Anda di halaman 1dari 1

A.

BENJOLAN PAYUDARA
Benjolan payudara adalah jaringan lain yang tumbuh di dalam payudara. Tekstur benjolan
tersebut tergantung pada jenisnya. Sebagai contoh, ada benjolan yang teraba padat, atau berisi
cairan. Meskipun sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak (non-kanker), akan tetapi
benjolan juga bisa merupakan suatu tanda kanker payudara.
Penyebab benjolan payudara sangat beragam, tergantung pada jenis benjolan itu sendiri.
Berikut akan dijelaskan jenis benjolan payudara, beserta masing-masing penyebabnya.
 Kista adalah benjolan berisi cairan. Wanita dapat memiliki satu kista atau lebih pada satu
atau kedua payudara. Kista payudara umumnya berbentuk bulat atau lonjong. Meskipun
umumnya lunak, kista juga kadang teraba padat.
 Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling sering terjadi pada wanita
dalam rentang usia 20-30 tahun.
 Fibrokistik payudara adalah pertumbuhan jaringan fibrosa yang abnormal, sehingga lebih
menonjol dibanding jaringan lemak.
 Papiloma intraductal adalah tumor jinak yang terbentuk di duktus, yaitu saluran yang
membawa susu dari kelenjar susu (lobulus) ke puting payudara.
 Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara, yang kadang disertai infeksi.
 Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara perlahan di bawah kulit.
 Nekrosis lemak adalah kerusakan kelenjar lemak di payudara, yang umumnya terjadi
akibat cedera.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengenali payudara sendiri adalah dengan
melakukan SADARI (periksa payudara sendiri). Dengan melakukan SADARI, pasien bisa
mendeteksi adanya benjolan sejak dini. SADARI dilakukan satu bulan sekali, pada 7-10 hari
setelah hari pertama menstruasi, dengan cara berikut ini:
 Berdiri di depan cermin, dan amati bila ada perubahan pada bentuk, ukuran, warna kulit,
serta permukaan kulit payudara. Perlu diketahui, umumnya bentuk payudara kanan dan kiri
memang tidak simetris. Oleh karena itu, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
 Angkat kedua tangan ke atas, lalu tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala
(tengkuk). Kemudian, dorong siku ke depan dan ke belakang sambil mengamati bentuk dan
ukuran payudara.
 Raba payudara menggunakan tiga jari (telunjuk, tengah, manis) yang dirapatkan. Lalu
dengan tekanan lembut, lakukan gerakan memutar mulai dari sisi luar payudara hingga ke
dalam dan menyentuh puting. Fokus dan rasakan dengan baik agar diketahui bila ada
penebalan atau benjolan.
 Saat mandi, posisikan tangan kanan di belakang kepala. Kemudian setelah disabuni, periksa
payudara kanan dengan tangan kiri dengan gerakan melingkar, dari puting ke sisi luar
payudara. Lakukan langkah yang sama pada payudara kiri.
 Saat berbaring, letakkan tangan kiri di bawah kepala. Kemudian, periksa payudara kiri
dengan tangan kanan. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan.
 Pencet kedua puting dan amati apakah ada cairan tidak normal yang keluar dari puting.

Anda mungkin juga menyukai