Anda di halaman 1dari 5

COVID-19

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis
coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada
tanggal 31 Desember 2019. COVID-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut
seperti demam diatas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan
lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat menimbulkan
pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.
COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet
(percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Bentuk COVID-19 jika dilihat
melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas/ swab tenggorokan) dan digambarkan kembali
bentuk COVID-19 seperti virus yang memiliki mahkota.

Cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa
menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
 Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 2 meter dari orang lain, dan
jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi
berbelanja bahan makanan.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol
minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi
COVID-19, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat
sampah.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.
NAPZA, GANGGUAN HAID, TABLET FE DAN BENJOLAN PAYUDARA
A. NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya.
Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut NAPZA adalah narkoba yang berarti
narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik itu sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan menyebabkan ketergantungan.
Sedangkan psikotropika diartikan sebagai zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Zat adiktif lainnya yang
dimaksud adalah semua jenis zat yang dapat menimbulkan kecanduan atau ketergantungan pada
penggunanya.
1. Jenis Narkoba dan Pengaruh yang ditimbulkan
a. Narkotika
1) Ganja berasal dari daun dan pucuk bunga dari tanaman dengan bahasa latin
Cannabis sativa. Pengaruh pada pemakai ganja: euphoria dan halusinasi. Efek
pemakaian dari ganja yang berkepanjangan adalah pengaruh pada otak seperti
mengurangi kemampuan konsentrasi dan daya tangkap syaraf otak, penglihatan
menjadi kabur dan berkurangnya kemampuan sirkulasi darah ke jantung.
2) Morphin atau Morfin adalah narkotika yang berasal dari opium atau tanaman
Papaver somniferum dalam bahasa latin, dan bahan kimia lainnya. Pengaruh pada
pemakai morphin yaitu untuk pengurang rasa sakit. Morphin mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketegantungan.
3) Heroin atau Putaw bentuk heroin berupa serbuk putih dan cairan. Pengaruh pada
pemakai yaitu menghilangkan rasa nyeri juga menyebabkan rasa kantuk, dan
menimbulkan rasa gembira. Pemakaian yang disalahgunakan mempunyai efek pada
kecanduan yang sangat berat, dapat menekan sistem syaraf, memperlambat
pernapasan dan kerja jantung.
4) Kokain berasal dari tanaman koka atau kokoino. Pengaruh penggunaannya depresi
dan kelelahan, paranoid (ketakutan), kegelisahan dan efek psikologis lainnya.
Seperti percepatan kerja jantung, darah tinggi, hilang napsu makan dan susah tidur.
b. Psikotropika
1) Ekstasi (Amphetamine) adalah bahan psikoaktif yang bersifat stimulan (memacu
kerja otak). Pengaruh pada pemakai ekstasi yaitu rasa empati dan keakraban yang
sangat berlebihan termasuk kepada orang baru dikenalnya. Pemakainya merasa
lebih mudah bergaul dan bersemangat. Bahaya penyalahgunaan ekstasi yaitu
depresi, ganguan jiwa dan kerusakan otak.
2) Shabu (Amphetamine) berasal dari berbagai bahan sintesis atau bahan kimia
murni. Umumnya terdapat jenis bubuk, tablet atau kristal bening. Pengaruh pada
pemakainya menimbulkan rasa nyaman dan rasa gembira yang menyenangkan.
Pemakaian shabu juga memicu agresivitas, kekerasan dan perilaku aneh.
3) Obat penenang (Sedativa) adalah zat yang dapat menimbulkan rasa santai dan
mengantuk. Jenis obat ini menimbulkan ketergantungan psikologis. Efek
daripemakaian obat enenang (sedativa) dalam jangka panjang adalah terganggunya
ingatan dan kemampuan berbicara. Efek overdosis dari pemakaiannya adalah koma
hingga kematian.
c. Zat Adiktif
1) Alkohol adalah zat adiktif yang mengandung etanol, sifatnya dapat menekan syaraf
pusat. Efek dari pengkonsumsian alkohol yaitu berpengaruh pada koordinasi
anggota tubuh, akal sehat, energi, dorongan seksual dan napsu makan.
2) Nikotin adalah zat adiktif yang terdapat dalam tembakau atau rokok. Efek nikotin
yaitu peningkatan metabolisme, peningkatan kerja jantung tekanan darah dan detak
jantung, penurunan napsu makan serta resiko penyakit paru – paru, stroke, kanker
mulut, tenggorokan dan jantung koroner.
3) Caffeine adalah zat perangsang yang ada pada kopi, teh, coklat dan minuman soda.
Efek dari konsumsi kafein dengan dosis berlebih dapat menyebabkan kegugupan,
susah tidur dan bahkan keracunan.
4) Inhalansia atau zat yang terhirup secara tidak sadar tetapi sekarang ini kemudian
sering disalahgunakan (ngelem). Contoh inhalansia yaitu lem, thinner, bau spidol,
bensin dll. Efek dari peyalahgunaan ini adalah mabuk, hilang kesadaran dan bahkan
kematian akibat terhentinya aliran darah ke jantung dan otak.
B. GANGGUAN HAID
Haid (Menstruasi) adalah luruhnya lapisan dalam dinding Rahim (lapisan mukosa uterus)
yang banyak mengandung pembuluh darah yang terjadi secara berkala dan dikeluarkan melalui
vagina. Lapisan ini dibentuk sebagai persiapan jika sel telur(ovum) berhasil dibuahi oleh sel
sperma (spermatozoid), dan jika tidak berhasil dibuahi maka lapisan jaringan ini akan meluruh.
Gangguan haid menjadi masalah umum selama masa remaja, dapat mempengaruhi
kesehatan, aktifitas sehari-hari dan menyebabkan kecemasan. Gangguan haid dipengaruhi oleh
faktor stres, aktivitas fisik, status gizi, dan dukungan keluarga.
1. Gangguan siklus
a. Polimenorea Siklus haid lebih pendek dari normal, yaitu kurang dari 21 hari,
perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak daripada haid normal.
b. Oligomenorea Siklus haid lebih panjang dari normal, yaitu lebih dari 35 hari, dengan
perdarahan yang lebih sedikit.
c. Amenorea keadaan dimana tidak adanya haid selama minimal 3 bulan berturut-turut.
Amenorea dibagi menjadi 2, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer
ialah kondisi dimana seorang perempuan berumur 18 tahun atau lebih tidak pernah haid.
Sedangkan amenorea sekunder adalah kondisi dimana seorang pernah mendapatkan
haid, tetapi kemudian tidak mendapatkan haid.
2. Gangguan Lama dan Jumlah Darah
a. Hipermenorea (menoragia) merupakan perdarahan haid yang lebih banyak dari
normal, atau lebih lama dari 8 hari.
b. Hipomenorea merupakan perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih sedikit dari
normal.
3. Gangguan lain terkait haid
a. Dismenorea atau nyeri menstruasi, hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak di
bawah perut sebelum dan selama haid dan sering kali rasa mual, maka istilah dismenore
hanya dipakai 34 jika nyeri haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk
istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari untuk beberapa jam
atau beberapa hari.
b. Pre Menstrual Syndrome (PMS) merupakan kumpulan keluhan dimulai dari minggu
hingga beberapa hari sebelum mulainya haid dan menghilang sesudah haid mulai,
meskipun terkadang berlangsung sampai selesai haid. Keluhan yang sering muncul
umumnya berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual,
pembesaran dan rasa nyeri payudara, dan lain-lain.
4. Gangguan perdarahan diluar siklus haid
a. Metroragi adalah perdarahan yang terjadi tanpa ada hubungan dengan siklus haid yang
disebabkan oleh kelainan organik (infeksi, tumor atau kanker di organ-organ reproduksi
wanita) dan endokrinologik.
C. TABLET FE (ZAT BESI)
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan
hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. zat gizi yang
bersangkutan adalah besi, protein, piridoksin (vitamin B6).
Pencegahan dan pengobatan kekurangan zat besi dimulai dengan peningkatan dalam jumlah
zat besi yang dikonsumsi. Sumber zat besi yang memiliki nilai biologis tinggi, seperti daging,
ayam, dan ikan. Zat besi dalam serealia dan kacang – kacangan mempunyai ketersediaan
biologis yang rendah. Tablet tambah darah atau TTD merupakan suplemen zat gizi yang
mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 asam folat. TTD bila diminum secara teratur dan
sesuai aturan dapat mencegah dan menanggulangi anemia gizi. Suplemen tablet tambah darah
diberikan untuk menghindari remaja putri dari anamia besi.
Pada sebagaian orang, setelah konsumsi tablet besi menimbulkan gejala-gejala seperti mual,
muntah, nyeri di daerah lambung, kadang-kadang diare bahkan sulit buaang air besar. Sebaiknya
konsumsi tablet besi pada malam hari untuk menghindari gejala-gejala seperti yang disebutkan
diatas. Sebaiknya saat mengonsumsi tablet tambah darah tidak bersamaan dengan mengonsumsi
makanan dan obat di bawah ini karena dapat mengganggu penyerapan besi diantaranya, susu,
teh dan kopi, dan obat sakit maag. Setelah mengonsumsi tablet besi tinja biasanya berwarna
hitam. Perubahan warna tinja menjadi hitam bukan tanda yang membahayakan kesehatan.
Anemia pada remaja putri dapat menyebabkan menurunnya konsentrasi belajar, kurang
bersemangat dalam beraktivitas, menurunya daya ingat serta menurunya kemampuan belajar di
sekolah. Remaja putri dengan anemia berisiko melahirkan bayi BBLR, infeksi neonatus,
melahirkan bayi premature, hingga kematian pada ibu dan bayi saat proses persalinan. 3 Anemia
pada remaja putri yang sedang hamil juga dapat meningkatkan resiko hipertensi dan penyakit
jantung pada bayi yang dilahirkan.
D. BENJOLAN PAYUDARA
Benjolan payudara adalah jaringan lain yang tumbuh di dalam payudara. Tekstur benjolan
tersebut tergantung pada jenisnya. Sebagai contoh, ada benjolan yang teraba padat, atau berisi
cairan. Meskipun sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak (non-kanker), akan tetapi
benjolan juga bisa merupakan suatu tanda kanker payudara.
Penyebab benjolan payudara sangat beragam, tergantung pada jenis benjolan itu sendiri.
Berikut akan dijelaskan jenis benjolan payudara, beserta masing-masing penyebabnya.
 Kista adalah benjolan berisi cairan. Wanita dapat memiliki satu kista atau lebih pada satu
atau kedua payudara. Kista payudara umumnya berbentuk bulat atau lonjong. Meskipun
umumnya lunak, kista juga kadang teraba padat.
 Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling sering terjadi pada wanita
dalam rentang usia 20-30 tahun.
 Fibrokistik payudara adalah pertumbuhan jaringan fibrosa yang abnormal, sehingga lebih
menonjol dibanding jaringan lemak.
 Papiloma intraductal adalah tumor jinak yang terbentuk di duktus, yaitu saluran yang
membawa susu dari kelenjar susu (lobulus) ke puting payudara.
 Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara, yang kadang disertai infeksi.
 Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara perlahan di bawah kulit.
 Nekrosis lemak adalah kerusakan kelenjar lemak di payudara, yang umumnya terjadi
akibat cedera.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengenali payudara sendiri adalah dengan
melakukan SADARI (periksa payudara sendiri). Dengan melakukan SADARI, pasien bisa
mendeteksi adanya benjolan sejak dini. SADARI dilakukan satu bulan sekali, pada 7-10 hari
setelah hari pertama menstruasi, dengan cara berikut ini:
 Berdiri di depan cermin, dan amati bila ada perubahan pada bentuk, ukuran, warna kulit,
serta permukaan kulit payudara. Perlu diketahui, umumnya bentuk payudara kanan dan kiri
memang tidak simetris. Oleh karena itu, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
 Angkat kedua tangan ke atas, lalu tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala
(tengkuk). Kemudian, dorong siku ke depan dan ke belakang sambil mengamati bentuk dan
ukuran payudara.
 Raba payudara menggunakan tiga jari (telunjuk, tengah, manis) yang dirapatkan. Lalu
dengan tekanan lembut, lakukan gerakan memutar mulai dari sisi luar payudara hingga ke
dalam dan menyentuh puting. Fokus dan rasakan dengan baik agar diketahui bila ada
penebalan atau benjolan.
 Saat mandi, posisikan tangan kanan di belakang kepala. Kemudian setelah disabuni, periksa
payudara kanan dengan tangan kiri dengan gerakan melingkar, dari puting ke sisi luar
payudara. Lakukan langkah yang sama pada payudara kiri.
 Saat berbaring, letakkan tangan kiri di bawah kepala. Kemudian, periksa payudara kiri
dengan tangan kanan. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan.
 Pencet kedua puting dan amati apakah ada cairan tidak normal yang keluar dari puting.

Anda mungkin juga menyukai