4 dan K2SO4
(perbandingan20:4),H3BO31%,Indikator campuran, NaOH
45%, Butir Zn, HCl 0.1N
2) Alat: Alat pemanas, Timbang ananalitik, Tabung Kjeldahl,
Erlenmeyer, Buret, Labu destilasi, Gelasukur
b. Cara kerja
1) Menimbang 0.2 gram berat kering tanaman, memasukkan
dalam tabung Kjeldahl
2) Menambahkan1gram K2SO4:CuSO4(20:4)dan3mlH2SO4
pekat kemudian memanaskan sampai jernih dan
mendinginkannya.
3) Memasukkan larutan no.2 ke dalam labu destilasi dan
menambahkan 50 ml aquades,10ml NaOH 45% dan 2 butir Zn
4) Menyiapkan larutan penampung dalam erlenmeyer berupa
10ml H3BO31% dan 2 tetes indikator campuran
5) Melakukan destilasi hingga volume 40ml
6) Melakukan titrasi dengan HCl 0.1 N dan mencatat volume
untuk titrasi
7) Melakukan hal sama pada blanko

2. P dan K Jaringan Tanaman


a. Bahan danAlat
1) Bahan: HNO3 pekat, Vanadium molybdat, HClO4, HNO3 2 N,
Larutan standar P, Sampel tanaman kering brangkasan
2) Alat: Pemanas, Tabung reaksi, Kertas saring, Timbangan
analitik, Gelas ukur, Spektrofometer
b. Carakerja
1) Menimbang 0.2 gram sampel kering tanaman dan
memasukkannya dalam tabung reaksi
2) Menambahkan 2ml HNO3 pekat dan HClO4 0.6ml
3) Memanaskan di atas pemanas sampai larutan jernih dan jangan
sampai kering lalu mendinginkannya
4) Menambahkan aquadest sampai 10ml
5) Menyaring larutan tersebut dengan whatman
Langkah pengerjaan P:
6) Mengambil 1 ml filtrat dan memasukkannya dalam tabung
reaksi lalu menambahkan 2ml HNO3 2N+6ml aquades
7) Menambahkan 1 ml vanadium molybdat, gojog dan diamkan
selama 30menit
8) Mengamati dengan spektrofotometer 420 µm
Langkah pengerjaan K:
9) Mengambil 1 ml filtrat dan memasukkannya dalamtabung
reaksi lalu menambahkan 9ml aquades
10) Mengamati menggunakanflamefotometer

Anda mungkin juga menyukai