Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris yakni "to inquire". Adapun makna inkuiri didalam
Oxford Dictionary yakni "enquire atau enquiry" yang berarti ask somebody for about
something, request for information about something, investigation, dan atau act of asking
question or collecting information about something or somebody".
Sehingga arti inkuiri didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan bertanya dan kemudian
mencari tahu bagaimana jawaban atas pertanyaan ilmiah yang telah diajukan.
Model pendekatan inkuiri awalnya dikembangkan oleh Richard Suchman pada tahun 1962, ia
memandang bahwa hakikat belajar yakni sebagai suatu latihan berpikir dengan melalui
pertanyaan-pertanyaan. Beliau juga mengemukakan bahwa inti dari ide model pendekatan
inkuiri terdapat tiga model.
Adapun model pendekatan inkuiri menurut Richard Suchman (dalam Sitiatava Rizema Putra,
2013: 84) adalah sebagai berikut :
a. Siswa akan bertanya (inquire) jika dihadapkan dengan suatu masalah yang dapat
membingungkan, kurang jelas, dan atau kejadian-kejadian aneh (discrepant event).
b. Siswa memiliki kemampuan untuk menganalisis strategi berpikirnya.
c. Strategi berpikir dapat diajarkan dan ditambahkan kepada siswa, serta inkuiri dapat lebih
bermakna dan efektif apabila dilakukan dalam konteks kelompok.
Adapun definisi inkuiri menurut pendapat Schmidt (dalam Amri dan Ahmadi 2010) yang
mengartikan bahwa, inkuiri adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi dengan cara
melakukan observasi dan atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan
masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir kritis dan logis.
Kemudian berdasarkan pengertian inkuiri dari National Science Education Standards
/NSES (dalam Sitiatava Rizema Putra, 2013: 85-86) mendefinisikan arti inkuiri adalah sebagai
aktivitas beraneka ragam yang meliputi Observasi, Membuat pertanyaan dan memeriksa buku-
buku atau sumber informasi lain untuk melihat sesuatu yang telah diketahui, Merencanakan
investigasi, Memeriksa kembali sesuatu yang sudah diketahui menurut bukti eksperimen,
Menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data,
mengajukan jawaban, penjelasan, dan prediksi, serta mengomunikasikan hasil.
Lebih lanjut pendapat mengenai penggunaan metode inkuiri oleh Blosser (dalam Sitiatava
Rizema Putra 2013: 91) yang mengemukakan bahwa alasan rasional penggunaan metode
inkuiri yaitu siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai sains, dan lebih
tertarik terhadap sains jika dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” sains. Adapun
investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inkuiri. Investigasi
ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep sains dan meningkatkan keterampilan proses
berpikir ilmiah siswa. Dan, diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses
berpikir ilmiah tersebut.
Pengajaran berdasarkan metode pendekatan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada
siswa dimana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang
digariskan secara jelas (Oemar Hamalik, 2012:63).
Dari beberapa pengertian inkuiri tersebut, dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu
proses untuk memperoleh informasi melalui observasi atau eksperimen untuk memecahkan
suatu masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Alasan penggunaan
metode inkuiri adalah dengan menemukan sendiri tentang konsep yang dipelajari, siswa akan
lebih memahami ilmu, dan ilmu tersebut akan bertahan lama. Dalam sebuah kumpulan
definisi inkuiri di inquiry page (2004) menyatakan bahwa inkuiri merupakan suatu pendekatan
pada pembelajaran yang melibatkan suatu proses penyelidikan yang alami atau material world,
yang mendorong siswa untuk bertanya, membuat penemuan dan menguji penemuan itu melalui
penelitian dalam pencarian suatu pemahaman baru. Inkuiri yang berhubungan dengan
pendidikan IPA harus mencerminkan penyelidikan. Dengan demikian proses belajar mengajar
melalui inkuiri ini selalu melibatkan siswa dalam kegiatan diskusi dan eksperimen.
Daftar pustaka
Sitiatava, Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta:
Diva Press.
Oemar, Hamalik. 2012. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA.
Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset