Anda di halaman 1dari 1

Pemeriksaan Ginjal

1. Inspeksi
Terlihat massa pada RUQ atau LUQ. Apabila ada abses perinephric dapat terlihat
edema pada kulit
2. Palpasi
Secara anatomis, ginjal kanan lebih rendah dibanding ginjal kiri. Ginjal lebih
sulit dipalpasi pada laki-laki dikarenakan adalah resistensi dari tonus otot perut dan
lokasinya yang lebih terfiksasi dibandingkan pada perempuan.
Untuk melakukan palpasi ginjal, pasien berbaring pada posisi supine dengan
dasar yang rata dan keras. Satu tangan mengangkat ginjal pada costovertebral angle
(CVA). Pasien diminta menarik nafas yang dalam, maka ginjal akan bergerak ke bawah.
Tangan lain pemeriksa menekan ke dalam margin costae berusaha “menangkap”
ginjal.
Perbesaran massa di ginjal dapat disebabkan oleh hypertrophy kompensatori,
hydronephrosis, tumor, kista, ataupun penyakit polisistik. Selain itu, adanya massa
pada daerah ini juga bias disebabkan oleh tumor retroperitoneal, lien, lesi pada bowel,
kantung empedu, ataupun kista pancreas.
Nyeri tekan dapat dirasakan pada pasien dengan infeksi akut pada ginjal atau
adanya spasme otot. Renal pain dirasakan pada punggung secara menyebar,
sedangkan nyeri tekan biasanya terlokalisasi pada CVA, lebih terasa saat dilakukan
palpasi atau perkusi di CVA.
3. Perkusi
Pada kasus seperti hydronephrosis, perbesaran ginjal tidak dapat diraba.
Perkusi anterior dan posterior dapat membantu menentukan garis batas dari massa
ini.
4. Transiluminasi
Pemeriksaan ini dilakukan pada ruangan yang gelap dengan menggunakan
senter. Senter diarahkan pada sudut kanan abdomen. Pada bladder yang distensi atau
massa kistik akan memedarkan cahaya dan tidak pada massa padat.
5. Auskultasi
Dapat terdengan bruit pada daerah CVA dan upper quadrant abdomen akibat
stenosis atau aneurisma arteri renalis. Bruit juga dapat didengar pada arteri femoralis
pada kasus Leriche syndrome.

Pemeriksaan Bladder

Pada orang dewasa, volume bladder sekurang-kurangnya 150 mL baru dapat


dilakukan perkusi. Kondisi retensi urin bias menyebabkan bladder membesar hingga lebih
tinggi dari umbilicus. Bladder sulit untuk diraba pada kasus retensi urin kronis diakibatkan
dindingnya yang menjadi kendor.
Massa keras pada pelvis dengan bladder yang membesar dan menebal pada bayi atau
anak laki-laki dapat disebabkan oleh obstruksi pada katup posterior uretra. Pada kasus hernia
inguinal yang melibatkan sebagian dinding bladder dapat memberikan gambaran klinis
berupa massa di skrotum yang terkompresi saat bladder penuh.

Anda mungkin juga menyukai