12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
INDIKATOR PENURUNAN INDEKS RISKO BENCANA IND
25
26
28
30
10 Meningkatkan kerjasama 31
internasional, mitra pembangunan,
OMS dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan penanggulangan
bencana.
32
INDIKATOR PENURUNAN INDEKS RISKO BENCANA IND
34
36
37
39
40
44
45
46
47
48
49
50
54
55
56
59
61
INDIKATOR PENURUNAN INDEKS RISKO BENCANA IND
63
64
67
68
69
70
INDIKATOR PENURUNAN INDEKS RISKO BENCANA IND
Indikator Penangungjawab
Terbentuknya Komitmen DPRD BNPB
terhadap penganggaran kegiatan-
kegiatan penanggulangan bencana
Tersedianya Peraturan Daerah KEMENDAGRI
tentang Rencana Penanggulangan
Bencana yang terintegrasi dengan
RPJMD
Tersedianya Peta Bahaya dan BMKG, KEMEN
kajiannya untuk seluruh bahaya PUPERA, KEMEN
yang ada di daerah sesuai dengan ESDM, BIG,
standar yang telah ditetapkan KEMENTAN
Indikator Penangungjawab
Tersedianya Peraturan tentang KEMENDAGRI
pembentukan Forum PRB
Tersedia dan diterapkannya sistem BNPB
pendataan bencana daerah yang
terhubung dengan sistem
pendataan bencana nasional
Tersedianya aturan tentang BNPB
Penentuan Status Tanggap Darurat
Indikator Penangungjawab
Tersedianya Rencana Kontijensi BNPB
Banjir Bandang
Terselenggaranya komunikasi KEMENDAGRI
bencana lintas lembaga sesuai
dengan mekanisme yang telah
ditetapkan, minimal
beranggotakan lembagalembaga
dari sektor pemerintah,
masyarakat mau pun dunia usaha
Indikator Penangungjawab
Terselenggaranya pemulihan BNPB
penghidupan masyarakat
Indikator Penangungjawab
Terselenggaranya Sistem BMKG
Peringatan Dini Tsunami pada
daerah berisiko
Indikator Penangungjawab
Tesedianya tanaman dan/atau KEMEN PU-PERA,
bangunan penahan gelombang KKP
tsunami
Terselenggaranya revitalisasi KEMEN PU-PERA
tanggul, embung, waduk dan
taman kota
Teselenggaranya restorasi lahan BRG
gambut
Terselenggaranya konservasi KLHK
vegetatif DAS rawan longsor
Dilaksanakannya BNPB
Penyelenggaraan Latihan (geladi)
Kesiapsiagaan secara periodik
Indikator Penangungjawab
Terselenggaranya pemulihan KEMEN PU-PERA
infrastruktur penting pada saat
tanggap darurat bencana
Terselenggaranya pengerahan Tim BNPB
Kaji Cepat ke lokasi bencana
sebagai respon awal laporan
kejadian bencana
Terselenggaranya pengerahan Tim BNPB
Penyelamatan dan Pertolongan
Korban sebagai respon awal
laporan kejadian bencana
Indikator Penangungjawab
Terbangunnya kemampuan KEMENTAN
pemenuhan pangan daerah untuk
kebutuhan darurat
KERANGKA DAN SASARAN PROGRAM PRIORITAS PENANGGULANGAN BENCANA
Penyusunan Pedoman 2
Kesiapsiagaan Sistem Peringatan
KERANGKA DAN SASARAN PROGRAM PRIORITAS PENANGGULANGAN BENCANA
Kegiatan Prioritas 02 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat dalam Prioritas Sarana dan P
Kesiapan
RelawanMenghadapi Bencana 2000 Kesiapan
RelawanMenghadapi Bencana
penanggulangan bencana 2000 Kebencanaan
yang terfasilitasi
Desa Tangguh 82 Forum pengurangan risiko 8
bencana yang terfasilitasi
Kelompok masyarakat (desa) 200
tangguh bencana
Dokumen pedoman 3
pemberdayaan masyarakat
Kegiatan Prioritas 03 Pencegahan dan pengurangan Pengurangan risiko bencana Prioritas Pemulihan
risiko bencanaPengurangan risiko
Fasilitasi 30 Kajian pengurangan risiko 10 Pascabencana
bencana bencana
2018 2019
Uraian Target Uraian Target
Pembangunan Wilayah Pengurangan Kesenjangan
Antarwilayah melalui Penguatan
Konektivitas dan Kemaritiman
Pencegahan dan penanggulangan Penanggulangan Bencana
(PN 02)
bencana
Penguatan Kapasitas SDM Penguatan Kapasitas
Penanggulangan Bencana Penanggulangan Bencana
Pembentukan Program Desa 68 Peningkatan kapasitas aparatur 136
Tangguh Bencana dan masyarakat dalam
menghadapi bencana
Pembentukan dan pembinaan 300
Masyarakat Peduli Api (MPA) di
Wilayah Provinsi Rawan Karhutla
Pengembangan Desa Tangguh 294
Bencana
Peningkatan kapasitas TRC 300
daerah
Pelatihan potensi SAR 1400
Penyusunan dokumen pengerahan 34
dan pengendalian operasi SAR
2018 2019
Uraian Target Uraian Target
Pelaksanaan gladi dan simulasi 3
PB di Kab/Kota
Prioritas Sarana dan Prasarana Peningkatan Sarana dan
Kebencanaan
Pembangunan sarana dan Prasarana
106 PelayananKebencanaan penanganan 136
prasarana pengendali banjir kebencanaan yang terpadu
Fasilitasi pembentukan Regu 5
Brigdalkarhutla dan pembelian
sarpras Dalkarhutla
Pembangunan pengaman pantai 11
2018 2019
Uraian Target Uraian Target
2018 2019
Uraian Target Uraian Target
Patroli Terpadu Pencegahan 731
Karhutla di Wilayah Sumatera dan
Kalimantan (desa)
Patroli Terpadu Pencegahan 50
Karhutla di Wilayah Jawa, Bali,
Nusra, Sulawesi, dan Papua (desa)
2018 2019
Uraian Target Uraian Target
Sarana prasarana pengendalian 48
kebakaran hutan konservasi di
Taman Nasional.
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 16800
pada DAS rawan/pascabencana
secara vegetatif
Rehabilitasi hutan dan lahan 3500
rawan/pascabencana secara sipil
teknis.
Prioritas Penguatan Lembaga dan
Regulasi.
Penyusunan Platform Pengelolaan 1
Kawasan Rawan Bencana.
Penyusunan Masterplan Kawasan 1
Rawan Bencana.
Penyusunan dokumen Rencana 26
Penanggulangan Bencana
Penyusunan dokumen Rencana 17
Kontingensi Kesiapsiagaan di
daerah.
Penyusunan dokumen Kajian dan 44
Peta Risiko kab/kota.
No Kegiatan Prioritas
Sekretaris Daerah
1 2 3
1 Internalisasi Pengurangan Risiko Bencana
a Perencanaan Pembangunan Daerah
b Kajian dan Peta Risiko
c Rencana Penanggulangan Bencana
d Rencana Tata Ruang dan Wilayah berbasis PRB
e Kebijakan dan Regulasi Penanggulangan Bencana
f Rencana Kontijensi
2 Keg. Penurunan Tingkat Kerentanan;
a Budaya Sadar Bencana
b Sosialisasi PRB
c Sarana Informasi Kebencanaan
d Kerjasama terkait Penanggulangan Bencana
e Penyelesaian Rehabilitasi Dan Rekonstruksi
f Penataan Lingkungan Daerah Rawan Bencana Alam
g Kearifan Lokal Dalam Mitigasi Bencana
3 Keg. Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Daerah
a Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur
b Tata Kelola, Transparansi dan Akuntabilitas Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
c Sistem Peringatan Dini
d
IPTEK dan Pendidikan untuk Pencegahan dan Kesiapsiagaan
e Simulasi dan Gladi Kesiapsiagaan
f Infrastruktur Mitigasi dan Kesiapsiagaan
g Perlindungan bagi Prasaran Vital
h Desa Tangguh Bencana
i Kapasitas Manajemen dan Pendistribusian Logistik
Kebencanaan
JUMLAH
Catatan
Kolom 3 s.d. 9 diisi dengan anggaran kegiatan pada OPD yang terkait dengan keg penanggulangan bencana pa
Kolom 11 s.d. 17 diisi dengan arealisasi kegiatan pada OPD yang terkait dengan keg penanggulangan bencana
Anggaran
BPBD BAPPEDA Dinas PU Dinas Pendidikan
4 5 6 7
1 Peta dan kajian risiko bencana 1. Tersedianya Peta dan kajian 1. Adanya kebijakan dari pemerintah/ pemerintah daerah
bencana untuk seluruh bahaya yang ditetapkan terkait penyusunan peta dan kajian bencana.
(sesuai IRBI) yang ada di 2. Adanya pola kelembagaan terkait penyusunan peta dan
daerah sesuai dengan standar kajian bencana;
yang telah ditetapkan. 3. Adanya peta risiko bencana per jenis ancaman (sesuai
2. Dimanfaatkannya peta dan IRBI 2013) yang telah memenuhi syarat tingkat kedetailan
kajian bencana dalam proses dimana pada tingkat nasional minimal s.d. kabupaten/kota,
penyusunan dokumen RPB. tingkat provinsi minimal s.d. kecamatan dan tingkat
kabupaten/kota minimal s.d. kelurahan/desa serta skala peta
dimana tingkat provinsi 1:250.000, tingkat kab/kota (Jawa
dan Nusa Tenggara) 1:25.000 dan tingkat kab/kota (selain
Jawa dan Nusa Tenggara) 1:50.000;
4. Adanya dokumen kajian bencana per jenis ancaman
(minimal sesuai IRBI) dengan tingkat kedetailan sama
dengan peta risiko bencana.
5. Adanya dokumen RPB yang terintegrasi dengan kajian
dan peta risiko bencana.
2 Rencana penanggulangan 1. Tersusun dan 1. Adanya kebijakan dari pemerintah/ pemerintah daerah
bencana diimplementasikannya yang ditetapkan terkait penyusunan rencana penanggulangan
Rencana Penanggulangan bencana.
Bencana (RPB) Daerah. 2. Adanya pola kelembagaan terkait penyusunan rencana
2. Terintegrasinya RPB dalam penanggulangan bencana;
RPJMD/RKPD/Renja SKPD. 3. Adanya dokumen RPB yang telah ditetapkan oleh
3. Terintegrasinya RPB dalam pimpinan pemerintahan/pihak berwenang dan disepakati
RTRW dan RDTR. bersama pihak-pihak yang terlibat;
4. Adanya pola koordinasi kegiatan penanggulangan bencana
(termasuk lintas pemerintah daerah);
5. Adanya dokumen pelaporan terkait kemajuan kegiatan
penanggulangan bencana dari masing-masing pihak terlibat;
6. Adanya monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana;
7. Adanya Laporan hasil peninjauan dua tahunan atas
dokumen RPB.
8. Adanya dokumen perencanaan (RPJMN/D, RKP/D, Renja
K/L/D) yang terintegrasi dengan kebijakan dan
strategi/rencana penanggulangan bencana;
9. Adanya dokumen RTRW dan RDTR yang terintegrasi
dengan rencana penanggulangan bencana atau peta risiko
bencana.
3 Anggaran Adanya alokasi anggaran 1. Adanya kebijakan dari pemerintah/ pemerintah daerah
untuk kegiatan-kegiatan yang ditetapkan terkait penganggaran penanggulangan
penanggulangan bencana bencana.
2. Adanya pola kelembagaan terkait penganggaran program
penanggulangan bencana;
3. Adanya alokasi anggaran terkait dengan penanggulangan
bencana dalam APBD/DIPA pihak-pihak yang terlibat;
4. Adanya alokasi anggaran terkait dengan penanggulangan
bencana dalam APBD/DIPA sesuai dengan SPM Sub Urusan
Bencana sesuai Permendagri No 101 Tahun 2018;
5. Adanya alokasi anggaran terkait dana kontijensi, dana siap
pakai dan bantuan sosial berpola hibah untuk tingkat
pemerintah;
6. Adanya alokasi anggaran terkait dengan BTT untuk
tingkat pemerintah daerah.
4 Rencana kontinjensi dan Tersedianya rencana 1. Adanya kebijakan dari pemerintah/ pemerintah daerah
evakuasi kontinjensi daerah untuk yang ditetapkan terkait penyusunan rencana kontinjensi.
seluruh ancaman bencana 2. Adanya pola kelembagaan terkait penyusunan rencana
dalam IRBI 2013 kontinjensi;
Tersedianya rencana dan 3. Adanya rencana kontinjensi per ancaman bencana (sesuai
fasilitas evakuasi IRBI) yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang (Kepala
Dilaksanakannya gladi Daerah);
terhdapa rencana kontijensi 4. Adanya rencana evakuasi per ancaman bencana (sesuai
dan evakuasi IRBI) dalam Rencana Kontinjensi dan/atau terpisah;
5. Adanya jalur dan rambu evakuasi bencana;
6. Adanya shelter/titik kumpul terkait evakuasi bencana;
7. Adanya geladi resik dalam rangka pemahaman terkait
dengan rencana kontijensi yang disusun;
8. Adanya update rencana kontijensi berdasar perubahan data
kebencanaan.
5 Sistem peringatan dini dan Terselenggaranya Sistem 1. Adanya kebijakan dari pemerintah/ pemerintah daerah
penyebaran informasi Peringatan Dini Bencana yang ditetapkan terkait penyelenggaraan sistem peringatan
Terselenggaranya penyebaran dini dan penyebaran informasi bencana;
informasi kebencanaan 2. Adanya pola kelembagaan terkait penyelenggaraan sistem
penringatan dini dan penyebaran informasi bencana;
3. Adanya sistem peringatan dini dalam keadaan baik (dapat
beroperasi);
4. Adanya pemeliharaan terkait dengan sistem peringatan
dini;
5. Adanya SOP penyebarluasan informasi bencana;
6. Adanya sistem penyebarluasan informasi perencanaan;
7. Adanya papan informasi dan rambu kebencanaan;
8. Adanya kerjasama dengan lembaga terkait dengan
penyebarluasan infomasi bencana.
9. Adanya monitoring dan evaluasi penyebaran informasi
kebencanaan
6 Peralatan dan logistik Tersdianya kebutuhan logistik 1. Adanya kebijakan manajemen logistik dan peralatan yang
kebencanaan dan peralatan daerah ditetapkan (perencanaan s.d. pertanggungjawaban);
Adanya sistem pergudangan 2. Adanya kajian terkait kebutuhan minimal peralatan dan
peralatan dan logistik logistik (sesuai Peraturan Kepala BNPB Nomor 17 dan 18
Terpenuhinya kebutuhan Tahun 2009);
pangan untuk kebutuhan 3. Adanya dokumen/laporan kepemilikan peralatan dan
darurat logistik yang tersedia;
4. Adanya rencana pemenuhan/pengadaan peralatan dan
logistik (termasuk sumber pembiayaan dari pihak lain ex:
hibah BNPB).
5. Adanya proses pengadaan peralatan dan logistik sesuai
Perpres 16 Tahun 2018;
6. Adanya pemeliharaan yang memadai terhadap peralatan
dan logistik (alokasi anggaran dan kegiatannya)
7. Adanya gudang logistik dan peralatan yang memenuhi
standar sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB Nomor 6
Tahun 2009;
8. Adanya struktur organisasi pengelola gudang logistik dan
peralatan
9. Adanya SOP terkait manajemen pergudangan logistik dan
peralatan;
10. Adanya laporan berkala terkait kegiatan pergudangan.
11. Adanya penetapan jenis dan jumlah pangan pokok
sebagai cadangan pangan pemerintah;
12. Adanya laporan penyelenggaraan cadangan pangan
pemerintah (pengadaan dan pengelolaan);
13. Adanya kecukupan stok cadangan pangan sesuai
penetapan;
14. Adanya kesinambungan antara standar kebutuhan
logistik penanggulangan bencana (Peraturan Kepala BNPB
Nomor 18 Tahun 2009) dengan penetapan jenis dan jumlah
pokok pangan dan stok cadangan pangan.
7 Penanganan darurat Tersedianya Tim Kaji Cepat 1. Adanya struktur organisasi TRC;
pada saat kejadian bencana 2. Adanya surat tugas sesaat setelah (sesuai dengan SOP)
Terselenggaranya kejadian bencana;
penyelematan dan pertolongan 3. Adanya data/informasi kejadian, dampak bencana dan
korban bencana kebutuhan mendesak;
Terselenggaranya perbaikan 4. Adanya loporan awal dan laporan pelaksanaan kaji cepat
darurat saat tanggap darurat oleh TRC;
bencana 5. Adanya struktur organisasi tim penyelamatan dan
pertolongan (Komando tanggap darurat);
6. Adanya daftar tim penyelamatan dan pertolongan;
7. Adanya rencana operasi penyelamatan dan pertolongan;
8. Adanya laporan kegiatan penyelematan dan pertolongan;
9. Adanya rencana operasi pemenuhan kebutuhan dasar pada
korban bencana;
10. Adanya laporan pemenuhan kebutuhan dasar (kebutuhan
dasar tersalur dibanding dengan kajian kebutuhan oleh
TRC);
11. Adanya data infrastruktur fasilitas publik rusak dan
layanan dasar pemerintah;
12. Adanya rencana operasi perbaikan fasilitas publik dan
layanan dasar pemerintah;
13. Adanya laporan kegiatan penanganan darurat.
Referensi
UU PP Peraturan Presiden
Apakah secara
keberadaan kebijakan
sudah cukup
mengatur?
Apakah secara
keberadaan kebijakan
sudah cukup
mengatur?
Apakah secara
keberadaan kebijakan
sudah cukup
mengatur?
Apakah secara
keberadaan kebijakan
sudah cukup
mengatur?
Apakah secara
keberadaan kebijakan
sudah cukup
mengatur?
Apakah secara
keberadaan kebijakan
sudah cukup
mengatur?
Apakah secara
keberadaan kebijakan
sudah cukup
mengatur?
KELEMBAGAAN
Analisis keberadaan Apakah antar Analisis keselarasan Sebutkan dokumen Apakah dokumen
kebijakan, penyebab kebijakan yang kebijakan, penyebab yang mengatur tentang kelambagaan sudah
permasalahan mengatur telah permasalahan pihak-pihak yang cukup mengatur jelas
diuraikan selaras?bila belum diuraikan terlibat dan pola pihak-pihak yang
menggunakan metode tuliskan bentuk menggunakan metode kerjanya. terlibat (tugas dan
RCA (minimal 3 ketidakselarasannya. RCA (minimal 3 wewenang)?
tingkat) tingkat)
Analisis keberadaan Apakah antar Analisis keselarasan Sebutkan dokumen Apakah dokumen
kebijakan, penyebab kebijakan yang kebijakan, penyebab yang mengatur tentang kelambagaan sudah
permasalahan mengatur telah permasalahan pihak-pihak yang cukup mengatur jelas
diuraikan selaras?bila belum diuraikan terlibat dan pola pihak-pihak yang
menggunakan metode tuliskan bentuk menggunakan metode kerjanya. terlibat (tugas dan
RCA (minimal 3 ketidakselarasannya. RCA (minimal 3 wewenang)?
tingkat) tingkat)
Analisis keberadaan Apakah antar Analisis keselarasan Sebutkan dokumen Apakah dokumen
kebijakan, penyebab kebijakan yang kebijakan, penyebab yang mengatur tentang kelambagaan sudah
permasalahan mengatur telah permasalahan pihak-pihak yang cukup mengatur jelas
diuraikan selaras?bila belum diuraikan terlibat dan pola pihak-pihak yang
menggunakan metode tuliskan bentuk menggunakan metode kerjanya. terlibat (tugas dan
RCA (minimal 3 ketidakselarasannya. RCA (minimal 3 wewenang)?
tingkat) tingkat)
Analisis keberadaan Apakah antar Analisis keselarasan Sebutkan dokumen Apakah dokumen
kebijakan, penyebab kebijakan yang kebijakan, penyebab yang mengatur tentang kelambagaan sudah
permasalahan mengatur telah permasalahan pihak-pihak yang cukup mengatur jelas
diuraikan selaras?bila belum diuraikan terlibat dan pola pihak-pihak yang
menggunakan metode tuliskan bentuk menggunakan metode kerjanya. terlibat (tugas dan
RCA (minimal 3 ketidakselarasannya. RCA (minimal 3 wewenang)?
tingkat) tingkat)
Analisis keberadaan Apakah antar Analisis keselarasan Sebutkan dokumen Apakah dokumen
kebijakan, penyebab kebijakan yang kebijakan, penyebab yang mengatur tentang kelambagaan sudah
permasalahan mengatur telah permasalahan pihak-pihak yang cukup mengatur jelas
diuraikan selaras?bila belum diuraikan terlibat dan pola pihak-pihak yang
menggunakan metode tuliskan bentuk menggunakan metode kerjanya. terlibat (tugas dan
RCA (minimal 3 ketidakselarasannya. RCA (minimal 3 wewenang)?
tingkat) tingkat)
Analisis keberadaan Apakah antar Analisis keselarasan Sebutkan dokumen Apakah dokumen
kebijakan, penyebab kebijakan yang kebijakan, penyebab yang mengatur tentang kelambagaan sudah
permasalahan mengatur telah permasalahan pihak-pihak yang cukup mengatur jelas
diuraikan selaras?bila belum diuraikan terlibat dan pola pihak-pihak yang
menggunakan metode tuliskan bentuk menggunakan metode kerjanya. terlibat (tugas dan
RCA (minimal 3 ketidakselarasannya. RCA (minimal 3 wewenang)?
tingkat) tingkat)
Analisis keberadaan Apakah antar Analisis keselarasan Sebutkan dokumen Apakah dokumen
kebijakan, penyebab kebijakan yang kebijakan, penyebab yang mengatur tentang kelambagaan sudah
permasalahan mengatur telah permasalahan pihak-pihak yang cukup mengatur jelas
diuraikan selaras?bila belum diuraikan terlibat dan pola pihak-pihak yang
menggunakan metode tuliskan bentuk menggunakan metode kerjanya. terlibat (tugas dan
RCA (minimal 3 ketidakselarasannya. RCA (minimal 3 wewenang)?
tingkat) tingkat)
KELEMBAGAAN IMPLEM
Apakah dokumen Apakah dokumen Analisis pola Peta risiko per Dana APBD Rp...
kelembagaan sudah kelembagaan telah kelembagaan ancaman bencana Dana APBN (sebutkan
cukup mengatur jelas mengatur fungsi (pembagian tugas dan Kajian risiko per K/L) Rp...
pola koornitar untuk wewenang, ancaman bencana
pertanggungjawaban melakukan monev? pertanggungjawaban,
pihak-pihak yang dan monev), apakah
terlibat? telah ditetapkan,
disosialisasikan dan
dilaksanakan,
penyebab
permasalahan
diuraikan
menggunakan metode
RCA (minimal 3
tingkat)
Apakah dokumen Apakah dokumen Analisis pola Dokumen Rencana Dana APBD Rp...
kelembagaan sudah kelembagaan telah kelembagaan Penanggulangan Dana APBN (sebutkan
cukup mengatur jelas mengatur fungsi (pembagian tugas dan Bencana K/L) Rp...
pola koornitar untuk wewenang, Dokumen
pertanggungjawaban melakukan monev? pertanggungjawaban, RPJMD/RKPD/Renja
pihak-pihak yang dan monev), apakah SKPD
terlibat? telah ditetapkan, RTRW dan RDTR
disosialisasikan dan
dilaksanakan,
penyebab
permasalahan
diuraikan
menggunakan metode
RCA (minimal 3
tingkat)
Apakah dokumen Apakah dokumen Analisis pola Laporan Dana APBD Rp...
kelembagaan sudah kelembagaan telah kelembagaan penyelenggaraan Dana APBN (sebutkan
cukup mengatur jelas mengatur fungsi (pembagian tugas dan sistem peringatan dini K/L) Rp...
pola koornitar untuk wewenang, Laporan
pertanggungjawaban melakukan monev? pertanggungjawaban, penyelenggaraan
pihak-pihak yang dan monev), apakah sistem informasi
terlibat? telah ditetapkan, kebencanaan
disosialisasikan dan
dilaksanakan,
penyebab
permasalahan
diuraikan
menggunakan metode
RCA (minimal 3
tingkat)
Apakah dokumen Apakah dokumen Analisis pola Laporan Dana APBD Rp...
kelembagaan sudah kelembagaan telah kelembagaan penyelenggaraan Dana APBN (sebutkan
cukup mengatur jelas mengatur fungsi (pembagian tugas dan logistik dan peralatan K/L) Rp...
pola koornitar untuk wewenang, Struktur organisasi
pertanggungjawaban melakukan monev? pertanggungjawaban, pergudangan
pihak-pihak yang dan monev), apakah SOP pergudangan
terlibat? telah ditetapkan, Laporan
disosialisasikan dan penyelenggaraan
dilaksanakan, kebutuhan pangan
penyebab
permasalahan
diuraikan
menggunakan metode
RCA (minimal 3
tingkat)
Apakah dokumen Apakah dokumen Analisis pola Peta risiko per Dana APBD Rp...
kelembagaan sudah kelembagaan telah kelembagaan ancaman bencana Dana APBN (sebutkan
cukup mengatur jelas mengatur fungsi (pembagian tugas dan Kajian risiko per K/L) Rp...
pola koornitar untuk wewenang, ancaman bencana
pertanggungjawaban melakukan monev? pertanggungjawaban,
pihak-pihak yang dan monev), apakah
terlibat? telah ditetapkan,
disosialisasikan dan
dilaksanakan,
penyebab
permasalahan
diuraikan
menggunakan metode
RCA (minimal 3
tingkat)
IMPLEMENTASI
Simpulan Analisis
Output Outcome Target
Ketercapaian Implementasi
Peta bencana (per Dokumen peta dan Peta bencana (per Apakah output dan Apabila tidak
ancaman bencana kajian bencana yang ancaman bencana outcome yang terimplementasi
sesuai IRBI) dijadikan pedoman sesuai IRBI) dihasilkan sudah dan/atau tidak
Kajian Bencana (per dalam penyusunan Kajian Bencana (per sesuai dengan tercapai, penyebab
ancaman bencana RPB yang terintegrasi ancaman bencana indikator dan diuraikan
sesuai IRBI) dengan dokumen sesuai IRBI) parameter? menggunakan metode
perencanaan RCA (minimal 3
pembangunan dan tingkat)
RTRW?
Dokumen RPB Dokumen RPB yang Dokumen RPB yang Apakah output dan Apabila tidak
dijadikan pedoman update outcome yang terimplementasi
dalam penyusunan dihasilkan sudah dan/atau tidak
dokumen perencanaan sesuai dengan tercapai, penyebab
pembangunan. indikator dan diuraikan
Dokumen RPB yang parameter? menggunakan metode
dijadikan pedoman RCA (minimal 3
dalam penyusunan tingkat)
dokumen RTRW dan
RDTR.
Pagu DIPA Pemahaman dan Alokasi anggaran Apakah output dan Apabila tidak
penanggulangan persiapan penanggulangan outcome yang terimplementasi
bencana (Rutin) Rp.... penanggulangan bencana di daerah dihasilkan sudah dan/atau tidak
Dana kontijensi Rp... bencana sesuai dengan sesuai dengan tercapai, penyebab
DSP Rp.... Permendagri Nomor indikator dan diuraikan
Hibah RR Rp... 101 Tahun 2018 parameter? menggunakan metode
BTT Rp... (dibuat proyeksi RCA (minimal 3
perhitungan) tingkat)
Rencana kontijensi Pemahaman dan Rencana kontijensi Apakah output dan Apabila tidak
(per ancaman bencana persiapan (per ancaman bencana outcome yang terimplementasi
sesuai IRBI) penanggulangan sesuai IRBI) dihasilkan sudah dan/atau tidak
Rencana evakuasi (per bencana Rencana evakuasi (per sesuai dengan tercapai, penyebab
ancaman bencana ancaman bencana indikator dan diuraikan
sesuai IRBI) sesuai IRBI) parameter? menggunakan metode
Kegiatan gladi terkait Kegiatan gladi terkait RCA (minimal 3
rencana kontinjensi rencana kontijensi dan tingkat)
dan evakuasi evakuasi
Sistem peringatan dini Pemahaman dan Sistem peringatan dini Apakah output dan Apabila tidak
yang diselenggarakan persiapan (per ancaman bencana outcome yang terimplementasi
Sistem informasi penanggulangan sesuai IRBI) dan dihasilkan sudah dan/atau tidak
kebencanaan yang bencana disesuaikan dengan sesuai dengan tercapai, penyebab
diselenggarakan target RPJMN/D. indikator dan diuraikan
Sistem penyebaran parameter? menggunakan metode
informasi (per RCA (minimal 3
ancaman bencana tingkat)
sesuai IRBI) dan
disesuaikan dengan
target RPJMN/D.
Logistik dan peralatan Standar logistik dan Apakah output dan Apabila tidak
yang dimiliki peralatan dan outcome yang terimplementasi
Stok cadangan pangan cadangan makanan dihasilkan sudah dan/atau tidak
yang dimiliki (lakukan sesuai dengan tercapai, penyebab
penghitungan) sesuai indikator dan diuraikan
Perka BNPB No 17 parameter? menggunakan metode
dan 18 tahun 2009 RCA (minimal 3
tingkat)
Laporan TRC Data Apakah output dan Apabila tidak
Laporan korban/terdampak outcome yang terimplementasi
penyelenggaraan untuk mendapatkan dihasilkan sudah dan/atau tidak
penanganan darurat penanganan darurat sesuai dengan tercapai, penyebab
Jumlah dari hasil laporan TRC indikator dan diuraikan
korban/terdampak parameter? menggunakan metode
yang mendapatkan RCA (minimal 3
penanganan darurat tingkat)
No Kegiatan Indikator Parameter
1 Peraturan daerah tentang Tersedianya Peraturan Daerah 1. Adanya perda tentang penyelenggaraan penanggulangan
penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan PB bencana
penanggulangan bencana
3 Forum PRB Dibentuknya Forum PRB 1. Adanya kebijakan pemerintah/ pemerintah daerah yang
ditetapkan terkait forum PRB.
2. Adanya pola kelembagaan terkait forum PRB;
3. Adanyaperaturan tentang pedoman pembentukan forum
PRB
4. Adanya peraturan tentang pembentukan Forum PRB;
5. Adanya laporan pelakasanaan/ notulen pelaksanaan forum
PRB;
6. Adanya laporan evaluasi terkait forum PRB.
6 Rumah sakit aman bencana Terselenggaranya Rumah 1. Adanya kebijakan terkait penyelenggaraan rumah sakit
Sakit dan Puskemas Aman dan puskesmas aman bencana;
Bencana 2. Adanya tim gabungan dibawah koordinasi (BNPB/BPBD)
terkait dengan penyelenggaraanrumah sakit dan puskesmas
aman bencana;
3. Adanya dokumen perencanaan terkait dengan
penyelenggaraan rumah sakit dan puskesmas aman bencana;
4. Adanya laporan pertanggungjawaban penerapan
penyelenggaraan rumah sakit dan puskesmas aman bencana.
7 Desa tangguh bencana Terbangunnya Desa Tangguh 1. Adanya penetapan desa tangguh bencana;
Bencana 2. Adanya alokasi anggaran pembentukan dan
pengembangan desa tangguh bencana;
3. Adanya peraturan desa terkait PRB desa;
4. Adanya dokumen RPB desa;
5. Adanya Rencana kontinjensi desa;
6. Adanya geladi resik terkait dengan rencana kontijensi
yang disusun;
7. Adanya forum PRB desa;
8. Adanya anggaran alokasi belanja terkait penanggulangan
bencana dalam APBDesa
8 Data kebencanaan Tersedia dan diterapkannya 1. Adanya kebijakan pemerintah/ pemerintah daerah yang
sistem pendataan bencana ditetapkan terkait sistem pendataan bencana.
daerah yang terhubung dengan 2. Adanya pola kelembagaan terkait sistem pendataan
sistem pendataan bencana bencana;
nasional 3. Adanya data pra bencana (profil daerah dan ketersedian
sumber daya);
4. Adanya data tanggap darurat;
5. Adanya data pasca bencana;
6. Adanya Pusdalops;
7. Adanya laporan harian kejadian bencana by Pusdalops;
8. Adanya Laporan triwulanan dan Laporan Semesteran
kejadian bencana;
9. Terhubung dalam laman http://bnpb.cloud/dibi/
9 Pelatihan dan sertfikasi Diselenggarakannya pelatihan 1. Adanya pelatihan untuk aparat PB;
kebencanaan dan sertifikasi terkait 2. Adanya sertifikasi terkait TRC;
kemampuan pengelolaan dan 3. Adanya laporan pelatihan dan sertfikasi PB;
operasional kepada aparat PB 4. Adanya monev terkait pelatihan dan sertifikasi PB.
Realisasi (Unit/Satuan/
Referensi Target (Unit/Satuan/%/Rp)
%/Rp)
UU Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 5 "Pemerintah dan Perda penyelenggaran Jumlah yang memenuhi
pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penanggulangan bencana parameter
penyelenggaraan penanggulangan bencana."
UU Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 9 huruf (a) "penetapan
kebijakan penanggulangan bencana pada wilayahnya"
Peraturan daerah tentang penyelenggaraan penanggulangan
bencana turunan dari PP Nomor 21 Tahun 2008.
UU Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 18 "pemerintah daerah Perda Pembentukan dan Jumlah yang memenuhi
membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah" Peraturan Bupati tentang parameter
Permendagri Nomor 46 Tahun 2008 "Badan Penanggulangan BPBD dan tupoksinya
Bencana Daerah, selanjutnya disebut BPBD adalah
perangkat daerah yang dibentuk untuk melaksanakan tugas
dan fungsi penanggulangan bencana di daerah. BPBD terdiri
dari tiga unsur yaitu: Kepala, Unsur Pengarah
Penanggulangan Bencana dan Unsur Pelaksana
Penanggulangan Bencana. Kepala BPBD dijabat secara
rangkap (ex-officio) oleh Sekretaris Daerah.Sedangkan
,susunan organisasi Unsur Pelaksana BPBD terdiri atas: 1)
Kepala Pelaksana; 2) Sekretariat Unsur Pelaksana; 3)
Bidang/Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan; 4)
Bidang/Seksi Kedaruratan dan Logistik; dan 5) Bidang/Seksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
PP Nomor 21 Tahun 2008 "Forum pengurangan risiko Forum PRB yang ditetapkan Jumlah yang memenuhi
bencana adalah suatu forum yang meliputi unsur dari dalam RPJMN/D parameter
Pemerintah, non pemerintah, masyarakat, dan lembaga usaha
yang dikoordinasikan oleh BNPB/BPBD"
PP Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 8 Ayat (3) "Forum PRB
bertugas untuk menyusun Rencana aksi nasional
pengurangan risiko bencana"
Peraturan Kepala BNPB Nomor 15 Tahun 2012 Pasal 1 Pusdalops (1 set) Jumlah yang memenuhi
"Pedoman Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan parameter
Bencana (Pusdalops-PB) merupakan panduan kerja atau
operasional bagi BNPB dan BPBD agar upaya
penyelenggaraan penanggulangan bencana di seluruh
Indonesia dapat dilakukan secara efsien dan efektif
Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2012 "Penerapan Jumlah sekolah TK, SD/MI, Jumlah sekolah TK, SD/MI,
sekolah/madrasah aman dari bencana" SMP/Tsanawiyah, SMA/MA, SMP/Tsanawiyah, SMA/MA,
SE Mendikbud Nomor 70a tahun 2010 SMK di Kabupaten Kota SMK Aman Bencana (sesuai
Petunjuk teknis penerapan SMAB (Kemendikbud dan parameter) di Kabupaten
BNPB) Kota
Pedoman teknis bangunan rumah sakit yang aman dalam Jumlah rumah sakit di Jumlah rumah sakit aman
situasi darurat dan bencana Kabupaten/Kota bencana (sesuai parameter) di
kabupaten/kota
Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) Jumlah desa/kelurahan di Jumlah desa/kelurahan
2010-2014 "bentuk perlindungan kepada masyarakat dan Kabupaten/Kota tangguh bencana di
pengurangan risiko dalam penyelenggaraan penanggulangan Kabupaten/Kota
bencana berbasis masyarakat diantaranya melalui
peningkatan peran LSM dan organisasi mitra pemerintah
salah satunya dengan pembentukan desa tangguh bencana"
Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 "Pedoman
umum desa/kelurahan tangguh bencana"
Peraturan Kepala BNPB Nomor 8 Tahun 2011 Pasal 1 Adanya profil/data Jumlah yang memenuhi
"Standardisasi Data Kebencanaan merupakan panduan bagi kebencanaan daerah (Sesuai parameter
BNPB dan BPBD agar pencatatan data bencana di seluruh parameter)
Indonesia dapat dilakukan secara efisien dan efektif"
Peraturan Kepala BNPB Nomor 7 Tahun 2012 Pasal 1
"Pedoman Pengelolaan Data dan Informasi Bencana
Indonesia merupakan panduan bagi BNPB dan BPBD agar
pencatatan data bencana di seluruh Indonesia dapat
dilakukan secara efisien dan efektif.
Peraturn Kepala BNPB Nomor 04 Tahun 2016 tentang Seluruh anggota TRC telah Anggota TRC telah
Pendidikan dan Pelatihan PB, mendapatkan sertifikasi tersertifikasi dan/atau
Peraturan Kepala BNPB Nomor 14 tahun 2009 tentang dan/atau pelatihan mendapat pelatihan
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelatihan
Penanggulangan Bencana
Permasalahan (Analisisi
Simpulan Ketercapaian Rekomendasi Keterangan
dengan RCA)
Tidak Tercapai Diisi nomor peraraturan
daerah terkait
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai