Dalam menghitung gaya dalam pada pelat dapat digunakan mentode pendekatan seperti balok. Namun
dengan metode ini gaya dalam yang terjadi akan lebih besar dibandingkan dengan metode pelat.
Metode ini dipakai dalam peraturan beton Jerman yakni DIN 1045.
Suatu pelat dengan pendekatan seperti balok dapat dilihat digambar 1.1, dimana suatu beban terbagi
rata p (kN/m2), akan didistribusikan ke sumbu x dengan beban px dan ke sumbu y dengan beban py.
y
ly
y
L py
x
px
pX = k * p (kN/m)
p y (1 k ) p (kN/m)
Dimana dapat dilihat ditabel dibawah [Hake.Meskouris 2007, Statik der Flaechentragwerke]
5
Pada perletakan sederhana: w qL4
384 EI
1
Sedangkan paga perletakan jepit-jepit: w qL4
384 EI
1
Dan pada perletakan jepit-sendi ditengah bentang : w qL4
192 EI
Contoh soal: pelat dengan ukuran 5m x 7m, dan beban terbagi rata q =250 kg/m2, perletakan
sederhana dikeempat sisinya, lihat gambar 1.2 . Hitung Momen max. Hitung lendutan.
Ly = 7 m
Lx = 5 m
4
k
1 4
ly 7
1.4
lX 5
Maka k = 0,793
1 1
My = p y l y2 = 51.75 72 = 316,968 kgm
8 8
1 1
Mx = p x l x2 *198.25 * 5 2 619,531 kgm
8 8
Gambar bidang Momen baik arah x dan y dapat dilihat digambar 1.3
Px = 198.25 kg/m
Py = 51,75kg/m
Ly=7 m My=316.968 kgm Lx=5m
Mx= 619.25 kg
4
k
1 4
ly 7
1.4
lX 5
Mx
Px = 198.25 kg/m
Py = 51,75kg/m
Ly=7 m My=105,65kg Lx=5m
m
My=212,35 kgm
Literatur:
Jepit
sederhana
Ly
Lx
L
X
~
1M
Gambar 2.1:
Pelat Silindris
w Z
Y
h
/2
Gambar 2.2:
h Tegangan/regangan
/2
Pada pelat
dz Hukum Hooke :
σY
σX σY
εX = E - ν. E
σX
σY σX
εY = - ν. =0
E E
σY = ν . σX
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Untuk menentukan kekakuan pelat dapat dilihat di Gambar 2.2 diatas. Berdasarkan hukum
Hooke maka regangan kearah y εy dianggap nol.
σX σX (1-ν2)
Maka : εX = E - ν2. = .σ
E E X
E . εX E. z d2 w
σX = 2 =- .
(1-ν ) (1-ν2) dx2
d2 w
dimana εX = - z .
dx2
h h
/2 /2
E. z2 d2 w E. h3 d2 w
M =h∫σx. z. dz = - ∫ 2 . 2 . dz = - .
12(1 – ν2) dx2
- /2 -h/2 (1 – ν ) dx
E. h3
D= D : kekakuan pelat , ν: angka poisson, E :modulus
12(1 – ν2)
elastisitas,
h : tebal pelat
Contoh soal:
1 3 1
I bh .1000.1203 144.000.000cm 4
12 12
N
EI = 23,5 . 144.000.000 .mm4 =3.384 106 Nmm2
mm2
Hubungan antara Momen dan kekakuan pelat adalah
10
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
D. d2 w = - M
dx2
q
w
s s
x
½ ql ql
Mx = 2 . x - ½ qx2 – S.w
2
D. d w =-M
dx2
2 ql
D. d w2 =- . x + ½ qx2 + S.w
dx 2
d2 w ql x qx2 Sw
= - + 2 + D
dx2 2D
2
d2 w - Sw = - ql x + qx SL2
2D = u2
dx2 D 2D D4
2u 2 ql x qx2
w″- ( ) .w=- +
l 2D 2D
persamaan diatas adalah persamaan diferensial berorde dua yang penyelesaian umumnya
[Thimoshenko, 1959] sbb :
2 ux 2 ux ql3 x ql2 x2 q l4
w = C1.Sinh + C2.Cosh + - -
l l 8 u2D 8 u D 16 u4 D
2
11
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Syarat batas untuk perletakan sederhana adalah sbb:
w = 0 pada x = 0
ql 4 ql 4
0 C1 sinh 0 C2 cosh 0 0 0 didapat C2
16u 4 D 16u 4 .D
ql 4 ql 4 ql 4 ql 4
0 C1 sinh 2u cosh 2u
16u 4 D 8u 4 D 8u 4 D 16u 4 D
ql 4 1 cosh 2u
Maka didapat C1
16u 4 D sinh 2u
2x
Cosh u ( 1 -
ql 4
L ) ql2 x
w= - -1 + (L–x)
16 u4 D Cosh u 8 u2D
d2 w L
Mmaks. = - D ( ) /2
dx2
ql2
Mmaks. = {ψ0 (u)}
8
1 – sech u
dimana : {ψ0 }= M max
u2
2
Penentuan u :
ℓ
(dw)2
λ = ½ ∫ (dx) . dx
0
ℓ
S (1-V2) L (dw)2
= ½∫ . dx
h.E (dx)
0
12
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
7
S (1-ν2) L q2 . ℓ 5 . tgh u + 1 . tgh2 u - 5 1
= D7 ( + )
h.E 256 u2 256 u6 256 u6 386 u4
4 u2 D
dengan S = ; maka
L2
5 qℓ4
wmaks. = 384 D f0(u)
2
Sech u – 1 + u
2
f0(u) = 4
5u
24
Mencari tegangan
2
S 4u D E . u2 h 2
σ1 = = h ℓ2 = 3 (1-ν2) ( )
h ℓ
σmaks. = σ1 + σ2
6 ℓ
σ2 = Mmaks = ¾ q ( )2 . ψ0
h2 h
13
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
1.3
Log 104 √U0
1.2
Curve A
Curve C
Curve B
Curve B
1.1 2.2 4.0
2.1
2.0 Curve C
1.0 3.5
1.9
1.8
1.5
0.8 2.5
1.4
14
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
0.10 1.0
0.03 0.3
ψ0(u)
0.02 0.2
0.01 0.1
0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 U – Simple Support
U – Built -in Edges 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Contoh Soal:
Pelat beton mutu K 300, υ=0,2 dengan l = 4 m, h=12 cm, q = 250 kg/m2, dimana
tumpuan sederhana.
L= 4m
15
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
c. Hitunglah lendutan max
d. Hitunglah Mmax
Penyelesaian:
a. Elastisitas pelat E=6000 w diman w : tegangan karakteristik beton dengan
satuan N/mm2.
K 300 maka w = 300 kg/cm2 = 30 N/mm2, maka E= 6000 30 = 32863.353
2
N/mm
b. Kekakuan pelat
Eh 3 32863 *120 3 N / mm 2 * .mm3
D 4929450000 Nmm
12(1 2 ) 12(1 0.2 2 ) 1
5ql 4
c. Lendutan maximum W max f 0 (u )
384 D
u2
sec hu 1
Dimana f 0 (u ) 2
5u 4
24
Dimana :
Berat sendiri qbs = 0,12*2400 kg/m2 = 288 kg/m2= 288. 10-5N/mm2
qtotal = 250 + 288 = 538 kg/m2=0.00538 N/mm2
Mencari u, terlebih dahulu ordinat dari grafik 2 adalah Log 104 U 0 dimana
4 4
h
E 32863.353 0.12
U0 = = 5,15
(1 )q l
2
(1 0.2 2 )0,00538 4
f 0 (u) 1
16
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
5 qL4 N / mm2.mm4
w f 0 (u ) 3.6 mm
384 D N * mm
d. Momen Maximum
1 2
Mmaks. = qL {ψ0 (u)} dengan u=0, {ψ0 (u)}=1
8
= 10.760 Nm
L mm u f0 Ψ0 W (mm) M (Nm)
L= 4000 0 1 1 3.64 10.76
L= 6000 0 1 1 18.42 24.210
L=7000 1 0.68 0.68 34,12*0.68= 23.20 10760=7316.80
q
M0
X W
S S
½ qℓ ½ qℓ
qℓ qx2
MX = X- - S.w + M0
2 2
d2w S qℓx qx2 M0
2
- .w=- + -
dx D 2D 2D D
17
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Penyelesaian umum :
2 ux 2 ux qℓ3.x qℓ4 M0 . L2
W = C1 . Sinh + C2 Cosh + - +
L ℓ 8 u2 D 16 u4D 4 u2D
dw ℓ
Syarat batas : =0 x = 0, dan x =
dx 2
w = 0, x=0
qℓ2
M0 = - ψ1(u)
12
3 (u – tgh u)
dimana ψ1(u) = , mencari u dapat dilihat digrafik 3, sedangkan ψ1(u)
u2 tgh u
digrafik 2.
qℓ4
wmaks. = f1 (u)
384 D
2u u2 u u
f1 (u) = 4
( + - ), mencari f1 (u) dapat dilihat digrafik 2
u 2 Sinh u tgh u
E u2 h 2
σ1 = ( )
3 (1-ν2) ℓ
σmaks. = σ1 + σ2
6 M0 q ℓ
σ2 = - 2
= ( )2 ψ1 (u)
h 2 h
18
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Log 104 √U1
1.2 3.5
Curva C
Curve A
Curve C
Curve B
Curva A
0.8 1.5
19
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Soal:
Pelat Silindris bentang 5 m, tebal pelat 15 cm, beban terbagi rata q=400 kg/m2, mutu
beton K 250
a. Gambarkan Bidang Momen dan Lendutan. Hitung tegangan lentur maximum, jika
kondisi perletakan sederhana.
b. Gambarkan Bidang Momen dan Lendutan. Hitung tegangan lentur maximum, jika
kondisi perletakan jepit-jepit.
20
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Bab III . Perletakan pada pelat
Pada pelat dikenal juga beberapa perletakan yang dapat dilihat pada gambar 1. Pada
umumnya pelat yang banyak dipakai adalah dengan perletakan kaku (rigid). Namun tidak
tertutup kemungkinan dilapangan ada yang dipakai perletakan lainnya.
Kondisi beban pada pelat ada beberapa jenis seperti pada Gambar 2.
21
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
3.1 Pelat Isotropic dengan Lendutan kecil (2 arah)
Pada bab ini diperkenalkan pelat isotropic dengan lendutan kecil. Gaya dalam yang bekerja
pada pelat dapat dilihat pada gambar 3.
X
MXY
MX
NX
MY
MYX
QX
QYX QXY
Y
NY QY
Gambar 3 : Gaya dalam pada pelat dua arah dengan lendutan kecil.
Gaya dalam yang bekerja pada pelat adalah Mx, Mxy, Qx, My, Myx dan Qy. Keenam gaya
inilah yang hendak diketahui besarannya sehingga dapat ditentukan dimensi yang aman
terhadap struktur pelat. Pada hitungan pelat ini tidak diperkenankan ada gaya Normal
22
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
3.2 Persamaan Differential pelat.
Untuk menghitung gaya-gaya dalam pelat maka perlu ditetapkan persamaan differential pelat
yang mana pada persamaan ini dapat ditentukan persamaan lendutan. Dari persamaan
lendutan nantinya dapat dicari hubungannya dengan Momen an Gaya Lintang, sehingga gaya
dalam itu kesemuannya dapat dihitung. Gaya-gaya dalam pelat dapat dilihat di gambar 4.
X
Z
MXY
MY
MX
QX
MYX
Y QY
Gambar 4: Momen Lentur, Gaya Lintang dan Momen Torsi yakni di sbx Mx,
Qx dan Mxy sedangkan di sb Y My, Qy dan Myx.
23
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
δMYX δMX
ΣX = 0 δX - QX = 0 ………
+ III. .a
δY
δMXY δMY
ΣY = 0 - + QY = 0 ……… III. .b
δX δY
δQX δQY
ΣZ = 0 + + q = 0 ……… III. .c
δX δY
δ2 w δ2 w
dimana : Mx = - D ( + ν. )
δX2 δY2
2
My = - D ( δ w + ν. δ2 w ) ……….. III.d
δY2 δX2
2
Mxy = - Myx = D (1-ν) . δ w
δX.δY
δ δ2 w δ2 w
Qx = - D ( + )
δX δX2 δY2
2 2
Qy = - D δ ( δ w + . δ w2 ) ……….. III.e
δy δY2 δX
MYX = - MXY
δ4 w δ4 w δ4 w q PERSAMAAN KIRCHOFF
2 + 2. 2 2+ 4 =
δX δX δY δX D
Ini adalah persamaan umum pelat dimana q : beban terbagi rata, D: kekauan Pelat
dan w adalah lendutan pelat.
24
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
3.3. Hubungan Momen dengan Lendutan.
σx σy E ( ε + ν. ε )
εx = - ν. σx = x y
E E 1 – ν2
σy σx E ( ε + ν. ε )
εy = - ν. σy = y x
E E 1 – ν2
z z
εx = ; εy =
rx ry
1 1
maka : σx = Ez 2 ( r + ν )
1–ν x r y
σy = Ez ( 1 + ν. 1 )
1 – ν 2 ry rx
h
/2
1 1 δ2 w δ2 w
∫ σx.z. dy.dz = Mx. dy Mx = D( + ν. ) = -D ( + ν. )
-h/2 rx ry δX2 δY2
h
/2 2
∫ σy.z. dx.dz = My. Dx
1
My = D( r + ν.
1
) = -D ( δ w δ2 w )
2 + ν.
-h/2 y rx δY δX2
X
dx
σy
dy
σx α
τnt σn
Mnt
Y Mn
Z
h
/2
25
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Mn = ∫σn. z. dz = Mx. cos2 α + My. sin2 α
-h/2
h
/2
Mnt = -∫τnt.z. dz = ½ sin2 α (Mx – My)
-h/2
2
= D(1-ν). δ w
δn. δt
2
Mxy = D (1-ν) δ w
δx. δy
Kondisi perletakan pada pelat ada beberapa tipe. Dan penyelesaian lendutan akan sangat
bergantung kepada konsdisi perletakan pelat tersebut.
x=a
- Perletakan Rigid.
(w) = 0 ; ( δw ) =0
x=a δx x = a
- Perletakan sederhana.
2 2
(w) = 0 ; (δ w2 + v. δ w2 ) = 0 ; (Δw) =0
x=a δx δy x = a x=a
- Bebas
26
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
3.5 Pelat dengan tumpuan sederhana.
Dalam bab ini akan diturunkan dulu penyelesaian pelat dengan persamaan yang paling
senderhana yakni dengan beban sinussiodal dengan perletakan pelat sederhana.
Beban sinussoidal adalah yang paling simpel mengerjakan persamaan lendutannya, demikian
juga untuk mendapatkan gaya dalamnya.
Suatu pelat yang dibebani beban sinussoidal dapat dilihat digambar 5 dibawah, dimana
perletakan sederhana dengan lebar pelat a kearah x dan b kearah y. Dimana beban sinusoidal
adalah sebesar
a
q0
X
δ4 w + 2. δ4 w + δ4 w = q0 . Sin πx . Sin πy
δ x4 δx2δy2 δ y4 D a b
27
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Persamaan pelat dengan beban sinussoidal adalah sbb:
πx πy
w = C. Sin . Sin
a b
πx πy δ w = C. π . Cos πx . Sin πy
w = C. Sin . Sin
a b δx a a b
δ4 w π 4 πx πy
4 = - C. ( a ) . Sin a . Sin b
δx
δ4 w δ4 w
dst, didapat …….. 4 dan
δy δ x 2 δ y2
q q0
π4 ( 12 + 12 )2 . C = 0 C=
a b D 1
π4. D ( 12 + 2 )
a b
q0 πx πy
w= . Sin a . Sin b
π4. D ( 12 + 12 )2
a b
2
Mx = - D ( δ w2 + ν . δ w2 )
2
δx δy 2
Mxy = - Myx = D (1-ν) δ w
2 δx.δy
My = - D ( δ w2 + ν . δ w2 )
2
δy δx
28
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
q0 πx πy
Mx = .( 12 + ν2 ). Sin a . Sin
a b b
π2 ( 12 + 12 )2
a b
q0 πx πy
My = . ( ν2 + 12 ). Sin a . Sin
a b b
π2 ( 12 + 12 )2
a b
q0 (1-ν) πx πy
Mxy = . Cos a . Cos b
π2 ( 12 + 12 ) ab
a b q0
(Mx)max. = .( 12 + ν2 )
a b
x= a π2 ( 12 + 12 )
2 q0 a b
wmax = q0
.( ν2 + 12 )
y= a π4. D ( 12 + 12 ) (My)max. = 2 1 1 b
2 a b π ( 2+ 2 ) a
a b
Gaya Lintang :
δ Myx δ Mx δ δ2 w δ2 w
Qx = + =-D ( 2 + )
δy δx δx δx δy2
δ My δ Mxy δ δ2 w δ2 w
Qy = - =-D ( 2 + )
δy δx δx δx δy2
q0 πx πy
Qx = . Cos . Sin
a b
1 1
πa ( 2 + 2 )
a b
q0 πx πy
Qy = . Sin a . Cos b
1 1
πb ( 2 + 2 )
a b
29
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
a
X
b
R
Vx
R R
Vy
Y
δMxy q0 1 2-ν πy
Vx = (Qx - )=- ( 2 + 2 ) . Sin b
δy x = a a b
π a ( 12 + 12 )
a b
δMxy q0 1 2-ν πx
Vy = (Qy - ) =- ( 2 + 2 ). Sin a
δy y = b b a
π b ( 12 + 12 )2
a b
2 q0 (1-ν)
R = 2 (Mxy)x=a, y=b =
π2.a b ( 12 + 12 ) 2
a b
30
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
qo
x
0
b= 4 m
a=6 m
y
q0 πx πy
w= . Sin a . Sin b
π4. D ( 12 + 12 )2
a b
Eh 3
Dimana D
12 1 2
31900.120 3 N / mm 2 .mm 3
D . 4.785 x10 9 Nmm 478.500kgm
12(1 0,2 )
2
1
300 x y x y
w 2
sin sin = 0.0079 sin sin
1 1 6 4 6 4
3.14 4 * 478500 * 2 2
6 4
31
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Lendutan dihitung dengan M-Exel pada y = 2 m.
x y koef sin sin w (mm)
Gambar lendutan
w (mm)
w (mm)
- (0.000)
(0.396) (0.396)
(0.685) (0.685)
(0.791)
32
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Persamaan Mx
x y
Mx 150,45 * sin sin
6 4
Mx pada y= 2
- (0.000)
(75.225) (75.225)
(130.294) (130.294)
(150.450)
Series1
33
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Persamaan My
x y
My 253.86 * sin sin
6 4
My pada x=3
- (0.000)
(179.506) (179.506)
(253.860)
34
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Persamaan Mxy
x y
Mxy 11.234 cos cos
6 4
Mxy
x y koef cos cos (Kgm)
Gambar Mxy pada x=0.Mxy max adalah 11.234 pada (X,Y)=(0,0) dan pada (X,Y)=(0,4).
Pada (X,Y)=(0,2) Mxy adalah 0.
11.234 11.234
7.944 7.944
4.299 4.299
0.000
35
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Persamaan Vx
y (m) Vx (kg/m)
0 0.0
1 155.4
2 219.8
3 155.4
4 0.0
-155.4 -155.4
-219.8
36
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Persamaan Vy pada y=0 dan y=b
X
(m) VY (kg/m)
0 -
1 307
2 532
3 614
4 532
5 307
6 0
Gambar Vy adalah
- 0
(307) (307)
(532) (532)
(614)
37
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Reaksi pada sudut pelat, yang disebut juga gaya angkat.
R=248 kg
R R
38
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Tugas 2:
39
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
3.5.2 Pelat dengan tumpuan sederhana dengan Beban terbagi rata Cara Navier.
q = f (x,y)
~ ~ mπx nπy
f (x,y) = ∑ ∑ amn . sin a . sin b
m =1 n =1
n'πy
Persamaan diatas dikalikan dengan sin . dy dan diintegralkan dari 0 ke b.
b
n 'x
mx ny n 'y
b b
f ( x, y) * sin
b
amn sin
m 1 n 1 a
sin
b
sin
b
0 0
b
∫sin nπy . sin n'πy . dy = 0 n ≠ n'
0 b b
b
∫sin nπy . sin n'πy . dy = b n = n'
0 b b 2
b
n'πy b ~
∫f(x,y) . sin b . dy = ∑ amn'. sin mπx
2m a
0 =1
ab
∫ ∫f(x,y). sin m'πx. sin n'πy. dx. dy = ab. am'n'
00 a b 4
ab
4
am'n' = ab ∫ ∫f(x,y). sin m'πx. sin n'πy. dx. dy
00 a b
1 ~ ~ amn
maka : w = 4 ∑ ∑ . Sin m'πy . Sin n'πy
π D m =1 n =1 2 2 a b
( m2 + n2 ) 2
a b
40
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
ab
4q mπx nπy 16 q0
amn = 0 ∫ ∫Sin a . Sin . dx. dy =
ab 0 0 b π4.m.n
mπx nπy
16 q0 ~ ~
Sin .Sin
a b
w = π6D ∑ ∑ 2
m =1 n =1
m.n. ( m2 + n2 )2
a b2
Penjelasan:
41
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
No beban catatan
1 Terbagi rata
b d
42
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
5 Beban setengah
terbagi rata
a b
Untuk tengah bentang x = 2 dan y = 2
m + n -1
~ ~ (-1) 2
16 q0
wmax. = π6D ∑ ∑ 2
m =1 n =1 m. n . ( m n2 )2
+
a2 b2
4 q0. a4 q0. a4
Pelat bujur sangkar a = b wmax. = 6. = 0,00416
π D D
ν = 0,3
q0. a4
maka : wmax. = 0,0454.
E h3
43
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Secara umum persamaan pelat adalah
1 0.0416
2 ……..
3 ………
4 ………
5 ………
6 ………
7 ………
contoh soal:Navier
a=6M
b=4M
Diketahui mutu Beton K 300
2
Tebal pelat h = 12 cm, υ = 0,2, q=300 kg/m
Hitung lendutan yang terjadi.
44
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
sin mπx .sin nπy
16 q0 ~ ~ a b
w = π6D ∑ ∑ 2 2
m =1 n =1
m.n. ( m2 + n2 )2
a b
q0 300 kg/m2
mx ny
sin sin
w 0.0111 6 4
2 2
m1 n 1 m n
2
mn 2 2
6 4
12.38
7.48 7.48
4.32 4.32
- 0.00
45
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
m=1,
m=1 n=1 m=1 n=1 n=1 m=3 n=3 m=3 n=3 m=3,n=3 w (m) w(mm)
x y koef sin sin sinmπx/6 sin n
2.8E- 6.3E- 6E-
0 2 0.0111 0 1.000 02 02 1.056 0.00 0 -1.000 0.250 01 6E+00 0.000000 0.000E+00 -
2.8E- 6.3E- 6E- -
1 2 0.0111 0.5 1.000 02 02 1.056 0.47 0.5 -1.000 0.250 01 6E+00 0.084155 4.320E-03 4.32
2.8E- 6.3E- 6E- -
2 2 0.0111 0.866 1.000 02 02 1.056 0.82 0.86603 -1.000 0.250 01 6E+00 0.145761 7.482E-03 7.48
2.8E- 6.3E- 6E-
3 2 0.0111 1 1.000 02 02 1.056 0.95 -1 -1.000 0.250 01 6E+00 0.168310 1.238E-02 12.38
2.8E- 6.3E- 6E- -
4 2 0.0111 0.866 1.000 02 02 1.056 0.82 0.86603 -1.000 0.250 01 6E+00 0.145761 7.482E-03 7.48
2.8E- 6.3E- 6E- -
5 2 0.0111 0.5 1.000 02 02 1.056 0.47 0.5 -1.000 0.250 01 6E+00 0.084155 4.320E-03 4.32
1E- 2.8E- 6.3E- 6E-
6 2 0.0111 16 1.000 02 02 1.056 0.00 -7.4E-16 -1.000 0.250 01 6E+00 0.000000 2.661E-18 0.00
18
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
mx ny
sin sin
16 * 300 4 1.110.95 0.17 ....... 0.0124 m = 1.24 cm
w 6
* 4.5 m1 n 1
6
2 2
m 2
n
m * n 2 2
6 4
Sedangkan Momen
~ ~
2
Mx = π D Σ Σ [ (m/a) 2
+ ν (n/b)2 ] amn Sin (m πx/a). Sin(n πx/b)
m=1 n=1
~ ~
2
My = π D Σ Σ [ (n/b)2 + ν (m/n)2 ] amn Sin (m πx/a). Sin(n πx/b)
m=1 n=1
~
~
Mxy = - π2 D(1- ν2 )Σ Σ [ (mn/ab) 2
] amn cos (m πx/a). cos (n πx/b)
m=1 n=1
Mx=
b/a
1 ???????
2
3
4
5
6
7
18
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
3.5.3 Beban terbagi rata dengan cara M. Levy
~ mπx
M. Levy w = ∑ Ym . Sin
a
m =1
a
w = w1 + w2
b
2 q
X w1 =24 D (x4 – 2 ax3 + a3 x)
b
2
w1 defleksi kearah sumbu X
δ4 w δ4 w δ4 w
4 + 2. 2 2+ =0
δx δx δy δ y4
~ mπx
dengan mengambil w =∑ Ym sin a
m =1
maka
~ 2 2
m4.π4
∑ (YIVm – 2.ma.π
2 . Y"m + 4
a
. Ym) Sin
mπx
a
=0
m =1
IV m2.π2 m4.π4
Y m – 2. 2 . Y"m + 4 . Ym = 0
a a
19
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Penyelesaian umum :
m.πy m.πy
+ Dm. . Cosh )
a a
m.πx
. Sinh
a
Syarat batas, :
δ2 w b
w = 0, δ y2 = 0 untuk x = 0, dan x = a, dan y = ± 2 maka :
q 4 qa4 ~ m.πx
(x4 – 2 ax3 + a3.x) = π5 D ∑ 15 . Sinh
24 D m =1m a
maka :
δ2 w
Dengan boundary condition : w = 0; δ x2 = 0 pada x = 0, dan x = a
m.π.b
= αm
2a
Didapat dan
20
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
4qa 4
1 m tanh m 2 2 y 2 m 2 y 2 y mx
w
5D
1
5
1, 3, 5 m 2 cosh m
cosh m
b 2 cosh m b
sinh m sin
b a
Pada
a
x= ;y=0
2
m-1
4 qa 4 ~ (-1) 2 αm. tgh αm + 2
w = Π5 D ∑ 5 (1- )
m =1,3,5
m 2 Cosh αm
dimana
Maka didapatkan
m-1
4 ~
(-1) 2
αm. tgh αm + 2
5 qa 4 qa4
wmax. =
384
. D - 5 ∑
π D m =1,3,5 m5
.
2 Cosh αm
π 3π
α1 = 2 ; α3 = , …………
2
21
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Selanjutnya akan dihitung jika b=2a, b=3a, b=4a, b=5a, b=6a,
Maka
b=a
b=2a
b=3a
b=4a
b=5a
22
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
b=5a
qa4
secara umum wmax =
D
Tabel lendutan
perletakan sederhana
dengan M. Levy
lendutan w = α( q a4/D)
No b/a Α
1 1 0.0040
2 2 0.0101
3 3 0.0122
4 4 0.0128
5 5 0.0130 One way slab
6 6 0.0130
7 7 0.0130
8 10 0.0130
~
Mx =
q x (a-x)
- q a π ∑ m2 [2υBm – (1-υ) Am]. Sinh
2 2 m.πx
(y=0) 2 m =1,3,5 a
~
q x (a-x) m.πx
My = υ - q a2π2 ∑ m2 [2. Bm + (1-υ) Am]. Sinh
(y=0) 2 m =1,3,5 a
Dimana
23
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
(Mx)y=0 = β'. q. a2
(My)y=0 = β'1. q. a2
Tabel 1.:
β' dan β'1 untuk Bidang Momen perletakan sederhana pada pelat persegi dengan beban
terbagi rata
ν = 0,3, b ≥ a
Mx = β'qa2,y=0 My = β'1qa2,y=0
b/a
X=0,1a X=0,2a X=0,3a X=0,4a X=0,5a X=0,1a X=0,2a X=0,3a X=0,4a X=0,5a
1.0 0.0209 0.0343 0.0424 0.0466 0.0479 0.0168 0.0303 0.0400 0.0459 0.0479
1.1 0.0234 0.0389 0.0180 0.0544 0.0554 0.0172 0.0311 0.0412 0.0475 0.0493
1.2 0.0256 0.0432 0.0515 0.0607 0.0627 0.0174 0.0315 0.0417 0.0480 0.0501
1.3 0.0277 0.0472 0.0599 0.0671 0.0694 0.0175 0.0316 0.0419 0.0482 0.0503
1.4 0.0297 0.0509 0.0649 0.0730 0.0755 0.0175 0.0315 0.0418 0.0481 0.0502
1.5 0.0314 0.0544 0.0695 0.0783 0.0812 0.0173 0.0312 0.0415 0.0478 0.0498
1.6 0.0330 0.0572 0.0736 0.0831 0.0862 0.0171 0.0309 0.0411 0.0472 0.0492
1.7 0.0344 0.0599 0.0773 0.0874 0.0908 0.0169 0.0306 0.0405 0.0466 0.0486
1.8 0.0357 0.0623 0.0806 0.0913 0.0948 0.0167 0.0301 0.0399 0.0459 0.0479
1.9 0.0368 0.0644 0.0835 0.0918 0.0985 0.0165 0.0297 0.0393 0.0451 0.0471
2.0 0.0378 0.0663 0.0861 0.0978 0.1017 0.0162 0.0292 0.0387 0.0444 0.0464
2.5 0.0413 0.0729 0.0952 0.1085 0.1129 0.0152 0.0272 0.0359 0.0412 0.0430
3.0 0.0431 0.0763 0.1000 0.1142 0.1189 0.0145 0.0258 0.0340 0.0390 0.0406
4.0 0.0445 0.0791 0.1038 0.1185 0.1235 0.0138 0.0246 0.0322 0.0369 0.0384
∞ 0.0450 0.0800 0.1050 0.1200 0.1250 0.0135 0.0240 0.0315 0.0360 0.0375
24
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
a
0.2a 0.4a
0.3a 0.5a
X
0.1a
Diketahui sebuah pelat dengan beban q kg/m2, υ=0.3 perbandingan antar b dan a adalah 1.5,
maka hitunglah momen Mx dan My ditampang y=0 , x=a/2
My=0,0498qa2
Mx=0,0812qa2
25
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
a
Untuk x = 2 ; Mx = β". q.a2 My = - β". q.a2
(x= a ) (x=
a)
2 2
TABEL 2.
β'' dan β''1 untuk Bidang Momen pada perletakan sederhana dengan beban terbagi rata
ν = 0,3, b ≥ a
Mx = β''qa2,x = a/2 My = β''1qa2,x = a/2
b/a
y=0.4a y=0.3a y=0.2a y=0.1a y=0 y=0.4a y=0.3a y=0.2a y=0.1a y=0
1.0 0.0168 0.0303 0.0400 0.0459 0.0479 0.0209 0.0343 0.0424 0.0466 0.0479
1.1 0.0197 0.0353 0.0465 0.0532 0.0554 0.0225 0.0363 0.0442 0.0481 0.0493
1.2 0.0225 0.0401 0.0526 0.0600 0.0627 0.0239 0.0379 0.0454 0.0490 0.0501
1.3 0.0252 0.0447 0.0585 0.0667 0.0694 0.0252 0.0391 0.0462 0.0494 0.0503
1.4 0.0275 0.0491 0.0639 0.0727 0.0755 0.0263 0.0402 0.0468 0.0495 0.0502
1.5 0.0302 0.0532 0.0690 0.0781 0.0812 0.0275 0.0410 0.0470 0.0493 0.0498
1.6 0.0324 0.0571 0.0737 0.0832 0.0862 0.0288 0.0417 0.0471 0.0489 0.0492
1.7 0.0348 0.0607 0.0780 0.0877 0.0908 0.0295 0.0423 0.0470 0.0484 0.0486
1.8 0.0371 0.0641 0.0819 0.0917 0.0948 0.0304 0.0428 0.0469 0.0478 0.0479
1.9 0.0392 0.0673 0.0854 0.0953 0.0985 0.0314 0.0433 0.0467 0.0472 0.0471
2.0 0.0413 0.0703 0.0887 0.0986 0.1017 0.0322 0.0436 0.0464 0.0465 0.0464
2.5 0.0505 0.0828 0.1012 0.1102 0.1129 0.0360 0.0446 0.0447 0.0435 0.0430
3 0.0586 0.0923 0.1092 0.1168 0.1189 0.0389 0.0447 0.0431 0.0413 0.0406
4 0.0723 0.1054 0.1180 0.1224 0.1235 0.0426 0.0436 0.0406 0.0389 0.0384
∞ 0.1250 0.1250 0.1250 0.1250 0.1250 0.0375 0.0375 0.0375 0.0375 0.0375
26
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
δMxy
0.338 qa Vy = Vq – δx
δMxy
δx R= 0.065 qa2
V = 0,3
0.0825 qa
- 0.0325 qa2
R
R
M1 My a 2
Mz
x
σx M2
σy σ2
a 2
σ1
a a
2 0.0325 qa2
2
F1G.63
27
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Demikian juga Qxmax = γ qa, Qy max = γ1 q a, Vx max = δ qa dan Vy max =δ1 qa.
Sedangkan R = η q a2 η Dimana γ, γ1, δ, δ1 dan η dapat dilihat dari tabel 3 diatas.
Untuk gaya-gaya yang lain, gaya hidrostatik, terpusat dapat dilihat di buku [Thimoshenko,
1959].
Pada tabel dibawah ini dibuat perbandingan antara pelat beton yang poisson rationya 0.2 dan
pelat baja yang poison rationya 0.3
28
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
3.6 . Pelat dengan kondisi perletakan yang bervariasi
f2(x)
b/2
b/2
f1(x)
δ4 w δ4 w δ4 w
4 + 2. 2 2+ =0
δx δx δy δ y4
mx
Penyelesaian umum : w Y
m 1
m sin
a
my my my mx
Maka w (B
m 1
m cosh
a
Cm
a
sinh
a
) sinh
a
b
Boundary condition pada y= , maka w=0
2
mb mb mb
Didapat Bm cosh Cm sinh 0
2a 2a 2a
mb mb
Bm C m tanh
2a 2a
Bm Cm m tanh m
29
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
mb
Dimana m
2a
Persamaan lendutan:
my my my mx
w Cm ( sinh m tanh m cosh ) sinh .................a
m 1 a a a a
mx
f1 ( x) f 2 ( x) Em sin …………………………………b
a
2w 2w
Syarat batas D 2 f1 ( x) dan D 2 f 2 ( x) ……………….c
y y b y y b
2 2
a 2 Em
Cm = -
2 Dm 2 2 cosh m
mx
sin
a2
my my my
w a
2 D m1,3,5..... m cosh m
2 2
E m ( m tanh m cosh
a
a
sinh
a
)
4M 0
1 mx
My
m1, 2,3..... m
sin
a
30
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
2M 0 a 2
1 my my my mx
w
3D
m 1, 3, 5,...... m cosh m
3
( m tanh m cosh
a
a
sinh
a
) sin
a
Pada y=0
2M 0 a 2
1 mx
w
3D
m 1, 3, 5,...... m cosh m
3
( m tanh m ) sin
a
mb
Dimana m
2a
Pada tabel 4 dapat dilihat lendutan w, Mx dan My pada pusat pelat akibat Mo (merata di 2
perletakan), sedangkan 2 perletakan lagi sederhana.
31
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Tabel 4:lendutan dan momen pada y=±
b/a W Mx My
0 0.1250 Mo b2/D 0.300 Mo 1.000 Mo
2
0.50 0.0964 Mo b /D 0.387 Mo 0.770 Mo
32
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
3.6..2 Pelat dengan beban merata dua tumpuan jepit dua lainnya sederhana
b/2
b/2
4qa 4
1 m tanh m 2 2 y 2 m 2 y 2 y mx
w
5D
1
5
1, 3, 5 m 2 cosh m
cosh m
b 2 cosh m b
sinh m sin
b a
w 2qa 3 1 mx
4 4 sin m tanh m 1 tanh m a)
y D 1,3,5 m a
33
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
mx
sin
a 2
my my my
w a
2 D m1,3,5..... m cosh m
2 2
E m ( m tanh m cosh
a
a
sinh
a
)
mx
sin
w a2
a E m tanh mm tanh m 1 m b)
y 2 2 D m1,3,5..... m 2 cosh m
Dari a dan b
mx
a m tanh m 1 m tanh m
sin
4qa 2
My b
( y )
3
m 1, 3, 5... m 3
m tanh m m tanh m 1
2
mx
m tanh m 1 m tanh m
sin
a 4
my my my
w a
2 D m1,3,5..... m cosh m m tanh m m tanh m 1
5 2
( m tanh m cosh
a
a
sinh
a
)
Lendutan diatas adalah akibat momen tepi,sedangkan lendutan total adalah lendutan akibat
beban terbagi rata dengan perletakan sederhana dikurang dengan lentutan akibat momen tepi
34
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
Mx=
mx
m tanh m 1 m tanh m
sin
2qa 2
my my my
1 2 1 m tanh m cosh
m 1, 3, 5 m cosh m m tanh m m tanh m 1
sinh
3 2
a a a
My=
mx
m tanh m 1 m tanh m
sin
2qa 2
my my my
1 2 1 m tanh m cosh
m 1, 3, 5 m cosh m m tanh m m tanh m 1
sinh
3 2
a a a
mb
Dimana m
2a
Maka Mx= dan My= , pada x=a/2 dan y=0, My= pada x=a/2 dan y=b/2
Tabel 4:
0.0026 0.0125 0.0417 -0.0833 b
2 0.0026 0.0142 0.042 -0.0842
1.5 0.00247 0.0179 0.0406 -0.0822
1.4 0.0024 0.0192 0.0399 -0.081
1.3 0.00234 0.0203 0.0388 -0.0794
1.2 0.00223 0.0215 0.0375 -0.0771 a
1.1 0.00209 0.023 0.0355 -0.0739
35
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan
36
Bahah kuliah Departemen Teknik Sipil USU/Pelat dan Cangkang/Prof Dr Ing Johannes Tarigan