Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BIOKIMIA HASIL PERIKANAN


JALUR KARBOHIDRAT GLIKOLISIS

DISUSUN

NAMA : RACHMADANI IRFANSYAH HIDAYAT

NIM : 185080307111005

KELAS : T02

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 29 April 2019

Rachmadani Irfansyah Hidayat

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3


1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................ 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 3
1.3 TUJUAN ................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
2.1 PENGERTIAN GLIKOLISIS .................................................................................... 4
2.2 TAHAPAN GLIKOLISIS .......................................................................................... 5
2.3 PROSES REAKSI GLIKOLISIS (RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB) ................ 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 10
3.2 SARAN ................................................................................................................. 10
DAFTAR PENANYA DAN JAWABAN ................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa pada tingkat sel. Pada makalah ini saya
menjelaskan tahap-tahap glikolisis yang detail setiap tahap dalam proses biokimia yang
merupakan bagian dari respirasi selular. Akan melalui sepuluh tahap akan memberi anda
wawasan tentang bagaimana reaksi biokimia yang kompleks dan terkoordinasi dengan baik.
Glikolisis adalah rincian sistematis glukosa dan gula lain untuk kekuatan proses respirasi
selular. Ini adalah reaksi biokimia universal yang terjadi dalam setiap organisme
uniseluleratau multiseluler yang hidup respirasi aerobik dan anaerobik. Ada jalur metabolik
dimana proses ini terjadi. Tahap glikolisis saya hadir disini merujuk pada jalur tertentu yang
disebut embden-Meyerhof-Parnus jalur. Proses ini adalah bagian kecil dari siklus respirasi
seluler dan metabolisme tubuh secara keseluruhan, diarahkan untuk menciptakan ATP yang
merupakan mata uang energi tubuh.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:


1. Apa yang dimaksud glikolisis?
2. Apa saja tahapan glikolisis?
3. Bagaimana proses reaksi glikolisis (respirasi aerob)?

1.3 TUJUAN

Tujuan penulisan pada makalah ini yaitu:


1. Untuk mengetahui dan memahami definisi glikolisis
2. Untuk mengetahui dan memahami definisi tahapan glikolisis
3. Untuk mengetahui dan memahami definisi proses reaksi glikolisis (respirasi aerob).

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GLIKOLISIS

Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom C)
menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH
(Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H),
sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP (Adenosin Trifosfat) merupakan
senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi. Pada
proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul glukosa asam piruvat, 2
NADH, dan 2 ATP. Glikolisis memiliki sifat-sifat, anatara lain: glikolisis dapat berlangsung
secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP
dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke
molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi
melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan
energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap: dari skema tahapan glikolisis menunjukkan
bahwa energi yang dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP. Sementara
itu,energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH. Dengan
demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH.
Pada awalnya, glikolisis ditemukan dari proses fermentasi ragi yang sama dengan
pemecahan glikogen dalam otot. Telah diamati bahwa jika otot berkontraksi pada lingkungan
anerob, glikogen akan hilang dan laktat akan nampak sebagai produk akhir utama. Jika
diberikan oksigen, keadaan aerob kembali dan glikogen ada kembali, sedangkan laktat
menghilang. Namun, jika kontraksi terjadi pada keadaan erob laktat tidak tertimbun dan
piruvat sebagai produk akhir utama dari glukolisis. Piruvat selanjumya dioksidasi menjadi CO2
dan H20. Dari hasil pengamatan ini dapat dipisahkan metabolisme karbohidrat menjadi fase
anerob dan erob. Namun sebenarnya reaksi dalam glikolisis baik ada oksigen atau tidak
adalah sama, kecuali pada produk akhir dan ATP yang dihasilkan. Jika oksigen rendah,
reoksidasi NADH ujung terbentuk dari NAJD + selama glikolisis terganggu. Pada keadaan ini
NADH direoksidasi bersamaan dengan reduksi piruvat menjadi laktat dan NADH menjadi NAD
+ . Dengan terjadinya reaksi ini, energi yang dilepaskan akan terbatas. Akibatnya, untuk
mendapatkan energi yang cukup, diperlukan glukosa lebih banyak, untuk mengalami glikolisis
pada keadaan anerob dibandingkan keadaan erob

5
Ket. Gambar Skema Tahapan Glikolisis.

2.2 TAHAPAN GLIKOLISIS

Glikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi. Melalui proses ini,
satu molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat,
dua molekul ATP dan dua NADH radikal yang membawa elektron yang dihasilkan. Butuh
waktu bertahun-tahun penelitian melelahkan dalam biokimia yang mengungkapkan tahap-
tahap glikolisis yang membuat respirasi selular mungkin. Berikut adalah berbagai tahap yang
disajikan dalam urutan awal terjadinya dengan glukosa sehagai bahan baku utama. Seluruh
proses melibatkan sepuluh tahap dengan membentuk produk pada setiap tahap dan setiap
tahap diatur enzim yang berbeda. Produksi berbagai senyawa disetiap tahap menawarkan
entry point yang berbeda kedalam proses. Itu berarti, proses ini dapat langsung mulai dari
tahap peralihan jika senyawa yang reaktan pada tahap yang langsung tersedia.
1. Tahap 1: Fosforilasi Glukosa
Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat). Reaksi ini
dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang memisahkan satu kelompok fosfat dari ATP dan
menambahkannya ke glukosa, mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu
ATP molekul, yang merupakan mata uang energi tubuh, digunakan dan akan
ditransformasikan ke ADP, karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan
dapat diringkas sebagai berikut:

Glukosa (C6H12O6) + ATP Heksokinase → Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + ADP

6
2. Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat
Tahap kedua adalah produksi fluktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh aksi dari enzim
phosphoglucoisomerase. Kerjanya pada produk dari tahap sebelumnya, glukosa 6-fosfat yang
merupakan isomernya (isomer adalah molekul berbeda dengan rumus molekul yang sama
tetapi susunan berbeda dari atom). Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:

Glukosa 6-Fosfat (C6H1106P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) → Fruktosa 6-


Fosfat (C6H11O66P1)

3. Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat


Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-difosfat
dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan oleh fosfofruktokinase
enzim yang memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam proses. Reaksi ini diringkas sebagai
berikut:

Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + Fosfofruktokinase (Enzim) + ATP → Fruktosa


1,6-difosfat (C6H10O6P2)

4. Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat


Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-difosfat menjadi
dua molekul gula yang berbeda yang keduanya isomer satu sama lain. Kedua gula yang
terbentuk adalah gliseraldehina fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksi berjalan sebagai
berikut:

Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) → Gliseraldehida fosfat


(C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)

5. Tahap 5: Interkonversi Dua Glukosa


Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat, itu akan diubah
menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat triose. Jadi dalam totalitas, tahap
disebut fosfat triose. Jadi dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisi
menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat.

Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → Gliseraldehida fosfat


(C3H5O3P1)

6. Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric


Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan NADH dari
Nad + dengan menggunakan enzim dehydrogenase fosfat triose dan kedua adalah
penciptaan 1,3-diposhoglyceric asam dari dua molekul dliseraldehida fosfat yang dihasilkan
pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah sebagai berikut:

Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H- → 2NADH + 2H+

7
Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P → 2 molekul
asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)

7. Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam


Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua molekul 3-
fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua molekul produk 1,3-
diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya.

2 Molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + +2ADP Phosphoglycerokinase


→ 2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O3P1) + 2ATP

8. Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor


Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sengat halus yang melibatkan relokasi dari
atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam rantai untuk karbon kedua
dan menciptakan 2-asam fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:

2 Molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim) →


2molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)

9. Tahap 9: Penghapusan Air


Enolase enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan sebuah molekul air dari 2-
fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain yang disebut asam phosphoenolpyruvic
(PEC). Reaksi ini mengubah kedua molekul 2-fosfogliserat asam yang terbentuk pada tahap
sebelumnya.
2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase(enzim) → 2 molekul
asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + H20 2

10. Pembentukan Piruvat Asam & ATP


Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua molekul asam
piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam phosphoenolyruvic dihasilkan
pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh transfer dari atom fosfor dari asam
phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP.

2 Molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + +2ADP kinase piruvat


(enzim) → 2ATP + 2 molekul asam piruvat.

2.3 PROSES REAKSI GLIKOLISIS (RESPIRASI AEROB)

2.3.1 Aerob

Respirasi aerob adalah reaksi pemecahan senyawa glukosa dengan memerlukan


oksigen.Pada proses glikolisis, pemecahan molekul gula menjadi senyawa asam piruvat
terjadi di sitoplasma. Selanjutnya, terjadi proses dekarboksilasi oksidatif di mitokondria yang
mengubah asam piruvat menjadi asetil Co-A. Setelah itu, terjadi tahapan ketiga, yaitu siklus

8
krebs di mitokondria yang menghasilkan oksaloasetat dan asam sitrat. Di tahapan terakhir,
terjadi trannspor elektron di membran dalam mitokondria yang menghasilkan H2O dan energi.

2.3.2 Anaerob

Bekebalikan dengan respirasi aerob, respirasi anaerob adalah proses pemecahan


glukosa yang tidak membutuhkan oksigen. Adapun beberapa organisme yang dapat
melakukan respirasi anaerob: khamir, bakteri asam laktat, otot tubuh pada manusia. Jika
dibandingkan respirasi aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan sedikit ATP (energi).
Proses respirasi anaerob dibedakan menjadi 2. Yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam
laktat.

2.3.3 Perbedaan Aerob dan Anaerob

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka kesimpulan dari makalah ini adalah
Glikolisis merupakan proses pemecahan glukosa menjadi senyawa triosa (C3) yaitu piruvat.
Terhadap 10 tahap dalam pembentukan glikolisis yaitu: Fosforilasi Glukosa, Produksi
Fruktosa-6 Fosfat, Produksi Fruktosa 1,6-difosfat, Pemecahan Fruktosa 1,6-difosfat,
interkonversi Dua Glukosa, Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric, Produksi ATP & 3-
fosfogliserat Asam, Relokasi Atom Fosfor, Penghapusan Air, Pembentukan piruvat Asam &
ATP. Tahap glikolisis merupakan awal terjadinya respirasi sel. Glikolisis terjadi dalam
sitoplasma dan hasil akhir glikolisis berupa senyawa asam piruvat. Glikolisis memiliki sifat-
sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob, glikolisis
melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah
memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain.

3.2 SARAN

Dari uraian makalah ini disarankan untuk dapat menambah materi tentang glikolisis
sebagai referensi untuk penulisan dan juga diharapkan untuk pembaca agar dapat menegerti
tentang pembahasan glikolisis.

10
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

Pertanyaan I : Apa perbedaan aerob dan anaerob?

Jawab :

 Dalam keberadaan oksigen pada respirasi aerob sangat dibutuhkan oksigen


sedangkan respirasi anaerob keberadaan oksigen tidak dibutuhkan.

 Kalau dilihat dalam energi yang dihasilkan pada respirasi aerob bisa menghasilkan 36
ATP energi sedangkan pada respirasi anaerob dihasilkan 2 ATP energi.

 Pada hidrogen yang terlepas respirasi aerob menghasilkan karbondioksida dan air
secara sempurna sedangkan respirasi anaerob menghasilkan karbondioksida dan air secara
tidak sempurna.

 Dalam hasil samping respirasi aerob hidrogen yang terlepas membentuk air
sedangkan respirasi anaerob membentuk asam laktat dan etanol.

 Dalam proses dan tahapannya pada respirasi aerob bersifat kompleks yaitu glikolisis,
siklus krebs dan terakhir transpor elektron sedangkan respirasi anaerob bersifat sederhana
yaitu glikolisis atau fermentasi

 Lokasi proses terjadinya pada respirasi aerob berada pada mitokondria sedangkan
respirasi anaerob berada pada sitoplasma.

Pertanyaan II : Kenapa kita bisa merasa lelah pada saat setelah olahraga?

Jawab :

Rasa lelah yang muncul setelah berolahraga terjadi karena terbentuknya asam laktat didalam
sel-sel otot. Asam laktat ini terbentuk secara anaerob selama otot berkontraksi pada saat
berolahraga. Cara menghilangkan asam laktat yang terbentuk ini adalah dengan melakukan
istirahat atau relaksasi otot. Pada saat relaksasi, asam laktat perlahan-lahan akan diangkut
oleh darah menuju ke hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat.

11

Anda mungkin juga menyukai