Anda di halaman 1dari 102

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

ISU-ISU STRATEGIS PENYUSUNAN APBD 2020 DAN


PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DALAM
KORIDOR PP 12 TAHUN 2019 TENTANG
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Jakarta, 30 April 2019


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Nama : Zainal Ahmad, AP., M.AP


NIP : 1973 0421 1993 111 001
Tempat Tgl Lahir : Muna, Sultra, 21 April 1973
Agama : Islam
Pangkat : Pembina (IV/a)

Pendidikan : STPDN 1997


Magister (S2) pada STIA-LAN Jakarta 2011
Alamat : Jl. Ampera Raya No. 55 Kel.Ragunan RT.01/09
Jakarta Selatan
Jabatan : Kasubdit Perencanaan Anggaran Daerah
Ditjen Bina Keuangan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
Telp/WA : 0813 1821 1873/085362050505
e-mail : zainal_lendeo@yahoo.com
PEMBINAAN PENGAWAS
AN

usaha, tindakan, dan


kegiatan yg ditujukan
usaha, tindakan, dan
utk menjamin
kegiatan yang ditujukan
penyelenggaraan
untuk mewujudkan
Pemerintahan Daerah
tercapainya tujuan
berjalan secara efisien
penyelenggaraan
dan efektif sesuai
Pemerintahan Daerah
dengan ketentuan
dalam kerangka NKRI
perUU-an
Mendagri melakukan pembinaan umum untuk
penyelenggaran Pemerintahan Daerah Provinsi
dan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat
melakukan pembinaan umum untuk
penyelenggaran Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.

4
LINGKUP PEMBINAAN UMUM
a. pembagian urusan pemerintahan;
b. kelembagaan daerah;
c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
d. keuangan daerah;
e. pembangunan daerah;
f. pelayanan publik di daerah;
g. kerja sama daerah;
h. kebijakan daerah;
i. kepala daerah dan DPRD; dan
j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
April 30, 2019 5
Menteri dan menteri
teknis/kepala LPNK
Blm Mampu melakukan Pembinaan
Penyelenggaraan
Melakukan Pemerintahan Daerah
kab/kota sesuai dengan
pembinaan kewenangan masing-masing
dengan berkoordinasi
kepada gubernur sbg WPP

GWPP
Menteri & menteri
teknis/kepala LPNK
melakukan Pembinaan
Tidak melakukan Penyelenggaraan
pembinaan Pemerintahan Daerah
kab/kota sesuai dgn
kewenangan masing-
April 30, 2019
masing. 6
PEMBINAAN UMUM DAN TEKNIS
DILAKUKAN MELALUI

- Fasilitasi
- Konsultasi
- Pendidikan dan Pelatihan
- Penelitian & Pengembangan

April 30, 2019 7


Mendagri melakukan pengawasan umum
untuk penyelenggaran Pemerintahan Daerah
Provinsi , dan Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat melakukan pembinaan
umum untuk penyelenggaran Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota.

April 30, 2019 8


LINGKUP PENGAWASAN UMUM

a. pembagian urusan pemerintahan;


b. kelembagaan daerah;
c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
d. keuangan daerah;
e. pembangunan daerah;
f. pelayanan publik di daerah;
g. kerja sama daerah;
h. kebijakan daerah;
i. kepala daerah dan DPRD; dan
j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Menteri & menteri teknis /
kepala LPNK berdasarkan
permintaan bantuan dari
Blm Mampu GWPP melalukan
Melakukan Pengawasan
Penyelenggaraan
pengawasan Pemerintahan Daerah
kab/kota sesuai dgn
kewenangan masing2

GWPP
Menteri dan menteri teknis/
kepala LPNK berdasarkan
telaahan hasil pembinaan dan
pengawasan melakukan
Tidak melakukan Pengawasan Penyeleng-garaan
pengawasan Pemerintahan Daerah kab/ kota
sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
April 30, 2019 10
DASAR HUKUM
UU NO 23 THN 2014

Ketentuan lebih lanjut mengenai


penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan Daerah
diatur dengan peraturan pemerintah.
Penjelasan
Pasal 330 Penyusunan peraturan pemerintah
diselaraskan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
mengenai keuangan negara dan
perbendaharaan negara serta
ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait lainnya
POKOK-POKOK PERUBAHAN
antara Lain
Pasal 4
1 Penegasan Kepala Daerah Berkedudukan Sebagai Pemilik Modal Pada Perusahaan Umum Daerah
Atau Pemegang Saham Pada Perseroan Daerah.

Pasal 13
2 Pejabat Fungsional Umum dapat menjadi PPTK apabila tidak terdapat pejabat struktural.

3 Pasal 22
Merinci Tugas Tim Anggaran Pemerintah Daerah

Pasal 50
4 Pengaturan Daerah tidak memenuhi alokasi belanja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, menteri keuangan melakukan penundaan dan/atau pemotongan penyaluran Dana Transfer Umum,
setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan menteri teknis terkait
Pasal 58
5 Pengaturan Pemberian tambahan penghasilan kepada Pegawai ASN daerah berpedoman pada Peraturan
Pemerintah, Dalam hal belum adanya PP , Kepala Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan bagi
Pegawai ASN setelah mendapat persetujuan Menteri

Pasal 91
6 Penegasan Kepala Daerah menetapkan rancangan KUA dan rancangan PPAS menjadi KUA dan PPAS
berdasarkan RKPD, apabila KDH dan DPRD tidak bersepakat
LANJUTAN......
Pasal 111 & 112
7 Dalam hal hasil evaluasi APBD Daerah tidak ditindaklanjuti oleh gubernur dan DPRD, Menteri mengusulkan kepada
menteri yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang keuangan untuk melakukan penundaan dan/atau
pemotongan Dana Transfer Umum;

Pasal 112 ayat (3)


8 Pengaturan dalam melakukan evaluasi Rancangan Perda kabupaten/kota tentang APBD, gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri dan selanjutnya Menteri berkoordinasi dengan
menteri keuangan

Pasal 117
9 Pengaturan dalam hal Pengelola Keuangan Daerah yang berhalangan sementara, pejabat
yang berwenang dapat menunjuk pejabat lain untuk melaksanakan tugas pengelola
Keuangan Daerah

Pasal 118
10 Pengaturan Penyusunan dan Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bagi
Daerah yang Belum Memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Pasal 188
Penegasan penggunaan bagan akun standar dalam mewujudkan statistik keuangan pemerintah
11 dan laporan keuangan yang terkonsolidasi, proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
anggaran dan laporan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Terima Kasih
hak Daerah untuk memungut pajak daerah dan
retribusi daerah serta melakukan pinjaman;
kewajiban Daerah untuk
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;

Penerimaan Daerah;

Pengeluaran Daerah;

kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau


oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,
piutang, barang, serta hak lain yang dapat
dinilai dengan uang, termasuk kekayaan
daerah yang dipisahkan;

kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh


Pemerintah Daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah
dan/atau kepentingan umum

Pasal 2 PP 12 Tahun 2019


AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Taat pada peraturan perundang-undangan;

Efektif & Efisien;

Ekonomis;

Transparan; dan

Bertanggungjawab;

Berkeadilan;

Kepatutan dan manfaat untuk masyarakat


Pasal 3 PP 12 Tahun 2019
Pejabat-Pejabat terkait Keuangan Daerah
• Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuda
• Koordinator Pengelolaan Keuda
• Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
• BUD
• Kuasa BUD
• Pengguna Anggaran
• Kuasa Pengguna Anggaran
• PPTK
• Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
• Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) UNIT SKPD
• Bendahara Penerimaan & Bendahara Pengeluaran
• Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)Permendagri 13 tahun 2006 pasal 7 s/d pasal 14
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan wakil Pemerintah Daerah dalam kepemilikan
Daerah kekayaan Daerah yang dipisahkan
1. Dalam melaksanakan kekuasaan, melimpahkan KEPALA
sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada Pejabat DAERAH
Perangkat Daerah;
2. Perangkat Daerah terdiri dari:
a. sekretaris daerah selaku koordinator
Pemilik Modal Pemegang
Pengelolaan Keuangan Daerah; Pada Saham Pada
b. kepala SKPKD selaku PPKD;
c. kepala SKPD selaku PA. Perusahaan Perseroan
3. didasarkan pada pemisahan kewenangan antara Umum Daerah Daerah
yang memerintahkan, menguji, dan
menerima atau mengeluarkan uang;
4. Pelimpahan kekuasaan ditetapkan dengan keputusan
Kepala Daerah KEWENANGAN

1. menyusun rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD;
2. mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
3. menetapkan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
4. menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak terkait Pengelolaan Keuangan Daerah yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
6. menetapkan kebijakan pengelolaan APBD;
7. menetapkan KPA;
8. menetapkan Bendahara Penerimaan dan Bendahar Pengeluaran;
9. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah;
10. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan Utang dan Piutang Daerah;
11. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
12. menetapkan pejabat lainnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
13. melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 4-5 PP 12 Tahun 2019


SEKRETARIS DAERAH

Koordinator
Pengelolaan Keuangan
Daerah

Pasal 6 PP 12 Tahun 2019


Kepala SKPKD selaku PPKD Pejabat Pengelola PPKD selaku BUD berwenang:
mempunyai tugas: 1. menyusun kebijakan dan pedoman
Keuangan Daerah pelaksanaan APBD;
1. menyusun dan
2. mengesahkan DPA SKPD;
melaksanakan kebijakan 3. melakukan pengendalian
Pengelolaan Keuangan pelaksanaan APBD;
Daerah; 4. memberikan petunjuk teknis
pelaksanaan sistem penerimaan
2. menyusun rancangan Perda
dan pengeluaran kas daerah
tentang APBD, rancangan melaksanakan pemungutan pajak
Perda tentang perubahan daerah;
APBD, dan rancangan Perda 5. menetapkan SPD;
tentang pertanggungjawaban 6. menyiapkan pelaksanaan pinjaman
pelaksanaan APBD; dan pemberian jaminan atas nama
Pemerintah Daerah;
3. melaksanakan pemungutan 7. melaksanakan sistem akuntansi
Pendapatan Daerah yang dan pelaporan Keuangan Daerah;
telah diatur dalam Perda; 8. menyajikan informasi keuangan
daerah;
4. melaksanakan fungsi BUD;
9. melakukan pencatatan dan
5. melaksanakan tugas lainnya pengesahan dalam hal penerimaan
sesuai dengan ketentuan dan Pengeluaran Daerah sesuai
peraturan perundang- dengan ketentuan PUU, tidak
undangan dilakukan melalui RKUD.

Pasal 7 PP 12 Tahun 2019


PPKD SELAKU BUD
KUASA
KEPALA
BUD Mengusulkan
Menetapkan DAERAH Kuasa BUD

Bertanggung jawab
KUASA BUD MEMPUNYAI TUGAS:

menyiapkan Anggaran Kas;

menyiapkan SPD;

menerbitkan SP2D;

memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;

mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;

menyimpan uang daerah;

melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi;

melakukan pembayaran berdasarkan permintaan

PA/KPA atas Beban APBD

melaksanakan Pemberian Pinjaman Daerah atas nama Pemerintah Daerah;

melakukan pengelolaan Utang dan Piutang Daerah; dan

melakukan penagihan Piutang Daerah

Pasal 8 PP 12 Tahun 2019


Kepala SKPD selaku PA mempunyai tugas:

menyusun RKA SKPD dan DPA SKPD;

melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban anggaran belanja;

melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;

melaksanakan pemungutan retribusi daerah;

mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;

menandatangani SPM;

mengelola Utang dan Piutang Daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;

menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;

mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

menetapkan PPTK dan PPK SKPD;

menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah;

melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan PUU menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;

mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

menetapkan PPTK dan PPK SKPD;

menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah;

melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 10 PP 12 Tahun 2019


Melimpahkan sebagian KUASA
PENGGUNA kewenangan KEPALA Selaku
PENGGUNA
ANGGARAN UNIT SKPD
ANGGARAN
BERDASARKAN PERTIMBANGAN

BESARAN ANGGARAN KEGIATAN LOKASI RENTANG KENDALI

PELIMPAHAN KEWENANGAN PA KEPADA KPA MELIPUTI:


1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban anggaran
belanja;
2. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang dipimpinnya;
3. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
4. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam
batas anggaran yang telah ditetapkan;
5. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
6. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya; dan
7. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 11 PP 12 Tahun 2019


PPTK

Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan


Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran Penetapan
berdasarkan
pertimbangan

Besaran Pertimbangan
Kompetensi Beban Rentang Objektif
Anggaran Lokasi Lainnya
Jabatan Kerja Kendali
Kegiatan Yangkriterianya

Pasal 12 dan 13 PP 12 Tahun 2019


Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
SKPD Unit SKPD
Tugas Tugas

a. melakukan verifikasi SPP-UP, SPP- a. melakukan verifikasi SPP-TU dan SPP-LS


GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta beserta bukti kelengkapannya yang
bukti kelengkapannya yang diajukan diajukan oleh Bendahara
oleh Bendahara Pengeluaran; Pengeluaran pembantu;
b. menyiapkan SPM; b. menyiapkan SPM-TU dan SPM-LS,
c. melakukan verifikasi laporan berdasarkan SPP- TU dan SPP-LS yang
pertanggungjawaban Bendahara diajukan oleh Bendahara Pengeluaran
Penerimaan dan Bendahara pembantu; dan
Pengeluaran; c. melakukan verifikasi laporan
d. melaksanakan fungsi akuntansi pada pertanggungjawaban Bendahara
SKPD; dan Penerimaan pembantu dan
e. menyusun laporan keuangan SKPD Bendahara Pengeluaran pembantu
PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai Dalam hal PA melimpahkan sebagian
pejabat yang bertugas melakukan kewenangannya kepada KPA
pemungutan penerimaan negara/daerah,
bendahara, dan/atau PPTK

Pasal 14 PP 12 Tahun 2019 Pasal 15 PP 12 Tahun 2019


Tugas Bendahara Penerimaan

MENERIMA MENYIMPAN

BENDAHARA
PENERIMAAN

Menatausahakan
dan
Mempertanggungjawabkan MENYETOR

Pasal 16 PP 12 Tahun 2019


Bendahara Penerimaan
Pembantu
Dalam hal PA melimpahkan sebagian
kewenangannya kepada KPA

DITUNJUK

Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD untuk


melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan
lingkup penugasan yang ditetapkan Kepala Daerah

Pasal 17 PP 12 Tahun 2019


Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu

Tugas & Tugas &


Wewenang Wewenang

a. mengajukan permintaan pembayaran a. mengajukan permintaan pembayaran


menggunakan SPP UP, SPP GU, SPP TU, dan menggunakan SPP TU dan SPP LS;
SPP LS; b. menerima dan menyimpan pelimpahan UP
b. menerima dan menyimpan UP, GU, dan TU; dari Bendahara Pengeluaran;
c. melaksanakan pembayaran dari UP, GU, dan c. menerima dan menyimpan TU dari BUD;
TU yang dikelolanya; d. melaksanakan pembayaran atas pelimpahan UP dan
d. menolak perintah bayar dari PA yang TU yang dikelolanya;
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan e. menolak perintah bayar dari KPA yang tidak sesuai
perundang-undangan; dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran; f. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran;
f. membuat laporan pertanggungjawaban g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan
secara administratif kepada PA dan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
laporan pertanggungjawaban secara h. membuat laporan pertanggungjawaban secara
fungsional kepada BUD secara periodik; dan administratif kepada KPA dan laporan
g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai pertanggungjawaban secara fungsional kepada
dengan ketentuan peraturan perundang- Bendahara Pengeluaran secara periodik
undangan

Dalam hal PA melimpahkan sebagian


kewenangannya kepada KPA
Pasal 19 PP 12 Tahun 2019
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Pembantu

DILARANG

MENYIMPAN UANG
BERTINDAK SEBAGAI
MELAKUKAN PADA SUATU BANK
PENJAMIN ATAS
KEGIATAN ATAU LEMBAGA
KEGIATAN,
PERDAGANGAN, KEUANGAN LAINNYA
PEKERJAAN,
PEKERJAAN ATAS NAMA PRIBADI
DAN/ATAU
PEMBORONGAN, DAN BAIK SECARA
PENJUALAN JASA;
PENJUALAN JASA; LANGSUNG MAUPUN
DAN
TIDAK LANGSUNG

Pasal 21 PP 12 Tahun 2019


a. membahas kebijakan Pengelolaan Keuangan
TIM ANGGARAN Daerah;
PEMERINTAH DAERAH
(TAPD) TUGAS b. menyusun dan membahas rancangan
KUA dan rancangan perubahan KUA;
c. menyusun dan membahas rancangan
Pejabat PPAS dan rancangan perubahan PPAS;
Perencana
Daerah d. melakukan verifikasi RKA SKPD;
PPKD
e. membahas rancangan APBD, rancangan
perubahan APBD, dan rancangan
pejabat
lain sesuai pertanggungjawaban APBD;
dengan
kebutuhan f. membahas hasil evaluasi APBD, perubahan
APBD, dan Pertanggungjawaban APBD;
g. melakukan verifikasi rancangan DPA SKPD
dan rancangan perubahan DPA SKPD;
h. menyiapkan surat edaran Kepala Daerah
DIPIMPIN OLEH SEKDA tentang pedoman penyusunan RKA; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 22 PP 12 Tahun 2019


Anggaran Pendapatan Rencana Keuangan
dan Belanja Daerah Tahunan Daerah Yang
(APBD) Ditetapkan Dengan Perda

Penerimaan Daerah: AZAZ UMUM APBD


Rencana Penerimaan Daerah Yang 1. Disusun sesuai kebutuhan
Terukur Secara Rasional Yang Dapat penyelenggaraan Urusan
Dicapai Untuk Setiap Sumber Pemerintahan daerah yang
Penerimaan Daerah Dan Berdasarkan menjadi kewenangan Daerah
Pada Ketentuan PUU dan kemampuan Pendapatan
Pengeluaran Daerah: Daerah

 Rencana Pengeluaran Daerah 2. Mempedomani KUA PPAS yang


Sesuai Dengan Kepastian didasarkan pada RKPD
Tersedianya Dana Atas Penerimaan
3. Mempunyai fungsi Otorisasi,
Daerah Dalam Jumlah Yang Cukup;
perencanaan, pengawasan,
 Memiliki Dasar Hukum Yang alokasi, distribusi, dan
Melandasinya stabilisasi
Pasal 24 PP 12 Tahun 2019 Pasal 23 PP 12 Tahun 2019
STRUKTUR APBD APBD

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

PAD Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan

 Pajak Daerah  B. Pegawai  SiLPA


 Retribusi Daerah  Pencairan d. cadangan
 B. Barang & Jasa
 Hsl Pengelolaan  Penj yang dipisahkan
 B. Bunga
Kekayaan Daerah yg  Penerimaan pinjaman
Dipisahkan  B. Subsidi  Penerimaan kembali
 Lain –lain PAD yg Sah  B. Hibah pemberian pinjaman
Pendapatan Transfer  Penerimaan Pembiayaan
 B. Bantuan Sosial
lainnya Sesuai PUU
 Transfer Pemerintah
Belanja Modal Pengeluaran Pembiayaan
Pusat
 Transfer Antar Daerah Belanja Tidak Terduga  pembayaran cicilan pokok Utang

Belanja Transfer  Penyertaan modal


LAIN 2 PD YG SAH
 Pembentukan dana
 Hibah  B. Bagi Hasil cadangan
 Dana Darurat  B. Bantuan Keuangan  Pemberian pinjaman
 Lain-Lain Pendapatan  pengeluaran Pembiayaan
Sesuai PUU
lainnya sesuai PUU
PENDAPATAN ASLI DAERAH
PAJAK DAERAH meliputi pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai pajak daerah dan retribusi
RETRIBUSI DAERAH daerah

HASIL PENGELOLAAN merupakan Penerimaan Daerah atas hasil penyertaan modal daerah
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN

Terdiri antara lain:


a.Hasil Penjualan BMD;
b.Hasil Pemanfaatan BMD;
c.hasil kerja sama daerah;
d.jasa giro;
e.hasil pengelolaan dana bergulir;
f.pendapatan bunga;
g.penerimaan atas tuntutan ganti kerugian Keuangan Daerah;
LAIN-LAIN PAD h.penerimaan komisi, potongan, atau bentuk lain;
YANG SAH i. penerimaan untung dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
j. pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;
k.pendapatan denda pajak daerah;
l. pendapatan denda retribusi daerah;
m.pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;
n.pendapatan dari pengembalian;
o.pendapatan dari BLUD; dan
p.pendapatan lainnya sesuai dengan ketentuan PUU

Pasal 31 PP 12 Tahun 2019


PEMERINTAH DAERAH
DILARANG
Kepala Daerah yang
dikenai sanksi Hasil
MELAKUKAN PUNGUTAN
ATAU YANG DISEBUT NAMA
administratif tidak pungutan
LAINNYA YANG melarang dibayarkan hak-hak wajib
DIPERSAMAKAN DENGAN keuangannya yang diatur disetorkan
PUNGUTAN DI LUAR YANG dalam ketentuan seluruhnya
DIATUR DALAM UNDANG- ke kas
UNDANG
peraturan perundang- negara
undangan selama 6
(enam) bulan

MELAKUKAN PUNGUTAN
YANG MENYEBABKAN
EKONOMI BIAYA TINGGI, Kepala Daerah yang
MENGHAMBAT MOBILITAS
PENDUDUK, LALU LINTAS
melarang dikenai sanksi
BARANG DAN JASA ANTAR administratif sesuai
DAERAH, DAN KEGIATAN
EKSPOR/IMPOR YANG
ketentuan peraturan
MERUPAKAN PROGRAM perundang-undangan
STRATEGIS NASIONAL

Pasal 32 PP 12 Tahun 2019 Pasal 33 PP 12 Tahun 2019


PENDAPATAN TRANSFER
Transfer
Transfer Pemerintah Pusat
Antar-daerah

Dana Dana Dana Dana Dana Pendapatan


Bantuan
Perim Insentif Otonomi Keistime Bagi Hasil;
Keuangan
bangan Daerah; Khusus; waan; Desa Dan

Dana • Dana Bagi Hasil


Transfer Bantuan Keuangan
• Dana Alokasi Umum
Umum Dari Daerah Provinsi

Dana Bantuan Keuangan


• DAK Fisik Dari Daerah
Transfer
• DAK Non Fisik Kabupaten/Kota
Khusus

Pasal 34 - 45 PP 12 Tahun 2019


LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
HIBAH:
BANTUAN BERUPA UANG,
BARANG, DAN/ATAU JASA YANG
BERASAL DARI PEMERINTAH PUSAT,
PEMERINTAH DAERAH LAIN,
MASYARAKAT, DAN BADAN USAHA
DALAM NEGERI ATAU LUAR
NEGERI YANG TIDAK MENGIKAT
UNTUK MENUNJANG
PENINGKATAN PENYELENGGARAAN
URUSAN PEMERINTAHAN YANG
HIBAH MENJADI KEWENANGAN DAERAH
SESUAI DENGAN KETENTUAN PUU
DANA DARURAT:
Dana Yang Berasal Dari APBN Pasal 47 PP 12 Tahun 2019
Yang Diberikan Kepada Daerah
Pada Tahap Pasca Bencana
Untuk Mendanai Keperluan
Mendesak Yang Diakibatkan
DANA
Oleh Bencana Yang Tidak DARURAT
Mampu Ditanggulangi Oleh
Daerah Dengan Menggunakan
Sumber APBD Sesuai Dengan LAIN-LAIN
Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
PENDAPATAN
SESUAI PUU
Pasal 48 PP 12 Tahun 2019

Pasal 46 PP 12 Tahun 2019


Pasal 49 PP 12 Tahun 2019
Belanja Daerah Mendanai Wajib Pelayanan
pelaksanaan Urusan Dasar
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah Urusan Wajib
Wajib Non
Belanja Daerah Pelayanan Dasar

Potensi Yang
Urusan Pilihan
Dimiliki Daerah

Dalam Hal Daerah Tidak Memenuhi Alokasi Belanja Untuk


Mendanai Urusan Pemerintahan Daerah Yang Besarannya
Telah Ditetapkan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan

Menteri Yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Di Bidang


Keuangan Melakukan Penundaan dan/atau Pemotongan
Penyaluran Dana Transfer Umum, Setelah Berkoordinasi
Dengan Menteri Dan Menteri Teknis Terkait

Ketentuan lebih lanjut mengenai penundaan dan/atau


pemotongan penyaluran Dana Transfer Umum dalam
peraturan menteri yang melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan

Pasal 50 PP 12 Tahun 2019


Standar harga
satuan regional
STANDAR ditetapkan dengan
HARGA Peraturan Presiden
ANALISIS SATUAN
STANDAR REGIONAL
Analisis standar belanja
BELANJA
dan standar teknis digunakan sebagai
ditetapkan dengan pedoman dalam
Perkada STANDAR menyusun standar harga
satuan pada masing-
TEKNIS masing Daerah
SESUAI
DENGAN PUU

BELANJA DAERAH

Pasal 51 PP 12 Tahun 2019


BELANJA DAERAH

Belanja Tidak
Belanja Operasi Belanja Modal Terduga
Belanja Transfer

Belanja Belanja Belanja Tidak


Belanja Bagi Hasil
Pegawai Modal Terduga
Belanja Barang Belanja Bantuan
Dan Jasa Keuangan

Belanja Bunga

Belanja Subsidi

Belanja Hibah

Belanja
Bantuan Sosial

Pasal 56 PP 12 Tahun 2019


BELANJA PEGAWAI
digunakan

untuk menganggarkan kompensasi Kepala Daerah/wakil Kepala


Daerah, pimpinan/anggota DPRD, dan Pegawai ASN yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 57 PP 12 Tahun 2019

Dalam Hal Belum Dalam Hal Kepala


Pemerintah Adanya Peraturan Daerah Menetapkan
Daerah Dapat Ditetapkan Pemerintah, Persetujuan Pemberian TPP-ASN Tidak
Memberikan Dengan Perkada Kepala Daerah Menteri Dalam Sesuai, Menteri
Tambahan persetujuan Dengan Dapat Memberikan Negeri seletah Keuangan Melakukan
Penghasilan DPRD Berpedoman TPP-ASN Setelah mendapatkan Penundaan Dan/Atau
Kepada Pegawai Pada Peraturan Mendapat Pertimbangan Pemotongan Dana
ASN Pemerintah Persetujuan Menteri Keuangan Transfer Umum Atas
Menteri Dalam Usulan Menteri Dalam
(TPP-ASN) Negeri
Negeri

Berdas
arkan

Tempat kondisi kelangkaan prestasi pertimbangan


beban kerja
bertugas kerja profesi kerja objektif lainnya

Pasal 58 PP 12 Tahun 2019


BELANJA BARANG DAN JASA
digunakan

untuk menganggarkan pengadaan barang/jasa yang


nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, termasuk
barang/jasa yang akan diserahkan atau dijual kepada
masyarakat/pihak ketiga.
Pasal 59 PP 12 Tahun 2019

BELANJA BUNGA
digunakan

untuk menganggarkan pembayaran bunga Utang yang


dihitung atas kewajiban pokok Utang berdasarkan perjanjian
pinjaman.

Pasal 60 PP 12 Tahun 2019


BELANJA SUBSIDI
harga jual terlebih dahulu tata cara pemberian
BUMN, menghasilk
dari hasil dilakukan audit dan
BUMD an produk keuangan oleh pertanggungjawaban
produksi
dan/atau atau jasa kantor akuntan subsidi diatur dalam
dan jasa publik sesuai Perkada sesuai
badan pelayanan
terjangkau dengan dengan ketentuan
usaha milik Dasar ketentuan peraturan
oleh
swasta masyarakat peraturan perundang-
masyarakat undangan

Pasal 61 PP 12 Tahun 2019


HIBAH BANTUAN SOSIAL
1. Diberikan kepada :
 pemerintah pusat 1. pemberian bantuan berupa uang dan/atau barang untuk Diberikan
kepada :
 pemerintah daerah lainnya
 BUMN/BUMD  Individu
 badan dan lembaga, serta organisasi kemasyarakatan yang  Keluarga
berbadan hukum Indonesia  keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
2. secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib
dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus setiap tahun 2. sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan
anggaran, kecuali ditentukan lain PUU; untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial,
3. ditujukan untuk menunjang pencapaian Sasaran Program dan kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan;
Kegiatan Pemda sesuai kepentingan Daerah dalam mendukung 3. Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan
terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan, dan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan,
kemasyarakatan dengan memperhatikan asas keadilan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk masyarakat; perundang-undangan
4. Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan,
kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Pasal 62 PP 12 Tahun 2019 Pasal 63 PP 12 Tahun 2019


BELANJA MODAL
digunakan

1. Digunakan untuk menganggarkan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka


pengadaan aset tetap dan aset lainnya;
2. Pengadaan aset tetap memenuhi kriteria:
a. mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
b. digunakan dalam Kegiatan Pemerintahan Daerah;
c. batas minimal kapitalisasi aset diatur dalam Perkada
Pasal 64 PP 12 Tahun 2019

Belanja Belanja Belanja Belanja


Belanja
Belanja Peralatan Bangunan Jalan, Aset
Aset
Tanah Dan Dan Irigasi, Dan Tetap
Lainnya
Mesin Gedung Jaringan Lainnya

Pasal 65 PP 12 Tahun 2019


BELANJA BAGI HASIL

dianggarkan dalam APBD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan
Pasal 66 PP 12 Tahun 2019

BELANJA BANTUAN KEUANGAN


1. diberikan kepada Daerah lain dalam rangka kerja sama daerah, pemerataan peningkatan
kemampuan keuangan, dan/atau tujuan tertentu lainnya;
2. sesuai KKD setelah memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan Wajib dan
Urusan Pemerintahan Pilihan serta alokasi belanja yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

Bankeu Provinsi ke
Bankeu antar Bankeu antar Bankeu Kab/Kota ke
Kab/Kota di Bankeu Provinsi
Provinsi dan/atau
Daerah Daerah wilayahnya
Daerah provinsi
atau Kab/Kota
Provinsi; Kab/Kota; dan/atau Kab/Kota kepada Desa
lainnya;
di luar wilayahnya;

Pasal 67 PP 12 Tahun 2019


BELANJA Tidak Terduga

1. Merupakan Pengeluaran Anggaran Atas Beban APBD Untuk Keadaan Darurat Termasuk
Keperluan Mendesak Serta Pengembalian Atas Kelebihan Pembayaran Atas Penerimaan Daerah
Tahun-tahun Sebelumnya;
2. Kriteria Keadaan Darurat Dan Keperluan Mendesak Ditetapkan Dalam Perda Tentang APBD
Tahun Berkenaan.
Kriteria

Keadaan Darurat Keperluan Mendesak


bencana alam, bencana non-alam, kebutuhan daerah dalam rangka Pelayanan
bencana sosial dan/atau kejadian luar Dasar masyarakat yang anggarannya belum
biasa; tersedia dalam TA berjalan;

pelaksanaan operasi pencarian dan Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan
pertolongan; belanja yang bersifat wajib;

Pengeluaran Daerah yang berada diluar


kerusakan sarana/prasarana yang dapat
kendali Pemda dan tidak dapat diprediksikan
mengganggu kegiatan pelayanan publik sebelumnya, serta amanat PUU;

Pengeluaran Daerah lainnya yang apabila ditunda


akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar bagi Pemerintah Daerah dan/atau
masyarakat

Pasal 69 PP 12 Tahun 2019


PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Silpa;
Pembiayaan Daerah
Pencairan Dana Cadangan;

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan;

Penerimaan Pinjaman Daerah;

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah;

Penerimaan Pembiayaan Lainnya Sesuai Dengan Ketentuan PUU

Pengeluaran Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang Jatuh Tempo;


Pembiayaan Daerah
Penyertaan Modal Daerah;

Pembentukan Dana Cadangan;

Pemberian Pinjaman Daerah; Dan/Atau

Pengeluaran Pembiayaan Lainnya Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan


Perundang-undangan
Pembiayaan Neto Merupakan Selisih Penerimaan Pembiayaan Terhadap Pengeluaran
Pembiayaan Digunakan Untuk Menutup Defisit Anggaran
Pasal 70 PP 12 Tahun 2019
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD
No URAIAN WAKTU LAMA
1. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan Minggu II bulan Juli 4 minggu
PPAS oleh Kepala Daerah kepada DPRD
2. Kesepakatan antara Kepala Daerah dan DPRD Minggu II Bulan Agustus
atas Rancangan KUA dan Rancangan PPAS
3. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah perihal Minggu II Bulan Agustus
Pedoman Penyusunan RKA SKPD dan RKA-
PPKD
4. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD
5. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Paling lambat 60 hari kerja Paling lambat Minggu I Bulan
tentang APBD kepada DPRD sebelum Pengambilan September bagi daerah yang
persetujuan bersama DPRD menerapkan 5 (lima) hari kerja
dan Kepala Daerah per minggu dan Paling lambat
6. Persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Paling lambat 1 bulan Minggu III Bulan September
sebelum dimulainya tahun bagi daerah yang menerapkan
anggaran berkenaan 6 (enam) hari kerja per minggu

51
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD

No URAIAN WAKTU LAMA


7. Menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang 3 hari kerja setelah persetujuan
APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang bersama
Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam
Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
8. Hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Paling lama 15 hari kerja setelah
APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Rancangan Peraturan Daerah
Penjabaran APBD tentang APBD dan Rancangan
Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD diterima oleh
Menteri Dalam Negeri /Gubernur
9. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang Paling lambat 7 hari kerja (sejak
APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan dengan diterima keputusan hasil evaluasi)
keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
10. Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan Paling lambat akhir Desember (31
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Desember)
sesuai dengan hasil evaluasi

52
Proses Penyampaian Rancangan KUA & Rancangan PPAS

PEDOMAN
PENYUSUNAN KDH DPRD
APBD YG
DIKELUARKAN Disampaikan
OLEH MENDAGRI ke DPRD
 Kebijakan paling lambat
Penyusunan Dasar Minggu Kedua
Menyusun
APBD Rancangan KUA bulan Juli
 Teknis & Rancangan PPAS
Menyusun
Penyusunan
Rancangan KUA
APBD
& Rancangan PPAS
 Hal Khusus
Lainnya

dibahas bersama
RKA
Paling lambat
pedoman bagi
Minggu ke-2
perangkat daerah dalam KUA & PPAS Nota Kesepakatan Agustus
menyusun RKA SKPD

Pasal 89 - 90 PP 12 Tahun 2019


KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
Pasal 1 Angka 22 SEMENTARA (PPAS
Pasal 1 Angka 23
Dokumen Yang Memuat Kebijakan Program prioritas dan batas maksimal anggaran
Bidang Pendapatan, Belanja, Dan yang diberikan kepada perangkat Daerah
Pembiayaan Serta Asumsi Yang untuk setiap Program dan Kegiatan sebagai
Mendasarinya Untuk Periode 1 (Satu) acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan
Tahun Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

memuat memuat

1. menentukan skala prioritas pembangunan


1. kondisi ekonomi makro daerah;
daerah; 2. menentukan prioritas Program dan
2. asumsi penyusunan APBD; Kegiatan untuk masing-masing urusan
3. kebijakan Pendapatan Daerah; yang disinkronkan dengan prioritas dan
program nasional yang tercantum dalam
4. kebijakan Belanja Daerah; rencana kerja Pemerintah Pusat setiap
5. kebijakan Pembiayaan Daerah; tahun; dan
6. strategi pencapaian 3. menyusun capaian Kinerja, Sasaran,
dan plafon anggaran sementara untuk
masing-masing Program dan Kegiatan
Dalam hal Kepala Daerah dan DPRD tidak menyepakati
bersama rancangan KUA dan rancangan PPAS, paling lama 6
(enam) minggu sejak rancangan KUA dan rancangan PPAS
disampaikan kepada DPRD, Kepala Daerah menyampaikan
Rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD berdasarkan RKPD,
rancangan KUA, dan rancangan PPAS yang disusun Kepala
Daerah, untuk dibahas dan disetujui bersama antara Kepala
Daerah dengan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Pasal 91 PP 12 Tahun 2019


KEGIATAN TAHUN JAMAK
(Pasal 92)

KEGIATAN TAHUN JAMAK PERSETUJUAN BERSAMA


MENGIKAT DANA ANGGARAN KEPALA DAERAH DAN DPRD
LEBIH DARI 1 (SATU) TAHUN
KRITERIA ANGGARAN
KEGIATAN TAHUN NOTA KESEPAKATAN
JAMAK : Minimal Memuat:
– Pekerjaan Konstruksi Atas 1. Nama kegiatan
2. Jangka waktu pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan Yang
kegiatan
Secara Teknis Merupakan Satu 3. Jumlah anggaran
Kesatuan Untuk Menghasilkan 1 4. Alokasi anggaran per tahun
(Satu) Keluaran Yang
Memerlukan Waktu Penyelesaian ( KDH ) ( DPRD )
Lebih Dari 12 (Dua Belas) Bulan;
 Ditandatangani bersamaan dengan penandatanganan
– Pekerjaan Atas Pelaksanaan nota kesepakatan KUA dan PPAS pada tahun pertama
rencana pelaksanaan kegiatan tahun jamak
Kegiatan Yang Menurut Sifatnya  Jangka waktu penganggaran kegiatan tahun jamak
Harus Tetap Berlangsung Pada tidak melampaui akhir tahun masa jabatan kepala
Pergantian Tahun Anggaran. daerah berakhir kecuali Kegiatan Tahun Jamak
dimaksud merupakan prioritas nasional dan/atau
kepentingan strategis nasional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 92 PP 12 Tahun 2019


PENYUSUNAN RKA-SKPD
BERPEDOMAN

Dasar KEPALA SKPD Menyusun


KUA PPAS RKA SKPD
TERJADI PENAMBAHAN KEBUTUHAN

keadaan darurat termasuk belanja untuk keperluan mendesak


RKA Disusun Dengan Menggunakan Pendekatan:
1. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah dengan menyusun prakiraan maju
dengan menyusun Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk Program dan Kegiatanyang direncanakan dalam
tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan

2. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting)


dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan SKPD untuk
menghasilkan dokumen RKA

3. Anggaran Berbasis Kinerja / Prestasi Kerja


dilakukan dengan memperhatikan:
a. keterkaitan antara pendanaan dengan Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan;
b. Hasil dan manfaat yang diharapkan; dan
c. efisiensi dalam pencapaian Hasil dan Keluaran
Berpedoman Pada:
a. Indikator Kinerja, b. Tolak Ukur& Sasaran Kinerja, c. Standar Satuan Harga, d. Rencana Kebutuhan BMD, E. SPM

Pasal 93-95 PP 12 Tahun 2019


Penyiapan Rancangan PERDA Tentang APBD

 Kesesuaian dengn KUA


Program/ & PPAS

Kegiatan  Prakiraan maju yg telah


disetujui TA sebelumnya
 Dokumen perencanaan
lainnya
RKA-SKPD A Tidak  Capaian kinerja &
indikator kinerja
Setuju
 Kelompok sasaran
kegiatan
RKA-SKPD B
 Standar Satuan Harga
(SSH), ASB & SPM

Dibahas oleh  Sinkronisasi program


RKA-SKPD C PPKD dan kegiatan antar
TAPD SKPD

RKA-SKPD D
KDH DPRD
Setuju
RKA-SKPD ….
dst….
RAPERDA tentang
APBD (dan Lampirannya)

Pasal 101-103 PP 12 Tahun 2019


PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI DAN
PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD

Membuat
RANPERGUB Bupati/Walikota
RAPERDA Sebesar Pengesahan
menetapkan
APBD Tidak Setuju Pagu APBD MDN
(30 Hari) PER-GUB
Tahun Lalu
(15 hari)

Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
Gubernur
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PER-GUB
Melewati
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERGUB
RAPERDA APBD
PENJABARAN APBD Hasil
& RANPERGUB MDN
Evaluasi MDN Usul Ke MENKEU Untuk
PENJABARAN (15 hari) Penundaan Dan/Atau
APBD
(3 hari) Pemotongan Dana Transfer
Umum
Sesuai
dgn UU

= Substansi Baru
Pasal 111 PP 12 Tahun 2019
PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT DAN
PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD
Membuat
RANPERBUP/WAL Bupati/Walikota
RAPERDA Sebesar Pengesahan
menetapkan
APBD Tidak Setuju Pagu APBD Gubernur
(30 Hari) PERWAL/BUP
Tahun Lalu
(15 hari)

Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
Walikota/Bup
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PERWAL/BUP
Melewati
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
RAPERBUP/WAL Penyampaian
RAPERDA APBD
PENJABARAN APBD & RANPERWAL/BUP Hasil
GUB MDN Usul Ke MENKEU Untuk
PENJABARAN Evaluasi
APBD (15 hari) Penundaan Dan/Atau
(3 hari) Pemotongan Dana Transfer
Umum
Sesuai
dgn UU
Koordinasi Konsultasi
Kemenkeu MDN Laporan kpd
= Substansi Baru MDN

Pasal 112 PP 12 Tahun 2019


PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD BAGI DAERAH YANG
BELUM MEMILIKI DPRD

Konsultasi MDN bagi Provinsi/ Hasil Pedoman


Gubernur bagi Kab/Kota Konsultasi penyusunan RKA SKPD

Rancangan Perkada tentang APBD


Disampaikan paling lambat
KEPALA KUA & PPAS 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
DAERAH rancangan KUA dan
rancangan PPAS dikonsultasikan

Pengesahan
MDN bagi Provinsi/
Gubernur bagi Kab/Kota
(30 Hari)

Kepala Daerah
menetapkan
PERKADA tentang APBD

Pasal 118 PP 12 Tahun 2019


PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN

Semua Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Dianggarkan Dalam APBD Dan Dilakukan Melalui Rekening Kas Umum Daerah Yang
Dikelola Oleh BUD

Dalam Hal Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Sesuai Dengan Ketentuan PUU Tidak Dilakukan Melalui RKUD, BUD
Melakukan Pencatatan Dan Pengesahan Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Tersebut

PA/KPA, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran, Dan Orang Atau Badan Yang Menerima Atau Menguasai
Uang/Kekayaan Daerah Wajiib Menyelenggarakan Penatausahaan Sesuai Dengan PUU

Pejabat Yang Menandatangani Dan/Atau Mengesahkan Dokumen Yang Berkaitan Dengan Surat Bukti Yang Menjadi Dasar
Penerimaan Atau Pengeluaran Atas Pelaksanaan APBD Bertanggung Jawab Terhadap Kebenaran Material Dan Akibat Yang
Timbul Dari Penggunaan Surat Bukti Dimaksud

Penerimaan Perangkat Daerah Yang Merupakan Penerimaan Daerah Tidak Dapat Dipergunakan Langsung Untuk Pengeluaran,
Kecuali Ditentukan Lain Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

Setiap Pejabat Dilarang Melakukan Tindakan Yang Berakibat Pengeluaran Atas Beban APBD Apabila Anggaran Untuk
Membiayai Pengeluaran Tersebut Tidak Tersedia Atau Tidak Cukup Tersedia

Kepala Daerah Dan Perangkat Daerah Dilarang Melakukan Pengeluaran Atas Beban APBD Untuk Tujuan Lain Dari Yang Telah
Ditetapkan Dalam APBD

Pasal 120-124 PP 12 Tahun 2019


Penatausahaan Kas Umum
1. PPKD selaku BUD membuka Rekening Kas Umum Daerah pada
bank umum yang sehat;
2. Bank umum ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan dimuat dalam perjanjian antara BUD dengan
bank umum yang bersangkutan;
3. Kepala Daerah dapat memberi izin kepada kepala
SKPD untuk membuka rekening penerimaan melalui
BUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah pada bank
umum.
4. Kepala Daerah dapat memberikan izin kepada
kepala SKPD untuk membuka rekening pengeluaran
melalui BUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
pada bank umum untuk menampung UP
Pasal 126-127 PP 12 Tahun 2019
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
PENDAPATAN DAERAH

Pasal 137
1. Bendahara Penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke Rekening Kas Umum Daerah paling
lambat dalam waktu 1 (satu) hari.
2. Dalam hal kondisi geografis Daerah sulit dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan keterbatasan
pelayanan jasa keuangan, serta kondisi objektif lainnya, penyetoran penerimaan dapat melebihi 1 (satu)
hari yang diatur dalam Perkada.
3. Setiap penerimaan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah atas setoran.
4. Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat meliputi dokumen elektronik.
5. Penyetoran penerimaan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan surat tanda
setoran.

Pasal 138
1. Penyetoran penerimaan pendapatan dilakukan secara tunai dan/atau nontunai.
2. Penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap sah setelah Kuasa
BUD menerima nota kredit atau dokumen lain yang dipersamakan.
3. Bendahara Penerimaan dilarang menyimpan uang, cek, atau surat berharga
yang dalam penguasaannya:
a. lebih dari 1 (satu) hari, kecuali terdapat kondisi geografis Daerah sulit
dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan keterbatasan pelayanan
jasa keuangan, serta kondisi objektif lainnya; dan/atau
b. atas nama pribadi.
Mekanisme Pembayaran Belanja
MEKANISME - LS

Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
Kegiatan Pembayaran Kegiatan
Kegiatan
(SPP-SPM-SP2D)

MEKANISME – UP/GU

Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Pembayaran
Belanja UP
Belanja Non Tunai
(SPP-SPM-SP2D)

MEKANISME – TU

Permintaan TU Pertanggungjawaban Pembayaran


(SPP-SPM-SP2D) Belanja Non Tunai
PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAN
Daerah

Keadaan yang menyebabkan SiLPA DANA CADANGAN

a. menutupi defisit anggaran; (1) Pemindahbukuan dari rekening Dana


Cadangan ke Rekening Kas Umum Daerah
b. mendanai kewajiban Pemerintah Daerah yang belum dilakukan berdasarkan rencana penggunaan
Dana Cadangan sesuai peruntukannya.
tersedia anggarannya;
(2) Pemindahbukuan dari rekening Dana
c. membayar bunga dan pokok Utang dan/atau obligasi Daerah Cadangan ke Rekening Kas Umum Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang melampaui anggaran yang tersedia mendahului dilakukan setelah jumlah Dana Cadangan
perubahan APBD; yang ditetapkan berdasarkan Perda tentang
pembentukan Dana Cadangan yang
d. melunasi kewajiban bunga dan pokok Utang; bersangkutan mencukupi
e. mendanai kenaikan gaji dan tunjangan Pegawai ASN akibat (3) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) paling tinggi sejumlah pagu
adanya kebijakan Pemerintah; Dana Cadangan yang akan digunakan sesuai
peruntukannya pada tahun anggaran
f. mendanai Program dan Kegiatan yang belum tersedia berkenaan sesuai dengan yang ditetapkan
anggarannya; dan/atau dengan Perda tentang pembentukan Dana
Cadangan.
g. mendanai Kegiatan yang capaian Sasaran Kinerjanya (4) Pemindahbukuan dari rekening Dana
ditingkatkan dari yang telah ditetapkan dalam DPA SKPD Cadangan ke Rekening Kas Umum Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tahun anggaran berjalan, yang dapat diselesaikan sampai dilakukan dengan surat perintah
dengan batas akhir penyelesaian pembayaran dalam tahun pemindahbukuan oleh Kuasa BUD atas
anggaran berjalan. persetujuan PPKD.
PENGELOLAAN BARANG MILIK
DAERAH

Pasal 159
(1) Pengelolaan BMD adalah keseluruhan Kegiatan yang meliputi perencanaan kebutuhan dan
penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,
penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan danpembinaan,
pengawasan dan pengendalian.
(2) Pengelolaan BMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Laporan
Realisasi Semester Pertama APBD

Pemerintah Daerah menyusun laporan realisasi


semester pertama APBD dan prognosis untuk
6 (enam) bulan berikutnya, disampaikan
kepada DPRD paling lambat pada akhir
bulan Juli tahun anggaran berkenaan
DASAR

Perubahan APBD

Pasal 160 PP 12 Tahun 2019


1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan
asumsi KUA.

P 2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan


T pergeseran anggaran antar unit organisasi,
E antar kegiatan, dan antar jenis belanja.
J
R
A I
J
K 3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran
P A
A
lebih tahun sebelumnya harus digunakan
D
B I
dalam tahun berjalan.
D 4. Keadaan darurat.

5. Keadaan luar biasa.

Pasal 161PP 12 Tahun 2019


PERKEMBANGAN YANG TIDAK SESUAI
I DENGAN ASUMSI KUA

Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA, seperti :


 pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi Pendapatan Daerah;
 pelampauan atau tidak terealisasinya alokasi Belanja Daerah; dan/atau\
 perubahan sumber dan penggunaan Pembiayaan daerah.

Formulasi

dalam rancangan perubahan KUA serta perubahan PPAS berdasarkan perubahan RKPD

Rancangan Perubahan PPAS, disertai penjelasan:


 Program dan Kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam perubahan
APBD dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD tahun
anggaran berjalan
 capaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus dikurangi dalam
perubahan APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai.
 capaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus ditingkatkan dalam
perubahan APBD apabila melampaui asumsi KUA
Pasal 162 PP 12 Tahun 2019
PERGESERAN ANGGARAN
II
 Pergeseran anggaran antar unit orgganisasis, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja serta pergeseran antar
obyek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian obyek
belanja diformulasikan dalam Perubahan DPA-SKPD.
 Pergeseran anggaran antar unit organisasis, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja dilakukan melalui
perubahan Perda tentang APBD.
 Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek
belanja berkenaan, dilakukan melalui perubahan Perkada
tentang Penjabaran APBD.

Pasal 164 PP 12 Tahun 2019


III
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
Dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya untuk pendanaan


pengeluaran diformulasikan terlebih dahulu dalam Perubahan
DPA SKPD dan/atau RKA SKPD

Pasal 161 PP 12 Tahun 2019


PENDANAAN KEADAAN DARURAT
IV

Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak, Pemda


dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya,
yang selanjutnya ditampung dalam rancangan perubahan APBD.

Dalam hal pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat termasuk


keperluan mendesak dilakukan setelah perubahan APBD atau dalam
hal Pemerintah Daerah tidak melakukan perubahan APBD maka
pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.

Pasal 166 PP 12 Tahun 2019


V PENDANAAN KEADAAN LUAR BIASA

• Keadaan luar biasa merupakan keadaan yang menyebabkan


estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran mengalami kenaikan
atau penurunan lebih besar dari 50%.

Estimasi penerimaan mengalami kenaikan lebih dari 50% untuk :


 menambah kegiatan baru  dituangkan dalam RKA-SKPD
 menjadwalkan ulang/meningkatkan capaian target kinerja program
dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan  dituangkan dalam
DPPA-SKPD

Estimasi penerimaan mengalami penurunan lebih dari 50% dilakukan :


 penjadwalan ulang/pengurangan capaian target kinerja program dan
kegiatan dalam tahun anggaran berjalan  DPPA-SKPD

Pasal 167 PP 12 Tahun 2019


Jadwal Perubahan APBD

NO URAIAN WAKTU KETERANGAN


1. Penyampaian Rancangan Perubahan KUA dan Minggu pertama bulan Agustus
Rancangan PPAS kepada DPRD
2. Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS antara Minggu kedua bulan Agustus 7 hari
Kepala Daerah dan DPRD
3. Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Perubahan
APBD
4. Penyampaian Raperda Perubahan APBD Minggu kedua bulan September
berserta lampiran kepada DPRD
5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda 3 bulan sebelum tahun anggaran Akhir bulan
Perubahan APBD berakhir September
6. Penyampaian kepada Menteri Dalam 3 hari kerja
Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri/Gubernur 15 hari kerja
tentang hasil evaluasi
8. Penyempurnaan perda sesuai hasil evaluasi 7 hari kerja
apabila dianggap bertentangan dgn
kepentingan umum dan peraturan yang lebih
tinggi
Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Daerah

DILAKSANAKAN OLEH ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN

Pasal 185 PP 12 Tahun 2019


Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
(SAPD)
• SAPD sebagaimana memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi
dalam melakukan identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal,
posting kedalam buku besar, penyusunan neraca saldo, dan
penyajian laporan keuangan.
• Penyajian laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit meliputi:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Neraca;
4. Laporan Operasional;
5. Laporan Arus Kas;
6. Laporan Perubahan Ekuitas; dan
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
• Meliputi sistem akuntansi SKPKD dan sistem akuntansi SKPD.

Pasal 187 PP 12 Tahun 2019


Bagan akun standar (BAS)
• Sebuah Pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan
struktur APBD dan laporan keuangan secara lengkap,
yang diselaraskan dengan BAS Pemerintah Pusat.
• Untuk mewujudkan statistik keuangan dan laporan
keuangan secara nasional yang selaras dan
terkonsolidasi antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah, yang meliputi penganggaran,
pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.

Pasal 188 PP 12 Tahun 2019


ALUR PELAPORAN KEUANGAN PEMDA

APIP
PALING LAMBAT 2 Reviu
PALING LAMBAT 3
BULAN
BULAN
SETELAH TA LAPORAN SETELAH TA
BERAKHIR KEUANGAN
LAPORAN BERAKHIR
PEMERINTAH KEPALA DAERAH
KEUANGAN SKPD
DAERAH PEMDA

TANGGAPAN/
REKOMENDASI
KEPALA DAERAH PALING LAMBAT 2 BULAN BPK
SETELAH LK DITERIMA

Pasal 189 – 193 PP 12 Tahun 2019


PROSES EVALUASI PERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBD PROVINSI DAN PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN
PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

RAPERDA Bupati/Walikota
Membuat Pengesahan
Pelak&PertJB menetapkan
Tidak Setuju RANPERGUB MDN
APBD (7 hari) PER-GUB
(15 Hari)

Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
paling lama 1 bulan
Gubernur
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PER-GUB
Melewati
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERGUB
RAPERDA APBD
PENJABARAN APBD Hasil
& RANPERGUB MDN
Evaluasi MDN Usul Ke MENKEU Untuk
PENJABARAN (15 hari) Penundaan Dan/Atau
APBD
(3 hari) Pemotongan Dana Transfer
Umum
Sesuai
dgn UU

= Substansi Baru
Pasal 195 PP 12 Tahun 2019
PROSES EVALUASI PERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBD KAB/KOTA DAN PERATURAN WALIKOTA/BUPATI TTG
PENJABARAN PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD KAB/KOTA

Membuat Bupati/Walikota
RAPERDA Tidak Setuju RANPERGUB Pengesahan
menetapkan
APBD Sebesar MDN
(15 Hari) PER-GUB
7 hari

Dibahas bersama
DPRD & Pemda
DPRD paling lama 1 bulan
Gubernur
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PER-GUB
Melewati
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERGUB
RAPERDA APBD
PENJABARAN APBD Hasil
& RANPERGUB MDN
Evaluasi MDN Usul Ke MENKEU Untuk
PENJABARAN (15 hari) Penundaan Dan/Atau
APBD
(3 hari) Pemotongan Dana Transfer
Umum
Sesuai
dgn UU

= Substansi Baru
Pasal 196 PP 12 Tahun 2019
Pengelolaan Piutang Daerah

1. Setiap pejabat yang diberi kuasa untuk mengelola pendapatan, belanja, dan kekayaan
daerah wajib mengusahakan agar setiap Piutang Daerah diselesaikan seluruhnya dengan tepat
waktu.
2. Pemerintah Daerah mempunyai hak mendahului atas piutang jenis tertentu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Piutang Daerah yang tidak dapat diselesaikan seluruhnya dan tepat waktu, diselesaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Penyelesaian Piutang Daerah yang mengakibatkan masalah perdata dapat dilakukan melalui
perdamaian, kecuali mengenai Piutang Daerah yang cara penyelesaiannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 198 PP 12 Tahun 2019

Piutang Daerah dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
penghapusan piutang negara dan Daerah, kecuali mengenai Piutang Daerah yang cara
penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 199 PP 12 Tahun 2019
Pengelolaan Investasi Daerah

1. Pemerintah Daerah dapat melakukan investasi dalam rangka memperoleh manfaat ekonomi,
sosial, dan/atau manfaat lainnya \
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai investasi Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Menteri
setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan Pasal 201-202 PP 12 Tahun 2019

Pengelolaan Barang Milik Daerah

Pengelolaan BMD meliputi rangkaian Kegiatan pengelolaan BMD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan Pasal 203 PP 12 Tahun 2019

Pengelolaan Utang Daerah dan Pinjaman Daerah

1. Kepala Daerah dapat melakukan pengelolaan Utang dan melakukan pinjaman daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Biaya yang timbul akibat pengelolaan Utang dan Pinjaman Daerah dibebankan pada
APBD Pasal 203 PP 12 Tahun 2019
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)

PEJABAT PENGELOLA
KEPALA DAERAH BLUD BERTANGGUNG
PEMERINTAH DAERAH MENETAPKAN PERKADA JAWAB ATAS
MEMBENTUK BLUD TENTANG KEBIJAKAN PELAKSANAAN
FLEKSIBILITAS BLUD KEBIJAKAN FLEKSIBILITAS
BLUD

PEMBINAAN KEUANGAN
BLUD DILAKUKAN OLEH
LAPORAN KEUANGAN BLUD MENYUSUN
PPKD DAN PEMBINAAN
BLUD DISUSUN RENCANA BISNIS DAN
TEKNIS BLUD
BERDASARKAN SAP ANGGARAN
DILAKUKAN OLEH
KEPALA SKPD

SELURUH PENDAPATAN KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI BLUD DIATUR


BLUD DAPAT DIGUNAKAN
DALAM PERATURAN MENTERI SETELAH MEMPEROLEH
LANGSUNG UNTUK
MEMBIAYAI BELANJA BLUD PERTIMBANGAN MENTERI YANG MENYELENGGARAKAN
YANG BERSANGKUTAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG KEUANGAN

Pasal 205-211 PP 12 Tahun 2019


PENYELESAIAN KERUGIAN KEUANGAN DAERAH

SETIAP BENDAHARA,
PEGAWAI ASN BUKAN
SETIAP KERUGIAN KEUANGAN BENDAHARA, ATAU PEJABAT
DAERAH YANG DISEBABKAN LAIN YANG KARENA TATA CARA
OLEH TINDAKAN PERBUATANNYA PENGGANTIAN KERUGIAN
MELANGGAR HUKUM ATAU MELANGGAR HUKUM ATAU DAERAH SESUAI
KELALAIAN SESEORANG MELALAIKAN
WAJIB SEGERA DISELESAIKAN DENGAN KETENTUAN
KEWAJIBANNYA, BAIK PERATURAN PERUNDANG-
SESUAI DENGAN KETENTUAN
LANGSUNG ATAU TIDAK UNDANGAN
PUU
LANGSUNG MERUGIKAN
DAERAH WAJIB MENGGANTI
KERUGIAN DIMAKSUD

Pasal 212-213 PP 12 Tahun 2019


INFORMASI KEUANGAN DAERAH
1. Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi keuangan daerah dan diumumkan kepada
masyarakat;
2. Informasi keuangan daerah paling sedikit memuat informasi penganggaran, pelaksanaan anggaran,
dan laporan keuangan;

MEMBANTU KEPALA MEMBANTU KEPALA MEMBANTU KEPALA


INFORMASI KEUANGAN DAERAH DALAM DAERAH DALAM DAERAH DALAM
MENYUSUN ANGGARAN
DAERAH DIGUNAKAN DAERAH DAN LAPORAN
MERUMUSKAN MELAKUKAN EVALUASI
UNTUK PENGELOLAAN KEBIJAKAN KEUANGAN KINERJA KEUANGAN
KEUANGAN DAERAH; DAERAH; DAERAH;

MENDUKUNG
MENDUKUNG
MELAKUKAN EVALUASI PENYELENGGARAAN MENYEDIAKAN
KETERBUKAAN
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI STATISTIK KEUANGAN
INFORMASI KEPADA
KEUANGAN DAERAH KEUANGAN DAERAH; PEMERINTAH DAERAH;
MASYARAKAT
DAN

Informasi keuangan daerah Kepala Daerah yang tidak


harus mudah diakses oleh mengumumkan informasi
masyarakat dan wajib keuangan daerah dikenai
disampaikan kepada sanksi administratif sesuai
Menteri Dalam Negeri dan dengan ketentuan peraturan
Menteri Keuangan perundang-undangan

Pasal 214-215 PP 12 Tahun 2019


PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SECARA NASIONAL
Dikoordinasikan

MENTERI DALAM NEGERI

Dikoordinasikan

MENTERI DALAM
Gubernur Kepala Daerah
NEGERI

Provinsi Kabupaten Kota Perangkat Daerah

Pasal 216-217 PP 12 Tahun 2019


PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
DBH, DAU, DAN DAK
BINWAS DILAKUKAN DENGAN SUPERVISI,
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

DBH DAK DAU

URUSAN PEM. URUSAN PEM.


URUSAN PEM. KEGIATAN KHSUS
TERUTAMA
PRIORITAS DAERAH PRIORITAS NASIONAL
PELAYANAN PUBLIK
SPBE DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
• Pemerintah Daerah wajib menerapkan sistem pemerintahan berbasis
elektronik di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah secara terintegrasi
paling sedikit meliputi:
1 Penyusunan Program dan Kegiatan dari rencana kerja Pemerintah Daerah;
2 Penyusunan rencana kerja SKPD;
3 Penyusunan anggaran;
4 Pengelolaan Pendapatan Daerah;
5 Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah;
6 Akuntansi dan pelaporan; dan
7 Pengadaan barang dan jasa.
• Penerapan SPBE dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan
kondisi dan/atau kapasitas Pemerintah Daerah paling lambat 3 (tiga)
tahun setelah dikeluarkannya peraturan ini
Pasal 223 PP 12 Tahun 2019

Pada saat peraturan pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan


Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal 224 PP 12 Tahun 2019

1. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005


tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah ini.
2. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah ini harus ditetapkan
paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Pemerintah ini
diundangkan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai