Anda di halaman 1dari 2

TAFSIR Al Mishbah kali ini membahas Alquran Surah Shaad ayat 17-24.

Allah berfirman, "Bersabarlah atas


segala apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan,
sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).

Ayat ini ditujukan untuk Nabi Muhammad dan tentunya kita, agar bersabar dalam menghadapi
penghinaan orang-orang. Kita harus tabah, dengarkan, dan tarik pelajaran dari kejadian (penghinaan) itu.

Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar memetik pelajaran dari kisah Nabi Daud. Nabi Daud dikenal
sangat dermawan. Juga, sering kembali kepada Tuhan, bertobat. Taubat artinya menyadari kesalahan
yang diperbuat, mengakui, dan bermohon ampun kepada Tuhan.

Pada ayat 18 Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih
bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi." Terkait ayat ini para ulama berpendapat bahwa gunung-
gunung pun taat kepada Allah.

Pada ayat selanjutnya Allah menyebutkan, "Dan Kami kuatkan kerajaannya (Daud) dan Kami berikan
kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan."

Hikmah yang disebut dalam ayat itu ialah kendali. Hikmah itu mencakup pengetahuan dan kemampuan
mengarahkan pengetahuan itu dengan berlandaskan pada keimanan.

Selain hikmah, Allah juga menganugerahi Nabi Daud kebijaksanaan sehingga mampu menyelesaikan
perkara orang-orang yang berselisih tanpa bertele-tele.

Untuk memperoleh hikmah seperti yang dianugerahkan Allah pada Nabi Daud, kita harus mengolah akal
dan hati, serta mendekatkan diri kepada-Nya. Allah Mahabijaksana. Ia tahu, orang-orang yang memiliki
hati yang tidak bersih akan menggunakan ilmu yang dimiliki untuk keburukan.

Jika kita mengolah hati dan pikiran, kita bisa menyinari ilmu yang ada dalam diri kita dengan kebenaran
Illahi. Orang yang hatinya bersih, ilmunya akan digunakan untuk hal baik. Itulah hikmah (kendali) yang
bersumber dari Allah.
Pada ayat selanjutnya, dibahas tentang keterlanjuran melakukan kesalahan. Semua orang bisa berbuat
salah, Nabi Daud juga begitu. Tapi dia selalu taubat, kembali ke jalan Tuhan.

Bagaimana kita kembali ke jalan Allah SWT? Sangat mudah. Karena sebelum kita kembali, sesungguhnya
Allah sudah menyambut kita.

Allah menegaskan, "Barang siapa yang datang pada-Ku dengan berjalan kaki, maka aku akan datang
menemuinya dengan berlari."

Jadi, ketika kita baru 1 langkah menuju Tuhan, Dia sudah 10 langkah menghampiri kita. Allah akan
menyambut kita, selama kita tulus. (Sru/H-2)

Anda mungkin juga menyukai