Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maria Fransiska Mbaro

Kelas : 2014 B

NPM :140401010052

M.K :Perkembangan Peserta Didik

Tugas Ganti Persentasi Makalah

Soal ..

1) Jelaskan satu aspek perkembangan peserta didik anak?


2) Jelaskan kemungkinan masalah yng akan terjadi pada aspek perkembangan individu
yng telah di jelaskan sebelumya..?
3) Sebagai seorang guru BK, apa yng akan anda lakukan atau mengat
asi permasalahan tersebut? Jelaskan.

Jawaban :

1. Satu aspek perkembangan peserta didik anak


a) Perkembangan Fisik-Motorik
 Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang beranjak matang maka
perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap
gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Dia
menggerakkan anggota badannya dengan tujuan yang jelas seperti
:Menggerakkan tangan untuk menulis, menggambar, mengambil
makanan,melempar bola dan sebagainya.
 Menggerakkan kaki untuk menendang bola, lari mengejar lari mengejar teman
pada saat main kucing-kucingan dan sebagainya.
Fase atau usia sekolah dasar (7-12) tahun ditandai dengan gerak atau aktivitas
motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk
belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, baik halus maupun kasar.
Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran
proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karena itu,
perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Sesuai
dengan perkembangan fisik atau motorik anak yang sudah siap untuk menerima
pelajaran keterampilan, maka sekolah perlu memfasilitasi perkembangan motorik
anak itu secara fungsional

2. Masalah yang terjadi pada aspek perkembangan peserta didik pada anak ialah :

Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-


perubahan fisiknya. Hanya sedikit Anak yang merasa puas dengan tubuhnya.
Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi.
Ketidakserasian proporsi tubuh ini sering menimbulkan kejengkelan, karena
mereka sulit untuk mendapatkan pakaian yang pantas, juga hal itu tampak
pada gerakan atau perilaku yang kelihatannya wagu dan tidak pantas.
Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja terlalu
mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk
mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai
masalah, terutama masalah penyesuaian emosional. Kehidupan bermasyarakat
banyak menuntut remaja untuk banyak menyesuaikan diri, namun yang terjadi
tidak semuanya selaras. Dalam hal terjadi ketidakselarasan antara pola hidup
masyarakat dan perilaku yang menurut para remaja baik, hal ini dapat
berakibat kejengkelan. Remaja merasa selalu disalahkan dan akibatnya mereka
frustasi dengan tingkah lakunya sendiri.
Berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam hidup bermasyarakat
merupakan masalah tersendiri bagi remaja; sedang di pihak remaja merasa
memiliki nilai dan norma kehidpannya yang dirasa lebih sesuai. Dalam hal ini
para remaja menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan. Menghadapi
perbedaan norma ini merupakan kesulitan tersendiri bagi kehidupan remaja.
Seringkali perbedaan norma yang berlaku dan norma yang dianutnya
menimbulkan perilaku yang menyebabkan dirinya dikatakan “nakal”.

3. Tugas seorang guru Bk dalam mengatasi permasalahan peserta didik Yang terjadi
pada anak :
Peran guru dalam proses belajar-mengajar , guru tidak hanya tampil lagi
sebagai pengajar, seperti fungsinya yang menonjol selama ini, melainkan beralih
sebagai pelatih, pembimbing dan manager belajar. Hal ini sudah sesuai dengan fungsi
dari peran guru masa depan. Di mana sebagai pelatih, seorang guru akan berperan
mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa untuk bekerja
keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya.
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran, masih tetap
memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat
digantikan oleh mesin, radio, tape recorder ataupun oleh komputer yang paling
modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem,
nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan Iain-lain yang diharapkan merupakan hasil
dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut. Di sinilah
kelebihan manusia dalam hal ini guru dari alat-alat atau teknologi yang diciptakan
manusia untuk membantu dan mempermudah kehidupannya.
. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling
well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh,
berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru
bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.
Guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap
efektivitas pengajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil
penelitiaan guru tidak terjebak pada praktek pengajaran yang menurut asumsi mereka
sudah efektif, namum kenyataannya justru mematikan kreativitas para peserta
didiknya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir
memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran yang bervariasi dari tahun ke
tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sedang berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai