TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan reaksi dan menentukan adanya gugus fungsi
alkohol
Mahasiswa dapat menggolongkan alkohol dari suatu sampel
B. PRINSIP
C. DASAR TEORI
Semua alkohol mudah bereaksi dengan HBr dan HI menghasilkan alkil bromida
dan alkil iodida. Alkohol tersier, alkohol benzilik dan alkohol alilik juga mudah
bereaksi dengan HCl, tetapi alkohol primer dan alkohol sekunder kurang reaktif
dan memerlukan bantuan ZnCl2 dan oksigen alkohol melemahkan ikatan C-O dan
dengan demikian menaikkan kemampuan gugus oksigen ini untuk pergi
(Fessenden, 1986).
3. Alkohol
Perlakuan Hasil Keterangan
Butanol Biru tua Alkohol
Metanol Biru tua Alkohol
Isopropil Biru tua Alkohol
4. Alkohol sekunder
Perlakuan Hasil Setelah Pemanasan Keterangan
Butanol Jernih Bukan alkohol sekunder
Metanol Endapan Kuning Alkohol Sekunder
Isopropil Jernih Bukan Alkohol sekunder
G. PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis suatu sampel dan
menggolongkannya,apakah termasuk alkohol primer,alkohol sekunder,atau
alkohol tersier. Selain itu, praktikum ini juga mereaksikan suatu zat dan
menelitinya apakah termasuk golongan alkohol atau bukan. Sampel yang
digunakan pada praktikum kali ini yaitu methanol,butanol,dan isoprofil.
Reaksi oksidasi dengan kawat Cu
Dari reaksi R/Schiff (fusin,NaHSO3 ditambah R/legal Lothera ( NH4Cl, Na
Nitrofusid) dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan menghasilkan alkohol
primer, yaitu dengan menghasilkan larutan berwarna merah.
Alkohol Primer
Pada pengujian alkohol primer dilakukan dengan mereaksikan tiga sampel
yaitu, methanol,butanol dan isopropil.ketiga sempel tersebut direaksikan
dengan KMnO4 sehingga warna KMnO4 hilang. Ketiga sampel warna KMnO4
nya tidak ada yang hilang. Namun lama kelamaan pada plat tetes isoprofil
warna KMnO4 hilang. Setelah itu hasil reaksi direaksikan dengan R/Shiff lalu
diberi HCl dan ditambah lagi dengan Na2SO3. Pada butanol menghasilkan warna
bening dengan ungu dibagian tengahnya. Methanol mengahasilkan warna keruh
kekuningan. Sedangkan pada isopropyl menghasilkan warna merah violet. Dari
hasil-hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa isopropyl merupakan alkohol
primer.
Alkohol Sekunder ROH
Saat pengujian sampel, tabung reaksi 1 berisi methanol, tabung reaksi 2
butanol dan tabung reaksi 3 yaitu isoprofil. Saat dilakukan uji alkohol sekunder,
yaitu dengan penambahan aqua brom lalu ditambahkan legal rothera (campuran
NH4Cl dan Na Nitroprusid). Dari ketiga tabung reaksi, tabung kedua,yaitu
butanol menghasilkan warna coklat muda. Yang menunjukan butanol adalah
alkohol sekunder.
Alkohol sekunder
Pada saat pengujian dilakukan uji sampel yang terdiri dari 3 tabung yaitu
yang pertama tabung berisi isoprofil, yang kedua butanol, dan yang ketiga
methanol. Semua sampel tersebut ditetesi dengan H2SO4 2N dan HgO. Dari
hasil campuan tersebut dihasilkan reaksi pengendapan pada sampel metanol dan
menghasilkan endapan berwarna kuning, dan setelah di panaskan endapan
tersebut tidak mengalami perubahan warna tetap menjadi kuning. Dan untuk
dua sampel yang lainnya pada awal penetesan dengan Hg sempat mengalami
reaksi pengendapan tetapi tidak bertahan untuk waktu lama, dan langsung
melarut kembali. Sehingga dari hasil yang didapat bahwa sampel alkohol
sekunder yang di lakukan menunjukan sampel alkohol jenis metanol.
H. KESIMPULAN
Dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan untuk uji sampel alkohol
primer tergolong ke dalam jenis alkohol , untuk uji sampel alkohol sekunder
diperoleh hasil bahwa alkohol sekunder pertama tersebut adalah butanol. Untuk
uji alkohol sekunder yang kedua adalah metanol. Kemudian untuk uji alkohol
yang terakhir adalah
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat
Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Tim Kimia Organik. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Jember: FMIPA
Universitas Jember.