Anda di halaman 1dari 74

PEMBEKALAN PESERTA PIDI TAHUN 2019

PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA

KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA (KIDI) PUSAT


2018 - 2020
Pokok Bahasan
Latar Belakang
 Pentingnya Program Internsip Dokter di Indonesia
 Perkembangan Program Internsip Dokter di Indonesia
 Perubahan Hilir ke Hulu (Praktik Kedokteran dan Pendidikan kedokteran)

Pengertian, Tujuan, dan Komponen Internsip

Pelaksana Program Internsip Dokter Indonesia


 Peserta, Wahana, Pendamping
 Tata Tertib Pelaksanaan Program
 Kegiatan Peserta
 Hak, Kewajiban, dan Larangan-larangan Peserta
 Indikator Kinerja dan Penilaian
LATAR BELAKANG
Program Internsip Indonesia
Pentingnya Program Internsip Dokter

Dokter
sebagai Ujung Tombak Utama dan Terdepan
dalam Pelayanan Kesehatan

Meningkatkan
Kompetensi Dokter

Membentuk Dokter yang


Profesional Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Penempatan Program Internsip Dokter

Pertama kali
Aceh
di Sumbar
North Kalimantan
pada 2010

Riau West Kalimantan East North Sulawesi


Kalimantan Gorontalo

Riau Island
Nort Sumatera West Papua
Central Sulawesi
Noth Maluku Papua
Bangka-Belitung
West
West Sumatera Sulawesi

Central Kalimantan South


Bengkulu Maluku
South Kalimantan East
Jakarta Sulawesi
Central Java South
East Java Sulawesi
Banten
West Nusa Tenggara
West Java
Yogyakarta
Bali East Nusa Tenggara

34 PROVINSI > 50.000 Peserta


Data s/d Tahun 2018
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia

JUMLAH FK PIDI 2010 s/d 2018 JUMLAH PESERTA PIDI 2010 s/d 2018

72 72 72 10742 11127
61 9395
8296
50
43
4869 4847
24 3537
11
1141
401

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Fakultas Kedokteran mengikuti Program Internsip Jumlah peserta yang mengikuti Program Internsip Dokter
Dokter Indonesia dari tahun 2011 s/d 2016 mengalami Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan, kecuali
peningkatan. pada 2013 – 2014 yang mengalami sedikit penurunan
Perkembangan Program Internsip Dokter Indonesia

JUMLAH WAHANA PIDI 2010 s/d 2018 JUMLAH PENDAMPING PIDI 2010 s/d 2018

1536 1593 2312


2164
1963

555 626 1019


332 312
244
27 76 129 197 248 93 109

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Wahana Program Internsip Dokter Indonesia dari Jumlah pendamping Program Internsip Dokter Indonesia
tahun 2010 s/d 2013 mengalami peningkatan. 2014 sedikit meningkat dari 2010 – 2012. Mengalami penurunan di
menurun dan kembali naik s/d tahun 2018. tahun 2013 dan kembali meningkat hingga tahun 2018.
Survey Peserta Program Internsip Dokter

Pertanyaan:
Apakah Anda Mampu Menjadi Dokter Layanan Primer
Tanpa melalui Proses Internsip?

4%
27% Pentingnya
69% Program
Internsip

MAMPU TIDAK MAMPU SANGAT TIDAK MAMPU


Terjadi perubahan-perubahan di..

PENDIDIKAN KEDOKTERAN

HULU

PRAKTIK KEDOKTERAN

HILIR
di hilir..
UU No.36/2009 UUD 1945

Hak atas yankes yg aman, Setiap warga negara berHak


bermutu, terjangkau memperoleh Pelayanan
Kesehatan
Negara menjamin
ketersediaan upaya Negara bertanggung jawab
kesehatan yg bermutu, atas penyediaan fasyankes
aman, efisien, dan yang layak
terjangkau
Jaminan asuransi
Profesionalitas dan
Kesehatan bagi
YANKES Kualitas NaKes YANKES seluruh rakyat
BERMUTU (DOKTER) EFISIEN Indonesia

Memenuhi
ketentuan Kode UU 25/2009
etik, standar Pelayanan Publik
profesi, pelayanan, : NaKes 
YANKES YANKES
dan prosedur hendaknya
AMAN TERJANGKAU
operasional. bekerja dlm
Kualitas optimum
UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran
Pasal 2 : Praktik Kedokteran dilaksanakan ber-azaskan
Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat,
keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan
dan keselamatan pasien.
Pasal 35 : Dokter atau dr Gigi yg telah memiliki STR
mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran yaitu
: mulai dari mewawancarai pasien, memeriksa fisik dan
mental, dstnya sampai pengobatan dan meracik dan
menyerahkan obat kepada pasien.

Pasal 36 : Setiap dokter dan dokter gigi yg melakukan


praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki SIP.
...di Hulu

Perubahan Sistem Pendidikan Dokter


Selama masa kepaniteraan klinik (dokter
muda/Ko Ass/mahasiswa) tidak dibenarkan
(lagi) menangani pasien secara mandiri
tanpa supervisi yang ketat.

Yang bertanggung jawab terhadap pasien DPJP

Implikasi UUPK pada Pendidikan Profesi


Dokter di RS
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter

• UU SisDikNas no.20 / th 2003 : Kurikulum Berbasis


Kompetensi pada semua Program Studi Pendidikan Tinggi
• UU PraDok no.29/ th 2004 : Ada SKDI dan SPPDI oleh KKI, dan
pengaturan praktek Kedokteran
• Standar Pendidikan Kedokteran seluruh Dunia (WFME) : 
Trilogi Pendidikan Kedokteran yaitu :
• BME(Basic Medical Education)
• PGME(Post Graduate Medical Education)
• CPD(Continuing Professional Development)
Standar Pendidikan Dokter Saat Ini
 Kurikulum Berbasis Kompetensi (7 area Kompetensi)
 Ada SKDI dan SPPDI dari KKI
 Implementasi pembelajaran metode SPICES
 Pembelajaran Keterampilan Klinik/Medik (Manekin/Simulasi)
 Lama studi :
5-5½ tahun  3½ th Sarjana Kedokteran
 1½-2 th Profesi Dokter (KoAss)
 Ujian Nas UKMPPD  CBT (200 soal) dan OSCE (12 station)
 Sumpah Dokter

L U L U S D O KT E R
PERBEDAAN KBK (KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI)
DENGAN
KBD (KURIKULUM BERBASIS DISIPLIN ILMU)
DI FAKULTAS KEDOKTERAN

ACUAN KBK KBD


Referensi WHO-World Federation of Medical Konvensional
Education (WFME)
Lama studi S.Kedokteran 7 Semester S.Ked 10 Semester
Profesi Dokter 3-4 Semester Profesi 4 Semester

Proses Metoda : S.P.I.C.E.S Metoda pembelajaran:


Student centered, Problem based, Kuliah + Praktikum
Integrated, Community, Elective/Early “Pasien jadi objek”
exposure to clinic, Systematic
approach.
“Pasien bukan objek”
Internsip + -

KBK mengacu kepada WHO-WFME, masa pendidikan dipersingkat, mahasiswa selama masa
kepaniteraan klinik mendapat supervisi ketat karena “pasien bukan objek”
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
Undang Undang Pendidikan Kedokteran no 20/2013
Pasal 7 (ayat 7) : Program profesi dokter dan profesi dokter
gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 6 dilanjutkan
dengan program Internsip.

Pasal 7 (ayat 8) : Program Internsip diselenggarakan secara


nasional bersama oleh Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang
Pendidikan, Kesehatan, Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan, Organisasi
Profesi dan Konsil Kedokteran Indonesia.
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter

Undang Undang Pendidikan Kedokteran no 20/2013

Pasal 38 ayat (1) : Mahasiswa yang telah lulus dan telah


mengangkat sumpah sebagai dokter atau dokter gigi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat 1, harus
mengikuti program Internsip yang merupakan bagian dari
penempatan wajib sementara.

Pasal 38 ayat (2) : Penempatan wajib sementara pada


Program Internsip diperhitungkan sebagai masa kerja.
PENGERTIAN, TUJUAN, DAN KOMPONEN
INTERNSIP DOKTER
Internsip adalah pemahiran dan
pemandirian dokter yang merupakan
bagian dari program penempatan wajib
sementara paling lama 1 (satu) tahun

(UU Pendidikan Dokter no 20/2013, penjelasan pasal 7 ayat 7)


Program Internsip Dokter Indonesia

DIATUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2017
DASAR HUKUM:
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PP 52/2017 tentang PERATURAN PELAKSANAAN UU 20/2013
tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
LANDASAN BERPIKIR
TUJUAN

Filosofi:
 Perubahan kurikulum pendidikan menjadi kurikulum Memberi kesempatan dokter baru
berbasis kompetensi (KBK)
 Pemantapan mutu dan profesionalisme lulusan lulus, untuk melakukan praktik
pendidikan kedokteran Kedokteran
 Pemahiran penerapan kompetensi dengan pendampingan,
Sosiologi: sesuai SKDI
 Pemerataan pelayanan kesehatan
 Penyelarasan hasil pendidikan dengan praktik di
lapangan

Yuridis:
o Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang
Pendidikan Kedokteran Dokter yang
o Permenkes Nomor 39 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Program Internsip Dokter dan Profesional
Dokter Gigi Indonesia
Tujuan Program Internsip Dokter Indonesia
KBDI
Dirjen Dikti 2005
Legal Aspek: SKDI KKI 2012
•UU Sisdiknas
•UU PK KBK
•Per Menkes
•Per Konsil WFME:
•UU Dikdok 20/’13 BME
Pre Registration Training PGME
CPD

Meningkatkan Kinerja Outcome


Profesi Lulusan Dokter

Penerapan Standar
Pemahiran Profesi
Pemandirian
Manfaat dan Dampak
Program Internsip Dokter Indonesia
Kualitas Pelayanan di Trainning Hospital / HC

INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOME IMPACT


Quality of Quality of
Students Curriculum Quality of Quality of
Quality of
Staffs Teaching Learning PROFESSIONALISM HEALTH
GRADUATE
Facilities Assessment STATUS

UKMPPD
Internsip
Standar Pendidikan /
Kompetensi : KKI

MENUNJUKKAN KEMANDIRIAN Menerapkan standar Standar Profesi


kompetensinya
Komponen Program Internsip Dokter Indonesia

PROGRAM PESERTA dan


KEGIATAN : BUKU DOKTER PENEMPATAN
PEDOMAN dan PENDAMPING
TARGET KINERJA PEMBIAYAAN:
BBH, Honor, dan
TRANSPORT

AKREDITASI
WAHANA
(RS – PKM) PELAKSANA:
KIDI dan
SEKRETARIAT
PIDI

INTERNSIP
PELAKSANA PROGRAM
INTERNSIP DOKTER
Organigram Program Internsip Dokter Indonesia

MENTERI KESEHATAN

KEP. MENKES RI

KA BADAN

KIDI
SEKRETARIAT PIDI PUSAT KEP. KA BADAN
PUSAT

KIDI
SEKRETARIAT PIDI PROVINSI
PROVINSI
Komite Internsip Dokter Indonesia
Kewenangan Menteri dalam penyelenggaraan Program Internsip
a. Dapat membentuk KIDI
b. Dapat membentuk KIDI Provinsi bila dibutuhkan

Unsur keanggotaan KIDI:


Unsur keanggotaan KIDI Provinsi:
a. Kemenkes;
a. Dinas kesehatan;
b. Kemenristekdikti;
b. AIPKI;
c. AIPKI;
c. IDI;
d. IDI;
d. Asosiasi Perumahsakitan daerah
e. Asosiasi Perumahsakitan
f. KKI

Ketua KIDI dijabat oleh


wakil Kemenkes
Organisasi KIDI PUSAT
Ketua KIDI (Kemenkes)

dr.Pattiselanno Roberth Johan, MARS

Sekretaris KIDI
Wakil Ketua KIDI (AIPKI)
dr.Rini Rachmawati MARS
dr.Emil Bachtiar Moerad,Sp.P

Ketua Ketua Sub Komite


Ketua Sub Komite Wahana Ketua Sub Komite Peserta Sub Komite Pendamping Pembinaan Pengawasan
(Kemenkes ) (ARSPI) (AIPKI) (PB IDI )
Dr.dr.Agus Hadian Rahim, Dr.dr.Angga Kartiwa, Sp.M Dr. dr. Setyo Widi Nugroho,
dr.Hermien Widjajati, Sp.A,(K),MARS
Sp.OT(K).M.Epid, MH.Kes (K), MKes Sp.BS

Anggota (ARSADA ) Anggota Anggota Anggota Anggota


(Kemenristekdikti) (KKI) (PB IDI) (Kemenkes)
dr.Zainoel Arifin, M.Kes
Prof.Dr.dr.Nancy
Prof. DR.Aris Dr. dr. Tjut Nurul Alam dr.Maxi Rein
Margarita
Junaidi, Ph.D Rehatta,Sp.An(K),K Jacoeb, Sp KK (K) Rondonuwu,DHSM,MARS
NA,KIC

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/500/2017 Tentang Anggota Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI

FK KDI KKI PIDI/KIDI


1 2 3 4
UKMPPD SERTIFIKAT STR 1. PENDAFTARAN

IJASAH KOMPETENSI KEWENANGAN 2. PEMILIHAN WAHANA


3. PENETAPAN PESERTA PIDI
INTERNSIP 4. PEMBEKALAN PIDI

PEMBERANGKATAN 5
Penyelenggaraan Program Internsip
(Permenkes Nomor 39 Tahun 2017)

1 3
Wajib diikuti oleh 2 Persyaratan mengikuti program
setiap dokter dan internsip dokter: telah disumpah
Ketentuan mengenai
dokter gigi WNI sbg dokter & memiliki STR
program Internsip
lulusan program kewenangan Internsip yang
dokter gigi diatur
profesi dokter atau dikeluarkan oleh KKI dan hanya
dengan Peraturan
dokiter gigi dalam berlaku selama melaksanakan
Menteri
negeri dan luar program Internsip.
negeri
4
Setiap peserta program Internsip wajib mempunyai SIP Internsip
yang dikeluarkan oleh Pemda Kab/Kota atas rekomendasi
pejabat kesehatan yang berwenang di Kab/Kota lokasi
penempatan dan didapatkan setelah memperoleh STR untuk
kewenangan Internsip.
Penyelenggaraan Program Internsip
(Permenkes Nomor 39 Tahun 2017)

5 6 7
Program Internsip Dilaksanakan di wahana Setiap peserta program
dokter dilaksanakan Internsip meliputi Rumah Internsip wajib didampingi
paling lama 1 (satu) Sakit dan Puskesmas serta oleh Pendamping Program
tahun jejaringnya yang ditetapkan Internsip.
oleh Menteri Kesehatan

8
Setiap dokter yang telah menyelesaikan program Internsip
mendapatkan Surat Tanda Selesai Internsip yang diberikan oleh
Menteri Kesehatan.
PERSYARATAN PESERTA PIDI

 Warga Negara Indonesia (WNI) Ketentuan


 Dokter lulusan Pendidikan Profesi Dokter, memiliki Ijazah dan
telah diambil sumpah
• Pendaftaran PIDI
 Telah dinyatakan lulus uji kompetensi dan memiliki sertifikat dilaksanakan
kompetensi
secara online
 Memilki Surat Tanda Registrasi (STR) Kewenangan Internsip yang
diterbitkan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) • Peserta dapat
 Bersedia mengikuti peraturan dan ketentuan pelaksanaan melakukan
Internsip pendaftaran melalui
 Memiliki buku rekening pribadi atas nama sendiri (disarankan Portal Internsip
Bank milik Pemerintah) yang masih aktif untuk pembayaran dengan alamat
bantuan biaya hidup selama menjalankan Program Internsip http://www.internsip
.depkes.go.id

Persyaratan Umum
PERSYARATAN PESERTA PIDI

Memiliki NPWP atas


nama sendiri

Dalam keadaan sehat, Wajib memiliki alamat


yang dibuktikan surat elektronik
dengan medical (email) yang masih
check up peserta berlaku aktif

Peserta menjadi
anggota BPJS
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI
KIDI PUSAT Penetapan peserta &wahana PIDI
Pembekalan peserta PIDI di Provinsi
Minggu I :semua peserta Orientasi di RS
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan (RS, Puskesmas,),Kesepakatan awal
WAHANA ,Penjelasan log book on-line
o Credentialing ,Evaluasi kesehatan,penyusunan
jadwal peserta,Pengurusan SIP
Minggu II, dst :
o Rotasi sesuai dengan jadwal dari wahana
o Pengisian log book ,laporan kasus ,ketrampilan medik,UKM
o Konsultasi & evaluasi kinerja dengan pendamping
o Presentasi kasus,Mini Project
Hari terakhir rotasi di wahana:
Evaluasi akhir kinerja peserta di wahana ,
o Buku log yang sudah ditanda tangani
pendamping,cek list ketrampilan klinis.
o Laporan kasus,Mini Project
o Borang-borang laporan kinerja peserta
o Daftar hadir dan SLPI

KIDI PROPINSI  Verifikasi hasil evalusi kinerja peserta PIDI


• Surat rekomendasi STSI
ORIENTASI PIDI DI WAHANA

Semua peserta PIDI


Penyusunan jadwal
bersama2 melakukan Sosialisasi PIDI di Wahana
peserta oleh Pendamping
orientasi PIDI sesuai dan Perkenalan
& Peserta
jadwal di RS

Melaksanakan
Melaksanakan kredensialing peserta
Pengurusan SIP Peserta kesepakatan awal (hasil kegiatan nya
Pendamping-Peserta disampaikan kepada
Pendamping &Peserta)

Pengisian buku log


Melakukan evaluasi RS&PKM/on-
Penjelasan pengisian Buku kesehatan line,dipastikan Diagnosa
log RS&PKM serta logbook peserta(hasilnya Pasien benar,persetujuan
on-line dilaporkan kepada DPJP,dokter jaga atau
pimpinan wahana) Pendamping & tidak boleh
ditunda.
BUKU PEDOMAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER

1.Pedoman Pelaksanaan
Program Internsip Dokter
Indonesia

Pedoman Peserta Program


Internsip Dokter Indonesia

Pedoman Pendamping
Peserta Program Internsip
Dokter Indonesia

Pedoman Wahana
Program Internsip Dokter
Indonesia

Buku Log dan Kumpulan


Borang Program Internsip
Dokter Indonesia
FASKES WAHANA PIDI

RS
Kelas C,
D, dan B PUSKESMAS

dengan atau tanpa perawatan


Dengan kriteria memiliki:

 Unit yang memberikan pelayanan primer secara


komprehensif. Selain memberikan pelayanan kuratif
juga melakukan kegiatan promotif dan preventif
 Unit Gawat Darurat termasuk Kebidanan
Note: Adanya Komite Medik yang bersedia
 RS Kelas B non Pendidikan / Kelas B Pendidikan non
menjadi pembimbing medis
utama
PENDAMPING PROGRAM INTERNSIP DOKTER
Peserta PIDI didampingi seorang
dokter dengan kriteria: dokter senior
(DU/SP)yang masih aktif , bersedia
secara aktif melakukan tugas
pendampingan dan punya WAKTU.
Peran pendamping PIDI sebagai motivator ,
role model, teman sejawat untuk
berkonsultasi, penilai & mentor, fasilitator
proses pemahiran dan pemandirian
1 pendamping mendampingi 7 peserta PIDI,
memperoleh sertifikat pelatihan pendamping yang
terakreditasi, memperoleh honor & SKP IDI,
mengamati&mendampingi kegiatan peserta dalam
hal etika, hukum, kemahiran, kinerja ,memberi
umpan balik positif&konstruktif kepada peserta
RUANG LINGKUP KEGIATAN PIDI

Melakukan praktik kedokteran


layanan primer yang meliputi
Orientasi PIDI (pengenalan –
kasus medik dan bedah, Melakukan konsultasi dan
kredensialing - pendalaman
kebidanan & perinatal, rujukan untuk kasus-kasus
teknik medik – SIP-
kedaruratan dan kejiwaan baik yang ditemukan di wahana
Kesepakatan awal)
pada anak, dewasa dan lanjut
usia

Melakukan kegiatan ilmiah


medik berupa diskusi kasus, Ketrampilan Medik yang
Melakukan kegiatan kesehatan
presentasi kasus dan diskusi diwajibkan pemasangan infus,
masyarakat baik didalam
tentang masalah atau kasus pemasangan kateter,
maupun diluar gedung.
yang ditemukan selama pertolongan persalinan
Kegiatan ini terutama
menjalanka internsip serta normal, menjahit luka,
dilakukan di Puskesmas
pengisian buku log dan borang pemasangan NGT, Bedah minor
internsip lainnya
KEGIATAN PESERTA PIDI DI RAWAT INAP
SEBAGAI CONTOH

Membuat &
melengkapi Melakukan
Menerima Rekam Menangani Mengikuti
follow-up
Medik pasien kegawat - visitasi
pasien baru yang pasien baru
daruratan dokter
baru. ditangani yang
pasien. spesialis.
bersama ditangani.
DPJP.
PENJADWALAN KEGIATAN

Kegiatan dilakukan selama 12 bulan di wahana Internsip berupa kegiatan 8 bulan di ruang
rawat inap, rawat jalan
(poliklinik) dan UGD Rumah Sakit, serta 4 bulan di Puskesmas
Provinsi DKI Jakarta,4 bulan RS (UGD&Ranap),4 bulan PKC (UKP 80%&UKM20%),4 bulan
PKK (UKM80%&UKP20%)
1.Puskesmas, 4 bulan
1.Rumah Sakit, 8 bulan
2.Rawat Jalan dan Rawat Inap
2.Rawat Jalan & Rawat Inap
Medik
3.Poli umum (20%)
Bedah
4.Kunjungan rumah
Perinatal dan Kebidanan
5.Paliatif
Kejiwaan
6.Ceramah kesehatan
UGD
7.Dinas luar
CONTOH JADWAL KEGIATAN PESERTA PIDI

NO WAHANA BAGIAN/INSTALASI BULAN KE

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 RUMAH SAKIT Rawat Jalan dan
Rawat Inap
- Medik
- Bedah
- Kejiwaan
2 RUMAH SAKIT UGD/EMERGENCY

3 PUSKESMAS - Poli Umum/BP


- Kunjungan Rumah

- Kegiatan Paliatif

- Ceramah
Kesehatan
- Dinas Luar
TATA TERTIB DAN KETENTUAN

1. Internsip dijalani selama 1 (satu) tahun, dapat diperpanjang bila sasaran akhir
yang ditentukan belum dapat tercapai
2. Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) adalah program nasional, sehingga
dokter peserta PIDI dapat ditempatkan diseluruh provinsi dalam wilayah
NKRI.
3. Peserta PIDI dalam 1 (satu) Kelompok tidak boleh bertukar tempat.
4. Peserta PIDI wajib mengikuti Pembekalan PIDI di Provinsi dan
Kabupaten/Kota/Wahana
5. Seluruh peserta PIDI diwajibkan mengikuti : Orientasi PIDI di wahana, Proses
kredensialing oleh Komite Medik, Evaluasi kesehatan oleh pendamping PIDI
dan pembuatan kesepakatan awal
6. Ketentuan jam kerja bagi peserta PIDI:
 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 6 hari kerja
 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg untuk 5 hari kerja
TATA TERTIB DAN KETENTUAN

7. Pengaturan Pakaian Kerja :


 Peserta PIDI wajib menggunakan pakaian sopan
 Rapi dan pantas serta berpenampilan rapi
 Peserta PIDI wajib menggunakan jas dokter, tanda pengenal yang
dikeluarkan oleh wahana.
 Pada saat bertugas di UGD, dimungkinkan memakai pakaian jaga
khusus sesuai wahana masing2

8. Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:


 Peserta PIDI mendapatkan akomodasi selama bertugas di Wahana
sesuai ketentuan perundangan dan kemampuan pemerintah
daerah/wahana setempat
 Untuk keamanan & kenyamanan, peserta PIDI disarankan bertempat
tinggal dekat dari wahana.
TATA TERTIB DAN KETENTUAN
9. Pengaturan BBH, honorarium dan imbal jasa
 Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan.
 BBH Peserta akan dibayarkan langsung ke rekening masing- masing Peserta
PIDI
 Peserta PIDI yang meninggalkan pelaksanaan PIDI karena izin lebih 1 bulan,
BBHnya akan dibayarkan kembali setelah ijin selesai & mengajukan
permohonan untuk mengikuti PIDI lagi.
 KIDI tidak menyediakan honorarium dan imbal jasa lain.
 Peserta PIDI tidak dibenarkan menerima ajakan kerja sama, berpraktek
mandiri, termasuk menerima komisi atau hadiah yang mengikat Peserta
PIDI,atau ikut politik praktis.
 Pajak dibayar oleh negara
 Peserta memdapatkan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan(premi asuransi
dibayarkan oleh Pemerintah)
 Peserta mendapatkan jaminan kecelakaan kerja dan kematian dari BPJS
Ketenagakerjaan(premi asuransi dibayarkan oleh Pemerintah)
TATA TERTIB DAN KETENTUAN
10. Pengaturan hari libur dan izin
 Ketentuan hari libur mengikuti kalender nasional ketentuan yg berlaku di wahana
 Peserta tidak boleh meninggalkan tugas kecuali dg izin tertulis kpd Pendamping &
Pimpinan Wahana
 Meski dalam status libur, jika meninggalkan Wahana (Kota/Kabupaten), harus tetap
izin (lisan atau tertulis)
 Tidak ada cuti ,namun diberi ijin,jika ada keperluan yang penting.
 Ijin harus diganti ,max ijin 3 bulan,jika lebih peserta harus mengulang dan
mengembalikan BBH.
 Terdapat 2 jenis ijin :
- Izin khusus untuk keperluan menikah,sakit,duka cita diganti dengan
pengurangan hari sebesar 4 hari
- Izin lainnya (ibadah, melahirkan, ikut seminar, atau kedinasan) harus diganti
penuh tidak ada pengurangan hari.
 Jika ijin lebih dari 1 bulan, maka permohonan ijin dapat ditembuskan kepada KIDI
Provinsi dan KIDI Pusat
 Penggantian hari ijin dilakukan setelah PIDI selesai
TATA TERTIB DAN KETENTUAN

11. Pengaturan tugas jaga:


 Tugas jaga diatur bersama oleh Pendamping dan Peserta PIDI, sesuai
ketentuan Wahana
 Peserta PIDI wajib mengikuti no.1
 Pengganti dan Penggantian Tugas Jaga diajukan secara tertulis dan
disetujui Pendamping serta tidak boleh secara berturut-turutan
 Pengaturan kewajiban simpan rahasia

12. Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :


- Harian
- Tugas Jaga
- Kegiatan Ilmiah
- Kegiatan lapangan/luar gedung
TATA TERTIB DAN KETENTUAN
13. Pengaturan Penyelesaian Tugas dan Laporan
 Mengisi buku log
 Membuat 5 laporan kasus
 Melakukan Prosedur Ketrampilan Medik
 Laporan pelayanan/kegiatan Puskesmas
 Laporan penyuluhan di Puskesmas.
 Membuat Mini Project di Puskesmas.
14. Dalam pelaksanaan PIDI yang sedang berjalan, peserta PIDI tidak
diperkenankan mengajukan pindah relokasi ke wahana yang lain, kecuali
dengan alasan yang tepat (Mis.sakit) dan mendapatkan rekomendasi
persetujuan dari KIDI Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi yang
dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat.
15. Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap bekerja atau sekolah atau
menjadi CPNS atau ditugaskan instansi lain pada saat menjalankan PIDI. Jika
memilih Sekolah/Studi lanjutan/CPNS, harus mengundurkan diri dari PIDI
TATA TERTIB DAN KETENTUAN

16. Peserta dilarang menulis,memuat,mendiskusikan,mengup-


load, di media social seperti, FB,WA, Telegram,Line dll tentang
pasien,penyakit pasien,kondisi pasien,foto pasien, ataupun
masalah masalah terkait dengan pelayanan kesehatan yang
diberikan Wahana,masalah pendamping dan
pendampingan,maupun tentang kondisi sarana dan prasarana
Wahana..
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB
Pelanggaran ringan
1 - Terlambat hadir,pelanggaran disiplin>3x
- Pelanggaran mengisi absensi >1x

Pelanggaran sedang
2 - Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
- Tidak sopan/melanggar etika.
- Tidak bersedia melaksanakan tugas & kewajiban sebagai Peserta PIDI
(termasuk tidak hadir tanpa berita 3x berturut2)

3 3 Pelanggaran Berat
- Pemalsuan tanda tangan, Laporan, atau Informasi.
- Melaksanakan pekerjaan yang bukan/ tidak sesuai Kompetensinya.
- Menghilangkan dan memanipulasi data rekam medik
- Membocorkan rahasia pasien.
- Berbuat asusila.
- Membuat onar, berkelahi sesama peserta/teman sejawat.
- Membuat onar di medsos,menceriterakan ttg kejelekan PIDI
KLASIFIKASI PELANGGARAN TATA TERTIB

Sangsi atas Pelanggaran berupa Sangsi Administratif


(Permenkes No 39/th 2017) berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran Tertulis
c. Diberhentikan sebagai Peserta PIDI

Sangsi atau Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI :


 Pelanggaran Ringan : Peringatan/Teguran lisan dari Pendamping dan Koordinator
Wahana
 Pelanggaran Sedang: Teguran tertulis Pendamping dan Koordinator Wahana, cc
KIDI Provinsi, berupa : Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja atau
Pembuatan makalah di akhir PIDI dan dipresentasikan di Wahana
 Pelanggaran Berat : Teguran tertulis Pendamping dan Koordinator Wahana cc KIDI
Provinsi dan Pusat, berupa : Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja dan
atau bisa diberhentikan dari PIDI
HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017

(1) Peserta program Internsip


mempunyai HAK: (2) Bantuan biaya hidup
dasar dan transportasi
a. mendapat bantuan biaya hidup ,
transportasi, dan/atau tunjangan;
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a
b. mendapat perlindungan hukum sepanjang ditanggung oleh Menteri.
ematuhi standar kompetensi, standar profesi,
dan standar pelayanan;

c. mendapat pendampingan dari dokter


yang telah memenuhi kualifikasi sebagai
pendamping;
d. mendapat fasilitas tempat tinggal;
e. mendapatkan jaminan
kesehatan dan ketenagakerjaan.
HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017
(3)

(3) Komponen BBH dan transportasi


sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan bidang
keuangan.
(4) Selain BBH dan transportasi yang
diberikan oleh Menteri sebagaimana
dimaksud pada ayat (2),Pemerintah
Pusat,Pemerintah Daerah dan Wahana
Internsip dapat memberikan
Insentif,tunjangan dan/atau fasilitas lainnya
kepada Peserta Program Internsip sesuai
dengan kemampuan keuangan masing-
masing.
HAK DAN KEWAJIBAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2017

Bekerja sebagai dokter sesuai Standar Kompetensi ,standar pelayanan,standar profesi

Bekerja sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Dokter di Fasyankes Primer

Wajib mengikuti ketentuan yang sudah diatur dalam PIDI, 8 bulan di RS dan 4 bulan di
Puskesmas

Mengintegrasikan pengetahuan,ketrampilan,sikap dalam Pendidikan dalam pelayanan


kesehatan

Mengembangkan ketrampilan praktik kedokteran pelayanan kesehatan primer,


promotive dan preventive.

Aktif dalam pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan& bersedia ditempatkan


diseluruh wilayah Indonesia.
PARAMETER PEMANDIRIAN DAN PEMAHIRAN

Bekerja sebagai dokter sesuai


Standart Kompetensi Dokter Check list penilaian
Indonesia dan STR kewenangan kinerja terpenuhi
Internsip

Mampu melakukan diagnosa Target UKM sesuai


penyakit sesuai Permenkes Nomor dengan tupoksi
514 tahun 2015 tentang Panduan PKM dan Mini
Klinis Dokter di Fasyankes Primer Project terpenuhi

Target pasien UKP,


ketrampilan klinis,
Mempunyai tanggung jawab
laporan kasus,
medikolegal
jumlah dan distribusi
pasien terpenuhi
PENILAIAN PESERTA PIDI

• Penilaian peserta PIDI adalah penilaian kinerja dan dilakukan oleh


pendamping PIDI
• Secara informal pendamping PIDI memperoleh masukan dari
pemangku kepentingan terkait, antara lain sejawat lain, tenaga
kesehatan lain, masyarakat dan pasien
• Penilaian kinerja Peserta PIDI didapat dari
1. Observasi oleh pendamping PIDI & pemangku kepentingan terkait
kinerja Peserta PIDI terhadap : - Perilaku
- Kompetensi medik
- Komunikasi
- Kepribadian & Profesionalisme
2 . Penilaian buku log(target kasus dan tindakan medis),laporan
kasus, UKM (laporan kegiatan&penyuluhan),Project Mini.
3. Kehadiran
KINERJA PESERTA PIDI

 Kinerja Peserta PIDI yang dipantau oleh pendamping PIDI


meliputi:
Kinerja profesional sesuai penugasan yang diberikan, dengan
acuan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI 2012)

Perilaku profesional sebagai bagian dari Standar Kompetensi


Dokter Indonesia (SKDI 2012)

Pendamping PIDI melakukan pemantauan:


 Langsung
 Tidak langsung (laporan dan catatan)
KINERJA PESERTA PIDI

Kinerja Perilaku
Profesional Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik Etika profesi
(UKP)

Manajemen/
Pengelolaan pasien Hubungan antar
(UKP) dan program personal
(UKM)
INDIKATOR KINERJA PESERTA PIDI

Indikator Target Keterangan


Perilaku • Tidak ada pelanggaran disiplin
• kehadiran (Ijin harus diganti)
• aktif
• argumentatif
• Tidak ada tugas yang dilalaikan

Kinerja Klinis • UKP sejumlah 400 kasus - Komposisi bervariasi umur,


• 5 laporan kasus, 1 dipresentasikan jenis kelamin dan kelompok
• 100 ketrampilan klinis UKP
UKM sejumlah 7 kegiatan termasuk miniproject Minimal 1 kali

Komunikasi Tidak ada keluhan tentang komunikasi peserta

Kepribadian & Tidak ada keluhan tentang tanggungjawab, manajemen waktu


profesionalisme dan pengelolaan rekam medik
INDIKATOR KINERJA UKP

Indikator kerja di Wahana RS


(UGD/ poli/ ruangan)
Indikator yang digunakan:
• Jumlah , komposisi kasus dan diagnose kasus
• Laporan kasus dalam format laporan kasus
• Jumlah tindakan medik

Ukuran:
 400 kasus
 5 Laporan Kasus, 1 dipresentasikan di Forum Ilmiah RS
 100 tindakan medik
Capaian kasus UKP:
• Setiap peserta wajib melaporkan dalam buku log,
400 kasus yang ditangani selama magang di
wahana rumah sakit
• Komposisi kasus meliputi jenis kelamin pasien,
kelompok umur, klasifikasi kasus:
 Kelompok kasus medis
 Kelompok kasus bedah
 Kelompok kasus kegawatdaruratan
 Kelompok kasus kebidanan dan perinatal
 Kelompok kasus kejiwaan
 Kelompok kasus medikolegal
• Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus : minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter : minimal 5x/setahun
- Menjahit luka : minimal 10x/setahun
- Bedah Minor : minimal10x/setahun
- Memasang NGT, minimal 2x/setahun
- Menolong partus normal : minimal 2x/th
• Tindakan medis tercatat dibuku log atau secara online
dan ditandatangani pendamping /dokter jaga/DPJP
• Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja
UKP,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmas dan
jika tidak terpenuhi juga saat di PKM,maka Peserta PIDI
wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
INDIKATOR KINERJA UKM

Capaian kasus UKM:


• Setiap peserta wajib melaporkan dalam buku log Puskesmas, 6 jenis
kegiatan UKM termasuk Implementasi PIS-PK, yang diikuti selama
magang di wahana Puskesmas
• Klasifikasi kegiatan yang wajib diikuti dan dilaporkan adalah:
 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 Upaya Kesehatan Lingkungan
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KB)
 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
 Upaya surveillance, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular dan Tidak Menular
 Upaya Pengobatan Dasar (20%)
 Mini project ,penelitian sederhana dan singkat dengan pendekatan
lingkaran pemecahan masalah (DATA PRIMER)
Capaian kasus UKM:
INDIKATOR KELUARGA SEHAT (PIS-PK)
Program Gizi,Kesehatan Ibu & Anak
- Keluarga mengikuti KB
- Ibu melakukan persalinan di Faskes
- Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
- Bayi diberi ASI eksklisif selama 6 bulan
- Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita tiap bulan
Pengendalian Penyakit menular dan Tidak menular
- Penderita TB Paru berobat sesuai standar
- Penderita hipertensi berobat teratur
- Penderita jiwa berat tidak ditelantarkan.
Perilaku dan kesehatan lingkungan
- Tidak ada anggota keluarga yang merokok
- Keluarga mempunyai terhadap air bersih.
- Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
- Sekeluarga menjadi anggota JKN
Proyek Mini:
- Setiap peserta PIDI wajib membuat satu proyek mini

- Cakupan Kegiatan penelitian sederhana&singkat yang bertujuan untuk


mengidentifikasi, analisis, atau pemecahan suatu masalah kesehatan
masyarakat yang dihadapi oleh Puskesmas tempat peserta magang.

- Kegiatan proyek mini:


Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaporan

- Judul Utama Proyek Mini : dapat satu Topik dalam satu Kelompok Besar
peserta,yang pelaksanaannya dilakukan per Kelompok sesuai stase Puskesmas,
dengan pendekatan lingkaran pemecahan masalah ,secara berkesinambungan dan
setiap Peserta PIDI membuat laporan sesuai topic yang diteliti .
Misalnya:
Topik Utama : Penanggulangan Diare di Puskesmas A
- Kelompok 1 : Identifikasi Penderita Diare
dr.A: Identifikasi Penderita Diare didesa A
dr.B: Identifikasi Penderita Diare didesa B dst

- Kelompok 2: Penyebab Diare


dr.E : Penyebab diare didesa A
dr.F : Penyebab diare didesa B dst

- Kelompok 3 : Intervensi dan Solusi


dr.K : Intervensi dan Solusi diare didesa A
dr.L : Intervensi dan solusi diare didesa B dst
PELAPORAN PESERTA PIDI

Laporan2 kegiatan Peserta PIDI dimasukkan dalam Buku Log Rumah


Sakit dan Puskesmas secara on-line
• Jenis-jenis pelaporan peserta PIDI adalah:
 Pelaporan kinerja di Wahana RS:
 Laporan UKP
 Laporan Kasus
 Laporan Tindakan medis/Ketrampilan medik
 Laporan kegiatan lainnya (asisten operasi dll)
 Pelaporan kinerja di Wahana Puskesmas:
 Laporan kegiatan UKM
 Laporan pelayanan
 Laporan penyuluhan
 Laporan Proyek Mini
 Laporan kegiatan lainnya (Bakti social dll)
RESUME EVALUASI KINERJA PESERTA
Pada akhir stase setiap hasil kegiatan UKP dan UKM, capaian kinerja nya diberikan penilaian : A . Baik
B . Cukup
C . Kurang.
Misalnya : Wahana Rumah Sakit
 Capaian 400 kasus : A
 Laporan kasus : A
 Presentasi kasus : A
 Pemasangan Infus : B
 Pemasangan kateter : A
 Menjahit luka : A
 Bedah Minor : A
 Pemasangan NGT : A • Capaian Kinerja di Wahana PKM
 Menolong Partus Normal : A  UKP : A
 Kegiatan lainnya : A  UKM : A
EVALUASI PESERTA PIDI

• Penekanan pada buku log dan konsultasi


Mingguan dengan pendamping

• Membahas laporan jumlah dan distribusi kasus yang


2 mingguan telah ditangani, laporan kasus ,judul laporan kasus dan
mini project sdh didaptkan
• Membahas laporan kasus; sangat dianjurkan dalam
Bulanan bentuk presentasi dihadapan semua peserta dan
pendamping..Raport peserta
• Rekapitulasi 1-4 dengan umpan balik dan pembahasan
Catur wulan I, II dan III kemajuan serta berbagai masalah dan kendala peserta
 format penilaian kinerja

• Sidang evaluasi akhir, pengambilan keputusan.


Akhir program
PENERTIBAN STSI&SURAT TANDA REGISTRASI

Peserta yang telah menyelesaikan seluruh


internsip akan mendapatkan Surat
Laporan Pelaksanaan Internsip yang:
Pada akhir penugasan, Pendamping • ditandatangani oleh Pendamping dan
melakukan penilaian Evaluasi Akhir Koordinator Wahana
Kinerja Peserta untuk memastikan • SLPI menjadi dasar KIDI Propinsi untuk
pencapaian tujuan program internsip menerbitkan Surat Rekomendasi
Penerbitan Surat Tanda Selesai
Internsip (STSI)

Komite Internsip Dokter Indonesia


Pusat menerbitkan STSI dan Konsil Kedokteran Indonesia akan
mengirimkan Rekomendasi menerbitkan Surat Tanda Registrasi
penerbitan STR ke KKI
Singkatan – Singkatan
KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi
KBD/KBDI : Kurikulum Berbasis Disiplin/Kurikulum Berbasis Disiplin Ilmu
WFME : World Federation of Medical Education
BME : Basic Medical Education
PGME : Post Graduate Medical Education
CPD : Continuing Professional Development
SPICES : Student centered. Problem based. Integrated. Community. Elective/Early
exposure to clinic. Systematic
SISDIKNAS : Sistem Pendidikan Nasional
KDI : Kolegium Dokter Indonesia
HC : Health Center
SKDI : Standar Kompetensi Dokter Indonesia
SPPDI : Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia
SLPI : Surat Laporan Pelaksanaan Internsip
STSI : Surat Tanda Selesai Internsip
UKMPPD : Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP : Upaya Kesehatan Perorangan
TERIMA KASIH

KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA (KIDI) PUSAT


2018 - 2020

Anda mungkin juga menyukai