Keperawatan
Keperawatan
Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-
anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Lansia merupakan suatu proses alami
yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami
proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang
7
b. Menurut Prof DR. Ny sumiati Ahmad Mohammad (alm). Guru Besar
Teori penuaan secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu teori
penuaan secara biologi dan teori penuaan psikososial (Siti Bandiyah, 2009).
a. Teori Biologi
8
sebagai akibat dari perubaban biokimia, yang di program
fungsional sel)
kekurangan gizi.
9
bert ambahn ya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh
h. Teori stress
regenrasi.
fungsi.
k. Teori Program
10
2. Teori Psikososial
usia.
11
m en a ri k di ri d a ri p e r gaul a n s eki t a rn ya . K e ad a an
Relation Ships).
musculoskeletal.
12
jangka pendek. Intelegensi akan menurun dengan
13
sesuatu terhadap suatu objek tetentu merupakan
berikut:
a. Demensia
b. Depresi
14
dihadapi lansia yang membuat mereka depresi. Gejala depresi
c. Skizofrenia
d. Gangguan Delusi
e. Gangguan Kecemasan
pada lansia adalah jarang, tetapi dapat terjadi. Tanda dan gejala
15
lansia adalah tentang kematiannya. Orang mungkin menghadapi
setelah suatu stressor yang berat. Gangguan stres lebih sering pada
f. Gangguan Somatiform
pribadi yang buruk, malnutrisi dan efek pemaparan. Zat yang dijual
16
diperhatikan adanya gangguan gastrointestiral kronis pada lansia
penyakit medik.
h. Gangguan Tidur
gangguan tidur, ngantuk siang hari dan tidur sejenak di siang hari
pada lansia adalah insomnia. Selain itu gangguan mental lain, kondisi
nyeri, nokturia, sesak napas, nyeri perut. Keluhan utama pada lansia
17
B. Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
Wiramihardja, 2005:66).
2. Gejala Keeemasan
fisik maupun mental. Gejala tersebut lebih jelas pada individu yang
18
Gejala-gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari
pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada sesak. Gejala
dan cemas merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan
adanya suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman yang
berasal dari dalam diri, tidak jelas, atau menyebabkan konflik bagi
individu.
nyata atau kead aan yan g ben ar-b enar ada. Khol i l Lur
19
a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap
b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah
diantaranya yaitu :
tersinggung.
20
dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan
berkonsentrasi.
sebagian b e s a r t e r g a n t u n g a p a d a s e l u r u h p e n g a l a m a n h i d u p
a. Lingkungan
individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan
lingkungannya.
ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam
21
c. Sebab-sebab fisik
timbulnya kecemasan.
bentuk. Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan
kepribadian penderitanya.
22
lingkungan yang menyertainya, baik lingkungan keluarga,
yaitu :
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan Sosial
23
yan g baru dihadapi (Patotisuro Lumban Gaol, 2004: 24).
kecemasan adalah :
a. Faktor fisik
i n d i vi d u s e h i n gga memudahkan t i m b u l n ya
kecemasan.
4. Jenis-jenis Kecemasan
24
adanya rangsangan dari luar. Mustamir Pedak (2009:30) membagi
a. Kecemasan Rasional
b. Kecemasan Irrasional
c. Kecemasan Fundamental
a. Kecemasan Brogan
25
mengatasinya. Kecemasan ringan yang muncul sebentar adalah
p e n ye b a b m u n c u l n ya k e c e m a s a n , m a k a k e c e m a s a n
b. Kecemasan Berat
s es e or a n g. K e c em as an i ni di b a gi m e nj a di d ua ya i t u
26
dan dapat merusak proses kognisi individu. Kecemasan yang
(heboh, gempar).
5. Gangguan Keeemasan
ciri kecemasan atau ketakutan yang tidak realistik, juga irrasional, dan
a. Fobia Spesifik
b. Fobia Sosial
memalukan.
c. Gangguan Panik
27
yang spontan dan tidak terduga. Beberapa simtom yang dapat
nyata.
a. Panic Disorder
hal-hal yang bagi orang lain bukan mempakan masalah luar biasa.
28
b. Agrophobia
6. Dampak Keeemasan
(Cutler, 2004:304).
mudah marah.
29
b. Simtom kognitif
masalah real yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau
belajar secara efektif, dan akhimya dia akan menjadi lebih merasa
cemas.
c. Simtom motor
dirasanya mengancam.
situasi.
30
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
31
menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan pada individu
cemas.
C. Komunikasi Terapeutik
orang lain secara langsung, baik secara verbal dan nonverbal (Muslihah
2. Tujuan
32
3. Fungsi Komunikasi Terapeutik
klien.
harus bisa diterima dan pendekatan individu dengan verbal maupun non
33
mengkomunikasikan kondisinya secara tepat.
a. Keramahan
b. Penggunaan Nama
c. Dapat Dipercaya
34
dibantunya. Untuk itu seseorang perawat harus menunjukkan
hormat.
diberikan.
e. Asertif
perasaan dan pikiran tanpa menuduh atau melukai orang lain (Grover,
35
3. Mengumpulkan data tentang pasien.
pasien. Dalam tahap ini perawat harus menjadi pendengar yang baik
masalah yang merintangi pencapaian tujuan. Fase ini terdiri dari dua
36
kegiatan pokok yaitu menyatukan proses komunikasi dengan
proses perubahan.
37
8. Metode Komunikasi Terapeutik
a. Bertanya
b. Mendengarkan
aktif.
c. Mengulang
d. Klarifikasi
tidak jelas atau meminta pasien untuk menjelaskan arti dari kata-
katanya.
e. Refleksi
38
pembicaraan dengan pasien. Refleksi memberikan kesempatan kepada
f. Menunjukkan penerimaan
ketidaksetujuan.
g. Memfokuskan
h. Diam
i. Memberi informasi
j. Merangkum
k. Humor
39
Dengan sedikit humor, perawat akan dapat mencairkan suasana
l. Memberikan pujian
pasien. Akan tetapi janganlah sampai pujian itu menjadi beban untuk
topik pembicaraan.
40
a. Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi. Perawat yang kurang
b. Sikap yang kurang tepat. Seorang perawat yang sedang berbicara atau
melayani pasien harus memberikan sikap yang baik dan sopan agar
j. Mendominasi pembicaraan.
41