Anda di halaman 1dari 9

HORMON TESTOSTERON

A. Pengertian hormon testosteron

Hormon Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Pada


mamalia ,testosteron terutama disekresi dalam testis dari laki-laki dan indung telur
dari perempuan, meskipun dalam jumlah kecil juga disekresikan oleh kelenjar
adrenal. Pada pria, testosteron memainkan peran penting dalam pengembangan
jaringan reproduksi pria seperti testis dan prostat serta mempromosikan karakteristik
seksual sekunder seperti peningkatan otot dan tulang massa dan rambut pertumbuhan.
Selain itu, testosteron sangat penting untuk kesehatan serta mencegah osteoporosis
.Rata-rata, orang dewasa laki-laki memproduksi sekitar sepuluh kali lebih banyak
testosteron daripada perempuan. Secara umum, androgen meningkatkan sintesis
protein dan pertumbuhan jaringan tersebut dengan reseptor androgen. Meski
merupakan hormon seks dan memengaruhi seksualitas bukan berarti hormon itu
hanya untuk kepentingan seks semata.
Testosteron merupakan hormon penting yang berperan dalam pembentukan
karakteristik seksual laki-laki dan perempuan. Meski memengaruhi pria dan wanita,
testosteron memainkan peran yang jauh lebih besar pada pria dibandingkan wanita.
Testosteron memiliki banyak fungsi mulai dari pembentukan massa otot, memperkuat
tulang, hingga untuk pematangan perkembangan alat reproduksi dan pertumbuhan
janin.

Efek androgenik, berupa pamaturisasian dari organ sex, lebih khususnya ke penis dan
pembentukan skrotum di fetus, penebalan pada suara, pertumbuhan jenggot dan
rambut axialary karakter sekunder dari laki-laki juga funsi dari hormone ini akan
berbeda pada setiap tahap kehidupan yaitu pada tahap embrio, hormone testosterone
bersama dihidrotestosteron merangsang kejantanan saluran urogenital laki-laki
dengan cara diferensiasi duktus wolfii kedalam epididimis, vas deferens , dan vesika
seminalis . Pada neonatus sekresi testosterone terjadi untuk mempengaruhi
maskulinisasi organ dan perkembangan fungsi otak. pada laki-laki prepubertas terjadi
sedikit hormone testosterone dikeluarkan dari testis dan kortek adrenal secara kronis
menekan pelepasan gonadotropin pituitari hingga masa pubertas , pada suatu waktu
gonadotropin pituitari anterior menjadi kurang sensitive terhadap inhibisi umpan
balik oleh hormone yang bersirkulasi . Hilangnya sensitifitas menyebabkan siklus
pelepasan LH dan FSH . LH merangsang produksi testosterone oleh sel leydig dan
FSH merangsang maturisasi spermatogonia , diikuti kejantanan dan kesuburan
Kadar androgen (testosterone dan dihidrotestosteron ) meningkatkan
pertumbuhan pada laki-laki prapubertas , menyebabkan dorongan tinggi badan dan
pertumbuhan otot rangka dan massa tulang. Efek anabolik ,termasuk pertumbuhan
massa otot dan kekuatan, peningkatan kepadatan dan kekuatan tulang, dan stimulasi
pertumbuhan linear. Efek anabolik dari hormon laki-laki ini diperantarai oleh reseptor
androgen yang sama yang memperantarai kerja hormone laki-laki pada jaringan
target lain . Akibat efek ini , kulit menebal dan sekresi kelenjar sebasea meningkat
.Karakteristik seksual sekunder berkembang termasuk pertumbuhan laring ,
penampilan pubis, aksila, muka dan rambut ekstremitas dan pertumbuhan penis .
Androgen juga berperan dalam agresivitas prilaku laki-laki pubertas . pada akhir dua
puluhan tahun, secara genetik laki-laki berkembang mengalami kebotakan.
Pengaturan produksi testosterone dan spermatogenesis
Androgen diperlukan untuk spermatogenesis dan maturisasi sperma ketika
melewati epididimis dan vas deferens. Androgen juga mengontrol pertumbuhan dan
fungsi vesika seminalia dan kelenjar prostat. Hormone perangsang gonsdotropin
(GnRH) disekresi secara episodik selama sehari dari hypothalamus, merangsang
pituitary anterior untuk merangsang LH dan FSH. LH bekerja pada sel leydig
didalam testis, merangsang produksi dan sekresi testosterone. Hormone ini masuk ke
sertoli testis dan menurun menjadi DHT . FSH dan DHT bekerja merangsang sintesis
protein didalam sel sertoli yang meningkatkan spermatogenesis pada spermatogonia .
sel sertoli juga meningkatkan inhibin suatu protein yang dapat berfungsi sebagai
umpan balik dan menghambat pelepasan FSH. Testosterone mempunyai efek umpan
balik negatif pada sekresi LH . Pada laki-laki immature, FSH berkontribusi pada
inisiasi spermatogenesis. Hormon berikatan pada reseptor membrane plasma sel
sertoli yang akan berikatan pada membrane dasar tubulus seminiferus testis. Sel ini
tidak hanya menyediakan dukungan fisik untuk sel germinal yang bersebelahan
melalui kekakuan sitoskletonnya tetapi juga berespon terhadap rangsangan FSH
dengan produksi protein yang meningkatkan maturasi spermatogonia didalam
tubulus. Secara seksual pada laki-laki yang matur FSH juga berikatan dengan reseptor
spesifik pada membran sertoli tetapi ketika spermatogenesis sedang berlangsung,
testosteron dapat mempertahankan perkembangan sperma tanpa adanya FSH.
B. Struktur Hormon Testoteron
Testosterone merupakan hormone steroid yang berasal dari kolesterol, sedangkan
kolesterol endogen disintesis dari asetil KoA. Sintesis hormone steroid terjadi pada
semua sel, namun lebih aktif pada liver, korteks adrenal, intestinal dan jaringan
reproduksi termasuk ovarium testis dan plasenta. Nama struktur kolesterol adalah
perhidro siklopentano phenanthren. Tahap yang membatasi kecepatan reaksi sintesis
hormone steroid adalah tahap pemutusan rantai samping kolesterol . konversi
kolesterol menjadi pregnonolon adalah identik didalam kelenjar adrenal . Namun,
reaksi dalam dua jaringan terakhir bukan ditingkatkan oleh adrenocortico tropic
hormone (ACTH) melainkan oleh LH (Luteinizing Hormon)

Struktur Hormone Testoteron


Konversi pregnenolon menjadi testosterone memerlukan kerja empat macam enzim
yaitu
5,4
1. 3 β-hidroksisteroid dehidrogenase dan isomerase
2. 17 α- hidroksilase
3. C17-20 liase
4. 17β- hidroksisteroid dehidrogenase
Pregnenolon dapat dirubah menjadi progesteron atau menjadi 17-α-
hidroksipregnenolon. Pregnenolon dapat dirubah menjadi testosterone melalui lintasn
dihidroepiandosteron (lintasan 5).
17α-hidroksipregnenolon dirubah bahasanya menjadi dihidroepianrosteron
(DHEA) oleh enzim P450c 17. Senyawa ini kemudian dirubah menjadi
androstenedion. Androstenedion kemudian menjadi testosterone.
1. Dehidrotestosteron
Dehidrotestosteron (DHT) dibentuk dari testosteron melalui reduksi cincin A.
Sekitar 50-100µg dihidrotestosteron disekresi per hari, tetapi kebanyakan berasal dari
konversi perifer. Testis juga mensintesis hormon 17-estradiol (E2), yaitu suatu
hormon seks wanita, dalam jumlah sedikit tapi bermakna, meski sebagai besar
hormon E2 dihasilkan dari reaksi aromatisasi perifer hormon testosterone dan
androstenedion. Sel leydig, sel Sertoli dan tubulus seminiferus diduga terlibat dalam
produksi hormone E2. Peningkatan hormon E2 yang tinggi dalam plasma dan
perubahan abnormal rasio E2 bebas:testosteron, berkaitan dengan gejala
ginekomastria pubertas atau pasca pubertas.
2. Estradiol
Estradiol merupakan bentuk estrogen paling aktif pada wanita yang diproduksi
oleh ovarium. Estradiol disintesis dari androgen oleh kompleks enzimaromatase.
Proses aromatisasi yang terjadi pada mikrosomal, meliputi tiga langkah yaitu
1. Hidroksilasi dari gugus metal dari karbon 19
2. Oksidasi dari gugus metal dari karbon 19
3. Hidroksilasi pada posisi 3α
Adrostenedion merupakan androgen utama yang disekresi oleh ovarium
DHEA dan testosteron juga dilepaskan dalam jumlah kecil. Progesteron disekresi
dalam jumlah besar oleh korpus luteum setelah ovulasi.
C. Sintesis Hormon Testosteron

 Hipotalamus : Produksi testosteron dimulai di kelenjar hipotalamus yang terletak di


daerah otak. Karena rangsangan tertentu seperti gairah seksual, tubuh akan
mengaktifkan hipotalamus untuk mengeluarkan suatu zat yang disebut gonadotropin-
releasing hormone (GnRH).
 Kelenjar Pituitari : Setelah GnRH dirilis ke dalam aliran darah, pembuluh darah
membawa hormon tersebut ke kelenjar pituitari. Di kelenjar pituitari, GnRH
mengaktifkan kemampuan kelenjar pituitari untuk menghasilkan gonadotropin yang
disebut follicle-stimulating hormone dan luteinizing hormone dan memasukkannya
ke dalam aliran darah.
 Testis : Setelah dalam aliran darah, follicle-stimulating hormone dan luteinizing
hormone melakukan perjalanan baik ke testis laki-laki, atau indung telur perempuan.
Dalam testis, hormon tersebut mengaktifkan sel-sel testis yang disebut sel Leydig
untuk mensintesis kolesterol sebagai bahan dasar pembentuk hormon testosteron.
Testosteron kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah untuk melakukan tugas yang
telah ditetapkan oleh hipotalamus.
 Kelenjar Adrenal Sejumlah kecil testosteron juga diproduksi dalam kelenjar adrenal.
Proses ini dilakukan dengan mengaktifkan sel-sel zona reticularis kelenjar adrenal
untuk mensintesis kolesterol menjadi testosteron.
D. Transport Hormon Reproduksi

Transport Andogen
Androgen dan estrogen dalam darah terdapat dalam bentuk bebas (tidak
terikat) atau terikat pada protein serum. Sekitar 30% testosterone terikat albumin dan
60% terikat SHBG, sisanya dalam bentuk bebas.
Manusi mempunyai β-globulin plasma yang mengikat testosteron dengan
spesifisitas, afinitas yang relatif tinggi dan kapasitas terbesar. Proteinini disebut
sebagai globulin pengikat hormone sex (sex hormone binding globulin/SHBG) dan
globulin pengikat testosterone estrogen (testosterone estrogen binding
globulin/TEBG) yang diproduksi di dalam hepar. Kadar serum protein ini meningkat
oleh pemberian estrogen , tamoksifem, fenitoin, penyakit hepar tipe tertentu dan
keadaan hipertiroidisme. SHBG serum pada wanita meningkat 2x lipat dibanding
laki-laki. Produksi protein trsebut pada pertambahan usia, akromegali, obesitas dan
keadaan hipotiroidisme. SHBG dan albumin mengikat 97-99% dari testosterone yang
beredar, sisanya dalam bentuk bebas (biologis aktif) di dalam sirkulasi darah.

Transport testosterone dan estrogen


Fungsi primer SHBG diduga untuk membatasi konsentrasi bebas testosterone
dalam serum. Testosterone terikat pada SHBG dengan afinitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan estradiol. Peningkat SHBG dapat menimbulkan peningkatan
rasio E2 bebas: testosterone yang terlihat pada penuaan, sirosis, dan hipertiroidisme.
Estrogen dan progestin terikat pada protein pengangkut dalam plasma.
Estrogen terikat pada SHBG. Progestin terikat pada CBG (cortico steroid binding
globulin). SBG mengikat estradiol lima kali lebih lemah dibandingkan kekuatan
pengikatnya dengan testosterone atau dihidrotestosteron, sedangkan progesterone dan
kortisol memiliki afinitas yang kecil terhadap protein ini. Sebaliknya, progesterone
dan kortisol terikat dengan aktivitas yang hampir sama besarnya pada CBG, yang
selanjutnya mempunyai kekuatan pengikatan yang kecil untuk estradiol dan bahkan
lebih lemah dengan testosterone, dihidrotestosteron ataupun estron.
E. Metabolism Hormon Testoteron

Testoteron dibentuk dari cholesterol, dimana cholesterol terlebih dahulu


ditransport kedalam mitokondria, trasport ini di duga dibawah pengaruh Luteinizing
Hormon (LH). Untuk metabolisme testoteron, rantai cholesterol harus dibelah dahulu
oleh “converting enzym” menjadi pregnenolone dan fragment C16 isocarproaldehide.
Kemudian pregnenolone akan di tranport keluar dari mitokondria ke dalam RES
dimana pregnenolone akan diubah menjadi testorerone, setelah terbentuk testoterone
akan berdifusi melewati membran dan terikat oleh “steroid binding moromolecul”,
plasma albumoin dan β globulin di dalam plasma darah.
Ikatan testoterone dan protein akan mengikuti sirkulasi darah selama 15-30
menit sebelum terikat ditarget organ, prostat pada dewasa dan genitalia eksterna pada
bayi atau apabila terikat oleh jaringan testoterone akan mengalami degredasi di hepar
menjadi bentuk aktif, androsterone dan dihidroandrosterone, bentuk tidak aktif ini
akan diikat terutama oleh glucorida dan sulfat, testoteron bentuk tidak aktif ini akan
diekresikan melalui sel cerna atau urine.
F. Hormone Testoteron Pada Wanita

Hormon Testosteron dikenal sebagai hormon yang berkaitan “desire“, hormon ini
selain membuat perkembangan otot dan maskulinisasi serta fungsi seksual pada anak
laki-laki. Testosteron juga berperan cukup penting untuk kaum wanita, dimana pada
wanita, hormon testosteron juga akan meningkat setelah fase pubertas, karena
testosteron merupakan prekursor dari estrogen. Terdapat 3 fungsi hormon testoteron
pada wanita yaitu :
1. Mendongkrak hasrat seksual
Libido wanita sangat terkait dengan keberadaan testosteron. Efek samping yang
umum dari pil KB secara hormonal adalah mengikat hormon seks terutama
testosteron dan estradiol, yang mengartikan bahwa keinginan untuk ngeseks akan
jauh lebih minim.
Ketika wanita mendekati masa menopause, mereka biasanya akan menghasilkan
testosteron yang lebih sedikit dari sebelumnya. Inilah alasan mengapa mereka
memiliki hasrat seksual yang jauh lebih rendah.
2. Produksi estrogen
Estrogen merupakan hormon seksual primer bagi wanita yang dibuat dari testosteron.
Estrogen bertanggung jawab atas pematangan organ seks wanita. Penebalan dinding
vagina, produksi lubrikasi alami dan pertumbuhan kelenjar leher rahim akan
memertahankan kehamilan dan menghindari keguguran.
Testosteron bertanggung jawab untuk produksi estradiol yang merupakan estrogen
utama pada wanita saat dia tidak hamil hingga menopause. Setelah menopause,
estrone diproduksi dan pada wanita hamil estriol yang diproduksi. Oleh karena itu,
tanpa testosteron, wanita tidak mampu memproduksi estrogen.
3. Membangun bentuk otot
Seperti halnya pria, testosteron penting untuk membangun massa otot tanpa lemak
pada wanita. Tanpa otot, Anda tidak akan mampu menjaga tingkat metabolisme yagn
baik serta membantu Anda membakar lemak sehingga Anda akan kehilangan
kepadatan tulang yang akan menyebabkan masalah kesehatan di masa mendatang.
G. Aplikasi

Selain sebagai hormone yang terdapat dalam tubuh manusia, testosteron juga
memiliki kegunaan lain, yaitu sebagai berikut :
a. Testosteron bisa diberikan kepada atlet dalam rangka meningkatkan kinerja,
dan dianggap sebagai bentuk doping dalam olahraga. Beberapa metodenya
adalah suntikan intramuskular , gel transdermal dan patch , dan pellet implan.

b. Kegunaan awal dari testosteron adalah untuk pengobatan laki-laki yang


memiliki sedikitatau tidak ada produksi alami testosteron endogen pria
dengan hipogonadisme .Penggunaan yang tepat untuk tujuan ini adalah terapi
penggantian hormon yang sah(terapi penggantian testosteron [TRT]), yang
mempertahankan kadar testosteron serumdalam kisaran normal.

c. Testosteron patch efektif untuk mengobati libido rendah dalam perempuan


pasca-menopause. Wanita juga dapat menggunakan terapi testosteron untuk
mengobati atau mencegah hilangnya kepadatan tulang, massa otot dan untuk
mengobati beberapa jenisdepresi dan keadaan energi rendah. Bagi perempuan,
terapi testosteron dapatmenaikkan berat badan tanpa meningkatkan lemak
tubuh karena perubahan dalamtulang dan kepadatan otot.

Diposting oleh Extra Bola di 22.35


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest
Label: Makalah

Tidak ada komentar:

Testosteron
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Struktur testosteron

Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utama


testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur (ovari) pada betina, walaupun
sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh zona retikularis korteks kelenjar
adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks jantan utama dan merupakan steroid
anabolik. Baik pada jantan maupun betina, testoren memegang peranan penting bagi
kesehatan. Fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido, energi, fungsi imun,
dan perlindungan ada terhadap osteoporosis. Secara rata-rata, jantan dewasa
menghasilkan testosteron sekitar dua puluh kali lebih banyak daripada betina dewasa.
Hormon ini juga berperan dalam bertambahnya hormon adrenalin yang menyebabkan
ketertarikan atau kekaguman terhadap lawan jenis

2
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahanNyamakalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas HormonTestosteron, suatu hormon yang terdapat
dalam tubuh manusia dan berperan penting.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang hormon
testosteron,.Selain itu, untuk
memperdalam pemahaman bagaimana cara mensintesis hormon testosteron
sertaaplikasinya dalam kehidupan. Makalah ini juga disusun untuk melakukan apa
yang menjadi tugasmahasiswa yang mengikuti mata kuliah Kimia Organik
Polifungsi
Makalah ini mengkaji testosterone dan fungsinya. Walaupun makalah ini
mungkinkurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca.Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, Ibu Lia
yang telahmembimbing kami hingga makalah ini dapat selesai. Kami juga
mengucapkan terima kasihkepada
rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dankritiknya. Terima kasih.Bandung, Mei 2010

3
DAFTAR ISI

TESTOSTERON1.

PENDAHULUAN
y

Latar Belakang
Testosteron adalah hormone steroid dari kelompok androgen. Hormone ini
sangatpenting untuk pertumbuhan kelamin sekunder, contohnya pertumbuhan bulu-
buludi daerah tertentu, perubahan suara, dan perubahan bentuk tubuh. Akhir-akhir
ini,dibidang kedokteran, hormon testosteron banyak digunakan sebagai
suplemenuntuk pembentukan otot dengan segala efek sampingnya. Kekurangan
hormon ini juga dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, kita memilih
testosteron.
2.

ISI
y

Pengertian
Testosteron
adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Pada mamalia ,testosteron terutama
disekresi dalam testis dari laki-laki dan indung telur dari perempuan , meskipun
dalam jumlah kecil juga disekresikan oleh kelenjar adrenal. Iniadalah pokok laki-laki
seks hormon dan steroid anabolik . Testosteron merupakanevolusi kekal melalui
paling vertebrata , meskipun ikan membuat bentuk yang sedikit berbeda yang disebut
11-ketotestosterone .Pada pria, testosteron memainkan peran penting dalam
pengembangan jaringanreproduksi pria seperti testis dan prostat serta
mempromosikan karakteristik seksualsekunder seperti peningkatan otot dan tulang
massa dan rambut pertumbuhan. Selainitu, testosteron sangat penting untuk kesehatan
dan kesejahteraan serta mencegahosteoporosis .Rata-rata, orang dewasa manusia
tubuh laki-laki memproduksi sekitar sepuluh kalilebih banyak testosteron daripada
perempuan tubuh manusia dewasa, tapi betina, dari perspektif perilaku (bukan dari
perspektif atau biologis), anatomi lebih sensitif terhadap hormon. Namun , rentang
keseluruhan untuk pria dan wanita sangat luas,sehingga rentang sebenarnya tumpang
tindih pada akhir rendah dan tinggi akhir masing-masing.Secara umum, androgen
meningkatkan sintesis protein dan pertumbuhan jaringantersebut dengan reseptor
androgen. Testosteron efek dapat diklasifikasikan sebagaivirilizing dan anabolik ,
walaupun buatan, karena banyak efek dapat dianggap baik.Testosteron anabolik, yang
berarti ia membangun tulang dan massa otot.
y

Efek anabolik
termasuk pertumbuhan massa otot dan kekuatan, peningkatankepadatan tulang dan
kekuatan, dan stimulasi pertumbuhan linear dan pematangantulang .

Anda mungkin juga menyukai