Anda di halaman 1dari 2

ASESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman:


445.61/0095/E/III/ - 1/2
2016
RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR 1 Maret 2016 Direktur RSUD Sunan Kalijaga
OPERASIONAL Kabupaten Demak

Dr. Deby Armawati, Sp.M


Pembina Utama Muda
NIP. 19590820 198612 2 001
PENGERTIAN 1. Asesmen nyeri adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa
sakit / nyeri pada pasien di RS, yang terdiri atas asesmen nyeri
awal dan asesmen nyeri ulang.
2. Asesmen nyeri awal adalah suatu tindakan melakukan penilaian
rasa sakit / nyeri pada pasien saat pasien dilayani pertama kali di
rawat jalan maupun Unit Gawat Darurat
3. Asemen nyeri ulang adalah suatu tindakan melakukan penilaian
ulang rasa sakit / nyeri pada pasien dengan keluhan nyeri baik
di rawat jalan, UGD, rawat inap maupun rawat khusus sampai
pasien terbebas dari rasa nyeri.

TUJUAN 1. Semua pasien di RS dilakukan asesmen nyeri


2. Semua pasien nyeri dilakukan pengelolaan nyerii sesuai
panduan manajemen nyeri

KEBIJAKAN 1. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa
sakit dan dilakukan asesmen apabila ada rasa nyerinya.
2. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif.
3. Rumah Sakit menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman
dan protocol.
4. Rumah Sakit melakukan komunikasi dengan mendidik pasien
dan keluarga tentang pengelolaan nyeri dan gejala dalam
konteks pribadi, budaya dan kepercayaan agama masing-
masing.

PROSEDUR 1. Dokter/ perawat melakukan asesmen awal terhadap nyeri pada


semua pasien yang periksa di RS.
2. Penilaian rasa sakit/nyeri dilakukan dengan menggunakan
pengkajian yang sesuai untuk masing masing pasien:
a. FLACC (Face, Leg, Activity, Cry, Consolability) untuk anak
usia < 3 tahun atau anak dengan gangguan kognitif atau
untuk pasien-pasien anak yang tidak dapat dinilai dengan
skala lain.
b. Wong Baker FACES Pain Scale untuk pasien dewasa dan
anak > 3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas
nyerinya dengan angka
c. Numeric Rating Scale digunakan pada pasien dewasa dan
anak > 7 tahun, dapat menggunakan angka untuk
melambangkan intensitas nyeri yang dirasakan
d. CCPOT (Critical Care Pain Observation Tools) digunakan
pada pasien yang dalam pengaruh sedasi / tidak sadar dan
pasien yang di rawat di unit ICU dengan menggunakan
ventilator

1
ASESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman:


445.61/0095/E/III/ - 2/2
2016
RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak

3. Dokter/ perawat melakukan tindakan /implementasi sesuai


dengan derajat nyeri yang diderita pasien.
4. Asesmen ulang nyeri dilakukan :
a. Pada skor nyeri 1 – 3 asesmen ulang 1 kali tiap shift.
b. Pada skor nyeri 4 – 6 asesmen ulang 3 jam sekali.
c. Pada skor nyeri 7 – 10 asesmen ulang tiap 1 jam.
d. Setelah pasien menjalani prosedur menyakitkan, sebelum
transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit.
5. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau
obat-obat intravena.
6. Bila telah dilakukan asesmen ulang, terapi atau intervensi sesuai
dengan SPO pengelolaan nyeri.
7. Hasil asesmen ulang nyeri didokumentasikan pada lembar
asesmen ulang nyeri dan Lembar Catatan Terintegrasi(LCT).
8. Hasil asesmen nyeri diinformasikan kepada pasien /keluarga
secara verbal dan didokumentasikan dalam rekam medis

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


2. Instalasi Anestesiologi dan Terapi Intensive
3. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
4. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
5. Instalasi Rawat Jalan (IRJA)

Anda mungkin juga menyukai