Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung
dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada
apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan
peliharaan.
Gunakan paracetamol dengan cara diminum sesuai anjuran dokter atau pada
kemasan. Untuk mengatasi nyeri, sakit, dan demam, tablet paracetamol 500 mg
biasanya diminum setiap 4-6 jam sekali. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti
dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai
pengobatan
Kemasan
Paracetamol tablet 500 mg.
Paracetamol sirup 125 mg/5 ml.
Paracetamol sirup 160 mg/5 ml.
Paracetamol sirup 250 mg/5 ml.
Paracetamol suppositoria 125 mg dan 250 mg
Demam
Parasetamol telah disetujui sebagai penurun demam untuk segala usia.
WHO hanya merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai penurun
panas untuk anak-anak jika suhunya melebihi 38.5 C. Namun efektivitas
parasetamol sendiri untuk demam anak masih dipertanyakan, jika
Efek Samping
Pada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi lambung, memengaruhi
koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi ginjal. Namun, pada dosis besar (lebih dari 2000 mg per
hari) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan bagian atas. Hingga tahun 2010,
parasetamol dipercaya aman untuk digunakan selama masa kehamilan.
Kelebihan Dosis
Penggunaan parasetamol di atas rentang dosis terapi dapat menyebabkan gangguan hati.
Pengobatan toksisitas parasetamol dapat dilakukan dengan cara pemberian asetilsistein (N-asetil
sistein) yang merupakan prekusor glutation, membantu tubuh untuk mencegah kerusakan hati lebih
lanjut.
Mekanisme Aksi
Mekanisme aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap
enzim siklooksigenase (COX, cyclooxygenase), dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat ini
lebih selektif menghambat COX-2. Meskipun mempunyai aktivitas antipiretik dan analgesik, tetapi
aktivitas antiinflamasinya sangat lemah karena dibatasi beberapa faktor, salah satunya adalah
tingginya kadar peroksida dapat lokasi inflamasi. Hal lain, karena selektivitas hambatannya pada
COX-2, se