Anda di halaman 1dari 42

BABab II

KONDISI UMUM WILAYAH DAN KEJADIAN BENCANA

2.1. Gambaran Umum Kabupaten KaroProvinsi Bali


Daerah Bali berada pada posisi 7 54 dan 8 3 lintang selatan dan 114,25 dan 115 43 Bujur
timur. Pulau Bali memiliki letak yang sangat strategis, karena menghubungkan lalu lintas laut dan
darat antara Pulau Jawa dengan Nusa tenggara. Bali juga terletak antara Benua Asia dan
Australia. Secara geografis ditengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan memanjang dari
barat ke timur. Diantara pegunungan tersebut terdapat sejumlah gunung sebagai puncaknya
Dataran tinggi Karo adalah sebuah dataran tinggi luas di Sumatera Utara, hahampir semua
dataran tinggi ini termasuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Karo. Dataran tinggi Karo
juga merupakan dataran tinggi terluas di Indonesia. Letaknya yang dekat dengan pesisir timur
Sumatera Utara menyebabkan dataran tinggi berhahawa sejuk ini menjadi sebuah daerah tujuan
wisata selain Danau Toba yang relatif lebih jauh dari Medan. GunungGunungapi Sinabung
bersama GunungGunungapi Sibayak yak di dekatnya adalah dua gununggunungapi berapi aktif di
dataran tinggi Karo dan menjadi puncak tertinggi di Provinsi Sumatera Utara. Terkait dengan
kejadian erupsi GunungGunungapi Sinabung pada tanggal 15 September 2013, banjir lahar
hujandingin 12 April 2015 dan peningkatan status Awas Gunungapi Sinabung sejak 2 Juni 2015
dan 1 Februari 2014sampai tersusunnya dokumen ini, akan diuraikan kondisi umum sebelum
bencana dari daerah terdampak bencana sebagai berikut.:

2.1.1. Kondisi Fisik


Gunung Agung (3.142 m ) meter, Gunung Batur (1.717)meter, Gunung Abang (2.276)meter,
Gunung Batukaru (2.276)meter. Gunung Agung dan Gunung Batur merupakan gunung berapi.
Disebelah utara dan selatan pegunungan tersebut terbentang tanah daratan. Danau-danaunya
adalah danau batur dengan luas 1.607,5 hektar, Danau Beratan 375,6 hektar, Danu Buyan 336
hektar dan Danau Tamblingan 110 hektar. Sungai-sungai yang bersumber dari hutan dan danau
tersebut kebanyakan mengalir ke daerah selatan, seperti sengai Unda, Sungai Petanu, Sungai
Ayung, Sungai Pulukan, Sungai loloanGunungGunungapi Sinabung (2.460 m dpl) terletak di
Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Setelah 400 tahun dalam
keadaan stabil (semenjak 1605), Ggunungapi Sinabung akhirnya aktif kembali pada tahun 1975-
1976 dengan erupsi-erupsi kecil. Erupsi besar terjadi pada tanggal 219 Agustus 2010 dimana
status gunungGunungapi naik menjadi tingkat IV4Awas (level IV) dan mengakibatkanyebabkan

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -1
12.000 jiwa mengpengungsi. Sejak tanggal 23 September 2010 statusnya diturunkan menjadi
Siaga (level III), dan kembali diturunkan menjadi Waspada (level II) pada tanggal 7 Oktober 2010.
Pada tanggal 15 September 2013 Ggunungapi Sinabung kembali meletus dan statusnya
meningkatnaik menjadi tingkat Siaga (level III)3., hingga Sejak tanggal 2 Juni 2015 hingga
dokumen ini tersusun statusnya naik menjadi Awas (level IV)saat ini.

Selain berdampak ke dari Kabupaten Karo, letusan Ggunung Sinabung ini juga berada
membawa dampak ke Kabupaten Simalungun, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai, dan
mempengaruhi Bandara Internasional Kuala Nnamu. Kabupaten Karo sendiri terletak di dataran
tinggi pPeggunungGunungapian Bukit Barisan dan merupakan Daerah Hulu Sungai. Luas wilayah
Kabupaten Karo adalah 2.127,25 kKm² atau 212.725 Haha atau 2,97 persen dari luas Provpinsi
Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2°50’–3°19’ Lintang Utara dan 97°55’–
98°38’ Bujur Timur. Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang;
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir;
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun;
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi Aceh).
Dalam hahal penggunaan lahahan, komposisi terbesar penggunaan lahan di sekitar
GunungGunungapi Merapi Sinabung adalah untuk pertanian, baik berupa pertanian sawah
maupun non-sawah.

2.1.2. Kependudukan
Propinsi Bali merupakan salah satu dari 33 Propinsi yang ada di Indonesia. Propinsi Bali
terdiri dari Pulau Bali, Pulau Nusa Penida serta beberapa Pulau-pulau kecil lainnya memiliki luas
wilayah 5.632,82 kilometer persegi. Secara administrasi Pulau Bali terdiri dari delapan
Kabupaten, satu wilayah kota, 53 kecamatan dan 658 Desa/Kelurahan, 3563
Banjar/Dusun/lingkungan.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -2
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo (2014), jumlah penduduk Hasil Sensus
tahun 2000 Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa. pPada tahun 20132 sebesar
363.755 358.823jiwa yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 kKm². Kepadatan penduduk
diperkirakan sebesar 168,68171 jiwa/kKm² dan laju pertumbuhan penduduk Karo tahun 2010-
2013 adalah sebesar 1,17 persen per tahun.
.
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kecamatan Tahun 20138

Kecamatan Luas Wilayah Penduduk Kepadatan


(Km2) Penduduk/Km2

Mardingding 267,11 17 684 66,20


Laubaleng 252,60 18 359 72,68
Tigabinanga 160,38 20 626 128,61
Juhar 218,56 13 726 62,80
Munte 125,64 20 404 162,40
Kutabuluh 195,70 10 972 56,07
Payung 47,24 11 232 237,76
Tiganderket 86,76 13 659 157,43
Simpang Empat 93,48 19 707 210,82

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -3
Naman Teran 87,82 13 263 151,02
Merdeka 44,17 13 794 312,29
Kabanjahe 44,65 66 635 1 469,99
Berastagi 30,50 44 091 1 445,61
Tigapanah 186,84 30 388 162,64
Dolat Rayat 32,25 8 599 266,64
Merek 125,51 18 712 149,09
Barusjahe 128,04 22 904 178,88
Jumlah 2,127,25 363,755 171.00
Sumber:sumber: https://bali.bps.go.id/statictable/2018/02/15/35/beberapa-karakteristik-penduduk-
menurut-kabupaten-kota-di-bali-hasil-sensus-penduduk-2010-.html

BPS Kabupaten Karo, 2014

Pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dibanding perempuan, dengan
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 180.535 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 183.220
jiwa, sehingga sex rasio sebesar 98,53.

Sumber: Karo Dalam Angka 2013 - BPS Kab. Karo

Gambar 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Kelamin
di Kabupaten Karo Tahun 2011
Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -4
Laju Pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2010 – 2012 adalah sebesar 1,07 persen per
tahun. Tahun 2012 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki lebih sedikit dari Perempuan. Laki-laki
berjumlah 178.073 jiwa dan Perempuan berjumlah 180.750 jiwa. Sex rasionya sebesar 98,52.
Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan 65 tahun
keatas maka diperoleh rasio ketergantungan sebesar 58,58 yang berarti setiap seratus orang usia
produktif menanggung 58,58 orang dari usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Beban
tanggungan anak bagi usia produktif sebesar 51 dan beban tanggungan lanjut usia bagi penduduk
usia produktif sebesar 8.Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Karo umumnya dari sektor
agraris atau pertanian dan ada juga dari sektor peternakan. Pertanian meliputi tanaman pangan,
sayur, dan buah. Peternakan biasanya dikelola sebagai pekerjaan sampingan namun ada juga
peternakan besar di Kabupaten Karo (Mbal-Mbal Petarum). Hasil peternakan berupa ayam,
lembu, kambing, babi, dan kerbau.

2.1.3. Kondisi Infrastruktur/Sarana Prasarana Umum

2.1.3.1. Permukiman
Rumah adalah aset terbesar yang dimiliki sebuah keluarga, hal ini menjadikan keterikatan
lebih tinggi terhadap tempat tinggal. Rasa keterikatan kepada aset ini bisa memotivasi
masyarakat untuk menolak ketika dihimbau untuk meninggalkan atau memindahkan diri dari
daerah rawan ancaman bahaya.
Kondisi perumahahan di zona ancaman letusan Sinabungyang terdampak gempa
Lombok di Provinsi Bali sebahagian besar sudah berupa bangunan bersifat permanen, terutama
di Kabupaten – kabupaten yang desa-desa terdampak langsung (dalam wilayah Kecamatan
Naman teran, Mardinding, Payung, Simpang Eempat dan Tigan NderketKabupaten Denpasar,
Badung, Gianyar, Klungkung, Karangasem, Bangli, Buleleng Jembrana, Tabanan ) di Kabupaten
Karo, s. ehingga nilai kerusakan dan kerugian akibat erupsi Gunungapi Sinabunggempa Lombok
di sektor perumahan sangat besar. Data itu belum menghitung termasuk Kecamatan Berastagi
yang berada di wilayah tenggara dari Ggunung Sinabung, yang cukup sering mendapat
limpahahan debu vuilkanik yang menyebabkan keroposnya seng atap rumah akibat zZzat
sSsulfat.
Dengan demikian, maka nilai kerusakan dan kerugian akibat erupsi Gunung Sinabung di sektor
perumahan yang ditanggung oleh masyarakat adalah sangat besar. Rumah adalah aset terbesar
yang dimiliki sebuah keluarga, maka rumah yang telah bersifat permanen menjadikan keterikatan

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -5
yang lebih tinggi terhadap tempat tinggal. Rasa keterikatan kepada aset ini bisa memotivasi
masyarakat untuk menolak ketika dihimbau untuk meninggalkan atau memindahkan diri dari
daerah rawan ancaman bahaya.

2.1.3.2. Transportasi dan Perhubungan


Jalan adalah pPrasarana pengangkutan yang penting untuk mendorong kegiatan
perekonomian. Jalan yang baik akan mempermudah mobilitas penduduk dan memperlancar lalu
lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Moda transportasi paling umum di wilayah
GunungGunungapi Sinabung adalah melalui transportasi darat.
Panjang jalan di Kabupaten KaroProvinsi Bali tahun 2012 2018 tercatat 1.347221,734
kKm, dengan rincian jalan negara nasional sepanjang 167,69629,40 kKm, jalan propinsi provinsi
sepanjang 35,50743,34 kKm. , dan jalan kabupaten sepanjang 1.218,15 kKm. Kondisi jalan negara
nasional dan propinsi provinsi terpelihahara dengan baik, sedang jalan kabupaten hahanya
sepanjang 731,13 kKm yang sudah diaspal, sedangkan sisanya jalan berbatu sepanjang 225,52
kKm, dan jalan tanah sepanjang 261,50 kKm. Sedangkan jalan yang menghubungkan ibukota
kabupaten dan ibukota kecamatan hahanya 417,21 kKm saja yang kondisinya baik.
.

Sumber: Karo Dalam Angka 2013 - BPS Kab. Karo


Gambar 2.2
Persentase Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan (Km)

Untuk transportasi udara, bandara terdekat adalah bBandar uUdara Kuala NamuIgusti
Ngurah Rai yang terletak di Kabupaten BadungDeli Serdangg.Gunungapi. Bandara udara tersebut
melayani jalur penerbangan komersial domestik dan juga internasional dari Singapura, Kuala
Lumpur dan lain sebagainya. Akibat dari erupsi GunungGunungapi Sinabung, bBandar uUdara
Kuala Namu sempat terhahambat dan terpaksa membatalkan penerbangan.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -6
2.1.4. Energi
Pada tahun 2011, pengguna listrik rata-rata 96,9% rumah tangga di wilayah Kabupaten
KaroProvinsi Bali sebanyak 1.019.857 yang merupakan adalah pengguna listrik dari PLN. Angka
pelanggan PLN terendah terdapat di Kecamatan TiganderketKabupaten Klungkung sebesar
43.198. Sedangkan pelanggan PLN Tertinggi Terdapat di Kota Denpasar sebesar 227.561.,
pelanggan yang mendapatkan listrik dari PLN hanya sebesar , Kabupaten Karo dimana hanya
75.4% rumah tangga berlangganan listrik, masih ada. 24.6% dari rumah tangga yang di
Kecamatan Tiganderket belum menikmati mendapatkan listrik dari PLN dan ataumaupun mereka
juga mendapatkan listrik dari sumber lain/ (non PLN).

2.1.5. Pos dan Telekomunikasi


Pembangunan Pos dan Telekomunikasi merupakan suatu kehaharusan untuk
menyongsong era teknologi informasi. Jaringan telepon telah sampai hahampir ke seluruh
kecamatan, demikian juga kKantor pPos sudah ada di beberapa kecamatan. Ini tentu
memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi baik via melalui telepon ataupun melalui surat
menyurat.

2.1.6. Pendidikan
Pada tahun 2013 terdapat sejumlah 2.527294 unit SDtingkat pendidikan dasar/MI tahun
2012 ada sebanyak 285 sekolah dandengan 22.167 038 kelas, serta tenaga pengajar sejumlah ada
32.865143 orang tenaga pengajar, dan 48.67868.646 orang siswa. Ditingkat SMP/MTs ada
terdapat 65 72 459 unit sekolah dan dengan 687 663 ruang kelas, tenaga pengajar sejumlah serta
ada sebanyak 1.580384 orang tenaga pengajar dan 20.79020.451 orang siswa. Pada tingkat
SMU/SMK/MA terdapatada 36 36140 unit sekolah dengan tenaga pengajar sejumlah 1.132 orang,
dan an 14.340 871 orang siswa, serta. Di tingkat akademi/perguruan tinggi terdapat 40 5
PT/akademi., 3.373 mahasiswa dan 172 dosen.tenaga pengajar berjumlah 1.355 orang.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -7
Gambar 2.13
Jumlah Siswa Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Karo
Tahun 20102011, 20112012, 20122013
Sumber: Karo Dalam Angka 2013 2014 - BPS Kab. Karo

Rasio murid terhadap guru pada pendidikan dasar sebesar 17 yang berarti tiap guru
mengajar 17 murid. Pada SMP rasionya sebesar 13 dan SMU sebesar 11. Rasio murid Sekolah
Dasar terhadap sekolah sebesar 171 yang berarti setiap sekolah menampung rata-rata sebanyak
171 murid. Pada tingkat SMP dan SMU rasionya sebesar 320 dan 401.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -8
Gambar 2.4
Jumlah Tenaga Pengajar Pada SD , SMP, SMU, dan Akademi/Perguruan Tinggi
di Kabupaten Karo Tahun 2010, 2011, 2012
Sumber: Karo Dalam Angka 2013 - BPS Kab. Karo

2.1.7. Kesehahatan
Ketersediaan sarana kesehahatan merupakan salah satu faktor untuk perbaikan kualitas
hidup. Pada tahun 20173 jJumlah rumah sakit di Kabupaten KaroProvinsi Bali tahun 2012 ada
sebanyak 6 635 unit. berada buah yang hanya berada di kecamatan Kecamatan Kabanjahe
sebanyak 4 3 unitbuah dan Berastagi sebanyak 2 unitbuah. Pada kecamatan lainnya hahanya
terdapat sarana kesehahatan berupa Puskesmas, Puskesmas pembantu dan atau praktek dokter
serta rumah bersalin.
Di Kabupaten KaroProvinsi Bali tAda sebanyakTerdapat 11319 unitbuah Ppuskesmas,
dan 228 201 Ppuskesmas Ppembantu, 53 serta 52 53 unitbuah Bbalai Ppengobatan Uumum dan
408 324 unitbuah Pposyandu. K dengan ketersediaan tenaga medis di Kabupaten Karo ada
sebanyak 81 83453 orang dDokter uUmum, 184.021 dokter spesialiparamediss, dan 24 26932
dorang Dokter gigi. Dari jumlah tersebutSelain itu terdapat 78 70 orang dDokter uUmum/PTPT
dan 24 22 dDokter gGigi PTT yang bertugas di luar Kecamatan Kabanjahe dan Berastagidesa-
desa.

2.1.8. Agama
Beribadah merupakan suatu kebutuhahan rohahani bagi setiap umat beragama. Mayoritas
penduduk di Kabupaten KaroProvinsi Bali menganut agama HinduNasrani (Kristen Protestan,
Katolik), hal ini tergambar dari banyaknya rumah ibadah berupa Pura gereja di daerah ini.
Berdasarkan catatan Departemen Agama Provinsi Bali (hingga 2011), di Bali terdapat 4.356 buah
pura kahyangan tiga di setiap wilayah Pulau Bali, 723 buah pura kahyangan jagat serta 923 buah
pura swagina atau pura kawitan atau pura penyungsungan keluarga. Jadi di Bali Total terdapat
6.002 buah pura.Pada tTahun 2012, menurut Kementerian Agama Kabupaten Karo ttercatat
sebanyak 408 unit Gereja Protestan dan 121 unit Gereja Katolik, jumlah ini belum termasuk

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -9
gereja lainnya seperti: GSRI, Bethel, dan lain-lain. Sedangkan masjid tercatat sebanyak 195 unit
Mesjid, data ini sesuai dan sebanyak 408 Gereja Protestan dengan data yang dikeluarkan oleh
serta Gereja Katolik 121 dan juga gereja lainnya seperti: GSRI, Bethel, dan lain-lain. Kementerian
Agama Kabupaten Karo.

2.1.9. Pariwisataa
Bali sebagai daerah pusat wisata Indonesia bagian tengah, dan tujuan wisata dunia memeiliki
potensi yang menunjang pertumbuhan kepariwisataan. Potensi tersebut antara lain mencakup
potensi manusia dan kebudayaannya. Panorama alam yang indah dan ideal, hutan yang hijau,
gunung, danau, sungai serta sawah yang membentang dengan teras-teras serta pantai yang indah
dengan beragam pasir hitam dan putih. Perpaduan alam, manusia dan kebudayaan Bali yang unik
yang berlandaskan kepada konsepsi keserasian mewujudkan satu kondisi estetika yang ideal dan
bermutu tinggi.Daerah sekitar GunungGunungapi Sinabung adalah daerah yang berhawa dingin
yang kaya dengan objek wisata, khususnya objek wisata alam pemandian air panas di
Kkecamatan Ppayung dan Ddesa Ssemangat (Ssidebuk-debuk, Ggunung Ssibayak),; dan danau
alam di Ddusun Lau Kawar. Selain itu di Kota Kabanjahe juga terletak museum Batiren Purba dan
situs wihara terbesar se-Asia Tenggara (Kecamatan Tongkoh).dan Hotel-hotel pariwisata di
Berastagi.
Industri pariwisata di wilayah GunungGunungapi Sinabung didukung dengan keberadaan
berbagai sarana penginapan berupa hotel-hotel pariwisata internasional, . juga terdapat ratusan
fasilitas penginapan skala kecil seperti losmen dan homestay, yang Keberadaan sarana
penginapan terpusat di kawasan Kkecamatan Berastagi dan Kkota Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Dengan suhu dingin dan lokasi yang strategis dari berbagai wisata seperti pemandian air panas,
situs Wihara terbesar se- Asia Tenggara (Kkecamatan Tongkoh) , dan lain sebagainya terdapat
ratusan fasilitas penginapan skala kecil seperti losmen dan homestay sampai dengan hotel-hotel
internasional seperti Hilton, Horizon, Sibayak Internasional, Grand Mutiara dan lain sebagainya di
sekitar Berastagi.
PODES hanya mendata jumlah penginapan yang memenuhi definisi sebagai berikut: bangunan
yang khusus digunakan untuk usaha penginapan seperti hotel berbintang, losmen, dan
pondok wisata. Dengan demikian, bangunan yang tidak didedikasikan secara khusus
untuk penginapan seperti usaha homestay tidak dimasukkan dalam perhitungan BPS.
Terlepas itu, belum ada laporan kerusakan sektor pariwisata yang cukup rinci dan jelas,
terutama dari Dusun Lau Kawar dan Kecamatan Payung. Namun satu hal yang pasti
adalah terjadinya penurunan wisatawan yang signifikan (kerugian) yang diderita sektor

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -10
pariwisata di Kabupaten Karo. Salah satu potensi kerugian besar yang diderita adalah
pada omset hotel-hotel di Berastagi yang menurun akibat berkurangnya wisatawan
memasuki Kabupaten Karo dikarenakan bencana erupsi gunung Sinabung ini. Dampak
abu tebal juga memerlukan upaya pembersihan di sekitar daerah-daerah wisata ini.

2.1.10. Kondisi Sosial Budaya


DSuku Karo adalah suku yang mendiami dataran tinggi dan dataran rendah di Sumatera
ahulu pulau Bali disebut dengan nama “Walidwipa”, yang merupakan suatu kerajaan yaitu
kerajaan Bali. Kerajaan ini berkembang sekitar abad ke VIII Masehi. Pemerintahannya berpusat di
Shinghamandawa, sebuah tempat yang hingga kini belum diketahui dengan pasti. Kerajaan ini
pernah diperintah oleh dua diansti, yaitu Dinasti Warmmadewa dengan Dinasti Sakellendukirana
Kerajaan Bali bercorak Hindu, ini dapat diketahui dari pembagian golongan dalam
masyarakat (kasta), pembagian warisan, kesenian, serta agama dan kepercayaan. Dalam hal
agama dan kepercayaan, pengaruh zaman Megalithikum terasa masih kuat pada masyarakat
kerajaan Bali. Keadaan tersebut menunjukan bahwa mayarakat Bali merupakan pemegang teguh
tradisi Warisan budaya serta agama dan kepercayaan masih dipegang teguh hingga saat sekarang
ini.
Kini Bali adalah sebuah propinsi yang berada di wilayah negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Hindu tetap menjadi agama mayoritas yang wariskan secara turun temurun.
Sebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu –Bali, akan tetapi, ada pula sebagian kecil
masyarakat Bali yang menganut agama Islam, Kristen, dan katholik. Penganut agama Islam
terdapat di Karang Asem, Klungkung, dan Denpasar, sedangkan penganut agama Kristen dan
katholik terutama terdapat di Denpasar, Jimbaran dan Singaraja
Tempat beribadah agama Hindu di berupa pura Besakih, Pura Desa (Kayangan Tiga), Subak
dan Seka, kumpulan tari atau semacam sanggar tari, serta tempat pemujaan leluhur dari klen –
klen besar. Ada juga yang di sebut Sanggah yang merupakan tempat pemujaan leluhur dari klen
kecil serta keluarga luas. Sedangkan kitab suci adalah “Weda” yang bersisi tentang Arman,
Karmapala, Punarbawa, dan Moksa.
Di Bali ada seorang pemimpin agama yang bertugas melaksanakan upacara keagamaan,
terutama upaca besar adalah orang yang dilantik menjadi pendeta yang umumnya disebut
“Sulingih” tetapi tidak semua pendeta disebut Sulingih, misalnya “Pedanda” untuk pendeta dari
kasta Brahmana baik yang beraliran Siwa maupun Budha, atau “Resi” untyuk pendeta dari
kalangan Satria.
Utara. Kota yang terkenal dengan di wilayah ini adalah BrastagiBerastagi dan Kabanjahe.
BrastagiBerastagi merupakan salah satu kota turis di Sumatera Utara yang sangat terkenal
dengan produk pertaniannya yang unggul. Mayoritas suku Karo bermukim di daerah

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -11
peggunungGunungapian, tepatnya di daerah GunungGunungapi Sinabung dan GunungGunungapi
Sibayak yang sering disebut sebagai atau "Taneh Karo Simalem".

Setiap orang dalam Suku Karo terikat oleh sistem adat yang disebut dengan merga silima, rakut si
telu dan tutur si waluh. Jadi dimanapun mereka berada pasti memiliki marga, dan jalan
persaudaraan tersendiri. Penduduk Kabupaten Karo adalah masyarakat yang dinamis dan
patriotis serta bertaqwa kepada Tuhahan Yang Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kuat kepada
adat istiadat yang luhur, hahal tersebut merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pembangunan. Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan haharapan (sura-sura pusuh
peraten) yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 (tiga) hahal pokok yang disebut Tuah,
Sangap, dan Mejuah-juah.
Tuah berarti menerima berkah dari Tuhahan Yang Mahaha Esa, mendapat keturunan, banyak
kawan dan sahahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup untuk generasi yang akan datangg.Gunungapi. Sangap berarti mendapat rejeki,
kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan
datangg.Gunungapi. Mejuah-juah berarti sehahat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat
serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dan manusia, antara manusia dan
lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhahannya. Ketiga hahal tersebut adalah merupakan
satu kesatuan yang bulat yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.
Beberapa tradisi yang sampai saat ini masih tetap eksis dan terjaga kelangsungannya di
Kabupaten Karo adalah Kerja Tahun (merdang merdem). Kerja Ttahun tersebut merupakan
kegiatan rutin setiap tahun yang biasanya dilaksanakan setelah acara menanam padi di sawah
selesai. Perayaan tersebut merupakan bagian dari ucapan syukur kepada Ssang Pencipta karena
kegiatan menanam padi telah selesai. Teriring doa agar tanaman padi tersebut diberkati sehingga
bebas dari hahama dan menghahasilkan panen yang berlimpah. Setiap kecamatan di Tanah Karo
merayakan Kkerja Tahun (merdang merdem) pada bulan yang berbeda.
Kehidupan mereka umumnya dari sektor agraris atau pertanian dan ada juga dari sektor
peterenakan. Pertanian meliputi tanaman pangan, sayur dan buah. Peternakan biasanya
dikelola sebagai pekerjaan sampingan namun ada juga peternakan besar di Kabupaten
Karo (Mbal-Mbal Petarum). Hasil pPeternakan tersebut berupa ayam, lembu, kambing,
babi, dan kerbau.

2.1.11. Industri dan Perdagangan


Usahaha industri di daerah Provinsi Balisekitar GunungGunungapi Sinabung berkembang
cukup baik, terutama demikian juga dengan kegiatan perdagangan dan pariwisata. Walaupun
tidak ada desa yang mata pencahaharian utamanya berasal dari sektor industri, namun

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -12
kecamatan-kecamatan di sekitar Sinabung juga memiliki berbagai jenis industri. Industri yang
paling besar adalah industri makanan, perdagangan pengolahahan kayu dan pariwisata.

2.1.12. Kondisi Ekonomi

2.1.12.1. Keuangan Daerah


Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Karo tahun 201732 tercatat sebesar Rp
5.9.726813 mMiliartriliun. Sedangkan pPengeluaran untuk bBelanja oOperasional sebesar
Rp6.597656,251 mMiliartriliun yang digunakan untuk belanja langsung dan belanja tidak
langsung pegawai, belanja barang/ dan jasa dan lain-lain. Pengeluaran untuk Belanja Modal
sebesar Rp.153490,05 79 mMiliar. Total pengeluaran tahun 20132 sebesar Rp.7501.147,03,26
mMiliar.

2.1.12.2. HaHarga – HaHarga


Badan Pusat Statistik memantau perkembangan haharga barang dan jasa secara berkala,
terutama komoditi bahahan pokok dan bangunan. Berdasarkan hahasilHasil pemantauan BPS,
terdapatada kenaikan haharga dari tahun 2011 2012 ke 20122013. HaHarga bBeras dari
Rp.9.988274 rupiah pada tahun 2011 2012 menjadi Rp.910.988422 rupiah per kilogram pada
tahun 20122013. Minyak tanah juga mengalami kenaikan dari Rp.89.500 708 rupiah per liter
untuk tahun 2011 2012 menjadi Rp.910.708 000 rupiah pada tahun 20122013.

2.1.12.3. Pendapatan Regional


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat
kesejahteraan suatu daerah, . PDRB ini disajikan atas dasar haharga berlaku dan atas haharga
konstan. n.
Berdasarkan haharga berlaku, nilai PDRB Kabupaten KaroProvinsi bali pada tahun 2012
2010 sampai 20173 dapat dilihat pada table dan grafik berikut.

Tabel 2.2 Tabel Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan
Provinsi Bali Tahun 2010 – 2017

TAHUN Produk Domestik Regional Bruto


(PDRB)
2010 93,749,349.74
2011 99,991,631.93
2012 106,951,464.95
2013 114,103,580.75
2014 121,787,574.72
2015 129,126,562.21

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -13
2016 137,286,328.14
2017 144,964,204.09

sebesar Rp.89.512550,71 52 miliar rupiah. Dibandingkan dengan PDRB tahun 2011 2012
yang nilainya sebesar Rp.78.634512,40 71 miliar rupiah, pada tahun 2012 2013 terjadi kenaikan
sebesar Rp.8781.037,8231 miliar rupiah atau meningkat sebesar 1112,50 19 persen.
Untuk haharga konstan, dengan menggunakan haharga dasar tahun dasar 2000 PDRB
Kabupaten Karo juga mengalami kenaikan dari sebesar Rp.3.58169,813 miliar rupiah pada tahun
20121 menjadi Rp.3.816996,81 miliar rupiah pada tahun 20122013.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -14
Gambar 2.325
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karo 2003 201004 -– 201220173
(Miliar Rp)
Sumber: BPS Provinsi Bali.Karo Dalam Angka 2013 2014 - BPS Kab. Karo

2.2. Kawasan Rawan Bencana Provinsi BaliGunungGunungapi Sinabung


Secara umumPVMBGPosisi Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng/kulit
bumi aktif yaitu lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian utara dan
Lempeng Pasifik di bagian Timur. Ketiga lempeng tersebut bergerak dan saling bertumbukan
sehingga lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Euro-Asia dan menimbulkan
gempa bumi, jalur gunung api, dan sesar atau patahan. Penunjaman (subduction) lempeng Indo-
Australia yang bergerak relatif ke utara dengan lempeng Euro-Asia yang bergerak ke selatan
menimbulkan jalur gempa bumi dan rangkaian gunung api aktif sepanjang Pulau Sumatera, Pulau
Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sejajar dengan jalur penunjaman kedua lempeng. Di samping itu
jalur gempa bumi juga terjadi sejajar dengan jalur penunjaman, maupun pada jalur sesar regional
seperti Sesar Sumatera/Semangko. Indonesia terletak pada dua jalur gempa di dunia, yaitu jalur
Circum Pacific dan jalur Himalaya dan Mediterrania. Dengan kondisi demikian Indonesia memiliki
potensi bencana, baik bencana alam maupun akibat dari aktivitas manusia, seperti gempa bumi,
tsunami, tanah longsor, angin ribut, dan lain-lain. Tak terkecuali Provinsi Bali, yang terletak di

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -15
sebelah timur Pulau Jawa, merupakan bagian dari kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan
selebar 112 km. Posisinya yang langsung berhadapan dengan Samudera Indonesia di bagian
selatan, memiliki beberapa gunung api aktif, kawasan hutan, tentunya memiliki potensi bencana.
Kejadian bencana alam berupa gempa bumi yang terjadi pada kurun waktu Oktober 2011
membuktikan bahwa Provinsi Bali memiliki tingkat potensi bencana yang tinggi. Belum lagi
dengan posisinya sebagai pulau yang rawan akan abrasi dan potensi terjadinya tsunami,
kepadatan penduduk yang tinggi di Kota

Denpasar dan sekitarnya menjadikan kerentanan Provinsi Bali semakin meningkat dalam
menghadapi bencana. Kerentanan ini juga semakin bertambah mengingat Bali juga merupakan
tujuan wisata yang sangat diminati sampai pada tingkat mancanegara.
Kondisi alam Provinsi Bali sangat rentan terhadap bencana alam. Berbagai bencana pernah
menerpa Bali seperti gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, kekeringan, dan angin
kencang. Hasil kajian identifikasi potensi bencana alam di Bali yang dilakukan BAPPEDA Provinsi
Bali dan PPLH Universitas Udayana pada tahun 2006 (dimuat dalam dokumen Penyusunan
Dokumen Managemen Mitigasi Bencana) menemukan daerah yang berpotensi tinggi terkena
gempa sebesar 85.443,86 ha dan tsunami 14.286,06 ha, angin kencang 151.835,49 ha, kekeringan
12.947,12 ha, banjir 17.495,82 ha, tanah longsor 85.121,55 ha. Selain itu juga Bali memiliki dua
gunung api aktif, yakni Gunung Agung dan Gunung Batur yang memiliki potensi letusan dan
bencana turunannya, baik berupa aliran lava, hujan abu, longsor, dan sebagainya.
Selain kondisi alam dan sosial budaya yang rawan, ada beberapa permasalahan lain yang
mempengaruhi pelaksanaan penanggulangan bencana yaitu:
1. Pengetahuan, kesadaran, kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana masih kecil
2. Kapasitas Tanggap Darurat Bencana belum memadai
3. Kemampuan Penanganan Pasca Bencana belum memadai
Dengan demikian pengelolaan bencana bukanlah suatu kegiatan yang bersifat mendadak yang
hanya untuk “tanggap darurat bencana” saja, akan tetapi meliputi berbagai aspek baik sebelum
bencana (pra bencana), pada saat bencana dan setelah terjadinya bencana (pasca bencana) itu
sendiri. Apabila kita terapkan ke dalam daur program saja maka, penanggulangan bencana
merupakan suatu siklus kegiatan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana ( identifikasi
bahaya, kesiapsiagaan, analisa risiko, preventif, respon bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi)
yang berkesinambungan/terus menerus yang melibatkan berbagai sektor terkait dan berbagai
tingkat yang beragam sejak dari tingkat desa hingga ke tingkat internasional. Dengan demikian,
dengan potensi kebencanaan yang beragam, tingkat kerentanan yang cenderung tinggi di

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -16
beberapa kawasan di Provinsi Bali, diperlukan keberadaan sebuah Perubahan Rencana Strategik
(Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Provinsi Bali Tahun 2013 – 2018 yang akan menjadi panduan dalam pelaksanaan
penanggulangan bencana di Provinsi Bali.

telah menetapkan , peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) di Gunungapi Sinabung dibagi dalam
tiga tingkat kerawanan sebagai berikut:gunung api adalah peta petunjuk tingkat kerawanan
bencana suatu daerah apabila terjadi letusan/kegiatan gunung api.

1. Gunung Api Sinabung memiliki Kawasan Rawan Bencana yang dibagi menjadi tiga tingkat
kerawanan, yaitu::
2.
3.
4.
5.
6. Kawasan Rawan Bencana III (KRB III)
KRB III adalah kawasan yang terletak dalam radius 0-2 km dari puncak Gunungapi Sinabung, dan
dinyatakan dekat dengan sumber bahaya. Kawasan ini sangat berpotensi terlanda awan
panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu (pijar) berdiameter lebih besar dari 6 cm, dan
hujan abu lebatmerupakan kawasan ring terdalam dan yang paling bahaya. Oleh karena
tingkat kerawanannya yang tinggi maka kawasan ini tidak diperkenankan sebagai lokasi
hunian tetap.KRB III ini berada dalam radius 0-2 Km dari puncak gunung api Sinabung.
Kawasan ini sangat berpotensi terimpa lontaran batu pijar diameter lebih besar dari 6 cm
dan hujan abu lebat. Pada lembah-lembah kawasan ini berpotensi terlanda aliran lava, awan
panas, guguran lava dan gas beracun.
7. Kawasan Rawan Bencana II (KRB II)
KRB II adalah kawasan ring tengah yang berada dalam radius 2-5 km dari puncak Gunungapi
Sinabung. KRB II ini juga berpotensi terkena lontaran batu pijar yang berdiameter antara 2-6
cm, hujan abu lebat, awan panas, aliran lava, dan guguran lava-lava serta gas beracun.
Berhubung Gunungapi Sinabung sampai rencana Renaksi ini disusun masih sering
beraktivitas, maka masyarakat yang berada dalam KRB II diharuskan mengungsi apabila
terjadi peningkatan kegiatan gunungapi sesuai dengan saran dari PVMBG sampai bencana ini
dinyatakan aman kembali. Pernyataan harus mengungsi, tetap tinggal ditempat, dan atau
keadaan sudah aman kembali, ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -17
8. Kawasan Rawan Bencana I (KRB I)
KRB I adalah kawasan ring terluar yang rawan terhadap dampak letusan gunung api
Sinabung. Dalam kawasan ini yang berada dalam radius 5-7 kKm dari puncak
gununggunungapi api. Kawasan ini juga dan ddiperkirakan akan berpotensi tertimpa
terlanda hujan abu dan kemungkinan dapat tertimpa material batu pijar berdiameter lebih
kecil dari 2 cm, d. an tidak tertutup kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas dan
aliran lava lahar. Beberapa lembah dan sungai yang berada dalam ring Kawasan Rawan
Bencana I juga dimungkinkan terlanda lahahar hujan dan kemungkinan perluasan awan
panas. (warna kuning di peta).Kawasan radius 5-7 km ini pada peta di bawah ditunjukkan
oleh kawasan arsiran warna Kuning.

KRB III: Sangat berpotensi terancam awan panas, gas beracun, guguran lava, aliran lava, dan berpotensi sangat terancam
lontaran batu pijar (diameter > 6cm)
KRB II: Berpotensi terancam awan panas, gas beracun, guguran lava, aliran lava, dan berpotensi sangat terancam lontaran
batu pijar (diameter 2-6 cm)
KRB I: Berpotensi terlanda lahar hujan dan perluasan awan panas, terancam hujan abu, material pijar (diameter <2 cm) Be
berapa lembah dan sungai yang berada dalam ring Kawasan Rawan Bencana I juga
dimungkinkan terlanda lahar hujan dan kemungkinan perluasan awan panas (warna kuning
di peta).

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -18
Gambar 2.6
Peta Kawasan Rawan Bencana

Kawasan Rawan Bencana II (KRB II)


KRB II adalah kawasan ring tengah yang berada dalam radius 2-5 Km dari puncak
Ggunung api Sinabung. KRB II ini berpotensi terkena lontaran batu pijar yang
berdiameter antara 2-6 cm dan hujan abu lebat. KRB II yang pada gambar ditunjukkan
warna merah jambu juga berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, dan guguran lava-
lava serta gas beracun. Danau Kawar yang berada di Ggunung api Sinabung masuk dalam
area KRB II ini.
Kawasan Rawan Bencana III (KRB III)
KRB III merupakan kawasan ring terdalam dan yang paling bahaya. KRB III ini berada
dalam radius 0-2 Km dari puncak gunung api Sinabung. Kawasan ini sangat berpotensi
terimpa lontaran batu pijar diameter lebih besar dari 6 cm dan hujan abu lebat. Pada
lembah-lembah kawasan ini berpotensi terlanda aliran lava, awan panas, guguran lava
dan gas beracun.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -19
Gambar 2.376
Rincian Peta Kawasan Rawan Bencana

2.2.1. Kronologis Status GunungGunungapi Sinabung


Gunungapi Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara meletus
pada hari Minggu, tanggal 15 September 2013 pukul 02.51 WIB dan ditingkatkan statusnya dari
Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Letusan tersebut memuntahkan abu vulkanik dan
batu kecil yang melanda beberapa desa sekitarnya. Asap tebal hitam yang membawa abu vulkanik
keluar dari kawah Gunungapi Sinabung. Dari parameter kegunungapian yang dipantau Pos
Gunungapi Sinabung tercatat 255 gempa vulkanik, 16 kali gempa hembusan, 5 kali gempa
tektonik lokal, 24 kali gempa tektonik jauh, dan tremor 15 mm. Di Berastagi debu tebal
memenuhi atap warga dan jalur transportasi. Dalam bencana erupsi Gunungapi Sinabung ini
menyebabkan 14.998 orang masyarakat yang berasal dari sekitar lereng gGunungapi Sinabung
harus mengungsi ke tempat aman dalam radius 3 - 7 km dari Gunungapi Sinabung.
Pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 WIB status aktivitas Gunungapi Sinabung
dinaikkan menjadi Awas (level IV), mengakibatkan lebih dari dua puluh ribu jiwa mengungsi.
Berdasarkan laporan PVMBG pada tanggal 1 Februari 2014 pukul 10.30 WIB terjadi erupsi
dengan tinggi kolom asap 2.000 m, luncuran awan panas sejauh 4.500 m ke arah Selatan-

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -20
Tenggara, arah angin Barat Daya-Selatan, dan lama gempa erupsi 66 detik. Akibat erupsi
Gunungapi Sinabung menyebabkan korban meninggal dunia 16 jiwa, dan 1 orang terluka terkena
awan panas. Hasil penanganan dan evakuasi korban, erupsi yang menghasilkan awan panas ini
menyebabkan 16 jiwa meninggal dunia, dan korban terluka 1 orang.

Pengamatan terhadap kondisi gunungapi Gunung Sinabung per tanggal 10 Februari 2014 dari
pukuljam 00.00-12.00 WIB adalah, tidak terjadi erupsi, terdapat gempa hybrid 2 kali, gempa
guguran 93 kali dan ; hingga saat ini status gunungapi Sinabung masih AWAS (level IV).

Gempa tremor terus terjadi diiringi gempa hybrid. Magma sudah mencapai permukaan.
Kegempaan masih tinggi dan terdapat dominasi oleh gempa Hybrid dan gempa guguran yang
mengakibatkan meningkatnya kubah lava yang dapat menghasilkan awan panas dan lava pijar.
Gempa tremor masih meningkat, untuk pertumbuhan kubah semakin meningkat. Aktivitas
gunung saat ini masih tinggi status level IV (Awas). Untuk rekomendasi radius 5 KM masih
tetap.PVMBG merekomendasikan agar seluruh desa dalam radius 5 km harus mengungsi ke
tempat yang lebih aman. Sebanyak 31.739 jiwa atau 9.915 KK yang berasal dari 34 desa
mengungsi dan menempati 42 titik pengungsian.

Peta Sebaran Lokasi Pengungsian dan


Jumlah Korban Akibat Awan Panas

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -21
Gambar 2.8

Grafik Kondisi Seismitas


Korban Jiwa Akibat Erupsi Gunung Sinabung

Korban Meninggal Dunia Akibat Awan Panas : 16 Jiwa


Korban Meninggal di Pengungsian/RS Tahun 2014 : 12orang
Korban Luka Bakar Akibat Awan Panas : 1 orang

Gambar 2.10

Grafik Jumlah Pengungsi

Jumlah Pengungsi : 33.183 jiwa/10.305 KK (Naik 57 jiwa/ 8 KK)

Gambar 2.11
Peta Sebaran Lokasi Pengungsian dan Jumlah Korban Akibat Awan Panas

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -22
Gambar 2.487
Peta Sebaran Lokasi Pengungsian dan Jumlah Korban Akibat Awan Panas

Pada akhir Januari 2014 PVMBG menyatakan tidak ada peningkatan dan ancaman yang
signifikan dari erupsi Gunungapi Sinabung dalam radius 5 km sehingga terhitung 31 Januari 2014
pukul 14.00 WIB, pengungsi yang tinggal di luar radius 5 km dari puncak Gunungapi Sinabung,
kecuali Desa Kutatengah dapat dipulangkan ke rumahnya. Adanya rekomendasi ini maka
pengungsi yang berasal dari 16 desa di luar radius 5 km dipulangkan. Saat itu pengungsi yang
berasal dari 32 desa berjumlah 30.117 jiwa (9.388 KK) berada di 42 titik pengungsian.

Aktivitas erupsi dan luncuran awan panas Gunungapi Sinabung masih terus berfluktuatif,
bahkan semakin meningkat aktivitasnya sehingga dinaikkan statusnya menjadi Awas (level IV)
pada Selasa, 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB. Ditingkatkannya status Awas disertai dengan
bertambahnya area yang harus dikosongkan yaitu 7 km di sisi Tenggara dan Selatan dari puncak
kawah Sinabung. Pada Sabtu, 13 Juni 2015 terjadi erupsi Gunungapi Sinabung sebanyak 6 kali ke
arah Tenggara sejauh 3 km dengan tinggi kolom 1-2 km. Pada Selasa, 17 Juni 2015 terjadi 120 kali
guguran, 4 kali luncuran awan panas sepanjang 2-3 km ke sisi Timur-Tenggara dan Sselatan, 2
kali luncuran lava pijar 1,5 km ke Tenggara dan 2 km ke Selatan, tremor menerus serta semua
parameter seismisitas masih tinggi. Pada Rabu, 18 Juni 2015 siang telah terjadi 1 kali awan panas
guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2,5 km ke Tenggara, dan guguran lava pijar dari
Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -23
puncak sejauh 700-1.500 meter ke Tenggara, tremor menerus. Potensi erupsi susulan masih
tinggi. Data BNPB per tanggal 15 Juni 2015 termencatat jumlah pengungsi sebanyak 10.714 jiwa
(2.882 KK) tersebar di 10 pos penampungan.

Keterangan: Jumlah Pengungsi : 33.183 jiwa/10.305 KK (Naik 57 jiwa/ 8 KK)

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -24
2.2.2. Analisis dan Rekomendasi PVMBG

2.2.3. Ringkasan eksekutif PVMBG pada tanggal 30 Oktober 2014, berikut ini merupakan
intisari yang dapat digunakan dalam merancang rencana aksi rehabilitasi dan
rekonstruksi. Dibawah ini adalah Berita resmi PVMBG mengenai kondisi aktual erupsi
Gunung Sinabung, 301 Oktober 2014:

2.2.4. Berdasarkan pengataman kegempaan, deformasi dan fluks gas SO 2 masih


tinggi. Data deformasi mengindikasikan adanya perpindahan magma dari
tempat yang dalam menuju tempat yang lebih dangkal

2.2.5. Kegempaan masih didominasi oleh gempa guguran, low frequency, dan
tremor yang berkaitan dengan ketidakstabilan kubah lava atau lidah lava. Ini
mengindikasikan masih terjadinya tekanan di area dangkal di bawah kawah
Gunung. Sinabung dan berkaitan dengan pertumbuhan kubah lava – lidah lava
yang masih berlangsung hingga saat ini.

2.2.6. Erupsi dan awan panas masih berpotensi menimbulkan aliran lava, guguran
lava pijar dan awan panas yang mengancam ke arah Sselatan dan Ttenggara
sejauh 5 km.

2.2.7. Erupsi bersifat eksplosif masih berpotensi terjadi namun ancamannya


terbatas pada radius kurang dari 3 km.

2.2.8. Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi


ancaman bahaya Gunung. Sinabung, status kegiatan Gunung. Sinabung masih
tetap siagaSIAGA (Level IIII).

2.2.9. Guguran lava pijar dan awan panas yang berasal dari dekat puncak di sisi
timur aliran lava mengancam ke arah Desa Sukameriah – Desa Bekerah - Desa
Simacem.

2.2.10. Adanya jalur lava baru di atas bukit Uruk Tuhan di sisi Ttenggara
lidah lava yang ada, dan saat ini material guguran yang menumpuk sudah
melewati bukit Uruk Tuhan sehingga mengancam desa di sisi Ttimur seperti
Desa Sukanalu.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -25
2.2.11. Tidak diketahui hinggasampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan
berhenti. Fenomena ini mirip dengan erupsi Gunung Unzen di Jepang yang erupsi
berlangsung selama 5 tahun setelah 200 tahun tidak erupsi. Sebelumnya, Gunung
Sinabung tidak mengalami erupsi selama jak 1.200 tahun, kemudian terjadi erupsi
freatik pada Agustus - September 2010, dan erupsi eksplosif sejak September 2013
hingga saat iniekarang.

Dibawah ini adalah rekomendasi dari PVMBG pada, 31 Oktober 2014:

Sehubungan dengan Gunungapi Sinabung dalam tingkat aktivitas Awas (Level IV (Awas),
maka pada tanggal 21 Juni 2015 PVMBG merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari
puncak.
2. Masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara Gunungapi Sinabung, yang
berada di bukaan lembah yang berpotensi terlanda awan panas yaitu yang tinggal di:
Pasarpinter Gurukinayan-simpang Sibintun/Perrjumaan Batukejan, jembatan Lau Benuken
Tigapancur, Desa Tigapancur-Pejumaan Tigabogor, Desa Pintumbesi, dan Desa Jeraya agar
dievakuasi ke lokasi yang aman dan tidak melakukan aktivitas di sektor tersebut.
3. Masyarakat di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur Gunungapi Sinabung yang
berada di bukaan lembah yang berpotensi terlanda aliran awan panas yaitu yang tinggal di
Desa Kutatengah agar dievakuasi ke lokasi yang aman.
4. Masyarakat yang berada di luar sektor Selatan–Tenggara dan Tenggara–Timur tetapi berada
di dalam KRB III berpotensi terkena hujan abu lebat dan lontaran material vulkanik, yaitu
yang berada di desa Sukanalu, Sigarang-garang, Kutarakyat, Kutagugung, Lau Kawar dan
Mardinding, agar dievakuasi ke lokasi yang aman.
5. Masyarakat yang tinggal di dalam radius 3 km, yaitu Desa Sukameriah di Kecamatan Payung
serta Desa Bekerah dan Desa Simacem di Kecamatan Naman Teran, agar direlokasi.
6. Masyarakat yang tinggal di luar radius 3 km dari kKawah Gunungapi Sinabung, yaitu: 4 Desa
dan 1 Dusun yang tersebar dalam 3 Kecamatan yaitu: Kecamatan Payung (Desa
Gurukinayan); Kecamatan Naman Teran (Desa Kutatonggal), Kecamatan Simpang Empat
(Desa Berastepu, Dusun Sibintun dan Desa Gamber), agar direlokasi.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -26
7. Masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak
kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap
rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
8. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunungapi
Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
9. Masyarakat di sekitar Gunungapi Sinabung diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang
erupsi Gunungapi Sinabung, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah
Kabupaten Karo/Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas
Gunungapi Sinabung.
10. Pemerintah Daerah agar menyiapkan sarana komunikasi seluruh perangkat kerjanya,
melakukan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan daerah-daerah bahaya yang masih
terancam, serta menambahkan/memperbaiki jalur evakuasi, sehingga mempermudah
mengantisipasi ancaman bahaya erupsi jika tiba-tiba terjadi situasi yang membuat panik
masyarakat.
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas di dalam
radius 3 km, dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 km untuk arah Sselatan
dan Ttenggara Gunung. Sinabung yang merupakan bukaan lembah gunung tempat
terjadi aliran lava dan awan panas.
Masyarakat yang berada di dalam radius 3 km, yaitu yang bermukim di Kecamatan Payung
(Desa Sukameriah) dan Kecamatan Naman Teran (Desa Bekerah, Desa Simacem) ,
agar direlokasi.
Masyarakat yang tinggal di luar radius 3 km dari Kawah Gunung. Sinabung dan berada di
depan bukaan kawah, berpotensi terancam oleh guguran lava dan luncuran awan
panas, yaitu 4 Desa dan 1 Dusun yang tersebar dalam 3 Kecamatan yaitu : Kecamatan
Payung (Desa Guru Kinayan); Kecamatan Naman (Desa Kutatonggal), Kecamatan
Simpang Empat (Desa Berastepu dan Dusun Sibintun serta Desa Gamber), agar tetap
diungsikan/direlokasi ke tempat yang aman.
Masyarakat yang terdampak abu letusan dihimbau untuk memakai masker bila keluar
rumah serta mengamankan sarana air bersih dari jatuhan abu vulkanik sehingga
tidak terkontaminasi, juga membersihkan abu vulkanik dari atap rumah dan
pekarangan.
Sehubungan dengan kejadian curah hujan yang masih tinggi, maka masyarakat yang
bermukim dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung. Sinabung agar tetap
waspada terhadap bahaya lahar.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -27
Masyarakat di sekitar Gunung. Sinabung diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang
erupsi Gunung. Sinabung, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah
Kabupaten Karo/Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas
Gunung. Sinabung.
Berdasarkan hahal itu, maka dihaharapkan agar rencana aksi rehahabilitasi dan
rekonstruksi yang dibuat dapat mempertimbangkan beberapa hahal seperti:,
 Merelokasi tiga desa radius 3 KM km (Ddesa Bbekerah, Ssimacem, dan Ssukammeriah);
 Merelokasi empat desa dan satu dusun radius 5 KM km di selatan Selatan dan tenggara
Tenggara Ggunungapi Sinabung, yaitu Desa Gamber, Berastepu, Kutatonggal, Guru kinayan
dan Dusun Sibintun; serta
 Mempertimbangkan potensi relokasi untuk Desadusun Sukanalu dan Sigarang-garang yang
akan diakibatkan jalur lava baru yang terbentuk di sisi tenggara Bukit Uruk Tuhahan; dan,
 Mempertimbangkan kajian relokasi terhahadap Desa MardindingPerbaji, Kecamatan
Mardinding dikarenakan munculnya aliran lahahar hujandingin menuju desa tersebut; dan.

 Mempertimbangkan potensi relokasi untuk Desa Jeraya, Desa Kuta Tengah, Desa Pintu Besi,
dan Desa Tiga Pancur.

2.3. Penanganan Darurat


2.3.1. Gambaran umum Umum Situasi Pengungsi

Data BNPB per tanggal 15 Juni 2015 menunjukkan jumlah pengungsi sebanyak 10.76814
jiwa (2.882 KK) tersebar di 10 pos penampungan. Pengungsi berasal dari Desa J earaya, Kuta
Tengah, Sigarang Garang, Mardingding, Kuta Gugung, dan Kuta Rayat, Gurukinayan, Tiga Pancur,
Pintu Besi, Sukanalu, Berastepu, dan Dusun Lau Kawar. Pengungsi bukan hanya berasal dari desa
sisi tenggara-selatan dari puncak kawah, tetapi desa-desa di sisi utara, timur dan barat daya pun
mengungsi. Kebutuhan dasar pengungsi seperti makanan, lauk pauk, makanan bayi, tenda
pengungsi, selimut, kesehatan, pendidikan, sanitasi, masker, tikar, matras, tanki air, pakaian,
logistik untuk kebutuhan dapur, dan psikolog untuk trauma healing sertadan kebutuhan lainnya
diupayakan tercukupi sesuai dengan auran pelayanan pengungsi. Sebaran pengungsi disajikan
pada Tabel 2.1

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -28
Data pada tanggal 31 Oktober 2014 menunjukkan jumlah pengungsi sebanyak
3.284 jiwa (1.018 KK) di 12 titik pengungsian. Pengungsi berasal dari Desa Kuta
Tengah, Desa Sukanalu, dan Desa Sigarang-garang yang sesuai rekomendasi
PVMBG belum boleh pulang, menunggu status Waspada (level II).Tabel 2.211
PoskoSebaran Pengungsi Aktif (per 3015 OktoberJuni 20154)
No Pos Penampung KK Jiwa

1 Gd. Serbaguna GBKP Kota 43135 160454


BerastagiKabanjahe
2 Klasis GBKP BerastagiJambur Lau 99315 264882
Buah Batu
3 Kwk BerastagiParoki Gereja Katolik 83297 141974
Kabanjahe
45 GBKP Asr. KodimGd. Serbaguna 63181 751996
KNPI Kabanjahe
56 GBKP Jl. Kotacane 19541 6971.46
KabanjaheJambur Sempajaya 2 2
67 GBKP Simp. Vi KabanjaheGudang 23182 92660
Jeruk Surbakt
78 Paroki G. Katolik Kabanjahe 81666 303278
1Jambur Tongkoh dan Tahura 2
89 Uka Kabanjahe 2Jambur Korpri 95296 2941.20
0
91 Uka Kabanjahe 3Jambur Tanjung 35265 82948
0 Mbelang
10 Serba Guna KnpiGPDI Ndokum 23913 754650
1 Siroga 3
Jumlah 2.882 10.768

Kebutuhan dasar pengungsi seperti makan, minum, shelter, kesehatan,


pendidikan, sanitasi, air bersih dan lainnya mencukupi sesuai dengan aturan pelayanan
pengungsi yang ada. Persediaan logistik mencukupi hingga 6 hari ke depan.

Selain pengungsi yang berada di 10 titik pengungsian tersebut, terdapat juga sebanyak
2.053 KK yang tinggal di hunian sementara (huntara) yang disediakan oleh BNPB melalui
Sebanyak 6.179 jiwa (2.053 KK) tinggal di hunian sementara. Sebelumnya pengungsi per KK telah
Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -29
menerima bantuan uang sewa rumah untuk 6 bulan, sewa lahan untuk 1 tahun, dan jaminan
hidup untuk 2 bulan. Total bantuan BNPB untuk hal ini Rp 10,3 milyarMilyar yang langsung
diberikan kepada pengungsi oleh BPBD Karo. Pengungsi yang yang tinggal di huntara berasal
dari:bantuan sewa rumah selama satu tahun, bantuan sewa lahan pertanian selamauntuk satu
tahun, dan jaminan hidup untuk 2 bulan. Bantuan diserahkan langsung oleh BPBD Karo kepada
pengungsi yang berasal dari

Desa Sukameriah ((436 jiwa / 136128 KK)), .


Desa Bekerah ((331 jiwa /1 1203 KK)), .
Desa Simacem ((445 jiwa / 1301 KK)),
Desa Kuta Tonggal ((361 jiwa / 1096 KK)).,
Desa Berastepu ((1.752 jiwa /611 KK), ).
Desa Gamber ((589 jiwa /185 KK), dan ).
Desa Guruk Kinayan (2.265 jiwa / 778 KK) ).yang akan direlokasi ke Desa Siosar, Kecamatan
Merek.

Gambar 2.9.
Grafik Jumlah Pengungsi

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -30
2.3.2. Upaya Ppenanganan Ddarurat
Dalam merespon bencana erupsi Ggunungapi Sinabung ini, beberapa upaya penanganan
darurat yang telah dilakukan antara lain pembagian jatah hidup, pendirian posko evakuasi
darurat untuk menampung pengungsi, pemenuhan kebutuhan dasar bantuan cash for work untuk
pengungsi, penyaluran dana sewa rumah dan lahahan pertanian, penggantian seng atap rumah
yang rusak, pembersihahan/penyiraman debu vulkanik di atap rumah, dari jalan, dan tanaman
pertanian debu vulkanik, pembagian bibit pertanian, penyaluran layanan kesehahatan, kajian
dampak debu vulkanik terhadap kondisi tanah pertanian, bantuan peralatan pertanian dan
pertukangan, serta pembagian bibit pertanian serta penyaluran layanan kesehatan. Selain untuk
penanganan darurat, BNPB membangun jalan ke lokasi relokasi, land clearing, dan pembangunan
rumahhuntap di Siosar. Sejak 15 September 2013 hingga 22 Juni 2015 bantuan BNPB melalui
Dana Siap Pakai telah disalurkan sebesar Rp150,24 miliar.
Adapun rincian penanganan itu adalah sebagai berikut:
Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam upaya penanganan darurat erupsi
GunungGunungapi Sinabung antara lain Kemenko PMKkesra, Kemendagri, BNPB, Kemen PU-
Pera, Kemensos, Kemenkes, Kemen ESDM, Kementan, Kemendikbud, Kemenkop & UMKM,
Kemen LHK, TNI/Polri, OJK, Kemendagri, Basarnas, Kemenparekraf dan BMKG.
;
Dukungan BNPB sampai dengan/d 10 Oktober 2014 berupa logistik, peralatan dan
dukungan operasional sebesar: Rp. 109,38 MilyarMilyar, terdiri dari :
Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp.94,12 MilyarMilyar;
APBN murni Rp.15,26 MilyarMilyar.
Bantuan dari Kementerian/Lembaga untuk penanganan darurat Sinabung, antara lain:
Kemensos Rp 16 milyarMilyar (jadup, permakanan, santunan dll).
Kementerian Kkesehatan Rp 1,75 milyarMilyar (pelayanan kesehatan, obat-
obatan, masker dll).
Kementerian PU Rp 1 milyarMilyar (sanitasi, air bersih, dll).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 4,6 milyarMilyar (bantuan alat
sekolah, beasiswa).

Tabel 2.2 Posko yang sudah dibubarkan (sampai dengan 30 Oktober 2014)
Posko yang sudah dibubarkan
1. Tongkoh : 225 KK/ 708 Jiwa
2. Losd Sempajaya 510 KK/ 1.622 Jiwa

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -31
3. Jambur Korpri 303 KK/ 982 Jiwa
4. Maka Mehuli 170 KK/ 644 Jiwa
6. GBKP Runggun Sumbul 96 KK/ 315 Jiwa
7. Jambur Lau Gumba 248 KK/ 767 Jiwa
8. Lap Futsal Lau Gumba 412 KK/ 1.216 Jiwa\
9. Losd Tanjung Pulo 227 KK/ 712 Jiwa
10. Losd Tanjung Mbelang 123 KK/ 363 Jiwa
11. Jambur Taras 63 KK/ 193 Jiwa Pindah Ke Gereja Adven Sumbul
12. Gudang Jeruk Surbakti
13. Islamic Center 116 KK/ 401 Jiwa pindah ke UKA 3 Kabanjahe
14. Lap Futsal Sumbul 14 KK/ 34 Jiwa pindah ke Gereja Adven Sumbul dan 86
KK/ 269 Jiwa di hunian sementara
15. Klasis GBKP Tiga nderket 75 KK/ 118 Jiwa tinggal di hunian sementara
16. Losd Tiga Binanga 269 KK/ 933 Pulang ke Desa Mardinding Tgl 15 Juni 2014
17. Pos UKA 1 sudah kosong tgl 19 Juni 2014
18. Pos Losd Ds Perbesi sudah kosong tgl 03 Juli 2014
19. Klasis GBKP Kabanjahe 186 KK/443 Jiwa
20. GBKP Kota Kabanjahe 401 KK/1133 Jiwa
21. Pos Zentrum Kabanjahe sudah Kosong tgl 17/07/2014
22. Pos Mesjid Agung Kabanjahe kosong tgl 21/7/2014
23. Pos Mesjid istihrar Pindah ke KNPI Gedung serba guna 22/7/2014
24. Kantor Asap Kabanjahe 80 KK/197 Jiwa
25. Mesjid Amal Taqwa (10 Agustus 2014)
26. Losd Telaga 132 KK/ 404 Jiwa 19/9
27. Pos Gudang jagung Konco tgl 29/9 sebanyak 188 KK/ 542 Jiwa
28. Pos Mesjid Amal Rumka Pindah Ke KNPI tgl 18/10 sebanyak 10 KK/ 37jw
29. Pos Paroki jl Rata perangin2 pindah tgl 18/10 sebanyak 32 KK/ 115 Jiwa
30. Pos Ora Et Labora Berastagi bergabung ke Pos Serba Guna KNPI tgl 20/10
sebanyak 29 KK/ 125 Jiwa
30. Pos Losd Katepul bergabung ke Pos Serba Guna KNPI tgl 23/10 sebanyak 8
KK/ 23 Jiwa

Pendirian Posko Evakuasi Darurat


Dalam menangani pengungsi Bantuan BNPB melalui Dana Siap Pakai (DSP) diserahkan
kepada Bupati Karo yang kemudian bersama dengan BPBD Karo mendirikan posko-posko
evakuasi darurat untuk menampung pengungsi Ssinabung. Rincian mengenai posko-posko
tersebut dapat diamati melalui tabel 2.1 dan 2.2
Rincian dari bantuan ini adalah:

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -32
Rp.13,79 MilyarMilyar untuk mendukung permakanan konsumsi pengungsi,
sewa rumah dan sewa lahan pertanian bagi pengungsi 5.431 KK yang berdomisili pada
radius 0-3 Km dan warga desa yang berada pada mulut (bukaan kawah).
Bantuan Rp 28 milyarMilyar untuk cash for work pengungsi.
Beberapa perincian lain untuk sewa lahan, sewa rumah dan jatah hidup (jadup)
akan dijelaskan secara rinci di sub bagian berikutnya.
Tabel 2.1 Posko Aktif (per 30 Oktober 2014)

Perbaikan Ssekolah dan Ffasilitas Ppendidikan (Ttempat Bbelajar)


Dalam menangani normalisasai kegiatan belajar dan sekolah bersama dengan BPBD Kab.
Karo, Pemda Karo telah memperbaiki sejumlah 10 unit sekolah.

Tabel 2.1 Posko Aktif (30 Oktober 2014)


N
K J
o Pos Penampung Alamat
K iwa

1 Gbkp Kota Berastagi Jl. Gundaling 4 160


3
2 Klasis Gbkp Berastagi Jl. Udara 9 2
9 64
3 Kwk Berastagi Jl. Udara B. Tagi 8 141
3
5 Gbkp Asr. Kodim Kabanjahe Jl. Nabung Surbakt 6 1
3 99
6 Gbkp Jl. Kotacane Kabanjahe Jl. Kota Cane 1 697
95
7 Gbkp Simp. Vi Kabanjahe Jl. Meriam Gintng 2 9
3 2
8 Paroki G. Katolik Kabanjahe 1 Jl. Irian 8 303
1
9 Uka Kabanjahe 2 Ds. Ketaren 9 2
5 94
1 Uka Kabanjahe 3 Ds. Ketaren 3 82
0 5
1 Serba Guna Knpi Jl. Pahlawan 2 7

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -33
1 39 54
1 Gpdi D. Siroga Sp. Iv* Simpang Empat 5 172
2 6
1 Gereja Adven Sumbul* Ds. Sumber Mufakat 6 1
3 26
Jumlah 1 3284
018

Tabel 2.2 Posko yang sudah dibubarkan (sampai dengan 30 Oktober 2014)

Pembagian Jatah Hhidup


Bantuan BNPB melalui Dana Siap Pakai (DSP) diserahkan kepada Bupati Karo yang
kemudian bersama dengan BPBD Karo telah memberikan jatah hidup (jadup) sebesar Rp.
5.000/hari/jiwa untuk enam bulan kepada tujuh desa terdampak. Total jiwa yang telah diberikan
jadup ini adalah adalah 6611 jiwa (2197 KK) yang menghabiskan dana Rp. 1.988.700.000,00.-
Gambar 2.12
Grafik Jumlah Pengungsi

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -34
Penyaluran Ddana Sewa Rrumah dan Llahan Ppertanian.
Bantuan BNPB melalui Dana Siap Pakai (DSP) diserahkan kepada Bupati Karo yang
kemudian bersama dengan BPBD Karo telah menyalurkan dana sewa rumah selama enam bulan
(Rp. 1.800.000/kepala keluarga) dan dana sewa lahan pertanian selama 1 tahun (Rp.
2.000.000,-/kepala keluarga) kepada tujuh desa terdampak. Total yang telah diberikan dana sewa
rumah dan lahan ini adalah 2197 KK yang menghabiskan dana:
Sewa rumah, Rp. 3.889.800.000,00-
Sewa lahan, Rp. 4.322.000.000,00-
Penggantian Seng Atap Rumah yYang Rusak dDan Pembersihan
n/Penyiraman Atap Sengg Dari Debu Vulkanik
Bantuan BNPB melalui Dana Siap Pakai (DSP) diserahkan kepada Bupati Karo yang
kemudian bersama dengan BPBD Karo mendistribusikan:
Bantuan seng gelombang (tebal 3 mm) Tahap I yang disalurkan pada tanggal 25 Mei 2014
sebanyak 50.000 lembar senilai Rp.4,50 MilyarMilyar. Dana telah dipergunakan seluruhnya;

Tabel 2.23
Rincian Bantuan Seng
Jenis Jumlah
Mmaterial
SengENG 146 lembar
590
PakuAKU 170 Kg
SengENG
RabungABUNG 85 lembar
Talang 260 lembar
AirALANG AIR
TendaENDA 20 lembar

Tanggal 18 Juni 2014, didukung lagi bantuan seng gelombang Tahap II sebanyak 50.000
lembar senilai Rp.4,50 MilyarMilyar yang telah digunakan semua.;
Kekurangan kebutuhan seng secara keseluruhan adalah 130.000 lembar lagi (senilai Rp.13
MilyarMilyar) juga telah diberikan oleh BNPB.
Penyaluran Llayanan Kkesehatan grats melalui BJPS

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -35
Pemda Karo bersama dengan BPBD Karo dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan telah
melaksanakan bantuan pemeriksaan kesehatan dan biaya pengobatan gratis kepada masyarakat
terdampak erupsipenyintas sinabung melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJPJS).
Kajian Kkondisi Ttanah untuk pertanian
Pemda Karo bersama dengan BPBD Karo dan berkoordinasi dengan dinas pertanian, Balai
Penelitian Pertanian dan Kebun Percontohan Berastagi telah melakukan kajian awal mengenai
kandungan debu vulkanik dan dampaknya terhadap kondisi tanah dan produktivitas lahan
pertanian. Kajian ini menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti dalam
rencana rehabilitasi dan rekonstruksi yang dirancang.

Bantuan Bbibit Kkepada Masyarakat Terdampakpenyintas


Bantuan BNPB melalui Dana Siap Pakai (DSP) telah diserahkan kepada Bupati Karo yang
kemudian bersama dengan BPBD Karo dan berkoordinasi dengan dinas pertanian dan
perkebunan telah mengalokasikan bibit pertanian untuk diberikan kepada total 36 desa
terdampak (32 desa dan 4 desa yang melakukan evakuasi secara mandiri ke posko darurat).
Keterangan dapat dilihat pada gambar 2.13. Rp.10,88 MilyarMilyar dialokasikan untuk pengadaan
benih pertanian dan perkebunan (sudah di tTransfer tanggal 24 Mei 2014 ke Sekretaris Ddaerah
Karo). Hanya saja dikarenakan erupsi Ggunung Sinabung belum juga berhenti, maka bantuan
bibit ini belum dapat dilaksanakan mengingat kondisi tanah yang terus menerus terkena dan
tertutupi debu vulkanik. Anggaran yang ada hingga saat ini belum dapat dimanfaatkan hingga
saat ini.
Gambar 2.13
Peta Persebaran Desa Pengungsi

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -36
Gambar 2.10
Peta Persebaran Desa Pengungsi
Penanganan Relokasi Pengungsi Sinabung
Sesuai rekomendasi PVMBG maka 1.212 jiwa (370 KK) warga 3 desa radius < 3 km yaitu
Desa Sukameriah (436 jiwa / 136 KK), Desa Bekerah (331 jiwa / 103 KK), dan Desa Simacem
(445 jiwa / 131 KK) harus direlokasi.
Pemda Karo telah mencari lahan relokasi sejak Januari 2014 namun tidak tersedia lahan di
sekitar Gunung. Sinabung. karena semuaLahan yang ada sudah telah menjadi digunakan sebagai
lahan budidaya pertanian petani dan harganya cukup mahal,. oleh kKarena itu dicarikan alternatif
lahan di daerah yang cukup jauh. Lokasi wilayah relokasi berjarak sekitar 30 km dari daerah asal
tempat tinggal warga. Mengingat lahan pertanian asal dari 3 desa yang direlokasi kondisinya
sudah tidak layak digunakan untuk pertanian dan berbahaya, maka apabilajika direlokasi harus
dicarikan lahan pengganti lahan pertaninannya. Total kebutuhan relokasi memerlukan 700-800
Hha lahan untuk huntap, fasum dan pertanian.
Gambar 2.14
Lokasi relokasi di kawasan Agropolitan Siosar, Kacinambun berjarak sekitar 30 km
dari daerah asal warga yang akan direlokasi

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -37
Gambar 2.11
Lokasi Relokasi di Kawasan Agropolitan Siosar, Kecamatan Kacinambun

Pada 23 Januari 2014 dalam rakor penanganan erupsi Gunung. Sinabung, Menteri
Kehutanan merekomendasikan relokasi di areal hutan produksi di Kawasan Hutan Siosar.
Berbatasan dengan areal tersebut terdapat 250 ha lahan di Kawasan Agropolitan Siosar yang juga
dapat digunakan untuk lahan relokasi. Ijin penggunaan lahan di hutan produksi untuk huntap
beradaada di Kementerian Kehutanan, sedangkan ijin di kawasan agropolitan berada di Bupati
Karo. Berikut ini merupakan proyeksi penggunaan lahan untuk relokasi masyarakat terdampak
erupsi Gunung penyintas Sinabung:
250 hektar lahan untuk permukiman dari Kawasan Agropolitan Siosar yang
merupakan lahan APL (Area Penggunaan Lain). Ijin penggunan lahan dari Bupati
Karo.
450 hektar lahan untuk pertanian dan akses jalan menuju lokasi Agropolitan
Siosar berasal dari Hutan Produksi di Kawasan Hutan Siosar. Ijin penggunan lahan
dari Menteri Kehutanan.

Bupati Karo dan Gubernur Sumut telah mengajukan ijin penggunaan 450 Ha lahan 450 ha
untuk lahan pertanian dan akses jalan menuju lokasi huntap kepada Menteri Kehutanan sejak
Juni 2014. Atas dasar arahan Presiden tanggal 29 Oktober 2014, Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan telah menyetujui lahan untuk relokasi dengan surat nomor:

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -38
S.482/Menhut-II/2014 tanggal 29-10-2014 tentang surat permohonan pinjam
pakai Kawasan Hutan Siosar untuk lahan pertanian korban erupsi Gunung. Sinabung
seluas 447,86 Ha (untuk lahan pertanian) dan 11,02 Hha (untuk jalan akses menuju lokasi
Agropolitan Siosar).
Dengan ini, maka upaya relokasi penyintas masyarakat terdampak bencana erupsi
Ggunung Sinabung sudah tidak terkendala dan dapat dilaksanakan segera. Adapun Arahan
Presiden tersebut secara rinci dapat diamati di bawah ini.
Memerintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar segera
mempercepat ijin lahan relokasi seluas 450 ha di Kacinambun Puncak 2000 dan akses
jalan menuju hunian tetap (huntap). Surat ijin harus selesai dalam waktu 2 hari.
Pemda Karo segera mempercepat pembangunan jalan menuju tempat relokasi
dengan melibatkan pasukan Zeni TNI.
Percepat pembangunan untuk relokasi bagi warga Desa Bekerah, Desa Simacem
dan Desa Sukameriah.
Untuk mengantisipasi ancaman erupsi Gunung. Sinabung ke depan maka perlu
disiapkan relokasi bagi 34 desa dan tambahan 4 desa relokais sesuai dengan
rekomendasi PVMBG1 dusun sebagai bagian dari antisipasi untuk jangka panjang yaitu
Desa Simacem, Dese bekerah, Desa Sukameriah, Desa Guruk Kinayan, Desa Berastepu,
Desa Gamber, Desa Kota Tonmggal, dan Dusun Sibintun.
Karena itu, dDalam menindaklanjuti instruksi presiden,ini maka Kepala BNPB langsung
mempimpin rapat koordinasi dengan TNI, K/L, Pemda Karo, dan Pemperintah Provinsi Sumatera
Uutara pada 29 Oktober -10-2014 pukul 13.00 – 17.30 Wib bertempat di kantor Kodim Karo.
Hasil rapat koordinasi nya adalah sebagai berikut:
TNI akan segera membangun jalan menuju lokasi huntap sepanjang 3,8 km dan lebar 12
meter dengan biaya Rp 10 milyarMilyar dari Ddana Ssiap Ppakai BNPB dengan pola TMMD (TNI
Manunggal Membangun Desa). Pada tanggal Sabtu (1 November -11-2014) pekerjaan
pembangunan jalan sudah dimulai pengerjaan di lokasi.
Gambar 2.15
Tinjauan Lapangan Lokasi relokasi di kawasan Agropolitan Siosar

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -39
Gambar 2.12
Tinjauan Lapangan Lokasiahan Rrelokasi di Kkawasan Agropolitan Siosar
BNPB menyediakan anggaran pembangunan 370 unit rumah huntap. Bupati bertugas
sebagai pelaksana pembangunan huntap.
Kementerian/Lembaga akan membantu pembangunan sarana prasarana sesuai dengan
kebutuhannya dalam program relokasi Sinabung.
Gubernur Sumatera Utaraut dan Bupati Karo sebagai penanggung jawab pelaksanaan
pembangunan huntap dan relokasi.
Adapun draft design site plan untuk 3 desa dan 4 desa tambahan relokasi yang telah
dipersiapkan oleh Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum dapat
dilihat pada gambar 2.13.

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -40
Gambar 2.13
Disain Rumah Hunian Tetap untuk Relokasi Penyintas Sinabung oleh Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat

Gambar 2.16
Kementrian PU dan Perumahan Rakyat sedang mengembangkan disain rumah
hunian tetap untuk relokasi penyintas Sinabung

Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -41
Rencana Aksi Pascabencana Dampak Gempa Bumi Lombok di Provinsi Bali Tahun 2018Draft Rencana
Aksi Pascabencanaaksi Erupsi GunungGunungapi Sinabung Tahun 20154-2017 II -42

Anda mungkin juga menyukai