Anda di halaman 1dari 30

Kamis, 19 September 2018

Kelompok 3

Landasan Ilmu Pendidikan

“Mekanisme Peningkatan Mutu Kehidupan Melalui Pembelajaran Sains”

Tugas 4

Oleh :
Kelompok 3
Nurhafifah
NIM. 18175053

Pendidikan Fisika B

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Festiyed, M.S.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Landasan Ilmu Pendidikan dengan judul “Mekanisme
Peningkatan Mutu Kehidupan Melalui Pembelajaran Sains”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Landasan Ilmu
Pendidikan, Ibu Prof. Dr. Festiyed, MS.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya dan diterima sebagai perwujudan penulis dalam
dunia pendidikan dan sebagai amal ibadah disisi-Nya..

Padang, Septembar 2019

Penulis

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
A. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
B. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
C. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................. 7
KAJIAN TEORI ................................................................................................................. 7
A. Landasan Agama ..................................................................................................... 7
B. Landasan Yuridis .................................................................................................... 7
C. Hakekat Mutu Pendidikan....................................................................................... 8
D. Mutu Kehidupan ................................................................................................... 11
E. Faktor-Faktor Dominan dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah ....... 16
F. Unsur-unsur yang terlibat dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di sekolah..... 16
G. Pembelajaran Sains ............................................................................................... 19
H. Peranan Pembelajaran Sains Sebagai Peningkatan Mutu Kehidupan ................... 22
BAB III ............................................................................................................................. 25
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 25
A. Matriks Peningkatan Mutu Kehidupan Melalui Pembelajaran Sains.................... 25
B. Matriks Peranan Pembelajaran Sains Sebagai Peningkatan Mutu Kehidupan ..... 26
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 29

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu pendidikan merupakan salah satu masalah nasional dan bahkan telah
lama menjadi bahan perdebatan publik terutama tentang tuntutan akan mutu
pendidikan seiring dengan bergulirnya reformasi di segala bidang. Sejalan dengan
sumber keberadaannya di masyarakat, sekolah dituntut oleh masyarakat untuk
mempertanggung jawabkan tugasnya. Dengan kata lain pendidikan dan
pengajaran di sekolah dituntut agar dilaksanakan secara efektif, sesuai dengan
standar-standar atau syarat-syarat yang berlaku.
Pendidikan IPA merupakan wahana yang efektif untuk
membawa keterampilan olah pikir dengan arah menuju sikap ilmiah dalam
mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada perjalanannya agar
efektivitas pendidikan tercapai tentu tidak bisa lepas dari kendali peranan
supervisi. Program supervisi pendidikan IPA yang dikembangkan haruslah
memberikan kontribusi terhadap pengembangan profesional guru. Secara alamiah,
supervisi sebenarnya sudah dilakukan oleh guru ketika pembelajaran sedang
berlangsung maupun sesudahnya. Melalui supervisi, guru memperoleh
pengalaman praktik pembelajaran sebagai salah satu cara untuk meningkatkan diri
atau memperbaiki mutu layanan pembelajaran di kelas.
Kenyataannya, berdasarkan hasil laporan beberapa lembaga internasional,
perkembangan pendidikan di Indonesia masih belum memuaskan. Hal ini
tercermin dari hasil TIMSS (Trends Internasional in Mathematics and Science
Study) yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam bidang IPA
berada pada urutan ke-38 dari 40 negara (kajian kurikulum mata pelajaran IPA,
2007). Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan di Indonesia memang harus terus
dilakukan. Perlu diupayakan penataan pendidikan yang bermutu dan terus
menerus yang adaptif terhadap perubahan zaman. Rendahnya mutu sumber daya
manusia Indonesia itu memang tidak terlepas dari hasil yang dicapai oleh
pendidikan kita selama ini. Standar nasional pendidikan harus disempurnakan dan
ditingkatkan secara berencana, terarah dan berkala sesuai dengan tuntutan

4
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pendidikan IPA merupakan bagian dari keseluruhan sistem pendidikan
nasional. Pada tingkat satuan pendidikan, pendidikan IPA dengan segala
kekhasannya merupakan bagian dari sistem yang dikembangkan pada setiap
satuan pendidikan. Mutu pendidikan IPA bergantung pada manajemen mutu yang
dikembangkan oleh tiap satuan pendidikan. Hal ini yang membawa konsekuensi,
sistem manajemen mutu yang dikembangkan dalam pendidikan IPA seharusnya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem manajemen mutu satuan
pendidikannya, dan pada gilirannya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan nasional. Dengan kata lain, salah satu indikator keberhasilan program
mutu yang dicanangkan Depdiknas adalah terciptanya sistem penjaminan mutu
pendidikan IPA pada tingkat satuan pendidikan yang merupakan bagian dari
sistem penjaminan mutu satuan pendidikan tersebut.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana mutu kehidupan peserta didik saat ini?
2. Bagaimana factor-faktor yang mempengaruhi mutu kehidupan?
3. Bagaimana mekanisme peningkatan mutu kehidupan melalui
pembelajaran sains?

B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan, maka tujuan penulisan
dari makalah ini, yaitu :
1. Untuk menjelaskan mutu kehidupan peserta didik saat ini.
2. Untuk menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi mutu kehidupan.
3. Untuk menjelaskan mekanisme peningkatan mutu kehidupan melalui
pembelajaran sains.

C. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

5
1. Penulis lain, sebagai tambahan wawasan, sumber ide dan referensi
mengenaimanusia, kemanusiaan dan pendidikan.
2. Penulis, sebagai modal dasar untuk mengembangkan diri dalam bidang
penulisan, menambah pengetahuan dan pengalaman dan sebagai syarat
memenuhi tugas mata kuliah landasan ilmu pendidikan.

6
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Agama
Nilai esensi dalam Al-Qur’an selamanya abadi dan selalu relevan pada
setiap zaman, tanpa ada perubahan sama sekali. Kehujjahan Al-Qur’an dapat
dibenarkan karena ia merupakan sumber segala macam aturan tentang hukum,
sosial, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, moral, dan sebagainya, yang harus
dijadikan pandangan hidup bagi seluruh umat islam dalam memecahkan seluruh
persoalan. Pendidikan yang ideal harus sepenuhnya mengacu pada pada nilai
dasar Al-Qur’an karena Al-Qur’an diantaranya memuat tentang sejarah
pendidikan. Ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berupa
perintah tentang membaca dan hal tersebut sangat jelas kaitannya dengan
pendidikan yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.

B. Landasan Yuridis
1) Dalam Undang undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasiona
pada pasal 1 disebutkan bahwa "Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau
latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang". Sebagai usaha sadar

7
pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan serta meningkatkan
mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan
tujuan nasional.
2) Selanjutnya pada pasal 4 Undang undang No.2 Tahun 1989 tentang sistem
pendidikan nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwaterhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiriserta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dalam hal ini pendidikan menjadi andalan utama dalam mewujudkan atau
menghasilkan profil manusia Indonesia menurut perspektif undang-undang
sistem pendidikan nasional yang telah dikemukakan diatas.
3) Manusia yang memiliki ciri-ciri kualitas seperti tersebut dalam Undang-
undang sistem pendidikan nasional nomor 2 tahun 1989 merupakan manusia
yang telah mencapai taraf manusiawi dan dalam rangka pemikiran di
Indonesia merupakan ciri kualitas manusia yang diharapkan mampu
menghadapi perubahan sosial dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologj yang sangat pesat dewasa ini. Oleh karena itu perhatian yang sangat
mendasar dan akan mampu menjawab tantangan dan peluang dimasa depan
adalah kualitas sumber daya manusia.

C. Hakekat Mutu Pendidikan


Sebelum membahas tentang mutu pendidikan terlebih dahulu akan dibahas
tentang mutu dan pendidikan. Banyak ahli yang mengemukakan tentang mutu,
seperti yang dikemukakan oleh Edward Sallis (2006 : 33) mutu adalah Sebuah
filsosofis dan metodologis yang membantu institusi untuk merencanakan
perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal
yang berlebihan. Sudarwan Danim (2007 : 53) mutu mengandung makna derajat
keunggulan suatu poduk atau hasil kerja, baik berupa barang dan jasa. Sedangkan
dalam dunia pendidikan barang dan jasa itu bermakna dapat dilihat dan tidak

8
dapat dilihat, tetapi dan dapat dirasakan. Sedangkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1991 :677) menyatakan Mutu adalah (ukuran), baik buruk suatu
benda;taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dsb) kualitas. Selanjutnya Lalu
Sumayang ( 2003 : 322) menyatakan quality (mutu) adalah tingkat dimana
rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan
penggunannya, disamping itu quality adalah tingkat di mana sebuah produk
barang dan jasa sesuai dengan rancangan spesifikasinya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulan bahwa
mutu (quality) adalah sebuah filsosofis dan metodologis, tentang (ukuran) dan
tingkat baik buruk suatu benda, yang membantu institusi untuk merencanakan
perubahan dan mengatur agenda rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan
jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya agenda dalam menghadapi tekanan-
tekanan eksternal yang berlebihan
Dalam pandangan Zamroni (2007 : 2) dikatakan bahwa peningkatan mutu
sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu,
dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan
efisien.
Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, proses untuk
mencapai dan faktor-faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu ada dua aspek
yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses
mencapai hasil tersebut.
Teori manajemen mutu terpadu atau yang lebih dikenal denganTotal Quality
Management.(TQM) akhir-akhir ini banyak diadopsi dan digunakan oleh dunia
pendidikan dan teori ini dianggap sangat tepat dalam dunia pendidikan saat ini.
Konsep total quality management pertama kali dikemukakan oleh Nancy Warren,
seorang behavioral scientist di United States Navy (Walton dalam Bounds, et.
al, 1994). Istilah ini mengandung makna every process, every job, dan every
person (Lewis & Smith, 1994). Pengertian TQM dapat dibedakan menjadi dua
aspek (Goetsch & davis, 1994).

9
Aspek pertama menguraikan apa TQM. TQM didefinisikan sebagai sebuah
pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya
saing melalui penyempurnaan secara terus menerus atas produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan organisasi. Aspek kedua menyangkut cara mencapainya
dan berkaitan dengan sepuluh karakteristik TQM yang terdiri atas : (a) focus pada
pelanggan (internal & eksternal), (b) berorientasi pada kualitas, (c) menggunakan
pendekatan ilmiah, (d) memiliki komitmen jangka panjang, (e) kerja sama tim, (f)
menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan, (g) pendidikan dan
pelatihan, (h) menerapkan kebebasan yang terkendali, (i) memiliki kesatuan
tujuan, (j) melibatkan dan memberdayakan karyawan.(Ety Rochaety,dkk,2005
:97)
Edward Sallis (2006:73) menyatakan bahwa Total Quality
Management (TQM) Pendidikan adalah sebuah filsosofis tentang perbaikan secara
terus- menerus , yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap
institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan , keinginan , dan harapan para
pelanggannya saat ini dan untuk masa yang akan dating
Di sisi lain, Zamroni memandang bahwa peningkatan mutu dengan model
TQM , dimana sekolah menekankan pada peran kultur sekolah dalam kerangka
model The Total Quality Management (TQM). Teori ini menjelaskan bahwa mutu
sekolah mencakup tiga kemampuan, yaitu : kemampuan akademik, sosial, dan
moral. (Zamroni , 2007 :6) Menurut teori ini, mutu sekolah ditentukan oleh tiga
variabel, yakni kultur sekolah, proses belajar mengajar, dan realitas sekolah.
Kultur sekolah merupakan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, upacara-upacara,
slogan-slogan, dan berbagai perilaku yang telah lama terbentuk di sekolah dan
diteruskan dari satu angkatan ke angkatan berikutnya, baik secara sadar maupun
tidak. Kultur ini diyakini mempengaruhi perilaku seluruh komponen sekolah,
yaitu : guru, kepala sekolah, staf administrasi, siswa, dan juga orang tua siswa.
Kultur yang kondusif bagi peningkatan mutu akan mendorong perilaku warga
kearah peningkatan mutu sekolah, sebaliknya kultur yang tidak kondusif akan
menghambat upaya menuju peningkatan mutu sekolah.

10
D. Mutu Kehidupan
1. Menurut Pandangan Islam
Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya, "tak ada satupun masyarakat di
dunia ini yang sebaik masyarakat atau sebaik-baik masa adalah masaku" [ahsanul
qurun qarni] - terlepas dari status sahih dan tidaknya sabda ini, ataupun siapa
periwayatnya [Mufid, 1999:213-214]. Diakui bahwa masyarakat Madinah yang
dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW merupakan prototype masyarakat
idial.
2. Menurut Pandangan Barat
Mutu kehidupan adalah bagian penting untuk memulai meningkatkan
kesehatan, hubungan sosial, dan lingkungan sekolah, sehingga memberi dampak
yang positif dalam kehidupan sehari-hari. (Burtson dan stichler, 2010). Menurut
Nadjar dan tallae. 2015. menyatakan bahwa berpikiran positif ternyata
mempengaruhi kualitas kehidupan. Menurut Shek 1993 menyatakan bahwa
kualitas kehidupan sangat mempengaruhi kebahagiaan seorang. Menurut Al
rabadi, dkk. 2018. HOTS sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan
seseorang. Enam indikator untuk menilai kualitas kehidupan : Shekhi (2014)

1. Perasaan Kualitas hidup (feeling of quality of life)


2. Kegiatan sehari-hari (daily activities)
3. Perbedaan aspek kehidupan (different aspects of life)
4. Pengalaman masa lampau ( number of past experience)
5. Keinginan untuk berubah (mobility)
6. Percaya diri (Personal Beliefs)

3. Menurut Pandangan Indonesia


Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama, dan meningkatkan mutu
merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang
yang menganggap mutu sebagai konsep yang penuh dengan teka-teki. Mutu
dianggap sebagai suatu hal yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu
dalam pandangan seseorang terkadang bertentangan dengan mutu dalam
pandangan orang lain. Mutu dapat diartikan juga sebagai kualitas. Mutu

11
kehidupan berarti kualitas dari kehidupan yang dijalani seseorang. Menurut
Crosby (dalam Hadis dan Nurhayati, 2010:85) mutu ialah conformance to
requirement, yaitu sesuai yang diisyaratkan atau distandarkan. Suatu produk
memiliki mutu apabila sesuai dengan standar yang telah ditentukan, standar mutu
tersebut meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi. Mutu kehidupan
masyarakat Indonesia bisa dilihat dari beberapa aspek berikut ini yaitu:
1. Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan banyak diyakini oleh para
ahli ekonomi mempunyai hubungan korelasional (saling mempengaruhi) dengan
pertumbuhan ekonomi. Melalui pendidikan akan muncul manusia yang
mempunyai potensi, untuk menghadapi tantangan masa depan dan memecahkan
masalah yang muncul dikemudian hari. Human factor merupakan faktor produksi
yang paling penting dibandingkan dengan faktor tanah, model fisik, dan
teknologi. Manusia mempunyai keterampilan yang memadai mampu menghadapi
beberapa persoalan yang terjadi selama proses produksi, sedangkan faktor yang
lainnya bersifat statis dan menunggu sentuhan manusia. Dengan demikian maka
nyata bahwa pendidikan akan menciptakan manusia yang terampil, mempunyai
peran penting dalam pembangunan ekonomi dan bidang-bidang lainnya.
Sarana prasarana pendidikan akhir-akhir ini berkembang dengan pesat.
Persoalan yang perlu mendapat perhatian adalah pertanggungjawaban
pengelolaannya. Apakah sudah mengarah pada pembentukan human capita
(sumber daya manusia) dimana lulusan benar-benar memiliki: keterampilan-
keterampilan, kemampuan kognitif yang dapat dikembangkan secara mandiri,
keuletan, ketakwaan, motivasi, keperibadian, loyalitas, kesetiakawanan, berjiwa
sosial, dan lain sebagainya.
Pendidikan yang efisien, efektif, dan ekonomis berdampak pada kemampuan
tenaga kerja dalam berperan di bidangnya masing-masing. Akibat lebih lanjut
kerja mereka akan optimum, sehingga lembaga dimana mereka bekerja meningkat
produktivitasnya. Relita ini membuktikan bahwa melakukan pembangunan di
bidang pendidikan adalah salah satu kunci utama bagi pertumbuhan ekonomi dan
percepatan pencapaian kesejahtraan masyarakat. Invesetasi pada dunia pendidikan

12
merupakan investasi yang tidak dapat dituntut untuk menghasilkan barang dalam
waktu dekat. Pengalokasian dana di dunia pendidikan akan berdampak pada
pembangunan disektor apa pun dalam waktu yang lama. Konsekuensi yang harus
diemban dunia pendidikan dengan semakin naiknya alokasi dana pendidikan
antara lain:
1) Perlu dilakukannya perbaikan kualitas proses pendidikan yang terkait dengan
pembangunan ilmu, teknologi dan seni yang sangat penting bagi
perkembangan manusia itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.
2) Pendidikan hendaknya menyentuh hakikat harkat hidup manusia.
3) Pendidikan adalah usaha untuk memerangi kebodohan, sehingga lulusan yang
makin tinggi akan jauh dari kebodohan.
4) Pendidikan dan ekonomi memiliki hubungan yang erat dan saling
mempengaruhi, saehingga tuntutan terhadap lulusan dunia pendidikan untuk
berkiprah di dunia pembangunan adalah wajar.
5) Pendidikan juga dapat berupa pemodernisasian tenaga kerja.
6) Keterampilan perlu dikemas sedemikian rupa di dunia pendidikan, karena
keterampilan itulah yang akan membawa kesuksesan lulusan pendidikan di
masa depannya.
7) Anggaran pendidikan dapat ditanggung oleh negara dari hasil perolehan
keseluruhan pajak.
8) Keterkaitan antara dunia pendidikan dan ekonomi telah dibuktikan
keberadaannya oleh banyak peneliti sebagai hubungan timbal balik.
9) Besarnya pendapatan kerja umum ditentukan dengan tingginya tingkat
pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi
pula penghasilannya.
10) Biaya pendidikan dengan berbagai jalur dan jenis perlu ditingkatkan karena
tenaga kerja yang sudah bekerjapun masih membutuhkan peningkatan
terhadap kemampuannya.
11) Semakin tinggi keyakinan pejabat dan masyarakat terhadap peran pendidikan
dalam perkembangan perekonomian, ilmu, teknologi, seni, maka semakin

13
tinggi pula anggaran yang ditetapkan oleh pemerintah dalam dunia
pendidikan.
12) Pembangunan di bidang sumber daya manusia hendaknya dipandang lebih
penting dari pada pembengunan fisik.
13) Pembangunan sumber daya manusia akan menambah tingkat produktivitas
dibanding dengan mesin.
Dalam analisis ekonomi tradisional pengembangan sumber daya fisik, seperti
gedung, mesin, alat-alat transportasi yang diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas ke arah pengembangan sumber daya manusia. Pembangunan sumber
daya manusia dianggap sangat penting mengingat manusialah yang dapat
melakukan adaptasi terhadap perkembangan dunia (Irianto, Agus, 2011:29-33).

2. Pendidikan dan Pembangunan


Pendidikan dan pembangunan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan
dari suatu negara. Mudyahardjo (2012:491) menjelaskan bahwa pembangunan
negara-kebangsaan diartikan sebagai suatu proses perubahan struktural kehidupan
bernegara kebangsaan, yang tercakup di dalam struktural politik dan pertahanan
keamanan, struktur ekonomi, serta struktur tata masyarakat dan budaya. Begitu
juga halnya dengan Indonesia, pembangunan kehidupan negara kebangsaan
Indonesia atau yang lebih dikenal dengan istilah pembangunan nasional Indonesia
pada akhirnya bertujuan untuk mencapai negara kesatuan yang berkedaulatan
rakyat sertaadil dan makmur berdasarkan Pancasila, yang mampu:

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.


2) Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Strategi pelaksanaan untuk pencapaian tujuan akhir pembangunan nasional
ini adalah dengan melaksanakan serangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan bernegara kebangsaan yang
berdasarkan Pancasila.Karakteristik pembangunan nasional Indonesia menurut
Mudyahardjo (2012:492) adalah sebagai berikut:

14
1) Pembangunan nasional Indonesia merupakan bentuk pengamalan Pancasila
secara serasi dan kesatuan yang utuh.
2) Pembangunan nasional Indonesia merupakan pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.
3) Pembangunan nasional Indonesia dilaksanakan secara berencana,
menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap, dan berlanjut untuk memacu
peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju.
4) Pembangunan nasional Indonesia adalah pembangunan dari, oleh, dan untuk
rakyat dilaksanakan di semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan, dengan
senantiasa harus merupakan perwujudan Wawasan Nusantara serta
memperkuat Ketahanan Nasional.
5) Trilogi pembangunan yaitu pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan stabilitas
nasional.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan
keberhasilan pembangunan bangsa. Kualitas pendidikan memiliki arti bahwa
lulusan pendidikan memiliki kemampuan yang sesuai, sehingga dapat
memberikan kontribusi yang tinggi bagi pembangunan.Kedudukan pembangunan
pendidikan adalah sebagai sub-ordinat atau bagian dari keseluruhan Pembangunan
Nasional Indonesia (Mudyahardjo, 2012:493). Pendidikan menduduki posisi
sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM.
Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh
sektor pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi masyarakat umum
tentang arti pembangunan lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan tidak
semata-semata hanya beruang lingkup pembangunan material atau pembangunan
berupa gedung, jembatan, pabrik, dan lain-lain. Padahal sukses tidaknya
pembangunan fisik itu justru sangat ditentukan oleh keberhasilan di dalam
pembangunan rohaniah/spritual, yang secara bulat diartikan pembangunan
manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama pendidikan.

15
E. Faktor-Faktor Dominan dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran
di Sekolah
Selanjutnya untuk meningkatkan mutu sekolah seperti yang disarankan oleh
Sudarwan Danim (2007:56), yaitu dengan melibatkan lima faktor yang dominan :
Kepemimpinan Kepala sekolah; kepala sekolah harus memiliki dan memahami
visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan kerja
yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja, memberikanlayananyang optimal, dan
disiplin kerja yang kuat. Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak
sebagai pusat “ sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga
sekolah dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada siswa .
Guru; pelibatan guru secara maksimal , dengan meningkatkan kopmetensi
dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, MGMP, lokakarya serta pelatihan
sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah. Kurikulum; sdanya
kurikulum yang ajeg / tetap tetapi dinamis , dapat memungkinkan dan
memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga goals (tujuan) dapat dicapai
secara maksimal; Jaringan Kerjasama; jaringan kerjasama tidak hanya terbatas
pada lingkungan sekolah dan masyarakat semata (orang tua dan masyarakat)
tetapi dengan organisasi lain, seperti perusahaan / instansi sehingga output dari
sekolah dapat terserap didalam dunia kerja
Berdasarkan pendapat diatas, perubahan paradigma harus dilakukan secara
bersama-sama antara pimpinan dan karyawan sehingga mereka mempunyai
langkah dan strategi yang sama yaitu menciptakan mutu dilingkungan kerja
khususnya lingkungan kerja pendidikan. Pimpinan dan karyawan harus menjadi
satu tim yang utuh (teamwork) yangn saling membutuhkan dan saling mengisi
kekurangan yang ada sehingga target (goals) akan tercipta dengan baik

F. Unsur-unsur yang terlibat dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di


sekolah
Unsur yang terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan dapat lihat dari
sudut pandang makro dan mikro pendidikan, seperti yang dijabarkan di bawah ini:
1. Pendekatan Mikro Pendidikan :
Yaitu suatu pendekatan terhadap pendidikan dengan indicator kajiannya dilihat
dari hubungan antara elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya
dalam usaha pendidikan. Secara lengkap elemen mikro sebagai berikut :
 Kualitas manajemen
 Pemberdayaan satuan pendidikan
 Profesionalisme dan ketenagaan
 Relevansi dan kebutuhan.
Berdasarkan tinjauan mikro elemen guru dan siswa yang merupakan bagian
dari pemberdayaan satuan pendidikan merupakan elemen sentral. Pendidikan

16
untuk kepentingan peserta didik mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan
ini ada berbagai sumber dan kendala, dengan memperhatikan sumber dan kendala
ditetapkan bahan pengajaran dan diusahakan berlangsungnya proses untuk
mencapai tujuan. Proses ini menampilkan hasil belajar. hasil belajar perlu dinilai
dan dari hasil penilaian dapat merupakan umpan balik sebagai bahan masukan dan
pijakan.
Secara mikro diagram alur proses pendidikan dapat dilihat dibawah ini :

Sumber : Ety Rochaety,dkk (2005:8)


Dari gambar diatas, bahwa pengetahuan teori yang didapatkan dari seorang
guru melalui kualitas manajemen dengan harapan tujuan pendidikan akan
tercapai, tujuan akan tercapai jika dibekali dengan bahan sehingga proses
pendidikan akan terlaksana dengan baik sehingga akan menghasilkan penampilan
(hasil belajar) hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu melalui
penilaian dengan dasar criteria penilaian , hasil dari penampilan akan dijadikan
umpan balik.
2. Pendekatan Makro Pendidikan ;
Yaitu kajian pendidikan dengan elemen yang lebih luas dengan elemen sebagai
berikut:
 Standarisasi pengembangan kurikulum
 Pemerataan dan persamaan, serta keadilan
 Standar mutu
 Kemampuan bersaing.

17
Tinjauan makro pendidikan menyangkut berbagai hal yang digambarkan dalam
dua bagan (P.H Coombs, 1968) dalam Etty Rochaety, dkk (2005:8) bahwa
pendekatan makro pendidikan melalui jalur pertama yaitu INPUT SUMBER –
PROSES PENDIDIKAN – HASIL PENDIDIKAN , seperti pada gambar di
bawah ini :

Sumber: Ety Rochaety, dkk (2005:9)


Input sumber pendidikan akan mempengaruhi dalam kegiatan proses pendidikan ,
dimana proses pendidikan didasari oleh berbagai unsur sehingga semakin siap
suatu lembaga dan semakin lengkap komponen pendidikan yang dimiliki maka
akan menciptakan hasil pendidikan yang berkualitas.
Selanjutnya Syaiful Sagala (2004:9) menyatakan solusi manajemen pendidikan
secara mikro dan makro yang dituangkan dalam gambar berikut :

Sumber: Syaiful Sagala (2004 : 9)

18
G. Pembelajaran Sains
1) Menurut Pandangan Indonesia
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dijelaskan sains adalah
pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi, penelitian, dan uji
coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang
diselidiki, dipelajari, dan sebagainya. Sains juga dapat diartikan sebagai
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut
metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu dan bersifat koheren, empiris, dapat diukur
dan dibuktikan.
Berdasarkan “Webster New Collegiate Dictionary”, definisi dari sains adalah
pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau
pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam
yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains
dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan
yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan
dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam.
Menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan
objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan
(termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup
teknik dan peralatanuntuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas
hasil sains.
2) Menurut Pandangan Barat
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana
pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar
(1987, 161) suatu peradaban tidak dapatmempertahankan struktur-struktur politik
dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhandasar rakyat dan budayanya.
Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuklingkungan
fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang
dipiliholeh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah

19
sarana yang padaakhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan
fisik dari pandangan dunianya.
Menurut Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa sains merupakan
kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa
sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan
mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak
dapat dipisahkan.
3) Menurut Pandangan Islam
Salah satu dasar (dalil) yang populer adalah hadits Rasulullah SAW.

Artinya : Rasulullah SAW. bersabda : “Mencari ilmu itu hukumnya wajib


bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan

Dalam hadits tersebut memang jelas disebutkan bahwa hukum mencari ilmu
adalah fardhu ain (harus dilakukan per individu). Tapi, banyak pendapat yang
muncul dalam menentukan ilmu mana yang dimaksud dalam hadits tersebut. Para
ahli ilmu kalam memandang bahwa belajar teologi merupakan sebuah kewajiban,
sementara para fuqaha’ berpikir bahwa ilmu fiqih dicantumkan dalam al-Qur’an.
Sedangkan menurut Imam Ghazali, ilmu yang wajib dicari menurut agama adalah
terbatas pada pelaksanaan kewajiban syari’at Islam yang harus diketahui dengan
pasti. Misalnya, seseorang yang bekerja sebagai peternak binatang, haruslah
mengetahui hukumhukum tentag zakat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sains merupakan salah satu kajian ilmu
yang mempelajari gejala-gejala kealaman. Sebagai proses, Sains merupakan cara
kerja yang sistematis dan komprehensif dengan menggunakanmetode ilmiah yang
yang meliputi pengamatan, membuat hipotesis, merancang dan
melakukan percobaan, mengukur dan proses-proses pemahaman kealaman
lainnya. Sebagai produk kajiansains menghasilkan teori, hukum, potsulat, kaidah-
kaidah, dan sebagainya. Sebagai sikap kajiansains menghasilkan sikap

20
menghargai, menghormati, merasakan, menimbulkan keingintahuan,dan
sebagainya.
Secara umum proses sains terdiri dari memecahkan masalah, merencanakan
percobaan,mengumpulkan data, melaporkan dan mengolah data, menafsirkan
data, danmengkomunikasikan hasil dan kesimpulan. Langkah-langkah yang
dilakukan pada proses sains disebut metode ilmiah atau proses ilmiah.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan
penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu
pihak dan di pihak lain sains terapandan penelitian terapan (applied science and
applied research). Namun, satu sama lain sebenarnyaharus dilihat sebagai dua
jalur yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkansebagai bejana
berhubungan. Dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari
yanglainnya.(Djoyohadikusumo 1994, 223).
Walaupun sains pada dasarnya bertujuan untuk mengumpulkan berbagai
pengetahuan tentangdunia sekitar, pada kenyataannya sains tidak dapat berada
dalam lingkup sosial yang kosong. Karenanya sains tidak dapat dipisahkan dari
upaya-upaya umat manusia, sains tidak dapatdibahas tanpa mengacu baik secara
sekilas maupun langsung pada sejumlah persoalan sosial, politik, agama dan
filsafat. Akibatnya, materi pelajaran sains yang diajarkan di sekolah punharuslah
dihubungkan dengan lingkungan sosial dimana sains tersebut berkembang
dandigunakan. Ketika ilmuwan dikatakan bahwa mereka harus bertanggung jawab
terhadap dampaksains pada masyarakat luas, wajah sains yang berhubungan dan
mempunyai dampak langsung (baik positif maupun negatif) tersebut biasanya
adalah bentuk aplikasi dari sains yaitu teknologi.
Definisi yang luas tentang teknologi adalah segala aspek dari aktivitas teknis
manusia, tidakhanya yang menghasilkan produk dari pabrik namun juga
akumulasi pengetahuan teknis dan berbagai teknik spesifik yang digunakan.
Terdapat dua syarat aplikasi sains yang berbentuk teknologi yang layak, pertama
adalah harus rasional (suatu kaidah yang berasal dari sains) dankedua adalah harus
efisien, yaitu dalam hal penggunaan waktu, tenaga dan biaya.

21
Pandangan tentang sains dan hubungan eratnya dengan teknologi
memunculkan perspektif baru terhadap pendidikan sains di sekolah. Pemilihan
produk teknologi yang cepat, tepat dan maju bagi kehidupan sehari-hari akan
merubah kualitas hidup manusia. Bioteknologi misalnya, saat ini mampu
memanipulasi proses dan mengubah suatu proses alami secara dramatis. Kelahiran
Dolly yang diumumkan pada tahun 1996, domba hasil kloning mengubah persepsi
bahwa sel reproduksi saja yang bisa menjadi mahluk hidup sekaligus aplikasi
pada mahluk hidup lainnya. Hal ini merupakan informasi penting bagi siswa
dan akan menjadi bagian penting dari kurikulum sains sekolah. Tetapi berbagai
hal tersebut tidak hanya akan membawa perubahan pada pengetahuan dan system
nilai dari sains dan teknologi saja, namun hal lainnya juga seperti perspektif sosial
yang berhubungan dengan kualitas hidup, faktor ekonomi dan pertimbangan etis.

H. Peranan Pembelajaran Sains Sebagai Peningkatan Mutu Kehidupan


Walaupun sains pada dasarnya bertujuan untuk mengumpulkan berbagai
pengetahuan tentang dunia sekitar, pada kenyataannya sains tidak dapat dan tidak
bisa berada dalam lingkup sosial yang kosong. Karenanya sains tidak dapat
dipisahkan dari upaya-upaya umat manusia, sains tidak dapat dibahas tanpa
mengacu baik secara sekilas maupun langsung pada sejumlah persoalan sosial,
politik, agama dan filsafat. Akibatnya, materi pelajaran sains yang diajarkan di
sekolah pun haruslah dihubungkan dengan lingkungan sosial dimana sains
tersebut berkembang dan digunakan.
Ketika ilmuwan dikatakan bahwa mereka harus bertanggung jawab terhadap
dampak sains pada masyarakat luas, wajah sains yang berhubungan dan
mempunyai dampak langsung (baik positif maupun negatif) tersebut biasanya
adalah aplikasi dari sains yaitu teknologi. Definisi yang luas tentang teknologi
adalah segala aspek dari aktivitas teknis manusia, tidak hanya yang menghasilkan
produk dari pabrik namun juga akumulasi pengetahuan teknis dan berbagai teknik
spesifik yang digunakan. Terdapat dua syarat aplikasi sains yang berbentuk
teknologi supaya bisa layak, yang pertama adalah harus rasional (suatu kaidah
yang berasal dari sains) dan kedua adalah harus efisien, yaitu dalam hal
penggunaan waktu, tenaga dan biaya.

22
Pandangan tentang sains dan hubungan eratnya dengan teknologi,
memunculkan perspektif baru terhadap pendidikan sains di sekolah. Kita tidak
hanya secara cepat dan bisa memiliki produk teknologi bagi kehidupan sehari-
hari, kita juga mempunyai produk teknologi yang makin kompleks dan makin
maju yang merubah kualitas hidup manusia. Bioteknologi misalnya, pada saat ini
mampu memanipulasi proses dan mengubah suatu proses alami secara dramatis.
Kelahiran Dolly yang diumumkan pada tahun 1996, domba hasil cloning
mengubah persepsi bahwa sel reproduksi saja yang bisa menjadi mahluk hidup,
sekaligus aplikasi pada pada mahluk hidup lainnya. Berbagai hal ini merupakan
informasi penting bagi siswa dan akan menjadi bagian penting dari kurikulum
sains sekolah. Tetapi berbagai hal tersebut tidak hanya akan membawa perubahan
pada pengetahuan dan system nilai dari sains dan teknologi saja, namun hal
lainnya juga seperti perspektif sosial yang berhubungan dengan kualitas hidup,
factor ekonomi dan pertimbangan etis.
Pengajaran sains di sekolah yang menyertakan perkembangan sains dan
teknologi diharapkan mendorong siswa untuk menilai berbagai sains dan
teknologi yang ada. Pandangan ini sepertinya akan meniadakan fokus tradisional
dari mata pelajaran sains. Namun, penekanan pada sains dan teknologi ini akan
mengembangkan pemahaman siswa terhadap latar belakang pengetahuan yang
berhubungan dengannya, walaupun dalam beberapa hal melibatkan hal yang
rumit. Pengetahuan tradisional dari mata pelajaran sains tidak akan pernah hilang,
malahan relevansi mata pelajaran terhadap dunia nyata dan daya tarik buat siswa
akan meningkat.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah terdapatnya perbedaan cara pandang
dari cara pandang ilmiah dengan cara pandang yang biasa digunakan sehari-hari.
Pendapat umum yang menyebutkan pada saat kita tumbuh dewasa dan makin
memahami dunia secara lebih baik merupakan hasil proses belajar yang mirip
dengan proses sains, tidaklah sepenuhnya benar. Terdapat berbagai perbedaan
antara kegiatan sains dengan pola kehidupan sehari-hari (lihat Tabel dibawah).
Hal inilah yang membuat sains begitu sukses berkembang dan mempengaruhi

23
hidup umat manusia selama ini, dan juga menjadikan sains sebagai mata pelajaran
penting yang harus diajarkan di sekolah.
Contoh hubungan sains dan teknologi pada kehidupan sehari – hari :

1) Penerapan ilmu fisika tentang lensa menghasilkan produk teknologi seperti


mikroskop dan teleskop. Mikroskop digunakan untuk melihal obyek yang
sangat kecil seperti bakteri, sehingga klasifikasi bakteri bisa dilakukan. Hasil
klasifikasinya dapat membantu dalam bidang kedokteran dan industri
makanan.
2) Penerapan ilmu elektro dapat menghasilkan robot yang bermanfaat dalam
bidang industri, manufaktur, kesehatan, dan sebagainya. Robot juga bisa
berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam kegiatan penelitian
yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia, seperti penyelaman ke dasar
laut dalam dan penelitian gunung berapi.

24
BAB III
PEMBAHASAN

A. Matriks Peningkatan Mutu Kehidupan Melalui Pembelajaran Sains


1. Matriks Mutu Kehidupan Menurut Pandangan Indonesia, Barat, dan Islam
Pandangan Umum di Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam

 Mutu adalah agenda utama, dan  Mutu kehidupan adalah bagian Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya, "tak
meningkatkan mutu merupakan penting untuk memulai ada satupun masyarakat di dunia ini yang
tugas yang paling penting. meningkatkan kesehatan, hubungan sebaik masyarakat atau sebaik-baik masa
Walaupun demikian, ada sebagian sosial, dan lingkungan sekolah, adalah masaku" [ahsanul qurun qarni] -
orang yang menganggap mutu sehingga memberi dampak yang terlepas dari status sahih dan tidaknya
sebagai konsep yang penuh positif dalam kehidupan sehari-hari. sabda ini, ataupun siapa periwayatnya
dengan teka-teki. Mutu dianggap (Burtson dan stichler, 2010). [Mufid, 1999:213-214]. Diakui bahwa
sebagai suatu hal yang  Menurut Nadjar dan tallae (2015). masyarakat Madinah yang dipimpin
membingungkan dan sulit untuk menyatakan bahwa berpikiran positif
diukur. Mutu dalam pandangan langsung oleh Nabi Muhammad SAW
ternyata mempengaruhi kualitas
seseorang terkadang bertentangan kehidupan. merupakan prototype masyarakat idial
dengan mutu dalam pandangan  Menurut Shek (1993) menyatakan
orang lain. Mutu dapat diartikan bahwa kualitas kehidupan sangat
juga sebagai kualitas. Mutu mempengaruhi kebahagiaan seorang.
kehidupan berarti kualitas dari  Menurut Al rabadi, dkk. 2018. HOTS
kehidupan yang dijalani sangat berpengaruh terhadap kualitas
seseorang. kehidupan seseorang. Enam indikator
 Menurut Crosby (dalam Hadis untuk menilai kualitas kehidupan :
dan Nurhayati, 2010:85) mutu Shekhi (2014)

25
ialah conformance to 7. Perasaan Kualitas hidup
requirement, yaitu sesuai yang (feeling of quality of life)
diisyaratkan atau distandarkan. 8. Kegiatan sehari-hari
Suatu produk memiliki mutu (daily activities)
apabila sesuai dengan standar 9. Perbedaan aspek
yang telah ditentukan, standar kehidupan (different
mutu tersebut meliputi bahan aspects of life)
baku, proses produksi, dan produk 10. Pengalaman masa
jadi. lampau ( number of past
experience)
11. Keinginan untuk
berubah (mobility)
12. Percaya diri
(Personal Beliefs)

B. Matriks Peranan Pembelajaran Sains Sebagai Peningkatan Mutu Kehidupan


Contoh hubungan sains dan teknologi pada Perkembangan sains dan teknologi dalam berbagai bidang
kehidupan sehari – hari
3) Penerapan ilmu fisika tentang lensa 2. Bidang informasi dan komunikasi
menghasilkan produk teknologi seperti Dampak Positif
mikroskop dan teleskop. Mikroskop a. Informasi terbaru di belahan bumi bagian manapun dapat diketahui dengan
digunakan untuk melihal obyek yang mudah melalui internet.
sangat kecil seperti bakteri, sehingga b. Komunikasi jarak jauh dapat dilakukan dengan handphone.
klasifikasi bakteri bisa dilakukan. Hasil Dampak Negatif
klasifikasinya dapat membantu dalam

26
bidang kedokteran dan industri a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris.
makanan. b. Penggunaan situs tertentu yang disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung
4) Penerapan ilmu elektro dapat jawab demi tujuan tertentu.
menghasilkan robot yang bermanfaat 3. Bidang Ekonomi dan Industri
dalam bidang industri, manufaktur, Dampak Positif
kesehatan, dan sebagainya. Robot juga a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
bisa berperan dalam pengembangan b. Terjadinya industrialisasi.
ilmu pengetahuan dalam kegiatan Dampak negatif
penelitian yang tidak mungkin
dilakukan oleh manusia, seperti b. Pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi sesuai
penyelaman ke dasar laut dalam dan kebutuhan.
penelitian gunung berapi. c. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi
akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan.

i. Bidang Sosial dan Budaya


Dampak Positif
a. Meningkatnya rasa percaya diri.
b. Tekanan dan kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun, dan
pekerja keras.
Dampak Negatif
a. Kemerosotan moral di masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan
pelajar.
b. Pola interaksi antar manusia berubah menjadi lebih tertutup.
ii. Bidang Pendidikan
Dampak Positif
1. Kehadiran media massa khususnya media elektronik dapat menjadi sumber

27
ilmu dan pusat pendidikan.
2. Tercipta metode-metode pembelajaran baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran.
Dampak Negatif
a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam.
b. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal.
2. Bidang politik
Dampak Positif
a. Timbulnya kelas menengah baru.
b. Di bidang politik internasional terdapat kecenderungan tumbuh
regionalisme.
Dampak Negatif
a. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi
kekuasaan dan kekayaan.
b. Terorisme yang semakin merajalela

28
Daftar Pustaka
Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung : Alfabeta.
Dewantoro, Ki Hajar. 1962. Bagian Pertama: Pendidikan. Jogjakarta : Taman
Siswa.
Edward Sallis. 2006. Total Quality Management In Education (alih Bahasa
Ahmad Ali Riyadi). Jogjakarta : IRCiSoD
Eti Rochaety,dkk.2005 . Sistem Informamsi Manajemen Pendidikan. Jakarta :
bumi Aksara
Indra Djati Sidi.2003. Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta : Logos
Ismaun. 2007. Filsafat Administrasi Pendidikan. Bandung: Universitas
Pendidikan.
Lalu Sumayang.2003. Manajemen produksi dan Operasi. Jakarta : Salemba Empat
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia..1991. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kloang klede Putra Timur
Sagala,Syaiful.2005.Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta
———.2004. Manajemen Berbasis Sekolah &Masyarakat. Bandaung: alfabeta
Sudarwan Danim.2007.Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara
Suyadi Prawirosentono. 2007 . Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu terpadu
abad 21. Jakarta : Bumi Aksara
Zamroni. 2007 . Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah

29
30

Anda mungkin juga menyukai