Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN KESESUAIAN TATA RUANG DI KECAMATAN

SAMARINDA UTARA TERHADAP FUNGSI CATCHMENT


AREA MENURUT RTRW KOTA SAMARINDA
Sarwan Dhafin R. 1, Aldes Hernesa Y. 2, Lilantisa A Simbolon. 3, Devita Grecia N
Simorangkir4

Dosen Pembimbing: Rusfina Widayati, ST, M.Sc.

Teknik Lingkungan, Universitas Mulawarman1,2,3,4.

dhafin245@gmail.com1, hernesayaldes@gmail.com2, lilantisa29.simbolon.com@gmail.com 3,


devitasimorangkir@gmail.com4

Abstrak
...
Kata kunci: ...

Abstract
...
Keywords: ...

PENDAHULUAN Sempaja Selatan, Sempaja Timur, Sempaja Utara,


Sungai Siring, dan Tanah Merah. Batas wilayah
Samarinda merupakan salah satu kota besar yang Kecamatan Samarinda Utara di bagian utara dan
terletak di provinsi Kalimantan Timur dan timur dibatasi oleh Kabupaten Kutai Kartanegara
merupakan ibukota provinsi Kalimantan Timur. sedangkan bagian selatan berbatasan langsung
Secara geografis letak Kota Samarinda sangat dengan Kecamatan Sungai Pinang dan Sambutan.
strategis, karena menjadi titik simpul Wilayah barat Kecamatan Samarinda Utara
kota/kabupaten di sekitarnya, yaitu: Tenggarong, bebatasan dengan wilayah Kecamatn Samarinda
Bontang dan Sangata. Samarinda menjadi titik Ulu serta Kabupaten Kutai Kartanegara (Badan
sentral jalur transportasi darat, laut dan udara, Pusat Statistika Samarida, 2018).
sehingga menjadikan Samarinda sebagai kota
jasa, industry perdagangan dan pemukiman yang Fenomena banjir yang melanda Samarinda selalu
berwawasan lingkungan. Secara geografis, kota terjadi setiap tahun. Banjir terjadi akibat tingginya
Samarinda terletak pada posisi 116º15’36” – curah hujan sehingga sungai-sungai yang menjadi
117º24’16” BT dan 0º21’18” – 1º9’16” LS. Kota tempat penampungan utama air Samarinda
ini terbelah oleh Sungai Mahakam dan memiliki meluap karena volume air melebihi kapasitas
wilayah dengan luas total 71.800 HA dengan badan sungai. Banjir memiliki banyak dampak
jumlah penduduk sekitar 858.080 ada tahun 2018. buruk yang merugikan bagi masyarakat tidak
Kota samarinda memiliki 9 kecamatan antara lain hanya kerugian secara material seperti uang,
Palaran, Samarinda Seberang, Samarinda Ilir, bangunan dan harta benda lainnya, banjir juga
Samarinda Ulu, Samarinda Utara, Samarinda dapat menimbulkan korban jiwa. Dampak banjir
Kota, Sungai Kunjang, Sambutan, Sungai Pinang, dapat dikurangi jika masyarakat lebih siap dalam
dan Loajanan Ilir (Badan Pusat Statistik menghadapi datangnya banjir tersebut. Salah satu
Samarinda, 2018). caranya adalah dengan menyebarkan informasi
level ketinggian air sungai secara cepat ke
Kecamatan Samarinda Utara merupakan masyarakat (Astuti, 2018).
kecamatan yang memiliki wilayah paling luas dari
kecamatan lainnya yang ada di Kota Samarinda. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Kecamatan Samarinda Utara memiliki luas Indonesia No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
sebesar 229,52 km² dengan kepadatan penduduk pasal 9 yang berbunyi garis sempadan pada sungai
sekitar 439 jiwa/km². Kecamatan Samarinda tidak bertanggul didalam kawasan perkotaan
Utara terdiri atas 8 kelurahan atau desa yaitu paling sedikit berjarak 15 meter dari tepi kiri dan
Budaya Pampang, Lempake, Sempaja Barat,

1
kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam Teknik Pengambilan Kesimpulan
hal kedalaman sungai kurang dari atau sama
dengan 3 meter sampai 20 meter. Pada daerah Teknik pengambilan kesimpulan yang
Samarinda Utara pemukiman penduduk banyak digunakan, yaitu dengan mengaitkan data
yang berada di sekitar pingiran sungai dapat yang didapat dan membandingkan dengan
menyebabkan terjadinya penyempitan aliran regulasi Peraturan Pemerintah Republik
sungai sehingga air sungai meluap dan Indonesia No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
mengakibatkan banjir di daerah pinggiran sungai pasal 9 dan regulasi mengenai daerah resapan air
sampai ke daerah jalur transportasi. PERDA KALTIM No. 1 Tahun 2016 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Adapun tujuan dari Kajian Kesesuaian Tata di Kalimantan Timur Tahun 2016 sampai 2036.
Kecamatan Samarinda Utara terhadap Fungsi
Catchment Area Menurut RTRW Kota Samarinda
adalah untuk mengetahui penyebab banjir di DISKUSI DAN PEMBAHASAN
kecamatan Samarinda Utara melalui analisis tata
ruang wilayah dan mengetahui letak tata ruang
wilayah kecamatan samarinda utara sesuai ...
peraturan terkait
KESIMPULAN
...
METODE PENELITIAN
Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah DAFTAR PUSTAKA
analisis secara kualitatif. Metode kualitatif 1. Astuti, Indah Fitri., 2018, Sistem Peringatan
mempelajari data yang didapatkan sesuai dengan Dini Bahaya Banjir Kota Samarinda
kondisi Kecamatan Samarinda Utara yang rawan Menggunakan Sensor Ultrasonic Berbasis
banjir. Metode ini dilakukan dengan observasi Mikrokontroler dengan Buzzer dan SMS,
langsung ke wilayah Kecamatan Samarinda Utara Universitas Mulawarman, Samarinda.
sehingga diperoleh data-data yang dapat 2. Badan Pusat Statistika Samarinda 2013
menunjang penelitian ini. Observasi dilakukan 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
dengan menyesuaikan tata guna lahan dengan 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.
keadaan yang sebenarnya pada wilayah 4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 18
Samarinda Utara. Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

Metode Pengumpulan Data

Data yang didapatkan berupa data sekunder. Data


jumlah penduduk Kota Samarinda tahun 2018 dari
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda. Data
jumlah penduduk Kecamatan Samarinda Utara
tahun 2018 dari Kantor Kecamatan Samarinda
Utara. Peta demografi penduduk Kecamatan
Samarinda Utara dari Kantor Kecamatan
Samarinda Utara. Data profil, peta demografi
serta peta Kecamatan Samarinda Utara dari
Kantor Kecamatan Samarinda Utara. Data
administrasi Kecamatan Samarinda Utara dari
Kantor Kecamatan Samarinda Utara.

Metode Analisis Data

Metode statistik deskritif kualitatif yaitu dengan


cara menginterprestasikan data dan memaparkan
dalam bentuk kalimat untuk menjawab
permasalahan pada bab-bab selanjutnya dan
melalui pembahasan tersebut dapat terjawab
sehingga memudahkan untuk ditarik kesimpulan
dari permasalahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai