Langkah Kerja Tune Up
Langkah Kerja Tune Up
e. Pemeriksaan baterai
1) Periksa keadaan kontak baterai dari kerusakan dan keretakan
Apabila terminal baterai berkarat, bersihkan menggunakan sikat kawat atau amplas halus
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:……………………………
2) Pemeriksaan permukaan elektrolit baterai
Kalau tinggi permukaan elektrolit baterai pada sel dibawah garis “LOWER”, tambahkan
dengan air suling sampai garis “UPPER”
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
3) Periksa berat jenis elektrolit baterai
Dengan hydrometer, ukur berat jenis elektrolit baterai pada tiap-tiap sel.
Spesifikasi berat jenis. (keadaan terisi penuh pada suhu 200C = 1,25 atau lebih)
BJ terukur :
Sel no 1 :…………. Sel no 4 :………..
Sel no 2 :……….. Sel no 5 :………..
Sel no 3 :……….. Sel no 6 :………..
Pengukuran Celcius: Berat jenis elektrolit pada temperatur 20 0 C :
S20 (0 C) = St + 0,0007 x (t – 20)
Sel no 1 :…………………………………………….
Sel no 2 :……………………………………………
Dimana: Sel no 3 :……………………………………………
St = BJ terukur Sel no 4 :……………………………………………
t = Temperatur Sel no 5 :……………………………………………
Sel no 6 :……………………………………………
Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………..
4) Ventilasi tutup sel baterai
Disemprot dengan kompresor sampai lubang tidak tersumbat.
f. Pemeriksaan busi
1 Pemeriksaan elektroda busi
Ukur tahanan isolator busi dengan pengukur tahanan isolator busi. Minimum tahanan
isolator : 15 M Ohm, kurang dari 15 M Ohm, ganti.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
Kalau pengukur tahanan isolator busi tidak ada\
1) Start mesin pengukur dan panaskan mesin
2) Hidupkan mesin pada 4000 rpm (±5 detik)
3) Lepaskan busi dan pemeriksa secara visual
Busi kering : berarti baik
Busi basah : bersihkan dengan spark plug cleaner
Busi 1 : …………………………. Busi 3 : ………………………….
Busi 2 : …………………………. Busi 4 : ………………………….
Kesimpulan : ……………………………………………………………………
3
Membersihkan busi
Menggunakan spark plug cleaner.
Tekanan udara : tidak lebih dari 6Kg/cm2
Lama pembersihan : kurang dari 20 detik
Busi 1 : …………………………. Busi 2 : ………………………….
Busi 3 : …………………………. Busi 4 : ………………………….
Kesimpulan : ……………………………………………………………………
4. Memasang busi-busi
Pasang busi-busi dan kencangkan sesuai dengan momen spesifikasi :1.5 – 2.2 kgf.m
5. Hubungkan kabel busi ke busi
No.silinderKeadaan 1 2 3 4
rocker arm
O O
IN
Jika rocker arm silinder no.1 bebas :Piston
silinder no.1 pada TMA akhir langkah O O
kompresi EX
IN
EX
Kesimpulan: ………………………………………………………………………………………
4) Memasang penutup kepala silinder
a) Hapuslah oli dari permukaan gasket penutup kepala silinder.
b) Periksa gasket penutup kepala silinder. Ganti gasket jika diperlukan.
Hasil pemeriksaan : ………………………………….
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………….
c) Periksa karet penyekat (grommet) tabung busi dari kerusakan. Ganti karet penyekat jika
perlu.
Hasil pemeriksaan : ………………………………….
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………….
d) Pasang gasket kepala silinder diatas kepala silinder, berilah Threee Bond 1104 pada
empat tempat diatas kepala silinder
e) Pasang penutup kepala silinder pada kepala silinder.
f) Kencangkan baut-baut kepala silinder.
Momen pengencangan : 0,3 – 0,5 kgf.m
g) Kencangkan baut pengikat tutup timing belt.
Momen pengencangan : 0,2 – 0,4 kgf.m
h) Pasangkan kabel busi, selang PCV, selang pengisian oli, klem selang radiator ke penutup
kepala silinder.
i) Start mesin dan pastikan bahwa mesin tidak ada gangguan, misalnya oli bocor.
j. Pemeriksaan distributor
1) Periksa permukaan titik kontak platina
a) Lepaskan kabel-kabel busi dan tutup distributor
b) Lepaskan tutup distributor
c) Lepaskan rotor
d) Periksa permukaan titik kontak platina. Pastikan bahwa permukaan platina tidak
berlebihan atau rusak.
Hasil pemeriksaan:……………………
Kesimpulan:……………………………
1. Kondisi baik b. Terbakar, perlu diganti
b) Berilah tekanan negatif lebih dari 150 mmHg dan perika kerja vacuum advancer, kalau vacuum
advancer tidak bekerja, perbaiki atau ganti.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
b) Putar rotor berlawanan dengan putaran jarum jam kemudian bebaskan. Pastikan bahwa rotor
dapat berputar kembali ke posisi semula dengan baik. Seandainya rotor tidak dapat berputar kembali,
perbaiki atau ganti rotor.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
Periksa tutup distributor dari keretakan. Periksa juga karbon elektroda tengah terhadap kerusakan atau
keausan dan sebagainya. Bila di jumpai kerusakan gantilah tutup distributor.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
6) Periksa rotor
Periksa apakah rotor menunjukkan tanda-tanda keausan, korosi, retak dibagian yang kontak dengan
karbon dan elektroda. Jika dijumpai kerusakan, gantilah rotor.
3) Melepas platina
4) Memasang platina
a) Bersihkan permukaan platina yang baru dengan kain yang dibasahi larutan pembersih, kemudian
keringkan.
c) Pasang platina ke plat dasar platina bersama dengan kabel platina, sementara kencangkan sekrup
pengikatnya.
a) Putar poros engkol sampai posisi cam distributor seperti terlihat pada gambar
b) Stel celah platina sedemikina rupa agar celah platina sesuai dengan spesifikasi. Celah platina :
0,45 mm
1) Panaskan mesin
5) Set putaran mesin pada putaran 1000 rpm serta stabil. Jika putaran melebihi 1000 rpm dan tidak
stabil, setel putaran mesin hingga putaran idle.
6) Dengan timing light, periksa apakah tanda saat pengapian pada flywheel cocok dengan tanda
penunjuk pada plat belakang.
7) Jika saat pengapian tidak tepat, stel dengan cara merubah posisi distributor.