BAB III

ANALISA HIDROLOGI

3.1 Data Dasar

3.1.1 Data Hidrologi
Suatu daerah pemukiman seperti yang akan direncanakan sistem
drainasenya, di mana sumber air yang akan dibuang berasal dari air hujan
dan air limbah rumah tangga. Adapun data yang diketahui untuk
perencanaan sistem drainase tersebut adalah sebagai berikut.
a. Data curah hujan yang digunakan
Adapun data curah hujan yang digunakan adalah berasal dari tiga stasiun
curah hujan. Stasiun tersebut yaitu:
 Stasiun Gangking
 Stasiun Biangkeke
 Stasiun Pandang
Tabel Stasiun Curah Hujan

CURAH HUJAN (mm)

NO. TAHUN ST.1 ST.2 ST.3
(GANGKING) (BIANGKEKE) (PANDANG)
1 2001 55 200 87
2 2002 58 90 125
3 2003 40 48 80
4 2004 52 65 96
5 2005 50 115 171
6 2006 35 61 115
7 2007 50 131 109
8 2008 32 120 90
9 2009 65 85 103
10 2010 91 230 92
11 2011 70 94 122
12 2012 139 140 132
13 2013 120 105 245
14 2014 120 235 170
15 2015 85 100 70
 b. Tingkat kepadatan penduduk (Kp)
Kp = 180 orang/km2

c. Koefisien Run Off (C)

C = 0,5
d. Tingkat pemakaian air bersih adalah 110 liter/orang/hari
e. Presentase air limbah = 80 % dari pemakaian air bersih
3.1.2 Data Luas AreaLuas area pada masing-masing stasiun adalah sebagai
berikut.
Luas area I = 265.776 m2
Luas area II = 82.052 m2
Luas area III = 171.831 m2
Total = 519,695 m2
3.1.3 Data Saluran
 Luas Petak Pengaliran

No. Petak Luas

1 A 43236.4577
2 B 32559.154
3 C 34723.9241
4 D 40592.5156
5 E 32769.193
  Elevasi saluran
NAMA PANJANG KEMIRING
ELEVASI
SALURAN (m) AN (%)
AWAL AKHIR
PRIMER
1 1168.00 49 46.5 0.214
SEKUNDER
1 207.00 47 46.5 0.242
2 212.00 48 47.5 0.236
3 202.00 48.5 48 0.248
TERSIER
1 291.00 47.5 47 0.172
2 343.00 48.2 47.7 0.146
3 342.00 48.5 48 0.146
4 425.00 49 48.25 0.176
5 351.00 49.1 48.5 0.171
3.2 Perhitungan Curah Hujan Rerata
Dalarn analisis hidrologi diperlukan untuk menentukan hujan rerata pada
daerah tersebut, yang dapat dilakukan dengan tiga metode berikut yaitu metode
rerata aritmatik (aljabar), metode poligon Thiessen, dan metode Isohyet. Adapun
metode yang digunakan adalah poligon Thissen.
Metode poligon Thiessen banyak digunakan untuk menghitung hujan rerata
kawasan. Metode ini digunakan apabila penyebaran stasiun hujan di daerah yang
ditinjau tidak merata. Hitungan curah hujan rerata dilakukan dengan
memperhitungkan daerah pengaruh dari tiap stasiun.

Dengan,

X = besar curah hujan rerata daerah (mm)

R1… Rn = Besar hujan di tiap titik pengamatan (mm)
 A1… An = Luas daerah yang mewakili tiap stasiun (km2)

Contoh Perhitungan

(265,776 𝑥 55)+(82,052 𝑥 200)+(171,831 𝑥 87)

X=
519,659

Tabel Rekapitulasi Perhitungan Curah Hujan Rata-rata

CURAH
NO. TAHUN
HUJAN

1 2001 88.476
2 2002 85.207
3 2003 54.490
4 2004 68.602
5 2005 100.273
6 2006 65.558
7 2007 82.299
8 2008 65.073
9 2009 80.723
10 2010 113.278
11 2011 90.984
12 2012 136.843
13 2013 158.964
14 2014 154.691
15 2015 82.409
3.3 Perhitungan Curah Hujan Rencana

NO. TAHUN Xi Log Xi (Log Xi - Log X)2(Log Xi - Log X)3

1 2001 88.476 1.947 0.0001 -1.15E-06
2 2002 85.207 1.930 0.0007 -1.93E-05
3 2003 54.490 1.736 0.0488 -1.08E-02
4 2004 68.602 1.836 0.0146 -1.77E-03
5 2005 100.273 2.001 0.0019 8.45E-05
6 2006 65.558 1.817 0.0198 -2.78E-03
7 2007 82.299 1.915 0.0018 -7.36E-05
8 2008 65.073 1.813 0.0207 -2.98E-03
9 2009 80.723 1.907 0.0025 -1.27E-04
10 2010 113.278 2.054 0.0094 9.08E-04
11 2011 90.984 1.959 0.0000 4.54E-09
12 2012 136.843 2.136 0.0320 5.73E-03
13 2013 158.964 2.201 0.0595 1.45E-02
14 2014 154.691 2.189 0.0539 1.25E-02
15 2015 82.409 1.916 0.0017 -7.06E-05
JUMLAH 29.360 0.2675 0.0151
Curah hujan rata-rata dihitung dengan metode Log Person III dengan tahapan
sebagai berikut.
a. Menghitung nilai rata-rata hujan 𝑋̅
∑ log 𝑋𝑖
𝑋̅ =
𝑛
29,360
𝑋̅ = = 1,957
15

b. Standar deviasi

∑(𝐿𝑜𝑔 𝑋𝑖 − 𝐿𝑜𝑔 𝑋)2

𝑆𝑥 = √
(𝑛 − 1)
 Dimana:

Sx : Standar Deviasi

Xi : Nilai Hujan Das Ke – i

̅
X : Nilai Rata – RataHujan Das

n : Jumlah Data

0,2657
𝑆𝑥 = = 0,138
15 − 1

c. Koefisien Skewness (Cs)

n ∑ni=1(log X i − X
̅)3
Cs =
(n − 1)(n − 2)S 3

Dimana:

Cs : Koefisien Skewness

Xi : Nilai Hujan Das Ke – i

̅
X : Nilai Rata – RataHujan Das

𝑛 : Jumlah Data

15 x 0,0151
Cs = = 0,472
(15 − 1)(15 − 2) 𝑥 0,1383
Berdasarkan nilai Cs = 0,472 maka di peroleh nilai K untuk setiap periode ulang
(Lihat Nilai K Distribusi Log Pearson Tipe III).
𝐿𝑜𝑔 𝑋 = 𝐿𝑜𝑔 𝑋̅ − 𝐾. 𝑆𝑥
 TAHUN K Log X Sx Xi
2 -0.07828 1.957308 0.13824 88.407
5 0.81022 1.957308 0.13824 117.304
10 1.321335 1.957308 0.13824 138.029
25 1.901675 1.957308 0.13824 166.034
50 2.297125 1.957308 0.13824 188.306
100 2.666298 1.957308 0.13824 211.786

3.4 Perhitungan Intensitas Curah Hujan

Intensitas curah hujan dihitung dengan menggunakan persamaan Mononobe.
𝑋24 24 2/3
𝐼= ×[ ]
24 𝑡

Dimana:

𝐼 : Intensitas Hujan (mm/jam)

𝑋24 : Hujan Harian Maksimum (mm)

𝑡 : Durasi Hujan Atau Waktu Konsentrasi (jam)

Contoh Perhitungan untuk t = 5 menit

2/3
88,407 24
𝐼2 = ×[ ] = 160,646
24 2⁄60
2/3
117,304 24
𝐼5 = ×[ ] = 213,156
24 2⁄
60
2/3
138,029 24
𝐼10 = ×[ ] = 250,815
24 2⁄
60
2/3
166,034 24
𝐼25 = ×[ ] = 301,703
24 2⁄
60
 2/3
188,306 24
𝐼50 = ×[ ] = 342,174
24 2⁄
60
2/3
211,786 24
𝐼100 = ×[ ] = 384,841
24 2⁄
60

Tabel Rekapitulasi Perhitungan Intensitas Curah Hujan

Menit INTENSITAS CURAH HUJAN
t I2 I5 I10 I25 I50 I100
5 160.646 213.156 250.815 301.703 342.174 384.841
10 101.201 134.280 158.004 190.061 215.556 242.435
15 77.231 102.475 120.579 145.044 164.500 185.012
20 63.752 84.591 99.536 119.731 135.792 152.724
25 54.940 72.898 85.778 103.181 117.022 131.614
30 48.652 64.555 75.960 91.372 103.629 116.550
35 43.901 58.250 68.542 82.448 93.508 105.168
40 40.162 53.289 62.704 75.426 85.543 96.210
45 37.129 49.265 57.968 69.730 79.083 88.945
50 34.610 45.923 54.036 65.000 73.719 82.911
55 32.479 43.096 50.710 60.998 69.181 77.807
60 30.649 40.667 47.852 57.561 65.282 73.422
65 29.056 38.554 45.365 54.570 61.890 69.607
70 27.656 36.695 43.179 51.939 58.906 66.252
75 26.412 35.046 41.238 49.604 56.258 63.273
80 25.300 33.570 39.501 47.515 53.889 60.609
85 24.298 32.240 37.936 45.633 51.754 58.208
90 23.390 31.035 36.518 43.927 49.819 56.032
 Grafik Intensitas Curah Hujan Metode Mononobe

450
TAHUN 2
400 TAHUN 5
TAHUN 10
350
TAHUN 25
Intensitas (mm/jam)

300 TAHUN 50
TAHUN 100
250

200

150

100

50

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Waktu Konsentrasi (menit)

3.5 Perhitungan Debit Rencana
3.5.1 Saluran Tersier
 Debit air hujan
0,278 𝐶. 𝐼. 𝐴
𝑄𝑠 =
3600

Dimana,

Qs : Debit Banjir Rencana (m3/det)

C : Koefisien Run Off (koefisien limpasan)

I : Intensitas Hujan Selama t Jam (mm/jam)

0,278 𝑥 0,5 𝑥 160,646 𝑥 0,043

𝑄𝑠 = = 0,000268 m3/det
3600

 Debit Limbah
𝐾𝑎 𝑥 %𝐿𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑥 𝐴 𝑥 𝑗𝑚𝑙. 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝑄𝑙 =
𝑡
Dimana,
Ql : Debit limbah (m3/det)
Ka : Kebutuhan air bersih
A : Luas Pengaliran (m2)
t : Waktu (detik)
150 𝑥 80⁄100 𝑥 0,043 𝑥 180
𝑄𝑙 = = 0,0108 m3/det
24 𝑥 60 𝑥 60

 Debit total
Qtotal = Qs + Ql
= 0,000286 m3/det + 0,0108 m3/det
= 0,011 m3/det
3.5.2 Saluran Sekunder
 Debit air hujan
0,278 𝐶. 𝐼. 𝐴
𝑄𝑠 =
3600

Dimana,

Qs : Debit Banjir Rencana (m3/det)

C : Koefisien Run Off (koefisien limpasan)

I : Intensitas Hujan Selama t Jam (mm/jam)

0,278 𝑥 0,5 𝑥 213,156 𝑥 0,043

𝑄𝑠 = = 0,000365 m3/det
3600

 Debit Limbah
𝐾𝑎 𝑥 %𝐿𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑥 𝐴 𝑥 𝑗𝑚𝑙. 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝑄𝑙 =
𝑡
Dimana,
Ql : Debit limbah (m3/det)
Ka : Kebutuhan air bersih
A : Luas Pengaliran (m2)
t : Waktu (detik)
150 𝑥 80⁄100 𝑥 0,043 𝑥 180
𝑄𝑙 = = 0,0108 m3/det
24 𝑥 60 𝑥 60

 Debit total
Qtotal = Qs + Ql
= 0,000365 m3/det + 0,0108 m3/det
= 0,011 m3/det
3.5.3 Saluran Primer
 Debit air hujan
0,278 𝐶. 𝐼. 𝐴
𝑄𝑠 =
3600

Dimana,

Qs : Debit Banjir Rencana (m3/det)

C : Koefisien Run Off (koefisien limpasan)

I : Intensitas Hujan Selama t Jam (mm/jam)

0,278 𝑥 0,5 𝑥 250,815 𝑥 0,496

𝑄𝑠 = = 0,0049807 m3/det
3600

 Debit Limbah
𝐾𝑎 𝑥 %𝐿𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑥 𝐴 𝑥 𝑗𝑚𝑙. 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝑄𝑙 =
𝑡
Dimana,
Ql : Debit limbah (m3/det)
Ka : Kebutuhan air bersih
A : Luas Pengaliran (m2)
t : Waktu (detik)
150 𝑥 80⁄100 𝑥 0,496 𝑥 180
𝑄𝑙 = = 0,1241 m3/det
24 𝑥 60 𝑥 60

 Debit total
Qtotal = Qs + Ql
= 0,0049807 m3/det + 0,1241 m3/det
= 0,129 m3/det
 Tabel Rekapitulasi Perhitungan Debit Rencana

PANJAN
TIPE LUAS ELEVASI SALURAN DEBIT KEBUTUH PERSENTA
G PENDUDU DEBIT Qtot
NO. SALURA PENGALIR C I (mm/jam) KEMIRING AIR AN AIR SE
SALURA AWAL AKHIR K (Org/km) LIMBAH (m3/detik)
N AN (A) AN HUJAN BERSIH LIMBAH
N (m)
1 T1 291 0.043 0.5 160.646 47.500 47.000 0.172 0.000268 150 80 180 0.0108 0.011
2 T2 343 0.033 0.5 160.646 48.200 47.700 0.146 0.000202 150 80 180 0.0081 0.008
3 T3 342 0.347 0.5 160.646 48.500 48.000 0.146 0.002154 150 80 180 0.0868 0.089
4 T4 425 0.041 0.5 160.646 49.000 48.250 0.176 0.000252 150 80 180 0.0101 0.010
5 T5 351 0.033 0.5 160.646 49.100 48.500 0.171 0.000203 150 80 180 0.0082 0.008
6 S1 207 0.043 0.5 213.156 47.000 46.500 0.242 0.000356 150 80 180 0.0108 0.011
7 S2 212 0.380 0.5 213.156 48.000 47.500 0.236 0.003126 150 80 180 0.0949 0.098
8 S3 202 0.073 0.5 213.156 48.500 48.000 0.248 0.000604 150 80 180 0.0183 0.019
9 P 1168 0.496 0.5 250.815 49.000 46.500 0.214 0.004807 150 80 180 0.1241 0.129