Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN FUNGSI MANAJEMEN

DAN PROSES MANAJEMEN

1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah pengaturan yang tersusun atau disengaja terhadap sejumlah orang
untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan itu biasanya ditunjukkan dalam sasaran atau
sekelompok sasaran yang diharapkan oleh organisasi untuk dicapai. Organisasi menurut
Griffin dan Morhead adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
organisasi. Organisasi menurut Wexley dan Yulk organisasi adalah pola hubungan antar
manusia yang diikutsertakan dalam aktivitas yang membuat satu sama lain saling tergantung
untuk suatu tujuan tertentu.
Organisasi menurut (Robbin, 2010:18) adalah penataan sekumpulan orang secara
disengaja guna mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pola interaksi yang diikuti orang di dalam
sebuah organisasi tidak begitu saja timbul melainkan telah dipikarkan terlebih dahulu. Karena
organisasi merupakan kesatuan sosial, pola interaksi para anggotanya harus diseimbangkan dan
diselaraskan untuk tidak hanya sekadar meminimalkan kelebihan (redundancy), namun juga
memastikan bahwa tugas- tugas yang kritis telah diselesaikan.
Pengertian organisasi secara umum adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok
orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi
biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode,
material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi
tersebut. Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan
tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya
pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.

2. Karakteristik Organisasi
(Robbin, 2016:7) organisasi memiliki 3 (tiga) karakteristik yaitu sebagai berikut:
1) Tujuan yang jelas
Tiap organisasi didirikan pasti memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai dan memiliki
tujuan yang terdefinisikan dengan jelas, dituangkan ke dalam sasaran-sasaran yang
hendak dicapai oleh organisasi.
2) Orang
Seseorang yang bekerja sendirian bukanlah suatu organisasi. Diperlukannya SDM
untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran-
sasaran organisasi.

3) Struktur yang nyata


Sebuah organisasi memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan kewajiban
para anggotanya dalanm melaksanakan pekerjaan-pekerjaan organisasi. Struktur ini
dapat bersifat terbuka dan fleksibel, dimana tidak terdapat batasan-batasan pekerjaan
yang kaku dan jabatan yang jelas.

3. Organisasi Tradisional dan Organisasi Modern


Organisasi Tradisional memandang organisasi sebagai sebuah sistem tertutup dimana
semua unsur organisasi diperhatikan dan berada dibawah pengendalian pihak manajemen.
Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan
lingkungan dan apabila organisasi dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan.
(Robbin, 2007:19) perbedaan organisasi tradisional dan organisasi modern sebagai
berikut:
Organisasi Tradisional Organisasi Modern
a) Stabil a) Dinamis
b) Tidak fleksibel b) Fleksibel
c) Berfokus pada pekerjaan c) Berfokus pada keahlian
d) Pekerjaan didefinisikan berdasarkan d) Pekerjaan didefinisikan berdasar tugas
posisi pekerjaan yang harus dilakukan
e) Berorientasi individu e) Berorientasi tim
f) Pekerjaan yang tetap f) Pekerjaan sementara
g) Berorientasi perintah g) Berorientasi keterlibatan
h) Manajer selalu membuat keputusan h) Karyawan berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan
i) Berorientasi peraturan i) Berorientasi konsumen
j) Tenaga kerja yang relatif homogeny j) Tenaga kerja yang beragam
k) Hari kerja ditentukan dari jam 9 sampai k) Waktu kerja tidak mempunyai batasan
jam 5 waktu
l) Hubungan hirarki l) Hubungan lateral dan jaringan
m) Bekerja di fasilitas organisasi selama m) Bekerja di mana saja dan kapan saja
jam kerja tertentu

4. Pengertian Manajer
(Robbin, 2016:5) manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai.
Pekerjaan seorang manajer bukanlah menyelesaikan tugas-tugasnya pribadi, melainkan
pekerjaan manajer adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas mereka
dengan baik. Wujudnya dapat berupa koordinasi atas pekerjaan suatu kelompok dari
departemen tertentu di dalam perusahaan, dapat pula berupa mengawasi pekerjaan individu
tertentu.
(Robbin, 2016:6) pada organisasi yang berstruktur tradisional (digambarkan dalam
bentuk piramida), manajer diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu sebagai berikut:

Manajer
Puncak
Manajer Menengah

Manajer Lini Pertama

1) Manajer lini pertama (first-line manager)


Manajer lini pertama mengelola pekerjaan para karyawan nonmanajerial, yang biasanya
melibatkan kegiatan produksi barang atau jasa bagi para pelanggan organisasi. Manajer
lini pertama sering disebut juga sebagai penyelia (supervisors), manajer shift kerja (shift
manager), manajer distrik, manajer departemen, atau manajer kantor (office manager).
2) Manajer menengah (middle manager)
Manajer menengah adalah mereka yang berada pada posisi di antara jenjang terbawah
dan jenjang teratas organisasi, yang bertangggung jawab atas pengambilan keputusan
yang memengaruhi seluruh organisasi dan menetapkan sasaran-sasaran dan rencana
kerja bagi organisasi. Para manejer pada kelompok ini mengelola pekerjaan para
manajer tingkat pertama dan dapat memiliki sebutan, atau nama jabatan (title) misalkan,
manajer regional, pimpinan proyek (project leader), manejer toko (store manager), atau
manajer divisi.
3) Manajer Puncak (top manager)
Manajer puncak adalah manajer yang berada di dekat atau di dalam struktur organisasi,
yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan-keputusan yang dapat
memengaruhi jalannya seluruh organisasi dan menetapkan rencana kerja dan sasaran-
sasaran bagi organisasi secara keseluruhan. Orang-orang yang berada pada posisi ini
biasanya memiliki nama jabatan semisal VP eksekutif (executive vice president),
presiden organisasi, direktur pelaksana (managing director) direktur operasi (chief
operating officer) atau direktur utama/CEO (Chief Executive Officer).

5. Pengertian Manajemen
(Robbin, 2010:7) manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan
dan melalui orang lain.
Pengertian manajemen menurut James AF Stoner, yang dialih bahasakan oleh T.Hani
Handoko, sebagai berikut : “Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses
pengkoordinasian sekelompok orang dengan arahan-arahan untuk mencapai tujuan
perusahaan, secara efektif dan efisien. Perusahaan yang memiliki manajamen yang baik adalah
perusahaan yang mejalankan fungsi efektif dan efisien. Efisien berarti menggunakan berbagai
sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat biaya, sehingga produk atau jasa
yang dihasilkan berkualitas tinggi namun dengan biaya yang relatif rendah, sedangkan efektif
berarti membuat keputusan yang tepat dan mengimplementasikannya dengan sukses.

6. Alasan-alasan Dibutuhkan Manajemen


Pada dasarnya semua organisasi membutuhkan manajemen. Dalam organisasi modern
seperti saat sekarang peranan manajemen sangat penting karena tanpa manajemen semua
rencana yang telah ditetapkan tidak bisa terlaksana dengan baik.
(Handoko, 2015:6): terdapat tiga alasan utama mengapa manajemen dibutuhkan.
1. Untuk mencapai tujuan.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan, baik perusahaan maupun pribadi.

2. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.


Tujuan yang terdapat dalam satu organisasi tidak hanya satu melainkan mencakup
banyak tujuan, baik tujuan pribadi maupun kelompok. Manajemen membantu
menciptakan keseimbangan di antara tujuan-tujuan tersebut.
3. Untuk mencapai efisien dan efektivitas.
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.
Sementara efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

7. Fungsi dan Proses Manajemen


7.1 Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah:
1) Planning
Merupakan suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan
dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan ini biasanya
dituangkan dalam bentuk konsep atau suatu program kerja.
2) Organizing
Kegiatan yang meliputi penetapan struktur, tugas dan kewajiban, fungsi pekerjaan dan
hubungan antar fungsi.
3) Staffing
Termasuk perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan, dan
pengembangan sumber daya karyawan tersebut dengan efektif. Tujuan dari staffing
adalah untuk mengusahakan tersedianya sumber daya karyawan yang terbaik untuk
organisasi tersebut.
4) Directing
Yaitu fungsi memberikan perintah atau arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan
kepemimpinan, bimbingan, motivasi, dan pengarahan, sehingga karyawan dapat
bekerja dengan lebih efektif.
5) Coordinating
Yaitu fungsi mengkoordinir seluruh pekerjaan dalam satu totalitas organisasi pekerjaan.
6) Reccording and Reporting
Mencatat dan melaporkan secara terinci dengan tujuan evaluasi terhadap yang telah
diperoleh dan yang masih perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan.

7) Budgeting
Meliputi penyediaan dana ataupun sarana dan prasarana serta penetapan anggaran
sebagai strategi untuk pelaksanaan program yang akan berlangsung.
8) Evaluating
Menilai kinerja karyawan secara keseluruhan dalam menyelesaikan tugas dan
kewajibannya untuk mencapai tujuan organisasi.

7.2 Proses Manajemen


Adapun proses manajemen yaitu: POLC (Planning, Organizing, Leading, Controlling).
1) Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan definisi mengenai organisasi di masa depan dan cara mencapai
tujuannya. Perencanaan berarti penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi
di masa depan, ditambah dengan penetapan tugas serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.
Ketiadaan rencana atau perencanaan yang buruk dapat menjatuhkan kinerja organisasi.
Dalam proses manajemen, rencana jangka panjang untuk kelangsungan organisasi
(usaha) sangat diperlukan. Perkembangan organisasi sangat bergantung salah satunya
oleh perencanaan yang baik dan tepat sasaran untuk organisasi, tanpa perencanaan,
kelangsungan organisasi kedepannya tidak terjamin.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian biasanya mengikuti perencanaan dan mencerminkan organisasi yang
mencoba untuk menyelesaikan rencana itu. Pengorganisasian melibatkan penetapan
dan pengelompokan tugas ke departemen, dan alokasi berbagai sumber daya ke
berbagai departemen. Melalui pengorganisasian diharapkan organisasi bersifat lebih
sistematik dan tim lebih mempunyai tanggung jawab.
3) Kepemimpinan (Leading)
Dalam organisasi memberikan kepemimpinan menjadi fungsi manajemen yang
semakin penting. Kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh untuk memotivasi
karyawan agar mencapai sasaran organisasi. Memimpin berarti menciptakan budaya
dan nilai bersama, mengkomunikasikan sasaran kepada karyawan, dan memberikan
inspirasi agar karyawan berprestasi. Memimpin termasuk memotivasi seluruh
departemen, divisi, dan juga orang yang bekerja langsung dengan manajer.
Kompetisi internasional, dan keragaman yang meningkat dalam tenaga kerja,
kemampuan untuk membentuk budaya, mengkomunikasikan sasaran, dan memotivasi
karyawan merupakan hal penting bagi kesuksesan bisnis. Selain itu, anjuran untuk
setiap karyawan memiliki tanggung jawab kepimpinan, memecahkan masalah, dan
membantu memotivasi orang lain akan membuat para karyawan merasa dihargai.
Kepemimpinan yang buruk akan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sebuah
organisasi.
4) Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah fungsi keempat dalam proses manajemen dan yang terakhir dalam
proses manajemen. Pengendalian artinya memantau aktivitas karyawan, menjaga
organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila
diperlukan. Para manajer juga harus memastikan bahwa organisasi yang mereka atur
bergerak menuju tujuannya.
Pelimpahan wewenang dan kepercayaan terhadap karyawan telah membuat banyak
perusahaan lebih menekankan pada pelatihan karyawan untuk memantau dan
mengoreksi diri sendiri. Terutama para karyawan pada lini depan dilatih dengan
menanamkan nilai inti dan standar kinerja yang diharapkan. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk memberikan kebebasan yang besar tanpa harus membahayakan
standar perusahaan yang tinggi. Namun, para manajer harus menyadari bahwa
keberhasilan dalam sebuah perusahaan atau situasi mungkin tidak sama terhadap yang
lainnya.

8. Peran dan Keterampilan Manajemen


8.1. Peran Manajemen
Peran Manajemen menurut Henry Mintzberg:
1) Peran Interpersonal.
Semua manajer dituntut untuk menjalankan tugas-tugas yang sifatnya seremonial dan
simbolik. Ketika Rektor satu Perguruan Tinggi menyerahkan Ijazah pada waktu wisuda
ia menjalankan peran kepemimpinan simbolis. Semua manajer mempunyai peran
kepemimpinan. Peran ini meliputi perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan
pendisiplinan karyawan. Peran ketiga dalam pengelompokan interpersonal adalah peran
penghubung. Mintzberg menggambarkan kegiatan ini sebagai menghubungi pihak luar
yang memberi informasi kepada manajer. Pihak luar ini dapat berupa individu atau
kelompok di dalam dan di luar organisasi tersebut. Manajer penjualan yang menerima
informasi dari manajer pengendalian mutu di dalam perusahaannya sendiri mempunyai
kerjasama hubungan internal. Ketika manajer penjualan tersebut berhubungan dengan
para eksekutif penjualan lain melalui asosiasi perdagangan pemasaran, ia mempunyai
suatu kerjasama hubungan eksternal.
2) Peran Informasional.
Semua manajer, pada tataran tertentu, mengumpulkan informasi dari organisasi-
organisasi dan institusi-institusi di luar lembaga mereka.Umumnya, mereka
mendapatkan informasi dengan membaca majalah dan berbincang dengan orang lain
untuk mempelajari perubahan-perubahan selera publik, apa yang mungkin sedang
direncanakan oleh para pesaing, dan semacamnya. Mintzberg menyebut ini sebagai
peran pemantau. Para manajer juga berperan sebagai penghubung untuk meneruskan
informasi kepada para anggota organisasi. Ini disebut sbagai peran penyebar.
Disamping itu, para manajer menjalankan peran juru bicara ketika mereka mewakili
organisasinya dihadapan pihak luar.
3) Peran Pengambilan Keputusan.
Akhirnya, Mintzberg mengidentifikasi empat peran yang terkait dengan pengambilan
pilihan. Dalam peran kewirausahaan, para manajer memprakarsai dan mengawasi
proyek-proyek baru yang akan memperbaiki kinerja organisasi mereka. Sebagai
penyelesai masalah, para manajer menjalankan tindakan korektif untuk menikapi
masalah-masalah yang tidak diduga. Sebagai pengalokasi sumber daya, para manajer
bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya manusia, fisik, dan moneter.
Terakhir, para manajer menjalankan peran perunding, yang di dalamnya mereka
membahas berbagai isu dan melakukan tawar menawar dengan unit-unit lain demi
keuntungan unitnya.

8.2. Keterampilan Manajemen


1) Technical: Keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan atau memahami jenis kerja
tertentu yang dilakasanakan dalam suatu organisasi
2) Interpersonal: Kemampuan untuk memahami, memotivasi dan berkomunikasi dengan
individu maupun kelompok
3) Conceptual: Kemampuan untuk memahami dan memandang organisasi sebagai satu
kesatuan. Bagaimana semua bagian dlm organisasi bisa berjalan bersama melalui
keputusan yang berbasis pada kepentingan keseluruhan organisasi
4) Diagnostic: Keahlian untuk memvisualisasikan jawaban yang paling sesuai untuk
situasi tertentu
DAFTAR RUJUKAN

Handoko, T. H. (2015). Manajemen (2nd ed.). Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.


Robbin, S. P. (2007). Manajemen (8th ed.). New Jersey: Penerbit Erlangga.
Robbin, S. P. (2010). Manajemen (10th ed.). New Jersey: Penerbit Erlangga.
Robbin, S. P. (2016). Manajemen (13th ed.). New Jersey: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai