Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kota Semarang adalah satu diantara kota - kota besar di Indonesia dan
menjadi Ibu Kota Jawa Tengah. Luas daerah administrasi 363,4 km2 terdiri dari 16
Kecamatan dan 177 Kelurahan, mempunyai letak geografis yang strategis sebagai
pusat pemerintahan. Kepadatan penduduk tertinggi terjadi di pusat – pusat kota
yaitu di Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Tengah, Semarang
Utara dan Semarang Timur (BPS Kota Semarang dalam Astuti, 2009). Diantara 16
Kecamatan di Kota Semarang, Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Tengah
merupakan daerah yang padat penduduknya. Beberapa Kelurahan selain letaknya
yang berada di tepi pantai utara Jawa juga letaknya berada di sepanjang arah aliran
sungai Semarang, dimana Kelurahan-Kelurahan ini sering dilanda genangan banjir
(Astuti, 2009).

Penurunan muka tanah (land subsidence) adalah perpindahan permukaan tanah ke bawah relatif
terhadap permukaan referensi tertentu, seperti permukaan laut rata-rata (MSL) atau ellipsoid referensi,atau
relatif terhadap titik stabil tertentu yang diasumsikan ( Abidin dkk ., 2013a). Fenomena bahaya ini dapat
disebabkan oleh aktivitas alam dan/atau manusia, seperti aktivitas tektonik, aktivitas penambangan bawah
tanah, ekstraksi air tanah atau minyak/gas yang berlebihan, konsolidasi alami tanah alluvium, dan beban
konstruksi.

Penurunan permukaan tanah di Kecamatan Genuk, Semarang tergolong cukup tinggi dan sudah mencapai
lebih dari 10 sentimeter pertahun. Penurunan permukaan tanah di wilayah ini disebabkan oleh beberapa
factor, diantaranya adalah bannyaknya bangunan yang terdapat pada wilayah ini, selain kontur tanah pesisir
yang masih muda, pengambilan air tanah secara massif juga menjadi penyebab penurunan tanah di Kota
Semarang. Banyak sekali Perusahaan yang masih menggunakan air tanah. Maka dari itu diperlukan pengganti
air bawah tanah yang layak pakai.

Sebagaimana diketahui, penurunan muka air tanah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
penurunan muka tanah di wilayah Semarang. Akibat tingkat ekstraksi air tanah yang berlebihan
tersebut, yang melebihi kemampuan pengisian kembali (recharge) secara alami, masalah ekologi
yang sedang berlangsung adalah terjadinya kencenderungan penurunan muka air tanah secara
drastis yang berakibat pada penurunan elevasi permukaan tanah pada beberapa daerah Semarang.
Penangkapan air hujan (rain harvesting) adalah praktik mengumpulkan dan menyimpan air hujan untuk
digunakan dalam berbagai keperluan. Rain harvesting ini dapat dilakukan dengan beberapa Langkah yaitu
pengumpulan air hujan, saluran pengumpulan,penyimpanan, penyaringan, kemudian yang terakhir adalah
pendistribusian. Penerapan rain harvesting dapat membantu konservasi air, mengurangi kebutuhan akan air
bersih dari sumber-sumber alami, membantu mengatasi masalah kekeringan. Ini juga dapat menjadi praktik
yang ramah lingkungan dan hemat biaya.

I.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang sudah disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa beberapa rumusan dari permasalahannya sebagai berikut.
1. Bagaimana intensitas perubahan penurunan muka tanah di Kecamatan Genuk, Semarang?
2. Bagaimana hasil dari pemetaan perubahan penurunan muka tanah di Kecamatan Genuk Semarang
menggunakan DinSAR?
3. Bagaimana pengaruh penerapan rain harvesting untuk mengurangi penurunan permukaan tanah?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan proposal Program Kreativitas
Mahasiswa ini yaitu:
1. Mengetahui intensitas perubahan penurunan muka tanah di Kecamatan Genuk, Semarang
2. Mengetahui hasil dari pemetaan perubahan penurunan muka tanah di Kecamatan Genuk
Semarang menggunakan DinSAR
3. Mengetahui pengaruh penerapan rain harvesting untuk mengurangi penurunan permukaan tanah

I.4 Manfaat
Adapun manfaat dari riset ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi tim pelaksana, riset ini dapat membantu mengimplementasikan kemampuan serta ilmu yang
sesuai bidang jurusan, menambah wawasan, serta mendalami kemampuan sesuai jurusan.
2. Bagi masyarakat, riset ini memudahkan akses data hasil penurunan
muka tanah secara berkala dengan mudah melalui DinSAR, masyarakat
Kecamatan Genuk, Semarang mendapatkan fasilitas berupa peta konservasi
air dan edukasi tentang mitigasi bencana dapat diberikan kepada
masyarakat luas, khususnya masyarakat di wilayah-wilayah yang
memiliki potensi tinggi terhadap penurunan permukaan tanah.
3. Bagi peneliti lain, riset ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi
lainnya.

I.5 Urgensi Penelitian


Penelitian kita mempunyai urgensi yang cukup penting. Karena dengan
penelitian yang kita lakukan kita dapat menemukan penanganan tentang ancaman penurunan
permukaan tanah yang berpotensi tenggelamnya Kecamatan Genuk Kabupaten semarang yaitu
dengan penerapan Rain Harvesting. Dengan adanya penelitian
ini, maka dampak dari penurunan permukaan tanah akan berkurang karena adanya
penerapan rain harvesting oleh masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Bencana
2.2 Mitigasi
2.3 Penurunan Muka Tanah
2.4 Rain Harvesting
2.5 DinSAR

Anda mungkin juga menyukai