Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Banyaknya bencana alam seperti banjir ataupun kekeringan merupakan salah satu

permasalahan dari kurangnya daerah resapan air di perkotaan. Ketersediaan lahan yang

dimiliki suatu daerah sangat bergantung pada proses pembangunan tiap daerah tersebut.

Lahan merupakan salah satu sumberdaya pembangunan. Tentu pembagian lahan harus merata

hingga menyisahkan daerah resapan air untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan

air hujan pada perkotaan. jika daerah resapan air berkurang dapat menyebabkan berbagai

bencana alam misalnya banjir hingga kurangnya penyediaan kebutuhan air tanah. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas dari besarnya daerah resapan air di Kota

Makassar berbasis penggunaan lahan aktual di Kota Makassar berdasarkan data parameter

spasial seperti curah hujan, kemiringan lereng, peta jenis tanah, dan penggunaan lahan

dengan metode klasifikasi berbasis objek. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini

ialah metode skoring dan tumpeng susun atau overlay. Penelitian ini memetakan sebaran

kondisi daerah resapan air berdasarkan kondisi saat ini serta penentuan daerah yang

dikategorikan sebagai zona resapan air Kota Makassar. Hasil analisis menghasilkan data

dalam enam kondisi potensi daerah resapan air, yang terdiri dari kondisi baik, normal alami,

kritis, dan sangat kritis. Kawasan resapan air total kurang dari 30% total lahan Kota

Makassar. Sehingga kawasan resapan air di Kota Makassar mulai memprihatinkan dan perlu

solusi yang nyata secepatnya. Karena semakin buruk infiltrasi suatu parameter maka semakin

buruk pula resapan air suatu kawasan.

Kata kunci: Daerah Resapan Air, Penggunaan Lahan, Skoring

Anda mungkin juga menyukai