DOKUMEN PENGADAAN
METODE E-PEMILIHAN LANGSUNG
Nomor : 050/03/01/Paket-132/POKJA-ULP/VIII/2015
UNTUK
Kegiatan :
Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Pengairan
Tahun Anggaran 2015
Paket Pekerjaan :
Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon - Ds
Gembongdadi *) PIK Suradadi
ii
BAB I. UMUM
D. LPSE adalah Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I yang
dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa
secara elektronik.
G. Form Isian Elektronik Data Kualifikasi adalah Form isian elektronik pada
aplikasi SPSE yang digunakan penyedia barang/jasa untuk menginputkan dan
mengirimkan data kualifikasi
J. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha atau kemitraan/KSO.
2. Persyaratan Peserta
1) Memiliki SBU yang masih berlaku :
SBU Klasifikasi Sipil Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Saluran Air,
Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI001) Kualifikasi
Kecil Sub Kualifikasi K1, K2 dan K3 yang masih berlaku.
2) Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Klasifikasi Sipil Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana
Untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air
Lainnya (SI001) Kualifikasi Kecil Sub Kualifikasi K1, K2 dan K3 yang masih
berlaku.
3) Memiliki TDP yang masih berlaku;
4) Memiliki semua kelengkapan yang dipersyaratan dalam Dokumen Pengadaan
(Pemilihan Langsung).
3. Pelaksanaan Pengadaan
Pengadaan ini dilaksanakan secara elektronik, dengan mengakses aplikasi Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website LPSE Pemerintah
Kabupaten Tegal
Tempat dan alamat : Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bagian Perekonomian Dan
Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, Lantai 1,
Jalan Dr. Soetomo No. 1 Slawi Telp. (0283) 492088 Kode Pos Slawi
52417
Website : http : //www.lpse.tegalkab.go.id.
Pokja ULP
6
A. UMUM
4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan
Kolusi, dan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
Nepotisme a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam
(KKN) serta bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan
Penipuan peserta yang bertentangan dengan Dokumen
Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pelelangan sehingga
mengurangi/menghambat/ memperkecil/ meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini..
B. DOKUMEN PENGADAAN
11. Perubahan 11.1 Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka
Dokumen 10.9 di atas terdapat hal-hal/ketentuan baru atau
Pengadaan perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja
ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pemilihan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pemilihan.
13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan
Penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penawaran
13.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.
- Tidak ada –
- Tidak ada –
8) Surat Dukungan :
Peserta lelang diharuskan memiliki dukungan
dari pihak lain apabila peserta lelang tidak
memiliki peralatan, bukan sebagai
bengkel/produsen dan atau bukan sebagai ahli
spesialis pekerjaan dengan melampirkan Surat
Dukungan dari
Pabrik/Distributor/Agen/Work Shop/Toko
Material dengan menyampaikan pernyataan :
16. Harga 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka
Penawaran dan huruf.
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayara 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan
n sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam
LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.
20. Pakta 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) serta
akan mengikuti proses pengadaan secara bersih,
transparan, dan profesional.
Apendo.
22.7 Untuk Peserta yang berbentuk konsorsium/
kemitraan/bentuk kerjasama lain, pemasukan
penawaran dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk
mewakili konsorsium/ kemitraan/ bentuk kerjasama lain.
27. Klarifikasi 27.1 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan
dan dalam hal peserta yang memasukkan penawaran
Negosiasi kurang dari 3 (tiga).
Teknis dan
Harga 27.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan
bersamaan dengan evaluasi.
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
35. BAHP, 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita
Berita Acara tambahan lainnya segala hal terkait proses
Acara pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak
Lainnya, dapat diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE
dan
Kerahasiaa 35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana
n Proses dimaksud pada angka 35.1 diunggah (upload) oleh
Pokja ULP menggunakan menu upload informasi
lainnya pada aplikasi SPSE.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas (apabila ada); dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP.
Website: -
5. Nama Kegiatan :
Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Pengairan
Tahun Anggaran 2015
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Kepada Yth.:
Pokja Pekerjaan Konstruksi ULP Pemerintah Kabupaten Tegal
di
Slawi Kabupaten Tegal Jawa Tengah
Penawaran ini berlaku selama (……..…) hari kalender yaitu sejak Pembukaan
Dokumen Penawaran sesuai jadwal yang ada dalam aplikasi SPSE di LPSE
Kabupaten Tegal.
[nama lengkap]
Jabatan
44
CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ___________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan/koperasi berdasarkan Akta
Notaris/Anggaran Dasar No. ___ [No. Akta Notaris/Anggaran Dasar] tanggal
____________ [tanggal penerbitan Akta/Anggaran Dasar] yang dikeluarkan oleh Notaris
______________ [nama Notaris penerbit Akta Notaris//Anggaran Dasar] beserta
perubahannya, yang berkedudukan di _____ (alamat perusahaan/koperasi)
yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
________________ ________________
45
CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ___________
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
________________ ________________
(nama) (nama dan jabatan)
47
CONTOH
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst]
(________________) (________________)
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (UNTUK 1 (SATU) FILE)
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
C. TOTAL Biaya (A +
B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E) (9F)
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : __________________________
Jabatan : __________________________
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti
diluar tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai
K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I”];
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan
para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses
pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk
dalam Daftar Hitam;
A. Data Administrasi
E-Mail : _____________________
E-Mail : _____________________
D. Izin Usaha
_______________
2. Masa berlaku izin usaha :
_______________
3. Instansi pemberi izin usaha :
_______________
4. Kualifikasi Usaha :
_______________
5. Klasifikasi Usaha :
F. Data Keuangan
No No. Alamat
Nama Persentase
. Identitas
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tingkat Pengalama Profesi/
Tgl/bln/th dalam Sertifikat
No Nama Pendidika n Kerja keahlia
n lahir pekerjaa /
n (tahun) n
n Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
[cantumkan jika disyaratkan oleh Pokja ULP]
Kapasi
Jenis tas
Mer
Fasilitas/Pe atau Tahun Kondi Lokasi Status
Juml k
No. ralatan/ output pembua si Sekar Kepemilikan/Dukun
ah dan
Perlengkap pada tan (%) ang gan Sewa
tipe
an saat
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi
Tanggal
Tugas /
Selesai
Pejabat Kontrak
Ringkas Pekerjaan
Nama Sub Pembuat
an Berdasarkan
No Paket Bidang Loka Komitmen
Lingkup
. Pekerja Pekerja si
Pekerja
an an Alama BA
an No /
Nam t/ Nila Kontra Serah
Tangg
a Telepo i k Terim
al
n a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi
Tugas / Pejabat
Kontrak Progres Terakhir
Nam Bidang/ Pembuat
a Sub Komitmen
N Loka
Paket Bidang
o. si
Peker Pekerja Alama Kontrak
No / Prestasi
jaan an t/ (rencana
Nama Tangg Nilai Kerja
Telepo )
al %
n %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
_______ [pilih yang sesuai dan cantumkan
nama]
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero, dan
persentase kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa
SPT Tahunan.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan
untuk Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Biding)]
59
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama
pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat
Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga
terampil /teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini,
merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan
saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa) dari
masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan. Bukti status
kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 20% (dua puluh perseratus) dari nilai
paket (HPS).
Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
60
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan
yang sesuai untuk usaha non-kecil;
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang
sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan
yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak
dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal:
1. kelengkapan Dokumen Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta
diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan
perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak
boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui aplikasi
SPSE.
E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data yang kurang tidak
dapat dilengkapi.
62
SURAT PERJANJIAN
Surat Perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di Slawi pada hari …………… tanggal ………….…….. bulan ……………….
Tahun Dua Ribu Lima Belas (….-....-2015) antara Edy Winarno, SP selaku Pejabat Pembuat
Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal, yang
berkedudukan di Jalan Cut Nyak Dien Slawi, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tegal selaku
Pengguna Anggaran Nomor : (selanjutnya disebut
“PPK”)
……………………. selaku Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama ………………….. yang
berkedudukan di ……………………………………………………………..Kabupaten Tegal,
berdasarkan Akta Notaris No. …. tanggal ……………….. yang dikeluarkan oleh Notaris
…………………… (selanjutnya disebut “Penyedia”).
MENGINGAT BAHWA :
a. PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (selanjutnya
disebut “Pekerjaan Konstruksi”);
b. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
c. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan
mengikat pihak yang diwakili;
d. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp. ………………..
(……………………………….);
2. Besarnya nilai kontrak tersebut merupakan harga satuan (unit Price) yang
berdasarkan atas perkiraan kuantitas dan kualitas seperti tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga satuan dengan nilai maksimal sebesar); Rp. …………………
(……………………………………);
3 Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki
arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
63
5. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang
lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki pada angka 4 di atas;
6. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
a. PPK mempunyai hak
dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan
memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-
laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia;
3) memberikan fasilitas
berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan
sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada
Penyedia;
b. Penyedia mempunyai
hak dan kewajiban untuk:
1) menerima
pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan
dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-
fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan
pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,
dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan
keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil
pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
8) mengambil langkah-
langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan
membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan Penyedia.
7. Lingkup Pekerjaan
Penyedia harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki Pekerjaan Pemb. Bronjong
Kali Cacaban Dukuh Ladon – Ds Gembongdadai *) PIK Suradadi sesuai dengan kontrak
ini dan lampirannya, dengan materi pekerjaan sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga, dan atau addendum (perubahannya) bila ada.
8. Masa Kontrak
Masa kontrak adalah 75 (tujuh puluh lima) hari kalender dihitung sejak tanggal dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja, yang terdiri atas …. (…………….) hari kalender waktu pelaksanaan
pekerjaan yang diakhiri pada saat Serah Terima Pekerjaan Pertama dan ……..
64
(…………………) hari kalender masa pemeliharaan yang dimulai pada saat Serah terima
pekerjaan Pertama dan diakhiri pada saat Serah Terima Pekerjaan Kedua.
10. Pelaksanaan
1. Penyedia supaya menempatkan seorang pelaksana yang ahli yang diberi kuasa penuh
oleh Direktur untuk bertindak untuk dan atas namanya disamping itu setiap pekerja yang
berada di lapangan bertindak untuk dan atas nama pelaksana yang ditunjuk, dengan
maksud agar komunikasi pemeriksa / pengawas dapat langsung diterima oleh pekerja yang
ada di lapangan guna diteruskan kepada pelaksana ;
2. Penyedia sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan supaya memberitahukan
kepada PPK secara tertulis ;
3. Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan berpedoman pada dokumen pengadaan
barang/jasa yaitu :
a. Dokumen pengadaan barang / jasa untuk pekerjaan ini ;
b. Dokumen pengadaan barang / Jasa dengan segala perubahan dalam aanwinjzing
(berita acara aanwijzing) dan perubahan perencanaan pada saat uitzet ;
c. Petunjuk lisan maupun tertulis dari PPK dengan ketentuan teknis yang berlaku untuk
pekerjaan ini
d. Ketentuan dan Standar Teknis yang berlaku di Indonesia
4. Apabila terjadi perbedaan antara dokumen pengadaan barang/jasa, gambar dan daftar
kuantitas dan harga, maka yang mengikat adalah daftar kuantitas dan harga penawaran.
2. Semua bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh pengawas tidak dapat dipakai/ditolak
harus segera disingkirkan keluar lapangan pekerjaan, dan menjadi tanggung jawab
penyedia ;
3. Bilamana Penyedia melanjutkan pekerjaan dengan bahan bangunan yang ditolak, maka
Konsultan Pengawas berhak memerintah membongkar dan harus diganti dengan bahan
yang memenuhi syarat atas resiko dan tanggung jawab penyedia ;
4. Diutamakan penggunaan bahan terutama material lokal yang memenuhi syarat.
1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak,
maka PPK bersama Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara
lain :
a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak ;
b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan ;
c. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan ;
d. Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
2. Apabila diperlukan mata pembayaran baru (item pekerjaan baru), maka Penyedia harus
menyerahkan analisa harga satuan kepada PPK. Penentuan harga satuan mata
pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut
dan harga satuan dasar Penawaran ;
3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia, ditindak
lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan –
ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal;
4. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan
addendum kontrak, dengan nilai kontrak tetap.
2. Apabila dengan musyawarah tidak dicapai penyelesaian antara PPK dan penyedia maka
dibentuk Panitia Arbitrase, yang terdiri dari seorang wakil PPK dan seorang wakil penyedia
yang ditunjuk oleh kedua belah pihak dan keputusan – keputusan panitia tersebut mengikat
untuk kedua belah pihak;
3. Apabila terjadi sengketa diluar teknis dan bersifat umum akan diajukan untuk diselesaikan
melalui pengadilan;
4. Apabila terjadi sengketa atau perselisihan yang harus ditempuh melalui pengadilan, maka
kedua belah pihak sepakat memilih domisili di wilayah kantor Panitera Pengadilan Negeri
Slawi di Slawi.
68
Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.
persetujuan PPK.
32.Pengambilali PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam
han jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
37.Keadaan 37.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
Kahar dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi.
39.Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau
Kontrak pihak Penyedia.
47.Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim
Kekayaan dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas
Intelektual Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
22.2 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
56.Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro,
Usaha Kecil Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan
dan Koperasi mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.
Kecil
56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia
terpilih tetap bertanggungjawab penuh atas
keseluruhan pekerjaan tersebut.
pekerjaan;
64.Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus
dan/atau sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Peralatan Penawaran.
67.Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
93
G. PENGAWASAN MUTU
73.Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan
dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil
Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78.Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam
kontrak.
Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________
__________
Telepon :__________
__________
Website :__________
__________
Faksimili :__________
__________
e-mail :__________
I. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh
Tagihan PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 50 (lima
puluh) hari kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh
PPK.
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
SPESIFIKASI TEKNIS
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lokasi Pekerjaan
(Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada gambar)
3. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar pekerjaan tetap
1) Gambar kontrak
Semua gambar-gambar yang diterima oleh Penyedia jasa pada awal pekerjaan adalah gambar
kontrak dan gambar tersebut harus telah ditanda tangani oleh pengguna jasa.
2) Gambar-gambar pelaksanaan/gambar kerja (countruction drawing)
Penyedia jasa wajib menggunakan gambar-gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan. Gambar-gambar ini dibuat lebih detail untuk
pekerjaan tetap dan untuk pekerjaan seperti pekerjaan beton dapat memperlihatkan
penampang melintang dan memanjang beton.
3) Penyedia jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap dilapangan.
Pekerjaan yang dilaksanakan sebelum ada persetujuan pengguna jasa adalah menjadi resiko
penyedia jasa. Persetujuan pengguna jasa terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan
meringankan tanggung jawab penyedia jasa atas kebenaran gambar tersebut.
5. S T A N D A R T
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuanketentuan dari Standart Nasional
Indonesia (SNI).
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada standart Indonesia, maka dapat dipakai standart lain yang
disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan sesuai
dengan spesifikasi ini.
103
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang sepenuhnya diperinci disini atau tidak dicakup oleh Standart
Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama.
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen akan menetapkan apakah
semua atau sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai
untuk pekerjaan tersebut dan keputusan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen dalam hal ini pasti dan menentukan.
7. PENGUKURAN ULANG
Untuk keperluan perhitungan volume, sebelum pekerjaan dimulai akan diadakan mutual check bersama
antara pengguna jasa dan penyedia jasa.
Volume yang mengikat adalah volume yang dihitung bersama antara Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa. Semua peralatan dan
perlengkapan pengukuran disediakan oleh penyedia jasa.
8. BRAK KERJA
Penyedia jasa perlu membuat brak kerja untuk keperluan penyimpanan barang dan kantor lapangan,
atau dapat menyewa tempat untuk keperluan tersebut.
11. FOTO-FOTO
Penyedia jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progres pekerjaan pada lokasi yang ditentukan
oleh pemimpin kegiatan.
Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi yang meperlihatkan keadaan sebelum mulai
pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi dan keadaan dalam penyelesaian. Foto-foto pada tiap lokasi
104
harus diambil dengan arah yang tertentu dan tetap dalam ketiga-tiganya keadaan tersebut diatas
dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut. Ketiga gambar untuk
tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan tanggal pengambilan, negative photo atau file
digital yang bersangkutan harus diserahkan dalam album terpisah atau CD yang mudah dihubungkan
satu sama lain, yang selanjutnya dokumentasi/album-album tersebut harus diserahkan pada Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen pada penyerahan pekerjaan.
kemudian ditumbuk atau digilas lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm dengan
dan atas biaya penyedia jasa.
Jika tanah pondasi asli ( natural foundation ) terganggu atau longgar karena pekerjaan-
pekerjaan penggalian penyedia jasa, ia harus dipadatkan dengnan menumbuknya atau
menggilasnya atau jika pemimpin kegiatan menghendakinya ia harus dipindahkan atau diganti
dengan bahan yang terpilih yang seluruhnya harus dipadatkan.
2) Jika pada suatu tempat penggalian bangunan atau penggalian untuk bangunan lainnya yang
dikehendaki dipakai bahan yang tidak cocok, untuk pondasi menurut ketentuan pemimpin
kegiatan, maka pemimpin kegiatan akan memerintahkan secara tertulis untuk memindahkan
barang-barang yang tidak cocok tersebut dan dipadatkan seluruhnya dengan menumbuknya
atau menggilasanya lapis demi lapis yang tebalnya tidak boleh lebih dari 15 cm. Semua biaya
yang diakibatkan adanya perintah pemimpin kegiatan tersebut menjadi beban dan tanggung
jawab penyedia jasa.
3) Penyedia jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan. Cara
menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan pembuangan air harus dengan cara yang
dapat disetujui oleh pemimpin kegiatan.
4) Penyedia jasa harus menjamin adanya peralatan yang stand bay dan cukup dilapangan setiap
waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air.
5) Bila terjadi keruntuhan / kerusakan tanah dan bangunan sekitar lahan galian kecerobohan dan
kekurang telitian metode pelaksanaan maka seluruh resiko menjadi tanggungan penyedia jasa.
b. Tanah-tanah longsor (slide material)
Tanah-tanah yang tidak, dapat bertahan pada lereng-lereng seperti ditunjukkan digambar atau yang
ditunjukkan pemimpin kegiatan dan material-material yang mungkin longsor ke derah galian
disepanjang garis galian, harus dipindahkan oleh penyedia jasa menurut cara yang disetujui, dan
lereng-lereng harus diselesaikan kembali menurut garis dan tingkat yang ditetapkan oleh pemimpin
kegiatan.
Penyedia jasa mungkin diminta pula untuk menggali daerah-daerah yang mungkin akan longsor
diluar batas-batas penggalian yang diperlukan untuk mencegah kerusakan pada pekerjaan atas
biaya penyedia jasa.
3) Setelah selesai penggalian, penyedia jasa harus meninggalkan daerah tersebut dalam keadaan
rapi sesuai petunjuk Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen termasuk semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah penggengan air
didaerah tersebut. Apabila borrow area terletak pada sawah atau tegalan, tanah yang dipakai
untuk timbunan tidak boleh melebihi kedalam 0,50 m dan setelah semua penggalian selesai,
daerah tersebut bisa dipakai kembali untuk pertanian, termasuk hal-hal yang menyangkut
pengairan dan drainase dari daerah tersebut.
4) Penyedia jasa harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan
memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut sampai dengan ukuran yang tercantum didalam
gambar.
e. Penggalian saluran dan pembuangannya.
Penggalian saluran harus sesuai dengan dimensi yang ada pada gambar.
1) Tanah galian dari saluran primer, sekunder, saluran pembuang dan saluran jalan harus
ditempatkan di sepanjang tanggul saluran atau jika terdapat kelebihan galian, dan jika tidak
disebutkan, harus diletakkan di tanggul lain yang memerlukan tambahan timbunan.
2) Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat atau ditempat lain
dimana volume galian dan timbunan tidak seimbang di sepanjang saluran, harus diletakan pada
tempat tanggul buangan terpisah, diluar pekerjaan tanah permanent. Tanggul buangan ini harus
dibentuk menurut ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut pemimpin kegiatan dan
harus dibentuk sedemikian rupa sehingga rapid an stabil. Penyedia jasa harus menyiapkan
rencana pekerjaan tanah tersebut bagi setiap bagian pekerjaan dengan detail lokasi dan
program penggalian dari saluran dan membuang tanahnya sebagai timbunan tanggul.
3) Penyedia jasa harus mengajukan usul rencana pelaksanaan pekerjaan tanah tersebut selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal yang dimaksud sebagai pemberitahuan kepada
pemimpin kegiatan
4) Untuk penggalian tanah lunak dapat digunakan alat-alat seperti hydraulic excavator, bulldozers
dengan dihubungkan alat pembelas, scrapers tanpa dihubungkan dengan alat khusus.
5) Sedang untuk galian batu atau tanah keras dapat digunakan alat pembelas khusus yang
dihubungkan bulldozer D8 atau peralatan yang sebanding, atau yang diperlukan sesuai dengan
pelaksanaan.
f. Longsoran di talud
Penyedia jasa harus mencoba untuk menjaga dengan sangat hati-hati dan mengambil tindakan
pencegahan yang diperlukan, untuk mencegah terjadinya longsoran bahan disamping galian dan
tanggul.
Dalam hal terjadinya longsoran penyedia jasa harus memperbaiki semua pekerjaan tanah dan
kerusakan yang bersangkutan dan melaksanakan perubahan yang diperlukan pada pekerjaan yang
dapat disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
g. Kelebihan penggalian dan atau timbunan
Jika selokan atau saluran digali, tanggul atau berm dibentuk diluar ukuran yang disebutkan, harus
membangun kembali sesuai spesifikasi, atau ditentukan lain menurut petunjuk Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
h. Luasnya penggalian
Luasnya penggalian tanah harus diusahakan sekecil mungkin sesuai gambar bestek. Penggalian
dimulai pada muka tanah dengan keharusan mengambil kelebaran yang sesuai menurut petunjuk
pada gambar atau sesuai yang ditentukan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan harus turun kebawah dan akhirnya baru menambah
luasnya. Cara dan metode galian tidak boleh membahayakan bangunan/lahan pekerjaan.
Pembangunan saluran terbuka dan pipa selalu harus dibatasi pada panjang yang telah mendapat
persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen lebih
dahulu secara tertulis. Pekerjaan pada setiap panjang yang sudah disetujui, diselesaikan sampai
disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen sebelum
pekerjaan selanjutnya dimulai.
b. Penyiapan tanah
1) Tanah hasil penggalian saluran atau saluran pembuang dapat dipakai sebagai bahan timbunan
bila memenuhi syarat teknis yang ditentukan dan harus bersih dari segala kotoran tumbuh-
tumbuhan termasuk akar-akarnya.
2) Sebelum mulai penghamparan lapisan timbunan maka permukaan tanah yang akan ditimbun
harus dikupas (stripping) sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah yang ada
dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m dan kadar air tanah kupasan harus selalu dijaga baik
dengan cara pengeringan alam atau pembasahan dengan alat semprot.
3) Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penempatan dan pemadatan terhenti, permukaan
dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pelaksanaan
pemadatan dilanjutkan.
16. B E T O N
I. Bahan
1. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan pada umumnya jenis Portland cement dari perusahaan
dalam negeri dan memenuhi Standart Nasional Indonesia NI-B dan Pasal 3.2. NI-2.
Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh
Pengguna Jasa.
Penyedia jasa harus menyediakan contoh cement yang berada digudang lapangan atau dari
pabrik dan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
bisa memerintahkan untuk diadakan test / pengujian material, bila dari hasil test ditemukan
semen yang tidak memenuhi syarat maka ditolak dan penyedia jasa harus memindahkan
keluar daerah pekerjaan.
maka penyedia jasa harus melakukan test sesuai dengan persyaratan untuk
membandingkan dengan data – data hasil test dari beberapa lokasi.
3. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan adukan beton harus dari sumber yang
disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
dan memenuhi Standart Nasional Indonesia PUBI. Serta pada waktu pemakaian air harus
terhindar dari bahan – bahan yang bisa mengotorkan air diantarnya :
a) Mempengaruhi waktu permulaan pengikatan dari semen yang melebihi dari 30 menit,
atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 persen, apabila ditest
sesuai standart yang diminta oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditentukan dalam 28 hari
untuk klas beton tertentu.
c) Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam diatas permukaan semen yang
sedang mengeras.
d) Menunjukkan reaksi alkali pada bahan batuan. Air harus bebas dari hidrokarbon dan
larutan bubuk dari bahan organic. Larutan suspensi bubuk dari bahan organic tidak
boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap juta bagian suspensi dalam berat. Penyedia
jasa harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan
harus menyerahkan catatan – catatan mengenai percobaan tersebut pada pemimpin
kegiatan untuk persetujuaannya sebelum meletakan pekerjaan beton percobaan yang
teratur dari beton dan adukan dalam satu pola dan frekuensi yang disetujui oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan
harus memberi kepada pemimpin kegiatan salinan catatan dari hasil percobaan.
e) Apabila disekitar lokasi sulit / tidak terdapat sumber air yang memenuhi syarat, atas
inisiatip sendiri penyedia jasa harus mendatangkan air dari luar dan menyiapkan
sekurang – kurangnya 3 ( tiga ) tong untuk pengaduk dan tendon air. Peletakan tong
harus dilokasi pekerjaan harus dalam posisi berdiri.
4. Zat tambahan
Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana ditentukan.
Tidak boleh ada campuran bahan – bahan lain dengan beton adukan tanpa persetujuan
pemimpin kegiatan, penyedia jasa boleh memakai zat pelambat / percepatan untuk
keperluan pekerjaan dan cara pemakaiannya harus mendapat persetujuan pemimpin
kegiatan.
5. Tulangan
a) Tulangan baja untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar – gambar.
b) Untuk tiap – tiap pengirim baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan, penyedia
jasa harus menyediakan apabila ada permintaan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen suatu hasil pemeriksaan dari
laboratorium sesuai dengan prosedur, hasil tersebut harus disetujui oleh Pemimpin
kegiatan.
c) Untuk tiap-tiap kiriman tulangan anyaman baja yang dikirim ke tempat pekerjaan
penyedia jasa harus menyerahkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen satu kutipan sertifikat dari pabrik mengenai
catatan – catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan
pemuatan – pemuatan darimana kiriman itu dibuat.
d) Penyedia jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang dilapangan jika
dibutuhkan oleh pemimpin kegiatan. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus
bersih dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang –
batang baja yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan, atau dibengkokkan
lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
Bk
Bk Kategori 3.2.6.1.1 Pengawasan Terhadap
S=46 Dari
Mutu KG Kwalitas Kekuatan
KG Bangunan
CM 2 Agregat Tekanan
CM 2 (Tujuan)
Pemeriksaan Tidak ada
BO - - Non Strukturil
dengan mata pengujian
Pemeriksaan Tidak ada
BAYI - - Strukturil
dengan teliti pengujian
Pengujian Tidak ada
K.125 125 200 Strukturil mendetail dengan pengujian
ayakan
Pengujian Pengujian akan
K.175 175 250 Strukturil mendetail dengan diadakan
ayakan
Pengujian Pengujian akan
K.225 225 300 Strukturil mendetail dengan diadakan
ayakan
Pengujian Pengujian akan
>K.225 >225 >300 Strukturil mendetail dengan diadakan
ayakan
k = Kekuatan tekan beton karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah
besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang
dari itu terbatas sampai 5% saja.
b = Kekuatan tekan beton yang didapat dari masing-masing benda uji (kg/cm 2)
bm = Kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2)
Menurut rumus
n
b
Bm = N
N = Jumlah contoh dibuat minimal 20 bh untuk volume beton < 60m3 , sedangkan volume beton
lebih besar dari 60m3 diambil setiap 5 m3 satu benda uji
s=
1
b 1bm 2
N 1
k = bm – 1,64 s
Jika tidak ditentukan lain, yang diartikan dengan kekuatan tekan beton karakteristik ialah kekuatan tekan
yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus berisi 15 ( + 0,06 ) cm pada umur 28 hari.
4. Untuk mutu K 175 dan mutu-mutu lainnya yang lebih tinggi harus dipakai “Campuran yang
direncanakan“ (designed mix). Campuran yang direncanakan diketemukan dari percobaan-
percobaan campuran untuk memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan. Banyaknya semen
untuk tiap m3 beton paling tidak harus K 325 kg.
5. Tingkat agregat yang kasar untuk kelas II derajat K 125 dan untuk kelas III derajat K 175 beton
berada dalam batas yang ditentukan dalam NI-2-1971 klausul 3.4. dan Penyedia Jasa harus
memperoleh derajat yang patut apabila diminta oleh pemimpin kegiatan dengan mengkombinir
ukuran agregat yang profesional, agar supaya diperoleh derajat yang sepatutnya.
6. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton-beton yang dipakai untuk berbagai pekerjaan
( sesuai kelas mutu ) harus dipakai dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian
juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan. Perbandingan campuran dan faktor
air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan, juga mempunyai
kepadatan yang tepat, kekedapan, awet dan kekuatan yang dikehendaki dengan tidak memakai
semen terlalu banyak.
Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat) tidak boleh melampau 0.55
(dari beratnya) untuk kelas-kelas lainya. Pengujian dari beton akan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan perbandingan-perbandingan campuran harus
diubah jika perlu untuk tujuan atau penghematan yang dikehendaki, kegairahan bekerja, kepadatan,
kekedapan, awet atau kekuatan dan Penyedia Jasa tidak berhak atas penambahan kompensasi
disebabkan perubahan yang demikian.
20. Mengaduk
1. Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu
“Batch Mixer” atau “Portable Continous Mixer” selama sedikitnya 1 ½ menit sesudah semua bahan
(kecuali untuk air dalam jumlah yang penuh) ada dalam mixer. Waktu pengadukan ditambah, bila
mesin pengaduk berkapasitas lebih besar dari 1.5 m3. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika
pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan
ketentuan dan warna yang merata/seragam.
Beton harus seragam dalam komposisi dari adukan ke adukan, kecuali bila dimintakan adanya
perubahan dalam komposisi. Dalam pekerjaan mencampur adukan beton, air harus dituangkan
lebih dahulu. Pengadukan yang berlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air
untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki tidak diperkenankan.
2. Penyampuran dengan campuran tangan diperkenankan apabila pada lokasi-lokasi tertentu sebuah
Portable Mixer tak mungkin dipergunakan menurut pandangan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk mempermudah pencampuran ini, Penyedia
Jasa akan membuat beton masif dengan ketebalan tidak kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2
cm2, dibatasi dengan parapet setinggi 10 cm. Semua kondisi hand-mixing adalah sama seperti
3.10.1.
21. Suhu
Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat celcius dan tidak kurang dari 43
derajat celcius. Bila suhu beton yang ditaruh berada antara 27 0 C dan 32 0 C, beton harus diaduk di
tempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton melebihi 32 0 C, sebagai yang ditetapkan
oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Penyedia Jasa harus
mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya mendinginkan agregat, mencampur air dan
mengecor pada waktu malam hari bila perlu, mempertahankan suhu beton, untuk dicor pada suhu di
bawah 32 0 C
hal benar-benar berbentuk dan berukuran yang tetap pada tempat dan bentuknya selama
pembebanan dan berlangsungnya pekerjaan vibrasi pemadatan beton.
Usaha yang sesuai dan efektif harus dilaksanakan pada pembuatan cetakan untuk menguatkan
pinggiran batas dan ujung lainnya dalam arah yang tepat untuk menghindari terbentuknya
pelengkungan-pelengkungan, sisi pinggiran tersebut atau kerusakan-kerusakan permukaan beton
yang telah diselesaikan.
4. Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok
untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus
tersedia. Sebelum beton dicor, semua material untuk untuk mempermudah melepaskan cetakan
harus dipakai hanya setelah disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen.
5. Semua cetakan harus betul-betul teliti dan aman pada kedudukannya sehingga dicegah
pengembangan atau lain gerakan selama penuangan beton. Mereka dapat dicegah selama
pengecoran beton pada pilar-pilar beton (Concrete Piers), kaki-kaki logam (Metal Pedestral) atau
dengan cara-cara lain yang disetujui. Penyangga cetakan (Perancah) harus bersandar pada fondasi
yang baik sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
23. Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton, pemasangan
instalasi yang harus ditanam, penyekangan dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan
yang berhubungan dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan pada tempat pengecoran beton,
lantai kerja harus bersih dari air yang mengenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan-
permukaan dengan bahan-bahan yang menyerap dengan rata hingga kelembaban (air) dari beton
yang baru dicor tidak akan diserap.
3. Permukaan-permukaan beton yang lebih dahulu dicor pada mana beton baru akan dicor,
permukaan lama telah begitu mengeras sehingga beton baru tidak akan berpadu dengan
sempurna, ditentukan di sini sebagai “Construction Joints” (hubungan konstruksi / pelaksana).
Permukaan Construction Joints harus bersih dan lembab ketika ditutup dengan beton baru atau
adukan.
Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, beton-beton yang mengelupas atau
rusak, bahan-bahan asing yang menutupinya. Permukaan-permukaan Construction Joints harus
dibersihkan dengan cara-cara yang disetujui dan kemudian dicuci seluruhnya dengan
penyemprotan air dengan tekanan udara segera sebelum pengecoran beton baru. pembersihan
dan pencucian harus dilaksanakan pada kesempatan terakhir dari pengecoran beton. Semua
genangan-genangan air harus dibuang dari permukaan Construktion Joints sebelum beton baru
dicor.
4. Semua Construction Joints atau expansion joints seperti ditunjukkan pada gambar harus
dibersihkan seluruhnya dari kelebihan-kelebihan beton atau material dengan menggaruk atau cara
lain yang disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian sehingga beton dengan
komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan tanpa adanya
pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.
6. Beton dicor dilaksanakan pada waktu pemimpin kegiatan serta Pelaksana Penyedia Jasa yang
setaraf ada di tempat kerja. Setelah permukaan disiapkan baik-baik, permukaan-permukaan
Construction Joints dimana beton baru akan dicorkan harus dilapisi dengan penutup yang terbuat
dari adukan semen (air semen) atau ditutup dengan lapisan sprei/mortel harus mempunyai
perbandingan semen dan pasir seperti campuran beton yang bersangkutan kecuali ditentukan lain,
demikian juga konsistensinya.
Adukan harus dihamparkan merata dan harus rata juga pada permukaan yang tidak beraturan.
Beton harus segera dicor saat adukan yang masih baru (fresh). Dalam pengecoran beton pada
Construction Joints yang telah dibentuk, penjagaan khusus harus dijalankan untuk menjamin agar
beton yang baru menjadi rapat betul dengan permukaan joints (sambungan) dengan pembobokan
memakai alat-alat yang cocok.
7. Pencampuran / penumbukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang sudah mengeras
dalam hal mana pengecoran yang tepat untuk dituang / dicor harus diusahakan agar
pengangkutannya ke tempat posisi terakhir sependek mungkin. Sehingga pada waktu pengecoran
tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya.
8. Kecuali ada penyetopan / pemotongan oleh hubungan (joints), semua penuangan beton harus
selalu kira-kira berlapis-lapis horizontal dan umumnya tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Pemimpin
kegiatan. Mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal
lapisan-lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi-spesifikasi ini.
Semua pertemuan / sambungan dan hubungan konstruksi dengan permukaan beton, harus dibuat
menerus dan rata atau tegak jika tidak ditentukan di dalam kontrak, jumlah dan lokasi dari
hubungan konstruksi harus dimintakan persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
112
9. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian sehingga spesi /
mortel terpisah dari agregat kasar.
10. Ember-ember beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat pada slump yang rendah
dan memenuhi syarat-syarat campuran pada mana mekanisme pembuangan harus dibuat dengan
kapasitas sedikitnya 0,035 m3 sekali tuang. Ember beton harus mudah untuk diangkat / diletakkan
dengan alat-alat lainnya dimana diperlukan, terutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.
11. Keadaan construction joints harus mendekati horizontal jika tidak ada ketentuan lain dari yang
ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
12. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan tertentu, sehingga ia bebas dari
kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan-permukaan dari cetakan dan
material yang diletakkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala, alat penggetar
(vibrator) harus mengenai bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah.
24. Waktu
1. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus dikerjakan dengan hati-hati untuk
menghindarkan kerusakan pada beton.
2. Umumnya diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan dibuka untuk dinding-dinding
yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya; tujuh hari untuk dinding-dinding
pemikul dan saluran serta 14 hari untuk dek-dek jembatan.
25. Perawatan
1. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan disini. Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen berhak menentukan cara
perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagian pekerjaan.
2. Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera sesudah beton cukup keras
untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau
dengan pipa-pipa berlubang-lubang, penyiram mekanis atau cara-cara yang disetujui yang akan
menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus
memenuhi maksud-maksud spesifikasi-spesifikasi air untuk campuran beton.
diratakan telah cukup keras menghasilkan permukaan yang bebas dari bekas-bekas plesteran
dan harus sama dalam susunannya. Ketidakrataan lebih dari 6 mm untuk ketidakrataan yang
gradul dan bekas-bekas pahatan atau ketidakrataan yang sekonyong-konyong.
b. Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada tempat
kedudukan yang ditujukan dalam gambar-gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan
tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Pengelasan tempel harus ada persetujuan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen lebih dahulu untuk
diijinkan memasang dengan tepat. Pada pengelasan lainnya, pengokoh, ganjal dan tali pengikat
harus atas persetujuan Pemimpin Kegiatan. Ganjal harus dibuat dari beton yang dicor. Ganjal dari
besi, jepit dan kawat pengikat harus berkwalitas sama dengan bahan tulangan beton dan tebal
selimut harus dibuat sesuai dengan spesifikasi.
c. Adukan (campuran)
115
1. Adukan untuk pasangan batu kali terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti
disebutkan dalam spesifikasi atau gambar untuk masing-masing pekerjaan.
2. Jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai untuk pasir bata menurut perbandingan isi
harus terdiri semen PC : pasir 1 : 4 untuk pekerjaan biasa, dan semen PC : pasir 1 : 3 untuk
pasangan kedap air atau lainnya yang diperintahkan Pemimpin Kegiatan.
3. Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton pada pasal 3.2. Pasir
haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik.
4. Semen merah haruslah memenuhi persyaratan dari standar Indonesia NI-20. Ini semua harus
langsung dipasang dengan baik untuk persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Air yang dipakai untuk membuat adukan harus memenuhi Pasal 3.3. hanya air yang baik yang
dapat dipakai untuk menghasilkan seperti apa yang ditentukan.
6. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari
setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat dan disetujui oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
7. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan tidak dipakai
selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali dari adukan tidak diperkenankan.
d. Saringan Pasir
Pasir untuk saringan pada umumnya harus sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia
untuk bahan halus, tetapi harus merupakan pasir kasar dan mudah dilalui air menurut persetujuan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Penyimpanan Bahan-Bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti yang disyaratkan pada pasal 3.8. Kapur dan
semen merah harus disimpan di dalam kotak, di atas beton atau lembaran logam atau lantai kayu
untuk mencegah tergenang dari air, dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup yang
tahan air lainnya.
f. Penyelesaian Sambungan
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan halus dengan adukan
semen PC : Pasir 1 : 3, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya
dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata
dengan adukan.
d. Pipa Peresapan
Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan
suling-suling. Suling-suling apabila saluran terletak dalam galian (untuk saluran dalam timbunan
suling-suling tak perlu dipasang). Suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm
dan paling tidak satu buah untuk setiap 2m2 permukaan. Setiap ujung pemasukan dari suling-suling
116
harus dilengkapi dengan saringan . saringan ini bisa terbuat dari kerikil dan pasir serta pada bagian
terluar ditutup dengan ijuk.
f. Perlindungan Perawatan
Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam melindungi
dan merawat pekerjaan yang telah selesai. Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan-persyaratan
yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup lama sehingga
mengakibatkan adukan larut. Adukan yang dipasang akan larut karena hujan harus dibuang dan
diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerjaan tidak boleh berdiri di atas
pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.
35. Plesteran
Bila diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari pasangan bata/batu kali
diplester dengan adukan PC : pasir 1 : 3. Campuran untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi
persyaratan untuk bahan dan untuk campuran pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah
ketebalan 1 cm dan dihaluskan dengan air semen. Apabila tidak diperintahkan lain, pasangan harus
diplester pada bagian atas dari dinding, bagian tepi pasangan pada sorongan/pipa saluran, dan selebar
0.10 m di bawah tepi atas dinding dan pasangan sorongan/pipa saluran.
2. Pintu Sorong
a. Pintu sorong dapat dioperasikan dan harus diserahkan dengan tangkai, dan kunci, gear,
serta kopling. Tarikan yang dibutuhkan tidak boleh keras dari 10 kg untuk membuka atau
menutulp pintu dan las roda setang harus pada elevasi 0,90 m di atas bangunan atau
platform dimana operator akan berdiri.
b. Tangkai ulir dan gear harus dibuat presisi sangat tepat.
Gear harus dari besi tulang atau selubung/rangka las dilengkapi tutup untuk pemberian
pelumas dari gear.
118
c. Pintu sorong harus seluruh shop-assmembled (rakitan pabrik) ukuran plat dan profil pintu
harus sesuai dengan gambar.
c. Penyiapan bahan-bahan
1. Semua kegiatan sedapat mungkin dilakukan di dalam/sekitar wilayah (proyek).
2. Mutu dan penyelesaian harus sesuai dengan kenyataan praktek dalam pekerjaan konstruksi
baja modern. Bahan pada pekerjaan besi harus dijaga bersih dan terlindung dari pengaruh
cuaca sejauh memungkinkan dalam praktek. Lubang baut harus betul-betul bulat. Ukuran dari
lubang baut tidak lebih dari 2 mm lebih besar dari diameter nominal (ditetapkan) dari baut dan
harus menciptakan putaran yang pas dengan baut. Jika mungkin, mesin dengan “a fixed driling
line” harus digunakan. Lubang-lubang pada dasar plat untuk baut lebih besar 0,25 mm. Gerigi-
gerigi pada permukaan luar harus dihilangkan.
3. Panjang uliran baut harus sedemikian sehingga seluruh diameter tangkai berada dalam daerah
geser (shearzone). Baut harus menonjol paling tidak satu panjang uliran dengan minimum 3
mm dan maksimum 10 mm setelah penggeseran dari mur. Dibawah mur pada baut jangkar
dan di bawah semua kepala baut dan mur, harus dilengkapi “heavy duty washer”. Jika baut
digunakan dalam permukaan yang miring, harus menggunakan “bevellerd washer”. Kepala dari
mur harus diputar benar, dengan kunci Inggris yang cocok dan dengan panjang tidak kurang
dari 0,30 m.
4. Sebelum dimulainya pengelasan, Penyedia Jasa harus membuat dan menyerahkan kepada
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk disetujui,
program lengkap yang menunjukan :
- Type pengelasan
- Klasifikasi bahan untuk pengelasan, termasuk ukuran-ukuran yang diperlukan untuk
mewujudkan dimensi spesifikasi setelah pengelasan. Sesudah pengelasan, semua ceceran
las harus dibersihkan dan semua lubang, pori dan berkas-berkas terbakar harus diperbaiki.
Diameter kawat las dan aliran listrik yang dipakai harus memenuhi ketentuan di bawah ini.
5. Pemasangan
a. Penyedia Jasa harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti pada gambar kerja
yang disetujui atau atas petunjuk Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen di tempat pekerjaan, termasuk semua alat-alat pelengkap seperti baut
jangkar, penahan, seal (penguat) dan sebagainya.
b. Semua bagian yang ditanam dan dalam beton harus ditumpu kuat (rigid) dan diteliti/tepat
sebelum dan selama pengecoran.
Dinding plat, sandaran dan ambang harus digrouting seperti ditunjukan dalam gambar
atau atas petunjuk Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Grouting harus dilaksanakan dengan metode yang disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan harus menjamin kesatuan yang utuh.
c. Pada penyelesian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan dirapikan oleh Penyedia
Jasa. Penyedia Jasa harus memindahkan semua kelebihan bahan-bahan dari tempat
pekerjaan atau seperti ditunjukkan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Semua gear-reducer tertutup harus diisi
secukupnya dengan minyak pelumas, sesuai syarat dari pembuat/pabrik. Gear-reducer
terbuka harus diberi gemuk kwalitas baik pada giginya (graphite grease). Semua pelumas
dan zat pencuci harus disediakan Penyedia Jasa tanpa tambahan biaya.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk jangka waktu
pemeliharaan selama setahun untuk semua bagian pekerjaan dari kontrak ini.
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang
diatur dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga
untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap
telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait
tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata
pembayaran yang terkait.
6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan
ketentuan sebagai berikut:
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada
Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan
tidak boleh diubah.
121
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang
diatur dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga
untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
122
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan
Nilai).
123
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
3
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi ini di antara
bagian-bagian pekerjaan lain.
4
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
124
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
5
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata Pembayaran Pekerjaan
Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
6
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
125
Daftar Rekapitulasi
Kepada Yth.
__________
di __________
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat
Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan
evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1.____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2.____________ [APIP K/L/D/I]
3.____________ [Pokja ULP]
......... dst
127
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
__________, __ __________
20__
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
Yang bertanda tangan dibawah ini: _____________________ dalam jabatan selaku ____________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama _________ [nama bank] berkedudukan di
___________ [alamat]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
130
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No.
_______________ tanggal ________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN
lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit
132
133
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
134
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal
_____________________ dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima
tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN
lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan
Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit
136
137
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
138
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PEMELIHARAAN
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit
140
[Kop Perusahaan]
Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Bertindak untuk : ............................................................
Dan atas nama
Alamat : ...............................................................................
...............................................................................
Dengan ini menyatakan bahwa perusahaan yang saya wakili jika ditetapkan sebagai
pemenang lelang paket pekerjaan Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon -
Ds Gembongdadi *) PIK Suradadi, maka kami sanggup :
.................,.............................
Yang menyatakan
..............................................
..............................................
Direktur/Direktris
141
Kop Perusahaan]
Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Bertindak untuk : ............................................................
Dan atas nama
Alamat : ...............................................................................
...............................................................................
Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa data yang kami sampaikan tidak benar
maka kami bersedia untuk bertanggung jawab baik secara pidana maupun perdata
dan membebaskan POKJA ULP Pemerintah Kabupaten Tegal dari segala konsekuensi
hukum yang timbul akibat permasalahan tersebut.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya, tanpa adanya
tekanan dari pihak manapun.
.................,.............................
Yang menyatakan
..............................................
..............................................
Direktur/Direktris
142
Ditetapkan di : Slawi
Pada tanggal : 24 Agustus 2015
1. 0 1. …………
Ketua
2. 0 2. …………
Sekretaris
3. 0 3. …………
Anggota