Anda di halaman 1dari 12

PAKTIKUM KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II

ASKEP PADA KELOMPOK BERKEBUTUHAN KHUSUS: PSIKOTIK


GELANDANGAN

Laporan ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas Praktikum Keperawatan
Kesehatan Jiwa II

Oleh:

PUTRI DWI RUSMAYANTI (1711311006)

Dosen Pengampu :
Ns. Feri fernandes, M.Kep. Sp.Kep.J

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
ASKEP PADA KELOMPOK BERKEBUTUHAN KHUSUS: PSIKOTIK
GELANDANGAN

1. Psikotik

Psikotik adalah bentuk disorder mental atau kegalauan jiwa yang dicirikan dengan adannya
disintergasi kepribadian dan terputusnnya hubungan jiwa dengan realita.

Kriteria Psikotik :

 Psikotik organik : Merupakan psikotik yang penyebabnya adalah gangguan pada


susunan syaraf pusat dan psikotik yang disebabkan oleh kondisi fisik , gangguan
metabolisme dan intoksikasi obat.
 Psikotik Fungsional : Psikotik yang disebabkan oleh gangguan pada kepribadian
seseorang yang bersifat psikogenetik yaitu skizofrenia (perpecahan kepribadian) seperti
psikotik paranoid dan curiga.

Faktor penyebab psikotik :

 Tekanan kehidupan ( emosional)


 Kekecewaan yang tidak pernah terselesaikan
 Adanya hambatan yang terjadi pada masa tumbuh kembang
 Kecelakaan yang menyebabkan kerusakan gangguan otak
 Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat

2. Gelandangan

Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki artian orang yang tidak
mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap. Gelandangan sebagai entitas sosial
merupakan orang yang dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam
masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah
tertentu dan hidup mengembara di tempat umum ( PP no. 31 tahun 1980 tentang penanggulangan
gelandangan dan pengemis )

3. Gelandangan Psikotik

Gelandangan Psikotik adalah Klien dengan gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalanan
dan dapat menganggu ketertiban umum serta merusak keindahan lingkungan.

Penyebab gelandangan dan psikotik, menurut UU no 23 tentang kesehatan jiwa menyebutkan


penyebab munculnya gelandangan dan psikotik adalah :

1) Keluarga tidak perduli


2) Keluarga malu

2
3) Keluarga tidak tahu
4) Obat tidak diberikan
5) Tersesat ataupun karena Urbanisasi

Ciri gelandang psikotik :

1) Tubuh kotor sekali


2) Rambut seperti sapu ijuk
3) Pakaian compang camping
4) Membawa bungkusan besar dan berisi macam-macam barang
5) Bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri dan sukar diajak berkomunikasi dan
bermusuhan
6) Pribadi tidak stabil
7) Tidak memiliki kelompok

Layanan yang dibutuhkan oleh gelandangan dan psikotik :

1) Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan kesehatan


2) Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis psikiatris. keperawatan dan psikologis
3) Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan olah raga
4) Layanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan usaha, ketrampilan kerja dan
penempatan dalam masyarakat.
5) Kebutuhan rohani

Langkah-langkah Rehabilitasi sosial pada psikotik dan gelandangan :

1) Tahap identifikasi : Masalah sosial merupakan fenomena yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah lama yang mengalami
perkembangan ataupun masalah baru yang muncul akibat perkembangan dan perubahan
kehidupan sosial, ekonomi dan kultural
2) Tahap diagnosis : Setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan mendorong
timbulnya respon masyarakat berupa tindakan bersama untuk memecahkan masalah
bersama.
3) Tahap treatment
a. Pendekatan awal
 Razia oleh petugas
 Kemitraan dengan lembaga atau pihak lain rumah sakit dan dinas sosial.
b. Penerimaan dan pengasramaan
 Pengungkapan masalah
 Pelaksanaan rehabilitasi sosial: Bimbingan fisik, Bimbingan mental, Bimbingan
sosial
c. Resosialisasi

3
Serangkaian bimbingan yang bertujuan untuk mempersiapkan klien agar dapat
berintergrasi penuh dalam kehidupan masyarakat secara normatif dan juga
mempersiapkan masyarakat untuk dapat menerima klien.
d. Penyaluran
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikan klien kedalam kehidupan
masyarakat secara normatif.
e. Bimbingan lanjut
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk lebih memantapkan klien kembali dalam
kehidupan masyarakat.
f. Evaluasi
Bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan rehabilitasi sosial berjalan dengan
baik.

4
Asuhan Keperawatan Psikotik Gelandangan

1. Pengkajian

• Faktor predisposisi
1. Genetik : Gen yang berpengaruh dalam skizofrenia belum diketahui, tetapi hasil
studi menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat
berpengaruh
2. Neurobiologis:penurunan volume otakdanperubahansistemneurotransmiter.
3. Teori virus daninfeksi
• Faktor presipitasi
1. Biologis: kecelakaan yang menyebabkan kerusakan/gangguan otak
2. Sosialkultural:Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat.
3. Psikologis : Tekanan-tekanan kehidupan (emosional), Kekecewaan yang tidak
pernah terselesaikan,
• Penilaian terhadap stresor

• Sumber koping
1. Disonasikognitif (gangguanjiwaaktif )
2. Pencapaianwawasan
3. Kognitif yang konstan
4. Bergerakmenujuprestasikerja
• Mekanisme koping
1. Regresi (berhubungan dengan masalah dalam proses informasi dan pengeluaran
sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola ansietas)
2. Proyeksi (upaya untuk menjelaskan presepsi yang membingungkan dengan
menetapkan tanggung jawab kepada orang lain)
3. Menarik diri
4. Pengingkaran

5
2. Nursing Care Plan (NNN)

1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Kriteria hasil : Stimulasi kognisi (4720)


Definisi : Perubahan persepsi terhadap stimulus Komunikasi : penerimaan (0904) Definisi : Peningkatan kesadaran yang
baik internal maupun eksternal yang disertai Defisini : Penerimaan dan penafsiran komprehensif terhadap sekeliling
dengan respon yang berkurang, berlebihan atau pesan verbal dan/atau non verbal (lingkungan sekitar) melalui penggunaan
terdistorsi (1 = sangat terganggu s/d stimulus yang terencana
5 = tidak terganggu) Aktivitas :
Indikator :  Konsultasikan dengan keluarga
Interpretasi bahasa tertulis dalam rangka membangun dasar
1 2 3 4 5 kognisi klien
Interpretasi bahasa lisan  Tawarkan stimulasi lingkungan
1 2 3 4 5 melalui kontak dengan banyak
Mengenali bahasa isyarat personil
1 2 3 4 5  Orientasikan klien terhadap waktu,
tempat dan orang

2. Isolasi Sosial (00053) Kriteria Hasil : Modifikasi Perilaku : Keterampilan –


Definisi : Kesendirian yang dialami oleh individu Keparahan Penderitaan (2003) keterampilan sosial (4362)
dan dianggap timbul karena orang lain dan Definisi : Keparahan tanda dan gejala Definisi : Membantu pasien untuk
sebagai suatu pernyataan negatif atau mengancam kesedihan yang lama karena kejadian, mengembangkan atau meningkatkan
cedera, atau kehilangan yang keterampilan sosial interpersonal
membuat berduka Aktivitas :
(1 = berat s/d 5 = tidak ada)  Dukung pasien untuk verbalisasi
Indikator : perasaannya berkaitan dengan
Depresi masalah interpersonal
1 2 3 4 5  Bantu pasien untuk mengidentifikasi
Ketidakberdayaan langkah – langkah dalam berperilaku
1 2 3 4 5 dalam mencapai (kemampuan)

6
Ketidakmampuan keterampilan sosial
1 2 3 4 5  Sediakan umpan balik bagi pasien
Merasa tidak berharga jika pasien mampu menunjukkan
1 2 3 4 5 kemampuan keterampilan sosial yang
Kesendirian di targetkan
1 2 3 4 5
3. Harga diri rendah kronik (00119) Kriteria hasil : Inspirasi Harapan (5310)
Definisi : Evaluasi diri/perasaan negatif terhadap Tingkat depresi (1208) Definisi : meningkatkan kepercayaan
diri sendiri atau kemampuan diri yang Definisi : keparahan alam perasaan mengenai kapasitas seseorang untuk
berlangsung lama melankolis dan kehilangan minat pada memulai dan mempertahankan tindakan
peristiwa kehidupan Aktivitas :
(1 = berat s/d 5 = tidak ada)  Informasikan pada pasien mengenai
Indikator : apakah situasi yang terjadi sekarang
Perasaan depresi bersifat sementara
1 2 3 4 5  Demonstrasikan harapan dengan
Kehilangan minat pada kegiatan menunjukkan bahwa sesuatu dalam
1 2 3 4 5 diri pasien adalah sesuatu yang
Peristiwa kehidupan yang negatif berharga dan memandang bahwa
1 2 3 4 5 penyakit pasien adalah hanya satu
Perasaan tidak berharga segi dari individu
1 2 3 4 5  Fasilitasi kaitan antara kehilangan
Retardasi psikomotorik personal pasien dengan gambaran
1 2 3 4 5 dirinya
Agitasi psikomotorik  Fasilitasi untuk (bisa) mengenang dan
1 2 3 4 5 menikmati prestasi dan pengalaman
Kebersihan pribadi yang buruk masa lalu
1 2 3 4 5
4. Risiko perilaku kekerasan terhadap orang Kriteria hasil Latihan kontrol impuls (4370)
lain (00138) Kontrol diri terhadap impuls (1405) Definisi : membantu pasien untuk

7
Definisi : Definisi : Menahan diri dari perilaku mengelola perilaku terhadap adanya
Rentan melakukan perilaku yang individu kompulsif atau impulsif rangsangan melalui aplikasi strategi
menunjukkan bahwa ia dapat membahayakan (1 = tidak pernah menunjukkan s/d pemecahan masalah pada situasi sosial
orang lain secara fisik, emosional, dan/atau 5 = secara konsisten menunjukkan) dan interpersonal
seksual Indikator : Aktivitas :
Mengidentifikasi perilaku impuls  Pilih strategi pemecahan masalah
yang berbahaya yang tepat sesuai dengan tingkat
1 2 3 4 5 perkembangan pasien dan fungsi
Mengidentifikasi perasaan yang kognitif
mengarah pada tindakan impulsif  Gunakan rencana modifikasi
1 2 3 4 5 perilaku, sesuai kebutuhan, untuk
Mengidentifikasi konsekuensi dari mendukung strategi pemecahan
tindakan impulsif masalah yang sudah diajarkan
1 2 3 4 5  Bantu pasien mengidentifikasi akibat
Mengontrol impuls dari suatu tindakan serta
1 2 3 4 5 keuntungan/kerugiannya

5.Defisitperawatandiri: berpakaian (00109) Kriteriahasil : Bantuanperawatandiri : Berpakaian /


Definisi : Perawatandiri: berpakaian (0300) Berdandan
Hambatankemampuanuntukmelakukanataumenye Definisi : Definisi :
lesaikanaktivitasberpakaiansecaramandiri Tindakanseseoranguntukberpakaianse Membantupasiendalamberpakaiandanber
caramandiridenganatautanpaalat bantu penampilan
(1 = sangatterganggu s/d Aktivitas :
5 = tidakterganggu)  Pertimbangkanbudayapasiensaatmem
Indikator : promosikanaktivitasperawatandiri
Memilihpakaian  Pertimbangkanusiapasiensaatmempro
12345 mosikanaktivitasperawatandiri
Mengambilpakaiandalamlemari  Informasikanpasienmengenaiketersedi
12345 aanpilihanpakaian

8
Memakaipakaianbagianatas  Sediakanpakaianpribadidengantepat
12345
Memakaipakaianbagianbawah
1234 5
6. Resiko Perilaku Kekerasan terhadap Diri Menahan Diri dari Bunuh Diri Pencegahan Bunuh Diri
Sendiri Defenisi : Tindakan seseorang untuk Defenisi : Menurukanresiko melukai diri
Defenisi : Rentan melakukan perilaku yang menahan diri dari isyarat dan yang dimaksudkan untuk mengakhiri
individu menunjukkan bahwa ia dapat percobaan bunuh diri hidup
membahayakan dirinya sendiri secara fisik, (1 = tidak pernah menunjukkan Aktivitas :
emosional dan/atau seksual sampai 5 = secara konsisten  Tentukan resiko bunuh diri yang
menunjukkan) ada dan tingkat resiko bunuh diri
Indikator :  Tentukan apakah pasien memiliki
Mengekspresikan perasaan alat untuk melaksanakan rencana
12345 bunuh dirinya
Mengekspresikan harapan  Pertimbangkan untuk membawa
12345 pasien yang memiliki resiko serius
Mempertahankan jalinan hubungan untuk melakukan perilaku bunuh
12345 diri agar dapat dirawat di rumah
Mendapatkan bantuan sesuai sakit
kebutuhan  Libatkan pasien dalam rencana
12345 penanganannya, dengan tepat
Verbalisasi ide-ide bunuh diri  Instruksikan pasien melakukan
12345 strategi-strategi koping (misalnya,
Mengontrol dorongan diri latihan asertif, kontrol terhadap
12345 impuls, dan relaksasi otot
Menahan diri dari kumpulan alat progresif), dengan tepat
untuk bunuh diri  Buat kontrak (verbal atau tulis)
12345 dengan pasien untuk tidak
Menahan diri dari menimbulkan “menyakiti diri” dalam suatu

9
cedera serius periode yang spesifik, kontrak
12345 kembali untuk interval waktu
Menyingkap rencana bunuh diri, jika khusus, dengan tepat
muncul  Implementasikan tindakan yang
12345 diperlukan untuk menurunkan
Menguatkan kontrak bunuh diri distress individu saat melakukan
12345 negosiasi untuk tidak
Mempertahankan kontrol diri tanpa membahayakan diri atau melakukan
pengawasan kontrak keamanan
12345  Gunakan pendekatan langsung,
Menahan diri dari percobaan bunuh tidak menghakimi dalam
diri mendiskusikan mengenai bunuh
12345 diri
Mendapatkan pengobatan untuk  Mulai pencegahan bunuh diri
depresi (misalnya, observasi dan monitor
12345 pasien terus-menerus, penyediaan
Menggunakan sumber-sumber lingkungan yang memberi
pencegahan bunuh diri perlindungan) untuk pasien yang
12345 memiliki resiko bunuh diri serius
Menggunakan pelayanan kesehatan  Periksa lingkungan secara rutin dan
yang tersedia pindahkan barang yang berbahaya
12345 untuk memelihara lingkungan
Merencanakan masa depan bebas dari bahaya
12345  Batasi akses ke jendela, kecuali jika
terkunci atau tidak bisa pecah,
dengan tepat
 Batasi pasien menggunakan senjata
potensial (misalnya, objek yang
tajam dan seperti tali)

10
 Monitor pasien selama penggunaan
barang yang potensial bisa menjadi
senjata (misalnya alat cukur)
Tindakan keperawatan :

 Sesuai dengan diagnosa keperawatan yang di temukan


 Tindakan keperawatan dalam tahap pemeliharaan berfokus ada pendidikan manajemen dan pengendalian diri dari
gejala dan mengidentifikasi gejala yang berhubungan dengan kekambuhan

11
DAFTAR PUSTAKA

Dochteman, J. M., &Bulecheck, G. M. (2004). Nursing Interventions Classification (NIC)


(5thed.). America: Mosby Elsevier

Moorhead, S., Jhonson, dkk. (2008). Nursing Outcomes Classification (NOC) (5th ed).United
states of America: Mosby Elsevier

Nanda international. (2015). Diagnose keperawatan: defenisi dan klasifikasi 2015-2017


(10thed). Jakarta: EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP
PPNI

12

Anda mungkin juga menyukai