LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIKA II
POLARIMETRI
OLEH :
KELOMPOK 6 OFFERING H
JURUSAN KIMIA
NOVEMBER 2019
A. JUDUL PERCOBAAN
Polarimetri
B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. mempelajari dan memahami prinsip kerja alat polarimeter
2. menentukan sudut putar jenis larutan zat optik aktif dengan menggunakan alat
polarimeter.
C. DASAR TEORI
Molekul kiral merupakan molekul yang memiliki atom pusat asimetris, yang
mempunyai kemampuan untuk merespon dan memutar cahaya yang disebut sebagai
sifat optik aktif. Cahaya merupakan gelombang elektromagnet yang terdiri dari getaran
medan listrik dan getaran medan magnet yang saling tegak lurus. Bidang getar kedua
medan ini tegak lurus terhadap arah rambatnya. Sinar biasa secara umum dapat
dikatakan gelombang elektromagnet yang vektor-vektor medan listrik dan medan
magnetnya bergetar ke semua arah pada bidang tegak lurus arah rambatnya dan disebut
sinar tak terpolarisasi. Apabila sinar ini melalui suatu polisator maka sinar yang
diteruskan mempunyai getaran listrik yang terletak pada satu bidang saja dan dikatakan
sinar terpolarisasi bidang (linier) (Gambar 1). Polarisasi merupakan suatu peristiwa
perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak menjadi satu arah getar.
sinar tak terpolarisasi polarisator sinar terpolarisasi analisator
Apabila bidang polarisasi tersebut berputar ke arah kiri (levo) dilihat dari pihak
pengamat, peristiwa ini disebut polarisasi putar kiri. Peristiwa sebaliknya (dextro)
disebut polarisasi putar kanan. Besar sudut pemutaran bidang polarisasi (Ф) dapat
dinyatakan sebagai:
Ф = [𝜶]𝑫𝒕 .l.c
dengan:
[𝛼]𝐷 ◦
𝑡 = sudut putar jenis larutan zat optik aktif pada temperatur t ( C)
l = panjang kolom larutan (dm)
c = konsentrasi larutan (g/mL)
Sudut putar jenis pada temperatur 20◦C dinyatakan dengan [𝛼]𝐷 𝑡 . Hubungan sudut putar
𝐷
jenis pada temperatur t dengan [𝛼]𝑡 dinyatakan sebagai:
𝐷
[𝛼]𝐷𝑡 = [𝛼]20 (1–0,000184(t–20))
Gambar 3. Polarimeter
Piringan
Okuler
Skala Putaran
Pengunci piringan
Bahan :
1. 1. D(+)―glukosa padat
2. Larutan glukosa sampel
3. Aquades
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Aquades
Dimasukkan ke dalam tabung larutan sampai penuh dan ditutup rapat-rapat.
Dimasukkan tabung larutan ke dalam teropong polarimeter.
Dihubungkan polarimeter dengan sumber listrik.
Dilonggarkan pengunci piringan.
Diputar piringan hingga kedua angka nol pada skala putar berimpit.
Diintip melalui okuler dan diatur tabung okuler hingga terlihat seperti berikut:
atau atau
A B C
Hasil
Dimasukkan ke dalam tabung larutan yang telah dibersihkan sampai penuh dan
ditutup rapat-rapat.
Dimasukkan tabung larutan ke dalam teropong polarimeter.
Dihubungkan polarimeter dengan sumber listrik.
Dilonggarkan pengunci piringan.
Diputar piringan hingga kedua angka nol pada skala putar berimpit.
Diintip melalui okuler dan diatur tabung okuler hingga terlihat seperti berikut:
atau atau
A B C
Hasil
Larutan sampel
Dimasukkan ke dalam tabung larutan sampai penuh dan ditutup rapat-rapat.
Dimasukkan tabung larutan ke dalam teropong polarimeter.
Dihubungkan polarimeter dengan sumber listrik.
Dilonggarkan pengunci piringan.
Diputar piringan hingga kedua angka nol pada skala putar berimpit.
Diintip melalui okuler dan diatur tabung okuler hingga terlihat seperti berikut:
atau atau
A B C
Hasil
F. HASIL PENGAMATAN
Glukosa 1 2 3 (◦C)
Ф
Glukosa 1 2 3 (◦C)
Ф = 8,561C + 41,183
= 8,561C
6,278
C=
2,604
g
C = 0,687
50 mL
Sehingga, diperoleh konsentrasi Sampel X yaitu 0,687 g/50 mL.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan yang telah diuraikan dan pembahasan yang telah dipaparkan,
maka pada percobaan yang berjudul “Polarimetri” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Sudut putar bidang polarisasi meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi dari
suatu larutan.
2. Sampel X memiliki konsentrasi sebesar 0,687 g/50 mL.
I. DAFTAR PUSTAKA
J. JAWABAN PERTANYAAN
𝐷
1. Hitung [𝛼]𝐷
𝑡 dan [𝛼]20 larutan zat optik aktif dalam percobaan Anda!
Jawab:
l = 20 cm = 2 dm
t = 28◦C
C = 1,0054 g/50 mL
Ф = [α]D
28 × l × C
g
3,6 = [α]D
28 × 2 dm × 1,0054
50 mL
D
g
3,6 = [α]28 × 2 dm × 0,02
mL
D
g
3,6 = [α]28 × 0,04 dm .
mL
D
g
[α]28 = 90 dm .
mL
[α]D D
28 = [α]20 (1 − 0,000184(t − 20))
g
90 dm . = [α]D
20 (1 − 0,000184(28 − 20))
mL
g
90 dm . = [α]D
20 (1 − (0,000184 × 8))
mL
g
90 dm . = [α]D
20 (1 − 0,001472)
mL
g
90 dm . = [α]D
20 × 0,9985
mL
g
[α]D
20 = 90,135 dm .
mL
C = 2,0035 g/50 mL
Ф = [α]D
28 × l × C
g
6,47 = [α]D
28 × 2 dm × 2,0035
50 mL
D
g
6,47 = [α]28 × 2 dm × 0,04
mL
D
g
6,47 = [α]28 × 0,08 dm .
mL
D
g
[α]28 = 80,875 dm .
mL
[α]D D
28 = [α]20 (1 − 0,000184(t − 20))
g
80,875 dm . = [α]D
20 (1 − 0,000184(28 − 20))
mL
g
80,875 dm . = [α]D
20 (1 − (0,000184 × 8))
mL
g
80,875 dm . = [α]D
20 (1 − 0,001472)
mL
g
80,875 dm . = [α]D
20 × 0,9985
mL
g
[α]D
20 = 80,996 dm .
mL
C = 3,0016 g/50 mL
Ф = [α]D
28 × l × C
g
8,98 = [α]D
28 × 2 dm × 3,0016
50 mL
D
g
8,98 = [α]28 × 2 dm × 0,06
mL
D
g
8,98 = [α]28 × 0,12 dm .
mL
D
g
[α]28 = 74,833 dm .
mL
[α]D D
28 = [α]20 (1 − 0,000184(t − 20))
g
74,83 dm . = [α]D
20 (1 − 0,000184(28 − 20))
mL
g
74,83 dm . = [α]D
20 (1 − (0,000184 × 8))
mL
g
74,83 dm . = [α]D
20 (1 − 0,001472)
mL
g
74,83 dm . = [α]D
20 × 0,9985
mL
g
[α]D
20 = 74,945 .
mL
C = 4,0017 g/50 mL
Ф = [α]D
28 × l × C
g
11,63 = [α]D
28 × 2 dm × 4,0017
50 mL
D
g
11,63 = [α]28 × 2 dm × 0,08
mL
D
g
11,63 = [α]28 × 0,16 dm .
mL
D
g
[α]28 = 72,6875 dm .
mL
[α]D D
28 = [α]20 (1 − 0,000184(t − 20))
g
72,6875 dm . = [α]D
20 (1 − 0,000184(28 − 20))
mL
g
72,6875 dm . = [α]D
20 (1 − (0,000184 × 8))
mL
g
72,6875 dm . = [α]D
20 (1 − 0,001472)
mL
g
72,6875 . = [α]D
20 × 0,9985
mL
g
[α]D
20 = 72,797 .
mL
C = 5,0021 g/50 mL
Ф = [α]D
28 × l × C
g
14,03 = [α]D
28 × 2 dm × 5,0021
50 mL
g
14,03 = [α]D
28 × 2 dm × 0,1
mL
D
g
14,03 = [α]28 × 0,2 dm .
mL
D
g
[α]28 = 70,15 dm .
mL
[α]D D
28 = [α]20 (1 − 0,000184(t − 20))
g
70,15 dm . = [α]D
20 (1 − 0,000184(28 − 20))
mL
g
70,15 dm . = [α]D
20 (1 − (0,000184 × 8))
mL
g
70,15 dm . = [α]D
20 (1 − 0,001472)
mL
g
70,15 . = [α]D
20 × 0,9985
mL
g
[α]D
20 = 70,255 .
mL
2. Ke mana arah putar bidang polarisasi cahaya ketika melewati larutan zat optik aktif
pada percobaan Anda?
Jawab:
Arah putar bidang polarisasi cahaya ketika melewati semua larutan glukosa yaitu ke
kanan.
Chart Title
100
Sudut putar bidang polarisasi (Ф)
90
80
70 y = 8.561x + 41.183
R² = 0.9722
60
50
Series1
40
30 Linear (Series1)
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi (g/50 mL)
4. Tentukan konsentrasi larutan sampel X !
Jawab:
Ф = 8,561C + 41,183
= 8,561C
6,278
C=
2,604
g
C = 0,687
50 mL
Sehingga, diperoleh konsentrasi Sampel X yaitu 0,687 g/50 mL.