Epidemiologi
Menurut Riskesdas RI tahun 2018, prevalensi penyakit jantung mencapai 1,5%, berarti di
antara 67 orang terdapat satu orang yang menderita penyakit jantung. Umumnya, penyakit
jantung dialami oleh dewasa muda hingga lanjut usia.
Definisi
Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan
suplai darah yang disebabkan adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah
koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis) (Kemenkes, 2018).
Health Promotion
Specific Protection
Bagi yang beresiko tinggi terhadap penyakit jantung diharapkan untuk bisa menghindari hal-
hal yang bisa meninggalkan kebiasaan kebiasaan seperti merokok tidak mengkonsumsi
alkohol menjaga kadar kolesterol tekanan darah dan diabetes di bawah kontrol dengan sering
berkonsultasi dengan dokter (Depkes RI, 2007).
upaya menemukan penderita dengan melakukan survei pada kelompok beresiko dan
melakukan pelaporan. Dalam survei yang dilakukan dapat melakukan pemeriksaan untuk
mendiagnosis penderita.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis yaitu (Soeharto, 2001):
ABI (ankle brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki
dan lengan
Pemeriksaan Doopler didaerah yang terkena
Skening ultrasonik duplex
Ct scan didaerah yang terkena
Arteriografi resonasi magnetik
IVUS(intravaskular ultrasound)
Pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk untuk menurunkan kadar
lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya colestyramine, kolestipol, asam nikotinat,
gemfibrozil, probukol, lovastatin). Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti koagulan
bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah (Soeharto, 2004).
Apabila ditemukan tanda-tanda seperti di atas, segeralah menemui dokter umum untuk
dilakukan pemeriksaan lanjutan atau lakukan kontrol bersama dokter spesialis jantung bila
Anda pernah mengalami serangan jantung sebelumnya.
Disability Limitation
Pembatasan kecacatan adalah suatu bagian dari 5 levels of prevention yang berfokus pada
upaya pencegahan terjadinya komplikasi.
Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK), Disability Limitation yang dilakukan adalah berupa
pencegahan agar plak aterosklerotik tidak menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah
koroner yang dapat menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung maupun gagal jantung.
1. Pengobatan adekuat
Terapi antiplatelet dengan aspirin dosis rendah (75-100 mg) diindikasikan
tanpa henti
Statin dosis tinggi perlu diberikan atau dilanjutkan segera setelah pasien
masuk rumah sakit bila tidak ada indikasi kontra atau riwayat intoleransi,
tanpa memandang nilai kolesterol inisial
Aspilet 1 x 80
Simvastatin 1x20 mg/Atorvastatin 1x20mg / Rosuvastatin1x10 mg
Terapi sesuai dengan faktor risiko yang didapatkan
2. Mencegah Komplikasi
a. Intervensi Koroner Perkutan (PCI – Percutaneous Coronary Intervention)
b. Operasi Pintas Koroner
Prosedur bedah pintas kornerr untuk mengatasi angina pektoris dan mencegah
kematian akibat PJK.
c. Enarterektomi
d. Pembedahan bypass
e. Thrombolytic
f. Penggunaan Angiography
Rehabilitation
- Fase I adalah upaya yang segera dilakukan disaat pasien masih dalam masa
perawatan, tujuan utama fase ini adalah mengurangi atau menghilangkan efek buruk
dari ‘dekondisi’ akibat tirah baring lama, melakukan edukasi dini dan agar pasien
mampu melakukan aktifitas hariannya secara mandiri dan aman.
- Fase II, yang dilakukan segera setelah pasien keluar dari RS, merupakan program
intervensi untuk mengembalikan fungsi pasien seoptimal mungkin, segera mengontrol
faktor risiko, edukasi dan konseling tambahan mengenai gaya hidup sehat.
- Fase III dan IV merupakan fase pemeliharaan, dimana diharapkan pasien tersebut
telah mampu melakukan program rehabilitasi secara mandiri, aman, dan
mempertahankan pola hidup sehat untuk selamanya, dibantu atau bersama-sama
keluarga dan masyarakat sekitarnya.
- Sejak 1994, American Heart Association (AHA) mendeklarasikan bahwa rehabilitasi
jantung tidak terbatas hanya pada program latihan fisik saja, tetapi harus mencakup
upaya-upaya multidisiplin yang bertujuan untuk mengurangi atau mengontrol faktor
risiko yang dapat dimodifikasi.
Kesimpulan
Bagilah informasi ini, beritahu keluarga atau kerabat yang memiliki faktor risiko terkena
penyakit jantung koroner, segera bawa orang dengan tanda-tanda penyakit jantung ke
dokter/rumah sakit terdekat, beri dukungan fisik dan mental kepada penderita, dan ajak
mereka menerapkan pola hidup ramah jantung.
Daftar Pustaka