Anda di halaman 1dari 142

i

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL


SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
Alamat : Jl. Dr. Soetomo No. 1 Slawi Telp. (0283) 492088
Kode Pos Slawi 52417
http : //www.lpse.tegalkab.go.id

DOKUMEN PENGADAAN
METODE E-PEMILIHAN LANGSUNG

Nomor : 050/03/01/Paket-132/POKJA-ULP/VIII/2015

Tanggal : 24 Agustus 2015

UNTUK

PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Kegiatan :
Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Pengairan
Tahun Anggaran 2015

Paket Pekerjaan :
Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon - Ds
Gembongdadi *) PIK Suradadi
ii

Kelompok Kerja (Pokja) Jasa Konstruksi


ULP Pemerintah Kabupaten Tegal
3

BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun


2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya serta ketentuan
teknis operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik.
B. Permen PU No. 7/PRT/M/2014 tentang Perubahan Permen PU No. 7/PRT/M/2011
tentang Standart dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi.

C. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai


berikut:

Pekerjaan : Seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan


Konstruksi konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya;
HPS : Harga Perkiraan Sendiri;
HEA : Harga Evaluasi Akhir;
Kemitraan : Kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak
/ Kerja mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
Sama berdasarkan perjanjian tertulis;
Operasi
(KSO)
LDP : Lembar Data Pemilihan;
LDK : Lembar Data Kualifikasi;
Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa;
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja;
TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri.
PHO : Serah Terima Pertama Pekerjaan/Provisional Hand Over
FHO : Penyerahan Akhir Pekerjaan setelah Masa Pemeliharaan
berakhir/Final Hand Over.
Sistem : merupakan evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa
Gugur dan membandingkan Dokumen Penawaran terhadap pemenuhan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan
dengan urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian persyaratan
administrasi, persyaratan teknis, dan kewajaran harga, serta
persyaratan kualifikasi dan pembuktian kualifikasi. Terhadap
peserta yang tidak lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan
gugur.

D. LPSE adalah Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I yang
dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa
secara elektronik.

E. Aplikasi SPSE adalah Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara


Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses
melalui website LPSE.

F. Form Isian Elektronik adalah Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis


berisi komponen isian yang dapat diinput oleh pengguna aplikasi

G. Form Isian Elektronik Data Kualifikasi adalah Form isian elektronik pada
aplikasi SPSE yang digunakan penyedia barang/jasa untuk menginputkan dan
mengirimkan data kualifikasi

H. E-Lelang adalah Proses pelelangan umum/sederhana/terbatas/ pemilihan


langsung dengan tahapan sesuai Perpres 54/2010 dan perubahannya serta
petunjuk teknisnya yang disesuaikan dengan teknis operasional pengadaan secara
4

elektronik sebagaimana diatur dalam Perka 18/2012. Semua istilah “pelelangan”


pada dokumen ini merujuk pada pengertian “e-lelang”
I. Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.

J. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha atau kemitraan/KSO.

K. Pokja ULP mengumumkan pelaksanaan Pemilihan Langsung dengan


pascakualifikasi melalui website http : //www.lpse.tegalkab.go.id dan papan
pengumuman resmi untuk masyarakat dan Portal Pengadaan Nasional melalui
LPSE.

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL


SEKRETARIAT DAERAH
BAGIAN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
Alamat : Jl. Dr. Soetomo No. 1 Slawi Telp. (0283) 492088
Kode Pos Slawi 52417
http : //www.lpse.tegalkab.go.id

PENGUMUMAN PEMILIHAN LANGSUNG


DENGAN PASCAKUALIFIKASI
Nomor : 050/03/02/Paket-132/POKJA-ULP/VIII/2015

Pokja Pekerjaan Konstruksi ULP Pemerintah Kabupaten Tegal akan melaksanakan


PEMILIHAN LANGSUNG dengan pascakualifikasi untuk paket Pekerjaan Konstruksi
sebagai berikut:
1. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan : Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon - Ds
Gembongdadi *) PIK Suradadi
Lingkup pekerjaan : Pekerjaan Konstruksi
Nilai total HPS : Rp. 247.000.000,- (Dua Ratus Empat Puluh Tujuh
Juta Rupiah)
Sumber pendanaan : DAU APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2015
SKPD Pengelola : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal

2. Persyaratan Peserta
1) Memiliki SBU yang masih berlaku :
SBU Klasifikasi Sipil Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Saluran Air,
Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI001) Kualifikasi
Kecil Sub Kualifikasi K1, K2 dan K3 yang masih berlaku.
2) Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Klasifikasi Sipil Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana
Untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air
Lainnya (SI001) Kualifikasi Kecil Sub Kualifikasi K1, K2 dan K3 yang masih
berlaku.
3) Memiliki TDP yang masih berlaku;
4) Memiliki semua kelengkapan yang dipersyaratan dalam Dokumen Pengadaan
(Pemilihan Langsung).

3. Pelaksanaan Pengadaan
Pengadaan ini dilaksanakan secara elektronik, dengan mengakses aplikasi Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website LPSE Pemerintah
Kabupaten Tegal
Tempat dan alamat : Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bagian Perekonomian Dan
Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, Lantai 1,
Jalan Dr. Soetomo No. 1 Slawi Telp. (0283) 492088 Kode Pos Slawi
52417
Website : http : //www.lpse.tegalkab.go.id.

4. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan :


5

No Kegiatan Hari/Tanggal Waktu


Lihat pada aplikasi Lihat pada aplikasi
Pendaftaran dan Pengambilan
a. SPSE di LPSE SPSE di LPSE
Dokumen Pengadaan
Kabupaten Tegal Kabupaten Tegal
b. Pemberian Penjelasan - Sda - - Sda -
c. Pemasukan Dokumen - Sda - - Sda -
d. Penawaran
Pembukaan Dokumen - Sda - - Sda -
e. Penawaran
Pengumuman Pemenang - Sda - - Sda -
f. Masa Sanggah - Sda - - Sda -
g. Penerbitan SPPBJ - Sda - - Sda -

5. Pendaftaran melalui aplikasi SPSE di LPSE Kabupaten Tegal.

6. Dokumen Pengadaan dapat diambil dalam bentuk softcopy dan/atau diunduh


melalui website LPSE Pemerintah Kabupaten Tegal http :
//www.lpse.tegalkab.go.id.

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian.

Slawi, 24 Agustus 2015

Pokja ULP
6

BAB III.INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Lingkup 1.1 Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta untuk


Pekerjaan menyampaikan penawaran atas paket Pekerjaan
Konstruksi sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk


menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat
umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai
spesifikasi teknis dan harga sesuai kontrak.

2. Sumber Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana


Dana tercantum dalam LDP.

3. Peserta 3.1 Pemilihan Langsung Pekerjaan Konstruksi ini terbuka dan


Pelelangan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan
Umum usaha (perusahaan/koperasi) atau kemitraan/KSO yang
memenuhi kualifikasi.

3.2 Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan


kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan nasional
maupun asing maka peserta harus memiliki Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat persentase
kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut.

3.3 Peserta Kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah


Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi.

4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan
Kolusi, dan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
Nepotisme a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam
(KKN) serta bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan
Penipuan peserta yang bertentangan dengan Dokumen
Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pelelangan sehingga
mengurangi/menghambat/ memperkecil/ meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini..

4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana


dimaksud pada angka 4.1 dikenakan sanksi sebagai
berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses
pelelangan atau pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
4.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP kepada
PA/KPA.

5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan


Pertentanga perannya, menghindari dan mencegah pertentangan
7

n kepentingan para pihak yang terkait, baik secara


Kepentingan langsung maupun tidak langsung.

5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada


angka 5.1 antara lain meliputi:
a. dalam suatu badan usaha, anggota direksi atau dewan
komisaris merangkap sebagai anggota direksi atau
dewan komisaris pada badan usaha lainnya yang
menjadi peserta pada Pelelangan yang sama;
b. dalam Pekerjaan Konstruksi, konsultan
perencana/pengawas bertindak sebagai pelaksana
Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai
Konsultan Perencana dan/atau Konsultan Pengawas;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau
anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti
Pengadaan dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau pejabat
yang berwenang menetapkan pemenang Pelelangan;
e. PA, KPA, PPK, anggota Pokja ULP dan/atau pejabat lain
yang berwenang, baik langsung maupun tidak
langsung mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung
oleh pihak yang sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh
perseratus) pemegang saham dan/atau salah satu
pengurusnya sama.

5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti


diluar tanggungan K/L/D/I.

6. Pendayagun 6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran


aan yang mengutamakan material/ bahan produksi dalam
Produksi negeri dan tenaga kerja Indonesia serta Pekerjaan
Dalam Konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia.
Negeri
6.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dimungkinkan
menggunakan bahan baku, tenaga terampil , dan
perangkat lunak yang berasal dari luar negeri (impor)
dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus benar-
benar mencerminkan bagian atau komponen yang
telah dapat diproduksi di dalam negeri dan bagian
atau komponen yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum diproduksi di
dalam negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku
yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan
lainnya sedapat mungkin dilakukan di dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan
yang ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi,
angkutan, ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga terampil asing dilakukan semata-
mata untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang
belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun
berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan
secara terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga
terampil asing tersebut ke tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang
8

diimpor yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis,


jumlah dan harga yang dilampirkan pada Dokumen
Penawaran.

6.3 Pengadaan barang/jasa impor dimungkinkan dalam hal:


a. barang/jasa tersebut belum dapat
diproduksi/dihasilkan di dalam negeri;
b. spesifikasi teknis barang yang diproduksi dan/atau
kualifikasi teknis tenaga terampil dalam negeri belum
memenuhi persyaratan; dan/atau
c. volume produksi dalam negeri tidak mampu
memenuhi kebutuhan.
6.4 Atas penggunaan produksi dalam negeri, penawaran
peserta diberikan preferensi harga, untuk pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam LDP yang diwajibkan
menggunakan produksi dalam negeri.

7. Satu Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai


Penawaran anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
Tiap Peserta penawaran untuk satu paket pekerjaan.

B. DOKUMEN PENGADAAN

8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan


Pengadaan dan Dokumen Kualifikasi.

8.2 Dokumen Pemilihan meliputi:


a. Umum
b. Pengumuman Pelelangan;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran;
2) Surat Kuasa;
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(KSO);
4) Dokumen Penawaran Teknis;
5) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN (apabila
diberikan preferensi harga);
f. Bentuk Surat Perjanjian/SPK;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
i. Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar;
j. Daftar Kuantitas dan Harga;
k. Tatacara evaluasi penawaran;
l. Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Pelaksanaan;
4) Jaminan Uang Muka;
5) Jaminan Pemeliharaan.

8.3 Dokumen Kualifikasi meliputi:


a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas;
c. Formulir Isian Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian Kualifikasi;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.
f. Perhitungan SKP.
9

8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi


Dokumen Pengadaan ini. Kelalaian menyampaikan
Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaanini
sepenuhnya merupakan risiko peserta.

9. Bahasa Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis


Dokumen dalam proses pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.
Pengadaan
10. Pemberian 10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui
Penjelasan aplikasi SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi SPSE.

10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian


penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.

10.3 Apabila diperlukan Pokja ULP dapat memberikan


informasi yang dianggap penting terkait dengan
dokumen pengadaan.

10.4 Apabila dipandang perlu, Pokja ULP melalui tim atau


tenaga terampil pemberi penjelasan teknis yang
ditunjuk dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan
cara melakukan peninjauan lapangan. Biaya peninjauan
lapangan ditanggung oleh peserta.

10.5 Pokja ULP menjawab setiap pertanyaan yang masuk,


kecuali untuk substansi pertanyaan yang telah dijawab.

10.6 Apabila diperlukan Pokja ULP pada saat berlangsungnya


pemberian penjelasan dapat menambah waktu batas
akhir tahapan tersebut sesuai dengan kebutuhan.

10.7 Dalam hal waktu tahap penjelasan telah berakhir,


perserta tidak dapat mengajukan pertanyaan namun
Pokja ULP masih mempunyai tambahan waktu untuk
menjawab pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal
10.8 Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan
penjelasan (ulang).

10.9 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan


dalam aplikasi SPSE merupakan Berita Acara Pemberian
Penjelasan (BAPP).

10.10 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat


Berita Acara Pemberian Penjelasan Lanjutan dan
diunggah melalui aplikasi SPSE.

11. Perubahan 11.1 Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka
Dokumen 10.9 di atas terdapat hal-hal/ketentuan baru atau
Pengadaan perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja
ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pemilihan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pemilihan.

11.2 Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, KAK,


gambar dan/atau nilai total HPS, harus mendapatkan
persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan.

11.3 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting


tersebut tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen
Pemilihan, maka ketentuan baru atau perubahan
tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang
10

berlaku adalah Dokumen Pemilihan awal.

11.4 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir


waktu pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat
menetapkan Adendum Dokumen Pengadaan,
berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi
substansi Dokumen Pengadaan.

11.5 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.

11.6 Pokja ULP dapat mengumumkan Adendum Dokumen


Pemilihan dengan cara mengunggah (upload) file
adendum dokumen Pemilihan melalui aplikasi SPSE
paling lambat 2 (dua) hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran. Apabila Pokja ULP akan
mengunggah (upload) file Adendum Dokumen Pemilihan
kurang dari 2 (dua) hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran, maka Pokja ULP wajib
mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran.

11.7 Peserta dapat mengunduh (download) Adendum


Dokumen Pemilihan yang diunggah (upload) Pokja ULP
pada aplikasi SPSE (apabila ada).

12. Tambahan Apabila adendum dokumen pemilihan mengakibatkan


Waktu kebutuhan penambahan waktu penyiapan dokumen penawaran
Pemasukan maka Pokja ULP dapat memperpanjang batas akhir pemasukan
Dokumen penawaran.
Penawaran

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan
Penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penawaran
13.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.

14. Bahasa 14.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan


Penawaran Bahasa Indonesia.

14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen


Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia
atau bahasa asing.

14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu


disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal
terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku
adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
11

15. Dokumen 15.1 Metode penyampaian penawaran 1 file, Dokumen


Penawaran Penawaran meliputi:
A. Dokumen Administrasi yang meliputi :
Surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) Tanggal dan tempat dibuat penawaran;
2) Masa berlaku penawaran;
3) Total harga penawaran ditulis dalam angka dan
huruf;
4) Surat kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi kepada penerima
kuasa (apabila dikuasakan);
5) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(apabila peserta berbentuk Kemitraan/KSO);
6) Surat Pernyataan Kesanggupan (Format
Terlampir) untuk :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan-
ketentuan dalam kontrak;
b. Membuat Jaminan Pelaksanaan sekurang-
kurangnya 5% dari nilai borongan;
c. Mengansuransikan tenaga kerja ke Asuransi
Tenaga Kerja yang besarnya sesuai dengan
ketentuan (Keputusann Menaker No. Kep-
196/Men/1999);
d. Mengukuti dan tunduk pada Peraturan
Pemerintah dan Perundang-undangan yang
berlaku;
e. Memperbaiki kerusakan fasilitas yang ada
akibat pelaksanaan pekerjaan;
7) Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen (Format
Terlampir) yang meliputi :
a. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP);
b. Memiliki semua jenis perijinan yang masih
berlaku (SBU, IUJK, TDP, dan lain-lainya sesuai
yang dipersyaratkan dalam dokumen
pengadaan.
B. Dokumen Penawaran Teknis :
1) Metode Pelaksanaan
Yang menggambarkan penguasaan pelaksanaan
pekerjaan sekurang-kurangnya berisi :
a) Rencana penanganan pekerjaan sejak
pekerjaan persiapan, pekerjaan utama
sampai dengan serah terima pekerjaan
kedua (FHO).
b) Konsep Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K).
2) Jadwal dan Jangka Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan (PHO).
Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan (time
schedule) dituangkan dalam bentuk Barchart
(diagram batang) dan atau Kurva “S”, yang
menggambarkan tahapan pada tiap
pekerjaan secara urut, rinci dan jelas,
disertai bobot prosentase masing-masing
pekerjaan sesuai dengan ajuan penawaran
harga (RAB).
3) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan :
Uraian yang menggambarkan / mencerminkan
perhitungan kebutuhan per satuan tenaga
kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan
satu satuan jenis pekerjaan tertentu dan dengan
ketentuan bahwa satuan pekerjaan tersebut
memenuhi standar minimal spesifikasi teknis
yang ditentukan;
12

4) Daftar Tenaga terampil / Personil Inti :


Tenaga terampil / Personil yang wajib
disediakan oleh penawar pada saat
penyampaian penawaran dan pada saat
pelaksanaan adalah minimal :
1) 1 Orang Tenaga Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jaringan Irigasi (TS.030) atau
Pelaksana Saluran Irigasi (TS.031) memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya STM/SMK
Bangunan, pengalaman minimal 5 tahun dan
memiliki SKT Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Jaringan Irigasi (TS.030) atau Pelaksana
Saluran Irigasi (TS.031) Tingkat I yang masih
berlaku,
2) 1 Orang Tenaga Mandor Batu Belah (TL.007)
memiliki pendidikan sekurang-kurangnya
SMA/SMK/Sederajat, pengalaman minimal 3
tahun dan memiliki SKT Mandor Batu Belah
(TL.007) Tingkat I yang masih berlaku,
3) 1 Orang Tenaga Teknisi Penghitung Kuantitas
Pekerjaan Sumber Daya Air (TS.035)
memiliki pendidikan sekurang-kurangnya
SMA/SMK/Sederajat, pengalaman minimal 3
tahun dan memiliki SKT Teknisi Penghitung
Kuantitas Pekerjaan Sumber Daya Air
(TS.035) Tingkat I yang masih berlaku,
4) 1 Orang Tenaga Logistik memiliki pendidikan
sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun,
5) 1 Orang Tenaga Administrasi Teknis memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya
SMA/SMK/Sederajat, pengalaman minimal 3
tahun;
6) 1 Orang Tenaga Administrasi Keuangan
memiliki pendidikan sekurang-kurangnya
SMA/SMK/Sederajat, pengalaman minimal 3
tahun;
Untuk Daftar Tenaga Terampil / Personil Inti
dilengkapi dengan :
a) Hasil pemindaian / scan ijazah.
b) Hasil pemindaian /scan Sertifikat
Ketrampilan (SKT) yang masih berlaku yang
diterbitkan oleh lembaga yang berwenang
dan dapat diklarifikasi serta diverifikasi.
c) Hasil pemindaian /scan KTP (yang masih
berlaku) Personil Inti yang ditugaskan.

Penawar wajib menyampaikan bukti Ijazah, SKT


dan KTP pada saat klarifikasi baik dalam bentuk
dokumen asli dan atau dokumen foto copy yang
dilegalisasi oleh lembaga berwenang / penerbit
dokumen dan diserahkan kepada POKJA ULP
untuk digunakan sebagai bahan verifikasi. Jika
dari hasil klarifikasi ataupun verifikasi, penawar
tidak dapat membuktikan keaslian/keabsahan
kelengkapan administrasi yang diperlukan,
maka penawaran dinyatakan gugur teknis.
Bagi Tenaga Terampil yang menjadi karyawan
tetap pada salah satu Perusahaan, maka hanya
diperkenankan bekerja pada perusahaan
tersebut dan apabila tenaga terampil tersebut
bekerja pada perusahaan lain maka dinyatakan
gugur teknis.

5) Daftar Peralatan Utama/Minimal :


13

1. Dumptruck Kapasitas 3 m³ (1 Unit)


2. Water Pump (1 Unit)
3. Generator Set (1 Unit)

Semua alat di atas harus mencantumkan data-


data :
a) Jenis dan komposisi peralatan.
b) Jumlah dan kapasitas peralatan.
c) Bukti kepemilikan berupa kwitansi
pembelian / bukti sewa (apabila menyewa)
atau dukungan dari pemilik peralatan.

Penawar wajib menyampaikan bukti


kepemilikan / bukti sewa / bukti dukungan pada
saat klarifikasi baik dalam bentuk dokumen asli
dan dokumen foto copy yang diserahkan kepada
POKJA ULP untuk digunakan sebagai bahan
verifikasi. Jika dari hasil klarifikasi ataupun
verifikasi di lapangan penawar tidak dapat
membuktikan keaslian dan atau keabsahan
bukti kepemilikan/bukti sewa/bukti dukungan
serta keberadaan peralatan-peralatan yang
diperlukan, maka penawaran dinyatakan gugur
teknis.

6) Daftar pekerjaan yang disubkontrakkan,


yang terdiri dari :
Bahwa pekerjaan-pekerjaan utama tidak boleh
disubkontrakan kecuali pekerjaan utama yang
bersifat khusus yang memerlukan subkon
spesialis sehingga penyedia menyampaikan
daftar pekerjaan yang disubkontakan.
Pekerjaan utama adalah pekerjaan pokok yang
total bobot kumulatifnya 80% dimulai dari
pekerjaan yang bobotnya besar.
Pada paket pekerjaan ini ada beberapa
pekerjaan utama yang dapat dan atau harus di
sub kontrakkan kepada subkon spesialis adalah :

- Tidak ada –

7) Spesifikasi Teknis, yang meliputi :


1. Spesifikasi teknis pekerjaan dibuat urut sesuai
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
berdasarkan Daftar Kuantitas dan Harga;
2. Jenis, tipe dan merek material/barang secara
lengkap dan dilampiri brosur yang diberi
tanda untuk material/barang yang
ditawarkan;
Jenis material/barang yang harus
mencantumkan nama merek, tipe, daftar uraian
spesikasi barang dan melampirkan brosur
barang dari perusahaan pendukung adalah :

- Tidak ada –

Untuk komponen pekerjaan konstruksi, maka


penawar tidak boleh menawarkan spesifikasi
barang dengan kualitas yang lebih rendah
daripada yang sudah ditentukan dalam
dokumen pengadaan. Jika penawar menawarkan
barang dengan kualitas yang lebih rendah dari
spesifikasi yang sudah ditentukan dalam
dokumen pengadaan, maka penawar
dinyatakan gugur dalam evaluasi teknis. Apabila
14

penawar menawarkan barang dengan


spesifikasi yang berbeda dengan kualitas yang
lebih tinggi maka penawar dinyatakan tidak
gugur.

8) Surat Dukungan :
Peserta lelang diharuskan memiliki dukungan
dari pihak lain apabila peserta lelang tidak
memiliki peralatan, bukan sebagai
bengkel/produsen dan atau bukan sebagai ahli
spesialis pekerjaan dengan melampirkan Surat
Dukungan dari
Pabrik/Distributor/Agen/Work Shop/Toko
Material dengan menyampaikan pernyataan :

“ Mendukung dan menyatakan bahwa


spesifikasi barang yang di tawarkan sama
dengan spesifikasi yang ditetapkan, apabila
terdapat perbedaan yang menyebabkan
kerugian negara, maka bersedia mengganti
dengan yang baru sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan”

Surat Dukungan yang dimaksud sebagai


berikut :
- Tidak Ada -

9) Hasil uji mutu/uji kwalitas yang


dipersyaratkan :
1. Bahan : - Tidak Ada -
2. Alat : - Tidak Ada -
Hasil uji mutu/uji kualitas ini akan dilakukan
terhadap peserta lelang yang ditetapkan
sebagai pelaksana pekerjaan tersebut diatas.

C. Dokumen Biaya meliputi :


Dokumen Penawaran Harga (dalam format Ms
Excel dan pdf ) yang meliputi :
1. Daftar Kuantitas dan Harga;
2. Daftar Harga Satuan Bahan dan
Upah;
3. Daftar Harga Satuan Pekerjaan;
4. Daftar Harga Satuan Peralatan;
5. Analisa Pekerjaan;
6. Analisa Peralatan (apabila
diperlukan);

D.Dokumen Kualifikasi yang terdiri dari :


1. Formulir Isian Kualifikasi;
2. Memiliki SBU yang masih berlaku :
SBU Klasifikasi Sipil Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana
Untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam,
dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI001)
Kualifikasi Kecil Sub Kualifikasi K1, K2 dan K3
yang masih berlaku.
3. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Klasifikasi
Sipil Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana Untuk
Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan
Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI001)
Kualifikasi Kecil Sub Kualifikasi K1, K2 dan K3
yang masih berlaku;
4. Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan (jika
ada);
5. Memiliki TDP yang masih berlaku;
6. Sertifikat bahwa penawar/penyedia sebagai
15

peserta program Asuransi Tenaga Kerja


(Jamsostek/BPJS);
7. NPWP dan PKP;
8. Pelunasan pajak tahunan (SPT) pajak penghasilan
(PPh) atau Surat Keterangan Fiskal tahun
terakhir 2014.
9. Surat Dukungan Keuangan dari Bank sekurang-
kurangnya 20% (Dua Puluh Persen) dari nilai
HPS diperuntukan khusus untuk mengikuti
pelelangan paket pekerjaan “Pemb.
Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon - Ds
Gembongdadi *) PIK Suradadi”;
10. Referensi Bank untuk mengikuti pelelangan di
Lingkungan Pemerintah / Swasta Tahun
Anggaran 2015;
11. Perhitungan SKP.

E. Formulir rekapitulasi perhitungan TKDN

16. Harga 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka
Penawaran dan huruf.

16.2 Bentuk Kontrak yang di gunakan adalah kontrak harga


satuan, peserta mencantumkan harga satuan dan
harga total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan
ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan
dalam mata pembayaran tersebut dianggap telah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan
pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.

16.3 Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak,


bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah serta biaya
asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi ini
diperhitungkan dalam total harga penawaran.

16.4 Untuk kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari


12 (dua belas) bulan, penyesuaian harga diberlakukan
sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayara 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan
n sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam
LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.

18. Masa 18.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana


Berlaku tercantum dalam LDP.
Penawaran
dan Jangka 18.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
Waktu ditawarkan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana
Pelaksanaa tercantum dalam LDP.
n
19. PengisianD 19.1 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta
ata Integritas dan mengisi form isian elektronik data
Kualifikasi kualifikasi dalam aplikasi SPSE dan Formulir Isian
Kualifikasi.

19.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah


disetujui dan ditandatangani oleh peserta pengadaan,
kecuali untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja
16

Sama Operasi (KSO) Pakta Integritas dan Data


Kualifikasi ditandatangani oleh pejabat yang menurut
perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak
mewakili Kemitraan/KSO.

20. Pakta 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) serta
akan mengikuti proses pengadaan secara bersih,
transparan, dan profesional.

20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu


paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka peserta
telah menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk
penyedia barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO), badan usaha yang ditunjuk
mewakili Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) wajib
menyampaikan pakta integritas melalui fasilitas
unggahan lainnya pada form isian elektronik data
kualifikasi di aplikasi SPSE.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

21. Penyampul 21.1 Penyampaian Dokumen Penawaran lelang ini


an dan menggunakan metode 1 (satu) file.
Penandaan 21.2 Penawaran yang disampaikan oleh peserta tardiri dari 1
Sampul (satu) file penawaran yang telah disandikan/dienkripsi
Penawaran yang terdiri dari :
a. Penawaran Administrasi;
b. Penawaran Teknis;
c. Penawaran Harga/Biaya
21.3 File penawaran disandikan/dienkripsi dengan Aplikasi
Pengaman Dokumen (APENDO).
21.4 Peserta mengirimkan file penawaran yang telah
disandikan/dienkripsi melalui aplikasi SPSE.
21.5 Data kualifikasi diimput dan dikirimkan melalui form
isian elektronik data kualifikasi pada SPSE.

22. Pemasukka 22.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada


n Pokja ULP dengan ketentuan:
/Penyampai a. Data kualifikasi disampaikan melalui form isian
an
elektronik kualifikasi yang tersedia pada aplikasi
Dokumen
Penawaran SPSE.
b. Jika form isian elektronik kualifikasi yang tersedia
pada aplikasi SPSE belum mengakomodir data
kualifikasi yang disyaratkan Pokja ULP, maka data
kualifikasi tersebut diunggah (upload) pada fasilitas
pengunggahan lain yang tersedia pada aplikasi SPSE.
c. Dengan mengirimkan data kualifikasi secara
elektronik, peserta menyetujui pernyataan sebagai
berikut:
1) yang bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
2) yang bersangkutan berikut pengurus badan
usaha tidak masuk dalam daftar hitam;
3) perorangan yang bertindak untuk dan atas nama
badan usaha tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana;
4) data kualifikasi yang diisikan benar, dan jika
dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen
yang disampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan, maka direktur utama/pimpinan
17

perusahaan, atau kepala cabang, atau pejabat


yang menurut perjanjian kerja sama berhak
mewakili badan usaha yang bekerja sama dan
badan usaha yang diwakili bersedia dikenakan
sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam
daftar hitam, gugatan secara perdata, dan/atau
pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan
sebagai pegawai K/L/D/I atau pimpinan dan
pengurus badan usaha sebagai pegawai K/L/D/I
yang sedang mengambil cuti diluar tanggungan
K/L/D/I.
6) pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi
yang tercantum dalam dokumen pengadaan.
d. Untuk penyedia barang/jasa yang berbentuk
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama lain,
pemasukan kualifikasi dilakukan oleh badan usaha
yang ditunjuk mewakili konsorsium/kemitraan/bentuk
kerjasama lain.
e. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi secara
berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. Data kualifikasi yang dikirmkan
terakhir akan menggantikan data kualifikasi yang
telah terkirim sebelumnya
22.2 Untuk metode 1 (satu) file :
1) Dokumen penawaran disampaikan melalui fitur
penyampaian penawaran pada aplikasi SPSE.
2) Setelah File penawaran administrasi, teknis dan
harga dienkripsi menggunakan Apendo.
3) Peserta mengunggah (upload) file penawaran
administrasi, teknis dan harga yang telah terenkripsi
(*.rhs) sesuai jadwal yang ditetapkan.
4) Peserta dapat mengunggah file penawaran secara
berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. File penawaran terakhir akan
menggantikan file penawaran yang telah terkirim
sebelumnya.
22.3 Surat/Form penawaran dan/atau surat/form lain sebagai
bagian dari dokumen penawaran yang diunggah
(upload) ke dalam aplikasi SPSE dianggap sah sebagai
dokumen elektronik dan telah ditandatangani secara
elektronik oleh pemimpin/direktur perusahaan atau
kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik atau
pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang
berhak mewakili perusahaan yang bekerjasama.
22.4 Peserta tidak perlu menggunggah (upload) hasil
pemindaian dokumen asli yang bertanda tangan basah
dan berstempel, kecuali surat lain yang memerlukan
tanda tangan basah dari pihak lain.
22.5 Peserta dapat menggunggah (upload) ulang file
23. Batas Akhir penawaran untuk mengganti atau menimpa file
Waktu penawaran sebelumnya, sampai dengan batas akhir
Pemasukan pemasukan penawaran.
Penawaran 22.6 Pengguna SPSE wajib mengetahui dan melaksanakan
ketentuan penggunaan Apendo yang melekat pada
18

Apendo.
22.7 Untuk Peserta yang berbentuk konsorsium/
kemitraan/bentuk kerjasama lain, pemasukan
penawaran dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk
mewakili konsorsium/ kemitraan/ bentuk kerjasama lain.

23.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui


aplikasi SPSE kepada Pokja ULP paling lambat pada
waktu yang ditentukan oleh Pokja ULP.
23.2 Pokja ULP tidak diperkenankan mengubah waktu batas
akhir pemasukan penawaran kecuali:
1) keadaan kahar;
2) terjadi gangguan teknis;
3) perubahan dokumen pengadaan yang
mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu
penyiapan dokumen; atau
24. Penawaran 4) tidak ada peserta yang memasukkan penawaran
Terlambat sampai dengan batas akhir pemasukan penawaran.
23.3 Dalam hal Pokja ULP mengubah waktu batas akhir
pemasukan penawaran maka harus menginputkan
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan pada
aplikasi SPSE.
23.4 Dalam hal setelah batas akhir pemasukan penawaran
tidak ada peserta yang memasukkan penawaran, Pokja
ULP dapat memperpanjang batas akhir jadwal
pemasukkan penawaran.
23.5 Pepanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada angka 23.4 dilakukan pada hari yang sama
dengan batas akhir pemasukan penawaran

Aplikasi SPSE akan menolak setiap file penawaran yang


dikirimkan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN


19

25. Pembukaan 25.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP


Penawaran mengunduh (download) dan melakukan dekripsi file
penawaran dengan menggunakan Apendo sesuai
waktu yang telah ditetapkan.

25.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka


(didekripsi), Pokja ULP menyampaikan file penawaran
tersebut kepada LPSE untuk mendapat keterangan
bahwa file yang bersangkutan tidak dapat dibuka dan
bila dianggap perlu LPSE dapat menyampaikan file
penawaran tersebut kepada LKPP.

25.3 Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP, apabila


file penawaran tidak dapat dibuka/didekripsi maka
Pokja ULP dapat menetapkan bahwa file penawaran
tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penawaran
dan penyedia barang/jasa yang mengirimkan file
penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan
penawaran. Apabila dapat dibuka, maka Pokja ULP
akan melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan

25.4 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga)


peserta maka Pokja ULP tetap melanjutkan proses
pemilihan dengan melakukan klarifikasi dan negosiasi
26. Evaluasi teknis dan harga;
Penawaran
25.5 POKJA ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada
waktu pembukaan penawaran, kecuali untuk file
penawaran yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan LPSE.

26.1 Dalam hal dokumen penawaran dengan 1(satu) file


Sistim GUGUR :
26.2 Sebelum evaluasi harga, dilakukan koreksi aritmatik
dengan ketentuan:
Dalam pengadaan ini digunakan Kontrak Harga
Satuan, berlaku ketentuan sebagai berikut :
Untuk evaluasi penawaran yang menggunakan harga
satuan maka ketentuan evaluasi sebagai berikut :
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara
volume dengan harga satuan pekerjaan, dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan dan harga satuan pekerjaan dimaksud
dianggap nol; dan
5) hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan
20

dapat mengubah nilai total harga penawaran


sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat
semula;

26.3 Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik yang


melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.

26.4 Apabila semua total harga penawaran setelah koreksi


aritmatik untuk kontrak harga satuan di atas nilai total
HPS, pelelangan dinyatakan gagal.
26.5 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP
menyusun urutan dari penawaran terendah.

26.6 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan


oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran
yang memenuhi syarat yang dimulai dengan
penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.

26.7 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari


3 (tiga) penawar yang menawar harga kurang dari HPS
maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran.

26.8 Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang


meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;
c. evaluasi harga; dan
d. evaluasi kualifikasi

26.9 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai


berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,
mengganti dan/atau mengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan ini;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan,
syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini, tanpa
ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok
atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan ini
yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan
hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan
tambahan yang akan menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak
adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran
dengan alasan:
1) ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan
dan/atau pembukaan penawaran; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya
21

kesalahan pengetikan, penyebutan sebagian


nama atau keterangan, surat penawaran
tidak berkop perusahaan, dan/atau dokumen
penawaran tidak distempel.
f. Para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama
proses evaluasi;
g. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, ULP
dan/atau PPK, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat; dan
3) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana
dimaksud pada angka 2), maka pelelangan
dinyatakan gagal.

26.10 Evaluasi Administrasi:


a. evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada
saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pemilihan ini
dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk peserta
yang tidak menyampaikan formulir TKDN,
maka penawarannya tidak digugurkan dan
nilai TKDN nya dianggap 0 (nol);
2) surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran
tidak kurang dari waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP; dan
b) bertanggal
c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-
hal yang kurang jelas dan meragukan;
d. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang
tidak memenuhi persyaratan administrasi maka
Pokja ULP melakukan evaluasi administrasi terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada);
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
dan
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal

26.11 Evaluasi Teknis:


a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi;
22

b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan


yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
LDP;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur
dengan ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal
yang harus dipenuhi dengan membandingkan
pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP;
2) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
teknis apabila:
a) Metode Pelaksanaan yang ditawarkan
menggambarkan penguasaan pelaksanaan
pekerjaan sekurang-kurangnya berisi :
1) Rencana penanganan pekerjaan sejak
pekerjaan persiapan sampai dengan serah
terima pekerjaan kedua (FHO).
2) Konsep Rencana Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K).
b) Jadwal dan Jangka Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan (PHO). Jadwal dan jangka
waktu pelaksanaan (time schedule)
dituangkan dalam bentuk Barchart (diagram
batang) dan atau Kurva “S”, yang
menggambarkan tahapan pada tiap pekerjaan
secara urut, rinci dan jelas, disertai bobot
prosentase masing-masing pekerjaan sesuai
dengan ajuan penawaran harga (RAB).
c) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan yang berisi
uraian yang menggambarkan / mencerminkan
perhitungan kebutuhan per satuan tenaga
kerja, bahan dan peralatan untuk
mendapatkan satu satuan jenis pekerjaan
tertentu dan dengan ketentuan bahwa satuan
pekerjaan tersebut memenuhi standar
minimal spesifikasi teknis yang ditentukan.
d) Personil inti yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan;
e) Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan sesuai
dengan yang ditetapkan dalam LDP;
f) Spesifikasi teknis memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Bab XII Spesifikasi
Teknis dan Gambar;
g) Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam LDP;
h) Lampiran surat dukungan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
i) Lampiran Hasil uji mutu/uji kwalitas yang
dipersyaratkan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
d. Pokja ULP meminta sertifikat uji mutu/teknis/fungsi
23

untuk bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum


dalam LDP ;
e. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang
kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP melakukan
klarifikasi (lisan dan / atau tertulis) dengan peserta.
Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan
mengubah substansi penawaran. Klarifikasi dapat
dilanjutkan dengan Verifikasi. Hasil klarifikasi dan
verifikasi dapat menggugurkan penawaran apabila
yang ditawarkan tidak sesuai dengan hasil
klarifikasi/verifikasi;
f. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis
dilanjutkan ke tahap evaluasi harga; dan
g. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
persyartan teknis maka Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi terhadap penawaran terendah berikutnya
(apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;
h. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi harga; dan
i. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis
maka pelelangan dinyatakan gagal;

26.12 Evaluasi Harga 1 file :


1. Sebelum evaluasi harga dilakukan koreksi aritmatik
dengan ketentuan :
Bahwa jenis kontrak adalah harga satuan maka
yang dikoreksi Aritmatik adalah pada bagian Harga
Satuan:
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara
volume dengan harga satuan pekerjaan, maka
dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga
satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga satuan pada
daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan
kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan
jenis pekerjaan yang tercantum dalam dokumen
pemilihan dan harga satuan pekerjaan dianggap
nol; dan
5) hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan
dapat mengubah nilai total harga penawaran
sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat
semula;
2. Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik
yang melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.
24

3. Apabila semua total harga penawaran atau


penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS,
pelelangan dinyatakan gagal.

4. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang


dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga kurang
dari nilai total HPS maka proses lelang tetap
dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran
harga.

26.13 Evaluasi Harga


1. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal
yang pokok atau penting, dengan ketentuan:
Bahwa Jenis Kontrak adalah Gabungan Lumpsum
dan Harga Satuan pada bagian harga satuan:
1) harga satuan penawaran yang nilainya lebih
besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus)
dari harga satuan yang tercantum dalam HPS,
dengan ketentuan:
a. apabila setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut dinyatakan
timpang maka harga satuan timpang hanya
berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga.
b. apabila setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan/ sesuai dengan
harga pasar maka harga satuan tersebut
tidak timpang
2) mata pembayaran yang harga satuannya nol
atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan
kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga
satuan pekerjaan lainnya;

2. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan


ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk sistem gugur dilakukan klarifikasi
terhadap hasil koreksi aritmatik, apabila ada
koreksi/perubahan;
2) klarifikasi kewajaran harga apabila harga
penawaran dibawah 80% (delapan puluh
perseratus) HPS dengan ketentuan:
a) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai
pemenang lelang, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi
5% (lima perseratus) dari nilai total HPS;
dan
b) apabila peserta yang bersangkutan tidak
bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya
digugurkan serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
c) Hasil klarifikasi dituangkan dalam Berita
Acara yang ditandatangani oleh Pokja ULP
dengan Penyedia.

3. Apabila penyedia memperhitungkan preferensi


25

harga atas penggunaan produksi dalam negeri


maka diberlakukan ketentuan sebagai berikut :
1) rumus penghitungan sebagai berikut:
 1 
HEA     HP
 1  KP 
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran
yang memenuhi persyaratan lelang
dan telah dievaluasi).
2) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
penawaran dengan HEA yang sama,
penawar dengan TKDN terbesar adalah
sebagai pemenang;
3) pemberian Preferensi Harga tidak
mengubah Harga Penawaran dan hanya
digunakan oleh Pokja ULP untuk keperluan
perhitungan HEA guna menetapkan
peringkat pemenang pelelangan.

4. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah


koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
evaluasi harga maka Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;
5. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang lulus evaluasi harga, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi; dan
6. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
harga maka pelelangan dinyatakan gagal.
7. Apabila dalam evaluasi ditemukan indikasi
persaingan usaha tidak sehat dan/atau indikasi
adanya pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antar peserta, maka
peserta yang terindikasi bersekongkol digugurkan.
8. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan),
maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta
yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.
9. hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki
harga penawaran yang sama maka untuk yang
menggunakan sistem gugur tanpa ambang batas
Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai
kualifikasi lebih baik, sedangkan untuk yang
menggunakan sisem gugur dengan ambang batas
maka pokja ULP memilih peserta yang memiliki
kemampuan teknis lebih baik.
10.Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran
sebagai calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada), dengan ketentuan
dimulai dari penawaran harga atau penawaran
harga terkoreksi yang terendah.
26

27. Klarifikasi 27.1 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan
dan dalam hal peserta yang memasukkan penawaran
Negosiasi kurang dari 3 (tiga).
Teknis dan
Harga 27.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan
bersamaan dengan evaluasi.

27.3 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dilakukan


dengan ketentuan :
1) dilakukan terhadap 2 (dua) peserta (jika ada)
secara terpisah sampai dengan mendapatkan
harga yang terendah dan dinilai wajar serta dapat
dipertanggungjawabkan;
2) klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga hanya
dilakukan terhadap pekerjaan yang menggunakan
Kontrak Harga Satuan atau Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan pada bagian harga satuan;
3) klarifikasi dan negosiasi teknis dilakukan
terhadap pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Lumpsum atau Gabungan Lump Sum dan Harga
Satuan pada bagian lumpsum;
4) untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Harga Satuan, penawaran harga setelah koreksi
aritmatik yang melebihi HPS dinyatakan gugur;

28. Evaluasi 27.4 Dalam hal seluruh peserta tidak menyepakati


Kualifikasi klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga maka
pelelangan dinyatakan gagal.

28.1 Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon


pemenang lelang serta calon pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada).

28.2 Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan


menggunakan metode sistem gugur.

28.3 Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani oleh


peserta sebelum pemasukan penawaran (untuk
peserta yang melakukan kemitraan/ KSO).

28.4 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai


dengan ketentuan dalam Bab VIII Dokumen
Pemilihan ini.

28.5 Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan


kualifikasi apabila:
1) Untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO) formulir kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut
perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
berhak mewakili Kemitraan/KSO; atau
2) memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, kecuali peserta
perorangan;
3) perusahaan yang bersangkutan dan
manajemennya tidak dalam pengawasan
27

pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang


dihentikan kegiatan usahanya;
4) salah satu dan/atau semua pengurus dan badan
usahanya atau peserta perorangan tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
5) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahunan);
6) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan
sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat)
tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi Penyedia Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Koperasi Kecil yang baru berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun;
7) Memiliki kemampuan pada sub bidang
pekerjaan sejenis sesuai dengan yang
tercantum dalam LDK yang sesuai untuk usaha
non-kecil;
8) dalam hal peserta akan melakukan
Kemitraan/KSO:
(a) peserta wajib mempunyai perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat
persentase Kemitraan/KSO dan perusahaan
yang mewakili Kemitraan/KSO tersebut; dan
(b) untuk perusahaan yang melakukan
Kemitraan/KSO, evaluasi persyaratan pada
huruf (1) sampai dengan huruf (7) dilakukan
untuk setiap perusahaan yang melakukan
Kemitraan/KSO.
28.6 Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang
kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara
tertulis namun tidak boleh mengubah substansi
formulir isian kualifikasi.
28.7 Evaluasi kualifikasi dalam proses pasca kualifikasi
sudah merupakan ajang kompetisi, maka data yang
kurang tidak dapat dilengkapi.
28.8 Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi,
pelelangan dinyatakan gagal.

29. Pembuktian 29.1 Pembuktian kualifikasi terhadap calon


Kualifikasi pemenang serta calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada).

29.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar aplikasi


SPSE (offline).

29.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara


melihat dokumen asli atau dokumen yang dilegalisir
oleh pihak yang berwenang, dan meminta
dokumennya.

29.4 Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau


verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila
diperlukan.

29.5 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan


pemalsuan data, peserta digugurkan, badan usaha
28

dan/atau pengurusnya atau peserta perorangan


dimasukkan dalam Daftar Hitam, dan dilaporkan
kepada Kepolisian atas perbuatan pemalsuan
tersebut.

29.6 Pokja ULP tidak perlu meminta seluruh dokumen


kualifikasi apabila penyedia barang/jasa sudah
pernah melaksanakan pekerjaan yang sejenis
dan/atau data kualifikasi penyedia sudah
terverifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja
Penyedia (SIKaP).

29.7 Apabila tidak ada penawaran yang lulus


pembuktian kualifikasi, pelelangan dinyatakan
gagal.

29.8 Apabila calon pemenang, calon pemenang


cadangan 1 dan/atau calon pemenang cadangan 2
yang tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi
30. Berita dengan alasan yang tidak dapat
Acara dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan
Hasil diri, maka:
Pelelangan 1) dibatalkan sebagai calon pemenang; dan
2) dimasukan dalam daftar hitam.

29.9 Apabila calon pemenang, calon pemenang


cadangan 1 dan/atau calon pemenang cadangan 2
mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan maka:
1) dibatalkan sebagai calon pemenang; dan
2) dimasukan dalam daftar hitam.

Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil


Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat:
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari
masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal
ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa pelelangan gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.
29

F. PENETAPAN PEMENANG

31. Penetapan 31.1 Pokja ULP melakukan penetapan pemenang melalui


Pemenang aplikasi melalui pembahasan internal seluruh
anggota Pokja ULP, atau setelah ditetapkan PA secara
offline untuk nilai paket di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah). Pokja
ULP dapat menetapkan pemenang lebih dari 1 (satu)
penyedia sesuai ketentuan yang terdapat dalam pada
informasi paket dalam aplikasi SPSE.

31.2 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan


pemenang dan akan mengakibatkan Surat
Penawaran habis masa berlakunya, maka dilakukan
konfirmasi kepada calon pemenang, calon pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk
memperpanjang surat penawaran secara tertulis
sampai dengan perkiraan jadwal penandatanganan
kontrak.

31.3 Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2


(apabila ada) yang tidak bersedia memperpanjang
surat penawaran dan dianggap mengundurkan diri
dan tidak dikenakan sanksi.

32. Pengumum Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang


an cadangan 1 dan 2 (apabila ada) di website sebagaimana
Pemenang tercantum dalam LDP.

33. Sanggahan 33.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat


menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui
aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada
Pokja ULP dalam waktu yang telah ditetapkan dengan
disertai bukti terjadinya penyimpangan dan dapat
ditembuskan secara offline (di luar aplikasi SPSE)
kepada PPK, PA/KPA dan APIP sebagaimana tercantum
dalam LDP.

33.2 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi


penyimpangan prosedur meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur
yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

33.3 Pokja ULP wajib memberikan jawaban secara


elektronik atas semua sanggahan paling lambat [5
(lima) hari kalender (untuk pelelangan umum)]/[3
(tiga) hari kalender (untuk pemilihan langsung)]
setelah menerima sanggahan.

33.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP


menyatakan pelelangan gagal.
30

31.4 Sanggahan dianggap sebagai pengaduan, dalam hal:


a) sanggahan disampaikan tidak melalui aplikasi
SPSE (offline), kecuali keadaan kahar atau
gangguan teknis;
b) sanggahan ditujukan kepada bukan kepada Pokja
ULP; atau
c) Sanggahan disampaikan diluar masa sanggah.

33.5 Sanggahan yang dianggap sebagai pengaduan tetap


harus ditindaklanjuti.

G. PENUNJUKAN PEMENANG

34. Penunjukan 34.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil


Penyedia Pelelangan (BAHP) kepada PPK sebagai dasar untuk
Barang/Jasa menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ).

34.2 PPK menerbitkan SPPBJ apabilapernyataan peserta


pada formulir isian kualifikasi masih berlaku, dengan
ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.

34.3 PPK menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil


pemindaian SPPBJ yang telah diterbitkan pada
aplikasi SPSE dan mengirimkan SPPBJ tersebut
melalui aplikasi SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk.

34.4 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan


tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku dengan
alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh
Pokja ULP, maka yang bersangkutan tidak
dikenakan sanksi;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku dengan
alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif
oleh Pokja ULP, maka yang bersangkutan
dimasukkan dalam Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya sudah
tidak berlaku, maka peserta yang bersangkutan
tidak dikenakan sanksi.

34.5 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri,


maka penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada
pemenang cadangan sesuai dengan urutan
peringkat, selama masa surat penawaran pemenang
cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang
masa berlakunya.

34.6 Apabila semua pemenang yang ditunjuk


31

mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan


gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.

34.7 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat [6 (enam) hari


kerja untuk pelelangan umum/4 (empat) hari kerja
untuk pemilihan langsung)] setelah pengumuman
penetapan pemenang, apabila tidak ada sanggahan
atau 2 (dua) hari kerja setelah semua sanggahan
dijawab.

34.8 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus


menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.

34.9 SPPBJ ditembuskan kepada unit pengawasan internal.

34.10 Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ


karena tidak sependapat atas penetapan pemenang,
maka diberitahukan kepada PA/KPA untuk diputuskan
dengan ketentuan:
a. apabila PA/KPA sependapat dengan PPK,
dilakukan evaluasi ulang atau pelelangan
dinyatakan gagal; atau
b. apabila PA/KPA sependapat dengan Kelompok
Kerja ULP, PA/KPA memutuskan penetapan
pemenang oleh Kelompok Kerja ULP bersifat
final, dan PA/KPA memerintahkan PPK untuk
menerbitkan SPPBJ

35. BAHP, 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita
Berita Acara tambahan lainnya segala hal terkait proses
Acara pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak
Lainnya, dapat diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE
dan
Kerahasiaa 35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana
n Proses dimaksud pada angka 35.1 diunggah (upload) oleh
Pokja ULP menggunakan menu upload informasi
lainnya pada aplikasi SPSE.

35.3 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita


Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP bersifat
rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.

H. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL

36. Pelelangan 36.1 Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:


Gagal dan a. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
Tindak penawaran;
Lanjut b. dalam evaluasi penawaran ditemukan
Pelelangan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
Gagal c. seluruh harga penawaran terkoreksi lebih tinggi
dari HPS;
d. sanggahan dari peserta yang memasukkan
Dokumen Penawaran atas pelaksanaan pelelangan
yang tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
32

beserta petunjuk teknisnya dan Dokumen


Pengadaan ternyata benar;
e. sanggahan dari peserta yang memasukkan
Dokumen Penawaran atas kesalahan substansi
Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau
f. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja
tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian
kualifikasi.

36.2 PA/KPA menyatakan Pelelangan gagal, apabila:


a. PA/KPA sebagaimana tercantum dalam LDP
sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan
tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya ;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pelelangan dinyatakan
benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari peserta yang memasukan
Dokumen Penawaran atas kesalahan prosedur
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun
2015 beserta petunjuk teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015
beserta petunjuk teknisnya.

36.3 Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal, apabila


pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang
melibatkan PA dan/atau KPA, ternyata benar;

36.4 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP


memberitahukan kepada seluruh peserta.

36.5 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal,


Pokja ULP atau Pokja ULP pengganti (apabila ada)
meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya
pelelangan gagal, menentukan langkah selanjutnya,
yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.

36.6 PA/KPA, PPK dan/atau Pokja ULP dilarang memberikan


ganti rugi kepada peserta pelelangan apabila
penawarannya ditolak atau pelelangan dinyatakan
gagal.
33

36.7 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya


pelelangan gagal, mengharuskan adanya perubahan
Dokumen Pengadaan, maka dilakukan pelelangan
ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen
Pengadaan.

I. JAMINAN PELAKSANAAN

37. Jaminan 37.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia setelah


Pelaksanaa diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan
n Kontrak.

37.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia


setelah:
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai Kontrak; atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan
terakhir/sekaligus telah dikurangi uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak
(apabila diperlukan).

37.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai


berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk
bank perkreditan rakyat) dan tidak bersifat re-
asuransi;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak
(PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama Penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang
dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan
dalam angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan
sama dengan nama PPK yang menandatangan
kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan
dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah surat pernyataan
wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit
Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO
ditulis atas nama Kemitraan/KSO atau masing-
masing anggota Kemitraan/KSO (apabila masing-
masing mengajukan Jaminan Pelaksanaan secara
terpisah); dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.

37.1 PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara


tertulis substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan
Pelaksanaan kepada penerbit jaminan.

37.2 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk


menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dipersamakan
dengan penolakan untuk menandatangani Kontrak.
34

37.3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan


Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak.

J. PENANDATANGANAN KONTRAK

38. Penanda- Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi


tanganan terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak
Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila dananya telah cukup
tersedia dalam dokumen anggaran, dengan ketentuan
sebagai berikut:

38.1 Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib


memeriksa apakah pernyataan dalam Formulir
Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu
pernyataan tersebut tidak terpenuhi, maka
penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.

38.2 Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat


14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan
SPPBJ dan setelah Penyedia menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan, dengan ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran atau penawaran terkoreksi diatas
80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS
adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
penawaran atau penawaran terkoreksi; atau
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran atau penawaran terkoreksi dibawah
80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS
adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
total HPS; dan

38.3 PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah


substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan
penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat
waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.

38.4 Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan waktu


pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun
anggaran, penandatanganan kontrak dilakukan
setelah mendapat persetujuan kontrak tahun
jamak.

38.5 PPK dan Penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak


meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan
huruf serta membubuhkan paraf pada setiap
lembar Dokumen Kontrak.

38.6 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian


Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan
maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan
antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka
berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
35

h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas (apabila ada); dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP.

38.7 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai


kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri
dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai,
apabila diperlukan.

38.8 [Penandatanganan kontrak yang kompleks


dan/atau bernilai diatas Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah) dilakukan setelah draf
kontrak memperoleh pendapat ahli hukum
kontrak.]

38.9 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak


atas nama penyedia adalah direktur
utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasiyang disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

38.10 Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan


perusahaan/pengurus koperasi atau yang namanya
tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar, dapat menandatangani Kontrak, sepanjang
pihak tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa
atau pendelegasian wewenang yang sah dari
direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus
atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
Kontrak.

38.11 PPK menginputkan data kontrak dan mengunggah


hasil pemindaian dokumen kontrak yang telah
ditandatangani pada aplikasi SPSE.
36

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. LINGKUP 1. Pokja ULP : Pokja Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan


PEKERJAAN Pengadaan ( ULP ) Kabupaten Tegal Tahun Anggaran
2015
2.
Alamat Pokja ULP: Jl. Dr. Soetomo No. 1 Slawi Telp.
(0283) 492088
3.

Website: -

4. Website ULP/LPSE: www.lpse.tegalkab.go.id

5. Nama Kegiatan :
Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Pengairan
Tahun Anggaran 2015

7. Nama Paket Pekerjaan :


Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon - Ds
Gembongdadi *) PIK Suradadi
8.
Uraian singkat pekerjaan:
Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon - Ds
Gembongdadi *) PIK Suradadi, meliputi :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Konstruksi

9. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan :


75 ( Tujuh Puluh Lima ) hari kalender.

B. SUMBER Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan :


DANA DAU APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2015.

C. JENIS 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran: Kontrak


KONTRAK Harga Satuan
2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran:
Kontrak Tahun Tunggal
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan : Kontrak
Pengadaan Tunggal
4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan: Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Tunggal

D. JADWAL Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE


TAHAPAN
PEMILIHAN
E. PENINJAUAN Peninjauan lapangan akan dilaksanakan pada:
LAPANGAN Hari : Pada saat jadwal penjelasan secara online
selesai
Tanggal : Pada saat jadwal penjelasan secara online
selesai
Waktu : Pada saat jadwal penjelasan secara online
selesai
Tempat : Lokasi Pekerjaan
Calon Peserta Lelang jika menghendaki adanya
peninjauan lapangan agar secara langsung datang
sendiri ke lokasi pekerjaan dan jika memerlukan
penjelasan di lapangan, maka harus melakukan
konfirmasi terlebih dahulu dengan Anwijzer yang
bersangkutan.
37

F. MATA UANG 1. Mata uang yang digunakan Rupiah


PENAWARAN
DAN CARA 2. Pembayaran dilakukan dengan cara :
PEMBAYARA Angsuran atau Termijn dengan perincian akan di
N atur dalam Kontrak.

G. MASA Masa berlaku penawaran selama 45 (Empat Puluh


BERLAKUNYA Lima) hari kalender sejak batas akhir pemasukan
PENAWARAN Dokumen Penawaran,

H. JADWAL Hari : Lihat pada apalikasi SPSE di LPSE Kabupaten


PEMASUKAN Tegal
DOKUMEN Tanggal : - s d a -
PENAWARAN Waktu : - s d a -
Tempat : - s d a -

I. BATAS AKHIR Hari : Lihat pada apalikasi SPSE di LPSE Kabupaten


WAKTU Tegal
PEMASUKAN Tanggal : - s d a -
PENAWARAN Waktu : - s d a -
Tempat : - s d a -

J. PEMBUKAAN Pembukaan penawaran:


PENAWARAN Tempat : Lihat pada apalikasi SPSE di LPSE Kabupaten
Tegal
Hari : -sda-
Tanggal : - s d a -
Waktu : _________________

K. DOKUMEN 1. Daftar Personil Inti / Tenaga Terampil minimal yang


PENAWARAN diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

Tenaga terampil / Personil yang wajib disediakan oleh


penawar pada saat penyampaian penawaran dan pada
saat pelaksanaan adalah minimal :
1) 1 Orang Tenaga Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Jaringan Irigasi (TS.030) atau Pelaksana Saluran
Irigasi (TS.031) memiliki pendidikan sekurang-
kurangnya STM/SMK Bangunan, pengalaman minimal
5 tahun dan memiliki SKT Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jaringan Irigasi (TS.030) atau Pelaksana
Saluran Irigasi (TS.031) Tingkat I yang masih berlaku,
2) 1 Orang Tenaga Mandor Batu Belah (TL.007) memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun dan memiliki SKT
Mandor Batu Belah (TL.007) Tingkat I yang masih
berlaku,
3) 1 Orang Tenaga Teknisi Penghitung Kuantitas
Pekerjaan Sumber Daya Air (TS.035) memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun dan memiliki SKT
Teknisi Penghitung Kuantitas Pekerjaan Sumber Daya
Air (TS.035) Tingkat I yang masih berlaku,
4) 1 Orang Tenaga Logistik memiliki pendidikan
sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun,
5) 1 Orang Tenaga Administrasi Teknis memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun;
6) 1 Orang Tenaga Administrasi Keuangan memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun;
Untuk Daftar Tenaga Terampil / Personil Inti dilengkapi
dengan :
38

1) Hasil pemindaian / scan ijazah.


2) Hasil pemindaian /scan Sertifikat Ketrampilan (SKT)
yang masih berlaku yang diterbitkan oleh lembaga
yang berwenang dan dapat diklarifikasi serta
diverifikasi.
3) Hasil pemindaian /scan KTP (yang masih berlaku)
Personil Inti yang ditugaskan.

Penawar wajib menyampaikan bukti Ijazah, SKT dan


KTP pada saat klarifikasi baik dalam bentuk dokumen
asli dan atau dokumen foto copy yang dilegalisasi oleh
lembaga berwenang / penerbit dokumen dan
diserahkan kepada POKJA ULP untuk digunakan sebagai
bahan verifikasi. Jika dari hasil klarifikasi ataupun
2 verifikasi, penawar tidak dapat membuktikan
keaslian/keabsahan kelengkapan administrasi yang
diperlukan, maka penawaran dinyatakan gugur teknis.
Bagi Tenaga Terampil yang menjadi karyawan tetap
pada salah satu Perusahaan, maka hanya
diperkenankan bekerja pada perusahaan tersebut dan
apabila tenaga terampil tersebut bekerja pada
perusahaan lain maka dinyatakan gugur teknis.

Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk


pelaksanaan pekerjaan adalah:
1. Dumptruck Kapasitas 3 m³ (1 Unit)
2. Water Pump (1 Unit)
3. Generator Set (1 Unit)

Semua alat di atas harus mencantumkan data-data :


1) Jenis dan komposisi peralatan.
2) Jumlah dan kapasitas peralatan.
3) Bukti kepemilikan berupa kwitansi pembelian / bukti
sewa (apabila menyewa) atau dukungan dari pemilik
peralatan.
3.
Penawar wajib menyampaikan bukti kepemilikan /
bukti sewa / bukti dukungan pada saat klarifikasi baik
4. dalam bentuk dokumen asli dan dokumen foto copy
yang diserahkan kepada POKJA ULP untuk digunakan
sebagai bahan verifikasi. Jika dari hasil klarifikasi
ataupun verifikasi di lapangan penawar tidak dapat
membuktikan keaslian dan atau keabsahan bukti
kepemilikan/bukti sewa/bukti dukungan serta
keberadaan peralatan-peralatan yang diperlukan,
maka penawaran dinyatakan gugur teknis.

Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan adalah:


- Tidak ada -

Hasil uji mutu/uji kwalitas yang dipersyaratkan :


1. Bahan : Tidak ada
2. Alat : Tidak ada
L. [AMBANG Ambang Batas Nilai Teknis : Tidak Digunakan
BATAS
SISTIM
GUGUR]
39

M. SANGGAHAN, 1. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.


DAN
PENGADUAN 2. Sanggahan ditujukan kepada Pokja Pekerjaan
Konstruksi ULP Pemerintah Kabupaten Tegal Kegiatan :
(sesuai angka 5 dalam LDP) Paket Pekerjaan : (Sesuai
angka 6 dalam LDP) melalui aplikasi SPSE.
3.
Tembusan sanggahan dapat disampaikan di luar
aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada:
a. PPK Kegiatan (sesuai angka 5 dalam LDP) Paket
Pekerjaan : (Sesuai angka 6 dalam LDP)
b. PA/KPA Kegiatan (sesuai angka 5 dalam LDP) Paket
Pekerjaan : (Sesuai angka 6 dalam LDP)
c. Inspektorat Kabupaten Tegal
4.
Pengaduan ditujukan kepada Inspektorat Kabupaten
Tegal
N. JAMINAN 1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 89
PELAKSANAA (Delapan Puluh Sembilan) hari kalender sejak
N penandatanganan kontrak.
2.
Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK Kegiatan
(sesuai angka 5 dalam LDP) Paket Pekerjaan (sesuai
3. angka 6 dalam LDP).

Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada


Kas Daerah.
O. JAMINAN 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar 20 % (dua puluh
UANG MUKA perseratus) dari nilai kontrak.

2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada PPK Kegiatan


(sesuai angka 5 dalam LDP) Paket Pekerjaan (sesuai
angka 6 dalam LDP).
3.
Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan pada Kas
Daerah
P. JAMINAN 1. Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan selama 194
PEMELIHARA (Seratus Sembilan Puluh Empat) hari kalender
AN sejak serah terima pertama pekerjaan.
2.
Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK Kegiatan
(sesuai angka 5 dalam LDP) Paket Pekerjaan (sesuai
3. angka 6 dalam LDP).

Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada


Kas Daerah.
40

BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Lingkup Nama Pokja ULP : Pokja Pekerjaan Konstruksi ULP


Kualifikasi Pemerintah Kabupaten Tegal

Alamat Pokja ULP : Jl. Dr. Soetomo No. 1 Slawi

Telephone : (0283) 492088

Website ULP : http : //www.lpse.tegalkab.go.id

Nama Kegiatan : Pembangunan Turap / Talud /


Bronjong PengairanTahun Anggaran
2015

Nama Paket Pekerjaan : Pemb. Bronjong Kali


Cacaban Dukuh Ladon - Ds
Gembongdadi *) PIK Suradadi

B. Persyaratan 1. Peserta yang berbadan usaha dan harus memiliki :


Kualifikasi a. Memiliki SBU yang masih berlaku :
SBU Klasifikasi Sipil Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana
Untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan
Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SI001) Kualifikasi
Kecil Sub Kualifikasi K1, K2 dan K3 yang masih berlaku.
b. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Klasifikasi Sipil
Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Saluran
Air, Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air
Lainnya (SI001) Kualifikasi Kecil Sub Kualifikasi K1, K2
dan K3 yang masih berlaku;
c. Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan (jika ada);
d. Memiliki TDP yang masih berlaku;
e. Sertifikat bahwa penawar/penyedia sebagai peserta
program Asuransi Tenaga Kerja (Jamsostek/BPJS);

2. Memiliki pengalaman pada klasifikasi pekerjaan sejenis


yaitu Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Saluran Air,
Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air
Lainnya pada instansi pemerintah maupun swasta.

3. Memiliki Tenaga Terampil dengan kualifikasi keterampilan


sebagai berikut :
Tenaga terampil / Personil yang wajib disediakan oleh
penawar pada saat penyampaian penawaran dan pada
saat pelaksanaan adalah minimal :
1) 1 Orang Tenaga Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Jaringan Irigasi (TS.030) atau Pelaksana Saluran Irigasi
(TS.031) memiliki pendidikan sekurang-kurangnya
STM/SMK Bangunan, pengalaman minimal 5 tahun dan
memiliki SKT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jaringan
Irigasi (TS.030) atau Pelaksana Saluran Irigasi (TS.031)
Tingkat I yang masih berlaku,
2) 1 Orang Tenaga Mandor Batu Belah (TL.007) memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun dan memiliki SKT Mandor
Batu Belah (TL.007) Tingkat I yang masih berlaku,
3) 1 Orang Tenaga Teknisi Penghitung Kuantitas Pekerjaan
Sumber Daya Air (TS.035) memiliki pendidikan
sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat, pengalaman
minimal 3 tahun dan memiliki SKT Teknisi Penghitung
Kuantitas Pekerjaan Sumber Daya Air (TS.035) Tingkat
41

I yang masih berlaku,


4) 1 Orang Tenaga Logistik memiliki pendidikan sekurang-
kurangnya SMA/SMK/Sederajat, pengalaman minimal 3
tahun,
5) 1 Orang Tenaga Administrasi Teknis memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun;
6) 1 Orang Tenaga Administrasi Keuangan memiliki
pendidikan sekurang-kurangnya SMA/SMK/Sederajat,
pengalaman minimal 3 tahun;
Untuk Daftar Tenaga Terampil / Personil Inti dilengkapi
dengan :
a) Hasil pemindaian / scan ijazah.
b) Hasil pemindaian /scan Sertifikat Ketrampilan (SKT)
yang masih berlaku yang diterbitkan oleh lembaga
yang berwenang dan dapat diklarifikasi serta
diverifikasi.
c) Hasil pemindaian /scan KTP (yang masih berlaku)
Personil Inti yang ditugaskan.

Penawar wajib menyampaikan bukti Ijazah, SKT dan KTP


pada saat klarifikasi baik dalam bentuk dokumen asli dan
atau dokumen foto copy yang dilegalisasi oleh lembaga
berwenang / penerbit dokumen dan diserahkan kepada
POKJA ULP untuk digunakan sebagai bahan verifikasi. Jika
dari hasil klarifikasi ataupun verifikasi, penawar tidak
dapat membuktikan keaslian/keabsahan kelengkapan
administrasi yang diperlukan, maka penawaran
dinyatakan gugur teknis.
Bagi Tenaga Terampil yang menjadi karyawan tetap pada
salah satu Perusahaan, maka hanya diperkenankan
bekerja pada perusahaan tersebut dan apabila tenaga
terampil tersebut bekerja pada perusahaan lain maka
dinyatakan gugur teknis.

4. Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas /


peralatan / perlengkapan melaksanakan Pekerjaan ini
melaksanakan Pekerjaan ini, yaitu :
1) Dumptruck Kapasitas 3 m³ (1 Unit)
2) Water Pump (1 Unit)
3) Generator Set (1 Unit)

Semua alat di atas harus mencantumkan data-data :


a) Jenis dan komposisi peralatan.
b) Jumlah dan kapasitas peralatan.
c) Bukti kepemilikan berupa kwitansi pembelian / bukti
sewa (apabila menyewa) atau dukungan dari pemilik
peralatan.

Penawar wajib menyampaikan bukti kepemilikan / bukti


sewa / bukti dukungan pada saat klarifikasi baik dalam
bentuk dokumen asli dan dokumen foto copy yang
diserahkan kepada POKJA ULP untuk digunakan sebagai
bahan verifikasi. Jika dari hasil klarifikasi ataupun
verifikasi di lapangan penawar tidak dapat
membuktikan keaslian dan atau keabsahan bukti
kepemilikan/bukti sewa/bukti dukungan serta
keberadaan peralatan-peralatan yang diperlukan, maka
penawaran dinyatakan gugur teknis.

5. NPWP dan PKP;


6. Pelunasan pajak tahunan (SPT) pajak penghasilan (PPh)
atau Surat Keterangan Fiskal tahun terakhir 2014 ;
7. Surat Dukungan Keuangan dari Bank sekurang-
42

kurangnya 20% dari nilai HPS diperuntukan khusus


untuk mengikuti pelelangan paket pekerjaan
“Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon - Ds
Gembongdadi *) PIK Suradadi” ;
8. Referensi Bank untuk mengikuti pelelangan di
Lingkungan Pemerintah / Swasta Tahun Anggaran
2015 ;
9. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP).
43

BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)


(UNTUK 1 (SATU) FILE)

CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]

Nomor : _______, _____________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
Pokja Pekerjaan Konstruksi ULP Pemerintah Kabupaten Tegal

di
Slawi Kabupaten Tegal Jawa Tengah

Perihal : Penawaran Paket Pekerjaan Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh


Ladon - Ds Gembongdadi *) PIK Suradadi

Sehubungan dengan pengumuman Pemilihan Langsung dengan


Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan nomor : 050/03/01/Paket-132/POKJA-
ULP/VIII/2015 tanggal 24 Agustus 2015 dan setelah kami pelajari dengan
saksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan (serta
adendum Dokumen Pengadaan), dengan ini kami mengajukan penawaran untuk
kegiatan Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Pengairan Tahun Anggaran
2015 Pekerjaan Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon - Ds Gembongdadi
*) PIK Suradadi sebesar Rp.........................(...................................)

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang


tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Penawaran ini berlaku selama (……..…) hari kalender yaitu sejak Pembukaan
Dokumen Penawaran sesuai jadwal yang ada dalam aplikasi SPSE di LPSE
Kabupaten Tegal.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Dokumen Administrasi
2. Dokumen Teknis
3. Dokumen Biaya
4. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),
apabila memenuhi syarat untuk diberikan preferensi harga; dan
5. Dokumen Kualifikasi

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup


dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Untuk dan atas nama penyedia


__________

[tanda tangan dan cap


(rekatkan materai Rp 6.000,-)]

[nama lengkap]
Jabatan
44

B. BENTUK SURAT KUASA

CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA
Nomor : ___________

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : _____________________________
Alamat Perusahaan : _____________________________
Jabatan : _____________________ [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan/Pengurus Koperasi] ___________________ [nama
PT/CV/Firma/Koperasi]

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan/koperasi berdasarkan Akta
Notaris/Anggaran Dasar No. ___ [No. Akta Notaris/Anggaran Dasar] tanggal
____________ [tanggal penerbitan Akta/Anggaran Dasar] yang dikeluarkan oleh Notaris
______________ [nama Notaris penerbit Akta Notaris//Anggaran Dasar] beserta
perubahannya, yang berkedudukan di _____ (alamat perusahaan/koperasi)
yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada :


Nama : __________________________
Alamat : __________________________
Jabatan : __________________________
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:


1. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. [______________, dst.]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

__________, _______________ 20___

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

________________ ________________
45

(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)


46

CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA
Nomor : ___________

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : _____________________________
Alamat Perusahaan : _____________________________
Jabatan : _____________________ [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan/Kepala Cabang/wakil kemitraan (KSO)] ____________
[nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan/kemitraan (KSO)]
berdasarkan [Akta Notaris No. ___ [No. Akta Notaris] tanggal ____________ [tanggal
penerbitan Akta] Notaris ______________ [nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) No ____ tanggal
_________], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada:


Nama : __________________________
Alamat : __________________________
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:


1. [melakukan pendaftaran dan pengambilan dokumen,]
2. [menghadiri pemberian penjelasan,]
3. [menghadiri pembukaan penawaran,]
4. [menghadiri Pembuktian Kualifikasi dan menandatangani Berita Acara,]
5. [______________, dst.]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

__________, _______________ 20___

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

________________ ________________
(nama) (nama dan jabatan)
47

C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

CONTOH

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ________________ yang pembukaan


penawarannya akan dilakukan di ________________ pada tanggal ________ 20__, maka
kami:
______________________________ [nama peserta 1]
______________________________ [nama peserta 2]
______________________________ [nama peserta 3]
______________________________ [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-
sama dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:
1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah
________________
b. Menunjuk ________ [nama peserta 1] sebagai perusahaan utama (leading firm)
untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama
kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik
secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai
ketentuan dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:


_______________ [nama peserta 1] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 2] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 3] sebesar _____ % (___________ persen)
_________________________________ [dst]

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai


sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian
dari kemitraan/KSO.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota


kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek
pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan,
perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian
subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan


kepada ________ [nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur
utama/direktur pelaksana _______ [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan
tertulis dari seluruh anggota kemitraan/KSO.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.


48

8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda


tangan di _________ pada hari __________ tanggal __________ bulan ____________, tahun
________________________

[Peserta 1] [Peserta 2]

(_______________) (________________)

[Peserta 3] [dst]

(________________) (________________)

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (UNTUK 1 (SATU) FILE)

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. Metode pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam


penyelesaian pekerjaan];
2. Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO) [tidak melampaui batas
waktu sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. Analisa Teknis Satuan Pekerjaan
4. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sebagaimana tercantum
dalam LDP];
5. Spesifikasi teknis, apabila dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu;
6. Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP, serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan]; dan
7. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP];
49

E. [BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN


DALAM NEGERI (TKDN), apabila diberikan preferensi harga]

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN


DALAM NEGERI (TKDN)
Nilai Gabungan Barang/Jasa
(Rp) TKDN
Uraian Pekerjaan Total
Barang/ Gabunga
DN LN Ribu % Jasa n
Rp KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Barang
I. Material Langsung
(Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1D) (1E) (1F)
II. Peralatan (Barang
jadi) (2A) (2B) (2C) (2D) (2E) (2F)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D) (3E) (3F)
Jasa
III. Manajemen
Proyek dan
Perekayasaan (4A) (4B) (4C) (4D) (4E) (4F)
IV. Alat Kerja /
Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C) (5D) (5E) (5F)
V. Konstruksi dan
Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6D) (6E) (6F)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D) (7E) (7F)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D) (8E) (8F)

C. TOTAL Biaya (A +
B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E) (9F)

Formulasi perhitungan:

Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri


(3B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
% TKDN
(Gabungan = +
Barang dan Jasa)
Nilai Jasa Total(8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[tanda tangan]

[nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan (KSO)/perorangan]


50

F. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE


maka peserta telah menyetujui dan menandatangani pakta
integritas
51

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : ___________ [nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________________________

Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang sesuai dan


dan atas nama cantumkan nama]

2. Nama : ___________ [nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________________________

Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang sesuai dan


dan atas nama cantumkan nama]

3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional


untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;

3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,


bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__ [tempat], __ [tanggal] ____ [bulan] 20__


[tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia]


[Nama Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda


tangan],

[Nama Lengkap] [Nama Lengkap]


[Nama Lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]


52

G. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO


berbentuk Form Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada
aplikasi SPSE
53

[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK KEMITRAAN/KSO]

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : _____________ [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : _____________ [diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]

Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi _______________________


dan atas nama [pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]

Alamat : ___________________________________

Telepon/Fax : ___________________________________

Email : ___________________________________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama


perusahaan/koperasi/kemitraan/KSO berdasarkan _______________ [akta
pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi,
disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi];

2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti
diluar tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai
K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I”];

3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;

4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan
para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses
pengadaan ini;

5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;

6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk
dalam Daftar Hitam;

7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha : _____________________

2. Status : Pusat Cabang

Alamat Kantor Pusat : _____________________


_____________________

3. No. Telepon : _____________________

No. Fax : _____________________

E-Mail : _____________________

4. Alamat Kantor Cabang : _____________________


_____________________

No. Telepon : _____________________


54

No. Fax : _____________________

E-Mail : _____________________

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi


a. Nomor : _______________
b. Tanggal : _______________
c. Nama Notaris : _______________

d. Nomor Pengesahan Kementerian : _______________


Hukum dan HAM (untuk yang
berbentuk PT)
2. Akta/Anggaran Dasar Perubahan
Terakhir
a. Nomor : _______________
b. Tanggal : _______________
c. Nama Notaris : _______________

C. Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha

D. Izin Usaha

_____________ Tanggal ________


1. No. Surat Izin Usaha _________ :

_______________
2. Masa berlaku izin usaha :

_______________
3. Instansi pemberi izin usaha :

_______________
4. Kualifikasi Usaha :

_______________
5. Klasifikasi Usaha :

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)

1. No. Surat Izin _________ : _____________ Tanggal ________

2. Masa berlaku izin : _______________

3. Instansi pemberi izin : _______________

F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk


CV/Firma)
55

No No. Alamat
Nama Persentase
. Identitas

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : _______________

b. Bukti Laporan Pajak Tahun terakhir : No. _______ Tanggal _______


56

G. Data Personalia (Tenaga terampil /teknis/terampil badan usaha)

Jabatan Tahun
Tingkat Pengalama Profesi/
Tgl/bln/th dalam Sertifikat
No Nama Pendidika n Kerja keahlia
n lahir pekerjaa /
n (tahun) n
n Ijazah

1 2 3 4 5 6 7 8

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
[cantumkan jika disyaratkan oleh Pokja ULP]

Kapasi
Jenis tas
Mer
Fasilitas/Pe atau Tahun Kondi Lokasi Status
Juml k
No. ralatan/ output pembua si Sekar Kepemilikan/Dukun
ah dan
Perlengkap pada tan (%) ang gan Sewa
tipe
an saat
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9

I. Data Pengalaman Perusahaan


(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir)

Pemberi
Tanggal
Tugas /
Selesai
Pejabat Kontrak
Ringkas Pekerjaan
Nama Sub Pembuat
an Berdasarkan
No Paket Bidang Loka Komitmen
Lingkup
. Pekerja Pekerja si
Pekerja
an an Alama BA
an No /
Nam t/ Nila Kontra Serah
Tangg
a Telepo i k Terim
al
n a

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


(untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang
baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)

Pemberi Tugas / Tanggal Selesai


Ringkas Pejabat Pembuat Kontrak Pekerjaan
Nama
an Komitmen Berdasarkan
No Paket
Lingkup Lokasi
. Pekerja
Pekerja No / BA
an Alamat/ Kontra
an Nama Tang Nilai Serah
Telepon k
gal Terima
57

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

Pemberi
Tugas / Pejabat
Kontrak Progres Terakhir
Nam Bidang/ Pembuat
a Sub Komitmen
N Loka
Paket Bidang
o. si
Peker Pekerja Alama Kontrak
No / Prestasi
jaan an t/ (rencana
Nama Tangg Nilai Kerja
Telepo )
al %
n %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L. Modal Kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank:

Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

__ [tempat], __ [tanggal] _______ [bulan] 20__


[tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi
_______ [pilih yang sesuai dan cantumkan
nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,- dan tanda


tangan]

(nama lengkap wakil sah badan


usaha)
[jabatan pada badan usaha]
58

BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

I. Petunjuk Pengisian untuk peserta bukan kemitraan/KSO mengikuti


petunjuk dan penggunaan aplikasi SPSE (User Guide).
II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing – masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing –
masing kualifikasi badan usahanya dengan petunjuk pengisian formulir
isian kualifikasi sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Landasan Hukum Pendirian Usaha


1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian
perusahaan/anggaran dasar koperasi serta untuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas diisi nomor pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan
terakhir badan usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika
terdapat perubahan nama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada
Pembuktian Kualifikasi peserta diminta menunjukan asli dan memberikan
salinan Bukti Pemberitahuan dari Notaris selaku Kuasa Direksi yang telah
diajukan melalui Sisminbakum atas Akta Perubahan Terakhir.

C. Pengurus Badan Usaha


Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan usaha.

D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).

Untuk persyaratan perizinan bagi Penyedia Asing disesuaikan dengan praktek


bisnis internasional dan/atau ketentuan negara asal Penyedia)

Tabel izin usaha:


1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
4. Diisi dengan kualifikasi usaha.
5. Diisi dengan klasifikasi usaha.

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)


1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.

F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero, dan
persentase kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa
SPT Tahunan.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan
untuk Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Biding)]
59

G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama
pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat
Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga
terampil /teknis/terampil yang diperlukan.

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini,
merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan
saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa) dari
masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan. Bukti status
kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

I. Data Pengalaman Perusahaan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, sub bidang pekerjaan yang dipersyaratkan,
ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan
alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal
dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan berdasarkan kontrak, dan
tanggal Berita Acara serah terima (PHO), untuk masing-masing paket pekerjaan
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung
Kemampuan Dasar (KD) pada paket pekerjaan usaha non kecil.

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


Diisi dengan nama paket pekerjaan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat
Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket
pekerjaan berdasarkan kontrak, dan tanggal Berita Acara Serah Terima (PHO),
untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang
baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini.

K. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/sub bidang pekerjaan dan lokasi
tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi
tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, serta
persentase progres menurut kontrak, dan prestasi kerja terakhir. Data ini
digunakan untuk menghitung Sisa Kemampuan Paket (SKP).

L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 20% (dua puluh perseratus) dari nilai
paket (HPS).

Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
60

BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut:
1. data kualifikasi untuk peserta yang melakukan kemitraan/Kerja Sama Operasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO;

2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa perusahaan yang


bersangkutan dan manajemennya atau peserta perorangan tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan,
atau peserta perorangan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;

4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;

5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak


terakhir (SPT Tahunan);

6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun


waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;

7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan
yang sesuai untuk usaha non-kecil;

8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang


diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

9. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;

10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta


untuk mengikuti pengadaan Pekerjaan Konstruksi paling kurang 20% (dua
puluh perseratus) dari nilai total paket (HPS);

11. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:


a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang
memuat persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 10 dilakukan
untuk setiap perusahaan yang melakukan kemitraan/KSO;

12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang
sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan
yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak
dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang


61

Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada)


saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima
pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila
belum ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan
indeks bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan komponen
terbesar dari pekerjaan;

13. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:


a. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil:
KP = 5
Untuk usaha non kecil:
KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada
saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua
perusahaan yang bermitra/KSO;

14. memiliki Sertifikat Manajemen Mutu (ISO) dan/atau memiliki Sertifikat


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), apabila disyaratkan.

B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal:
1. kelengkapan Dokumen Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

C. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta
diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan
perundangan-perundangan.

D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak
boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui aplikasi
SPSE.

E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data yang kurang tidak
dapat dilengkapi.
62

BAB IX. BENTUK KONTRAK

SURAT PERJANJIAN

UNTUK MELAKSANAKAN PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI

PEMB. BRONJONG KALI CACABAN DUKUH LADON – DS


GEMBONGDADI *) PIK SURADADI
TAHUN ANGGARAN 2015

Nomor : 050/ /SP/PTTBP/LEL/PA/VIII/2015

Surat Perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di Slawi pada hari …………… tanggal ………….…….. bulan ……………….
Tahun Dua Ribu Lima Belas (….-....-2015) antara Edy Winarno, SP selaku Pejabat Pembuat
Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal, yang
berkedudukan di Jalan Cut Nyak Dien Slawi, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tegal selaku
Pengguna Anggaran Nomor : (selanjutnya disebut
“PPK”)

……………………. selaku Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama ………………….. yang
berkedudukan di ……………………………………………………………..Kabupaten Tegal,
berdasarkan Akta Notaris No. …. tanggal ……………….. yang dikeluarkan oleh Notaris
…………………… (selanjutnya disebut “Penyedia”).

MENGINGAT BAHWA :
a. PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini (selanjutnya
disebut “Pekerjaan Konstruksi”);
b. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
c. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan
mengikat pihak yang diwakili;
d. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp. ………………..
(……………………………….);
2. Besarnya nilai kontrak tersebut merupakan harga satuan (unit Price) yang
berdasarkan atas perkiraan kuantitas dan kualitas seperti tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga satuan dengan nilai maksimal sebesar); Rp. …………………
(……………………………………);
3 Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki
arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
63

e. syarat-syarat umum Kontrak;


f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

5. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang
lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki pada angka 4 di atas;

6. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
a. PPK mempunyai hak
dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan
memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-
laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia;
3) memberikan fasilitas
berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan
sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada
Penyedia;
b. Penyedia mempunyai
hak dan kewajiban untuk:
1) menerima
pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan
dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-
fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan
pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,
dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan
keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil
pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
8) mengambil langkah-
langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan
membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan Penyedia.

7. Lingkup Pekerjaan
Penyedia harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki Pekerjaan Pemb. Bronjong
Kali Cacaban Dukuh Ladon – Ds Gembongdadai *) PIK Suradadi sesuai dengan kontrak
ini dan lampirannya, dengan materi pekerjaan sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga, dan atau addendum (perubahannya) bila ada.

8. Masa Kontrak
Masa kontrak adalah 75 (tujuh puluh lima) hari kalender dihitung sejak tanggal dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja, yang terdiri atas …. (…………….) hari kalender waktu pelaksanaan
pekerjaan yang diakhiri pada saat Serah Terima Pekerjaan Pertama dan ……..
64

(…………………) hari kalender masa pemeliharaan yang dimulai pada saat Serah terima
pekerjaan Pertama dan diakhiri pada saat Serah Terima Pekerjaan Kedua.

9. Perpanjangan Masa Kontrak


1. Perpanjangan masa pelaksanaan pekerjaan dilakukan atas permohonan penyedia minimal
7 (tujuh) hari sebelum masa pelaksanaan pekerjaan berakhir, dengan menyampaikan
alasan – alasan tersebut. Apabila masa perpanjangan kontrak dapat disetujui oleh PPK
dibuatkan addendum perpanjangan masa kontrak;
2. Perpanjangan masa kontrak dibatasi satu kali pengajuan selama 15 (lima belas) hari
kalender atau lebih sesuai kebutuhan teknis dalam rangka penyelesaian pekerjaan
sepanjang alasan – alasan yang disampaikan dapat diterima oleh PPK, tidak melebihi
batas waktu tahun anggaran yang berjalan;
3. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan yang diajukan kepada pemberi tugas
harus sudah diterima selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum batas waktu penyerahan
barang berakhir dan surat tersebut supaya dilampiri :
a) Data pendukung proges pelaksanaan pekerjaan ;
b) Time Schedule baru yang sudah diselesaikan dengan sisa pekerjaan.
4. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa data pendukung tidak akan
dipertimbangkan;
5. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang dapat diterima oleh pemberi
tugas bilamana :
a) Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan (meer of menderwerk) yang tidak
dapat dihindari setelah atau sebelum kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak
yang dinyatakan dalam berita acara;
b) Adanya surat perintah tertulis dari pemberi tugas tentang pekerjaan tambahan;
c) Adanya perintah tertulis dari pemberi tugas pekerjaan untuk sementara waktu
dihentikan;
d) Adanya force majeure atau bencana alam, gangguan keamanan, pemogokan, perang,
kejadian mana yang ditangguhkan oleh yang berwenang.

10. Pelaksanaan
1. Penyedia supaya menempatkan seorang pelaksana yang ahli yang diberi kuasa penuh
oleh Direktur untuk bertindak untuk dan atas namanya disamping itu setiap pekerja yang
berada di lapangan bertindak untuk dan atas nama pelaksana yang ditunjuk, dengan
maksud agar komunikasi pemeriksa / pengawas dapat langsung diterima oleh pekerja yang
ada di lapangan guna diteruskan kepada pelaksana ;
2. Penyedia sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan supaya memberitahukan
kepada PPK secara tertulis ;
3. Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan berpedoman pada dokumen pengadaan
barang/jasa yaitu :
a. Dokumen pengadaan barang / jasa untuk pekerjaan ini ;
b. Dokumen pengadaan barang / Jasa dengan segala perubahan dalam aanwinjzing
(berita acara aanwijzing) dan perubahan perencanaan pada saat uitzet ;
c. Petunjuk lisan maupun tertulis dari PPK dengan ketentuan teknis yang berlaku untuk
pekerjaan ini
d. Ketentuan dan Standar Teknis yang berlaku di Indonesia
4. Apabila terjadi perbedaan antara dokumen pengadaan barang/jasa, gambar dan daftar
kuantitas dan harga, maka yang mengikat adalah daftar kuantitas dan harga penawaran.

11. Laporan Pekerjaan


Laporan pekerjaan yang dilengkapi dengan time schedule dan kelengkapan administrasi harus
dibuat oleh Penyedia, dan wajib dilaporkan dan diserahkan secara periodik kepada PPK
sesuai dengan materi dan format yang telah ditentukan. Laporan pekerjaan dan kelengkapan
administrasi yang harus diserahkan adalah sebagai berikut
1. Laporan harian, mingguan dan bulanan prestasi pekerjaan, request, back up quantity, as
built drawing, foto dokumentasi 0%, 50%, dan 100% serta data lain yang mendukung
pelaksanaan pekerjaan ;
2. Penilaian prestasi kerja atas dasar pekerjaan yang sudah dilaksanakan, tidak termasuk
adanya bahan – bahan lain yang sudah didatangkan, tetapi belum dialokasikan dan tidak
atas dasar besarnya pengeluaran uang oleh penyedia barang / jasa.

12. Penggunaan Bahan – bahan Material


1. Semua bahan bangunan untuk pekerjaan ini sebelum digunakan harus mendapat
persetujuan dari PPK lewat konsultan pengawas dan diutamakan produksi dalam negeri;
65

2. Semua bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh pengawas tidak dapat dipakai/ditolak
harus segera disingkirkan keluar lapangan pekerjaan, dan menjadi tanggung jawab
penyedia ;
3. Bilamana Penyedia melanjutkan pekerjaan dengan bahan bangunan yang ditolak, maka
Konsultan Pengawas berhak memerintah membongkar dan harus diganti dengan bahan
yang memenuhi syarat atas resiko dan tanggung jawab penyedia ;
4. Diutamakan penggunaan bahan terutama material lokal yang memenuhi syarat.

13. Penetapan Ukuran –Ukuran dan Perubahan – perubahan


1. Penyedia harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut ukuran yang
tercantum dalam gambar kontrak ;
2. Bilamana dalam pelaksanaan terdapat perubahan pada daftar kuantitas dan harga, maka
harus ada perintah tertulis dari PPK dan segera dibuat berita acara tambah
kurang/perubahan volume ;
3. Dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia tidak boleh menyimpang dari ketentuan dokumen
kontrak dan ukuran yang tertera pada gambar.

14. Cara Pembayaran


1. Pembayaran dilaksanakan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah harga borongan
atau 50% X Rp. …………………. = Rp…………….. dibyarkan kepada Penyedia setelah
prestasi pekerjaan telah mencapai fisik 75% (tujuh puluh lima persen) disertai kelengkapan
administrasi yang telah disetujui oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan
diterima oleh PPK, dengan memberikan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% dari nilai
Kontrak yang berbentuk jaminan dari Bank Umum ;
2. Pembayaran dilaksanakan sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari jumlah harga
borongan atau 45% X Rp. …………………. = Rp…………….. dibyarkan kepada Penyedia
setelah prestasi pekerjaan telah mencapai fisik 100% (seratus persen) untuk diserahkan
pertama kalinya atas dasar berita Berita Acara Pemeriksaan Prestasi pekerjaan yang telah
disetujui oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan diterima oleh PPK
3. Pembayaran dilaksanakan sebesar 5% (Lima persen) dari jumlah harga borongan atau 5%
X Rp. …………………. = Rp…………….. dibayarkan kepada Penyedia setelah masa
pemeliharaan sudah dilaksanakan dan diserahkan untuk kedua kalinya atas dasar Berita
Acara Pemeriksaan Prestasi Pekerjaan yang telah disetujui oleh Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan (PPHP) dan diterima oleh PPK

15. Pengawasan Pelaksanaan


1. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan kontrak ini akan dilaksanakan oleh Konsultan
Pengawas;
2. Penyedia harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perintah dan petunjuk Konsultan
pengawas menurut batasan dalam dokumen kontrak ;
3. Konsultan Pengawas menyiapkan dan memberikan kepada penyedia gambar yang
diperlukan dalam dokumen kontrak untuk pelaksanaan kontrak pada saat yang tepat
sebelum atau selama pekerjaan berlangsung ;
4. Bilamana Konsultan Pengawas menjumpai kejanggalan dalam pelaksaanaan atau
penyimpangan dari dokumen pelaksanaan, maka segera menegur untuk menghentikan
pekerjaan dan segera memberitahukan kepada PPK untuk diambil tindakan penghentian
pekerjaan sesuai Peraturan yang berlaku.

16. Pengalihan Tugas dan Sub Penyedia Barang / Jasa


1. Penyedia dilarang mengalihkan tanggung jawab seluruh pekerjaan utama dengan
mensubkontrakkan kepada pihak lain ;
2. Penyedia dilarang mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan utama dengan
mensub kontrakkan kepada pihak lain dengan cara alasan apapun kecuali disubkontrakkan
kepada penyedia barang / jasa spesialis dengan persetujuan PPK ;
3. Penyedia wajib membebaskan PPK, Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Konsultan Pengawas, Koordinator Konsultan
Pengawas, dan Panitia Pemeriksa Barang / Jasa dari tuntutan, kerugian, kecelakaan,
maupun segala permasalahan yang timbul akibat perjanjian Penyedia dengan PIHAK
KETIGA ;
4. Terhadap pelanggaran atas larangan sebagaimana dimaksud dalam angka 16 ayat 1 (satu)
dan ayat 2 (dua) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

17. Perubahan pelaksanaan pekerjaan


66

1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak,
maka PPK bersama Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara
lain :
a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak ;
b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan ;
c. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan ;
d. Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
2. Apabila diperlukan mata pembayaran baru (item pekerjaan baru), maka Penyedia harus
menyerahkan analisa harga satuan kepada PPK. Penentuan harga satuan mata
pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut
dan harga satuan dasar Penawaran ;
3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia, ditindak
lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan –
ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal;
4. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan
addendum kontrak, dengan nilai kontrak tetap.

18. Pencabutan Pekerjaan


1. PPK berhak membatalkan atau mencabut pekerjaan dari tangan penyedia apabila ternyata
penyedia telah menyerahkan seluruh atau sebagian kepada PIHAK KETIGA semata –
mata hanya mencari keuntungan saja dari Pekerjaan tersebut atau penyerahan bagian –
bagian seluruh pekerjaan kepada penyedian barang / Jasa lain (onder eanemer), maka
sesudah diperingatkan oleh PPK secara tertulis dan apabila tidak ditaati seluruh atau
sebagian pekerjaan penyedia dapat dicabut.
2. Pada pencabutan pekerjaan tersebut Penyedia hanya dapat dibayar untuk pekerjaan yang
telah selesai diperiksa serta disetujui oleh PPK, sedangkan bahan bangunan yang berada
ditempat pekerjaan menjadi resiko penyedia itu sendiri.

19. Kesejahteran dan keselamatan kerja


1. Penyedia wajib mengasuransikan seluruh tenaga kerja apabila terjadi kecelakaan akan
mendapat santunan dari asuransi Jamsostek;
2. Penyedia berkewajiban mematuhi dan memerintahkan personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja, perawatan korban, dan keluarga;
3. Penyedia harus menyediakan obat – obatan yang tersusun menurut syarat – syarat Palang
Merah Indonesia dan setiap kali habis digunakan harus dilengkapi lagi;
4. Penyedia selain memberi pertolongan kepada pekerja juga selalu memberikan bantuan /
pertolongan kepada pekerja PIHAK KETIGA dan harus menyediakan air minum yang
memenuhi syarat kesehatan.

20. Force Majeure


1. Penyedia tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan oleh keadaan memaksa
(force majeure), yaitu keadaan yang luar biasa terjadi di luar kemampuan dan kesalahan,
seperti gempa bumi, banjir besardan bencana alam lainnya, kebakaran, perang, huru hara,
sabotase, bencana social, dan keadaan darurat lainnya yang terhadap Penyedia tidak
mampu untuk mencegahkannya dan mengambil tindakan – tindakan pecegahannya.
2. Akibat kejadian salah – satu keadaan memaksa seperti angka 20 ayat (1) di atas, maka
Penyedia harus segera memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas) hari
sejak terjadinya keadaan kahar, dengan menyertakan Pernyataan Keadaan Kahar dari
Pejabat yang berwenang dan merundingkannya dengan PPK tentang tindakan
pencegahannya, dan apabila PPK tidak mungkin dihubungi, maka Penyedia harus segera
mengambil tindakan pencegahannya;
3. Biaya untuk pelaksanaannya dan tindakan – tindakan yang dimaksud angka 20 ayat (2)
akan dibayar kembali kepada Penyedia kecuali :
a. Penyedia tidak melaksanakan pengamanan yang seharusnnya dapat dilakukakan;
b. Penyedia lalai untuk segera memberitahukan kepada PPK secara tertulis kejadian yang
dimaksud dalam angka 20 ayat (1) dalam jangka waktu selambat – lambatnya 14
(empat belas) hari kalender sejak kejadian;
4. Bilamana dalam pelaksanaan kegiatan terdapat kenaikan harga sepanjang diumumkan dan
ditetapkan oleh Pemerintah maka dapat diajukan eskalasi sesuai ketentuan yang berlaku,
berdasarkan kemampuan keuangan APBD
21. Penyelesaian Perselisihan dan Domisili
1. Bilamana terjadi sengketa atau perselisihan PPK dan penyedia yang bersifat teknis akan
diselesaikan dengan musyawarah dengan data – data analisis teknis;
67

2. Apabila dengan musyawarah tidak dicapai penyelesaian antara PPK dan penyedia maka
dibentuk Panitia Arbitrase, yang terdiri dari seorang wakil PPK dan seorang wakil penyedia
yang ditunjuk oleh kedua belah pihak dan keputusan – keputusan panitia tersebut mengikat
untuk kedua belah pihak;
3. Apabila terjadi sengketa diluar teknis dan bersifat umum akan diajukan untuk diselesaikan
melalui pengadilan;
4. Apabila terjadi sengketa atau perselisihan yang harus ditempuh melalui pengadilan, maka
kedua belah pihak sepakat memilih domisili di wilayah kantor Panitera Pengadilan Negeri
Slawi di Slawi.
68

Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan Atas Nama Dinas Pekerjaan Umum


Kab. Tegal
Kepala Bidang Pengairan
Untuk dan Atas Nama Penyedia
Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
CV/PT……………..
Pembuat Komitmen

EDY WINARNO, SP ………………………………….


NIP. 19630722 199703 1 003
Direktur
69

BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


A. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum


Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan
atau pembuatan wujud fisik lainnya.
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA
adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi lain Pengguna APBN/APBD.
1.3 Kuasa Pengguna Anggaranyang selanjutnya disebut
KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala
Daerah untuk menggunakan APBD.
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya
disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintahatau pengawas
intern pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP
adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi.
1.7 Penyediaadalah badan usaha atau orang perseorangan
yang menyediakan Pekerjaan Konstruksi.
1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia penanggung jawab
kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah
kerjasama usaha antar penyedia baik penyedia nasional
maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
jelas berdasarkan perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan,
adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan
dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan
oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya
disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK
dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari
kontrak.
1.12 Nilai Kontrakadalah total harga yang tercantum dalam
Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu)
orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat
70

khusus kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan


pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga
penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah diisi
harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang
merupakan bagian dari penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya.
1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara
langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya
suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu
jenis pekerjaan tertentu per satusatuan tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja
yang layak, realistik dan dapat dilaksanakan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang
menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap
pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan
dapat dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orang yang akan ditempatkan
secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah
bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya
Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan
kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan
dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan
yang diterbitkan oleh PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung
sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai
71

dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.


1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik
sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan
pengguna atau penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan,
yang setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada
PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian
dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau
keselamatan umum.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.[kecuali


Hukum
dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa nasional
pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa
Inggris.]
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di
Indonesia.[kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia
atau hukum yang berlaku di negara pemberi
pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan antara
Pemerintah dan negara pemberi pinjaman/hibah)]

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,


Korupsi, para pihak dilarang untuk:
Kolusi dan a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
Nepotisme memberi atau menerima hadiah atau imbalan
(KKN) serta berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya
Penipuan untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain
untuk mengatur hasil pelelangan, sehingga
mengurangi/menghambat/ memperkecil/meniadakan
persaiangan yang sehat dan/atau merugikan pihak
lain; dan/atau;
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak
benar dokumen dan/atau keterangan lain yang
disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak ini .

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan


(termasuk semua anggota Kemitraan/KSOapabila
berbentuk Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika
ada) tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di
atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti


melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan
sanksi-sanksi administratif sebagai berikut:
72

a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh


PPK kepada PA/KPA.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan


sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5. Asal Material/ 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan


Bahan yang terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan
komponen impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan
ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur,


pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir
pekerjaannya dilakukan di Indonesia (produksi dalam
negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa


barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak
berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan
komponen impor harus sesuai dengan besaran TKDN
dalam formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila
diberikan preferensi harga) yang merupakan bagian dari
penawaran penyedia

6. Koresponden 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail


si dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang
tercantum dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis
dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung
kepada wakil sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau
faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam
SSKK.

7. Wakil Sah Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk


Para Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK
atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat
yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan


yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang


bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh
peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
73

pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam


Nilai Kontrak.

10.Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam


dan/atau hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
Subkontrak peleburan (merger),konsolidasi, pemisahan, maupun
akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain


dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.

10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian


pekerjaan dan dilarang mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan


apabila pekerjaan tersebut sejak awal di dalam
Dokumen Pengadaan dan dalam Kontrak diijinkan untuk
disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya


diperbolehkan kepada Penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan


setelah persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap
bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak


diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam SSKK.

11.Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran


ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka
pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-
menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan
secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.

12.Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh


Mandiri terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13.Kemitraan/KS Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota


O yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas
nama Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban
terhadap PPK berdasarkan Kontrak.

14.Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak


penemuan yang berwenang semua penemuan benda/barang yang
mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi
pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan
dikuasai oleh negara .

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15.Jadwal 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal


Pelaksanaan penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau
Pekerjaan pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.

15.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang


ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung
74

sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal


yang ditentukan dalam SSKK.

15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat


menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan
diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat
melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas
penyedia dengan adendum kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

16.Penyerahan 16.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan


Lokasi Kerja lokasi kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
pemeriksaan lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan
penyerahan dituangkan dalam berita acara penyerahan
lokasi kerja.

16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan


hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi
Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan
dalam adendum Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu


dari lokasi kerja maka PPK dapat dianggap telah
menunda pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait
dengan bagian lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini
ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

17.Surat 17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat


Perintah belas) hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.
Mulai Kerja
(SPMK) 17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat
dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

18.Program 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program


Mutu mutu pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk
disetujui oleh PPK.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi


lokasi pekerjaan.

18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program


mutu jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa
Kompensasi.

18.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan


perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan
dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan,
termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan
75

persetujuan PPK.

18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak


mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

19.Rapat 19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan


Persiapan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan
Pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
Kontrak
19.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan
Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.

19.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat


persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling
sedikit berisi :
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
2) organisasi kerja Penyedia;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
5) prosedur instruksi kerja;
6) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil; dan
7) penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi
pekerjaan.

19.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan


dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak yang ditandatangani oleh selutuh peserta rapat.

20.Mobilisasi 20.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan


dalam waktu 15 (lima belas) hari sejak diterbitkan
SPMK.

20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,


yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

20.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara


bertahap sesuai dengan kebutuhan.

21.Pengawasan 21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK


Pelaksanaan jika dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas
Pekerjaan Pekerjaan yang berasal dari personil PPK atau konsultan
pengawas. Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas


Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika
tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat
bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

22.Persetujuan 22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan


Pengawas Hasil Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara
Pekerjaan harus mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
76

22.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih


dahulu adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka
penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi
dan gambar usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut
untuk disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari
ada tidaknya persetujuan Pengawas Pekerjaan, penyedia
bertanggung jawab secara penuh atas rancangan Hasil
Pekerjaan Sementara.

23.Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan
Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

24.Akses ke Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah


Lokasi Kerja PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi
lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

25.Pemeriksaan 25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan


Bersama Kontrak, PPK bersama-sama dengan penyedia
melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan
melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi
lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata
pembayaran.

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul PPK.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita


Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil


dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi
persyaratan Kontrak maka penyedia tetap dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau
Peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera
diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama.

26.Waktu 26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia


Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan
pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal
Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.

26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian


bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi
atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka
penyedia dikenakan denda.

26.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan


oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan
kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi
tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati
oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

26.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26


ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

27.Perpanjangan 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


Waktu pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
77

penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal


Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan
tersebut mengubah Masa Kontrak.

27.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan


harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan
untuk berapa lama, dalam jangka waktu 14 (empat
belas) hari setelah penyedia meminta perpanjangan.
Jika penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini
atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan maka keterlambatan
seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

28.Penundaan Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis


oleh penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap
Pengawas perintah penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.
Pekerjaan
29.Rapat 29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat
Pemantauan menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta
satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat
pemantauan diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaaan atas sisa
pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang
menghadiri rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam
rapat atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis
kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

30.Peringatan 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini


Dini mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau
kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu
pekerjaan, menaikkan Nilai Kontrak atau menunda
penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan penyedia untuk menyampaikan secara
tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi
tersebut di atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal
Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera
mungkin disampaikan oleh penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan


Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi
dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2 Penyelesaian Kontrak

31.Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),


Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.

31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta


kepada PA/KPA untuk menugaskan Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian
teknis khusus dapat dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk
78

membantu tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil


Pekerjaan.

31.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan


penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan,
penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas
perintah PPK.

31.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah


seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.

31.5 Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia


sesuai dengan ketentuan dalam kontrak bukan akibat
Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia maka Penyedia dikenakan denda
keterlambatan.

31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh


lima perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5%
(lima perseratus) merupakan retensi selama masa
pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar
100% (seratus perseratus) dari nilai kontrak dan
penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama


masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada
saat penyerahan pertama pekerjaan.

31.8 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia


mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan akhir pekerjaan.

31.9 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah


penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama
masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

31.10 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak
menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan
Pemeliharaan.

31.11 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur


konstruksi bangunan ditetapkan dalam SSKK.

32.Pengambilali PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam
han jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

33.Pedoman 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK


Pengoperasia tentang pedoman pengoperasiandanperawatan sesuai
n dan dengan SSKK.
Perawatan
33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan, PPK berhak menahan
uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.
79

B.3 Perubahan Kontrak

34.Perubahan 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.


Kontrak
34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui
oleh para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam
kontrak;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat
adanya perubahan pekerjaan; dan/atau
3) perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
dan/atau penyesuaian harga.
34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka
34.2 tidak dapat dilakukan untuk bagian lump sum dari
kontrak gabungan lump sum dan harga satuan.

34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul PPK.

35.Perubahan 35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga


Lingkup Satuan atau Kotrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Pekerjaan Satuan pada bagian harga satuan, apabila terdapat
perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi
pekerjaan/lapangan pada saat pelaksanaan dengan
gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak,
maka:
a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak;
b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi
pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan paling tinggi 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat
harga satuan timpang maka harga satuan timpang
tersebut berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen pengadaan. Untuk
kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga
satuan berdasarkan hasil negosiasi.
d. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK
secara tertulis kepada penyedia kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak awal.
e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.

35.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan


Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum,
tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.

36.Perubahan 36.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga


Jadwal Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
80

Pelaksanaan Satuan pada bagian harga satuan, perubahan jadwal


Pekerjaan dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan
dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak
dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
e. keadaan kahar.]

[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak


Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian
Lump Sum, perubahan jadwal dalam hal terjadi
perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh
PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-
hal sebagai berikut:
a. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
b. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
c. keadaan kahar.]

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang


paling kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak
akibat keadaan kahar.

36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan


atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap
usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti


Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan
perpanjangan waktu pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan


dituangkan dalam adendum kontrak.

B.4 Keadaan Kahar

37.Keadaan 37.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
Kahar dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi.

37.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:


a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
menteri teknis terkait.

37.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat
belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat
yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

37.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal


merugikan disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian
para pihak
81

37.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan
Kahar harus diperpanjang paling kurang sama dengan
jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan
Kahar.

37.6 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan


Kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan
sanksi.

37.7 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan


dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir
dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama
masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan
sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar
sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja
dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus
diatur dalam suatu adendum Kontrak.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

38.Penghentian 38.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan


Kontrak sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

38.2 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan


secara tertulis oleh PPK dengan disertai alasan
penghentian pekerjaan.

38.3 Penghentian kontrak karena kedaankahar dapat bersifat:

a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau


b. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya
pekerjaan.

38.4 Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap


mempertimbangkan efektifitas tahun anggaran.

38.5 Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai


dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai dan diterima PPK.

39.Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau
Kontrak pihak Penyedia.

39.2 PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila


Penyedia tidak memenuhi kewajibannnya sesuai
ketentuan dalam kontrak.

39.3 Penyedia dapat meemutuskan kontrak secara sepihak


apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai
ketentuan dalam kontrak.

39.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14


(empat belas) hari setelah PPK/penyedia menyampaikan
82

pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara


tertulis kepada penyedia/PPK.

40.Pemutusan 40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab


Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat
PPK memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai
berikut:
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi
batas berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untukmenyelesaikan
pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan,
tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua
puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak
tercantum dalam program mutu serta tanpa
persetujuan Pengawas Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh
PPK;
i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Jaminan Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan,
dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan) hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh
instansi yang berwenang.

40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


kesalahan Penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di
atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah));
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila
sebelumnya penyedia diberikan kesempatan untuk
menyelesaiakn pekerjaan);
d. penyedia membayar denda sebesar kerugian yang
diderita PPK sebagaiman yang tercantum dalam
SSKK;
e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan
40.3 PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh
PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan
83

Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang


harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan
kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41.Pemutusan 41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab


Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat
Penyedia memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

41.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar


kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan denda keterlambatan yang harus dibayar
Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan
semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.

42.[Keterlambat 42.1 [Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan


an sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan
Pelaksanaan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang
Pekerjaan kontrak kritis.
dan Kontrak
Kritis 42.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
(Untuk a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% -
Pekerjaan 70% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
Konstruksi terlambat lebih besar 10% dari rencana;
Bangunan)] b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 5% dari rencana.
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5%
dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis


a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan
penanganan Kontrak pada pasal kritis 42.2
penanganan Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat
Pembuktikan (show cause meeting/SCM)
1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi
pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada
Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan
SCM.
2) dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan
penyedia membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM I
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama,
maka dilaksanakan SCM II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam
Berita Acara SCM II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap
kedua, maka diselenggarakan SCM III yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan
84

fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam


periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM III.
5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus
menerbitkan surat perigatan kepada Penyedia
atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan.
b. dalam hal setelah diberikan SCM III dan Penyedia
tidak mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah
ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama atasan
PPK sebelum tahun anggaran berakhir, dengan
ketentuan:
1) PPK dapat memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50
(lima puluh) hari kalender dengan ketentuan:
a) penyedia secara teknis mampu
menyelesaikan sisa pekerjaan paling paling
lama 50 (lima puluh) hari kalender; dan
b) penyedia dikenakan denda keterlambatan
sesuai dengan SSKK apabila pemberian
kesempatan melampaui masa pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak.

2) PPK dapat langsung memutuskan Kontrak


secara sepihak dengan mengesampingkan pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
atau
3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk
melaksanakan pekerjaan. Pihak lain tersebut
selanjutnya dapat menggunakan
bahan/peralatan, Dokumen Kontraktor dan
dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau
atas nama penyedia. Seluruh biaya yang timbul
dalam pelaksanaan pekerjaan pihak lain
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia
berdasarkan kontrak awal

43.Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat


Kontrak penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
akibat pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan
lainnya pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

44.Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan


Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah
pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
penyedia,dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa
kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan
setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

45.Hak dan 45.1 Penyedia memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyedia sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam
kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk
sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
85

ditetapkan dalam kontrak;


e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai
untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan
membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan
penyedia.
45.2 Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak
langsung melakukan kegiatan yang akan menimbulkan
pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan
kegiatan yang merupakan tugas penyedia.
46.Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan
Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya
Kontrak dan yang berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak
Informasi lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar,
kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

47.Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim
Kekayaan dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas
Intelektual Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

48.Penanggunga 48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


n dan Risiko membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian
yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan
dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung
sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta
benda penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan
Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan


tanggal penandatanganan berita acara penyerahan
awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko
penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan olehkesalahan atau kelalaian PPK.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia


tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam angka
48 ini.

48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan


atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan
86

selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa


Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh
penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan
atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.

49.Perlindungan 49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya


Tenaga Kerja sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada
program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan.

49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan


memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan
keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
penyedia beserta Personilnya dianggap telah membaca
dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk


menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk
Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk


melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, penyedia akan melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kejadian.

50.Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah


Lingkungan yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam
maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan
lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.

51.Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK


sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko
tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas
segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat
kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam


penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

52.Tindakan 52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


Penyedia persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
yang tindakan berikut:
Mensyaratka a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
n Persetujuan b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum
PPK atau dalam Lampiran A SSKK;
Pengawas c. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
Pekerjaan d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka
87

22.2 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53.Laporan Hasil 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan


Pekerjaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau
kegiatan yang telah dilaksanakanguna pembayaran
hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan
pekerjaan dilokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian
sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi
rencana dan realisasi pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi
pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa
alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.

53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan


diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan


harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam
periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan


mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan
dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK


membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
di lokasi pekerjaan.

54.Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan


Dokumen dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan
oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan
hak milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan
atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan
semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar
rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu)
buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.
Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan
piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.

55.Kerjasama 55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus


Antara diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh
Penyedia dan PPK.
Sub Penyedia
55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
88

pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

55.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu


kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

56.Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro,
Usaha Kecil Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan
dan Koperasi mensubkontrakkan sebagian pekerjaanya.
Kecil
56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia
terpilih tetap bertanggungjawab penuh atas
keseluruhan pekerjaan tersebut.

56.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian


pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.

56.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan


ketetapan di atas.

56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka


penyedia dikenakan sanksiyang diatur dalam SSKK.

57.Penyedia Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan


Lain lokasi kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan
pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia
yang lain di lokasi kerja.

58.Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan


dan kerja semua pihak di lokasi kerja.
Kesehatan
Kerja
59.Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial
Denda berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji
terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK
mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

60.Jaminan 60.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK sebelum


dilakukan penandatanganan kontrak dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari
80% (delapan puluh perseratus) HPS.

60.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan
serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand
Over/PHO).

60.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan
diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan
uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
kontrak;

60.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus
perseratus) dari besarnya uang muka;

60.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
89

pekerjaan;

60.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak


tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai
dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

60.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus).

60.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa
pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan
baik sesuai dengan ketentuan kontrak;

60.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak


tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

61.Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
PPK oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal;
g. membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan PPK;
dan
h. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA
(apabila ada).

62.Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana


atau kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam
SSKK untuk kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.

63.Peristiwa 63.1 Peristiwa Kompensasidapat diberikan kepada penyedia


Kompensasi dalam hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal
dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan
oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran


tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian
90

pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar


ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan


data penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan
kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

63.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat


diberikan jika berdasarkan data penunjang dapat
dibuktikan terjadi gangguan penyelesaian pekerjaan
akibat peristiwa kompensasi.

63.5 Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan


penyedia telah diberikan perpanjangan waktu
pelaksanaan maka penyedia tidak berhak meminta
ganti rugi.

63.6 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan waktu
Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia
kepada PPK. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan
tersebut mengubah Masa Kontrak.

63.7 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau


perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan
dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

64.Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus
dan/atau sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Peralatan Penawaran.

64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh


dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

64.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia


dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang diusulkan
beserta alasan penggantian.

64.4 PPK dapat menilai dan menyetujui


penempatan/penggantian personil inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

64.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan
dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari
sejak diminta oleh PPK.

64.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu


91

dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk


menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara
atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan
yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

64.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan


pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti
dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

65.Harga 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan


Kontrak pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan,


beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi
yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan
kerja.

65.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang


tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk
kontrak harga satuan atau Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan).]

66.Pembayaran 65.1 Uang muka


a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi
peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi
kepada pemasok bahan/material dan persiapan
teknis lain;
b. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan
dibayar setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang
Muka senilai uang muka yang diterima;
c. Dalam hal PPK menyediakan uang muka maka
Penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK
disertai dengan rencana penggunaan uang muka
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Pajabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum,
perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi
Umum yang memiliki izin untuk menjual produk
jaminan (suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat
harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus).

65.2 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai
laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan,
sistem termin atau pembayaran secara sekaligus,
sesuai ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang
telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau
92

bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan


yang akan diserahterimakan sebagaimana diatur
dalam SSKK;
4) pembayaran harus dipotong angsuran uang
muka, denda (apabila ada), pajak dan uang
retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai subkontrak,
permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan
Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan
diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran dari
penyedia harus sudah mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.

65.3 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada PPK karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia
atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk
setiap hari keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian
kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila
kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat
dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan
sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah
diterima oleh PPK;
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak,
apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan belum berfungsi;
3) pilihan denda pada angka 1) atau 2)
ditetapkan dalam SSKK
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga
dari nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada
saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau
dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan
dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan
oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan
disertai perhitungan dan data-data.

67.Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
93

ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat


diperiksa oleh PPK.

67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada


tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus


dilampirkan.

68.Perhitungan 68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir


Akhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) dan berita acara penyerahan awal telah
ditandatangani oleh kedua belah Pihak.

68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir
yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian
tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran
terakhir selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen
penunjang diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

69.Penangguhan 69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


Pembayaran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau
lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk
penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.

69.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia


tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-
alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut.
Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan


dengan proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan


pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.

70.[Penyesuaian 70.1 [Hargayang tercantum dalam kontrak dapat berubah


Harga (Untuk akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan
Kontrak peraturan yang berlaku.
Harga Satuan
atau Kontrak 70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Gabungan Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua
Lump Sum belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga
dan Harga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.
Satuan)]
70.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak
Tahun Jamak yang berbentuk Kontrak Harga Satuan
atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
yang mengacu pada Dokumen Pengadaan dan/atau
perubahan Dokumen Pengadaan, yang selanjutnya
dituangkan dalam SSKK.

70.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh


kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan dan biaya overhead sebagaimana
tercantum dalam penawaran.
94

70.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan


jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak
awal/adendum kontrak.

70.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan


yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks
penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.

70.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai


akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
adendum kontrak tersebut ditandatangani.

70.8 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan


oleh kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian
harga berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal
awal dengan jadwal realisasi pekerjaan.

70.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus


sebagai berikut:
Hn=Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan
dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan
dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan
besaran komponen keuntungan dan overhead
maka a = 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga
kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahana+b+c+d+....dst adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat
pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan ke-13
setelah penandatanganan kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12
setelah penanda-tanganan kontrak.

70.10 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja


ditetapkan dalam SSKK.

70.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari


penerbitan BPS.

70.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan


BPS, digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh
instansi teknis.

70.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai


berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian
Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen
pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian harga
menggunakan rumusan penyesuaian Harga
Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.

70.14 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK,


apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data;
95

70.15 Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-


lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]

G. PENGAWASAN MUTU

71.Pengawasan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan


dan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Pemeriksaan penyedia.Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan
kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia.

72.Penilaian 72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat


Pekerjaan melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang
Sementara dilakukan oleh penyedia.
oleh PPK
72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu
dan kemajuan fisik pekerjaan.

73.Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan
dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil
Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.

74.Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia


untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum
dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba
menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak
ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut
dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75.Perbaikan 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan


Cacat Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia


berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam
jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam


jangka waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh
PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera
setelah menerima klaim PPK secara tertulis
berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan
tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas tagihan penyedia
yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau
pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak
ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan
sebagai utang penyedia kepada PPK yang telah jatuh
tempo.
96

75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk


setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan
mendaftarhitamkan penyedia.

76.Kegagalan 76.1 Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan


Bangunan pekerjaan maka PPK, pengawas pekerjaan dan/atau
Penyedia bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi
sesuai dengan kesalahan masing-masing.

76.2 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam


SSKK berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia
terhitung sejak tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing
selama umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

76.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan
atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit
atau kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan
bangunan.

76.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia


tidak membatasi kewajiban penanggungan penyedia
dalam angka 70 ini.

76.5 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan


memelihara semua dokumen yang digunakan dan
terkait dengan pelaksanaan ini selama umur konstruksi
yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10
(sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

77.Penyelesaian 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-


Perselisihan sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan
Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini.

77.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para


pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui
musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi atau
pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

78.Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam
kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian


dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-
masing pihak.

78.3 apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa


dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik
97

untuk mengatasi keadaan tersebut.

78.4 Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk


bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-
hak Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang
diperlukan untuk memastikan terpenuhinya tujuan
Kontrak ini.
98

BAB XI. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondens Alamat Para Pihak sebagai berikut:


i
Satuan Kerja PPK:
Nama : EDY WINARNO, SP
Alamat : Jalan Cut Nyak Dhien - Slawi
Telepon : (0283) 6197673
Website :__________
Faksimili : (0283) 6197673
e-mail :__________
__________

Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________
__________
Telepon :__________
__________
Website :__________
__________
Faksimili :__________
__________
e-mail :__________

B. Wakil Sah Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Para Pihak
Untuk PPK :_______________ __ __________

Untuk Penyedia :_______________


Pengawas Pekerjaan ________ sebagai wakil sah PPK (apabila
ada)

C. Jenis Kontrak 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran: Kontrak Harga


Satuan
2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran:
Kontrak Tahun Tunggal
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan : Kontrak
Pengadaan Tunggal
4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan: Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Tunggal

D. Tangga Kontrak mulai berlaku sejak: ________ s.d. ________


l
Berlak
u
Kontra
k
Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :
E. Jadwal 75 ( Tujuh Puluh Lima ) hari kalender
Pelaksanaan
Pekerjaan
F. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama : 6 (enam) bulan
Pemeliharaan

G. Umur Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi : 2 (dua)


Konstruksi tahun sejak tanggal penanda-tanganan Berita Acara
penyerahan akhir.

H. Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan


Pengoperasia perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya : 30 (tiga
99

n dan puluh) hari kalender/bulan/tahun setelah tanggal


Perawatan penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.

I. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh
Tagihan PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 50 (lima
puluh) hari kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh
PPK.

J. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah.


Jaminan

K. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK


Penyedia adalah: - Diatur dalam pasal kontrak -
yang
Mensyaratka
n Persetujuan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan
PPK atau Pengawas Pekerjaan adalah: - Diatur dalam pasal kontrak -
Pengawas
Pekerjaan

L. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan


Dokumen piranti lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini
dengan pembatasan sebagai berikut : __________

M. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :


_________________

N. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari :


Pembiayaan APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2015 Sumber dana
DAU melalui DPA SKPD Dinas Koperasi, UKM dan Pasar Tahun
Anggaran 2015

O. Pembayaran Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka : YA


Uang Muka Uang muka diberikan sebesar 20 % (dua puluh persen) dari
Nilai Kontrak

P. Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara:


Prestasi (Termin).
Pekerjaan
Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut : - Dia atur dalam pasal
kontrak -

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan


tagihan pembayaran prestasi pekerjaan : - Diatur dalam
pasal kontrak -

Q. [Penyesuaian Tidak ada penyesuaian harga karena merupakan


Harga] Kontrak Tahun Tunggal

R. Peristiwa Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai


Kompensasi pemberian peristiwa kompensasi adalah : - Tidak Ada -

S. Denda Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap


hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari [harga
kontrak/harga bagian kontrak yang belum dikerjakan]

T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau


Subkontrak dikenakan sanksi : - Diatur dalam pasal kontrak
100

U. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak


Perselisihan tidak dapat diselesaikan secara damai maka Para Pihak
menetapkan lembaga penyelesaian perselisihan tersebut di
bawah sebagai Pemutus Sengketa:

[Pengadilan Republik Indonesia yang berkompeten/Badan


Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)]

[Jika BANI yang dipilih sebagai Lembaga Pemutus Sengketa


maka cantumkan klausul arbitrase berikut tepat di bawah
pilihan yang dibuat di atas:

“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan


diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan administrasi
dan peraturan-peraturan prosedur arbitrase BANI, yang
keputusannya mengikat kedua belah pihak yang bersengketa
sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak
setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-
masing Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua
arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator
ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”]
101

Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak


Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan

- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut


uraian personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]

- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan


untuk pelaksanaan pekerjaan]
102

BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

SPESIFIKASI TEKNIS

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lokasi Pekerjaan
(Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada gambar)

2. JALAN MASUK DAERAH KERJA


Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan setempat yang berhubungan
dengan jalan raya yang berdekatan dengan pekerjaan.
Penyedia barang/jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang
berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggungjawab terhadap kerusakan
akibat penggunaan jalan tersebut.
Penyedia barang/jasa harus memperbaiki dan memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan
memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan penggangkutannya, sejauh yang
dibutuhkan untuk pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dimaksudkan penyedia barang/jasa untuk dikerjakan dalam hubungannya
dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas
dan harus mendapatkan pesetujuan koordinator pengawas lapangan/pengawas lapangan dan perlu
pengaturan sebaik-baiknya.
Penyedia barang/jasa dapat menggunakan tanah yang sudah dibebaskan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk jalan masuk ke daerah kerja,
apabila penyedia barang/jasa membutuhkan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan.
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen tidak bertanggung
terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang digunakan oleh penyedia jasa selama
pelaksanaan pekerjaan.

3. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar pekerjaan tetap
1) Gambar kontrak
Semua gambar-gambar yang diterima oleh Penyedia jasa pada awal pekerjaan adalah gambar
kontrak dan gambar tersebut harus telah ditanda tangani oleh pengguna jasa.
2) Gambar-gambar pelaksanaan/gambar kerja (countruction drawing)
Penyedia jasa wajib menggunakan gambar-gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan. Gambar-gambar ini dibuat lebih detail untuk
pekerjaan tetap dan untuk pekerjaan seperti pekerjaan beton dapat memperlihatkan
penampang melintang dan memanjang beton.
3) Penyedia jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap dilapangan.
Pekerjaan yang dilaksanakan sebelum ada persetujuan pengguna jasa adalah menjadi resiko
penyedia jasa. Persetujuan pengguna jasa terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan
meringankan tanggung jawab penyedia jasa atas kebenaran gambar tersebut.

b. Gambar-gambar pekerjaan sementara


Semua gambar untuk pekerjaan sementara yang disiapkan oleh Penyedia jasa harus terinci dan
disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen sebelum
program pelaksanaan atau dalam waktu yang telah ditentukan dalam kontrak. Gambar-gambar
harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara seperti kistdam, tanggul sementara, pengalihan
aliran dan sebagainya.

4. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN (as-built drawing)


Selama masa pelaksanaan penyedia jasa harus menyiapkan dan menyimpan satu set gambar yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan.
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen apabila ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan tidak
dilaksanakan, diperbaiki kembali selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai (penyerahan kesatu), penyedia jasa harus menyerahkan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh pengguna jasa.

5. S T A N D A R T
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuanketentuan dari Standart Nasional
Indonesia (SNI).
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada standart Indonesia, maka dapat dipakai standart lain yang
disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan sesuai
dengan spesifikasi ini.
103

Semua bahan dan mutu pekerjaan yang sepenuhnya diperinci disini atau tidak dicakup oleh Standart
Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama.
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen akan menetapkan apakah
semua atau sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai
untuk pekerjaan tersebut dan keputusan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen dalam hal ini pasti dan menentukan.

6. BAHAN DAN PERLENGKAPAN YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA JASA.


a. Bila penyedia jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai dengan
standart, penyedia jasa harus segera memberitahukan kepada pemimpin kegiatan.
b. Pelengkapan Konstruksi
Penyedia jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang diperlukan dalam
pelaksanaan dalam jumlah yang cukup, apabila Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen memandang belum sesuai dengan kontrak maka penyedia
jasa harus segera memenuhi kekurangannya dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan,
lengkap dengan spare part yang cukup dan memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan
sempurna.
c. Bahan Pengganti
Penyedia jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak tersedia di
pasaran maka dapat digunakan bahan penggati dengan mendaptkan ijin tertulis dari Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya pertambahan harga
bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti dan kualitas bahan pengganti sama dengan bahan
yang diganti.

7. PENGUKURAN ULANG
Untuk keperluan perhitungan volume, sebelum pekerjaan dimulai akan diadakan mutual check bersama
antara pengguna jasa dan penyedia jasa.
Volume yang mengikat adalah volume yang dihitung bersama antara Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa. Semua peralatan dan
perlengkapan pengukuran disediakan oleh penyedia jasa.

8. BRAK KERJA
Penyedia jasa perlu membuat brak kerja untuk keperluan penyimpanan barang dan kantor lapangan,
atau dapat menyewa tempat untuk keperluan tersebut.

9. PEKERJAAN PENGERINGAN SELAMA PELAKSANAAN


Gambar metode pelaksanaan pekerjaan pengeringan dibuat oleh penyedia jasa dan dimintakan
persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Pengeringan
air harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan saluran, drainase dan bangunan.
Penyedia jasa harus memasang, memelihara semua pipa dan peralatan lain yang diperlukan untuk
pengeringan air agar lokasi pekerjaan bebas dari air sehingga pekerjaan konstruksi dapat dilakukan
sesuai dengan syarat-syarat.
Penyedia jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir atau kegagalan
pengeringan air atau pekerjaan pengamanan.
Kistdam, semua tanggal atau pengeringan air sementara harus segera dibongkar atau diratakan
sehingga kelihatan baik dan tidak mengganggu kelancaran aliran air setelah pekerjaan perbaikan
bangunan dan saluran selesai. Cara pengeringan air yang dilakukan oleh penyedia jasa harus mendapat
persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan tidak
boleh mengganggu jalan air yang dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada.
Apabila pelaksanaan pekerjaan berada dibawah muka air tanah, air tersebut supaya dipompa dahulu
sebelum dilakukan penggalian.
Pengeringan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara kesatabilan dari dasar dan sisi
miring yang digali sehingga semua pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada keadaan kering.

10. PENGALIHAN SEMENTARA DARI SALURAN IRIGASI YANG ADA


Penyedia jasa tidak diperbolehkan mengganggu saluran irigasi yang ada selama pelaksanaan pekerjaan.
Bila pengalihan sementara dari saluran irigasi yang ada merupakan satu-satunya penyelesaian masalah,
maka penyedia jasa supaya menyerahkan rencana pengalihan sementara untuk mendapatkan
persetujuan pengguna jasa. Setelah rencana itu disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen pelaksanaan pekerjaan pengalihan sementara harus sesuai
dengan rencana yang telah disetujui.

11. FOTO-FOTO
Penyedia jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progres pekerjaan pada lokasi yang ditentukan
oleh pemimpin kegiatan.
Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi yang meperlihatkan keadaan sebelum mulai
pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi dan keadaan dalam penyelesaian. Foto-foto pada tiap lokasi
104

harus diambil dengan arah yang tertentu dan tetap dalam ketiga-tiganya keadaan tersebut diatas
dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut. Ketiga gambar untuk
tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan tanggal pengambilan, negative photo atau file
digital yang bersangkutan harus diserahkan dalam album terpisah atau CD yang mudah dihubungkan
satu sama lain, yang selanjutnya dokumentasi/album-album tersebut harus diserahkan pada Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen pada penyerahan pekerjaan.

12. MUTUAL CHECK


a. Sisitim pelaksanaan pekerjaan ini adalah kontrak harga satuan.
b. Pelaksanaan mutual check.
1) Pelaksanaan mutual check 0% diadakan sebelum penyedia jasa mulai bekerja.
2) Pelaksana untuk pekerjaan mutual check adalah tersdiri dari penyedia jasa bersama-sama
dengan petugas mutual check yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
3) Uraian pekerjaan mutual check yang dilaksanakan penyedia jasa adalah sebagai berikut :
a) Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan.
b) Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (uitsetten) profil memanjang dan
melintang dengan mengikuti standart penggambaran tender drawing.
c) Membuat perhitungan hidrolis, apabila ada perubahan bentuk.
d) Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan tambahan/pengurangan.
e) Semua produk-produk hasil uitsetten (data pengukuran kembali, gambar-gambar, Bill of
Quantity, RAB tambahan biaya/pengurangan biaya) disampaikan kepada Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk selanjutnya
diteliti/diperiksa kebenarannya dan setelah mendapat persetujuan maka penyedia jasa
dapat melaksanakan pekerjaan tersebut.
f) Hasil pengukuran kembali/uitsetten akan didapat perbandingan volume dengan tender
drawing.
g) Gambar-gambar hasil uitsetten adalah sebagai dasar untuk pelaksanaan konstruksi
dilapangan.
h) Semua gambar-gambar hasil mutual check diperbanyak.

13. PEKERJAAN TANAH


a. Pembersihan
1) Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen, harus dibersihkan dari
segala pohon-pohon, semak-semak sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-
bahan itu harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh pemimpin kegiatan.
Umumnya hanya pohon-pohon yang mengganggu bangunan dimaksudkan dalam spesifikasi ini
harus dibuang, dan ditumpuk di tempat-tempat yang ditunjuk pemimpin kegiatan disepanjang
jalan atau batas tanah. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari
tempat-tempat pekerjaan harus dibuang menurut persetujuan pemimpin kegiatan.
2) Penyedia jasa harus membongkar akar-akar, kemudian mengisi lobang dan dipadatkan dan
memindahkan dari tempat semua bahan-bahan yang timbul akibat pembersihan lapangan.
3) Pekerjaan diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan pembangunan dimulai.
4) Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua bahan-bahan yang berguna dan peralatan
dikumpulkan.
5) Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau perorangan yang
diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa harus diperbaiki atau
diganti biaya penyedia jasa.
6) Semua pengeluaran yang timbul akibat dari pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
penyedia jasa.
b. Stripping (Pengupasan)
Sebelum penggalian dari borrow pits dimulai, terlebih dahulu membersihkan dan mengupas
seperlunya daerah untuk timbunan.
Begitu juga pada tanggul, sebelum penimbunan dimulai terlebih dahulu tanggul dibesihkan dan
dikupas setebal 0,15 m atau pembuatan terasiring dengan ukuran 0,50 m x 0,50 m.

14. PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH.


a. Galian pada pondasi bangunan
1) Sebelum mengadakan kegiatan galian pondasi, penyedia jasa diwajibkan memperhitungkan
struktur tanah dan bangunan (bila ada) lokasi yang akan digali.
Metode galian penyedia jasa harus dipertimbangkan terhadap struktur tanah sekitar lokasi dan
alat gali yang digunakan. Dasar dan sisi galian, dimana akan didirikan bangunan harus selesai
dengan rapi menurut duga/tingkat dan dimensi yang tertuang pada gambar bestek. Jika waktu
penggalian material yang digali melampaui garis dan tingkat yang telah ditentukan, galian yang
melampaui batas tadi harus ditimbuni lagi seluruhnya dengan material yang terpilih
105

kemudian ditumbuk atau digilas lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm dengan
dan atas biaya penyedia jasa.
Jika tanah pondasi asli ( natural foundation ) terganggu atau longgar karena pekerjaan-
pekerjaan penggalian penyedia jasa, ia harus dipadatkan dengnan menumbuknya atau
menggilasnya atau jika pemimpin kegiatan menghendakinya ia harus dipindahkan atau diganti
dengan bahan yang terpilih yang seluruhnya harus dipadatkan.
2) Jika pada suatu tempat penggalian bangunan atau penggalian untuk bangunan lainnya yang
dikehendaki dipakai bahan yang tidak cocok, untuk pondasi menurut ketentuan pemimpin
kegiatan, maka pemimpin kegiatan akan memerintahkan secara tertulis untuk memindahkan
barang-barang yang tidak cocok tersebut dan dipadatkan seluruhnya dengan menumbuknya
atau menggilasanya lapis demi lapis yang tebalnya tidak boleh lebih dari 15 cm. Semua biaya
yang diakibatkan adanya perintah pemimpin kegiatan tersebut menjadi beban dan tanggung
jawab penyedia jasa.
3) Penyedia jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan. Cara
menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan pembuangan air harus dengan cara yang
dapat disetujui oleh pemimpin kegiatan.
4) Penyedia jasa harus menjamin adanya peralatan yang stand bay dan cukup dilapangan setiap
waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air.
5) Bila terjadi keruntuhan / kerusakan tanah dan bangunan sekitar lahan galian kecerobohan dan
kekurang telitian metode pelaksanaan maka seluruh resiko menjadi tanggungan penyedia jasa.
b. Tanah-tanah longsor (slide material)
Tanah-tanah yang tidak, dapat bertahan pada lereng-lereng seperti ditunjukkan digambar atau yang
ditunjukkan pemimpin kegiatan dan material-material yang mungkin longsor ke derah galian
disepanjang garis galian, harus dipindahkan oleh penyedia jasa menurut cara yang disetujui, dan
lereng-lereng harus diselesaikan kembali menurut garis dan tingkat yang ditetapkan oleh pemimpin
kegiatan.
Penyedia jasa mungkin diminta pula untuk menggali daerah-daerah yang mungkin akan longsor
diluar batas-batas penggalian yang diperlukan untuk mencegah kerusakan pada pekerjaan atas
biaya penyedia jasa.

c. Bahan hasil galian


1) Diharapkan bahwa semua bahan-bahan dari galian yang dimaksud akan cocok untuk dipakai
dalam pembangunan-pembangunan yang dikehendaki menurut spesifikasi ini. Dimana dapat
dikerjakan semua bahan-bahan harus diletakan dari penggalian ke tempat-tempat terakhir yang
telah direncanakan kecuali jika bahan tersebut menurut perintah pemimpin kegiatan harus
ditempatkan di tempat penampungan sementara dan untuk kemudian harus ditempatkan di
tempat yang telah direncanakan. Sepanjang masih dapat dikerjakan sebagaimana ditempatkan
oleh pemimpin kegiatan, semua bahan-bahan yang telah direncanakan untuk digunakan dalam
pemadatan harus diusahakan agar kadar air cukup dengan cara menyiramnya atau cara-cara
lain yang cocok sebelum dan selama penggalian.
2) Seluruh bahan timbunan disekitar bangunan-bangunan yang berada pada lereng-lereng, dan
garis-garis batas yang telah ditentukan pembayarannya untuk bangunan, dan berada dibawah
permukaan tanah asli dinyatakan sebagai timbunan atau timbunan kembali yang dipadatkan
(compected back fill) dan semua timbunan atau timbunan kembali disekitar bangunan dan
diatas permukaan tanah asli harus dikerjakan sebagai membuat tanggul atau tanggul yang
dipadatkan, kecuali ada ketentuan yang lain pada syarat-syarat khusus.
3) Dimana tanah yang baik dari penggalian yang ditentukan tidak mencukupi untuk pembuatan
tanggul, penimbunan kembali dan pekerjaan lainnya yang diperlukan seperti tertera didalam
gambar atau petunjuk Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen maka tambahan tanah yang baik dapat diambil dari daerah pengambilan yang
direncanakan seperti telah disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
4) Bahan hasil galian yang mengandung tonggak-tonggak, akar-akar dan bahan-bahan lain yang
mengganggu dan bahan galian yang tidak diperlukan untuk penimbunan kembali,
penanggulangan dan bangunan lain yang diperlukan menurut spesifikasi ini harus ditempatkan
ditempat penimbunan (spoil bank) yang berbatasan dengan saluran irigasi dan saluran-saluran
drainage, jalan-jalan air, muara serta pembuangan yang rembes yang terletak pada atau diluar
jalan yang diperlukan untuk ditimbuni, dan daerah-daerah pembuangan lainnya yang
direncanakan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
d. Borrow area (daerah asal bahan)
1) Bila disebutkan atau diperintahkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen bahan timbunan yang diperlukan untuk pekerjaan harus diambilkan dari
borrow area yang disetujui, setelah diuji untuk mengetahui kecocokan bahan (soil properties).
2) Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaannya harus dikupas dari tanaman-tanaman
termasuk akar-akarnya. Apabila diperintahkan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen permukaan tanah harus dikupas sampai kedalaman 0,15
m, untuk sementara tanah kupasan ditimbun dan ditempatkan disekitar borrow area.
106

3) Setelah selesai penggalian, penyedia jasa harus meninggalkan daerah tersebut dalam keadaan
rapi sesuai petunjuk Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen termasuk semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah penggengan air
didaerah tersebut. Apabila borrow area terletak pada sawah atau tegalan, tanah yang dipakai
untuk timbunan tidak boleh melebihi kedalam 0,50 m dan setelah semua penggalian selesai,
daerah tersebut bisa dipakai kembali untuk pertanian, termasuk hal-hal yang menyangkut
pengairan dan drainase dari daerah tersebut.
4) Penyedia jasa harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan
memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut sampai dengan ukuran yang tercantum didalam
gambar.
e. Penggalian saluran dan pembuangannya.
Penggalian saluran harus sesuai dengan dimensi yang ada pada gambar.
1) Tanah galian dari saluran primer, sekunder, saluran pembuang dan saluran jalan harus
ditempatkan di sepanjang tanggul saluran atau jika terdapat kelebihan galian, dan jika tidak
disebutkan, harus diletakkan di tanggul lain yang memerlukan tambahan timbunan.
2) Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat atau ditempat lain
dimana volume galian dan timbunan tidak seimbang di sepanjang saluran, harus diletakan pada
tempat tanggul buangan terpisah, diluar pekerjaan tanah permanent. Tanggul buangan ini harus
dibentuk menurut ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut pemimpin kegiatan dan
harus dibentuk sedemikian rupa sehingga rapid an stabil. Penyedia jasa harus menyiapkan
rencana pekerjaan tanah tersebut bagi setiap bagian pekerjaan dengan detail lokasi dan
program penggalian dari saluran dan membuang tanahnya sebagai timbunan tanggul.
3) Penyedia jasa harus mengajukan usul rencana pelaksanaan pekerjaan tanah tersebut selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal yang dimaksud sebagai pemberitahuan kepada
pemimpin kegiatan
4) Untuk penggalian tanah lunak dapat digunakan alat-alat seperti hydraulic excavator, bulldozers
dengan dihubungkan alat pembelas, scrapers tanpa dihubungkan dengan alat khusus.
5) Sedang untuk galian batu atau tanah keras dapat digunakan alat pembelas khusus yang
dihubungkan bulldozer D8 atau peralatan yang sebanding, atau yang diperlukan sesuai dengan
pelaksanaan.
f. Longsoran di talud
Penyedia jasa harus mencoba untuk menjaga dengan sangat hati-hati dan mengambil tindakan
pencegahan yang diperlukan, untuk mencegah terjadinya longsoran bahan disamping galian dan
tanggul.
Dalam hal terjadinya longsoran penyedia jasa harus memperbaiki semua pekerjaan tanah dan
kerusakan yang bersangkutan dan melaksanakan perubahan yang diperlukan pada pekerjaan yang
dapat disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
g. Kelebihan penggalian dan atau timbunan
Jika selokan atau saluran digali, tanggul atau berm dibentuk diluar ukuran yang disebutkan, harus
membangun kembali sesuai spesifikasi, atau ditentukan lain menurut petunjuk Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
h. Luasnya penggalian
Luasnya penggalian tanah harus diusahakan sekecil mungkin sesuai gambar bestek. Penggalian
dimulai pada muka tanah dengan keharusan mengambil kelebaran yang sesuai menurut petunjuk
pada gambar atau sesuai yang ditentukan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan harus turun kebawah dan akhirnya baru menambah
luasnya. Cara dan metode galian tidak boleh membahayakan bangunan/lahan pekerjaan.
Pembangunan saluran terbuka dan pipa selalu harus dibatasi pada panjang yang telah mendapat
persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen lebih
dahulu secara tertulis. Pekerjaan pada setiap panjang yang sudah disetujui, diselesaikan sampai
disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen sebelum
pekerjaan selanjutnya dimulai.

15. PEKERJAAN TANGGUL


a. Tanggul
1) Tanggul-tanggul untuk saluran primer, sekunder, saluran pembuang, sungai dapat dibentuk
dengan galian tanah dari saluran dan saluran pembuang bila tersedia dan memenuhi syarat
teknis yang ditentukan.
2) Tanggul untuk saluran diatas tanah asli harus dibuat rapat air, dan tidak boleh ada tanda-tanda
rembesan sesudah diisi dengan debiet maksimum.
3) Tanggul tersebut diatas dan tanggul yang dipakai sebagai jalan inspeksi atau jalan masuk harus
dibentuk seperti yang telah diuraikan diatas atau dibuat dengan cara lain yang disetujui
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
4) Bahan timbunan dihampar horizontal dan ketebalan merata (sesudah dipadatkan ) secara
berlapis-lapis dan tiap lapis tidak boleh mempunyai ketebalan jadi lebih dari 0,15 m kecuali
ditentukan lain didalam spesfikasi teknik khusus.
5) Timbunan diatas tanah asli dibelakang bangunan-bangunan baru harus dipadatkan seperti yang
diuraikan diatas bagi tanggul-tanggul yang dipakai untuk jalan inspeksi.
107

6) Penyedia jasa harus merencanakan operasi-operasi pembuatan tanggulnya dengan


mempertimbangkan mungkin perlunya penundaan penimbunan, penyampuran dengan bahan-
bahan kering atau prosedur-prosedur lain atau kombinasi seperti yang diperlukan untuk
memungkinkan memenuhi pengarahan teknis yang ditentukan. Tata cara tersebut harus
mendapat persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen.

b. Penyiapan tanah
1) Tanah hasil penggalian saluran atau saluran pembuang dapat dipakai sebagai bahan timbunan
bila memenuhi syarat teknis yang ditentukan dan harus bersih dari segala kotoran tumbuh-
tumbuhan termasuk akar-akarnya.
2) Sebelum mulai penghamparan lapisan timbunan maka permukaan tanah yang akan ditimbun
harus dikupas (stripping) sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah yang ada
dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m dan kadar air tanah kupasan harus selalu dijaga baik
dengan cara pengeringan alam atau pembasahan dengan alat semprot.
3) Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penempatan dan pemadatan terhenti, permukaan
dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pelaksanaan
pemadatan dilanjutkan.

c. Tambahan untuk penurunan tanah


Penyedia jasa memperhitungkan tamabahan fungsi timbunan tanggul, pengisian guna mengatasi
pemadatan sendiri (consolidation) dan penurunan akibat pemadatan tanah timbunan ( settlemen)
dari tanggul sedemikian rupa sehingga lebar dan ukuran permukaan yang telah selesai pada akhir
masa pemeliharaan harus sesuai dengan tinggi, dan ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau
atas perintah Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
d. Pemadatan
1) Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan lapisan-lapisan horizontal dengan tebal
hamparan tidak lebih dari 15 cm dengan alat penumbuk tangan ( hand stamper/tamping ramer)
beratnya tidak kurang dari 15 kg. serta jarak jatuh bebas (graving fall) untuk melaksanakan
pekerjaan harus 30 cm. Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang diinginkan tercapai.
2) Penggunaan tenaga wanita dan anak-anak dibawah umur 16 tahun tidak diijinkan.

16. B E T O N
I. Bahan
1. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan pada umumnya jenis Portland cement dari perusahaan
dalam negeri dan memenuhi Standart Nasional Indonesia NI-B dan Pasal 3.2. NI-2.
Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh
Pengguna Jasa.
Penyedia jasa harus menyediakan contoh cement yang berada digudang lapangan atau dari
pabrik dan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
bisa memerintahkan untuk diadakan test / pengujian material, bila dari hasil test ditemukan
semen yang tidak memenuhi syarat maka ditolak dan penyedia jasa harus memindahkan
keluar daerah pekerjaan.

1. Bahan batuan dan pasir


Bahan bantuan untuk beton dan adukan harus memenuhi Standart Nasional Indonesia NI-2
serta dari PUBI.
a) Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir
Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut
pemimpin kegiatan, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya.
b) Semua pasir yang akan dipakai untuk beton dengan spesifikasi ini harus pasir alam
dengan mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 sampai 3.
c) Pasir dan kerikil harus bersih dan bebas dari gumpalan tanah bebas tanah kosong
bahan – bahan organic tanah dan lain – lain yang dapat merusak beton.
d) Bahan batuan ( kerikil ) harus memenuhi persyaratan bergradasi dari ukuran nominal
yang dipersyaratkan kelas beton yang dikehendaki.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka bahan bantuan
harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilai Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen adalah yang terbaik. Penyedia jasa harus
mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen contoh dapat diambil atas perintah Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia jasa harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan permintaan
pemimpin kegiatan secara rutin dan dengan frkuensi yang disetujui pemimpin kegiatan serta
mengirimkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen setiap copy laporan test. Apabila test abrasi dibutuhkan oleh pemimpin kegiatan,
108

maka penyedia jasa harus melakukan test sesuai dengan persyaratan untuk
membandingkan dengan data – data hasil test dari beberapa lokasi.
3. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan adukan beton harus dari sumber yang
disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
dan memenuhi Standart Nasional Indonesia PUBI. Serta pada waktu pemakaian air harus
terhindar dari bahan – bahan yang bisa mengotorkan air diantarnya :
a) Mempengaruhi waktu permulaan pengikatan dari semen yang melebihi dari 30 menit,
atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 persen, apabila ditest
sesuai standart yang diminta oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditentukan dalam 28 hari
untuk klas beton tertentu.
c) Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam diatas permukaan semen yang
sedang mengeras.
d) Menunjukkan reaksi alkali pada bahan batuan. Air harus bebas dari hidrokarbon dan
larutan bubuk dari bahan organic. Larutan suspensi bubuk dari bahan organic tidak
boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap juta bagian suspensi dalam berat. Penyedia
jasa harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan
harus menyerahkan catatan – catatan mengenai percobaan tersebut pada pemimpin
kegiatan untuk persetujuaannya sebelum meletakan pekerjaan beton percobaan yang
teratur dari beton dan adukan dalam satu pola dan frekuensi yang disetujui oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan
harus memberi kepada pemimpin kegiatan salinan catatan dari hasil percobaan.
e) Apabila disekitar lokasi sulit / tidak terdapat sumber air yang memenuhi syarat, atas
inisiatip sendiri penyedia jasa harus mendatangkan air dari luar dan menyiapkan
sekurang – kurangnya 3 ( tiga ) tong untuk pengaduk dan tendon air. Peletakan tong
harus dilokasi pekerjaan harus dalam posisi berdiri.

4. Zat tambahan
Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana ditentukan.
Tidak boleh ada campuran bahan – bahan lain dengan beton adukan tanpa persetujuan
pemimpin kegiatan, penyedia jasa boleh memakai zat pelambat / percepatan untuk
keperluan pekerjaan dan cara pemakaiannya harus mendapat persetujuan pemimpin
kegiatan.

5. Tulangan
a) Tulangan baja untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar – gambar.
b) Untuk tiap – tiap pengirim baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan, penyedia
jasa harus menyediakan apabila ada permintaan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen suatu hasil pemeriksaan dari
laboratorium sesuai dengan prosedur, hasil tersebut harus disetujui oleh Pemimpin
kegiatan.
c) Untuk tiap-tiap kiriman tulangan anyaman baja yang dikirim ke tempat pekerjaan
penyedia jasa harus menyerahkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen satu kutipan sertifikat dari pabrik mengenai
catatan – catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan
pemuatan – pemuatan darimana kiriman itu dibuat.
d) Penyedia jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang dilapangan jika
dibutuhkan oleh pemimpin kegiatan. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus
bersih dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang –
batang baja yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan, atau dibengkokkan
lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.

6. Penyimpanan bahan bangunan.


a) Semua cement harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam karung kertas yang ditandai,
utuh dan ditutup sepatutnya atau bungkusan lainnya yang disetujui. Semua semen
harus disimpan dalam gudang tidak terpengaruh oleh cuaca.
b) Lantai dari gudang harus dibuat lebih tinggi diatas permukaan tanah untuk mencegah
pengisapan air. Penyimpanan di tempat terbuka dapat diizinkan pada pekerjaan kecil
dengan persetujuan tertulis dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen, dalam hal mana selalu harus ditempatkan di
atas tempat yang dilingdungi dengan tutup yang tahan air. Masing – masing kiriman
semen harus disimpan terpisah sedemikian, sehingga ada jalan masuk dengan mudah
untuk pemeriksaan dan pengujian.
109

c) Setelah disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat


Komitmen penggunaan semen harus menurut urutan pengiriman.
d) Tiap-tiap jenis bahan batuan, pasir dan kerikil maupun batu – batu harus disimpan
dalam petak yang terpisah atau dihalaman yang tanahnya ditutup dengan lembaran
logam atau tutup lainnya yang keras dan bersih, yang harus bisa kering sendiri dan
dilindungi dari pencampuran dengan tanah atau benda – benda lainnya yang
merusak.
e) Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah dan diganjal untuk mencegah
perubahan bentuknya.

17. Kelas dan Mutu


Kelas Dan Mutu Beton
Kelas dan mutu dari bahan beton harus sesuai dengan Standart Beton Indonesia NI-2-P.B.I. 1971,
menurut table di bawah ini.

 Bk
 Bk Kategori 3.2.6.1.1 Pengawasan Terhadap
S=46 Dari
Mutu KG Kwalitas Kekuatan
KG Bangunan
CM 2 Agregat Tekanan
CM 2 (Tujuan)
Pemeriksaan Tidak ada
BO - - Non Strukturil
dengan mata pengujian
Pemeriksaan Tidak ada
BAYI - - Strukturil
dengan teliti pengujian
Pengujian Tidak ada
K.125 125 200 Strukturil mendetail dengan pengujian
ayakan
Pengujian Pengujian akan
K.175 175 250 Strukturil mendetail dengan diadakan
ayakan
Pengujian Pengujian akan
K.225 225 300 Strukturil mendetail dengan diadakan
ayakan
Pengujian Pengujian akan
>K.225 >225 >300 Strukturil mendetail dengan diadakan
ayakan

k = Kekuatan tekan beton karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah
besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang
dari itu terbatas sampai 5% saja.
b = Kekuatan tekan beton yang didapat dari masing-masing benda uji (kg/cm 2)
bm = Kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2)
Menurut rumus
n
b
Bm = N
N = Jumlah contoh dibuat minimal 20 bh untuk volume beton < 60m3 , sedangkan volume beton
lebih besar dari 60m3 diambil setiap 5 m3 satu benda uji

s = deviasi standar (kg/cm2)

s=
 1
b  1bm  2

N 1
 k =  bm – 1,64 s
Jika tidak ditentukan lain, yang diartikan dengan kekuatan tekan beton karakteristik ialah kekuatan tekan
yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus berisi 15 ( + 0,06 ) cm pada umur 28 hari.

18. Komposisi / Campuran Beton


1. Beton harus dibentuk dari semen portlan, pasir kerikil/batu pecah air seperti yang ditentukan
sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya
sampai pada ketentuan yang baik/tempat.
2. Untuk beton mutu BO campuran yang biasa untuk pekerjaan non strukturil dipakai perbandingan
dari semen portland, terhadap pasir dan agregat kasar tidak boleh kurang dari 1 : 3 : 5. Banyaknya
semen untuk tiap m3 sedikitnya harus 225 kg.
3. Untuk beton mutu B.1 dan K 125, campuran nominal dari semen portland, pasir dan kerikil/batu
pecahan harus digunakan dengan perbandingan volume 1 : 2 : 3 atau 1 : 1 ½ : 2 ½ . Banyaknya
semen untuk tiap m3 beton harus tidak kurang dari 275 kg.
110

4. Untuk mutu K 175 dan mutu-mutu lainnya yang lebih tinggi harus dipakai “Campuran yang
direncanakan“ (designed mix). Campuran yang direncanakan diketemukan dari percobaan-
percobaan campuran untuk memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan. Banyaknya semen
untuk tiap m3 beton paling tidak harus K 325 kg.
5. Tingkat agregat yang kasar untuk kelas II derajat K 125 dan untuk kelas III derajat K 175 beton
berada dalam batas yang ditentukan dalam NI-2-1971 klausul 3.4. dan Penyedia Jasa harus
memperoleh derajat yang patut apabila diminta oleh pemimpin kegiatan dengan mengkombinir
ukuran agregat yang profesional, agar supaya diperoleh derajat yang sepatutnya.
6. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton-beton yang dipakai untuk berbagai pekerjaan
( sesuai kelas mutu ) harus dipakai dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian
juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan. Perbandingan campuran dan faktor
air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan, juga mempunyai
kepadatan yang tepat, kekedapan, awet dan kekuatan yang dikehendaki dengan tidak memakai
semen terlalu banyak.
Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat) tidak boleh melampau 0.55
(dari beratnya) untuk kelas-kelas lainya. Pengujian dari beton akan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan perbandingan-perbandingan campuran harus
diubah jika perlu untuk tujuan atau penghematan yang dikehendaki, kegairahan bekerja, kepadatan,
kekedapan, awet atau kekuatan dan Penyedia Jasa tidak berhak atas penambahan kompensasi
disebabkan perubahan yang demikian.

19. Perlengkapan Mengaduk


Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memunyai ketelitian yang cukup
untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan pembentukan beton.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara pengerjaanya selalu mendapatkan persetujuan Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.

20. Mengaduk
1. Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu
“Batch Mixer” atau “Portable Continous Mixer” selama sedikitnya 1 ½ menit sesudah semua bahan
(kecuali untuk air dalam jumlah yang penuh) ada dalam mixer. Waktu pengadukan ditambah, bila
mesin pengaduk berkapasitas lebih besar dari 1.5 m3. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika
pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan
ketentuan dan warna yang merata/seragam.
Beton harus seragam dalam komposisi dari adukan ke adukan, kecuali bila dimintakan adanya
perubahan dalam komposisi. Dalam pekerjaan mencampur adukan beton, air harus dituangkan
lebih dahulu. Pengadukan yang berlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air
untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki tidak diperkenankan.
2. Penyampuran dengan campuran tangan diperkenankan apabila pada lokasi-lokasi tertentu sebuah
Portable Mixer tak mungkin dipergunakan menurut pandangan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk mempermudah pencampuran ini, Penyedia
Jasa akan membuat beton masif dengan ketebalan tidak kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2
cm2, dibatasi dengan parapet setinggi 10 cm. Semua kondisi hand-mixing adalah sama seperti
3.10.1.

21. Suhu
Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat celcius dan tidak kurang dari 43
derajat celcius. Bila suhu beton yang ditaruh berada antara 27 0 C dan 32 0 C, beton harus diaduk di
tempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton melebihi 32 0 C, sebagai yang ditetapkan
oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Penyedia Jasa harus
mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya mendinginkan agregat, mencampur air dan
mengecor pada waktu malam hari bila perlu, mempertahankan suhu beton, untuk dicor pada suhu di
bawah 32 0 C

22. Cetakan (Bekisting)


1. Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran dari beton yang
diinginkan sebagaimana pada gambar-gambar atau seperti ditetapkan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut model yang dikehendaki harus
digunakan bbila perlu. Cetakan dapat dibuat dari logam, lembaran plywood, papan kayu yang
dipress atau dari papan yang dipress halus, dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk
menghasilkan permukaan yang sempurna seperti terperinci disini.
3. Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian jalan air. Cetakan untuk
permukaan yang demikian dapat dibuat dari kayu ataupun dari logam dan harus di dalam segala
111

hal benar-benar berbentuk dan berukuran yang tetap pada tempat dan bentuknya selama
pembebanan dan berlangsungnya pekerjaan vibrasi pemadatan beton.
Usaha yang sesuai dan efektif harus dilaksanakan pada pembuatan cetakan untuk menguatkan
pinggiran batas dan ujung lainnya dalam arah yang tepat untuk menghindari terbentuknya
pelengkungan-pelengkungan, sisi pinggiran tersebut atau kerusakan-kerusakan permukaan beton
yang telah diselesaikan.
4. Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok
untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus
tersedia. Sebelum beton dicor, semua material untuk untuk mempermudah melepaskan cetakan
harus dipakai hanya setelah disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen.
5. Semua cetakan harus betul-betul teliti dan aman pada kedudukannya sehingga dicegah
pengembangan atau lain gerakan selama penuangan beton. Mereka dapat dicegah selama
pengecoran beton pada pilar-pilar beton (Concrete Piers), kaki-kaki logam (Metal Pedestral) atau
dengan cara-cara lain yang disetujui. Penyangga cetakan (Perancah) harus bersandar pada fondasi
yang baik sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.

23. Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton, pemasangan
instalasi yang harus ditanam, penyekangan dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan
yang berhubungan dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan pada tempat pengecoran beton,
lantai kerja harus bersih dari air yang mengenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan-
permukaan dengan bahan-bahan yang menyerap dengan rata hingga kelembaban (air) dari beton
yang baru dicor tidak akan diserap.
3. Permukaan-permukaan beton yang lebih dahulu dicor pada mana beton baru akan dicor,
permukaan lama telah begitu mengeras sehingga beton baru tidak akan berpadu dengan
sempurna, ditentukan di sini sebagai “Construction Joints” (hubungan konstruksi / pelaksana).
Permukaan Construction Joints harus bersih dan lembab ketika ditutup dengan beton baru atau
adukan.
Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, beton-beton yang mengelupas atau
rusak, bahan-bahan asing yang menutupinya. Permukaan-permukaan Construction Joints harus
dibersihkan dengan cara-cara yang disetujui dan kemudian dicuci seluruhnya dengan
penyemprotan air dengan tekanan udara segera sebelum pengecoran beton baru. pembersihan
dan pencucian harus dilaksanakan pada kesempatan terakhir dari pengecoran beton. Semua
genangan-genangan air harus dibuang dari permukaan Construktion Joints sebelum beton baru
dicor.
4. Semua Construction Joints atau expansion joints seperti ditunjukkan pada gambar harus
dibersihkan seluruhnya dari kelebihan-kelebihan beton atau material dengan menggaruk atau cara
lain yang disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian sehingga beton dengan
komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan tanpa adanya
pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.
6. Beton dicor dilaksanakan pada waktu pemimpin kegiatan serta Pelaksana Penyedia Jasa yang
setaraf ada di tempat kerja. Setelah permukaan disiapkan baik-baik, permukaan-permukaan
Construction Joints dimana beton baru akan dicorkan harus dilapisi dengan penutup yang terbuat
dari adukan semen (air semen) atau ditutup dengan lapisan sprei/mortel harus mempunyai
perbandingan semen dan pasir seperti campuran beton yang bersangkutan kecuali ditentukan lain,
demikian juga konsistensinya.
Adukan harus dihamparkan merata dan harus rata juga pada permukaan yang tidak beraturan.
Beton harus segera dicor saat adukan yang masih baru (fresh). Dalam pengecoran beton pada
Construction Joints yang telah dibentuk, penjagaan khusus harus dijalankan untuk menjamin agar
beton yang baru menjadi rapat betul dengan permukaan joints (sambungan) dengan pembobokan
memakai alat-alat yang cocok.
7. Pencampuran / penumbukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang sudah mengeras
dalam hal mana pengecoran yang tepat untuk dituang / dicor harus diusahakan agar
pengangkutannya ke tempat posisi terakhir sependek mungkin. Sehingga pada waktu pengecoran
tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya.
8. Kecuali ada penyetopan / pemotongan oleh hubungan (joints), semua penuangan beton harus
selalu kira-kira berlapis-lapis horizontal dan umumnya tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Pemimpin
kegiatan. Mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal
lapisan-lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi-spesifikasi ini.
Semua pertemuan / sambungan dan hubungan konstruksi dengan permukaan beton, harus dibuat
menerus dan rata atau tegak jika tidak ditentukan di dalam kontrak, jumlah dan lokasi dari
hubungan konstruksi harus dimintakan persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
112

9. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian sehingga spesi /
mortel terpisah dari agregat kasar.
10. Ember-ember beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat pada slump yang rendah
dan memenuhi syarat-syarat campuran pada mana mekanisme pembuangan harus dibuat dengan
kapasitas sedikitnya 0,035 m3 sekali tuang. Ember beton harus mudah untuk diangkat / diletakkan
dengan alat-alat lainnya dimana diperlukan, terutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.
11. Keadaan construction joints harus mendekati horizontal jika tidak ada ketentuan lain dari yang
ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
12. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan tertentu, sehingga ia bebas dari
kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan-permukaan dari cetakan dan
material yang diletakkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala, alat penggetar
(vibrator) harus mengenai bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah.

24. Waktu
1. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus dikerjakan dengan hati-hati untuk
menghindarkan kerusakan pada beton.
2. Umumnya diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan dibuka untuk dinding-dinding
yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya; tujuh hari untuk dinding-dinding
pemikul dan saluran serta 14 hari untuk dek-dek jembatan.

25. Perawatan
1. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan disini. Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen berhak menentukan cara
perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagian pekerjaan.
2. Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera sesudah beton cukup keras
untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau
dengan pipa-pipa berlubang-lubang, penyiram mekanis atau cara-cara yang disetujui yang akan
menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus
memenuhi maksud-maksud spesifikasi-spesifikasi air untuk campuran beton.

26. Perlindungan (Protection)


Penyedia Jasa melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum penerimaan terakhir
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Permukaan beton yang
terbuka kecuali permukaan-permukaan yang tertutup oleh white pigmentod sealing compound, harus
dilindungi terhadap sinar-sinar matahari yang langsung paling sedikit 3 hari sesudah pengecoran.
Perlindungan semacam itu harus dibuat effective dan dapat dilaksanakan sesudah pengecoran beton
tanpa cetakan atau sesudah pembukaan cetakan-cetakan.

27. Penyelesaian-Penyelesaian Dan Penyempurnaan.


1. Penyempurnaan-penyempurnaan beton harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli dan disaksikan
oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Permukaan
beton akan diuji/dites oleh pemimpin kegiatan dimana perlu untuk menentukan apakah ketidak
teraturan digolongkan sebagai sekonyong-konyong (abrupt) atau lambat laun (gradual).
Offiset yang disebabkan oleh pemindahan atau penempatan cetakan yang salah yang membentuk
garis-garis, yang disebabkan mata kayu lepas pada cetakan atau kerusakan lain dari kayu, akan
dianggap sebagai ketidakteraturan yang sekonyong-konyong (abrupt) dan akan diuji dengan
menggunakan pengukuran langsung.
Semua ketidak teraturan lainnya dapat dianggap sebagai ketidak teraturan yang gradual dan akan
diperiksa dengan mempergunakan template, terdiri dari alat dengan pinggiran yang lurus atau
melengkung untuk permukaan yang melengkung.
Panjang template tersebut harus 1,5 m untuk pengujian permukaan hasil cetakan dan 3 m untuk
permukaan yang tidak pakai cetakan. Sebelum menerima pekerjaannya, Penyedia Jasa harus
membersihkan semua permukaan yang terbuka dari kerak-kerak dan karat yang tidak nampak
kecuali bila ditentukan secara lain.
2. Permukaan dalam yang tidak bercetakan harus dibuat miring untuk drainase seperti ditunjukkan
pada gambar-gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Bila tidak ditemukan secara lain tingkat-tingkat penyelesaian
untuk permukaan yang tidak bercetakan adalah sebagai berikut :
a. Permukaan yang tidak bercetakan yang akan ditutup dengan urugan (backfill) atau dengan
beton harus diselesaikan dengan meratakannya secara memuaskan dan penambahan untuk
menghasilkan permukaan yang sama.
b. Penyelesaian dengan sendok baja yang keras (hard steel trowel) harus dipakai terhadap
permukaan yang tidak bercetakan yang terbuka atau mudah terkena air yang mengalir, kecuali
permukaan dek jembatan yang akan menjadi jalan lalu lintas orang-orang berjalan kaki atau
kendaraan harus diselesaikan dengan memakai tangan atau perlengkapan yang digerakkan
dengan mesin. Peralatan dan troweling harus dimulai segera sesudah permukaan yang
113

diratakan telah cukup keras menghasilkan permukaan yang bebas dari bekas-bekas plesteran
dan harus sama dalam susunannya. Ketidakrataan lebih dari 6 mm untuk ketidakrataan yang
gradul dan bekas-bekas pahatan atau ketidakrataan yang sekonyong-konyong.

28. Perbaikan Permukaan Beton


1. Bila sesudah pembukaan cetakan ada beton yang tidak menurut gambar atau ternyata ada
permukaan yang rusak atau keluar dari garis sesuai dengan spesifikasi ini, harus dibuang dan
diganti oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri kecuali bila Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen memberikan izinnya untuk menambal tempat yang rusak,
dalam hal mana penambahan harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam pasal-pasal
berikut.
2. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil,
kerusakan karena cetakan, lubang-lubang karena keropos, lubang-lubang baut, ketidakrataan oleh
pengaruh sambungan-sambungan cetakan dan bergeraknya cetakan. Ketidakrataan dan bengkok
harus dibuang dengan pemahat atau dengan alat lain dan seterusnya digosok dengan batu
gurinda. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24 jam sebelum dicor, dan
seterusnya disempurnakan.
3. Jika menurut pendapat Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen hal-hal yang tidak sempurna pada bagian bangunan-bangunan yang akan terlihat
sedemikian, sehingga dengan penambahan saja tidak akan menghasilkan sebuah dinding yang
tidak memuaskan kelihatannya, Penyedia Jasa diwajibkan untuk menutupi saluran dinding (dengan
spesi plester) demikian juga dinding yang berbatasan (yang bersangkutan), sesuai dengan instruksi
dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Cacat lubang-lubang baut angker dan tempat cukilan dari sarang kerikil yang akan diperbaiki, harus
diisi dengan spesi / mortel tambalan yang kering yang disusun dari satu bagian semen portland
dengan dua bagian pasir beton bersama dengan bahan pengisi yang susut, yang disetujui oleh
pemimpin kegiatan, dalam jumlah yang diperinci oleh pabrik dan dengan air yang cukup sehingga
sesudah bahan-bahan spesi dicampur akan melekat satu sama lain dan apabila diremas-remas
menjadi bola dan ditekan dengan tangan tidak akan mengeluarkan air. Spesi penambal harus
dikerjakan dengan lapisan-lapisan yang tipis dan selalu dipadatkan dengan alat yang cocok.
Ketelitian diharapkan pada pengisian baut-baut angker dan lubang-lubang pipa hingga seluruhnya
dapat diisi penuh dengan spesi yang padat.

29. Mengawasi dan Mencampur Bahan


1. Penyedia Jasa harus membuat secara akurat perbandingan dari beton berdasar ukuran volume.
2. Air harus ditambah pada bahan batuan, pasir dan semen di dalam mesin pengaduk mekanis,
banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan
penuh.
Alat pengukur air harus dapat menunjukkan secara akurat volume yang diminta dan harus didesign
sedemikian rupa sehingga supply air akan secara otomatis berhenti kalau jumlah air yang
dikehendaki sudah disalurkan ke dalam alat pencampur beton. Dan kemudian bahan-bahan beton
harus benar-benar tercampur.
3. Beton pencampur hanya boleh digunakan dengan mendapat persetujuan pemimpin kegiatan lebih
dahulu. Apabila pencampuran beton kelas pemimpin kegiatan diijinkan dilakukan dengan tangan,
maka semen, bahan batuan dan pasir harus dicampur di atas lantai kayu yang rapat.
4. Bahan-bahan harus dibalikkan paling sedikit dua kali dalam keadaan yang kering, dan paling sedikit
tiga kali sesudah air telah dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan
yang sama.
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-bahan untuk
memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen sebelum alat
pencampur diletakkan.

30. Mengangkat, Menempatkan dan Memadatkan Beton.


1. Beton harus dibawa sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, ia masih mempunyai
mutu yang ditentukan dan kekentalan yang dibenarkan, tak ada terjadi penambahan atau
pengurangan apapun sejak ia meninggalkan tempat adukan.
2. Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen, atau pengaturan yang diusulkannya, sebelum pekerjaan
pembetonan dimulai.
3. Beton tidak diijinkan untuk dijatuhkan atau digelincirkan secara tak terkendali dari ketinggian lebih
dari 1,5 m tanpa harus diaduk lagi. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke
tempat sambungan cor yang disediakan sebelum permulaan pembetonan.
4. Penyedia Jasa harus memperhatikan pemadatan dari beton sebagai pekerjaan yang besar yang
penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan terbesar. Pemadatan
harus dibantu dengan mengakibatkan bergeraknya tulangan atau acuan. Jumlah dan jenis alat
getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
114

31. Sambungan Men “Cor” Beton


1. Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan cor harus diserahkan kepada
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan
persetujuan pekerjaan langsung.
2. Tempat sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan dan
suhu sangat dapat diperkecil. Dimana pekerjaan beton memanjang atau meluas dan jika menurut
pendapat pemimpin kegiatan mungkin dilaksanakan, maka Penyedia Jasa harus mengatur rencana
pelaksanaan sedemikian rupa, sehingga beton sudah mempunyai umur 4 minggu sebelum beton
baru diletakan terhadapnya.
3. Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan acuran yang
kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan pada tempat
gaya lintang yang terkecil. Itu harus disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Sebelum beton yang baru dicor disamping beton beton
sudah mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan-batuan di atas serta seluruh
penampangnya dan meninggalkan permukaan kasar tak teratur serta bebas dari buih semen.
4. Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada saat hari Pelaksanaan harus tidak lebin dari 1,5 m
dan ukuran mendatang harus tidak lebih dari 7 m tanpa mendapat persetujuan lebih dahulu dari
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.

32. Tulangan Baja


a. Daftar Bengkokan
1. Penyedia Jasa harus menentukan sendiri dari penjelasan yang diberikan dalam gambar-gambar
dan spesifikasi, kebutuhan-kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam
pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh pemimpin kegiatan kepada Penyedia
Jasa ketelitiannya harus dicek sendiri oleh Penyedia Jasa.
2. Tulangan baja harus dipotong dari batang-batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh tukang yang
berpengalaman.
Batangan-batangan dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus dibengkokkan di mesin
pembengkokkan yang direncanakan untuk itu harus disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan
Pasal 8 Standar Nasional Indonesia NI-2 kecuali jika ditentukan atau diperintahkan lain oleh
Pemimpin Kegiatan.

b. Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada tempat
kedudukan yang ditujukan dalam gambar-gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan
tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Pengelasan tempel harus ada persetujuan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen lebih dahulu untuk
diijinkan memasang dengan tepat. Pada pengelasan lainnya, pengokoh, ganjal dan tali pengikat
harus atas persetujuan Pemimpin Kegiatan. Ganjal harus dibuat dari beton yang dicor. Ganjal dari
besi, jepit dan kawat pengikat harus berkwalitas sama dengan bahan tulangan beton dan tebal
selimut harus dibuat sesuai dengan spesifikasi.

33. Pasangan Batu


Bagian I. Bahan-bahan

a. Batu Kali/Batu Gunung


Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar-gambar seperti pasangan batu
kali atau batu gunung haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan homogen menurut
persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan
bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya. Batu
tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Bata
1. Semua bata harus baru dan bermutu paling baik. Bata-bata itu harus keras, utuh dan dibakar
dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-sudutnya atau yang ditentukan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Contoh dari bata harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan. Tiap-tiap kiriman yang
diantar ke tempat kerja, harus sama mutunya dengan contoh yang sudah disetujui oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Bata-bata yang
diantar ke tempat kerja harus dibongkar dari kendaraan dengan tangan dan dijaga supaya
bata-bata tidak menjadi patah.

c. Adukan (campuran)
115

1. Adukan untuk pasangan batu kali terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti
disebutkan dalam spesifikasi atau gambar untuk masing-masing pekerjaan.
2. Jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai untuk pasir bata menurut perbandingan isi
harus terdiri semen PC : pasir 1 : 4 untuk pekerjaan biasa, dan semen PC : pasir 1 : 3 untuk
pasangan kedap air atau lainnya yang diperintahkan Pemimpin Kegiatan.
3. Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton pada pasal 3.2. Pasir
haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik.
4. Semen merah haruslah memenuhi persyaratan dari standar Indonesia NI-20. Ini semua harus
langsung dipasang dengan baik untuk persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Air yang dipakai untuk membuat adukan harus memenuhi Pasal 3.3. hanya air yang baik yang
dapat dipakai untuk menghasilkan seperti apa yang ditentukan.
6. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari
setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat dan disetujui oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.
7. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan tidak dipakai
selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali dari adukan tidak diperkenankan.

d. Saringan Pasir
Pasir untuk saringan pada umumnya harus sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia
untuk bahan halus, tetapi harus merupakan pasir kasar dan mudah dilalui air menurut persetujuan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen.

e. Penyimpanan Bahan-Bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti yang disyaratkan pada pasal 3.8. Kapur dan
semen merah harus disimpan di dalam kotak, di atas beton atau lembaran logam atau lantai kayu
untuk mencegah tergenang dari air, dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup yang
tahan air lainnya.

f. Penyelesaian Sambungan
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan halus dengan adukan
semen PC : Pasir 1 : 3, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya
dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata
dengan adukan.

34. Pasangan Batu Kali


a. Ukuran Batu
1. Pasangan batu harus dari batu yang dipecahkan dengan palu besar yang berukuran
sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup.
2. Setiap batu harus berukuran antara Ø 10 cm dan Ø 20 cm atau dengan berat 6 kg dan 15 kg,
akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Pemimpin Kegiatan ukuran
maksimum harus memperhatikan tebal dinding, harus pula memperhatikan batasan seperti
tercantum diatas.

b. Alas dan Sambungan


1. Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipakai dan harus
diletakan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok.
Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada
waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh
ada batu yang berhimpit satu sama lain.
2. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu baru selesai dipasang.

c. Pasangan Batu pada Permukaan.


1. Pasangan batu pada permukaan yang kelihatan harus menyatukan batu belah yang dipasang
dengan sedikit satu bata pengikat untuk tiap-tiap meter persegi. Pekerjaan ini harus naik
secara bersama-sama dengan pasangan bagian dalam agar supaya batu pengikat dapat
dipasang dengan sebaik-baiknya.
2. Batu-batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya adukan tidak kurang
dari pada rata-rata 10 mm. Semua pekerjaan batu pada permukaan yang kelihatan harus
disisir.

d. Pipa Peresapan
Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan
suling-suling. Suling-suling apabila saluran terletak dalam galian (untuk saluran dalam timbunan
suling-suling tak perlu dipasang). Suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm
dan paling tidak satu buah untuk setiap 2m2 permukaan. Setiap ujung pemasukan dari suling-suling
116

harus dilengkapi dengan saringan . saringan ini bisa terbuat dari kerikil dan pasir serta pada bagian
terluar ditutup dengan ijuk.

e. Sambungan Gerak Sederhana


Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar sambungan gerak sederhana harus
dibuat/dipasang pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk tahan air. Umumnya
sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana terdapat suatu penyambungan dengan
bangunan lama yang akan mempunyai tingkat penurunan (settlement) yang berbeda. Sambungan
gerak sederhana harus dibentuk dengan memasang susunan batu yang terdiri dari batu bergradasi
sebagai filter di belakang pasangan batu pada bagian sambungan, setinggi sambungan tadi. Filter
ini harus terdiri dari batu dan kerikil terpilih, dan baik untuk menahan hilangnya/hanyutnya bahan
filter dan harus di bagian luas diberi lapisan penutup ijuk setebal 30 mm atau geotexil membrane
yang diijinkan.

f. Perlindungan Perawatan
Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam melindungi
dan merawat pekerjaan yang telah selesai. Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan-persyaratan
yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup lama sehingga
mengakibatkan adukan larut. Adukan yang dipasang akan larut karena hujan harus dibuang dan
diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerjaan tidak boleh berdiri di atas
pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.

g. Urugan Kembali dan Urugan di Belakang Pasangan Batu.


Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak kelihatan, pasangan batunya
harus dilapisi kasar dengan adukan, semen : pasir 1 : 4 setebal 20 mm. Urugan tidak boleh
dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui
air.

35. Plesteran
Bila diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari pasangan bata/batu kali
diplester dengan adukan PC : pasir 1 : 3. Campuran untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi
persyaratan untuk bahan dan untuk campuran pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah
ketebalan 1 cm dan dihaluskan dengan air semen. Apabila tidak diperintahkan lain, pasangan harus
diplester pada bagian atas dari dinding, bagian tepi pasangan pada sorongan/pipa saluran, dan selebar
0.10 m di bawah tepi atas dinding dan pasangan sorongan/pipa saluran.

36. Pekerjaan Siaran


Sebelum pekerjaan siaran dimulai, semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum
ditutup dengan adukan. Permukaan harus dibersihkan dengan memakai kawat dibasahi. Adukan untuk
siaran harus campuran 1 PC : 3 pasir ( 1 : 3 ) kecuali ditentukan lain.
Pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
a. Siaran Tenggelam ( masuk ke dalam + 1 cm )
b. Siaran Rata ( rata dengan muka batu )
c. Siaran Timbul ( timbul tebal 1 cm lebar 2 cm, kecuali ditentukan lain sama pekerjaan siaran harus
siaran timbul.

37. Bronjong dan Matras


Dimana ditunjukan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus membuat bronjong kawat dan
menempatkannya dalam keadaan seperti diuraikan di bawah ini, termasuk penyiapan permukaan
tanahnya. Batu-batu untuk bronjong harus seperti yang ditentukan dalam Pasal 1.10 dengan ukuran
tidak kurang dari 15 cm dan tidak lebih dari 25 cm. Batu yang dipakai dipilih berbentuk bulat.
Bronjong kotak dan bersusun harus mempunyai batas pemisah bagian dalam dengan bahan kawat dan
bentuk anyaman yang sama. Batas pemisah ditempatkan sedemikian membentuk matras berukuran 2 m
x 0.60 m. Hubungan antara bronjong atau matras harus terikat erat dengan kawat pada ujung-ujungnya
sehingga menjadi satu kesatuan. Bronjong untuk penahan tanah harus ditempat kan di bagian yang
bersinggungan dengan tanah diberi lapisan filter kerikil, geotextile atau lapisan ijuk. Pengerjaan bronjong
harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia PBUI-1982. Apabila bronjong ditempatkan pada lapisan
saringan maka harus dikerjakan dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan kawatnya. Bronjong harus
diikat kawat dengan erat-erat pada bronjong berdampingan sepanjang tepinya. Ukuran dari bronjong
seperti ditunjukan di dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi/Pengawas, dengan anyaman bentuk
segi enam beraturan yang jarak sisi-sisinya 13-15 cm, serta sisi anyaman yang dililit harus terdiri dari tiga
lilitan. Kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen maka ukuran kawat yang digunakan adalah berdiameter 4 mm.
117

38. Pekerjaan Plesteran


Apabila di permukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada maupun yang baru harus di
plester dengan adukan 1 Pc : 3 Psr. Adukan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan
untuk bahan dan campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 2 cm.
Apabila tidak diperintahkan lain, pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung
saluran pasangan, dan untuk 0.10 m di bawah tepi atas dinding atau sesuai dengan yang tertera pada
gambar. Tempat kedudukan pintu Romijn, temboknya harus diplester licin penuh dari bagian atas
lengkung (plesteran sudut) selebar 8-10 cm untuk bangunan kecil dan 15 cm untuk bangunan yang
besar, sedang pada samping kusen pintu-pintu sorong, diplester tegak selebar 20 cm. Plesteran juga
dilakukan pada alur skot balk. Sebelum pekerjaan pleseran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat
kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapi dan halus. Setelah pekerjaan plesteran
cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.

39. Pekerjaan Metal/baja Konstruksi


a. Bagian I. Bahan-bahan dan Mutu
Material
1. Baja konstruksi (plat dan profil) harus baik, baru dari pabrik yang resmi dan setaraf dengan S.t.
(DIN 17100-1966).
2. Tangki dan ulir untuk gate/pintu harus setaraf dengan S.t. 60 (DIN 17100-1966).
3. Besi tuang harus bebas cacat/retak : perbaikan retak-retak dengan las atau lainya tidak
diperkenankan.
4. Baut, keliling dan washers harus dari pabrik resmi dan harus setaraf U.st. 36-1 (DIN 1711-
1968). Baut dan keling yang tersentuh air harus digalvanisir.
5. Las harus dikerjakan dengan halus, rapi, penuh dan bersih, kelehatan jelek atau las yang tidak
sempurna dan sebagainya akan ditolak.
6. Kawat las yang dipakai adalah “Unimatic” 6000 (AC-DC) dengan kekuatan tarik 4.760 kg/cm 2
atau type yang sama.
7. Pipa besi untuk sandaran harus ukuran standar pipa dengan “Heavy duty galvanized coating”.

b. Spesifikasi untuk Bangunan Pintu dan Pintu Sorong


1. Bangunan Pintu
a. Pintu harus dibuat dengan konstruksi las yang sempurna. Daun pintu untuk bagian (sisi)
hulu harus dipotong tepat ukuran.. palang sisi dan horizontal harus diklem kuat pada
permukaan plat sedemikian hingga pada waktu selesai mengelas jarak antara plat dan
batang tidak lebih dari 1 mm.
Bagian batang/palang yang dilas pada daun pintu, las harus menerus di dua sisi sedemikan
hingga tidak ada air yang bocor diantara bagian-bagian tersebut.
b. Pintu harus diserahkan komplit dengan segala kelengkapannya, plat dinding, rangka,
ambang, tangki ulur geardan material lain yang dibutuhkan. Semua bagian daripada pintu
harus cocok dengan gambar kontrak.
c. Setelah pemasangan rangka, semua harus ditambah kuat pada bangunan dengan baut
berjangkar, dan semua rongga yang ada diantara rangka dan bangunan harus diisi mortar
Semen PC : Pasir 1:3 sampai Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen menganggap cukup.
d. Sumua pembuatan konstruksi harus sedemikian sehingga pintu bebas dari puntira, bengkok
dan defomasi lain menurut anggapan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
e. Pemakaian karet atau bahan lain untuk seals guna perapat pada pintu-pintu harus sesuai
dengan yang diijinkan yang mempunyai effectivitas keawetan sesuai cuaca Indonesia dan
teredam dalam air secara kontinu, dan keterbukaan pada sinar matahari dimungkinkan
pemakaian bahan karet sintesis atau plastik yang memenuhi persyaratan. Bahan perapat di
atas sedemikian sehingga mudah dipasang atau diganti, dan baut-baut dipakai harus tahan
terhadap korosi.
f. Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai standar Industri untuk memudahkan
perakitan, pemasangan dan pemindahan. Semua dimensi yang ada digambar adalah
minimum. Dalam pembuatan harus dilebihi (ukurannya) secukupnya sedemikian hingga
tidak ada dimensi yang kurang.

2. Pintu Sorong
a. Pintu sorong dapat dioperasikan dan harus diserahkan dengan tangkai, dan kunci, gear,
serta kopling. Tarikan yang dibutuhkan tidak boleh keras dari 10 kg untuk membuka atau
menutulp pintu dan las roda setang harus pada elevasi 0,90 m di atas bangunan atau
platform dimana operator akan berdiri.
b. Tangkai ulir dan gear harus dibuat presisi sangat tepat.
Gear harus dari besi tulang atau selubung/rangka las dilengkapi tutup untuk pemberian
pelumas dari gear.
118

c. Pintu sorong harus seluruh shop-assmembled (rakitan pabrik) ukuran plat dan profil pintu
harus sesuai dengan gambar.

40. Spesifikasi Teknik Umum


a. Gambar Kerja dan Perhitungan
1. Penyedia Jasa harus menyerahkan dengan penawarannya detail spesifikasi dari semua
peralatan-peralatan yang harus dipasang pada penerimaan (acceptence) dari penawaran,
spesifikasi yang diserahkan harus dimasukan dalam dokumen kontrak.
2. Penyedia Jasa juga harus menyiapkan detail gambar kerja 2 set untuk semua bagian pekerjaan
dalam bentuk yang dikehendaki Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen untuk setiap bagian pekerjaan tersebut.
3. Penyedia Jasa juga harus membuat perhitungan-perhitungan untuk semua bangunan,
hubungan sambungan-sambungan jas jangkar, baut dan sebagainya, meskipun terlihat dalam
gambar. Perhitungan tersebut harus dibuat sesuai standar-standar yang akan diberikan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia Jasa
harus menyerahkan perhitungan tersebut 4 minggu setelah dimulainya pekerjaan, sebanyak 2
set untuk disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen.
4. Dalam penyerahan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan dalam waktu 4 minggu semua
gambar kerja, perhitungan-perhitungan dan sebagainya dalam 4 set komplit dengan semua
perubahan, tambahan yang telah dikerjakan dalam pemasangan dan pembuatannya.

b. Persetujuan gambar dan perhitungan


1. Tidak ada pemeriksaan atau pertimbangan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dari usul, gambar-gambar, atau dokumen-dokumen yang
diserahkan oleh Penyedia Jasa untuk memperoleh persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen juga tidak ada pertentangan bagi persetujuan
yang diberikan olehnya, dengan atau tanpa perubahan yang akan dikenakan sesuai ketentuan-
ketentuan dokumen-dokumen kontrak.
2. Jika setiap saat setelah persetujuan diberikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen ditemukan bahwa ada gambar-gambar dan dokumen-
dokumen kontrak, perubahan-perubahan dan tambahan-tambahan sesuai dengan perhitungan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen harus dibuat oleh
Penyedia Jasa dan pekerjaan harus dilaksanakan sesuai, tanpa menurut tambahan biaya
menurut perhitungan Penyedia Jasa.

c. Penyiapan bahan-bahan
1. Semua kegiatan sedapat mungkin dilakukan di dalam/sekitar wilayah (proyek).
2. Mutu dan penyelesaian harus sesuai dengan kenyataan praktek dalam pekerjaan konstruksi
baja modern. Bahan pada pekerjaan besi harus dijaga bersih dan terlindung dari pengaruh
cuaca sejauh memungkinkan dalam praktek. Lubang baut harus betul-betul bulat. Ukuran dari
lubang baut tidak lebih dari 2 mm lebih besar dari diameter nominal (ditetapkan) dari baut dan
harus menciptakan putaran yang pas dengan baut. Jika mungkin, mesin dengan “a fixed driling
line” harus digunakan. Lubang-lubang pada dasar plat untuk baut lebih besar 0,25 mm. Gerigi-
gerigi pada permukaan luar harus dihilangkan.
3. Panjang uliran baut harus sedemikian sehingga seluruh diameter tangkai berada dalam daerah
geser (shearzone). Baut harus menonjol paling tidak satu panjang uliran dengan minimum 3
mm dan maksimum 10 mm setelah penggeseran dari mur. Dibawah mur pada baut jangkar
dan di bawah semua kepala baut dan mur, harus dilengkapi “heavy duty washer”. Jika baut
digunakan dalam permukaan yang miring, harus menggunakan “bevellerd washer”. Kepala dari
mur harus diputar benar, dengan kunci Inggris yang cocok dan dengan panjang tidak kurang
dari 0,30 m.
4. Sebelum dimulainya pengelasan, Penyedia Jasa harus membuat dan menyerahkan kepada
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk disetujui,
program lengkap yang menunjukan :
- Type pengelasan
- Klasifikasi bahan untuk pengelasan, termasuk ukuran-ukuran yang diperlukan untuk
mewujudkan dimensi spesifikasi setelah pengelasan. Sesudah pengelasan, semua ceceran
las harus dibersihkan dan semua lubang, pori dan berkas-berkas terbakar harus diperbaiki.

Diameter kawat las dan aliran listrik yang dipakai harus memenuhi ketentuan di bawah ini.

Tebal plat Diameter kawat las Aliran Listrik


(mm) (mm) (mm)
2-4 3/32” (2,381 mm) 35-90
4-6 1/8” (3,175 mm) 60-125
119

9-10 5/32” (3,870 mm) 95-160


11-15 5/32” (3,870 mm) 95-160
15-20 3/16” (4,763 mm) 120-200

5. Pemasangan
a. Penyedia Jasa harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti pada gambar kerja
yang disetujui atau atas petunjuk Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen di tempat pekerjaan, termasuk semua alat-alat pelengkap seperti baut
jangkar, penahan, seal (penguat) dan sebagainya.
b. Semua bagian yang ditanam dan dalam beton harus ditumpu kuat (rigid) dan diteliti/tepat
sebelum dan selama pengecoran.
Dinding plat, sandaran dan ambang harus digrouting seperti ditunjukan dalam gambar
atau atas petunjuk Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Grouting harus dilaksanakan dengan metode yang disetujui Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan harus menjamin kesatuan yang utuh.
c. Pada penyelesian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan dirapikan oleh Penyedia
Jasa. Penyedia Jasa harus memindahkan semua kelebihan bahan-bahan dari tempat
pekerjaan atau seperti ditunjukkan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen. Semua gear-reducer tertutup harus diisi
secukupnya dengan minyak pelumas, sesuai syarat dari pembuat/pabrik. Gear-reducer
terbuka harus diberi gemuk kwalitas baik pada giginya (graphite grease). Semua pelumas
dan zat pencuci harus disediakan Penyedia Jasa tanpa tambahan biaya.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk jangka waktu
pemeliharaan selama setahun untuk semua bagian pekerjaan dari kontrak ini.

6. Test dan Garansi


1. Pada saat penyelesaian pekerjaan, peralatan harus siap untuk dites, dihadapkan Pemimpin
Kegiatan sebelum penyerahannya untuk membuktikan bisa dioperasikan dengan
memuaskan. Jika adalah bagian dari pekerjaan gagal dioperasikan sesuai ketentuan
Pemimpin Kegiatan beberapa perubahan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa sesuai
ketentuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
tanpa pembayaran ekstra.
2. Pada saat penyerahan pekerjaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan garansi
tertulis selama jangka waktu 1 tahun untuk semua pekerjaan, meliputi perbaikan dari
semua kekurangan dan kerusakan yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tanpa biaya
tambahan.
120

BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga


Satuan dan Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas


pekerjaan aktual yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh
Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai
dengan harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang
diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga
untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap
telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait
tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata
pembayaran yang terkait.

6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan
ketentuan sebagai berikut:

(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada
Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan

(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan
tidak boleh diubah.
121

Keterangan (Untuk Kontrak Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan terhadap pekerjaan yang telah


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang
diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga
untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus


dianggap telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata
pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah
termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
122

Daftar 1: Mata Pembayaran Umum1

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga2

Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan
Nilai).
123

Daftar 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: __________3

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga4

Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

3
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi ini di antara
bagian-bagian pekerjaan lain.
4
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
124

Daftar 3: Mata Pembayaran ______________________5

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga6

Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

5
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata Pembayaran Pekerjaan
Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
6
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
125

Daftar Rekapitulasi

Mata Pembayaran Harga


Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum
Daftar No. 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama
Daftar No. 3: Mata Pembayaran __________
—dll.—
Jumlah (Daftar 1+2+3+___)
PPN 10%
TOTAL NILAI
126

BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat K/L/D/I]

Nomor : __________ __________, __ __________ 20__


Lampiran : __________

Kepada Yth.
__________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan __________


_________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat
Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan
evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya.

Satuan Kerja __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Tembusan Yth. :
1.____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2.____________ [APIP K/L/D/I]
3.____________ [Pokja ULP]
......... dst
127

B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja K/L/D/I]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

_______________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]


_______________ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama


ini memerintahkan:
_______________ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
_______________ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-


ketentuan sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: __________;

2. Tanggal mulai kerja: __________;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun dan


pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal __________

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian


pekerjaan Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu
per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN
sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

__________, __ __________
20__

Menerima dan menyetujui: Untuk dan atas nama __________

Untuk dan atas nama __________ Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan] [tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
NIP: __________
128
129

C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN

Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: _____________________ dalam jabatan selaku ____________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama _________ [nama bank] berkedudukan di
___________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ______________ (terbilang ____________________________________) dalam


bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan _________________
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. ________________ tanggal
_________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi
akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
130

Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, ________________


pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke _____[bank]
131

Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________ [nama], __ ___________ [alamat]


sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________ [nama
penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama PPK], _______________________ [alamat] sebagai Pemilik
Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang _______________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No.
_______________ tanggal ________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________

4. Jaminan ini berlaku apabila:

a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN
lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit
132
133

Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: ____________________ dalam jabatan selaku


____________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _______________________ (terbilang _________________________________)


dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan _________________
berdasarkan Kontrak No. ________________ tanggal __________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]
134

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, ________________


pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke _____[bank]
135

Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama PPK], _________________________ [alamat] sebagai Pemilik
Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal
_____________________ dari PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________

4. Jaminan ini berlaku apabila:


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima
tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN
lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan
Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit
136
137

Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: _______________ dalam jabatan selaku


____________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________
[nama bank] berkedudukan di _________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ____ (terbilang _______________) dalam bentuk garansi bank


sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan _________________ berdasarkan Kontrak No.
_______________ tanggal ________________, apabila:

Nama : _____________________________ [nama penyedia]


Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum
dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi
akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda
yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
138

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, ________________


pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke _____[bank]
139

Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama PPK], _________________________ [alamat] sebagai Pemilik
Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _________________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal _____________________ dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari
tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN
lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]

Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke _____[Penerbit
140

[Kop Perusahaan]

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Bertindak untuk : ............................................................
Dan atas nama
Alamat : ...............................................................................
...............................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa perusahaan yang saya wakili jika ditetapkan sebagai
pemenang lelang paket pekerjaan Pemb. Bronjong Kali Cacaban Dukuh Ladon -
Ds Gembongdadi *) PIK Suradadi, maka kami sanggup :

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan-ketentuan dalam kontrak;


b. Membuat Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya 5% dari nilai borongan;
c. Mengansuransikan tenaga kerja ke Asuransi Tenaga Kerja yang besarnya sesuai
dengan ketentuan (Keputusann Menaker No. Kep-196/Men/1999);
d. Mengukuti dan tunduk pada Peraturan Pemerintah dan Perundang-undangan
yang berlaku;
e. Memperbaiki kerusakan fasilitas yang ada akibat pelaksanaan pekerjaan;

Demikian surat pernyataan kesanggupan ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa


adanya tekanan dari pihak manapun untuk dipergunakan seperlunya,

.................,.............................
Yang menyatakan
..............................................

Materai Rp. 6.000

..............................................
Direktur/Direktris
141

Kop Perusahaan]

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Bertindak untuk : ............................................................
Dan atas nama
Alamat : ...............................................................................
...............................................................................

Dengan ini menyatakan kebenaran dokumen perusahaan kami yang meliputi :


a. Memiliki Sisa Kemampuan Paket (SKP);
b. Memiliki semua jenis perijinan yang masih berlaku (SBU, IUJK, TDP dan lain-lainya
sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan).

Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa data yang kami sampaikan tidak benar
maka kami bersedia untuk bertanggung jawab baik secara pidana maupun perdata
dan membebaskan POKJA ULP Pemerintah Kabupaten Tegal dari segala konsekuensi
hukum yang timbul akibat permasalahan tersebut.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya, tanpa adanya
tekanan dari pihak manapun.

.................,.............................
Yang menyatakan
..............................................

Materai Rp. 6.000

..............................................
Direktur/Direktris
142

Demikian dokumen pengadaan pekerjaan konstruksi paket Pemb. Bronjong Kali


Cacaban Dukuh Ladon - Ds Gembongdadi *) PIK Suradadi ini dibuat untuk
diperhatikan dan merupakan pedoman dalam pelaksanaan proses pemilihan langsung.

Ditetapkan di : Slawi
Pada tanggal : 24 Agustus 2015

POKJA PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. 0 1. …………
Ketua

2. 0 2. …………
Sekretaris

3. 0 3. …………
Anggota

Anda mungkin juga menyukai