Pembekalan Peserta PIDI 2019 Oleh KIDI Pusat PDF
Pembekalan Peserta PIDI 2019 Oleh KIDI Pusat PDF
PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
Dokter
sebagai Ujung Tombak Utama dan Terdepan
dalam Pelayanan Kesehatan
Meningkatkan
Kompetensi Dokter
Pertama kali
Aceh
di Sumbar
North Kalimantan
pada 2010
Riau Island
Nort Sumatera West Papua
Central Sulawesi
Noth Maluku Papua
Bangka-Belitung
West
West Sumatera Sulawesi
JUMLAH FK PIDI 2010 s/d 2018 JUMLAH PESERTA PIDI 2010 s/d 2018
72 72 72 10742 11127
61 9395
8296
50
43
4869 4847
24 3537
11
1141
401
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Fakultas Kedokteran mengikuti Program Internsip Jumlah peserta yang mengikuti Program Internsip Dokter
Dokter Indonesia dari tahun 2011 s/d 2016 mengalami Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan, kecuali
peningkatan. pada 2013 – 2014 yang mengalami sedikit penurunan
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia
JUMLAH WAHANA PIDI 2010 s/d 2018 JUMLAH PENDAMPING PIDI 2010 s/d 2018
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Wahana Program Internsip Dokter Indonesia dari Jumlah pendamping Program Internsip Dokter Indonesia
tahun 2010 s/d 2013 mengalami peningkatan. 2014 sedikit meningkat dari 2010 – 2012. Mengalami penurunan di
menurun dan kembali naik s/d tahun 2018. tahun 2013 dan kembali meningkat hingga tahun 2018.
Survey Peserta Program Internsip Dokter
Pertanyaan:
Apakah Anda Mampu Menjadi Dokter Layanan Primer
Tanpa melalui Proses Internsip?
4%
27% Pentingnya
69% Program
Internsip
PENDIDIKAN KEDOKTERAN
HULU
PRAKTIK KEDOKTERAN
HILIR
di hilir..
UU No.36/2009 UUD 1945
Memenuhi
ketentuan Kode UU 25/2009
etik, standar Pelayanan Publik
profesi, pelayanan, : NaKes
YANKES YANKES
dan prosedur hendaknya
AMAN TERJANGKAU
operasional. bekerja dlm
Kualitas optimum
UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran
Pasal 2 : Praktik Kedokteran dilaksanakan ber-azaskan
Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat,
keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan
dan keselamatan pasien.
Pasal 35 : Dokter atau dr Gigi yg telah memiliki STR
mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran yaitu
: mulai dari mewawancarai pasien, memeriksa fisik dan
mental, dstnya sampai pengobatan dan meracik dan
menyerahkan obat kepada pasien.
L U L U S D O KT E R
PERBEDAAN KBK (KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI)
DENGAN
KBD (KURIKULUM BERBASIS DISIPLIN ILMU)
DI FAKULTAS KEDOKTERAN
KBK mengacu kepada WHO-WFME, masa pendidikan dipersingkat, mahasiswa selama masa
kepaniteraan klinik mendapat supervisi ketat karena “pasien bukan objek”
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Undang Undang Pendidikan Kedokteran no 20/2013
Pasal 7 (ayat 7) : Program profesi dokter dan profesi dokter
gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6 dilanjutkan
dengan program Internsip.
DIATUR
Filosofi:
Perubahan kurikulum pendidikan menjadi kurikulum Memberi kesempatan dokter baru
berbasis kompetensi (KBK)
Pemantapan mutu dan profesionalisme lulusan lulus, untuk melakukan praktik
pendidikan kedokteran Kedokteran
Pemahiran penerapan kompetensi dengan pendampingan,
Sosiologi: sesuai SKDI
Pemerataan pelayanan kesehatan
Penyelarasan hasil pendidikan dengan praktik di
lapangan
Yuridis:
o Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang
Pendidikan Kedokteran Dokter yang
o Permenkes Nomor 39 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Program Internsip Dokter dan Profesional
Dokter Gigi Indonesia
Tujuan Program Internsip Dokter Indonesia
KBDI
Dirjen Dikti 2005
Legal Aspek: SKDI KKI 2012
•UU Sisdiknas
•UU PK KBK
•Per Menkes
•Per Konsil WFME:
•UU Dikdok 20/’13 BME
Pre Registration Training PGME
CPD
Penerapan Standar
Pemahiran Profesi
Pemandirian
Manfaat dan Dampak
Program Internsip Dokter Indonesia
Kualitas Pelayanan di Trainning Hospital / HC
UKMPPD
Internsip
Standar Pendidikan /
Kompetensi : KKI
AKREDITASI
WAHANA
(RS – PKM) PELAKSANA:
KIDI dan
SEKRETARIAT
PIDI
INTERNSIP
PELAKSANA PROGRAM
INTERNSIP DOKTER
Organigram Program Internsip Dokter Indonesia
MENTERI KESEHATAN
KEP. MENKES RI
KA BADAN
KIDI
SEKRETARIAT PIDI PUSAT KEP. KA BADAN
PUSAT
KIDI
SEKRETARIAT PIDI PROVINSI
PROVINSI
Komite Internsip Dokter Indonesia
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan
Sekretaris KIDI
Wakil Ketua KIDI (AIPKI)
dr.Rini Rachmawati MARS
dr.Emil Bachtiar Moerad,Sp.P
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/500/2017 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI
PEMBERANGKATAN 5
Penyelenggaraan Program Internsip
(Permenkes Nomor 39 Tahun 2017)
1 3
Wajib diikuti oleh 2 Persyaratan mengikuti program
setiap dokter dan internsip dokter: telah disumpah
Ketentuan mengenai
dokter gigi WNI sbg dokter & memiliki STR
program Internsip
lulusan program kewenangan Internsip yang
dokter gigi diatur
profesi dokter atau dikeluarkan oleh KKI dan hanya
dengan Peraturan
dokiter gigi dalam berlaku selama melaksanakan
Menteri
negeri dan luar program Internsip.
negeri
4
Setiap peserta program Internsip wajib mempunyai SIP Internsip
yang dikeluarkan oleh Pemda Kab/Kota atas rekomendasi
pejabat kesehatan yang berwenang di Kab/Kota lokasi
penempatan dan didapatkan setelah memperoleh STR untuk
kewenangan Internsip.
Penyelenggaraan Program Internsip
(Permenkes Nomor 39 Tahun 2017)
5 6 7
Program Internsip Dilaksanakan di wahana Setiap peserta program
dokter dilaksanakan Internsip meliputi Rumah Internsip wajib didampingi
paling lama 1 (satu) Sakit dan Puskesmas serta oleh Pendamping Program
tahun jejaringnya yang ditetapkan Internsip.
oleh Menteri Kesehatan
8
Setiap dokter yang telah menyelesaikan program Internsip
mendapatkan Surat Tanda Selesai Internsip yang diberikan oleh
Menteri Kesehatan.
PERSYARATAN PESERTA PIDI
Persyaratan Umum
PERSYARATAN PESERTA PIDI
Peserta menjadi
anggota BPJS
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI
KIDI PUSAT Penetapan peserta &wahana PIDI
Pembekalan peserta PIDI di Provinsi
Minggu I :semua peserta Orientasi di RS
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan (RS, Puskesmas,),Kesepakatan awal
WAHANA ,Penjelasan log book on-line
o Credentialing ,Evaluasi kesehatan,penyusunan
jadwal peserta,Pengurusan SIP
Minggu II, dst :
o Rotasi sesuai dengan jadwal dari wahana
o Pengisian log book ,laporan kasus ,ketrampilan medik,UKM
o Konsultasi & evaluasi kinerja dengan pendamping
o Presentasi kasus,Mini Project
Hari terakhir rotasi di wahana:
Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana ,
o Buku log yang sudah ditanda tangani
pendamping,cek list ketrampilan klinis.
o Laporan kasus,Mini Project
o Borang-borang laporan kinerja peserta
o Daftar hadir dan SLPI
Melaksanakan
Melaksanakan kredensialing peserta
Pengurusan SIP Peserta kesepakatan awal (hasil kegiatan nya
Pendamping-Peserta disampaikan kepada
Pendamping &Peserta)
1.Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter
Indonesia
Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia
Pedoman Wahana
Program Internsip Dokter
Indonesia
RS
Kelas C,
D, dan B PUSKESMAS
Membuat &
melengkapi Melakukan
Menerima Rekam Menangani Mengikuti
follow-up
Medik pasien kegawat - visitasi
pasien baru yang pasien baru
daruratan dokter
baru. ditangani yang
pasien. spesialis.
bersama ditangani.
DPJP.
PENJADWALAN KEGIATAN
Kegiatan dilakukan selama 12 bulan di wahana Internsip berupa kegiatan 8 bulan di ruang
rawat inap, rawat jalan
(poliklinik) dan UGD Rumah Sakit, serta 4 bulan di Puskesmas
Provinsi DKI Jakarta,4 bulan RS (UGD&Ranap),4 bulan PKC (UKP 80%&UKM20%),4 bulan
PKK (UKM80%&UKP20%)
1.Puskesmas, 4 bulan
1.Rumah Sakit, 8 bulan
2.Rawat Jalan dan Rawat Inap
2.Rawat Jalan & Rawat Inap
Medik
3.Poli umum (20%)
Bedah
4.Kunjungan rumah
Perinatal dan Kebidanan
5.Paliatif
Kejiwaan
6.Ceramah kesehatan
UGD
7.Dinas luar
CONTOH JADWAL KEGIATAN PESERTA PIDI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 RUMAH SAKIT Rawat Jalan dan
Rawat Inap
- Medik
- Bedah
- Kejiwaan
2 RUMAH SAKIT UGD/EMERGENCY
- Kegiatan Paliatif
- Ceramah
Kesehatan
- Dinas Luar
TATA TERTIB DAN KETENTUAN
1. Internsip dijalani selama 1 (satu) tahun, dapat diperpanjang bila sasaran akhir
yang ditentukan belum dapat tercapai
2. Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) adalah program nasional, sehingga
dokter peserta PIDI dapat ditempatkan diseluruh provinsi dalam wilayah
NKRI.
3. Peserta PIDI dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar tempat.
4. Peserta PIDI wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan
Kabupaten/Kota/Wahana
5. Seluruh peserta PIDI diwajibkan mengikuti : Orientasi PIDI di wahana, Proses
kredensialing oleh Komite Medik, Evaluasi kesehatan oleh pendamping PIDI
dan pembuatan kesepakatan awal
6. Ketentuan jam kerja bagi peserta PIDI:
7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari kerja
8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari kerja
TATA TERTIB DAN KETENTUAN
Pelanggaran sedang
2 - Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak bersedia melaksanakan tugas & kewajiban sebagai Peserta PIDI
(termasuk tidak hadir tanpa berita 3x berturut2)
3 3 Pelanggaran Berat
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai Kompetensinya.
- Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkan rahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
- Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
Bekerja sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Dokter di Fasyankes Primer
Wajib mengikuti ketentuan yang sudah diatur dalam PIDI, 8 bulan di RS dan 4 bulan di
Puskesmas
Kinerja Perilaku
Profesional Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik Etika profesi
(UKP)
Manajemen/
Pengelolaan pasien Hubungan antar
(UKP) dan program personal
(UKM)
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI
Ukuran:
400 kasus
5 Laporan Kasus, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
100 tindakan medik
Capaian kasus UKP:
• Setiap peserta wajib melaporkan dalam buku log,
400 kasus yang ditangani selama magang di
wahana rumah sakit
• Komposisi kasus meliputi jenis kelamin pasien,
kelompok umur, klasifikasi kasus:
Kelompok kasus medis
Kelompok kasus bedah
Kelompok kasus kegawatdaruratan
Kelompok kasus kebidanan dan perinatal
Kelompok kasus kejiwaan
Kelompok kasus medikolegal
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 10x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th
• Tindakan medis tercatat dibuku log atau secara online
dan ditandatangani pendamping /dokter jaga/DPJP
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja
UKP,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmas dan
jika tidak terpenuhi juga saat di PKM,maka Peserta PIDI
wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
INDIKATOR KINERJA UKM
- Judul Utama Proyek Mini : dapat satu Topik dalam satu Kelompok Besar
peserta,yang pelaksanaannya dilakukan per Kelompok sesuai stase Puskesmas,
dengan pendekatan lingkaran pemecahan masalah ,secara berkesinambungan dan
setiap Peserta PIDI membuat laporan sesuai topic yang diteliti .
Misalnya:
Topik Utama : Penanggulangan Diare di Puskesmas A
- Kelompok 1 : Identifikasi Penderita Diare
dr.A: Identifikasi Penderita Diare didesa A
dr.B: Identifikasi Penderita Diare didesa B dst