Anda di halaman 1dari 72

BUKU1

PEDOMAN KERJA

KEPALA KANTOR STATISTIK


PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTAMADYA

SURVEI USAHA TERINTEGRAS11998

BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA - INDONESIA


RATA PENGANTAR

Buku Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya ini dimaksudkan
untuk memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan Survei Usaha Terintegrasi 1998 (SUSI98). Buku ini berisi
tujuan. ruang lingkup, jadwal kegiatan, dokumen yang digunakan, metodologi termasuk rancangan sampel.
banyaknya sampel wilcah/wilker dan usaha, dan metode estimasi, serta organisasi survei.
Hasil dari survei diharapkan dapat menyediakan data sektor ekonomi yang lengkap di luar sektor
pertanian dari perusahaan/usaha non direktori dan usaha rumahtangga. Survei ini direncanakan dapat
dilaksanakan setiap tahun sehingga hasilnya akan menjadi suatu series data yang lengkap dan
berkesinambungan.

Diharapkan kepada semua jajaran BPS, baik di pusat maupun di daerah dapat bekerja dan
berkoordinasi dengan baik dan sungguh-sungguh guna mensukseskan SUSI98.

Jakarta, September 1998


Kepala Badan Pusat Statistik

S U G I TO, MA.

NIP. 340000452

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


DAFTARISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Lampiran iv

I. Pendahuluan
1. Umum I
2. Tujuan I
3. Ruang Lingkup 1
4. Jenis Data yang Dikumpulkan 1
5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 2
6. Dokumen
a. Jenis daftar dan buku pedoman dan kegunaannya 2
b. Arus dokumen 3
c. Pengkemasan hasil pencacahan di lapangan 3

II. Metodologi
1. Rancangan Sampel
a. Kerangka sampel 5
b. Pemilihan sampel 1 5
2. Banyaknya Sampel 5
3. Metode Pengumpulan Data 5
4. Metode Estimasi
a. Level estimasi populasi 6
b. Estimasi varians populasi 6
5. Tata Cara Pemilihan Sampel Usaha
a. Alokasi sampel usaha 6
b. Pemilihan sampel usaha 8

III. Organisasi Survei


1. Organisasi Lapangan II
2. Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei di Daerah II
3. Petugas Lapangan 13
4. Pelatihan 14
5. Syarat-syarat untuk menjadi Instruktur Nasional 14
6. Syarat-syarat untuk menjadi Pengawas/Pemeriksa dan Pencacah 14

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Banyaknya Wiicah/Wilker dan Usaha Terpilih menurut Kabupaten/Kotamadya 16-42

Lampiran 2. Banyaknya Innas. Kelas, dan Gelombang Pelatihan 43

Lampiran 3. Banyaknya Petugas Lapangan 44

Lampiran 4. Jadwal dan Materi Pelatihan Petugas Lapangan 45

Lampiran 5. Contoh Daftar yang Digunakan dalam SUSI98 46


a. Contoh Daftar VUSI98-DSW 47
b. Contoh Daftar VUSI98-LKPS 48
c. Contoh Daftar VUSI98-DSU 49-50
d. Contoh Daftar VUS198-L 51 . 54
e. Contoh Daftar VUSI98-S 55-64

Lampiran 6. Contoh Formulir untuk Laporan Innas 65


a. Bentuk Surat Laporan Innas 66
b. Biodata dan Nilai Peserta Pelatihan Petugas 67
c. Permasalahan dan Pemecahan selama Pelatihan Petugas 68
d. Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi selama Pelatihan Petugas 69

iv Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


I. PENDAHULUAN

1. I 'mum

Selama ini, pengumpulan data sektoral dari usaha kecil atau usaha rumah tangga yang dilakukan old)
BPS masih belum dilakukan secara tcrpadu dan belum seluruh sektor ekonomi yang dicakup. Survei-survei
yang telah dilakukan anlara lain survei industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang dilaksanakan tahun
1991, 1993, 1994, dan 1995, survei usaha non perusahaan tahun 1992 yang difokuskan pada sektor
perdagangan, angkutan, danjasa-jasa. Namun dalam Sensus Ekonomi 1996 (SE96), usaha kecil (perusahaan
non direktori) dan usaha rumah tangga yang berusaha di sektor ekonomi kecuali sektor pertanian, telah
menjadi salah satu cakupan utama kegiatan SE96. Pengumpulan datanya dilakukan dengan secara tcrpadu
dengan metode sample survey.
Untuk menyediakan series data sektor ekonomi yang lengkap di luar sektor pertanian dari
perusahaan/usaha non direktori dan usaha rumah tangga yang berkesinamlmngan, BPS dalam tahun anggaran
1998/1999 akan melakukan Survei Usaha Terintegrasi 1998 (SUSI98) di seluruh propinsi dalam wilayah
Indonesia.

2. Tujuan
Secara umum tujuan mengumpulkan data melalui SUSI98 adalah tersedianya data tentang keadaan
ekonomi mutahir yang terinci menurut sektoral (tidak termasuk sektor pertanian), regional dan nasional.
Secara khusus sasaran SUSI98 adalah:

a. Tersedianya data tentang struktur perusahaan/usaha nondirektori dan usaha rumah tangga, baik menurut
sektor maupun wilayah;
b. Tersedianya informasi secara rinci tentang karakteristik dari perusahaan/usaha nondirektori dan usaha
rumah tangga;
c. Tersedianya data ekonomi mikro yang berupaprofiI dan ciri dari perusahaan/usaha nondirektori dan usaha
rumah tangga dalam setiap sektor ekonomi.

3. Ruang Lingkup
SUSI98 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan besarnya sampel sebanyak 90.444 usaha
tersebardi 27 propinsi. Usahayang dicakup adalah perusahaan/usaha nondirektori dan usaha rumah tangga.
Kegiatan usaha yang dicakup dalam SUSI98 meliputi seluruh sektor usaha ekonomi (tidak termasuk
sektor pertanian), yang tcrdiri dari sektor: _ftj'(Wn Vv(^ "^/uwp •-5 ?iV^ ~~^ ^"^^ 6v,
^k-U _» •*• fcgr <u\'fK£r- -5 \i-o-ooo
a. Pertambangan dan penggalian;
b. Industri pengolahan; UfcJu
c. Listrik, gas dan air;
d. Konstruksi/bangunan;
e. Perdagangan besar, perdagangan eceran dan rumah makan serta akomodasi; - ufcps

f. Angkutan, penggudangan dan komunikasi;


g. Keuangan, asuransi dan jasa perusahaan;
h. Jasa kemasyarakatan. sosial dan perorangan.

4. Jenis Data yang Dikumpulkan


Jenis data perusahaan/usaha dan usaha rumah tanggayang dikumpulkan dalam SUSI98, yaitu:
a. Keterangan umum tentang pimpinan perusahaan (nama, jenis kelamin, umur, keterampilan, dan
pcndidikan), dan banyaknya hari kerja setiap bulan;
b. Keterangan kegiatan utama dan jenis barang/jasa utama yang dihasilkan/dijual;
c. Keterangan banyaknya pekerjayangdibayardan tidakdibayarmenurut pendidikan danjenis kelamin. dan
upah pekerja menurut jenis kelamin;

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


d. Biaya yang dikeluarkan selama sebulan yang lalu;
e. Pendapatan/nilai produksi selama sebulan yang lalu;
f. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian barang modal sebulan yang lalu;
g. Struktur modal;
h. Kendala dan prospek usaha.

5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Jenis Kegiatan Waktu

(I)
1. Penyusunan buku pedoman dan kuesioner serta penibahasannya 1April-6 Juni 1998
2. Briefing Instruktur utama 28 Mei - 3 Juni 1998
3. Pencetakan dokumen 27 Juli-31 Agustus 1998
4. Pengiriman dokumen dari BPS ke Daerah 7 Agustus - 7 September 1998
5. Rekrutmen:
a. Instruktur nasional 1 Agustus - 20 September 1998
b. Petugas daerah 1 Agustus - 25 September 1998
6. Pelatihan:
a. Instruktur nasional 5-90ktober 1998
b. Petugas daerah:
- Gelombang I 12- 16 0ktober 1998
- Gelombang II l8-22 0ktober 1998
- Gelombang III 24-28 0ktober 1998
7. Pelaksanaan lapangan
a. Pendaftaran usaha dalam wilcah/wilker 1-21 November 1998
b. Pcmeriksaan daftar VUSI98-L, pemilihan sampel usaha, dan
pengisian Daftar VUSI98-DSU di KS Kabupaten/kotamadya 7- 30 November 1998
c. Pencacahan sampel usaha dengan Daftar VUSI98-S I -20 Desembcr 1998
d. Pemeriksaan Daftar VUSI98-S 7 Desember 1998-7 Januari 1999
e. Pengiriman dokumen dari Daerah ke BPS 1 - 15 Januari 1999
8. Pengolahan di BPS 7 Januari - Juni 1999
9. Evaluasi dan publikasi Juli 1999

6. Dokumen

a. Jenis daftar dan buku pedoman dan kegunaannya

No. Jenis Daftar/ Kciuinaan Dikcrjakan Rangkap Disimpan


Baku Pedoman .••: oleh

(!) (2) (3) :••:•••••-•:


(4) (5)-
' '. . .
(6)f
1. VUSI98-DSW Mengetahui identitas wilcah/ BPS/ 2 BPS*
Q&& 49.) , wilker terpilih. Pengawas KS Ik. II
2. VUSI98-L Pendaftaran perusahaan/usaha Pencacah 1 BPS
dalam wilcah/wilker terpilih.
3. VUSI98-S Pencacahan usaha terpilih. Pencacah BPS
m •
4. ,YUSI98-LKPS Lembar kerja pemilihan sampel. Pengawas BPS
5. VUSI98-DSU Pencatatan daftar usaha terpilih. Pengawas Lftacacd, BPS

6. SE96-CWK** Mengetahui wilayah yang KS Tk. II KS Tk.ll


dicacah.

7. Buku 1 Pedoman Kerja Kepala KS •

Propinsi dan Kab/Kodya.

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


No. Jenis Daftar/ Keguna* Dikerjakao Rangkap: Pislmpau
Buku Pedoman oleh

(I) (2) (3> (4) &) (*>


8. Buku 2 Pedoman Pencacah.
9. Panduan PMS Pedoman Pengawas

*) Daftar VUSI98-DSWyang telah diisi oleh Pengawas satu rangkap dikembalikan ke BPS.
**)Jika Daftar SE96-CWK tidak ada maka gunakan Daftar SE96-L1 untuk mengidentifikasi wilayah yang dicacah.

b. Arus dokumen

BPS KSProp KS Kab/Kod; Pengawas Pencacah

- VUS198-DSW -VUS198-DSW -VUS198.DSWJ - VUSI98-DSW -VUSI98-L


• VUS198-LKPS - VUS198-LKPS - VUS198-LKPS - VUS198-LKPS • VUSI98-PSU
- VUSI98-L - VUSI98-L - VUS198-L -VUSI98.L -VUSI98-S
. VUSI98-DSU ♦ VUSI98-DSU -VUS198-DSU -VUS198.DSU -Buku 2
- VUS198-S IIIU> - VUSI98-S IIII+ -VUSI98-S 1111+ -VUS198*S 1111+ -SE96-CWK
- Buku 1 - Buku 1 - Buku 1 - Buku 2
- Buku 2 • Buku 2 - Buku 2 ♦ Panduan PMS
- Panduan PMS - Panduan PMS - Panduan PMS - SE96-CWK
-SE96-CWK I

- VUS198-DSW -VUS198-DSW -VUSI98-DSW; -VUS198.JDSW


-VUS198-LKPS - VUSI98-LKPS -VUSJ98-LKP$S - VUSt98*LKPS ^^^J
(keBiroP2M) - VUSI98-L -VUS198-L j -VUSI98rL ^^^J
-VUS198-L ^llll -VUSl98iDSU . +1111 »VUS198«DSU; •+IIII • VUSI98-DSU
- VUS198-DSU - VUS198-S - VUS198-S - VUSI98^S
- VUS198-S - SE96-CWK \ - SE96-CWK
(he Biro PD) I

c. Pengkemasan hasil pencacahan di lapangan


Dalam satu wilcah/wilker terpilih akan dipilih sejumlah usaha. Nama perusahaan/usaha/pengusaha
terpilih dicatat dalam Daftar VUSI98-DSU.Oleh karena itu, untuk setiap bendel satu wilcah/wilker, Daftar
VUSI98-DSU diletakkan paling atas, kemudian diikuti oleh Daftar VUS198-S untuk wilcah/wilker tersebut.
Dalam satukabupaten/kotamadya, masing-masing bendel perwilcah/wilker diurutkan sesuai dengan
urutan NKS yang terdapat dalam Daftar VUSI98-DSW. Hasil gabungan bendel dalam satu
kabupaten/kotamadya, di atasnya diletakkan Daftar VUSI98-LKPS, VUSI98-DSW yang sudah terisi, dan
satu bendel lain yang berisi Daftar VUSI98-L. Gabungan bendel ini dikirim ke KS Propinsi. Di KS Propinsi,
bendel-bendel kabupaten/kotamadya digabung menjadi satu, kemudian dikirim ke BPS. Untuk Daftar
VUS198-DSW dan VUS198-LKPS dikirim ke Biro P2M sedangkan Daftar VUSI98-L, VUSI98-DSU, dan
VUSI98-S dikirim ke Biro PD.

otw -* z -* turn

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


s

iTT^vn Ja-Ji 1

0)-
t

„ -^r^^l
«^jf»jn 1?H7 'QC

^vtn 'MX)' <^-i)


II. METODOLOGI

1. Rancangan Sampel
a. Kerangka sampel '
Dalam pelaksanaan survei ini digunakan dua jenis kerangka sampel, yaitu kerangka untuk pemilihan
sampel wilcah/wilker dan kerangka sampel untuk pemilihan perusahaan/usaha.
Kerangka sampel untukpemilihan wilcah/wilker adalah daftar wilcah/wilker yang dibentuk padasaat
kegiatan pendaftaran kegiatan ekonomi/usaha SE96. Setiap wilcah/wilker dalam kerangka sampel tersebut
mempunyai sejumlah usaha perusahaan non direktori/usaha rumah tangga yang terdiri dari sejumlah sektor
hasil pencacahan SE96-L2 di wilayah Indonesia. Dan setiap wilcah/wilker tersebut dihitung besarnya
probabilita untuk terpilih dengan menggunakan program Chromy-Gen Algorithm. Kerangka sampel ini tidak
dibedakan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Kerangka sampel untuk pemilihan usaha adalah daftar usaha yang diperoleh dari hasil listing pada
setiap wilcah/wilker terpilih yang dibedakan menurut masing-masing kode sektor 2, 3,4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
b. Pemilihan sampel
Metode sampling yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah metode sampling bertahap dua.
Tahap pertama, dari kerangka sampel wilcah/wilker pada level Indonesia dipilih sejumlah wilcah/wilker
secara poisson sampling systematic dengan menggunakan probabilita di setiap wilcah/wilker. Poisson
sampling adalah suatu sistem sampling dimana setiappr/marvAfl/HJp//«gi/«/7diperlakukan sebagai satu strata
terpisah (mempunyai kesempatan terpilih independent dan niempunyai probabilita terpilih sendiri). Agar
banyaknya sampel usaha sektor 4, sektor 6, dan sektor lairinya optimal maka dalam pemilihan sampel
wilcah/wilker dibedakan menurut sektor tersebut. Tahap kedua, dari setiap wilcah/wilker terpilih dipilih
sejumlah usaha secara systematic sampling pada masing-masing sektor.
!
Unit usaha yangdicacah adalah unitusaha yangberwenang dan tidak berbadan hukum. kecuali untuk
sektor industri adalah pabrikyang mempunyai tenaga kerja lebih kecil dari 20 orang.

2. Banyaknya Sampel
Banyaknya sampel wilcah/wilker dan usaha untuk wilayah Indonesia masing-masing sebesar 6.513
wilcah/wilker dan 90.444 usaha. Dari jumlah sampel tersebut didistribusikan ke dalam tiga target sektor
seperti yangtercantum dalam Tabel I di bawah ini.
Tabel 1: Banyaknya Sampel Wiicah/Wilker dan Usaha menurut Sektor

„ Banyaknya Sampel
Sektor \
Wlfcah/Wilker; Usaha
1. Sektor 4 354

2. Sektor 6 34.454

3. Sektor Lainnya 55.636


Jumlah 6.513 | 90:444
Target sampel untuk setiap propinsi dan kabupaten/kotamadya terpilih yang dirinci menurut sektor
dapat dilihat pada Lampiran I.

3. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara antara petugas pencacah dengan
responden. Responden adalah pengusaha atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan dari usaha
terpilih.

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 5


Tahun anggaran 1998/1999, pengumpulan data hanya dilakukan pada bulan November - Desember
1998. Untuk tahun anggaran 1999/2000 direncanakan akan diadakan pencacahan bulanan/triwulanan/
semesteran, yang akan disesuaikan dengan tersedianya dana pemerintah, dan tidak akan dilakukan pelatihan
petugas. Oleh karena itu bagi petugas yang sudah dilatih harus mencacah usaha terpilih pada tahun anggaran
1999/2000. Ada kemungkinan Mantri Statistik yang sudah dilatih, wilayahnya tidak terpilih SUSI98.
Sehingga ia harus membantu wilayah kecamatan lain.

4. Metode Estimasi

a. Level estimasi populasi


Dengan menggunakan rancangan sampel yang diuraikan di muka, metode estimasi populasi untuk
setiap karakteristik sangat ditentukan oleh besarnyastandarderror yangd'ihasftktm. Estimasi populasi untuk
tingkat nasional akan disajikan sampai dengan dua dijit KKKP. Sedangkan untuk tingkat propinsi akan
disajikan hanya satu dijit KKKP.
Formula untuk mengestimasi populasi suatu variabel,^, pada level propinsi keadaan bulan Desember
tahun 1998 adalah sebagai berikut:

di mana
A

Ypp : nilai perkiraan populasi variabel y di propinsi (p);


c konstanta, yang merupakan tambahan weight pada pemilihan sampel wilcah/wilker (wi2) karena
pada tahap ini weightdigunakan untuk sampel 8.685 wilcah/wilker, sedangkan sampel November -
Desember 1998 adalah 6.513 wilcah/wilker. Nilai konstanta ini adalah 1,33.
weight wilcah/wilker ke-i yang digunakan untuk mengestimasi hasil SE96-L2;
weight wilcah/wilker ke-i yang digunakan dalam pemilihan sampel wilcah/wilker;
weight wilcah/wilkerke-i yang digunakan untuk pemilihan usaha;
y, nilai karakteristik yang terdapat pada usaha terpilih dalam wilcah/wilker ke-».
banyaknyawilcah/wilker terpilih propinsi (p).

b. Estimasi varians populasi


1. Untuk setiap wilcah/wilker (i), varians dihitung dengan cara:

2. Untuk setiap propinsi (p), varians dihitung dengan cara:

K(y) = E
*=l
?,<y)
3. Standard errordari estimasi populasi dalam propinsi dihitung dengan cara:

«p(y) ={Vpiy)

5. Tata Cara Pemilihan Sampel Usaha


a. Alokasi sampel usaha
Alokasi sampel usaha pada Lampiran I adalah alokasi sampel usaha pada tingkat
kabupaten/kotamadya yang dibedakan menurut sektor 4,6, dan lainnya.

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Karena target sampel untuk sektor lainnya (di luar sektor 4 dan 6) belum ditentukan, maka KS
Kabupaten/ Kotamadya harus melakukan alokasi target sampel sektor lainnya secara/jro/jori/oua/terhadap
jumlah usaha per sektor (sektor 2,3, 5, 7, 8, dan 9)dari hasil listing. Oleh karena itu hasil listing ini harus
segera dilaporkan ke KS Kabupaten/Kotamadya oleh masing-masing pengawas/pemeriksa untuk
penghitungan alokasi sampel per sektor (di luar sektor 4dari 6).
Tahapan kegiatan pengalokasian sampel dilakukan sebagai berikut:
1. AmbilDaftarVUSI98-DSW dan lihatberapabanyaknya targetsampel untukseluruh sektor, sektor4, dan
sektor 6 di tingkat kabupaten/kotamadya.
2. Isikan jumlah usaha hasil listing per sektor (merupakan hasil penjumlahan banyaknya usaha per
wilcah/wilker) padatingkat kabupaten/kotamadya.
3. Hitung target sampel sektor lainnya untuk suatu kabupaten/kotamadya. Target sampel sektor lainnya
adalah sama dengan hasil pengurangan target sampel dikabupaten/kotamadyadengan target sampel sektor
4 dan target sampel sektor 6.
4. Hasil target sampel untuk sektor lainnya ini kemudian dialokasikan secaraproporsional terhadapjumlah
usaha per sektor hasil listing dalam kabupaten/kotamadya. Sehingga masing-masing sektor mempunyai
target sampel yang akan dipilih per kabupaten/kotamadya.
5. Hasil target sampel persektor ini akan digunakan untuk pemilihan sampel usaha dengan menggunakan
Daftar VUS198-LKPS.
!

I
Contoh: Di Kotamadya Kediri, JawaTimurdiketahui hasil listing dan target sampel usaha dalam VUSI98-
DSW adalah sebagai berikut:
VUSI98-DSW

DAFTAR WILCAH/WILKER TERPILIH


SURVEI USAHA TERINTEGRASI 1998/1999

PROPINSI |35] JAWA TIMUR


KOTAMADYA : (711 KEDIRI
KODE DAN NAMA NOMOR NKS LISTING/ SEKTOR
K/D JML
KEC/DESA/KEl WILCAH WILKER SE98 SAMPEL 2 3 4 S 6 7 8 9

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 01) (12) (13) (14) (15)

TARGET a 13 3 »5 37 (T (8 (9 122
JUMLAH WILKER TERPILIH DI JUMLAH USAHA PND/URT 01
LISTING 24 314 4 236 60S 116 0 2S2 1584
01 KOTAMADYA INI ADALAH: KOTAMADYA INI ADALAH:
SAMPEL
8 WILKER
T-S:TARGET-SAMPEL T-S

Target sampel usaha yang harus dihitung adalah target sampel usahasektor 2 (t2), sektor 3 (t3), sektor 5 (t5),
sektor 7 (t7), sektor 8 (t8), sektor 9 (t9) yang jumlahnya adalah 122-(3+37)=82 usaha. Dari hasil listing
diketahuijumlah usaha seluruhnya adalah I.S84 usaha danjum lah usaha selain sektor 4 dan 6 adalah 1.584-
(4+608)=972 usaha, maka target untuk masing-masing sektor adalah:

t2=(24/972)x82=2 usaha, t3=(314/972)^82=26 usaha, t4=3 usaha, t5=(236/972)><82*20 usaha,


t6=37 usaha, t7=(l l6/972)*82= 10 usaha, t8=(07972)><82=0 usaha, t9=(282/972)*82=24 usaha

Catalan:
Apabiia targetsampel sektor4 lebih besardarijumlah usaha sektor 4 hast! listing, makaseluruh usaha
sektor 4 basil listingdicacah, dan kelebibwtaj^
sektor lainnya. \ ' .'

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


b. Pemilihan sampel usaha
Setelah hasil pendaftaran perusahaan/usaha dan target sampel untuk setiap sektor dan
kabupaten/kotamadya diketahui maka pemilihan sampel usaha dapat dilakukan dengan menggunakan Daftar
VUSI98-LKPS, di mana pada daftar ini sebagian sudah terisi (diisi oleh BPS), yaitu Blok I dan Blok II
Kolom [1] s.d [6] sedangkan Kolom [7] s.d [11] diisi oleh PMS. Pemilihan sampel usaha dilakukan dengan
cara:

1. Isikan Kolom [7] Daftar VUSI98-LKPS dengan mengutip isian jumlah usaha hasil listing pada setiap
wilcah/wilkerterpilih dari Daftar VUSI98-DSW Rincian LISTING Kolom [7] s.d [14] untuk sektoryang
sesuai. Dan hitung interval kumulatifnya untuk setiap wilcah/wilker pada Kolom [8] Daftar VUSI98-
LKPS.

2. Hitung interval (I) dan menentukan angka random (R,)pada Daftar VUSI98-LKPS. Interval dihitung
dengan cara membagi jumlah perusahaan/usaha hasil listing (N) dengan target sampel usaha (n) pada
tingkat kabupaten/kotamadya untuk setiap sektor dengan 2 angka desimal. Angka random ditentukan
dengan menggunakan Tabel Angka Random (TAR) dengan ketentuan R, s I, cantumkan juga nomor
halaman, baris, dan kolom dari TAR yang digunakan dalam penentuan angka random. Banyaknya kolom
dari TAR yang digunakan tergantung dari banyaknya digit dari interval.
3. Hitung R2 s.d R„ dengan menggunakan ramus: Rf = R, + (i -1) I, di mana i = 2... n,dan bulatkan hasil
penghitungan untuk setiap Rj.
4. Cantumkan nilai R, s.d R„ pada Kolom [9] Daftar VUSI98-LKPS dimulai dari wilcah pertama. Jika nilai
R lebih besar dari jumlah usaha kumulatif pada wilcah/wilker yang bersangkutan maka pindah ke
wilcah/wilker berikutnya, demikian seterusnya.
5. Hitung hasil pengurangan angka random di Kolom [9] Daftar VUSI98-LKPS dengan jumlah usaha
kumulatifpada wilcah/wilker sebelumnya. Cantumkan hasilnya pada Kolom [10] Daftar VUS198-LKPS.
6. Isikan jumlah usaha terpilih untuk setiap wilcah/wilker pada Kolom [11] Daftar VUSI98-LKPS.
7. Lingkari nomor usaha terpilih pada Daftar VUSI98-L Blok IV Kolom [21] s.d [28] sesuai dengan
sektornya.
8. Pindahkan nomor urut usahayangdilingkari, nama usaha, alamat, sektor hasil listing dari Daftar VUSI98-
Lke Daftar VUSI98-DSU Blok Vmasing-masing ke Kolom [2], [3], [4], dan [7].

Contoh pemilihan sampel usaha dapat dilihat pada halaman berikut ini.

Buku 1. PedomanKerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Contoh: Pada8 wilcah/wilkerterpilihdi Kotamadya Kediri, JawaTimurdiketahui hasillistingusahasektor
Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi (Sektor 7) adalah 116 usaha, target sampel usaha di
kotamadya ini adalah 10 usaha, maka sampel usaha untuk masing-masing wilcah/wilker adalah:

VUSI98-LKPS

LEMBAR KERJA PEMILIHAN SAMPEL USAHA


SURVEI USAHA TERINTEGRASI 1998/1999

1. KETERANGAN TEMPAT

1 PROPINSI JAWATIMUR 3 5

2 KOTAMDYA KEDIRI 7hl


3 SEKTOR ANGKUTAN. PERGUDANGAN. DAN KOMUNIKASI m
II. KETERANGAN SAMPEL USAHA

KODE NOMOR JUMLAH JUMLAH


INTERVAL ANGKA NOMOR USAHA
NO. NKS USAHA USAHA
KEC KUMULATIF RANDOM TERPILIH
DESA WILCAH WILKER LISTING TERPILIH

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 010 001 05B0 01 220503 - - - - -

2 010 003 03B0 01 200001 34 1-34 3.15. 26 3.15.26 3

3 010 011 03B0 01 220532 - - - - -

4 020 009 01B0 01 220524 12 35-46 38 4 1

5 020 010 02B0 01 220557 29 47-75 49,61.73 3.15. 27 3

6 020 014 01B0 01 210527 - - - - -

7 030 001 O4B0 01 210003 25 76-100 84.96 9.21 2

8 030 004 05B0 01 220586 16 101-116 107 7 1

::[:;S i'> S-I;>-::;> -:*::* "'> -: .:""':


JUMLAH 116 Sili'lO !!u;lf:i|lllM|III 10

TARGET SAMPEL USAHA 10 INTERVAL 11,60 ANGKA RANDOM 3 Halaman: 1 Ban's: 4 Kolom: 23-24

Target sampel (n) = 10;


Interval (I) =116/10= 11,60;
Angka random (R,) = 3 (dari TAR hal: 1, baris: 4, kolom: 23-24
Dengan menggunakan rumus pada butir 3 di atas maka nilai R2 s.d R)0 dapat dihitung sebagai berikut:

R2=3+(I*1I,60)=14,6=I5 R3=3+(2x]|,60)=26,2=26; R4=3+(3*ll,60)=37,8=38;


Rj=3+(4xll,60)=49,4=49 R6=3+(5*l 1,60)=61,0=61; R7=3+(6*ll,60)=72,6=73;
R8=3+(7xll,60)=84,2=84 R9=3+(8x 11,60)=95,8=96; R10=3+(9xll,60)=l07,4=107.

Maka nomor urut usaha terpilih dalam setiap wilcah seperti tercantum pada daftar di atas.Nama dan identitas
usaha terpilih di setiap wilcah/wilker terpilih ini kemudian disalin ke dalam Daftar VUS198-DSU.

Catalan:
Dalam SUS198 tidak ada penggantian sampel, perosahaanyiisahaterpjiuHdtcacahsesuai keadaandi
lapangan padasaatpencacahan denganDaftarVUSI98-S,terfejk^ PD
tetap dicacah dan terikan catatan di Kolom {10} DaftarVU$T98-DSli.

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


III. ORGANISASI SURVEI

1. Organisasi Lapangan
Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan SUSI98, struktur organisasi lapangan telah
ditetapkan sebagai berikut:

Kantor Statistik
Propinsi

Bidang Statistik Bidang Statistik


Distribusi Produksi

Kantor Statistik
Kabupaten/Kotamadya
Untuk Propinsi Untuk Propinsi
selain DKI Jakarta
DKI Jakarta

' '

PMS PMS

StafKS StafKS

1 r 1
PCS PCS PCS

Mantis/Staf KS Mantis Mitra

Keterangan:

Garis Perintah
Garis Koordinasi

2. Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei di Daerah


Seperti survei-survei lainnyayang dilakukan oleh BPS, penanggung jawab pelaksanaan SUSI98 di
daerah baik teknis maupun administrasi adalah kepala i KS Propinsi dibantu oleh kepala KS
Kabupaten/kotamadya. Dengan demikian KS Propinsi dan KS Kabupaten/kotamadya mengatur segala hal
mulai dari rekrutmen petugas sampai dengan terkumpulnya dokumen di BPS.
Tugas masing-masing unsur, yaitu KS Propinsi, KS Kabupaten/Kotamadya, Pengawas (PMS), dan
Pencacah (PCS) adalah sebagai berikut:

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 11


a. KS Propinsi
1. Kepala KS Propinsi bertanggung jawab terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan survei dan
mengkoordinir semua bidang statistik yang terkait;
2. Pelaksanaan di daerah menjadi tanggung jawab bidang statistik produksi dibantu oleh bidang
distribusi;
3. Subject matter (bidang statistik produksi dan bidang statistik distribusi) bertanggung jawab terhadap
kualitas hasil survei di sektornya masing-masing;
4. Penyelenggaran pelatihan petugas menjadi tanggung jawab kepala KS Propinsi;
5. Pengaturan beban tugas baik yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi di setiap KS
Kabupaten/kotamadya dikoordinir oleh KS Propinsi;
6. Secara berkala kepala KS Propinsi mengadakan pertemuan dengan aparat pelaksana di wilayahnya
dalam rangka koordinasi untuk mengevaluasi perkembangan kegiatan dan pemecahan permasalahan
yang terjadi di lapangan. Hasil evaluasi dikirim ke BPS (Biro P2M);
7. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelenggaraan surveiharus dibuatoleh setiapKS Propinsi
dan ditujukan ke BPS (Biro P2M);
8. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yangsudah diperiksa harus sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

b. KS Kabupaten/Kotamadya
1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pencacahan dikoordinir oleh kepala KS
Kabupaten/kotamadya;
2. Penyalinan sketsa petawilcah/wilker, Daftar SE96-CWK, pada selembarkertas folio dilakukan oleh
stafKS Kabupaten/kotamadya untuksetiap wilcah terpilih. Salinan iniakan digunakan oleh pencacah
untuk mengenali lokasi wilcah/wilkerterpilih padasaatpelaksanaan lapangan. Bila DaftarSE96-CWK
tidak ada maka gunakan identitas dan batas-batas segmen, nomor bangunan fisik/sensus dalam Daftar
SE96-L1 untuk menggambar lokasi wilcah/wilker terpilih;
3. Pengawasan lapangan oleh KS Kabupaten/kotamadya harus dilakukan pada saat pencacahan dilakukan
oleh petugas. Demikian pula pemeriksaan daftar yang sudah selesai diisi oleh petugas;
4. Pemilihan sampel usaha dilakukan oleh pengawas di setiap KS Kabupaten/kotamadya dengan
dikoordinir oleh Kepala Seksi Statistik Produksi/Produksi Bukan Industri Besardan Sedang;
5. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus dilakukan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan dan pemecahan masalah lapangan;
6. Pelaksanaan administrasi dan pengelolaan keuangan di KS Kabupaten/Kotamadya harus sesuai
proseduryang telah ditetapkan;
7. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelenggaraan survei harus dibuat oleh setiap KS
Kabupaten/ Kotamadya dan ditujukan ke KS Propinsi;
8. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

c. Tugas Pengawas
1. Mengikuti pelatihan petugas bersama pencacah dan pelatihan khusus pengawas.
2. Menyiapkan dokumen SUSI98, seperti Daftar VUSI98-L, VUSI98-S untuk diteruskan kepada
pencacah yang menjaditanggungjawabnya,dan DaftarVUSI98-DSW, VUSI98-LKPS, VUSI98-DSU
dan SE96-CWK yang merupakan instrumen kerja pengawassendiri.
3. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan pengamatan dan penelitian
lapangan terhadap ketepatan sasaran wilcah dan mengenali batas-batas wilcah yangmenjadi tanggung
jawab setiap pencacah, dengan berpedoman Daftar SE96-CWK dan SUSI98-DSW.
4. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan, sehingga pencacah mampu
melaksanakan pencacahan dengan benar.
5. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan pencacah dapat selesai tepat
waktu dan membantu memecahkan masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di lapangan.
6. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk
mengidentifikasi berbagai masalah yangmungkin dijumpaidi lapangan danmencarijalankeluaruntuk
mengatasi permasalahan tersebut.

12 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


7. Melakukan pemeriksaanterhadap kelengkapan,kebenarandan konsistensi isian DaftarVUSI98-L, dan
menanyakankepada pencacahapabila ditemui isianyang meragukan untukdilakukan pernbetulan atau
pendaftaran ulang ke lapangan, kalau perlu bersama-sama dengan pencacah.
8. Apabilasetiap pencacah telah selesai melakukanpendaftaran bangunan/rumahtangga,maka pengawas
harus segera memberikan tanda cek (V) untuk usaha berkategori PND dan tanda silang (X) untuk
usaha berkategori URT pada kolom [21] s/d [28] dari lembar kesatu sampai dengan lembar terakhir.
Kemudian pengawas menuliskan nomor urut usahadari nomor 1 s/d nomor urut terakhir untuk setiap
sektor (kolom [21] s/d [28]). Selanjutnya pengawas mengisi banyaknya usaha setiap sektor kedalam
barisjumlah dari halaman 1 s/d halaman terakhir.
9. Pengawas harus segera melaporkan banyaknya usaha (PNDdan URT)di setiap wilcahterpilih, dari
hasil listing menurut sektor kepada KS Kabupaten/Kotamadya, agar dapat segera melakukan alokasi
target sampel di luar sektor 4 dan 6.
10. Berdasarkan target sampel yang dibuat oleh KS Kabupaten/Kotamadya tersebut, maka pengawas
bertugasuntuk melakukan pemilihan sampel dengan menggunakan Daftar VUSI98-LKPS.
11. Menyampaikan DaftarVUSI98-DSU kepadapencacahsebagai pedoman untuk melakukan pencacahan
usahadengan Daftar VUSI98-S. Selesainyapencacahan,pengawasharus menuliskan kondisi kategori
(PND/URT), sektor dan penjelasannya kalau terjadi ketidak sesuaian antara kondisi listing dengan
pencacahan pada Blok V kolom [8], [9] dan [10] Daftar VUSI98-DSU.
12. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran, kewajaran dan konsistensi isian Daftar
VUSI98-S dan menanyakan kepada pencacah apabila ditemui isian yang tidak lengkap atau
meragukan, untukdilakukan pembetulan atauwawancara ulangke lapangan kalau perlubersama-sama
dengan pencacah.
13. Selesainya pencacahan usaha, pengawas harus mengisikan banyaknya usaha menurut sektor dari
setiap wilcah terpilih pada baris "SAMPEL" kolom [7] s/d [15] Daftar VUSI98-DSW.
14. Menghimpun kembali seluruh daftar yang digunakan dalam pencacahandi lapangan, menghitung
kesesuaian dan kelengkapan dokumen setiap wilcah dan menyampaikan kepada KS
Kabupaten/Kotamadya untuk diteruskan ke BPS melalui KS Propinsi.
15. Menepati jadual kegiatan pelaksanaan SUSI98 sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan.

d. Tugas Pencacah
1. Mengikuti pelatihan pencacahan SUSI98
2. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan salinan sketsa peta
wilcah/wilker terpilih. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewatcacah atau ganda cacah.
3. Memberitahukan dan minta ijin pihak pengelola atau administrator di pusat perbelanjaan, atau aparat
desa/lurah, RW dan RT sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.
4. Melakukan pendaftaran setiap bangunan sensus dan rumahtangga dalam wilcah/wilker terpilih yang
menjadi wilayah kerjanya dengan Daftar VUSI98-L, dan dengan menggunakan salinan sketsa peta
wilcah/wilker.
5. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar VUSI98-S.
6. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan
di lapangan, dan cara mengatasinya.
7. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai pengawas.
8. Menyerahkan dokumen (VUSI98-L , VUSI98-S, VUSI98-DSU, SE96-CWK) kepada pengawas.
9. Menepati jadwal pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada butir 1.5
3. Petugas Lapangan
Petugas lapangan SUSI98 terdiri dari petugas pencacah (PCS) dan petugas pengawas/pemeriksa
(PMS). Kegiatan petugas lapangan tersebut di atasadalah sebagai berikut:
a. Pendaftaran unit kegiatan ekonomi/usaha di semua wilcah/wilker terpilih dengan Daftar VUSI98 - L
dilakukan oleh pencacah, yang direkrut dari Mantri Statistik dan StafKS Kabupaten/Kotamadya, khusus
DKI Jakarta sebagian menggunakan Mitra Statistik;
b. Pemilihan sampel usaha di setiap wilcah/wilker terpilih dilakukan oleh pengawas (StafKS Kabupaten/
Kotamadya, termasuk kepala seksi statistik produksi/produksi bukan industri besar dan sedang);

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala KantorStatistik Propinsidan Kabupaten/Kotamadya 13


c. Pencacahan usaha terpilih dengan Daftar VUSI98-S dilakukan oleh pencacah;
d. Pengawasan lapangan dan pemeriksaan dokumen (VUSI98-L, VUSI98-S) dilakukan oleh pengawas.

4. Pelatihan

Prosedur yangditempuh dalam memperoleh petugas lapangan yang trampil adalah melalui pelatihan
tigatahap seperti diuraikan berikut ini:
a. Tahap pertama adalah pelatihan instruktur utama (Intama) dalam bentuk briefing intensif dengan
melibatkan penanggung jawabsetiap sektor ekonomi atau subject matter terkait di lingkungan BPS.
b. Tahap kedua adalah Intama melatih calon instruktur nasional (Innas), baik yang berasal dari pusat maupun
daerah. Pelatihan diselenggarakan selama5 hari di Jakarta. Dalam pelatihan akandiadakan penyaringan
yangketatdalam upaya mencari Innas yang berkualitas dan trampil melalui pendalaman materi.
c. Tahap ketiga adalah Innas melatih petugas lapangan (pencacah dan pengawas/pemeriksa) yang
diselenggarakan secarabergelombang. Bagi Innas pusat akan melatih dua gelombang. Sedangkan Innas
daerah akan melatih satu atau dua atau tiga gelombang sesuai dengan kebutuhan di daerah. Setiap
gelombang, pelatihan diselenggarakan selama 5 hari dengan rincian materi per sesi dituangkan dalam
Lampiran 4. Jadwal pelatihan untuk masing-masing gelombang dapatdilihat padajadwal SUS198 yang
telah dijelaskan dimuka.
Dalam pelatihan petugas lapangan ini dilakukan pembagian tugas untuk setiap petugas lapangan.

5. Syarat-syarat untuk menjadi Instruktur Nasional


a. PernahmenjadiInnasuntukkegiatan listingSE96-Ll/SE96-L2 dankegiatanSE96-PND/URTdan Pejabat
Eselon IV atau Kepala Seksi di bidang terkait, dengan kualifikasi sangat baik atau baik, dan
berpendidikan minimal tamat akademi/D3/sarjana muda;
b. Bekerja di bidang yang berhubungan dengan masalah survei bagi yang berasal dari pusat atau dari
bidang/seksi statistik produksi/distribusi untuk calon dari daerah;
c. Telah mengikuti pelatihan SUSI98dan dinyatakanlulusdalam pelatihan Innas.Tugas utama Innasadalah
melatihcalon pengawas/pemeriksa dan pencacah di pusat pelatihan daerah, agar mereka memahami dan
dapatmenjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Namacalon Innasagarsudahditerimadi BPS(BiroP2M)
paling lambatawal September 1998. Calon Innasterdiri dari Innas pusat dan daerah. Banyaknya Innas
yang dibutuhkan dalam SUSI98 dapat dilihat pada Lampiran 2.
d. Setelah pelatihan petugas lapangan selesai, setiap Innas harus membuat laporan dengan format baku yang
dapat dilihat pada Lampiran 6a s.d Lampiran 6d.

6. Syarat-syarat untuk menjadi Pengawas/Pemeriksa dan Pencacah


a. Pencacah direkrut dari Mantri Statistik atau stafKS Propinsi/Kabupaten/Kotamadya atau Mitra Statistik
khusus untuk Propinsi DKI Jakarta;
b. Pencacah harus pernah menjadi pencacah dalam kegiatan SE96-L1/SE96-L2 dan SE96-PND/URT dan
dinyatakan lulus dalam pelatihan petugas SUSI98;
c. Pengawas/pemeriksa direkrut dari pencacah yang berprestasi baik dalam pelatihan dan diutamakan yang
berasal dari stafKS Propinsi/Kabupaten/Kotamadya. Rincian banyaknya petugas lapangan SUSI98 dapat
dilihat dalam Lampiran 3.

14 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi danKabupaten/Kotamadya


Lampiran It <Banyaknya Wiicah/Wilker dan Usaha Terpilih menurat Kabupaten/KoUmadya

Propinsi: Halaman:
1. Daerah Istimewa Aceh 16
2. Sumatera Utara 17
3. Sumatera Barat 18
4. Riau 19
5. Jambi 20
6. Sumatera Selatan 21
7. Bengkulu 22
8. Lampung 23
9. DKI Jakarta 24
10. Jawa Barat 25
11. Jawa Tengah 26
12. DI Yogyakarta 27
13. Jawa Timur 28
14. Bali 29
15. Nusa Tenggara Barat 30
16. Nusa Tenggara Timur 31
17. Timor Timur 32
18. Kalimantan Barat 33
19. Kalimantan Tengah 34
20. Kalimantan Selatan 35
21. Kalimantan Timur 36
22. Sulawesi Utara 37
23. Sulawesi Tengah 38
24. Sulawesi Selatan 39
25. Sulawesi Tenggara 40
26. Maluku 4]
27. Irian Jaya 42

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 15


Banyaknya Wilcah/Wllker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 11. Daerah Istimewa Aceh

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
01. Aceh Selatan 14 133 0 63 70

02. Aceh Tenggara 13 23S 0 62 173

03. Aceh Timur 23 265 0 114 151

04. Aceh Tengah 6 ss 0 24 31

OS. Aceh Barat 20 185 i 83 101

06. Aceh Besar 14 12S 0 48 77

07. Pidie 33 461 0 137 324

08. Aceh Utara 36 385 0 182 203

71. Banda Aceh 6 118 1 44 73

72. Sabang 1 9 0 3 6

Jum ah 166 1971 2 760 1209

16 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wiicah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 12. Sumatera Utara

Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya

OLNias 47 480 9 214 257

02. Tapanuli Selatan 90 804 0 376 428

03. Tapanuli Tengah 19 197 2 95 100

04. Tapanuli Utara 65 587 2 269 316

OS. Labuhan Batu 45 458 15 216 227

06. Asahan 61 722 8 293 421

07. Simalungun 44 412 4 185 223

08. Dairi 13 110 0 61 49

09. Karo 19 178 1 83 94

10. Deli Serdang 127 1305 3 582 720

11. Langkat 63 618 0 296 322

71. Sibolga 6 79 0 35 44

72. Tanjung Balai 9 137 0 50 87

73. Pematang Siantar 18 212 0 105 107

74. Tebing Tinggi 9 128 0 57 71

75. Medan 135 1899 1 847 1051

76. Binjai 16 248 0 104 144

Jumlah 786 8574 45 3868 4661

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 17


Banyaknya Wiicah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 13. Sumatera Barat

Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya

01. Pesisir Selatan 11 107 0 50 57

02. Solok 13 93 0 44 49

03. Sawahlunto/sijunjung 10 105 0 48 57

04. Tanah Datar 14 172 0 63 109

05. Padang Pariaman 20 246 0 93 153

06. Agam 21 330 0 97 233

07. Lima Puluh Koto 13 174 6 55 113

08. Pasaman 18 194 1 93 100

71. Padang 24 361 1 147 213

72. Solok 2 32 0 12 20

74. Padang Panjang 3 46 0 26 20

75. Bukittinggi 6 107 0 45 62

76. Payakumbuh 2 26 0 9 17

Jum lah 157 1993 8 782 1203

18 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsidan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wiicah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 14. Riau

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya

01. Indragiri Hulu 19 166 2 75 89

02. Indragiri Hilir 15 110 3 48 59

03. Kepulauan Riau 18 155 4 59 92

04. Kampar 18 182 0 86 96

05. Bengkalis 34 407 24 166 217

71. Pekan Baru 17 349 0 125 224

72. Batam 7 219 20 66 133

Jumlah 128 1588 53 625 910

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 19


Banyaknya Wiicah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 15. Jambi

Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya

01. Kerinci 17 139 0 68 71

02. Bungo Tebo 22 273 5 117 151

03. Sarko (sarolangun Bangko) 26 317 3 139 175

04. Batang Hari 16 188 2 84 102

05. Tanjung Jabung 19 209 6 86 117

71. Jambi 22 294 0 132 162

Jumlah 122 1420 16 626 778

20 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wiicah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998
Propinsi 16. Sumatera Selatan
Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya Usana
Wilker 6 Lainnya
« I
01. Ogan Komering Ulu 25 301 2 116 183
02 Ogan Komering Mir 22 321 0 119 202
03 Muara Enim 16 149 0 71 78
04. Lahat 15 171 1 72 98
IS 198 8 73 117
05. Musi Rawas
25 210 13 95 102
06. Musi Banyu Asin
15 223 20 74 129
07. Bangka
3 32 0 14 18
08. Belitung
33 567 0 230 337
71. Palembang
2 31 0 13 18
72. Pangkal Pinang
Jumlah 171 2203 44 877 1282
Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 21
Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 17. Bengkulu

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
01. Bengkulu Selatan 33 278 1 116 161

02. Rejang Lebong 30 262 1 113 148

03. Bengkulu Utara 36 307 4 129 174

71. Bengkulu 18 275 0 126 149

Jumlah 117 1122 6 484 632

22 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998
Propinsi: 18. Lampung
Jumlah Jumlah Sektor
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
01. Lampung Selatan 52 626 0 248 378
02. Lampung Tengah 63 946 2 326 618
03. Lampung Utara 29 240 2 121 117
04. Lampung Barat 9 111 1 47 63
71. Bandar Lampung 15 281 0 93 188
Jumlah 168 2204 | 5 835 1364
Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 23
Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi : 31. D K I Jakarta

Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya

71. Jakarta Selatan 97 1527 2 650 875

72. Jakarta Timur 103 1624 2 713 909

73. Jakarta Pusat 79 1040 0 533 507

74. Jakarta Barat 115 1639 1 673 965

75. Jakarta Utara 69 1221 0 563 658

Jumlah 463 7051 s 3132 3914

24 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi ' 32. Jawa Barat

Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya

01. Pandeglang 14 203 1 76 126

02. Lebak 11 140 1 54 85

03. Bogor 46 641 1 260 380

04. Sukabumi 31 415 0 148 267

05. Cianjur 23 314 0 120 194

06. Bandung 50 696 0 256 440

07. Garut 28 375 5 144 226

08. Tasikmalaya 39 603 3 178 422

09. Ciamis 33 501 3 156 342

10. Kuningan 12 132 1 58 73

11. Cirebon 28 490 1 167 322

12. Majalengka 23 373 0 108 265

13. Sumedang 14 165 0 59 106

14. Indramayu 25 424 0 138 286

15. Subang 19 270 2 104 164

16. Purwakarta 10 118 0 47 71

17. Karawang 22 296 0 128 168

18. Bekasi 30 445 0 184 261

19. Tangerang 20 285 0 116 169

20. Serang 26 431 0 137 294

71. Bogor 5 52 0 24 28

72. Sukabumi 3 26 0 15 11

73. Bandung 28 342 0 139 203

74. Cirebon 6 57 0 25 32

75. Tangerang 11 150 0 62 88

Jumlah SS7 7944 18 2903 5023

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 25


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 33. Jawa Tengah

Jumlah Jumlah
Sektor
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
01. Cilacap 45 766 3 249 514

02. Banyumas 43 721 0 262 459

03. Purbalingga 26 437 3 141 293

04. Banjamegara 24 475 1 126 348

05. Kebumen 37 642 0 198 444

06. Purworcjo 23 302 0 105 197

07. Wonosobo 27 460 0 142 318

08. Magelang 36 690 0 204 486

09. Boyolali 23 296 0 121 175

10. Klaten 40 557 0 211 346

11. Sukoharjo 18 280 0 106 174

12. Wonogiri 28 415 0 137 278

13. Karanganyar 24 514 0 140 374

14. Sragen 21 342 0 115 227

15. Grobogan 26 365 0 139 226

16. Blora 17 205 0 90 115

17. Rembang 13 204 0 82 122

18. Pati 30 420 0 175 245

19. Kudus 20 299 0 90 209

20. Jepara 33 604 3 190 411

21. Demak 17 274 0 113 161

22. Semarang 23 338 0 116 222

23. Temanggung 50 1019 0 238 781

24. Kendal 18 274 0 126 148

25. Batang 19 352 2 93 257

26. Pekalongan 21 428 1 111 316

27. Pemalang 21 295 0 118 177

28. Tegal 32 547 1 197 349

29. Brebes 28 394 2 161 231

71. Magelang 2 36 0 13 23

72. Surakarta 17 229 2 107 120

73. Salatiga S 71 0 29 42

74. Semarang 30 393 0 148 245

75. Pekalongan 9 128 0 59 69

76. Tegal 5 83 0 31 62

Jumlah 851 13865 18 4683 91S4

26 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 34. D I Yogyakarta

Jumlah Jumlah
Sektor
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya

01. Kulon Progo 22 393 0 123 270

02. Bantul 52 979 1 282 696

03. Gunung Kldul 40 512 1 178 333

04. Sleman 52 799 0 268 531

71. Yogyakarta 35 514 0 216 298

Jumlah 201 3197 2 1087 2128

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 27


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi : 35. Jawa Timur

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
01. Pacitan 12 165 1 49 115

02. Ponorogo 25 360 1 120 239

03. Trenggalek 21 376 0 80 296


04. Tulungagung 32 549 0 177 372
05. Blitar 29 811 3 167 341

06. Kediri 33 458 0 209 249


07. Malang 49 671 0 262 409
08. Lumajang 23 334 4 137 193
09. Jember 47 639 0 259 380

10. Banyuwangi 37 588 4 213 371


11. Bondowoso 16 249 4 84 161
12. Situbondo 17 186 0 78 108
13. Probolinggo 20 236 1 103 132
14. Pasuruan 31 464 0 181 283
15. Sidoarjo 30 478 0 193 282
16. Mojokerto 25 433 0 137 296
17. Jombang 25 371 0 160 211
18. Nganjuk 22 334 2 135 197

19. Madiun 14 185 1 70 114

20. Magetan 22 424 0 119 305


21. Ngawi 20 282 1 • 109 172

22. Bojonegoro 27 389 0 162 227


23. Tuban 24 398 4 182 212
24. Lamongan 29 467 0 138 329
25. Gresik 26 502 3 172 327
26. Bangkalan 18 286 0 90 196
27. Sampang 19 308 0 83 225

28. Pamekasan 19 254 0 89 165


29. Sumenep 34 567 4 145 418
71. Kediri 8 143 0 52 91

72. Blitar 2 36 0 14 22

73. Malang 19 310 0 106 204

74. Probolinggo 7 122 0 61 61

75. Pasuruan 4 61 0 19 42

76. Mojokerto 5 80 0 30 50

77. Madiun 4 65 1 22 42

78. Surabaya 67 1047 0 416 631

Jumlah 864 13325 34 4823 8468

28 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala KantorStatistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 51. Bali

Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya Usaha
Wilker 4 6 Lainnya

01. Jembrana 10 164 0 74 90

02. Tabanan 17 219 0 88 131

03. Badung 17 332 0 124 208

04. Gianyar 28 674 0 177 497

05. Klungkung 7 120 0 42 78

06. Bangli 9 161 0 85 76

07. Karang Asem 14 264 0 93 171

08. Buleleng 23 323 0 123 200

71. Denpasar 21 299 0 122 177

Jumlah 146 2556 928 1628

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 29


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi : 52. Nusa Tenggara Barat

Jumlah Jumlah Sektor


Kabuoaten' Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
01. Lombok Barat 23 344 0 137 207

02. Lombok Tengah 33 577 0 149 428

03. Lombok Timur 41 780 0 229 551

04. Sumbawa 10 140 0 63 77

05. Dompu 4 65 0 22 43

06. Bima 18 310 0 73 237


71.Mataram 14 248 0 124 124

Jumlah 143 2464 797 1667


3

30 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 53. Nusa Tenggara Timur


Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya Usaha
Wilker Lainnya

14 275
* I
0
6

224
01. Sumba Barat 51

02. Sumba Timur 6 86 0 38 48

03. Kupang 18 250 0 92 158

04. Timor Tengah Selatan 7 85 0 36 49

OS. Timor Tengah Utara 7 57 0 21 36

06. Belu 7 115 0 35 80

07. Alor 4 33 0 11 22

08. Flores Timur 12 158 3 67 88

09. Sikka 10 187 0 46 141

10. Ende 14 324 0 59 265

11.Ngada 8 98 0 25 73

12. Manggarai 16 234 0 69 165

Jumlah 123 1902 3 550 1349

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 31


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 54. Timor Timur

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
01. Covalima 3 30 0 15 15

02. Ainaro 6 42 0 27 15

03. Manufahi 3 29 0 18 11

04. Viqueque 5 44 0 25 19

05. Lautem 4 33 0 14 19

06. Baucau 18 197 0 62 135

07. Manatuto 2 15 0 9 6

08. Dili 16 159 0 89 70

09. Aileu 3 14 0 8 6

10. Liquica 5 S3 0 11 42

11. Ermera 9 105 0 52 53

12. Bobonaro 10 84 0 35 49

13. Ambeno 4 64 0 16 48

Jum ah 88 869 0 381 488

32 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 61. Kalimantan Barat

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya

01. Sambas 25 301 0 109 192

02. Pontianak 34 343 2 135 206

03. Sanggau 20 128 0 69 59

04. Ketapang 12 113 0 48 65

05. Sintang 25 234 0 102 132

06. Kapuas Hulu 7 42 0 25 17

71. Pontianak 13 187 0 98 89

Jumlah 136 1348 2 586 760

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 33


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 62. Kalimantan Tengah

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kotamadya
Wilkei Usaha
Lainnya
01. Kotawaringin Barat 195 0 78 117

02. Kotawaringin Timur 685 6 230 449

03. Kapuas 479 0 204 275

04. Barito Selatan 139 0 84 55

05. Barito Utara 212 0 78 134

71. PalangkaRaya 119 0 46 73

Jumlah 121 1829 6 720 1103

34 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 63. Kalimantan Selatan


Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya Wilker Usaha 4 6 Lainnya

OLTanah Laut 9 122 0 36 86

02. Kota Baru 16 240 2 80 158

03. Banjar 18 327 1 93 233

04. Barito Kuala 9 124 0 41 S3

05. Tapin 6 111 0 41 70

06. Hulu Sungai Selatan 12 210 0 67 143

07. Hulu Sungai Tengah 11 142 0 61 81

08. Hulu Sei Utara 24 500 0 124 376

09. Tabalong 10 138 0 47 91

71. Banjarmasin 17 322 0 133 189

Jumlah 132 2236 3 723 1510

Buku J. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 35


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 64. Kalimantan Timur

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha
4 6 Lainnya
01. Pasir 12 160 2 66 92
02. Kutai 39 418 8 178 232
03. Berau 6 55 3 26 26
04. Bulongan 17 189 1 82 106
71. Balikpapan 19 264 0 101 163
72. Samarinda 26 383 0 158 225

Jumlah 119 1469 14 611 844

36 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsidan Kabupaten/Kotamadya


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 71. Sulawesi Utara

Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya Usaha
Wilker
Lainnya

01. Gorontalo 19 266 0 103 163

02. Bolaang Mengondow 10 117 2 56 69

03. Minahasa 52 1013 1 298 714

04. Sanglhe Talaud 14 168 0 62 106

71. Gorontalo 5 96 1 55 40

72. Manado 13 138 1 55 82

73. Bitung 5 70 2 25 43

Jumlah 118 1868 654 1207

Buku ]. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 37


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 72. Sulawesi Tengah

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten / Kolamadya
Wilker Usaha
Lainnya
01. Banggai
4
6 I
27 305 S 114 186

02. Poso 27 297 4 131 162

03. Donggala 30 365 2 168 195

04. Buol Toli-toli 16 269 1 95 173


71.Palu 15 239 0 97 142

Jumlah 115 1475 12 605 858

38 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


BanyaknyaWilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 73. Sulawesi Selatan


Sektor
Jumlah Jumlan
Kabupaten / Kotamadya Wilker Usaha 4 6 Lainnya

OLSelayar 2 21 2 7 12
02.Bulukumba 9 131 ° 49 82
03. Bantaeng * 15 o 3 12
04.Jeneponto 8 1M ° 43 110
05.Takalar s 82 0 31 51
06.Gowa « "2 ° 69 1"
07.Sinjai 5 56 0 26 30
OS.Maros * 45 o 20 25
09. Pangkajene Kepulauan 7 74 0 37 37
lO.Barru » 25 0 12 13
11. Bone « 196 » 89 10S
12.Soppeng 3 29 0 14 15
13.Wajo " 29S ' 8S 209
14. Sidenreng Rappang 5 44 0 19 25
15.Pinrang 6 54 0 22 32
16.Enrekang 3 17 0 9 8
17Luwu « 1» ° 59 "
18.TanaToraja 9 10' ° 31 70
19. Polewali Mamasa « 3°2 ° 60 242
20.Majene 3 45 0 18 27
21.Mamuju 3 57 8 22-27
71.UjungPandang 20 "7 ° 1" 174
72.Pare.pare 3 37 0 15 22
172 2390 12 863 1515
Jumlah

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 39


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998
Propinsi: 74. Sulawesi Tenggara
Jumlah Jumlah Sektor
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha
Lainnya
01. Buton 28 342 3 142 197
02. Muna 20 284 S 100 179
03. Kendari 39 413 3 189 221
04. Kolaka 21 252 21 111 120
Jumlah 108 1291 32 542 717
40 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala KantorStatistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya
Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi : 81. Maluku


Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya Wilker Usaha Lainnya

01. Maluku Tenggara 19 180 0 88 92

02. Maluku Tengah 39 340 0 172 166

03. Maluku Utara 40 386 2 162 222

04. Halmahera Tengah 11 108 0 46 62

71. Ambon 15 190 0 88 102

Jumlah 124 1204 556 646

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 41


Banyaknya Wilcah/Wilker dan Usaha Terpilih Survei Usaha Terintegrasi 1998

Propinsi: 82. Irian Jaya

Jumlah Jumlah Sektor


Kabupaten ' Kotamadya
Wilker Usana i
4 Lainnya
_ .. _.
! 6
01. Merauke 20 177 4 66 107
02. Jayawijaya 4 12 1 11 0
03. Jayapura 10 54 0 24 30
04. Paniai 9 56 0 26 30
05. Fak-fak 11 91 0 58 33
06. Sorong 29 307 0 102 205
07. Manokwari 9 13S 0 68 67
08. Yapen Waropen 3 19 0 6 13
09. Biak Numfor 11 62 0 29 33
71. Jayapura 11 183 0 83 100

Jumlah 117 1096 5 473 618

42 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Lampiran 2: Banyaknya Innas, Kelas, dan Getombang|Pelatihan

Banyaknya Instruktur Nasional (Innas), Kelas, dan Gelombang Pelatihan


menurut Propinsi dan Pusat/Oaerah

Banyaknya Innas Banyaknya Gelombang


Banyaknya
Propinsi Kelas Innas Innas
Pusat Daerah Jumlah
Pusat Daerah

(1) (2) (3) <«) (5) (6) (7)

1. Daerah Istimewa Aceh 1 2 4 2 2

2. Sumatera Utara 3 2 5 10 2 2

3. Sumatera Barat 1 2 4 2 2

4. Riau 0 1 3 0 3

5. Jambi 0 1 2 0 2

6. Sumatera Selatan 1 2 4 2 2

7. Bengkulu 0 1 1 0 1

8. Lampung 1 2 3 2 1

9. DKI Jakarta 2 3 6 2 2

10. Jawa Barat 4 4 8 16 2 2

11. Jawa Tengah 5 5 10 20 2 2

12. DI Yogyakarta 1 2 4 2 2

13. JawaTimur 6 5 11 22 2 2

14. Bali 0 1 2 0 2

15. Nusa Tenggara Barat 0 1 2 0 2

16. Nusa Tenggara Timur 1 2 3 2 1

17. Timor Timur 0 1 2 0 2

18. Kalimantan Barat 1 2 3 2 1

19. Kalimantan Tengah 0 1 2 0 2

20. Kalimantan Selatan 1 2 3 2 1

21. Kalimantan Timur 0 1 2 0 2

22. Sulawesi Utara 1 2 3 2 1

23. Sulawesi Tengah 0 1 2 0 2

24. Sulawesi Selatan 1 2 5 2 3

25. Sulawesi Tenggara 0 1 2 0 2

26. Maluku 0 1 2 0 2

27. Irian Jaya 0 1 2 0 2

Jumlah 30 39 69 134

Bufcii 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 43


Lampi^p3: .'BanyaknyaM^UtitiM^tirti'' ;^dk£li

Banyaknya Petugas Lapangan menurut Kategorl Petugas

Pencacah (PCS) Pengawas


Propinsi (PMS)
Jumlah
Mantis Staff Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Daerah Istimewa Aceh 110 2 112 20 132

2. Sumatera Utara 232 32 264 52 316

3. Sumatera Barat 85 3 88 18 106

4. Riau 66 5 71 12 83

5. Jambi 53 4 57 10 67

6. Sumatera Selatan 90 8 98 17 115

7. Bengkulu 29 8 37 8 43
8. Lampung 72 8 80 15 95

9. DKI Jakarta 43 86 129 25 154

10. Jawa Barat 393 12 405 73 478

11. Jawa Tengah 459 46 505 94 599


12. DI Yogyakarta 73 14 87 17 104

13. JawaTimur 528 35 563 103 666

14. Bali 50 19 69 13 82
15. Nusa Tenggara Barat 52 15 67 13 80
16. Nusa Tenggara Timur 73 10 83 13 96

17. Timor Timur 44 4 48 13 61

18. Kalimantan Barat 79 2 81 14 95

19. Kalimantan Tengah 61 10 71 13 84

20. Kalimantan Selatan 77 10 87 14 101


21. Kalimantan Timur 51 9 60 10 70

22. Sulawesi Utara 69 8 77 15 92


23. Sulawesi Tengah 56 4 60 11 71

24. Sulawesi Selatan 124 6 130 28 158

25. Sulawesi Tenggara 58 3 61 11 72

26. Maluku 54 3 57 10 67

27. Irian Jaya 63 5 68 12 80

Jumlah 3144 371 3515 652 4167

44 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Lampiran 4; Jadwal dan Materi Pelatihan Petugas Lapangan

Jadwal dan Materi Pelatihan Petugas Lapangan di Setiap Gelombang


Survei Usaha Terintegrasi 1998

Jam Materi Pelatihan


Hari ke:

1 19.00-21.00 Pembukaan dan Penjelasan Umum

08.00-10.00 Lokasi Wilcah/Wilker Terpilih/SE96-CWK/Daftar VUSI98-L

10.30-12.30 Daftar VUSI98-L


2
14.00-16.00 Daftar VUSI98-L

19.00-21.00 Daftar VUSI98-L dan VUSI98-DSU

08.00 -10.00 Daftar VUSI98-S

10.30-12.30 Daftar VUSI98-S


3
14.00 -16.00 Daftar VUSI98-S

19.00-21.00 Daftar VUSI98-S

08.00 -10.00 Pendalaman 1

10.30-12.30 Evaluasi Pendalaman 1/Pembagian Tugas Wilker/Penutupan PCS

4 KHUSUS PENGAWAS/PEMERIKSA (PMS)

14.00-16.00 Pemeriksaan Daftar VUSI98-L dan VUSI98-S

19.00-21.00 Daftar VUSI98-DSW, VUSI98-LKPS, dan Pemilihan Sampel Usaha

08.00-10.00 Pendalaman 2
5
10.30-12.30 Evaluasi Pendalaman 2/Penutupan PMS

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 45


Lampion, ft Contoh Daftar yangDigurmkandaJam S0$I98

Lampiran: Halaman:
Lampiran 5a. Contoh Daftar VUSI98-DSW 47
Lampiran 5b. Contoh Daftar VUSI98-LK.PS 48
Lampiran 5c. Contoh Daftar VUS198-DSU 49-50
Lampiran 5d. Contoh Daftar VUSI98-L 51 - 54
Lampiran 5e. Contoh DaftarVUS198-S 55-64

45 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor StatistikPropinsi dan Kabupaten/Kotamadya


VUSI98-OSW

DAFTAR WILCAH/WILKER TERPILIH


SURVEI USAHA TERINTEGRASI 1998
PROPINSI (35] JAWATIMUR
KOTAMADYA : [71] KEDIRI
NOMOR SEKTOR
NKS LISTING/
KODE DAN NAMA K/D
JML
SE96 SAMPEL
KECAMATAN / DESA KELURAHAN WILCAH WILKER

(5) (Ci (7) <B> (9) (10) ("I (12) (13) (14) (15)
0) (2| (3) (*)

010 MOJOROTO
LISTING
001 POJOK K 05B0 01 220503
SAMPEL •» s .

LISTING
003 TAMANAN D 03B0 01 200001
SAMPEL

LISTING
011 NGAMPEL K 03B0 01 220S32
SAMPEL

020 KOTA KEDIRI


LISTING
009 SENTONO GEDONG K 01B0 01 200S24
SAMPEL

LISTING
010 KEMASAN K 02B0 01 220557
SAMPEL

LISTING
014 DANDANGAN K 01B0 01 210527
SAMPEL

030 PESANTREN
LISTING
001 BLABAK D 04B0 01 210003
SAMPEL

LISTING
004 TOSAREN K 05B0 01 220586
SAMPEL

TARGET 0 52 143

JUMLAH USAHA PND/URT DI


JUMLAH WILKER TERPILIH DI LISTING
KOTAMADYA INI ADALAH:
KOTAMADYA INI ADALAH
SAMPEL
8 WILKER
T-S: TARGET - SAMPEL T-S

1. NKS SE9S: Nomorkode lamptl pada tut listing SE9S.


KETC
Dibuat 2 (dua) rangkap, setelah dilangkapi 2. Selaln Mktor4 dan6 Rlnc TARGET dlalokasikan bardaasrkan hMillisting
PENTING! RANG
1 (satu) rangkap dikirim ke BPS up. Biro P2M ANt
3.Kolom (7]s.d (15] Rlnc LISTING dilil darihasil listing
4. Kolom [7]s.d (15) Rinc SAMPEL (fiisi dari hasil pancacahnanVUSB8-S

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 47


VUSI98-LKPS
LEMBAR KERJA PEMILIHAN SAMPEL USAHA
SURVEI USAHA TERINTEGRASI 1998/1999
1. KETERANGAN TEMPAT
1 PROPINSI JAWA TIMUR
3(5 l
2 KOTAMADYA KEDIRI
Mil
3 SEKTOR ANGKUTAN, PERGUDANGAN, DAN KOMUNIKASI
m
II. KETERANGAN SAMPEL USAHA
KODE NOMOR JUMLAH
INTERVAL ANGKA NOMOR USAHA JUMLAH
NO. NKS USAHA
KUMULATIF RANDOM USAHA
KEC. DESA WILCAH WILKER LISTING TERPILIH
TERPILIH
(1) (2) (3) («) (5) (6) (7) (B) (9) (10) (11)
1 010 001 05B0 01 220503
2 010 003 03B0 01 200001
3 010 011 03B0 01 220532
4 020 009 01B0 01 200524
5 020 010 02B0 01 220557
6 020 014 01B0 01 210527
7 030 001 04 B0 01 210003
8 030 004 05B0 01 220586
JUMLAH
TARGET SAMPEL USAHA INTERVAL ANGKA RANDOM Halaman: Baris: Kolom:
RENTING I KETERANGAN:
Dibuat 2 (dua) rangkap, setelah dilengkapi Jika jumlah usaha hasil listing (Blok II, Kolom (7), Rincian Jumlah) Iebih kecil dari
1 (satu) rangkap dikirim ke BPS up. Biro P2M target sampel, maka dilakukan pencacahan lengkap.
48 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya
VUSI98-DSU
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI USAHA TERINTEGRAS11998


DAFTAR SAMPEL USAHA PND/URT
RAHASIA
I. PENGENALAN TEMPAT

1. Propinsi a:
2. Kabupaten/Kotamadya *) en
3. Kecamatan

4. Oesa/Kelurahan *)

5. Nomor Wilcah Terpilih

6. Nomor Wilker •
7 Nomor Kode Sampel i i i i i i
II. KETERANGAN PETUGAS

1. Nama Pemilih Sampel 4. Tanggal Pemilihan Sampel

2. NIP/NMS 5. Tanda Tangan Petugas


Pemilih Sampel
3. Nama Pencacah

I. RINGKASAN

1. Banyaknya Usaha Terpilih menurut Sektor hasil Pencacahan dengan Daftar VUSI98-S
Sektor
Banyaknya Usaha Terpilih
2 3 4 5 6 7 8 9 Jml

Daftar VUSI98-S

IV. CATATAN

Keterangan: *) Coret yang tidak sesuai.


") Lingkari kode yang sesuai.

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 49


Halaman: . . . .. dari halaman

V. KETERANGAN USAHA PND/URT TERPILIH

Nomor Urut VUSI98-L VUSI98-S


Alamat Lengkap Tuliskan Nama KRT, jika
Nama Perusahaan/Usaha/
( Tuliskan nama gedung /jalan / penggunaan bangunan PND/ Kode PND/ Kode Keterangan
Sam
Usaha Pengusaha/Jenis Usaha
pel gang/nomor/RT/RW ) "Tempat Tinggal" URT Sektor URT Sektor

(D (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pedoman Penglsian:
Kolom [1] s.d [7] diisi oleh PMS dan Kolom [8] s.d [10] diisi oleh PCS Kolom [6] : Tuliskan PND. jika Kol [19] Blok IVVUSI98-Lada isian atau
1= Kolom [1] tuliskan nomor urut 1 s.d tuliskan URT. jika Kol [20] Blok IVVUSI98-L ada isian
Kolom [2] Kutipdari Kol [19] (utk PND) atau Kol [20] (utk URT) Blok IVVUSI98-L Kolom [7] : Kutipdari Kol [15] (utk URT) atau Kol[16] (utk PND) Blok IVVUSI98-L
3 Kolom [3] Kutip dari Kol (5](utk PND) atau Kol [10](utk PND/URT) Blok IV VUSI98-L Kolom [8] : Tuliskan PND atau URT sesuai hasil pencacahan dg Daftar VUSI98-S
Q
Kolom [4] Kutipdari Kol [6] Blok IVVUSI98-L Kolom[9] : Tuliskan Kode Sektor sesuai hasil pencacahan dg Daftar VUSI98-S
Q
Kolom [5] Kutipdari Kol [9] Blok IVVUSI98-L Kolom [10]: Tuliskan Keterangan Tutup, Pindah, dll, sesuai dg keadaan di lapangan,
termasuk perusahaan/usaha industri dengan tenaga kerja 20 tetap dicacah
VUSI98 -L
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
PENDAFTARAN PERUSAHAAN / USAHA
SURVEI USAHA TERINTEGRASI

Bulan Listing :

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT


M. J?L J2L

1. Propinsi

2. Kabupaten / Kotamadya *)

3. Kecamatan ...,p. 3r
lltHMHtlllHttHiMM

4. Kelurahan / Desa *)

5. Nomor wilayah pencacahan

6. Nomor wilker

7. Nomor kode sampel ( NKS )


'I Corel yang tidak sesuai

BLOK II: RINCKASAN <DHSi OLEHPENGAWAS >

Banyaknya usaha per sektor:


/ DLsalin dari Blok II', masing-masing kol (21) s/dkol (28) , nomor urut terakhir atau barisjumlah
'Kumulatifs/d Halaman Ini' padahalaman terakhir I
Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 JUMLAH

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


<1>
Jumlah

PND

URT „

BLOK III KETERANGAN PETUGAS


LHAIAN PENCACAHAN l»ENGAWASA\
::•:: •^i::^!-^^!Ori?irl- ':ft:i ™ : ^r =l .::.•: V^.r^Vm\m:-&::^ •:^'.----;-:r- (3) ;!
1. Nama petugas

2. Tanggal pelaksanaan kegiatan s/d

3. Tanda Tangan

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi danKabupaten/Kotamadya 51


BLOK IV : PENDAFTARAN

Hanya diisi jikakolm


Ko4« berkerfe f
Tuliskan penggunaan Tuliskan nama semua
bangunan dan atau semua traaguffan/ anggota rumahtangga
kigiatm (termasuk KRT) yang
jenis kegiatan / usaha beserta Alamat di datum
(tuliskan nama gedung / jalan / KepalaRumahtangga berusaha bukan sebagai
! S nama perusahaan/ usaha dl
gang/nomor/RT/RW)
bangunan
buruh / karyawan
s S dalam bangunan sensus Ini [KRT]

1
1 1 (dimulai dari usaha)
« s § Ilka ko4i 2 Jika tidak ada anggota rumah
«

L-«. lujvt tangga 1termasukKRT)yang

*
1 it M118 bsrusahabukansebagaibutuh
3 U ra i a n |Du koiJl 3 Nama atau karyawan
I
I { I •tn kodi 4
I ^ • stop
'—*> *ttf>
di w P| (4) (31 W m- JSL m (10)

Penjelasan kode - kode pada kolom (7), kolom (15), kolom (16), dan kolom (17),
serta definisi dari Usaha dan Kegiatan Ekonomi dapat dilihat pada halaman belakang
Daftar VUSI98 - L ini

52 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistic Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Hal aman ... dari . Halaman

PERUSAHAAN/USAHA :
Apakak Btttert
tmmpat
ri|pafca?i sektara $>***»' KERANGKA SAMPEL
pmrkmg
tempat? Apakah f PND dlberi tanda celt (\/)l
Apakak
tokos! kapan
usahanya utahanya
Hodm Koda Hoda kol 15)
barupa
{ URT dlberi tanda silang (X) J
utahanya aaktor aaktor status Nomor urut disertai pemberian nomor urut
aOtmmpat Utapl umaka utaha tHrflfan pabrlkl
dl dalam
tidak usaha
yang rumah JimJcwjb / tmmpat
bangunan
bemtop ? dlptndaS- produkml / Diisi oleh Pengawas f
Tuliskan semua Jenis Jul? pindah
tangga utaka
dgn TK
usaha secara lengkap kan f [URT]
> 20 ?
Ituktti
V« -1 JSUfat 1 BUksai
Yi -1 Yi -1 tl/4 7
SEKTOR
'-* /«!/« 1—y.ltop <-+*tnf, Yi -1

to hi tig <-»•.»<»/>
Ttdtk -0 Tldik -0 Ttdik -0 bills kssi |Uuk<*> Vuiiutt PND URT
L* iia/vr *-»• Itnjsl Plaint Ttdtk -0
2 3 4 5 6 7 a 9
ttMIISl inktiaa titollie la HI (IB

..i:<::-:?:::. HWI:-!.:;v!!^!vi?, :;;-tt»^:;i m m m item ?mm :ii«;ii ^tNLM iHilB^iiiK amis » mi tRf m\ 1»> tap i«S>< «T| (26)

'

JUMLAH HAIAMAM mi
KUHUUTIP S/D HALAMAN SEBELUMNYA -: •

KUMULATIF S/D HALAMAN INI

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 53


Kode penggunaan bangunan/
kegiatan di dalam bangunan
Kode sektor usaha pada kolom (15) dan kolom (16) j=jj
pada kolom (7)
Pertanian Tanaman Pangan, Peikebunan, Perdagangan Besar, Eceran. Rumah
Tempal Tlnggal 1 Peternakan, Kehutanan, Perburuan, Makan, dan Jasa Akomodasi 6
dan Perikanan 1
Perusahaan/ Usaha 2 Angkutan , Pergudangan , dan
Pertambangan dan Penggalian 2 Komunikasi 7
Tempal Kegiatan Ekonomi
bukan Usaha / Unit Pembantu 3 Industri Pengolahan 3 Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha
Persewaan, dan Jasa Perusahaan 8
Lainnya 4 Listrik, Gas dan Air 4
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
Konstruksi 5 Perorangan 9

Kode status badan hukum / usaha pada kolom (17)


PN/Perum/PT Perseio Yayasan 6
Perusahaan Daerah 1
SIPD (Penggalian Go/ CJ ^
PT/NV 2 Ijin Diparda (Jasa Rokroasi, Akomodasi 1
Hotel, Hiburan dan Kebudayaan, serta .

CV 3 Restoran / Rumah Makan) ? 7


SK Menteri Keuangan, SK Gubernur/
Flrma 4 Bupatl t Lembaga Keuangan )

Kopetasi 5 Lainnya g

Usahaadalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan menghasilkan baiang/jasa untuk diperjual belikan atau ditukar
dengan baranglain, dan ada seorang atau Iebih yang bertanggung jawab.

Kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan atau bagian dari kegiatan yang menghasilkan barang /jasa yang secara
langsungatau tidak langsung dimaksudkan untuk pencapaian tujuan komersial.

Yang dimaksud suatu kegiatan ekonomi mempunyai wewenang adalah kegiatan ekonomi tersebut dapat menentukan
besarnya produksi. menentukan tarif. menentukan kebijakan pemasaran produknya. menentukan perluasan usaha melalui
pengembangan produksi/omset. dan mempunyai kewenangan dalam hal kebijakan dan menghitung neraca rugiAaba. serta
kebijakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

BLOK V : CATATAN
W
M

• !

54 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala KantorStatistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


VUSI98 - S

REPUBLIK INDONESIA PND I I |


BADAN PUSAT STATISTIK URT 2

PENCACAHAN PERUSAHAAN / USAHA


SURVEI USAHA TERINTEGRASI

BLOK 1: PENGENALAN TEMPAT


H) (2) (3)

1. Propinsi

2. Kabupaten / Kotamadya *)

3. Kecamatan

4. Kelurahan/ Desa *) ":•:

5. Nomor wilayah pencacahan

6. Nomor wilker

7. Nomor kode sampel ( NKS ) I


8. Nomor urut usaha • :::;•:.••,,•.•.:,: : >

9. Nomor urut sampel ( NUS )

10. Nama dan alamat perusahaan / usaha :

b. Nama Pemilik / Pengusaha

c Alamat Perusahaan / usaha

d. No. Telepon : ( •)

•) Corel yang tidak sesuai

BLOK 1 : KETERANGAN PETUGAS

IKAIW l»Ei\CACAHAN pengawasain


: (1) • (2) mmm^ mm

1. Nama petugas

2. Tanggal pelaksanaan kegiatan s/d s/d

3. Tanda Tangan

zsz SE:"""225. '".v" mmmmsm "*•••:•- ••- V.t- I


Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 55


BLOK III : KETERANGAN UMUM
_UL (2)

1. Nama pengusaha :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki 1 Perempuan 2 •


3. Umur : Tahun (dibulatkan ke bawah)

4. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan :


Tidak tamat SD 1 Tamat SMTA / Diploma I / II 4

Tamat SD 2 Sarjana Muda / Diploma III 5
Tamat SMTP 3 Sarjana (SI) atau Iebih 6

5. Ketrampilan dalam usaha ini diperoleh dari:


Latihan khusus 1 Teman 3 Tidak purtya

Warisan orang tua 2 Usaha sendiri 4 ketrampilan 5

6. Banyaknya hari kerja setiap bulan kegiatan :


1987 1998

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop ^ Bulan
j Hari Kerja

7. Rata-rata jam kerja per hari : Jam

BLOK IV : KETERANGAN KEGIATAN


1. a. Tuliskan kegiatan utama yang dilakukan usaha ini: KKKP
Ctuliskan selengkap-lengkapnya)

b. Tuliskan tiga jenis barang / jasa utama yang dihasilkan / dijual :


<Jetda barang I <Jasa Saruan Banyaknya
(dart nltelyang terbvsari /W«;{Ruptah)
32E
D

2)

3)

BLOK V : PEKERJA DAN BALAS JASA PEKERJA


1. Banyaknya pekerja / karyawan dibayar dan tidak dibayar (termasuk pengusaha),
menurut kelompok umur : [ pada saat pencacahan ]
pekerja Dibayar Pekerja lidak Dibayar
Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan Laki - laki Perempuan
CD m ttt (4) (6)

a. Kurang dari 10 tahun


b. 10 sampai dengan 14 tahun
c. 15 tahun atau iebih

Jumlah

,•wBHwwwwwa«i*^w~iv. y • •wtw~wm«iMm3m .T.ymawHra«aw«w^«m^^

Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

56
Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya
BLOK V : PEKERJA DAN BAUS JASA PEK&UA * LANJUfAN >
2. Banyaknya pekerja / karyawan dibayar dan tidak dibayar (termasuk pengusaha),
menurut tingkat pendidikan:
[pada saat pencacahan ]
pekerja Dibayar Pekerja Tidak Dibayar
Tingkat pendidikan
Laki - laki Perempuan Laki - laki Perempuan
HO! :^J-iilM-;h:1 =

a. Tidak tamat SD

b. Tamat SD

c. Tamat SMTP

d. Tamat SMTA / Diploma I /1


e. Sarjana Muda / Diploma III
f. Sarjana (S1) atau Iebih

Jumlah

3. Balas jasa untuk seluruh pekerja yang dibayar, termasuk dalam bentuk barang / uang ,
selama Bulan Nopember 1998 : [ dalam Rupiah ]
(Khusus Konstruksi selama Desember 1997 s/d Nopember 1998)
'Jenis galas 'Jasa Laki-laki Perempuan Jumlah

(IV ii2L M. ffl

a. Upah/gaji
b. Upah lembur, hadiah,
bonus, dan sebagainya

Jumlah

BLOK VI : BIAYA / PENGELUARAN SELAMA BULAN NOPEMBER 1998


(KHUSUS KONSTRUKSI SELAMA DESEMBER 1997 S/D NOPEMBER 1998)
'Jenis tfiaya I pengeluaran HUal (Rupiah)
m («

A. 1. Biaya / Pengeluaran Khusus *)

d. Lainnya

2. Biaya angkutan membeli dan menjual barang dagangan


(khusus untuk perdagangan besar dan perdagangan eceran)

SUBJUMLAH A

>uj,u».>.,i.:wnM>fm». •.••mitUdmwiiim>tw^*>.,...'..iww^^»m>»t*iMv.,,>. .•inaimuui.iMniuamif.A.w.".'.. '••'••:jDuniMMi.i»nm

Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 57


BLOK VI : BIAYA / PENGELUARAN SELAMA BULAN NOPEMBER 1998 UMjUtaill
(KHUSUS KONSTRUKSI SELAMA DESEMBER 1997 S/D NOPEMBER 1998)
'Jenis tjiaya / Pengeluaran MUal (Rupiah)
JK 33:
B. Biaya / Pengeluaran Umum
1. Bahan bakardan pelumas
2. Listrik
3. Gas kota
4. Air
5. Bahan lainnya , seperti:
Suku cadang, bahan untuk pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal,
alat tulis dan keperluan kantor, kemasan dan bahan pembungkus/ pengepak,
dan alat - alat kerja yang umur penggunaannya kurang dari satu tahun."
6. Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal
t bukan dalam rangka pembentukan modal)
7. Sewa mesin dan alat periengkapan, kendaraan, sewa bangunan /
konstruksi, dan barang modal lainnya
8. Pekerjaan yang diborongkan kepada pihak lain
(bukan akthltas pembentukan modal)
9. Angkutan / pengiriman, pos , dan telekomunikasi **)
10. Bunga atas pinjaman
(kecuali untuk usahakoperasisimpan pinjam dan kredit union /rentenir)
11. Deviden (pembagiankeuntungan)
12. Royalti
13. Sewa tanah
14. Pajak tak langsung , seperti :
Pajak bumi dan bangunan, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, bea
masuk dan cukai, pajak kendaraan (STNK), pajak hiburan dan retribusi.
15. Lainnya , seperti :
Akuntan / konsultan, asuransi kerugian, promosi /iklan, komisi, biaya bank
selain bunga, kir (uji petik kendaraan), dan sebagainya.
SUBJUMLAH B

JUMLAH A + B

*) Biaya / Pengeluaran Khusus meliputi:


PertambanganRakyat : Biaya penggunaan bahan peledak. bahan penyundut. bahan bakar dan pelumas serta
biaya pemulihan / mempertahankan tata lingkungan. **»«'*». «tma
',n,d^,Ket!im ^raJ'"e" Rumahtangga :Biaya bahan baku dan penohngyang digunakan (yang malekatpada produksi)
Listrik Non PLN : Biaya bahan bakardan pelumas untuk produksi listrik.
Konstruksi: Biaya bahanbangunan yangdigunakan.
Perdagangan:
Perdagangan Besar dan Eceran: Nilai pembelian barang dagangan yang terjual.
Rumah Makan: Nilai pembelian bahan makanan /minuman yang diolah yang terjual
Akomodasi: Nilai pembelian teksbl, barang dari tekstil, bahan pembersih darikimia yang digunakan
Angkutan, Pergudangan, dan Komunlkasl .-
Angkutan Darat: Nilai sotoran ataukontrak atas penggunaan kendaraan.
Angkutan Air : Biaya pelayanan di pelabuhan.
Pengiriman danPengepakan /Jasa Titipan: Biaya pengurusan. pengepakan. dan pengiriman barang
Pergudangan: Sewa gudang
Unit Pelayanan Pos: Nilai pembelian benda-benda pos yangterjual
Wartel/Kios Pon: Pembayaran atas pulse yang terpakai
Lembaga Keuangan :
Pedagang ValutaAsing: Harga pokok penjualan
Koperasi Simpan Pinjam dan Kredit Union /Rentenir: Bunga yangdibayar
Jasa - Jasa : Biaya penggunaan peralatan /bahan untukjasa; penggunaaan teksbl, barang daritekstil, bahan-bahan
pembersih dari kimia; pembelian tanah /rumah yang terjual (usaha Real Estat) ; pembelian dari obat yang
terjual ( usaha Jasa Kesehatan ).
[Selengkapnya lihat petunjuk mengenaljenis biaya /pengeluaran khusus untuk masing-masing kegiatan diLampiran Buku Pedoman Pencacah)
) Khusus untuk usaha perdagangan besar dan eceran, biaya angkutan membell dan menjual barang dagangan tidak dimasukkan dirincian Ini,
tetapl dimasukkan pada Blok VI.A Rincian I
Keterangan:
• Untuk biaya-biaya yang sifatnya tahunan / yang dikeluarkan setahun sekali, maka besamya biaya selama bulan Nopember 1998
adalah biaya yang dikeluarkan dalam setahun dibagi dengan 12. (kecuali untuk sektor Konstruksitidak dlbagi dengan 12)
Contoh: biaya sewa mesin dan alat periengkapan, sewa bangunan/konstruksi, pajak bumi dan bangunan

c ^wwt.,fe}ytgssro »ms««b«hm«w/w: :'• >-'.!-w»wmMW»»i««waBBi

Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

58 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


BLOK VII : NILAI PRODUKSI/ OMSET/ PENDAPATAN SELAMA BULAN NOPEMBER 1998
(KHUSUS KONSTRUKSI SELAMA DESEMBER 1997; S/D NOPEMBER 1998 >
'Jenis Pendapatan Jvilai ( Rupiah

A. Nilai Produksi/ Omset / Pendapatan *)

B. Pendapatan lain yang berkaitan dengan usaha


Sebutkan

C. Pendapatan dari bunga atas pinjaman / simpanan (kecuali untuk usaha


koperasi simpan pinjam dan kredit union /rentenir). deviden, sewa tanah
dan bangunan , royalti / hak cipta , dan sejenisnya

JUMLAH A + B + C

| - Nilai Produksi meliputi :


Perlambangan Rnkyal : Nilai harang-barang hasil pertambangan Ipenggalian ( yang siap untuk dijual).
Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga : Nilai produksi dari barang yang dihasilkan . termasuk barang setengahjadi
Listrik Non PLN : Nilai dan penjualan tenaga listrik yang dibangkitkan.
Konstruksi : Nilai pekerjaan konstruksi yang dikeijakan/diselesaikan.
- Omset meliputi :
Perdagangan:
Perdagangan Besar dan Eceran Omset/Nilai penjualan barang dagangan.
Rumah Makan, Bar. Kedai Makanan IMinuman: Omset INilai penjualan makanan dan minuman
Akomodasi : Pendapatan darikamar yang dihuni.
- Pendapatan meliputi :
Angkutan, Pergudangan , danKomunlkasi:
Angkutan Pendapatan dari mengangkut penumpang dan atau barang.
Jasa Penunjang Angkutan : Komisi penjualan tiket. pendapatan dari pengurusan. pengepakan dan pengiriman barang.
Pergudangan :Pendapatandari penyewaan gudang
Komunikasi. Penjualan perangko dan materai Ibenda-benda pos . atau pendapatan atas pulsa yang terpakai.
Lembaga Keuangan :
Jasa Penunjang Asuransi Semua Penerimaan yang merupakan hasil dari kegiatan. seperti komisi.
Pedagang Valuta Asing; Nilai seluruh penjualan mata uang asing.
Koperasi Simpan Pinjam dan Kredit Union /Rentenir: Penerimaan bunga.
Jasa • Jasa : Pendapatandarijasa -jasa yang diberikan
[Selengkapnya lihat petunjuk mengenaljenis nihl prcduksl Icmsel /pendapalan untuk masing-masing kegiatan dl Lampiran Buku Pedoman Pencacah j

BLOK VIII : PEMBELIAN / PERBAIKAN BESAR / PENCURANGAN / PENYUSUTAN


BARANG MODAL TETAP SETAHUN YANG LALU (Nilai dalam Rupiah )

Pembelian / Penambahan
'Jenis Y^arang Pembuatan/
Barang modal Barang modal Pengurangan Penyusutan
JVlodal <i~etap Perbaikan besar
baru bekas

(11 |2) (3) i [41 151 (6)

1. Tanah

2. Bangunan / Konstruksi

3. Mesin dan perlengkapannya

4. Kendaraan

5. Barang modal lainnya


(termasuk hak cipta)

JUMLAH

Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 59


BLOK IX : $TJ?UKTUR MODAL
'-•'•'•
Y^^P^^Cff^/
"^ j*> • >*"»"***« >-' ' - ' ii
jTT s
1. Sumber kepemilikan modal:
Seluruhnya milik sendiri (termasuk hibah/transfer) 1 -> tangsimg ke Blok X
D
Sebagian dari pihak lain 2
Seluruhnya dari pihak lain 3
Lainnya 4 -> langsungke Blok X

2. a. Jika rincian 1 /code 2 afau 3 dilingkan, asal modal:


Pinjaman Bank 1 Modal Ventura 8
Pinjaman Koperasi 2 Keluarga / Famili 16
Pinjaman Lembaga Keuangan Pinjaman dari perorangan 32
bukan Bank 4 Lainnya (sebutkan ) 64
b. Asal modal yang utama

3. Jika rincian 2.a. kode 1 dilingkan, jenis pinjaman utama yang diterima :
Kredit Candak Kulak [ KCK ] 1 •
Kredit Kelayakan Usaha [ KKU ] 2
Kredit Usaha Kecil (KUKJ 3
Kredit Usaha Pedesaan [ Kupedes ] 4
Kredit Investasi 5
Lainnya (sebutkan ) 6

•<-$
SLOK X : KENDALA DAN PROSPEK USAHA
J1L J2L
UHtujcWnciantQfdntolmprperfaa'e wafttmya setem* <•
ftrfcfe ekonomi (<JuH 1991 -jVopember 199B) \ >\,"':
1. Apakah perusahaan / usaha ini sudah beroperasi / berproduksi secara
komersial sebelum Juli 1997 ?
Sudah 1 Belum "• langsung ke Rincian 3.a

2. Sejak terjadinya krisis ekonomi, bagaimana pengaruhnya terhadap
perusahaan/usaha ?
Tidak berpengaruh 1 Mengalami peningkatan 4 •
Berpengaruh dapat diatasi 2 Tidaktahu 5
Berpengaruh belum teratasi 3

3. a. Apakah terjadi pengurangan / pe-non aktifan barang modal tetap


perusahaan/usaha ?
Ya 1 Tidak 2 • langsung ke Rincian 4,a

b. Jika "Ya", tindakan yang telah dilakukan terhadap barang modal tetap
tersebut adalah :
Dijual 1 Sementara tidak dipergunakan 4 •
Dihibahkan ke pihak lain 2 Tidak dipergunakan lagi 8
4. a. Apakah perusahaan / usaha ini mengalami kesulitan dalam penyediaan
bahan baku / barang dagangan / suku cadang / material / bahan bakar ?
Ya 1 Tidak 2 • langswig ke Rincian S.a

b. 1) Jika "mengalami kesulitan", disebabkan oleh:
Kenaikan harga yang tinggi 1 Masalah distribusi/transportasi 4
Pasokan berkurang 2 Lainnya (sebutkan ) 8
2) Penyebab utamanya adalah •
•miJAJWW.AmiWMWMWt^.1 ••'. .".. '.WUWMW.-IMWW»WW<.JJ.I..Mj„ .'JMMJWJMWJMWHW1WMWHAD.I.L ^WlUUHMHUilWtmWJJ^
zssrsszzznzzzzz
Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

60 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


BLOKX VKENDAUVDANPROSPEKUSAHA (LAW
:: - " ::;':: -':-^': "in "-"r irtli'lTWi" "^'——i ''"">«, i. (21

5. a. Apakah perusahaan/usaha ini mengalami kesulitan modal lancar / keuangan ?


Ya 1 Tidak 2 *• langstutgke Rincian 6.a

b Jika "mengalami kesulitan", usaha untuk mengatasinya :
Pinjam ke bank 1 Modal Ventura 8
Pinjam ke koperasi 2 Pinjam ke keluarga / famih 16
Pinjam ke lembaga Pinjam ke perorangan 32
keuangan bukan bank 4 Lainnya {sebutkan ) 64
c. Jika "tidak meminjam dari bank (Rincian 5.b kode 1tidak dilingkan)",
alasan utamanya adalah: •
Tidak tahu prosedur 1 Suku bunga tinggi 4
Prosedur sulit 2 Tidak berminat 5
Tidak ada agunan 3

6. a. Apakah perusahaan / usaha ini menggunakan energl listrik ? •


ya -| Tidak 2 • langsung ke Rincian 7.a
b. Jika "Ya", apakah mengalami kesulitan yang berkaitan dengan
penggunaan energi listrik / pembangkit energi listrik ? •
Ya 1 Tidak 2 • langsung ke Rincian 7.a

c. 1) Jika "mengalami kesulitan", disebabkan oleh :


Kenaikantarif listrik 1 Kelangkaan suku cadang
Kenaikan harga bahan bakar 2 pembangkit energi 8
Kenaikan harga suku cadang Lainnya {sebutkan ) 16
pembangkit energi 4
2) Penyebab utamanya adalah :
7. a. Apakah selama periode Desember 1997-Nopember 1998 perusahaan/
usaha ini menggunakan pekerja dibayar ? •
Ya 1 Tidak 2 • langsung ke Rincian S.a
b. Jika 'Ya", apakah mengalami kesulitan yang berkaitan dengan
pengupahan pekerja ? •
Ya 1 Tidak 2 • tangsimg ke Rincian 8.a

c. 1) Jika "mengalami kesulitan", disebabkan oleh:


UMR yang meningkat 1 Pendapatan perusahaan
Jumlah pekerja terlalu banyak 2 menurun 8
Insentif pekerja 4 Lainnya (sebutkan ) 16
2) Penyebab utamanya adalah :

8. a. Apakah perusahaan / usaha ini mengalami kesulitan pemasaran ? •


Ya 1 Tidak 2 • langsung ke Rincian 9

b. 1, Jika "mengalami kesulitan", disebabkan oleh :


Tidak memiliki kantor pemasaran/agen/distributor di tempat lain 1
Permintaan menurun 2
Tidak mampu menjual sesuai dengan harga pasar 4
Tidak mampu bersaing dalam hal kualitasdan pelayanan 8
Kenaikan biaya distribusi/ transportasi 16
Kenaikan biaya pemasaran lainnya (iklan, dll) 32
Kesulitan transportasi 64
Lainnya (sebutkan ) 128
2) Penyebab utamanya adalah

MWWWMWBBBMWMWMWI

Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 61


BLOK X : KENDALA DAN PROSPEK USAHA (UNJUTAN)
jIl J2L
9. Perbaikan dan langkah - langkah yang dilakukan perusahaan / usaha:
a. Pengurangan barang modal Ya 1 Tidak 2

b. Penggantian barang modal (termasukperbaikan besar) Ya 3 Tidak 4

c. Mengganti bahan baku/suku cadang yang Iebih murah Ya 5 Tidak 6

d. Menurunkan kapasitas produksi Ya 7 Tidak 8

e. Penghematan energi (listrik. BBM, gas, dan air) Ya 1 Tidak 2
D
f. Penghematan telepon , telex, faksimil Ya 3 Tidak 4

g. Pengurangan biaya operasional lainnya Ya 5 Tidak 6

h. Kebijakan dalam pemasaran Ya 7 Tidak 8
D
i Kebijakan dalam penjualan Ya 1 Tidak 2

j. Kebijakan dalam harga Ya 3 Tidak 4

k. PHK pekerja Ya 5 Tidak 6

I. Merumahkan pegawai Ya 7 Tidak 8

m. Pengurangan jam kerja per hari Ya 1 Tidak 2

n. Pengurangan hari kerja Ya 3 Tidak 4

o Pengurangan gaji / insentif / bonus / Ya 5
tunjangan pekerja
Tidak 6

10. a. Apakah usaha ini menjadi anggota koperasi 7


Ya 1 Tidak 2

b. Apakah selama setahun yang lalu usaha ini pernah menerima
pelayanan dari koperasi:
Ya 1 Tidak 2 -> langsung ke Rincian 11,a

c. Jenis pelayanan yang diterima :
Pinjaman uang/barang modal 1 Pemasaran 4
Pengadaan bahan baku / Bimbingan/pelatihan/penyuluhan 8
barang dagangan 2 Lainnya (sebutkan ) 16

11. a. Apakah ada pekerja (yang ada sekarang ini) di perusahaan / usaha ini
yang pernah mengikuti bimbingan / pelatihan / penyuluhan ?
/ terhitung mtilui dari perusahaan /usahaberaperas'i/berproduksi secara komersiai]

Ada 1 Tidak ada 2 > langsung ke Rincian I2.a

b. Bimbingan / pelatihan / penyuluhan tersebut diselenggarakan oleh :


Sendiri 1 Pihak lain : Pemerintah 2

Swasta 4

c. Jenis bimbingan / pelatihan / penyuluhan yang diikuti :


Manajerial 1 Pemasaran 4
Ketrampilan / teknik produksi 2 Lainnya (sebutkan 8

•iwuumimMmuHUtK-istmu! • •ummmaiimmammi.i.-^z ,«MUHM«MUi«IBBMHirMMiW^^

Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

62 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala KantorStatistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


BLOK X ; KENDALA DAN PROSPER USAHA (UNJUTAN)
n» «2>

12. a. Apakah usaha ini mempunyai bapak angkat / kemitraan 7


Ya 1 Tidak 2 *~ langsung ke Rmdan 13

b. Jika 'Ya", fasilitas yang diterima : 1 1 1
Uang / barang modal 1 Pemasaran 4
Pengadaan bahan baku / Bimbingan/pelatihan/penyuluhan 8
barang dagangan 2 Lainnya (sebutkan ) 16
Kemitraan adalah hubungankeijasama antara usaha kecil dan perusahaan besar
yang salingmenguntungkan, memperkuat, dan mendukung.

13. Wilayah pemasaran (selama bulan Nopember 1998) :


Di dalam negeri %

Di luar negeri / ekspor %

14. Bagaimana tindakan perusahaan / usaha jika dalam 6 bulan kedepan


keadaan masih dalam situasi krisis ekonomi ?
Tetap melakukan usaha seperti sekarang 1

Berganti usaha 2
Usaha berhenti 3
Tidak tahu 4

15. Bagaimana perkiraan keadaan perusahaan / usaha ini pada 6 bulan


yang akan datang ?
Lebih baik 1 Sama saja 2 Lebih buruk 3

^BLW^X^lilMliWE -3
*fl

BLOK XII ; PENGESAHAN i

1. NAMA PEMBERI JAWABAN

2. 1ABATAN

3. TANGGAL PENGESAHAN

4. TANDA TANGAN

M.»,tMrvWa^ni^«Bh» ,,,,, ,i,»M»MMk,,,,, ,UJJM.JmM.m..«.„ u...,u t^m^.,,,


Kuesioner Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 63


I, km ii a it i»i:mis,\\h
Khusus untuk usaha Perdagangan
BLOK Xill : RATA-RATA NILAI BELI DAN NILAI JUAL BARANG DAGANGAN
YANG TERJUAL SELAMA BULAN NOPEMBER 1998
YZata-rata hargalsatuan Nilai ( Rupiah )
Banyaknya
'Jenis Satujn ( Rupiah )
No. barang
sundar &eli <Jual
barang terjual
&eli •Jual
kol (4) x kol (6) kol (5) x kol (6)
_£L J2L W _I!L J6L J2L _I§L
'Jumlah
Viasio jumlah kol (7) terhadap jumlah kol (8)
Omset sebulan
— _^- ; 1——
Nilai belt barang dagangan yang terjual
'•'• '"W
—?'•":••:•';•" •:..' "•• • • • s.j ,•••.-'"",. ••.r.j.;.- ••, "•-./-.-••••• ;••;•••;•;• —^_)
^-•'••••-•- ••• •• •••••-•
Kuesi'onor Survei Usaha Terintegrasi Tahun 1998
64
Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya
Lamniran 6: Contoh FormuHr untuk Laporan Innas

Lampiran: Halaman:
Lampiran 6a. Bentuk Surat Laporan Innas 66
Lampiran 6b. Biodata dan Nilai Peserta Pelatihan Petugas 67
Lampiran 6c. Permasalahan dan Pemecahan selama Pelatihan Petugas 68
Lampiran 6d. Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi selama Pelatihan Petugas 69

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi danKabupaten/Kotamadya 65


Jakarta, 30 Oktober 1998
Lampiran I (satu) set
Perihal : Laporan Pelatihan Petugas SUSI98

Kepada Yang Terhormat:

1. Kepala Biro Pusat Statistik


Up. Kepala Biro Perencanaan Program dan Metodologi
di Jakarta.

2. Kepala Kantor Statistik


Propinsi
di

Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan Pelatihan Petugas Survei Usaha Terinteerasi
1998 (SUSI98) sebagai berikut: winiefcras.
1. Nama Instruktur
2. NIP
3. Tempat Pelatihan
4. Banyaknya Gelombang :
5. Tanggal Pelatihan s.d
6. Jumlah Peserta Pelatihan
a- PCS orang
b. PMS orang
c. StafKS : orang
Jumlah : orang
7. Biodata dan Nilai Peserta Pelatihan Petugas dapat dilihat pada Lampiran 1
8. Permasalahan dan Pemecahan selama Pelatihan Petugas dapat dilihat pada Lampiran 2
9. Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi selama Pelatihan Petugas dapat dilihat pada Lampiran J
10. Jadwal dan Materi Pokok yang Disampaikan selama Pelatihan dapat dilihat pada Lampiran 4
Demikian laporan ini kami buat dengan sebenarnya, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Instruktur Nasional.

NIP.

66 Buku 1•Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Blodata dan Nilai Peserta Pelatihan Petugas

Gelombang:
Tanggal :

No. Nama Peserta NIP/NMS


Jenis
Umur
Pendidikan
Pekerjaan Tugas sbg:
Nilai
Kelamin Tertinggi PCS/PMS

ill J2L J3) M. M. M. JZL M. J2L

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya 67


Permasalahan dan Pemecahan selama Pelatihan Petugas

Gelombang:
Tanggal :
No. Hari/Tanggal Sesi Pokok Bahasan Permasalahan Pemecahan

J1L i?L J3L JSL J5L J§L

68 Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya


Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi selama Pelatihan Petugas

a. Fasilitas Belajar
1. Kapasitas maksimum ruang belajar orang
2. Penerangan Listrik Lainnya -2
3. Papan tulis Putih dg spidol - Lainnya dg kapur -2
4. Periengkapan peserta: Tas Ada Tidak ada - 2
Ballpoint Ada Tidak ada - 2
Pensil Ada Tidak ada - 2
Penghapus Ada Tidak ada - 2
Rautan Ada Tidak ada - 2
Block Note Ada Tidak ada - 2

b. Fasilitas Akomodasi/Konsumsi
1. Tempat belajardan menginap satu lokasi Ya •I tor Pertunyaan 4
Tidak -2
2. Jarak tempat menginap ke tempat belajar m

3. Transportasi yang digunakan


4. Kamartidur Sempit Cukup - 2 Besar
5. a. Penerangan kamar tidur Listrik Lainnya • 2
b. Cukup terang untuk membaca Ya Tidak - 2
6. Meja tulis Ada Tidak - 2
7. Kursi Ada Tidak - 2
8. Air untuk mandi PAM Lainnya - 2
9. Makan kali/hari
10. Makanan kecil/snack kali/hari

Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi danKabupaten/Kotamadya 69

Anda mungkin juga menyukai