OLEH :
KELOMPOK 5
1. AZIZAH ( 201651410 )
2. DEWI FEBRINA PURBA ( 201651220 )
3. ELISABETH ENJELINA ( 201651248 )
4. FILA ROSTIKA ( 201651243 )
5. FITRI MULYASARI ( 201651178 )
6. INTAN PRATIWI ( 201651257 )
7. NUR SAYIDAH ( 2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatnya kepada kita
semua. Rasa syukur itu dapat kita dengan cara memelihara lingkungan dan mengasah
akal budi kita kita untuk memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan sebaik baiknya.
Jadi, rasa syukur itu harus senantiasa kita wujudkan dengan rajin belajar dan
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, kita akan menjadi
generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar. Makalah ini yaitu Materi
“Kosmetologi” tentang “ Masker pell off anti aging”.
Segala usaha telah kami lakukan untuk menyelesaikan makalah ini. Namun
dalam usaha yang maksimal itu kami menyadari tentu masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami menharap kritik dan saran dari semua pihak yang 2ias
kami jadikan sebagai motivasi.
Penyusun
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Alpukat adalah buah yang terkenal karena mengandung lemak tak jenuh
tunggal yang aman bagi kesehatan tubuh. Selain lemak baik di dalamnya, alpukat
juga mengandung vitamin A, B, C, E, dan K serta karbohidrat, protein, folat dan
magnesium. Berikut adalah khasiat buah alpukat yang bisa Anda dapatkan, di
antaranya: menjaga kesehatan jantung, menjaga kesehatan rambut, mencegah kanker,
membantu perkembangan otak cantik, menjaga kesehatan mata, membantu menyerap
nutrisi, meningkatkan kesehatan pencernaan,
Buah ini mengandung hydrating fats, fatty acids, dan vitamin E yang baik
untuk menjaga kelembapan kulit juga mencegah penuaan dini. Tidak hanya dapat
dikonsumsi secara langsung, buah alpukat juga dapat Anda tambahkan dalam ritual
perawatan kecantikan seperti masker wajah ataupun perawatan rambut.
3
off yang memiliki kandungan ekstrak buah jeruk juga bersifat antiaging dan
dapat menghaluskan kulit kulit.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1 . Tanaman Alpukat
B. Deskripsi tanaman
Akar alpukat
Sitem perakaran tanaman alpukat adalah tunggang dengan panjang antara 5-
10 m. Akar alpukat ada yang menyebar luas di permukaan tanah dengan
panjang mencapai 5-6 m bahkan lebih. Akar tanaman alpukat berfungsi untuk
menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah, selain itu juga untuk menopang
tubuhnya agar tetap berdiri kokoh.
Batang alpukat
Tanaman alpukat memiliki bataang dengan penampakan berbentuk bulat
memanjang dengan ukuran panjang 5-10 meter, warnanya kecoklatan, batang
berkayu dan keras serta memiliki lapisan kulit yang keras. Batang alpukat
memiliki banyak percabangan dan ranting.
5
Daun alpukat
Tanaman alpukat memiliki sistem perdaunan tunggal dengan penampakan,
seperti warna daun hijau hingga kemerahan, bentuknya bulat telur atau oval,
pangkal daun meruncing, bagian tepi daun rata dan menggulung ke atas,
ukuran panjang daun sekitar 10-20 cm dan lebarnya sekitar 3-10 cm, dan
permukaan daun halus. Sistem pertulangan daun alpukat adalah menyirip.
Bunga alpukat
Tanaman alpukat memiliki bunga majemuk dan memiliki kelamin ganda.
Bunga berbentuk hampir seperti bintang, dan berwarna kekuningan dan
kehijauan. Bunga muncul dari ketiak daun atau ranting dalam bentuk malai.
Penyerbukan bunga dibantu oleh angin, hujan, dan serangga atau binatang
yang berada disekitarnya.
Buah alpukat
Tanaman alpukat memiliki buah berbentuk buni atau bolat oval dengan
panjang 10-20 cm. Buah alpukat berwarna kehijauan, kekuningan, dan pada
permukaan kulit buah terdapat bintik-bintik halus berwarna keunguan. Buah
alpukat berdaging cukup tebal berwarna kuning (tua) dan hijau (muda),
memiliki biji tunggal berwarna putih dan berbentuk bulat.
Biji alpukat
Biji alpukat berada di dalam buah berbentuk bulat telur atau oval, berwarna
putih, dan diameter 2,5-5 cm. Biji merupakan sebagai alat perbanyakan diri
secara alami pada tanaman alpukat. Biji akan berkecambah jika jatuhnya tepat
pada kondisi tanah yang baik dan subur serta cukup air.
6
C. Kandungan buah Alpukat
Kandungan Gizi
Berikut ini kandungan nutrisi atau gizi dalam buah alpukat :
Karbohidrat 8,5g –
Air 73% –
Protein 2g –
Gula 0,7% –
Serat 6,7% –
Lemak 14,7% –
Vitamin A 7µg 1%
Vitamin D 0µg –
Vitamin B5 (Panthothenic
1,39mg 28%
acid)
Choline 14,2mg 3%
Kalsium 12mg 1%
7
Zat besi 0,55mg 7%
Magnesium 29mg 7%
Fosfor 52mg 7%
Sodium 7mg 0%
Manganese 0,14mg 6%
Selenium 0,4µg 1%
Serat, mineral, vitamin dan senyawa tumbuhan yang terkandung dalam buah
alpukat memberikan banyak sekali manfaat bagi kesehatan manusia,
diantaranya :
Buah alpukat terkandung sejumlah nutrisi penting untuk wanita hamil &
menyusui, misalnya (serat,folat,lemak tak jenuh, dan antioksidan).
8
Pengendalian kadar gula darah serta mendukung penurunan berat badan
Buah alpukat adalah sumber anti oksidan yang bisa melindungi sel-sel tubuh
manusia terhadap rusaknya radikal bebas, jadi menurunkan risiko penyakit
kanker.
Buah alpukat ini mengandung serat tinggi jadi bisa membantuk sistem
pencernaan dalam tubuh kita serta membantu mengatasi sembelit.
Lemak tak jenuh (monosaturated fats) dalam buah alpukat bermanfaat dapat
meningkatkan warna kulit &penampilan. Lemak tak jenuh tunggal adalah
nutrisi penting dalam menjaga tingkat kelembutan lapisan epidermis jadi
terlihat lembut dan sehat.
9
2 . Kulit
A. Anatomi kulit
a. Epidermis
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yangmenarik
karena kosmetik dipakai pada epidermis itu. Meskipun terdapat
10
beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, tetapi
tetap penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama. Dengan
adanya kemajuan teknologi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik medik.
b. Dermis
Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam berbagai
bentuk dan keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut
kalogen dan elastis, yang berada didalam substansi dasar yang
11
bersifat koloid dan terbuat dari gelatin mukopolisakarida, serabut kalogen dapat
mencapai 72 persen dari keseluruhan bobot kulit manusia bebas
lemak. Di dalam dermis terdapat adneksa-adnesksa seperti folikel rambut,papila
rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut,
ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut lemak
yangterdapat pada lapisan lemak kulit (subkutis/hipodermis).
c. Hypodermis (Subkutan)
Lapisan hipodermis adalah lapisan kulit paling terdalam, yang juga sering
disebut dengan lapisan subkutan atau subkutis. Lapisan subkutan mengandung
lemak paling banyak untuk melindungi tubuh serta membantu tubuh untuk
menyesuaikan diri dengan suhu luar. Hipodermis juga berperan sebagai
pengikat kulit ke otot dan berbagai jaringan yang ada di bawahnya.
Namun jangan khawatir, lemak yang terdapat dalam lapisan ini tidak sama
dengan lemak viseral yang jahat akibat gaya hidup yang buruk. Lapisan lemak
dalam lapisan subkutan akan selalu berada di bawah kulit. Jumlahnya pun bisa
bervariasi pada setiap individu tergantung dari komposisi lemak dalam tubuh.
Selain mengandung lemak, di lapisan ini juga terdapat banyak pembuluh darah.
3. Klasifikasi Kulit
Pada umumnya keadaan kulit dibagi menjadi 3 jenis yaitu kulit kering,kulit
normal, dan kulit berminyak. Kulit kering adalah kulit yang kadar airnya kurang,
kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi dan kadar minyak yang
rendah sampai normal, sedangkan kulit berminyak adalah kulit
dengankadar minyak dan air yang tinggi.
a) Ciri-ciri yang terlihat pada kulit kering: kulit kusam, bersisik, mulai
tampakkerutan-kerutan, dan pori-pori tidak terlihat.
12
b) Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal: kulit tampak segar dan
cerah;cukup tegang dan tekstur halus; pori-pori terlihat, tetapi tidak terlalu
besar;kadang terlihat berminyak di bagian dahi, dagu, serta hidung.
c) Ciri-ciri yang terlihat pada kulit berminyak: tekstur kulit kasar
danberminyak; pori-pori besar; mudah kotor dan berjerawat.
4. Masker
A. Definisi Masker
B. Jenis-Jenis Masker
1.Masker Serbuk
13
adalah campurkan 1 sendok makan masker serbuk dengan air mawar
secukupnya, kemudian aduk sampai rata dan oleskan pada wajah, leher,
pundak dan dada bagian atas dengan menggunakan kuas khusus untuk
masker yang halus. Arah pengolesan sebaiknya dari bawah ke atas dan
biarkan sampai mengering yaitu sekitar 15menit. Pada saat mengangkat
masker yang telah mengering di bagian wajah, masker jangan
langsung diangkat dengan handuk, basahi dahulu bagian yang
tertutup masker hingga masker kembali basah, baru diangkat
dengan menggunakan waslap atau handuk yang lembab hangat sampai
bersih.
Masker Krim
3.Masker Gel
Masker gel juga termasuk salah satu masker yang praktis, karena
setelah kering masker tersebut dapat langsung diangkat tanpa perlu
dibilas. Masker gel biasa dikenal dengan sebutan masker peel-off. Manfaat
maskergel antara lain dapat mengangkat kotoran dan sel kulitmati
sehingga kulit menjadi bersih dan terasa segar. Masker gel juga
dapat mengembalikan kesegaran dan kelembutan kulit, bahkan dengan
14
pemakaian yang teratur,masker gel dapat mengurangi kerutan halus
yang adapada kulit wajah. Cara kerja masker peel-off ini berbeda
dengan masker jenis lain. Ketika dilepaskan, biasanya kotoran
serta kulit ari yang telah mati akan ikut terangkat.Fungsi masker peel-off
sama dengan scrub cream/krim pengelupas. Karena itu jika memilih
menggunakan maskerpeel-off sebaiknya tidak bersamaan pemakaiannya
dengan pengelupasan /peeling/scrubbing. Beri selang waktu minimal
7 hari untuk melakukan keduanya. Jika tidak, kulit akan mengalami
pengelupasan dua kali dengan tenggang waktu relatif singkat yang tidak
cukup untuk melakukan regenerasi. Akibatnya kulit justru akan tampak
kusam dan tidak berseri.
15
lapisan film yang tipis dan transparan pada kulit muka. Setelah
berkontak selama 15 hingga 30 menit, lapisan tersebut diangkat dari
permukaan kulit dengan cara.
Masker membentuk tembus terang (transparan) pada kulit. Bahan dasar adalah
bersifat jeli dari gum, tragakan, lateks dan biasanya dikemas dalam tube.
Penggunaanya langsung diratakan pada kulit wajah. Adapun cara
mengangkatnya dengan cara mengelupas, diangkat pelan-pelan secara
utuh mulai dagu ke atas sampai ke pipi dan berakhir di dahi. Jenis masker yang
ada di pasaran biasanya tergantung merk, ada yang untuk semua jenis
kulit, ada yang dibedakan sesuai jenis kulit
16
ini,masker bukan dihilangkan oleh bilasan air tapi dengan dikupas pada
wajah. Dengan kedua masker yaitu yang di bilas atau dikelupas, sangat penting
waktu untuk memenuhi sisa masker pada wajah dengan instruksi manufaktur.
Masker biasanya dihilangkan 15 hingga 30 menit setelah penggunaan. Masker
dapat dibuat dari campuran komposisi seperti clay (digunakan untuk masker rinse
off) dengan komponen elastis (digunakan untuk masker peeloff). Hidrokoloid
(seperti carboxymethyl cellulose) dapat ditambahkan untuk semua tipe
masker. Komposisi terakhir yang dipakai untuk masker yaitu apakah dapat
dibilas/rinse off atau dikelupas/peel off. Masker tidak menyerap lemak
dari kulit, seperti serbuk atau masker berbasis clay. Efek utama untuk masker ini
yaitu untuk mencegah evaporasi air dari permukaannya kulit. Sebagai
hasil,jumlah dari kelembaban pada kulit banyak, sepanjang masker
berada pada wajah.Untuk menggunakan masker peel off, harus mengenali
jenis kulit lebih dahulu. Ada beberapa pedoman untuk mengetahui jenis kulit
yaitu:
Ciri kulit ini, disekitar dahi, hidung, dagu (istilahnya daerah T) serta pipi di
bagian bawah tulang pipi terus menerus mengeluarkan minyak. Dan pada
umumnya kulit berminyak mudah ditumbuhi jerawat.Jika kulit wajah
berminyak, pilih jeruk nipis atau nanas untuk masker. Bahan lain yang
juga bisa digunakan adalah madu, putih telur, dan kuningtelur.
17
avokad, bengkuang, serta buah-buahanlain yang mengandung tepung sebagai
masker.
Kulit wajah yang amat putih, sering kali memiliki tingkat sensitivitas
lebih tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah yang memiliki
kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, danteh hijau yang bisa
mengurangi kemerahan dan peradangan sementara. Formula sulfur, licorice,
dan xanthine bisa membantu menghilangkan penampakan garis-garis
kapiler darah di wajah. Mulai dengan mengaplikasikan seminggu sekali.
Jika menunjukkan perubahan dan takada alergi, bisa ditingkatkan dengan
penggunaan seminggu dua kali.Masker semacam ini cukup aman
digunakan di seluruh bagian wajah. Untuk menghapus maskernya, cukup
gunakan jari, jangan gunakan kainatau handuk, supaya tidak membuat kulit
teriritasi.
Di antara ketiga jenis kulit tadi, yang paling ideal adalah jeniskulit normal.
Kulit jenis ini tidak berminyak dan juga tidak kering. Memiliki tekstur
yang halus dan bila disentuh terasa lembut. Keadaan kulitnya seoalah
transparan sehingga memancarkan sinar yang lembut. Maka dapat
digunakan masker yang berasal dari buah-buahan yangmenyegarkan
(Novita, 2009).
Sistem ini terdiri dari lilin parafin, campuran lilin dengan petroleum
jeli dan bahan yang bersifat polar seperti setil dan stearil alkohol. Pada
18
suhu kamar masker berbentuk padatan, sebelum akan digunakan masker
harus dilebur dahulu dan dioleskan dalam keadaan panas. Ketika lilin
mengering kulit wajah akan terasa kencang. Setelah masker dilepaskan
kulit akan menjadi lembab, kencang, dan bersih.
Sistem basis karet menggunakan bahan dasar karet lateks. Setelah masker
mengering akan membentuk lapisan elastis yang tidak dapat ditembus air
pada permukaan kulit wajah. Lapisan yang menutupi wajah akan meningkatkan
suhu dan sirkulasi darah pada kulit sehingga ketika masker dilepaskan akan terasa
sejuk pada kulit wajah.
Sistem basis vinil terdiri dari PVA atau damar vinil asetat sebagai pembentuk
film. Pembentukan film ini juga akan menyebabkan peningkatan suu dan
sirkulasi darah pada kulit.
Sistem basis hidrolokoid mengandung bahan dasar gom organik, seperti gom
tragakan, gelatin, kasein, karagenan, natrium karboksi metilselulosa, gom arab
dan karbomer. Sistem basis hidrokoloid berupa gel padat dengan
viskositas tinggi yang sebelum digunakan harus dilebur dahulu. Setelah
digunakan masker sistem basis ini akan kehilangan air dan membentuk film yang
fleksibel pada permukaan kulit muka.
Masker sistem basis tanah berbentuk seperti lumpur, terdiri dari bentonit dan
kaolin sebagai bahan utama pembentuk masker ini. Masker sistem ini dapat
memberikan efek astringen pada kulit wajah karena dapat memperkecil pori-pori,
19
membuat kulit wajah bersih karena dapat menarik minyak dan kotoran pada kulit
wajah.
1. Zat Aktif
2. Basis Gel
Polivinil alkohol adalah polimer sintetis yang larut dalam air dengan
rumus (C2H4O)n. Nilai n untuk bahan yang tersedia secarakomersial
terletak di antara 500 dan 5000, setara dengan rentang beratmolekul
sekitar 20.000 – 200.000. Polivinil alkohol berupa bubukgranular berwarna
putih hingga krem, dan tidak berbau (Rowe et al.,2009). Polivinil alkohol
larut dalam air, sedikit larut dalam etanol (95%),dan tidak larut dalam pelarut
organik. Polivinil alkohol umumnya dianggap sebagai bahan yang tidak beracun.
20
Bahan ini bersifat noniritanpada kulit dan mata pada konsentrasi sampai dengan 10%,
serta digunakandalam kosmetik pada konsentrasi hingga 7% (Rowe et al., 2009).
Polyvinil alcohol
Polivinil alkohol diproduksi dengan cara polimerasi vinil asetat menjadi polivinil
asetat, dan diikuti dengan hidrolisis polivinil asetat membentuk polivinil
alkohol (Nagar, et al., 2011). Polivinil alcohol dikenal sebagai agen
pembentuk lapisan film, pendispersi, lubrikan, pelindung kulit, digunakan pada
formulasi gel dan lotion, shampo, tabir surya, masker, serta beberapa aplikasi
kosmetik dan perawatan kulit lainnya. Namun, salah satu kelemahan dari
polivinil alkohol adalah lapisan film yang dihasilkan cenderung lebih kaku
dan memiliki fleksibilitas yang tergolong rendah (Barnard, 2011).
3. Pengawet
21
propilen glikol (2 hingga 5%), feniletil alkohol, dan asam edetat (Rowe, et al.,
2009). Selain itu, propil paraben juga dapat digunakan sebagai pengawet.
Efikasi pengawet menurun dengan meningkatnya pH karena pembentukan anion
fenolat. Paraben lebih aktif terhadap ragi dan jamur daripada terhadap bakteri.
Mereka juga lebih aktif terhadap Gram-positif dibandingkan terhadap bakteri Gram-
negatif (Roweet al., 2009).
4. Humektan
5. Pengatur pH
22
menjadi coklat saat terkenaudara . Trietanolamina harus disimpan dalam
wadah kedap udara dilindungi dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
Incompatibilitastrietanolamina akan bereaksi dengan asam mineral untuk
membentu kkristal garam dan ester. Dengan asam lemak yang lebih
tingg, Trietanolamina bentuk garam yang larut dalam air dan memiliki
karakteristik sabun.
6. Surfaktan
H. Standar Mutu
23
Kadar air yang dipersyaratkan secara lebih dari 10% . Menurut Keputusan
Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: HK.00.06.4.02894 menetapkan standar uji mikroba
pada sediaan masker wajah dengan angka lempeng total maksimum 10^5.
24
BAB III
PREFORMULASI
I. PREFORMULASI
1. Ekstrak buah Alpukat
No. Nama tanaman
1. Sinonim Persea Americana
2. Organoleptis Berwarna hijau kecoklatan,
3. Kelarutan
4. Khasiat
3. TEA
1. Sinonim TRIETANOLAMIN
2. Organoleptis Cairan kental, berwarna sampai kuning.
3. Kelarutan Larut dalam kloroform, bercampur dengan etanol..
4. Khasiat Sebagai surfaktan.
25
4 . Minyak Mawar
5. NIPAGIN
1. Sinonim METHYLIS PARABENUM
2. Organoleptis Hablur kecil tidak berwarna , tidak berbau atau
berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa
terbakar.
3. Kelarutan Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol.
4. Khasiat Sebagai zat pengawet.
6 . HPMC
7. PROPILEN GLIKOL
1. Sinonim PROPILEN GLYCOLUM, METIL GLIKOL.
2. Organoleptis Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas,
26
tidak berbau.
4. 3. Kelarutan Dapat bercampur dengan air, aseton, larut dalam
beberapa minyak tetapi tidak dengan minyak
lemak.
5. 4. Khasiat Sebagai humektan.
PVA 7% ( basis )
27
4. Di cawan lainnya dikembangkan pula HPMC dalam aquadest hingga
mengembang sempurna,
5. Di cawan lainya methyl Paraben , Propilen glikol dilarutkan dalam aquadest
panas ( massa 2 ).
6. Larutkan Nipagin dan Nipasol dalam Gliserin ( massa 3 ).
7. Di dalam lumpang bersih masukkan massa 1 dan massa 2, massa3, HPMC,
serta TEA secara berturut – turut dan diaduk hingga homogen.
8. Setelah itu ditambahkan Ekstrak Buah Alpukat sedikit demi sedikit, dan 3
tetes minyak Mawar, aduk hingga homogeny.
9. Tambahkan lagi aquadest sedikit demi sedikit, aduk lagi hingga homogen.
b. PVA
Menurut R. Voight
Kualitas fisik masker wajah gel peel off dipengaruhi oleh komposisi bahan-
bahan yang digunakan. Sebagai pembentuk lapisan film, masker wajah gel
peel off dapat menggunakan Polyvinyl alcohol (PVA) dan HPMC yang dapat
mengembang terbatas dalam air sehingga merupakan bahan pembentuk
hidrogel yang baik digunakan sebagai sediaan topikal dengan fungsi kelenjar
sebaseus berlebihan yang merupakan salah satu faktor penyebab jerawat.
PVA digunakan sebagai gelling agent memiliki sifat adhesive atau dapat
membentuk lapisan film yang dapat dikelupas setelah mengering
28
c. HPMC 60SH
d. TEA
e. Nipagin
f. Nipasol
g. Propilen glikol
h. Minyak mawar
29
Penggunaan minyak mawar akan memberikan aroma yang menyegarkan
pada kulit.
Fungsi lain minyak mawar adalah anti-inflamasi, antioksidan, pelembab
kulit, menenangkan pikiran dan juga mengencangkan pori-pori dan
mengembalikan kekenyalan kulit.
i. Aquadest
Pemilihan aquadest didasarkan pada sifatnya yang netral, tidak beracun dan
kemampuannya menarik senyawa aktif polar dari daun alpukat seperti
flavonoid, polifenol dan saponin yang diduga bertanggung jawab terhadap
aktivitas antibakteri.
Aquadest digunakan sebagai pelarut pada sediaan masker gel peel-off.
V. PERHITUNGAN BAHAN
Ekstrak buah alpukat 1,75 gram x 50 = 87,5 gram
PVA 7% x 50 = 3,5 gram
HPMC 60SH 2% x 50 = 1 gram
TEA 2% x 50 = 1 gram
Nipagin 0,2% x 50 = 0,1 gram
Nipasol 0,05% x 50 = 0,025 gram
Propilen glikol 15 % x 50 = 7,5 gram
Minyak mawar 1 – 3 tetes
Air suling ad 100%
30
Masker dioleskan di atas kaca objek, kemudian dikatupkan dengan kaca
objek lain. Diamati homogenitas masker tersebut.
3. Pemeriksaan PH
Keasamaan sediaan diuji dengan menggunakan PH universal, kemudian
didokumentasikan.
4. Pengujian Waktu Kering Gel
Satu gram masker peel off dioleskan pada kulit lengan dengan
panjang 7 cm dan lebar 7 cm. Kemudian dihitung kecepatan mengering
masker hingga terbentuk lapisan film dari sediaan tersebut dengan
menggunakan stopwatch.
5. Uji Viskositas sediaan
Hasil pengukuran viskositas sediaan masker peel-off dilakukan dengan
menggunakan viskometer Brookfield dengan spindel nomor 64 dan
kecepatan 12 pada semua sediaan yang telah dibuat. Pengujian viskositas
merupakan faktor yang penting karena mempengaruhi parameter daya
sebar dan pelepasan zat aktif dari masker peel-off. Masker peel-off yang
memiliki viskositas optimum akan mampu menahan zat aktif tetap
terdispersi dalam basis masker peel-off dan meningkatakan konsentrasi
masker peel-off tersebut (Madan dan Singh, 2010).
6. Uji Stabilitas
Evaluasi stabilitas sediaan dilakukan selama penyimpanan 12 minggu
dengan interval pengamatan setiap 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 minggu. Sediaan
masker peel-off disimpan pada suhu kamar dan diamati perubahan bau
dan warna.
31
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Jilid IV. Jakarta: BPOM RI,
1995.
32
33
34