Mardi Wibowo
Peneliti Geologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Abstract
Regional spatial planning is done for anticipate increasing and developping
social-economic activity. Generally, spatial planning tend to spatial value
and economic value, on the other hand environmental value is ignored. For
example : in saptial planning is no space for conservation area for recharge
area. For determine (mapping) suitability a zone for recharge area need
requirements or a model for guidelines to determine recharge area. Generally
requirements or parameter are used for mapping recharge area are material
permeability, rain intensity, soil, slope and depth of groundwater surface.
Perencanaan tata ruang kawasan Saat ini pada umumnya rencana tata
merupakan usaha yang dilakukan untuk ruang lebih cenderung mengacu pada segi
mengantisipasi pertumbuhan dan kebutuhan ruang serta nilai ekonomis
perkembangan kegiatan pembangunan di sedangkan nilai-nilai lingkungan masih
2 Wibowo, M. 2006
Pengisian kembali air tanah sama Untuk menentukan daerah resapan
dengan perkolasi dikurangi kenaikan air sebaiknya dibuat panduan yang
kapiler (jika ada). Resapan air tanah akan sederhana dengan kriteria-kriteria yang
menentukan besarnya aliran dasar yang mudah dipahami serta dapat diolah atau
merupakan debit minimum sungai di dilaksanakan dengan manual maupun
musim kemarau. dengan komputer (dengan teknologi
SIG). Tujuan utama dari penentuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi daerah resapan air ini adalah agar aliran
daya infiltrasi air adalah(2): dasar dalam tanah dapat optimal, tingkat
peresapan ini tergantung pada curah
a. Dalamnya genangan di permukaan
hujan, tipe tanah dan batuan, kemiringan
tanah, semakin tinggi genangan
tanah, tipe penggunaan lahan dan
maka tekanan air untuk meresap ke
vegetasi.
dalam tanah semakin besar pula.
b. Kadar air dalam tanah, semakin Untuk keperluan praktis aspek-aspek
kering tanah infiltrasi semakin besar. yang harus diperhatikan dalam
c. Pemampatan tanah, akan menentukan daerah resapan air adalah(3):
memperkecil porositas, pemampatan
o Kondisi hidrogeologi yang serasi,
dapat terjadi karena pukulan butir-
meliputi : arah aliran air tanah,
butir hujan, penyumbatan pori oleh
adanya lapisan pembawa air, kondisi
butir halus, karena injakan manusia,
tanah penutup, curah hujan.
binatang dan lain sebagainya.
o Kondisi morfologi/ medan/ topografi,
d. Tumbuh-tumbuhan, jika tertutup oleh semakin tinggi dan datar lahan
tumbuhan akan semakin besar. semakin baik sebagai daerah
e. Struktur tanah, yaitu ada rekahan resapan air.
daya infiltrasi akan memperbesar. o Tataguna lahan, lahan yang tertutup
f. Kemiringan lahan dan temperatur air tumbuhan lebih baik.
(mempengaruhi kekentalan). Menurut Freeze & Cherry. 1979
(4)
4. MODEL PENENTUAN DAERAH (dalam Salama, dkk. 1993) untuk
RESAPAN AIR (RECHARGE AREA) menentukan zona resapan dan pelepasan
air perlu diperhatikan :
Daerah resapan air adalah daerah
o Aliran air permukaan dan air tanah.
tempat meresapnya air hujan ke dalam
tanah yang selanjutnya menjadi air tanah. o Iklim, terutama curah hujan.
Kenyataannya semua daratan di muka o Karakteristik hidrogeologi.
bumi dapat meresapkan air hujan. Dalam o Topografi, daerah resapan air
penelitian ini pengertian daerah resapan umumnya bertopografi tinggi dengan
air ditekankan dalam kaitannya dengan kemiringan lahan relatif besar karena
aliran air tanah secara regional. Daerah tinggi muka air tanah relatif dalam
resapan regional berarti daerah tersebut akibat drainase ke bawah,
meresapkan air hujan dan akan mensuplai sedangkan daerah rendah muka air
air tanah ke seluruh cekungan, tidak tanah menjadi dangkal dan
hanya mensuplai secara lokal dimana air pelepasan air tanah menjadi
tersebut meresap.(3) dominan.
4 Wibowo, M. 2006
panjang. Sehubungan dengan hal Tabel-4. Kelas dan skor tiap jenis
tersebut dikembangkan faktor hujan tanah
infiltrasi yang dihitung : No Permeabilitas Contoh Skor Ktr
-5
(10 m/dt) Batuan
RD = 0,01 . P . Hh 1 lambat ( < 2) Kerikil 1 Rendah
2 agak lambat Pasir 2 Sedang
(2-7) Kerikil
Dimana : 3 sedang - cepat Lempung 3 Cukup
RD = faktor hujan infiltrasi (7-15) Pasiran
4 agak cepat Lanau 4 Tinggi
P = curah hujan tahunan (15-30) Lempungan
5 cepat ( > 30 ) Lempung 5 Sgt Ting
Hh = jumlah hari hujan tiap tahun Lanauan
Sumber : (dengan modifikasi), dengan
Semakin tinggi dan lama curah pengolahan(7)
hujan, semakin besar skornya karena
pada dasarnya semakin tinggi dan konservasi. Tetapi pengaruhnya
lama curah hujan semakin besar air berbeda terhadap 2 kepentingan
yang dapat meresap ke dalam tanah tersebut. Untuk kepentingan resapan
(lihat Tabel-3). air semakin besar kemiringan semakin
kecil jumlah air yang meresap tetapi
akan semakin penting atau perlu untuk
Tabel-3.Kelas dan skor data curah dikonservasi. Dalam penelitian ini
hujan
penskorannya lebih ditekankan pada
No. Curah Faktor Skor Ktr
Hujan Hujan
kepentingan resapan air daripada
(mm/ th) Infiltrasi *) untuk kepentingan konservasi secara
1 < 1.500 < 2.775 1 Rendah
2 1.500 - 2.000 2.775 - 3.700 2 Sedang
umum meskipun biasanya daerah
3 2.000 - 2.500 3.700 - 4.625 3 Cukup resapan berada di daerah dengan
4 2.500 - 3.000 4.625 - 5.550 4 Tinggi kemiringan yang relatif besar. Kelas
5 > 3.000 > 5.550 5 Sgt Ting
Sumber : *)Faktor hujan infiltrasi dihitung
dan skor kemiringan lahan terlihat
berdasarkan rata-rata hari hujan pada Tabel-5.
di Cekungan Bandung 185 hari/ th.
e. Kedalaman Muka Air Tanah
c. Jenis Tanah Permukaan
Semakin dalam kedalaman muka
Karakteristik tanah yang harus air tanah bebas maka potensi air untuk
diperhatikan adalah permeabilitas meresapkan air semakin besar
dan nilai faktor infiltrasi (lihat Tabel-
dibandingkan dengan daerah yang
4). muka air tanahnya relatif dangkal
(Tabel-6).
d. Kemiringan Lahan Kemudian untuk menentukan
tingkat kesesuaian sebagai kawasan
Merupakan variabel yang sangat resapan air dilakukan dengan
berpengaruh terhadap proses resapan menjumlahkan hasil perkalian antara
air dan penentuan kawasan nilai bobot dan skor pada tiap kelas
6 Wibowo, M. 2006
d. Perlu adanya kriteria-kriteria 4. Salama, R.B. dkk. 1993.
(model) yang baku untuk Distribution of Recharge and
menentukan suatu kawasan Discharge Areas in A First Order
resapan air tanah. Catchment as Interpreted from
e. Secara umum kriteria-kriteria atau Watter Level Pattern, Journal of
parameter yang dipakai sebagai Hydrology v. 143, Elseiver,
dasar penentuan kawasan resapan Amsterdam.
air adalah : kelulusan batuan, 5. Anonim. 2004. Kumpulan
curah hujan, tanah penutup, Panduan Teknis Pengelolaan Air
kemiringan lahan dengan bobot Tanah, Direktorat Tata Lingkungan
dan pengklasifikasian tertentu Geologi dan Kawasan
Pertambangan, Departemen
DAFTAR PUSTAKA Energi dan Sumberdaya Mineral,
Jakarta.
1. Harnandi, D., dkk. 1997. 6. Wibowo. 1998. Pengkajian
Konservasi Air Tanah di Daerah Potensi Resapan Air
Bandung dan Sekitarnya, Buletin Menggunakan Sistem Informasi
Geologi Tata Lingkungan No. 20, Geografi – Studi Kasus Cekungan
Sept 1997, Dit. GTL, Dept. Bandung, Tesis Magister di ITB-
Pertambangan dan Energi, Bandung, tidak diterbitkan
Bandung, 10 – 2.
7. Supriyo, A. 1992. Penyusunan
2. Soemarto, C.D. 1987. Hidrologi Model Pengkajian dan Rencana
Teknik, Usaha Nasional, Pengelolaan Daerah Resapan
Surabaya. (Makalah pada Penyusunan
3. Anonim. 1995. Kesesuaian Lahan Rencana Pengelolaan Daerah
Untuk Kegiatan Perkotaan di Resapan Air di Jawa Tengah, di
Bandung, MBUDP, Pemerintah Semarang).
Daerah Propinsi Jawa Barat.