Anda di halaman 1dari 2

Kepala

Sebelum mengkaji struktur dan fungsi tertentu dari mata, telinga, hidung dan sinus, mulut dan faring,
serta leher, terlebih dahului inspeksi keadaan keseluruhan kepala.

Anatomi dan fisiologi


Kepala dan leher merupakan pelindung untuk otak dan organ sensori khusus. Tengkorak terdiri dari 7
tulang ( dua frontal, dua parietal, dua temporal, dan satu oksipital ) yang tergabung bersama dan
ditutupi oleh kulit kepala. Perawat menggambarkan hasil pengkajian sesuai lokasi tulang.

Tengkorak wajah terdiri dari rongga untuk mata, hidung dan mulut. Struktur tulang wajah
terbentuk dari gabungan tulang fronta, nasal , zigomatik, etmoid, lakrimal, sfenoideus, dan maksila
yang berfungsi sebagai batas yang dapat dilihat.

Persiapan klien

 klien dengan posisi duduk, kepala tegak lurus dan diam.

Riwayat
 kaji kembali jenis pekerjaan (risiko cedera kepala, penggunaan helm ).
 Identifikasi tingkat aktifitas fisik ( pertisipasi dalam olahraga, penggunaan sabuk pengaman).
 Tentukan bahaya keamanan lingkungan terhadap risiko cedera seperti adanya pagar tempat
tidur.
 Tentukan apakah klien pernah mengalami trauma atau bedah kepala.
 Tanyakan apakah klien pernah melihat gejal gangguan neurologis seperti sakit kepala, pusing,
hilang kesadaran, kejang, atau penglihatan kabur. Tentukan lamanya klien mengalami gejala
gangguan neurologis.
 Untuk bayi, kaji riwayat kelahiran dan bentuk kepala saat kelahiran.

Teknik pengkajian

Perhatikan posisi kepala terhadap bahu dan batang tubuh.

Inspeksi ukuran, bentuk dan garis bentuk kepala.

Palpasi tengkorak untuk ada tidaknya nodul atau massa dengan merotasikan lembut ujung jari ke
bawah dari garis tengah kulit kepala kemudian kesisi samping kepala.
Pada neonatus, palpasi fontanel anterior dan posterior mengenai ukuran, bentuk dan tekstur.

Hasil normal
Kepala secara normal tegak lurus dan di garis tengah batang tubuh.

Tengkorak umumnya bundar, dengan tonjolan tulang frontal di bagiananteriordan oksipital di bagian
posterior.

Kulit kepala di atas tengkorak normalnya halus dan elastis.

Fontanel normalnya datar, halus, dan mudah dikenali batasnya.

Penyimpangan dari normal


Gerak kaku atau gerakkan cepat sehubungan dengan tremor.

Kewaspadaan perawat
Pertahankan kepala miring ke satu sisi untuk membantu mata atau telinga yang baik pada kehilangan
pendengaran dan penglihatan unilateral ( seidel et al., 1991).

Deformitas tengkorak setempat dapat disebabkan oleh trauma.

Kepala besar orang dewasa dapat disebabkan oleh kelebihan hormon pertumbuhan (akromegali )

Pertimbangan pediatrik
Fontanel posterior secar normal tertutup pada bulan kedua, dan fontanel anteior tertutup pada usia
12 sampai 18 bulan. Pada bayi kepala yang besar mungkin dapat diakibatkan dari kelainan kongenital
atau adanya cairan serebrospinalis dalam ventrikel (hidrosefalus).

Hindari pemberian tekanan langsung di atas fontanel karena potensial untuk kerusakan intrakranial

Pertimbangan gerontologik
Ukuran kepala adalah proporsional terhadap seluruh ukuran tubuh. Kepala mungkin sedikit tertarik
ke belakang.

Penyuluhan klien
Yakinkan orangtua atau pemberi asuhan bahwa keterbukaan fontanel adalah normal dan peringatkan
mereka untuk melindungi tengkorak neonatus dari tekanan dan potensial trauma.

Anda mungkin juga menyukai