Oleh:
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan anugerahNya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Observasi Lapangan yang telah diberikan kepada kami.
Kami juga berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam penyusunan
laporan observasi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan observasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami selaku pemilik mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa akan datang.
Akhir kata, kami ucapkan semoga laporan observasi ini bermanfaat bagi kita semua dan kami
selaku penulis dan bagi pembaca saya minta maaf jika terjadi kesalahan. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Batu bata adalah salah satu bahan material pada bangunan. Batu bata menjadi material yang
selalu hadir dalam setiap aktivitas pembangunan. Pemakaian batu bata bersama dengan semen
dan pasir, mampu menghasilkan dinding yang kokoh. Apalagi jika perpaduan bahan-bahan
tersebut dilakukan dengan rasio yang tepat dan disertai pemakaian tenaga ahli yang terampil.
Pemanfaatan batu bata pada dinding dapat digunkan pada dua macam desain, yaitu batu bata
dengan finishing plasteran dan bata yang dipasang dengan sistem bata ekspos. Kedua desain
dinding ini akan mempengaruhi pemilihan jenis batu bata. Untuk itu harus lebih mengenal batu
bata itu sendiri.
Penggunaan batu bata merah pada pemasangan dinding memang sedikit lebih mahal karena
jumlahnya digunakan cukup banyak, dan waktu pemasangan lebih lama, tetapi masyarakat
indonesia tetap memilih bata merah karena dapat meredam panas yang berlebihan. Berbeda
dengan batako, jika dilihat dari harga dan efesiensi waktu, menggunakan batako akan
menghemat biaya, tetapi penggunaan batako bata dinding akan mengakibatkan suhu ruangan
menjadi lebih panas.
B. Tujuan
Adapaun tujuan dari penulisan makalah critical review ini adalah sebagai berikut:
C. Waktu penelitian
Penelitian yang kami laksanakan dilakukan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 20 Oktober 2019
Pukul : 11.00-selesai
BAB II
PEMBAHASAN
Industri batu bata merupakan industri yang memanfaatkan tanah sebagai bahan baku utama. Dalam
pabrik ini yang dimaksud dengan industri batu bata menurut pemilik itu sendiri yaitu suatu proses
produksi yang didalamnya terdapat perubhan bentuk dari benda yang berupa tanah liat menjadi
bentuk batu bata itu sendiri sehingga bergaya guna.
Adapun industri ini memeliki ciri industri rumahan seperti biasanya yaitu :
1) Modal kecil
2) Usaha milik pribadi
3) Jumlah tenaga kerja relatif sedikit
Nama industri yang kami datangi adalah “Batu Jaya”. Industri ini terletak dijalan Gambir Psr. III,
kec. Percut sei ruan, Deli serdang. Industri batu jaya ini adalah industri yang merupakan industri
yang mengelola pembuatan batu bata merah. Industri ini berdiri selama 10 tahun lalu hingga
ekarang. Industri yang dikelola oleh pemilik nya ini adalah insutri rumahan yang hanya memilki
sedikit pegawai tetap, dikarenakan pemesanan batu bata pada industri ini tidak cenderung besar.
Adapun bahan dari batu bata ini sedniri adalah tanah liat.
2. Peralatan
Untuk peralatan yang digunakan dalam pembuatan batu bata di industri “Batu Jaya” ini adalah
antara lain :
a) Mesin penggiling
b) Mesin pencetak
c) Tungku pembakaran
Adapun tahapan produksi dari batu bata ini sendiri anatara lain sebagai berikut:
1. Pertama carilah lahan tanah liat, jangan terlalu banyak mengandung pasir (tanah yang
banyak mengandung pasir akan mengurangi kekuatan dari batu bata).
2. Bersihkan tanah liat dari sisa sampah yang ada, seperti rumput, batu-batu kecil, dsb.
3. Rendam tanah liat ke dalam suatu lubang yang telah dibuat minimal 15 jam sebelumnya.
4. Lalu buang air tersebut sampai kering, setelah itu haluskan tanah liat dengan menggunakan
mesin penggiling.
5. Setelah digiling, masukkan tanah liat ke dalam mesin pencetak (jangan lupa menabur
sedikit abu dicetakan agar tidak lengket)
8. Selama proses pembakaran, disarankan untuk melakukan penyiraman dengan sekam pada
bagian atas pembakaran agar batu bata masak secara sempurna.
Industri “Batu Jaya” ini memliki lahan yang tidak terlalu besar. Lahan yang digunakan terbagi
menjadi 3 bagian. Bagian pertama dipergunakan untuk memproduksi batu bata itu sendiri. Pada
lahan ini terdapat alat mein penggiling serta sumber dari tanah liat yang digunakan untuk batu bata
itu sendiri. Kemudian pada bagian dua, adalah lahan tungku pembakaran. Pada lahan ini, terdapat
tungku pembakaran yang digunkan untuk membakar batu bata yang sudah dicetak. Kemudian
terakhir adalah lahan penyimpanan dan penjemuran. Pada lahan ini batu bata yang telah diselesai
dicetak an dibakar disusun rapi kemudian ditutupi oleh pelastik yang lebar. Dari lahan inilah batu
bata yang siap jadi dipasarkan.
BAB III
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Kunjungan Industri
Kelompok :
Nama anggota :
1. Berkat Waruwu
2. Fir Jariahny Syofa Pandjaitan
3. Juliana Ritonga
4. Laurenta Uli Sinurat
Batu Bata
3. Pesifikasi poduk Tidak Ada
4. Volume produksi Jumlah atau volume yang dibuat (jika bisa diperoleh/dihitung)
: Per-hari : 30 buah
Bahan : Sebagian
6. Teknologi Produksi Uraikan atau sebutkan teknologi produksi secara seningkat
meliputi :
1. Bahan :
2. Alat :
Sama seperti sub Bab sebelumnya
3. Proses/tahapan :
Sama seperti sub Bab sebelumnya
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi kami, maka dapat kami simpulkan, industri rumahan “Batu
Jaya” ini kurang banyak dikenal oleh masyarakat. Karena tempat pabrik yang kurang
strategis. Juga pemasarannya yang kurang luas. Industri ini juga tbelum termasuk industri
yang besar, dikarenakan kapsitas produktivitas hasil yang ada tidak sebanding dengan apa
yang ingin dicapai.
B. Saran
Adapun saran penulis kepada pemilik uaha adalah, ada baiknya pemilik usaha lebih
mengembangkan pemasaran yang ada pada pabrik tersebut.