Kata Pengantar Sjrah
Kata Pengantar Sjrah
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas berkat-Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini yang berjudul “Jegog Sebagai Kesenian Khas Jembrana”, dengan
baik. Karya Tulis ini disusun agar pembaca dapat mengetahui kesenian lokal yang
ada di Jembrana, yaitu alat musik jegog.
Sesuai kata pepatah yang mengatakan tiada gading yang tak retak, penulis
menyadari ketidaksempurnaan karya tulis ini. Maka diharapkan pembaca
memberikan saran, kritik dan tanggapan yang bersifat membangun dan mendukung
demi kesempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya, besar harapan penulis semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca untuk memahami kesenian alat musik jegog khas Jembrana. Sekian dan
terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian daerah. Salah satunya
adalah alat musik daerah. Setiap daerah memiliki alat musik tersendiri. Antara
alat musik daerah satu dengan daerah yang lain memiliki ciri khas tersendiri.
Seperti di kabupaten Jembrana alat musik khasnya adalah Jegog.
Jegog merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul dan terbuat dari
bambu. Jegog memiliki ukuran yang besar. Selain memiliki ukuran yang besar
jegog menghasilkan bunyi yang keras
Jegog telah berkembang di Jembrana sejak tahun 1912. Hampir seluruh desa atau
kabupaten yang berada di Jembrana memiliki alat musik ini. Jegog digunakan
sebagai sarana hiburan oleh masyarakat Jembrana.
Pada saat ini, sedikit orang Jembrana yang mengetahui alat musik jegog. Suatu
keharusan bagi masyarakat Jembrana untuk mengetahui alat musik daerahnya
sendiri. Oleh karena itu, pada karya tulis ini penulis ingin memberikan informasi
tentang alat musik jegog khas Jembrana kepada pembaca.
1.2 Rumusan masalah
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah terbentuknya alat musik jegog yang ada di
Jembrana.
1.3.2 Untuk mengetahui kompenen- komponen yang terdapat pada alat musik
jegog.
1.3.3 Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan agar alat musik jegog tetap
lestari.
1.4.2 Manfaat bagi pembaca adalah sebagai sumber ilmu pengetahuan untuk
mengetahui sejarah terbentuknya jegog dan bermanfaat untuk menambah
wawasan mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam jegog dan
upaya yang dilakukan untuk melestarikannya.
Pada karya tulis ini, penulis menggunakan dua metode penelitian yaitu :
1.5.1 Studi Kepustakaan
Menurut (Nazir,1988: 111), studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan
data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-
litertur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang di pecahkan.