Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Penyalahgunaan Narkoba”
KELOMPOK III
Narkoba
• Narkotika sudah menjalar ke segala usia terutama bagi remaja. Narkotika
tak mudah terlepas dari kalangan remaja seperti sudah menjadi suatu
kebutuhan, sudah dianggap wajar dan biasa saja.
• Terungkapnya kasus manufaktur Narkoba yang dikategorikan terbesar ketiga di
dunia, telah membuat kita sadar bahwa masalah Narkoba merupakan masalah
bagi kelangsungan hidup masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia untuk
menuju kehidupan aman, makmur, dan sejahtera.

1.
1) Pengertian Narkoba
• Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif Lainnya.

• Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh
akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga
bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan
fungsi sosial.
2) Pengertian Narkoba Berdasarkan Undang-undang
1. Pasal 1 Butir 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dijelaskan bahwa:
“Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam
Undang-Undang ini.”

2. Pasal 1 Butir 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika dijelaskan bahwa:
“Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.”

Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk maksud pengobatan tetapi ingin
menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebihan, teratur dan cukup lama sehingga menyebabkan
gangguan kesehatan, fisik, mental dan kehidupan sosialnya.

3.
3) Jenis-jenis Narkoba
a) OPIAT atau Opium (candu) golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).

b) MORFIN zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin.

c) HEROIN atau Putaw Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni
berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari
pada morfin itu sendiri. Efek samping adalah mudah depresi

d) GANJA atau Kanabis Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol.

e) LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat
khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak
warna dan gambar
f)
KOKAIN Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas
yang tidak berbau dan rasanya pahi 3.
Penyalahgunaan
Narkoba
• Penyalahgunaan Narkoba adalah pemakain obat-obatan atau zat-zat berbahaya
dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa
mengikuti aturan atau dosis yang benar.
• Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang dianjurkan dalam dunia
kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-menerus akan
mengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan

1.
1) Faktor Seorang Menjadi Rawan Terhadap Narkoba
• Keyakinan Adiktif
Beberapa keyakinan adiktif adalah harus sempurna,harus menguasai dan mengendalikan orang lain, harus
memperoleh apa yang diinginkannya.

• Kepribadian Adiktif
Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri sendiri, kurangnya jati diri, hidup tanpa tujuan, depresi
yang tersembunyi, tidak mampu mengatasi masalah dan kebutuhan pemuasan segera.

• Ketidakmampuan Menghadapi Masalah


Seorang yang tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif, memiliki sedikit sekali orang-orang yang dapat menjadi
teladan tentang bagaimana menghadapi masalah dengan baik dan benar

• Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Emosional


Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa aman, tujuan hidup, serta kegembiraan

• Kurangnya Dukungan Sosial


Tanpa adanya dukungan sosial yang memadai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan menghadapi
masalah menyebabkan mencari penyelesaian pada narkoba
2) Beberapa Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
• Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi
1. Kurangnya Pengendalian Diri
2. Konflik Individu/Emosi
3. Terbiasa Hidup Senang / Mewah

• Faktor Keluarga
1. Kurangnya kontrol keluarga
2. Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab

• Faktor Lingkungan
1. Masyarakat Yang Individualis
2. Pengaruh Teman Sebaya

• Faktor Pendidikan
Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap
meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

3.
• Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam
sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan
baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)

• Faktor Populasi Yang Rentan


Banyak remaja mulai mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk didalamnya alkohol,
tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif ) sehingga
menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnya

3.
Dampak
Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang
telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai,
kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

1.
1) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik

1.
2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis
a) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

b) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

c) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

d) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

e) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosial


a) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

b) Merepotkan dan menjadi beban keluarga

c) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram


3.
4) Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu
jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.

2. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi
alias DO / drop out.

3. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong
dan melakukan tindak kriminal.

4. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang
dilarang oleh ajaran agamanya.

5. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin.

Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia baru akan menyesali
semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih
jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan dilontarkan kepada benda haram
tersebut, namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa berbuat apa-apa.
3.
Pencegahan Narkoba
Sebenarnya, tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba sudah cukup baik,
hanya saja pemahaman tentang bagaimana upaya pencegahan narkoba masih tergolong
rendah. Dengan demikian, perlu adanya upaya komunikasi, edukasi, dan informasi yang
lebih maksimal tentang cara melakukan pencegahan efektif dari ancaman bahaya narkoba..

1.
Adapun langkah dalam pencegahan narkoba, yaitu :

1. Jalin komunikasi sejak dini soal bahaya narkoba


2. Fokus pada hal positif
3. Mencontohkan kebiasaan yang baik
4. Terapkan peraturan di rumah
5. Ciptakan keharmonisan keluarga
6. Hadapi masalah dengan cepat
7. Bangun ikatan emosional
8. Berikan contoh kasus yang nyata
9. Kenali pergaulan anak-anak
10. Tanamkan nilai-nilai agama sejak dini 3.
Contoh Kasus Penggunaan
Narkoba dalam Keseharian
Narkoba bisa saja dipakai untuk tujuan yang baik dalam dunia medis, tetapi
dalam keseharian narkoba banyak disalah-gunakan untuk hal-hal yang dapat
merugikan masyarakat. Berikut akan kita bahas kasus-kasus penyalah gunaan narkoba
dalam keseharian di Indonesia:

1.
1) Pelajar dan 2 Mahasiswa Bogor Ditangkap Terkait Kasus Narkoba
Beberapa paket ganja dan 0,70gram sabu disita. Berdasarkan pemeriksaan, 2 pelajar berinsial PS
dan AN tersebut masih bersekolah di kelas 1. Dari tangan keduanya, polisi mengamankan barang
bukti berupa 5 paket kecil berisi ganja seberat 53 gram. Polisi masih mendalami dugaan bahwa
salah satu pelajar yang diamankan merupakan pengedar.

2) Pelajar Jual Diri Demi Narkoba


Di Kota Tasikmalaya, fenomena menjual diri untuk mendapatkan narkoba bukanlah hal yang aneh.
Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, obat-
obatan, dan bahan berbahaya serta minuman beralkohol di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Rabu 24
Agustus 2016.

3.
3) Derita Bayi yang Lahir dari Ibu Pengguna Narkoba
M. Deni Hidayat alias Denny (33) adalah seorang pengedar sekaligus pecandu sabu-sabu. Ia dan istrinya, RI, berdomisili di
Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dalam keadaan hamil, RI tetap mencekoki tubuhnya dengan sabu-sabu karena
kecanduan, bahkan hingga menjelang kelahiran anaknya. Lima bulan usai kelahirannya ke dunia, anak Denny dan RI lahir
nampak selalu sakit-sakitan. Si bayi selalu rewel, menangis, dan suhu badannya meningkat. Laporan medis mengejutkan
pihak BNN dan publik Indonesia: si bayi dinyatakan positif terdampak sabu-sabu. Zat yang masuk ke dalam tubuh RI
akhirnya berdampak pada sang anak, berpindah melalui susu yang ia minum sebagai makanan utama sehari-hari.

4) Siswa SD Ditahan karena Kedapatan Memiliki Narkoba


Di Jombang (Jawa Timur), seorang siswa Sekolah Dasar berinisial BS tertangkap membawa puluhan butir pil koplo ke
sekolah. BS mengaku memiliki barang haram tersebut dari sebuah salon yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Saat itu, BS melempar temannya dengan tas miliknya. Dari tas yang dilempar itu, secara tidak sengaja bungkusan rokok
yang berada di dalam tas milik BS terjatuh. Seorang guru yang mengetahui kerjadian itu merasa curiga dan mengambil
bungkus rokok itu. Namun saat dibuka di dalam bungkus itu terdapat sekitar 70 butir pil koplo jenis double L, yang
dikemas dalam tujuh kantong plastik. Oleh sang guru, temuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Ngoro.

3.
5) Gak Sanggup Beli Narkoba Asli, Siswa SD Di Kendari Malah
Meracik Narkoba Sendiri Dari Kotoran Sapi
Seorang siswa SD di Kendari, Sulawesi Tenggara yang berinisial AM (12) mengonsumsi narkoba yang terbuat dari jamur
kotoran sapi. Tak lama kemudian, dia pun pingsan dan ditemukan oleh warga Kelurahan Puwatu dan langsung dibawa ke
rumah sakit. Menurut kepala BNN Kendari, Murniati, siswa kelas 6 SD itu membuat sendiri jamur yang tumbuh di atas
kotoran sapi. Dia memproduksi jamur ini atas arahan dari seorang seorang temannya yang udah SMP. Menurut Murniati,
jamur tahi sapi termasuk narkotika golongan 1, setara dengan ganja dan sabu-sabu. Di dalamnya terkandung senyawa
Psilosibin dan Psilosin. Narkoba ini bisa membuat pemakainya merasakan efek halusinasi, teriak-teriak, dan ketawa-
ketawa seperti orang gila.

6) Polisi Menjadi ‘Bandar Kecil dan Beking’ Sindikat Narkoba


Di Bali, seorang anggota polisi berinisial KO diduga menjadi kurir narkoba yang melibatkan dua orang warga Inggris dan
Australia. Dia ditangkap bersama seorang anggota TNI.
Adapun di Jakarta, seorang perwira polisi berinisial S tertangkap tangan menyimpan sabu dan pil ekstasi di sebuah
diskotek di wilayah Jakarta Barat.
Sementara, di Yogyakarta, satu anggota Brimob Polda DI Yogyakarta, Bripka WD ditangkap saat pesta sabu, Minggu
(09/10). Temuan IPW mengungkapkan rata-rata tiap tahun anggota polisi yang terbukti kasus penyalahgunaan narkoba di
atas 200 orang.
3.
5) Kasus Artis Terjerat Narkoba Sepanjang 2017
Sepanjang tahun 2017, publik dikagetkan dengan penangkapan sejumlah artis terkait kasus narkoba. Mulai dari
penangkapan penyanyi Ridho Rhoma pada Maret lalu, hingga artis peran Tio Pakusadewo yang ditangkap baru-baru ini.
Beberapa di antara mereka telah menjalani persidangan dan direhabilitasi agar tak kembali menggunakan narkoba.

3.

Anda mungkin juga menyukai