Virus Pengendalian Dan Macam Macam Virus
Virus Pengendalian Dan Macam Macam Virus
Oleh :
Dinda Adinapradja B0A013013
Faqih Zuhri B0A0130
Lutfi Mukholifah B0A013023
Alma Ninggolan B0A013024
Nita Indra Purwaningsih B0A013025
Galih Wijaya B0A013026
Tuti Alawiyah B0A013027
Dara Pricilia Haprizal B0A013039
Arni Khurnia Suci B0A013041
Andika Asdiatama B0A013014
Roch Adi Wibowo B0A0130
Postulat River merupakan suatu diagnose yang digunakan untuk mengetahui virus
yang menyerang suatu organisme. Postulat ini pertama kali ditemukan oleh River.
Penemuan postulat River diawali adanya penemuan filtrat bebas bakteri oleh Iwanowsky.
Iwanowsky menemukan bahwa filtrat bebas bakteri (cairan yang telah disaring dengan
saringan bakteri) dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit mozaik, ternyata
masih tetap dapat menimbulkan infeksi pada tanaman tembakau yang sehat. Dari
kenyataan ini kemudian diketahui adanya jasad hidup yang mempunyai ukuran jauh lebih
kecil dari bakteri (submikroskopik) karena dapat melalui saringan bakteri, yaitu dikenal
sebagai virus (Anonim, 2011).
Dalam Postulat River berbunyi bahwa agen virus harus ditemukan dalam cairan
tubuh sewaktu sakit atau dari sel yang menunjukkan lesio spesifik, diperoleh dari hewan
terinfeksi dapat menginfeksi hewan percobaan dalam bentuk antibodi terhadap virus
tertentu, dan yang diisolasi dari hewan percobaan harus dapat ditularkan ke hewan peka
lainnya (Anonim, 2011).
Untuk membuktikan penyakit yang disebabkan oleh virus, dapat digunakan postulat
River (1937), yaitu:
Virus harus berada di dalam sel inang.
Filtrat bahan yang terinfeksi tidak mengandung bakteri atau mikroba lain yang dapat
ditumbuhkan di dalam media buatan.
Filtrat dapat menimbulkan penyakit pada jasad yang peka.
Filtrat yang sama yang berasal dari hospes peka tersebut harus dapat menimbulkan
kembali penyakit yang sama.
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto dan Liviawaty. 1992. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Pelczar, M,j. dan E,C,S, Chan. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi II. Alih bahasa: R,S,
Hadioetomo, T, Imas, S.S, Tjitrosomo dan S. L. Angka. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta.
Suratmi, B., Adjiri dan D.I. Paramita. 1996. Beberapa penelitian farmakologis sambiloto
(Andrographis paniculata Nees) (Kumpulan abstrak). Warna Tumbuhan Obat
Indonesia. Vol. 3, No.1. Hal : 1-24; 33-34.
Surfianti, N.C. Prihartini, M. Fathoni, E.R. Ekoputn, Laminem, R.Wilis, E. Pujiastuti , Sokhib
dan A.D. Koswara. 2010. Deteksi Penyakit TSV (Taura Syndrome Virus) secara PCR
pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan Berbagai Ekstraksi, Suhu dan
Waktu Penyimpanan. Balai Karantina Ikan Kelas I Juanda. Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Surabaya.
Widayanti. 2005. Deteksi Penyakit Taura Syndrome Virus Pada Udang Putih (Penaeus
vannamei) dengan Metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain
Reaction.Perikanan. Vol. VII/I, pp. 40- 46.
Yukio, M., Leobert d. De la peña and Erlinda R. Cruz-lacierda, 2007. Susceptibility of Fish
Species Cultured in Mangrove, Southeast Asian Fisheries Development Center
(SEAFDEC) (Tigbauan 5021, Iloilo, Philippines).
Sunarto, A., Rukyani, A., Itami, I., 2005. Indonesian experience on the outbreak of koi
herpesvirus in koi and carp (Cyprinus carpio). Bulletin of Fisheries Research Agency,
Yokohama, Japan. 86:15-21.