Anda di halaman 1dari 10

Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar

Pemuda dan Sosialisasi

Muthia Riza Fauziah 142180167

Nisrina Anggarini 142180177

Afifah Kusumawati 142180175

Zahra Amalia Husna 142180189

Wahyu Haikal Avianto 142180221

Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya, “pemuda” atau “generasi muda” merupakan konsep-konsep yang selalu
dikaitkan dengan masalah nilai. Misalnya “pemuda harapan bangsa” dan lain sebagainya yang
merupakan beban moral bagi pemuda. Tetapi di lain sisi, pemuda menghadapi masalah persoalan-
persoalan seperti ungkapan frustasi, kecemasan akan masa depan, kenakalan remaja, dan masalah
lainnya. Dalam hubungan ini kemungkinan timbul konflik dalam berbagai bentuk proses, baik yang
terang-terangan maupun yang terselubung.

Menurut literatur psikologi, kelompok umur pemuda masih dianggap sebagai kelompok yang
terbuang dari kelompok orang-orang pada umumnya dengan suatu subkultur tersendiri karena masa
pemuda ditandai dengan berbagai perubahan menuju ke arah tercapainya kematangan dalam berbagai
aspek seperti sikap, biologis, intelektual, dan emosional. Kenyataan ini memberikan dampak perubahan
sosial. Di satu sisi menimbulkan masalah penyediaan lapangan pekerjaan, alokasi peran sosial, dan
menggugah kestabilan sosial. Namun lain sisi merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk
melakuakan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek seperti proses sosialisai, yaitu penyesuaian
kemungkinan yang terkandung dalam generasi baru dengan kebudayaan.

B. Rumusan Masalah

1. Siapa itu Pemuda?

2. Apakah yang dimaksud dengan sosialisasi?

3. Apa sajakah jenis-jenis sosialisasi?

4. Bagaimanakah proses sosialisasi generasi muda?

5. Bagaimana peran mahasiswa dan pemuda dalam masyarakat?

6. Apa sajakah potensi-potensi generasi muda?

7. Masalah apa sajakah yang dialami oleh generasi muda?

C. Manfaat

a. Untuk mengetahui pengertian pemuda

b. Untuk mengetahui sosialisai pemuda

c. Untuk mengetahui hakekat pemuda


d. Untuk mengetahui peranan pemuda dalam pembangunan masyarakat?

e. Untuk mengetahui beberapa permasalahan dan tantangan pemuda?

BAB II

PEMBAHASAN

Pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya terbebani bermacam-macam harapan. Hal ini
dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan
perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan
secara terus-menerus.

Hampir seluruh pemuda mempunyai permasalahan-permasalahan yang sangat bervariasi, di


mana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi secara proporsional maka pemuda akan kehilangan
fungsinya sebagai penerus pembangunan. Disamping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda
memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat berarti sebagai sumber daya manusia.
Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda harus dikembangankan sesuai
dengan asas, arah, dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda di dalam jalur-jalur
pembinaan yang tepat.

Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :

Masa bayi : 0 – 1 tahun Masa Pemuda : 15 – 21 tahun

Masa anak : 1 – 12 tahun Masa dewasa : 21 tahun keatas

Masa Puber : 12 – 15 tahun

Dilihat dari segi budaya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia
berikut :

Golongan anak : 0 – 12 tahun Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas

Golongan remaja : 13 – 18 tahun

Dilihat dari segi Fungsionalnya :

0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda,16 – 21 tahun keatas dipandang
telah memiliki kematangan pribadi dan18(21) tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk
menjadi pegawai baik pemerintah atau swasta
Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun,
karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.

BAB II

PEMBAHASAAN

PENGERTIAN SOSIALISASI

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari
satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan
peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran
yang harus dijalankan oleh individu. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :

1) Charlotte Buhler

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri,
bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan
kelompoknya.

2) Peter Berger

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma
dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

3) Paul B. Horton

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma
dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya

4) Soerjono SoekantoSosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada


warga masyarakat yang baru.

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social
yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.

JENIS-JENIS SOSIALISASI

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalamkeluarga) dan
sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam
institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat
sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun
tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.
a) Sosilalisasi primer

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang
dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga).

Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke
sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai
mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-
orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi
secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian
dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.

b) Sosialisasi Skunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi prime yang
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah
resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru.
Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.

PROSES-PROSES SOSIALISASI

Ada 4 proses sosialisai, yaitu :

1) Tahap Persiapan

Pada tahap ini sosialisasi primer terjadi. Individu yang dekat dengan individu lain berinteraksi dan terjadi
sosialisasi. Misal, seorang anak dengan orang tuanya dalam keluarga inti. Pada tahap ini, seorang anak
belajar mengenal dunia sosialnya, termasuk dirinya. Proses sosialisasi pada tahap persiapan meliputi
pembelajaran bahasa. Anak kecil belajar mengucap kata-kata dan berbicara.

2) Tahap meniru

Pada tahap ini seorang anak mempelajari peranannya dan peran yang dimainkan oleh orang
lain. Sebagai contoh, anak laki-laki meniru ayahnya melukis. Seorang anak perempuan meniru ibunya
berenang. Anak laki-laki bermain bola, anak perempuan memasak. Peran ini dipraktikkan melalui
aktivitas bermainnya atau aktivitas sekadar meniru apa yang dilihatnya.

3) Tahap siap bertindak


. Pada tahap yang ketiga ini, anak mulai memiliki kesadaran sebagai diri. Egonya mulai menonjol
dengan sikap ke-aku-annya. Sebagai contoh, seorang anak melihat ke kanan dan ke kiri sebelum
menyebrang jalan. Tindakan ini dilakukan atas kesadaran pada bahaya apabila nyebrang begitu saja.

4) Tahap penerimaan

Pada tahap ini, individu sadar akan adanya norma dan hukum di masyarakat. Dirinya juga sadar
memiliki hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat. Contoh proses sosialisasi yang sudah sampai
tahap ini adalah individu yang sadar dan menerima sebagai orang Indonesia, kemudian membangun visi
tentang apa yang ingin dilakukannya untuk kemajuan Indonesia.

Media-Media Sosialisasi di Masyarakat

Merujuk pada pengertian sosialisasi, proses ini terjadi melalui media perantara. Berikut ini
adalah beberapa media sosialisasi:

1. Keluarga

Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertamakali diterima oleh setiap individu. Anggota
keluarga diantaranya, ayah, ibu, saudara, dan lain-lain, saling berinteraksi. Di sinilah pertamakali individu
mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan.

2. Teman

Setelah keluarga, proses sosialisasi terjadi melalui teman. Ketika anak-anak berinteraksi dengan
teman sebayanya, terjadi proses sosialisasi dan mempelajari nilai dan norma yang baru.

3. Sekolah

Lembaga pendidikan merupakan tempat proses sosialisasi yang memberikan pengaruh yang
sangat besar bagi semua orang. Pada umumnya, semua orang belajar dan melatih keterampilan dan
kemandiriannya. Selain itu, interaksi dengan teman sebaya juga sering terjadi di sekolah.

4. Media Massa

Proses sosialisasi juga dapat terjadi melalui media massa atau pers (baca: pengertian pers), baik
itu media cetak maupun media elektronik. Melalui media massa, setiap individu dapat mempelajari
berbagai informasi baru yang belum diketahui, baik itu hal positif maupun negatif.

PERAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DIMASYARAKAT


Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena
mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih
bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan
tinggi.

Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual,
yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing
mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai salah satu asset
negara ini.

Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk
memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan
semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan
yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.

Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah
Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator
Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang
selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.

Peran pemuda sehubungan dengan pembangunan :

Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai

1. Penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku

2. Menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap,
yaitu :

Jenis sifat pemuda

1) jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah
sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan.

2) pemuda ”pdelinkeun” atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik
budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan
melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.

3) pemuda ”radikal”. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan
lewat cara-cara radikal, revolusioner.

Potensi-potensi generasi muda diantaranya

a) Idealisme dan Daya Kritis


Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat
kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Yang

b) Dinamika dan Kreativitas

Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memilikipotensi kedinamisan dan
kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,

c) Keberanian Mengambil Resiko

Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat
atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.

d) Optimis dan Kegairahan Semangat

Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat
yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.

e) Sikap Kemandirian dan DisipliN

Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.

f) Terdidik

Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif
maupun dalam arti kuantitatif.

g) Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan

Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.


Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.

h) Patriotisme dan Nasionalisme

Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan
generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan
kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.

i) Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi

Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi
bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMULAN

Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini
telah berlangsung, pemuda di indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan
dengan kesempatan pendidikan.

pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas
yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb.

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari
satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan
peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk
memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan
semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan
yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa
perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan
PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana.

Daftar Pustaka

https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/11/24/makalah-ilmu-sosial-dasar-pemuda-dan-sosialisasi/

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-sosialisasi.html

http://sosiologis.com/pengertian-sosialisasi
Artikel

100 Pemuda Papua Ikuti Sosialisasi Program Pengembangan Jiwa Kepemimpinan dan
Kemandirian

Sebanyak 100 orang pemuda yang berasal dari Distrik Salawati Tengah, Seget dan
Klamono ikuti sosialisasi program pengembangan jiwa kepemimpinan dan kemandirian
untuk anak muda Papua bertema “Kenali potensi alam kita, pentingnya mengenal potensi
kekayaan alam yang kita miliki”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Kitong Bisa dan
dipimpin oleh Billy Gracia Mambrasar selaku Ketua Yayasan di Hotel Aquarius Aimas,
Kabupaten Sorong.

Billy Gracia dalam kesempatan tersebut sangat mendorong pemuda/i Papua untuk bangkit
membangun Papua menjadi lebih sejahtera, aman, dan damai.

“Papua itu memiliki kekayaan yang melimpah, sehingga sebagai generasi muda yang
mempunyai wilayah harus bisa memanfaatkan kekayaan yang dimiliki di tanah Papua ini dan
harus bangkit untuk membangun Papua menjadi lebih sejahtera, aman dan damai.” ujar
Billy.

Billy juga menegaskan bahwa Yayasan Kitong Bisa ini hadir sebagai wadah penyalur
kreativitas pemuda/i di Papua Barat.

“Kegiatan sosialisasi oleh Yayasan Kitong Bisa merupakan kegiatan yang sudah berjalan
dengan sasaran pemuda dan pemudi di Papua Barat, yang bertujuan untuk mendorong
kreasi generasi muda dalam menyalurkan kreativitasnya sebagai anak bangsa yang berguna
bagi bangsa dan keluarga.” sambung Billy.

“Diharapkan kegiatan ini dapat membangun rasa percaya diri kaum pemuda untuk terus
berkarya dan belajar untuk mempersiapkan masa depan.” pungkas Billy. (IS)

https://semarak.news/100-pemuda-papua-ikuti-sosialisasi-program-pengembangan-jiwa-
kepemimpinan-dan-kemandirian/25545/

Anda mungkin juga menyukai