PEDOMAN KERJA
Buku Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya ini dimaksudkan
untuk memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan Survei Usaha Terintegrasi 1998 (SUSI98). Buku ini berisi
tujuan. ruang lingkup, jadwal kegiatan, dokumen yang digunakan, metodologi termasuk rancangan sampel.
banyaknya sampel wilcah/wilker dan usaha, dan metode estimasi, serta organisasi survei.
Hasil dari survei diharapkan dapat menyediakan data sektor ekonomi yang lengkap di luar sektor
pertanian dari perusahaan/usaha non direktori dan usaha rumahtangga. Survei ini direncanakan dapat
dilaksanakan setiap tahun sehingga hasilnya akan menjadi suatu series data yang lengkap dan
berkesinambungan.
Diharapkan kepada semua jajaran BPS, baik di pusat maupun di daerah dapat bekerja dan
berkoordinasi dengan baik dan sungguh-sungguh guna mensukseskan SUSI98.
S U G I TO, MA.
NIP. 340000452
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Lampiran iv
I. Pendahuluan
1. Umum I
2. Tujuan I
3. Ruang Lingkup 1
4. Jenis Data yang Dikumpulkan 1
5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 2
6. Dokumen
a. Jenis daftar dan buku pedoman dan kegunaannya 2
b. Arus dokumen 3
c. Pengkemasan hasil pencacahan di lapangan 3
II. Metodologi
1. Rancangan Sampel
a. Kerangka sampel 5
b. Pemilihan sampel 1 5
2. Banyaknya Sampel 5
3. Metode Pengumpulan Data 5
4. Metode Estimasi
a. Level estimasi populasi 6
b. Estimasi varians populasi 6
5. Tata Cara Pemilihan Sampel Usaha
a. Alokasi sampel usaha 6
b. Pemilihan sampel usaha 8
Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya iii
DAFTAR LAMPIRAN
1. I 'mum
Selama ini, pengumpulan data sektoral dari usaha kecil atau usaha rumah tangga yang dilakukan old)
BPS masih belum dilakukan secara tcrpadu dan belum seluruh sektor ekonomi yang dicakup. Survei-survei
yang telah dilakukan anlara lain survei industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang dilaksanakan tahun
1991, 1993, 1994, dan 1995, survei usaha non perusahaan tahun 1992 yang difokuskan pada sektor
perdagangan, angkutan, danjasa-jasa. Namun dalam Sensus Ekonomi 1996 (SE96), usaha kecil (perusahaan
non direktori) dan usaha rumah tangga yang berusaha di sektor ekonomi kecuali sektor pertanian, telah
menjadi salah satu cakupan utama kegiatan SE96. Pengumpulan datanya dilakukan dengan secara tcrpadu
dengan metode sample survey.
Untuk menyediakan series data sektor ekonomi yang lengkap di luar sektor pertanian dari
perusahaan/usaha non direktori dan usaha rumah tangga yang berkesinamlmngan, BPS dalam tahun anggaran
1998/1999 akan melakukan Survei Usaha Terintegrasi 1998 (SUSI98) di seluruh propinsi dalam wilayah
Indonesia.
2. Tujuan
Secara umum tujuan mengumpulkan data melalui SUSI98 adalah tersedianya data tentang keadaan
ekonomi mutahir yang terinci menurut sektoral (tidak termasuk sektor pertanian), regional dan nasional.
Secara khusus sasaran SUSI98 adalah:
a. Tersedianya data tentang struktur perusahaan/usaha nondirektori dan usaha rumah tangga, baik menurut
sektor maupun wilayah;
b. Tersedianya informasi secara rinci tentang karakteristik dari perusahaan/usaha nondirektori dan usaha
rumah tangga;
c. Tersedianya data ekonomi mikro yang berupaprofiI dan ciri dari perusahaan/usaha nondirektori dan usaha
rumah tangga dalam setiap sektor ekonomi.
3. Ruang Lingkup
SUSI98 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan besarnya sampel sebanyak 90.444 usaha
tersebardi 27 propinsi. Usahayang dicakup adalah perusahaan/usaha nondirektori dan usaha rumah tangga.
Kegiatan usaha yang dicakup dalam SUSI98 meliputi seluruh sektor usaha ekonomi (tidak termasuk
sektor pertanian), yang tcrdiri dari sektor: _ftj'(Wn Vv(^ "^/uwp •-5 ?iV^ ~~^ ^"^^ 6v,
^k-U _» •*• fcgr <u\'fK£r- -5 \i-o-ooo
a. Pertambangan dan penggalian;
b. Industri pengolahan; UfcJu
c. Listrik, gas dan air;
d. Konstruksi/bangunan;
e. Perdagangan besar, perdagangan eceran dan rumah makan serta akomodasi; - ufcps
(I)
1. Penyusunan buku pedoman dan kuesioner serta penibahasannya 1April-6 Juni 1998
2. Briefing Instruktur utama 28 Mei - 3 Juni 1998
3. Pencetakan dokumen 27 Juli-31 Agustus 1998
4. Pengiriman dokumen dari BPS ke Daerah 7 Agustus - 7 September 1998
5. Rekrutmen:
a. Instruktur nasional 1 Agustus - 20 September 1998
b. Petugas daerah 1 Agustus - 25 September 1998
6. Pelatihan:
a. Instruktur nasional 5-90ktober 1998
b. Petugas daerah:
- Gelombang I 12- 16 0ktober 1998
- Gelombang II l8-22 0ktober 1998
- Gelombang III 24-28 0ktober 1998
7. Pelaksanaan lapangan
a. Pendaftaran usaha dalam wilcah/wilker 1-21 November 1998
b. Pcmeriksaan daftar VUSI98-L, pemilihan sampel usaha, dan
pengisian Daftar VUSI98-DSU di KS Kabupaten/kotamadya 7- 30 November 1998
c. Pencacahan sampel usaha dengan Daftar VUSI98-S I -20 Desembcr 1998
d. Pemeriksaan Daftar VUSI98-S 7 Desember 1998-7 Januari 1999
e. Pengiriman dokumen dari Daerah ke BPS 1 - 15 Januari 1999
8. Pengolahan di BPS 7 Januari - Juni 1999
9. Evaluasi dan publikasi Juli 1999
6. Dokumen
*) Daftar VUSI98-DSWyang telah diisi oleh Pengawas satu rangkap dikembalikan ke BPS.
**)Jika Daftar SE96-CWK tidak ada maka gunakan Daftar SE96-L1 untuk mengidentifikasi wilayah yang dicacah.
b. Arus dokumen
otw -* z -* turn
iTT^vn Ja-Ji 1
0)-
t
„ -^r^^l
«^jf»jn 1?H7 'QC
1. Rancangan Sampel
a. Kerangka sampel '
Dalam pelaksanaan survei ini digunakan dua jenis kerangka sampel, yaitu kerangka untuk pemilihan
sampel wilcah/wilker dan kerangka sampel untuk pemilihan perusahaan/usaha.
Kerangka sampel untukpemilihan wilcah/wilker adalah daftar wilcah/wilker yang dibentuk padasaat
kegiatan pendaftaran kegiatan ekonomi/usaha SE96. Setiap wilcah/wilker dalam kerangka sampel tersebut
mempunyai sejumlah usaha perusahaan non direktori/usaha rumah tangga yang terdiri dari sejumlah sektor
hasil pencacahan SE96-L2 di wilayah Indonesia. Dan setiap wilcah/wilker tersebut dihitung besarnya
probabilita untuk terpilih dengan menggunakan program Chromy-Gen Algorithm. Kerangka sampel ini tidak
dibedakan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Kerangka sampel untuk pemilihan usaha adalah daftar usaha yang diperoleh dari hasil listing pada
setiap wilcah/wilker terpilih yang dibedakan menurut masing-masing kode sektor 2, 3,4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
b. Pemilihan sampel
Metode sampling yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah metode sampling bertahap dua.
Tahap pertama, dari kerangka sampel wilcah/wilker pada level Indonesia dipilih sejumlah wilcah/wilker
secara poisson sampling systematic dengan menggunakan probabilita di setiap wilcah/wilker. Poisson
sampling adalah suatu sistem sampling dimana setiappr/marvAfl/HJp//«gi/«/7diperlakukan sebagai satu strata
terpisah (mempunyai kesempatan terpilih independent dan niempunyai probabilita terpilih sendiri). Agar
banyaknya sampel usaha sektor 4, sektor 6, dan sektor lairinya optimal maka dalam pemilihan sampel
wilcah/wilker dibedakan menurut sektor tersebut. Tahap kedua, dari setiap wilcah/wilker terpilih dipilih
sejumlah usaha secara systematic sampling pada masing-masing sektor.
!
Unit usaha yangdicacah adalah unitusaha yangberwenang dan tidak berbadan hukum. kecuali untuk
sektor industri adalah pabrikyang mempunyai tenaga kerja lebih kecil dari 20 orang.
2. Banyaknya Sampel
Banyaknya sampel wilcah/wilker dan usaha untuk wilayah Indonesia masing-masing sebesar 6.513
wilcah/wilker dan 90.444 usaha. Dari jumlah sampel tersebut didistribusikan ke dalam tiga target sektor
seperti yangtercantum dalam Tabel I di bawah ini.
Tabel 1: Banyaknya Sampel Wiicah/Wilker dan Usaha menurut Sektor
„ Banyaknya Sampel
Sektor \
Wlfcah/Wilker; Usaha
1. Sektor 4 354
2. Sektor 6 34.454
4. Metode Estimasi
di mana
A
K(y) = E
*=l
?,<y)
3. Standard errordari estimasi populasi dalam propinsi dihitung dengan cara:
«p(y) ={Vpiy)
I
Contoh: Di Kotamadya Kediri, JawaTimurdiketahui hasil listing dan target sampel usaha dalam VUSI98-
DSW adalah sebagai berikut:
VUSI98-DSW
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 01) (12) (13) (14) (15)
TARGET a 13 3 »5 37 (T (8 (9 122
JUMLAH WILKER TERPILIH DI JUMLAH USAHA PND/URT 01
LISTING 24 314 4 236 60S 116 0 2S2 1584
01 KOTAMADYA INI ADALAH: KOTAMADYA INI ADALAH:
SAMPEL
8 WILKER
T-S:TARGET-SAMPEL T-S
Target sampel usaha yang harus dihitung adalah target sampel usahasektor 2 (t2), sektor 3 (t3), sektor 5 (t5),
sektor 7 (t7), sektor 8 (t8), sektor 9 (t9) yang jumlahnya adalah 122-(3+37)=82 usaha. Dari hasil listing
diketahuijumlah usaha seluruhnya adalah I.S84 usaha danjum lah usaha selain sektor 4 dan 6 adalah 1.584-
(4+608)=972 usaha, maka target untuk masing-masing sektor adalah:
Catalan:
Apabiia targetsampel sektor4 lebih besardarijumlah usaha sektor 4 hast! listing, makaseluruh usaha
sektor 4 basil listingdicacah, dan kelebibwtaj^
sektor lainnya. \ ' .'
1. Isikan Kolom [7] Daftar VUSI98-LKPS dengan mengutip isian jumlah usaha hasil listing pada setiap
wilcah/wilkerterpilih dari Daftar VUSI98-DSW Rincian LISTING Kolom [7] s.d [14] untuk sektoryang
sesuai. Dan hitung interval kumulatifnya untuk setiap wilcah/wilker pada Kolom [8] Daftar VUSI98-
LKPS.
2. Hitung interval (I) dan menentukan angka random (R,)pada Daftar VUSI98-LKPS. Interval dihitung
dengan cara membagi jumlah perusahaan/usaha hasil listing (N) dengan target sampel usaha (n) pada
tingkat kabupaten/kotamadya untuk setiap sektor dengan 2 angka desimal. Angka random ditentukan
dengan menggunakan Tabel Angka Random (TAR) dengan ketentuan R, s I, cantumkan juga nomor
halaman, baris, dan kolom dari TAR yang digunakan dalam penentuan angka random. Banyaknya kolom
dari TAR yang digunakan tergantung dari banyaknya digit dari interval.
3. Hitung R2 s.d R„ dengan menggunakan ramus: Rf = R, + (i -1) I, di mana i = 2... n,dan bulatkan hasil
penghitungan untuk setiap Rj.
4. Cantumkan nilai R, s.d R„ pada Kolom [9] Daftar VUSI98-LKPS dimulai dari wilcah pertama. Jika nilai
R lebih besar dari jumlah usaha kumulatif pada wilcah/wilker yang bersangkutan maka pindah ke
wilcah/wilker berikutnya, demikian seterusnya.
5. Hitung hasil pengurangan angka random di Kolom [9] Daftar VUSI98-LKPS dengan jumlah usaha
kumulatifpada wilcah/wilker sebelumnya. Cantumkan hasilnya pada Kolom [10] Daftar VUS198-LKPS.
6. Isikan jumlah usaha terpilih untuk setiap wilcah/wilker pada Kolom [11] Daftar VUSI98-LKPS.
7. Lingkari nomor usaha terpilih pada Daftar VUSI98-L Blok IV Kolom [21] s.d [28] sesuai dengan
sektornya.
8. Pindahkan nomor urut usahayangdilingkari, nama usaha, alamat, sektor hasil listing dari Daftar VUSI98-
Lke Daftar VUSI98-DSU Blok Vmasing-masing ke Kolom [2], [3], [4], dan [7].
Contoh pemilihan sampel usaha dapat dilihat pada halaman berikut ini.
VUSI98-LKPS
1. KETERANGAN TEMPAT
1 PROPINSI JAWATIMUR 3 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
TARGET SAMPEL USAHA 10 INTERVAL 11,60 ANGKA RANDOM 3 Halaman: 1 Ban's: 4 Kolom: 23-24
Maka nomor urut usaha terpilih dalam setiap wilcah seperti tercantum pada daftar di atas.Nama dan identitas
usaha terpilih di setiap wilcah/wilker terpilih ini kemudian disalin ke dalam Daftar VUS198-DSU.
Catalan:
Dalam SUS198 tidak ada penggantian sampel, perosahaanyiisahaterpjiuHdtcacahsesuai keadaandi
lapangan padasaatpencacahan denganDaftarVUSI98-S,terfejk^ PD
tetap dicacah dan terikan catatan di Kolom {10} DaftarVU$T98-DSli.
1. Organisasi Lapangan
Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan SUSI98, struktur organisasi lapangan telah
ditetapkan sebagai berikut:
Kantor Statistik
Propinsi
Kantor Statistik
Kabupaten/Kotamadya
Untuk Propinsi Untuk Propinsi
selain DKI Jakarta
DKI Jakarta
' '
PMS PMS
StafKS StafKS
1 r 1
PCS PCS PCS
Keterangan:
Garis Perintah
Garis Koordinasi
b. KS Kabupaten/Kotamadya
1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pencacahan dikoordinir oleh kepala KS
Kabupaten/kotamadya;
2. Penyalinan sketsa petawilcah/wilker, Daftar SE96-CWK, pada selembarkertas folio dilakukan oleh
stafKS Kabupaten/kotamadya untuksetiap wilcah terpilih. Salinan iniakan digunakan oleh pencacah
untuk mengenali lokasi wilcah/wilkerterpilih padasaatpelaksanaan lapangan. Bila DaftarSE96-CWK
tidak ada maka gunakan identitas dan batas-batas segmen, nomor bangunan fisik/sensus dalam Daftar
SE96-L1 untuk menggambar lokasi wilcah/wilker terpilih;
3. Pengawasan lapangan oleh KS Kabupaten/kotamadya harus dilakukan pada saat pencacahan dilakukan
oleh petugas. Demikian pula pemeriksaan daftar yang sudah selesai diisi oleh petugas;
4. Pemilihan sampel usaha dilakukan oleh pengawas di setiap KS Kabupaten/kotamadya dengan
dikoordinir oleh Kepala Seksi Statistik Produksi/Produksi Bukan Industri Besardan Sedang;
5. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus dilakukan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan dan pemecahan masalah lapangan;
6. Pelaksanaan administrasi dan pengelolaan keuangan di KS Kabupaten/Kotamadya harus sesuai
proseduryang telah ditetapkan;
7. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelenggaraan survei harus dibuat oleh setiap KS
Kabupaten/ Kotamadya dan ditujukan ke KS Propinsi;
8. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
c. Tugas Pengawas
1. Mengikuti pelatihan petugas bersama pencacah dan pelatihan khusus pengawas.
2. Menyiapkan dokumen SUSI98, seperti Daftar VUSI98-L, VUSI98-S untuk diteruskan kepada
pencacah yang menjaditanggungjawabnya,dan DaftarVUSI98-DSW, VUSI98-LKPS, VUSI98-DSU
dan SE96-CWK yang merupakan instrumen kerja pengawassendiri.
3. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan pengamatan dan penelitian
lapangan terhadap ketepatan sasaran wilcah dan mengenali batas-batas wilcah yangmenjadi tanggung
jawab setiap pencacah, dengan berpedoman Daftar SE96-CWK dan SUSI98-DSW.
4. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan, sehingga pencacah mampu
melaksanakan pencacahan dengan benar.
5. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan pencacah dapat selesai tepat
waktu dan membantu memecahkan masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di lapangan.
6. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk
mengidentifikasi berbagai masalah yangmungkin dijumpaidi lapangan danmencarijalankeluaruntuk
mengatasi permasalahan tersebut.
d. Tugas Pencacah
1. Mengikuti pelatihan pencacahan SUSI98
2. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan salinan sketsa peta
wilcah/wilker terpilih. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewatcacah atau ganda cacah.
3. Memberitahukan dan minta ijin pihak pengelola atau administrator di pusat perbelanjaan, atau aparat
desa/lurah, RW dan RT sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.
4. Melakukan pendaftaran setiap bangunan sensus dan rumahtangga dalam wilcah/wilker terpilih yang
menjadi wilayah kerjanya dengan Daftar VUSI98-L, dan dengan menggunakan salinan sketsa peta
wilcah/wilker.
5. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar VUSI98-S.
6. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan
di lapangan, dan cara mengatasinya.
7. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai pengawas.
8. Menyerahkan dokumen (VUSI98-L , VUSI98-S, VUSI98-DSU, SE96-CWK) kepada pengawas.
9. Menepati jadwal pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada butir 1.5
3. Petugas Lapangan
Petugas lapangan SUSI98 terdiri dari petugas pencacah (PCS) dan petugas pengawas/pemeriksa
(PMS). Kegiatan petugas lapangan tersebut di atasadalah sebagai berikut:
a. Pendaftaran unit kegiatan ekonomi/usaha di semua wilcah/wilker terpilih dengan Daftar VUSI98 - L
dilakukan oleh pencacah, yang direkrut dari Mantri Statistik dan StafKS Kabupaten/Kotamadya, khusus
DKI Jakarta sebagian menggunakan Mitra Statistik;
b. Pemilihan sampel usaha di setiap wilcah/wilker terpilih dilakukan oleh pengawas (StafKS Kabupaten/
Kotamadya, termasuk kepala seksi statistik produksi/produksi bukan industri besar dan sedang);
4. Pelatihan
Prosedur yangditempuh dalam memperoleh petugas lapangan yang trampil adalah melalui pelatihan
tigatahap seperti diuraikan berikut ini:
a. Tahap pertama adalah pelatihan instruktur utama (Intama) dalam bentuk briefing intensif dengan
melibatkan penanggung jawabsetiap sektor ekonomi atau subject matter terkait di lingkungan BPS.
b. Tahap kedua adalah Intama melatih calon instruktur nasional (Innas), baik yang berasal dari pusat maupun
daerah. Pelatihan diselenggarakan selama5 hari di Jakarta. Dalam pelatihan akandiadakan penyaringan
yangketatdalam upaya mencari Innas yang berkualitas dan trampil melalui pendalaman materi.
c. Tahap ketiga adalah Innas melatih petugas lapangan (pencacah dan pengawas/pemeriksa) yang
diselenggarakan secarabergelombang. Bagi Innas pusat akan melatih dua gelombang. Sedangkan Innas
daerah akan melatih satu atau dua atau tiga gelombang sesuai dengan kebutuhan di daerah. Setiap
gelombang, pelatihan diselenggarakan selama 5 hari dengan rincian materi per sesi dituangkan dalam
Lampiran 4. Jadwal pelatihan untuk masing-masing gelombang dapatdilihat padajadwal SUS198 yang
telah dijelaskan dimuka.
Dalam pelatihan petugas lapangan ini dilakukan pembagian tugas untuk setiap petugas lapangan.
Propinsi: Halaman:
1. Daerah Istimewa Aceh 16
2. Sumatera Utara 17
3. Sumatera Barat 18
4. Riau 19
5. Jambi 20
6. Sumatera Selatan 21
7. Bengkulu 22
8. Lampung 23
9. DKI Jakarta 24
10. Jawa Barat 25
11. Jawa Tengah 26
12. DI Yogyakarta 27
13. Jawa Timur 28
14. Bali 29
15. Nusa Tenggara Barat 30
16. Nusa Tenggara Timur 31
17. Timor Timur 32
18. Kalimantan Barat 33
19. Kalimantan Tengah 34
20. Kalimantan Selatan 35
21. Kalimantan Timur 36
22. Sulawesi Utara 37
23. Sulawesi Tengah 38
24. Sulawesi Selatan 39
25. Sulawesi Tenggara 40
26. Maluku 4]
27. Irian Jaya 42
72. Sabang 1 9 0 3 6
Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
71. Sibolga 6 79 0 35 44
Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
02. Solok 13 93 0 44 49
72. Solok 2 32 0 12 20
76. Payakumbuh 2 26 0 9 17
Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
71. Bogor 5 52 0 24 28
72. Sukabumi 3 26 0 15 11
74. Cirebon 6 57 0 25 32
Jumlah Jumlah
Sektor
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
01. Cilacap 45 766 3 249 514
71. Magelang 2 36 0 13 23
73. Salatiga S 71 0 29 42
76. Tegal 5 83 0 31 62
Jumlah Jumlah
Sektor
Kabupaten / Kotamadya
Wilker Usaha 4 6 Lainnya
72. Blitar 2 36 0 14 22
75. Pasuruan 4 61 0 19 42
76. Mojokerto 5 80 0 30 50
77. Madiun 4 65 1 22 42
Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya Usaha
Wilker 4 6 Lainnya
05. Dompu 4 65 0 22 43
14 275
* I
0
6
224
01. Sumba Barat 51
07. Alor 4 33 0 11 22
11.Ngada 8 98 0 25 73
02. Ainaro 6 42 0 27 15
03. Manufahi 3 29 0 18 11
04. Viqueque 5 44 0 25 19
05. Lautem 4 33 0 14 19
07. Manatuto 2 15 0 9 6
09. Aileu 3 14 0 8 6
10. Liquica 5 S3 0 11 42
12. Bobonaro 10 84 0 35 49
13. Ambeno 4 64 0 16 48
Sektor
Jumlah Jumlah
Kabupaten / Kotamadya Usaha
Wilker
Lainnya
71. Gorontalo 5 96 1 55 40
73. Bitung 5 70 2 25 43
OLSelayar 2 21 2 7 12
02.Bulukumba 9 131 ° 49 82
03. Bantaeng * 15 o 3 12
04.Jeneponto 8 1M ° 43 110
05.Takalar s 82 0 31 51
06.Gowa « "2 ° 69 1"
07.Sinjai 5 56 0 26 30
OS.Maros * 45 o 20 25
09. Pangkajene Kepulauan 7 74 0 37 37
lO.Barru » 25 0 12 13
11. Bone « 196 » 89 10S
12.Soppeng 3 29 0 14 15
13.Wajo " 29S ' 8S 209
14. Sidenreng Rappang 5 44 0 19 25
15.Pinrang 6 54 0 22 32
16.Enrekang 3 17 0 9 8
17Luwu « 1» ° 59 "
18.TanaToraja 9 10' ° 31 70
19. Polewali Mamasa « 3°2 ° 60 242
20.Majene 3 45 0 18 27
21.Mamuju 3 57 8 22-27
71.UjungPandang 20 "7 ° 1" 174
72.Pare.pare 3 37 0 15 22
172 2390 12 863 1515
Jumlah
2. Sumatera Utara 3 2 5 10 2 2
3. Sumatera Barat 1 2 4 2 2
4. Riau 0 1 3 0 3
5. Jambi 0 1 2 0 2
6. Sumatera Selatan 1 2 4 2 2
7. Bengkulu 0 1 1 0 1
8. Lampung 1 2 3 2 1
9. DKI Jakarta 2 3 6 2 2
12. DI Yogyakarta 1 2 4 2 2
13. JawaTimur 6 5 11 22 2 2
14. Bali 0 1 2 0 2
26. Maluku 0 1 2 0 2
Jumlah 30 39 69 134
4. Riau 66 5 71 12 83
5. Jambi 53 4 57 10 67
7. Bengkulu 29 8 37 8 43
8. Lampung 72 8 80 15 95
14. Bali 50 19 69 13 82
15. Nusa Tenggara Barat 52 15 67 13 80
16. Nusa Tenggara Timur 73 10 83 13 96
26. Maluku 54 3 57 10 67
08.00-10.00 Pendalaman 2
5
10.30-12.30 Evaluasi Pendalaman 2/Penutupan PMS
Lampiran: Halaman:
Lampiran 5a. Contoh Daftar VUSI98-DSW 47
Lampiran 5b. Contoh Daftar VUSI98-LK.PS 48
Lampiran 5c. Contoh Daftar VUS198-DSU 49-50
Lampiran 5d. Contoh Daftar VUSI98-L 51 - 54
Lampiran 5e. Contoh DaftarVUS198-S 55-64
(5) (Ci (7) <B> (9) (10) ("I (12) (13) (14) (15)
0) (2| (3) (*)
010 MOJOROTO
LISTING
001 POJOK K 05B0 01 220503
SAMPEL •» s .
LISTING
003 TAMANAN D 03B0 01 200001
SAMPEL
LISTING
011 NGAMPEL K 03B0 01 220S32
SAMPEL
LISTING
010 KEMASAN K 02B0 01 220557
SAMPEL
LISTING
014 DANDANGAN K 01B0 01 210527
SAMPEL
030 PESANTREN
LISTING
001 BLABAK D 04B0 01 210003
SAMPEL
LISTING
004 TOSAREN K 05B0 01 220586
SAMPEL
TARGET 0 52 143
1. Propinsi a:
2. Kabupaten/Kotamadya *) en
3. Kecamatan
4. Oesa/Kelurahan *)
6. Nomor Wilker •
7 Nomor Kode Sampel i i i i i i
II. KETERANGAN PETUGAS
I. RINGKASAN
1. Banyaknya Usaha Terpilih menurut Sektor hasil Pencacahan dengan Daftar VUSI98-S
Sektor
Banyaknya Usaha Terpilih
2 3 4 5 6 7 8 9 Jml
Daftar VUSI98-S
IV. CATATAN
Pedoman Penglsian:
Kolom [1] s.d [7] diisi oleh PMS dan Kolom [8] s.d [10] diisi oleh PCS Kolom [6] : Tuliskan PND. jika Kol [19] Blok IVVUSI98-Lada isian atau
1= Kolom [1] tuliskan nomor urut 1 s.d tuliskan URT. jika Kol [20] Blok IVVUSI98-L ada isian
Kolom [2] Kutipdari Kol [19] (utk PND) atau Kol [20] (utk URT) Blok IVVUSI98-L Kolom [7] : Kutipdari Kol [15] (utk URT) atau Kol[16] (utk PND) Blok IVVUSI98-L
3 Kolom [3] Kutip dari Kol (5](utk PND) atau Kol [10](utk PND/URT) Blok IV VUSI98-L Kolom [8] : Tuliskan PND atau URT sesuai hasil pencacahan dg Daftar VUSI98-S
Q
Kolom [4] Kutipdari Kol [6] Blok IVVUSI98-L Kolom[9] : Tuliskan Kode Sektor sesuai hasil pencacahan dg Daftar VUSI98-S
Q
Kolom [5] Kutipdari Kol [9] Blok IVVUSI98-L Kolom [10]: Tuliskan Keterangan Tutup, Pindah, dll, sesuai dg keadaan di lapangan,
termasuk perusahaan/usaha industri dengan tenaga kerja 20 tetap dicacah
VUSI98 -L
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
PENDAFTARAN PERUSAHAAN / USAHA
SURVEI USAHA TERINTEGRASI
Bulan Listing :
1. Propinsi
2. Kabupaten / Kotamadya *)
3. Kecamatan ...,p. 3r
lltHMHtlllHttHiMM
4. Kelurahan / Desa *)
6. Nomor wilker
PND
URT „
3. Tanda Tangan
1
1 1 (dimulai dari usaha)
« s § Ilka ko4i 2 Jika tidak ada anggota rumah
«
*
1 it M118 bsrusahabukansebagaibutuh
3 U ra i a n |Du koiJl 3 Nama atau karyawan
I
I { I •tn kodi 4
I ^ • stop
'—*> *ttf>
di w P| (4) (31 W m- JSL m (10)
Penjelasan kode - kode pada kolom (7), kolom (15), kolom (16), dan kolom (17),
serta definisi dari Usaha dan Kegiatan Ekonomi dapat dilihat pada halaman belakang
Daftar VUSI98 - L ini
PERUSAHAAN/USAHA :
Apakak Btttert
tmmpat
ri|pafca?i sektara $>***»' KERANGKA SAMPEL
pmrkmg
tempat? Apakah f PND dlberi tanda celt (\/)l
Apakak
tokos! kapan
usahanya utahanya
Hodm Koda Hoda kol 15)
barupa
{ URT dlberi tanda silang (X) J
utahanya aaktor aaktor status Nomor urut disertai pemberian nomor urut
aOtmmpat Utapl umaka utaha tHrflfan pabrlkl
dl dalam
tidak usaha
yang rumah JimJcwjb / tmmpat
bangunan
bemtop ? dlptndaS- produkml / Diisi oleh Pengawas f
Tuliskan semua Jenis Jul? pindah
tangga utaka
dgn TK
usaha secara lengkap kan f [URT]
> 20 ?
Ituktti
V« -1 JSUfat 1 BUksai
Yi -1 Yi -1 tl/4 7
SEKTOR
'-* /«!/« 1—y.ltop <-+*tnf, Yi -1
to hi tig <-»•.»<»/>
Ttdtk -0 Tldik -0 Ttdik -0 bills kssi |Uuk<*> Vuiiutt PND URT
L* iia/vr *-»• Itnjsl Plaint Ttdtk -0
2 3 4 5 6 7 a 9
ttMIISl inktiaa titollie la HI (IB
..i:<::-:?:::. HWI:-!.:;v!!^!vi?, :;;-tt»^:;i m m m item ?mm :ii«;ii ^tNLM iHilB^iiiK amis » mi tRf m\ 1»> tap i«S>< «T| (26)
'
JUMLAH HAIAMAM mi
KUHUUTIP S/D HALAMAN SEBELUMNYA -: •
Kopetasi 5 Lainnya g
Usahaadalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan menghasilkan baiang/jasa untuk diperjual belikan atau ditukar
dengan baranglain, dan ada seorang atau Iebih yang bertanggung jawab.
Kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan atau bagian dari kegiatan yang menghasilkan barang /jasa yang secara
langsungatau tidak langsung dimaksudkan untuk pencapaian tujuan komersial.
Yang dimaksud suatu kegiatan ekonomi mempunyai wewenang adalah kegiatan ekonomi tersebut dapat menentukan
besarnya produksi. menentukan tarif. menentukan kebijakan pemasaran produknya. menentukan perluasan usaha melalui
pengembangan produksi/omset. dan mempunyai kewenangan dalam hal kebijakan dan menghitung neraca rugiAaba. serta
kebijakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia.
BLOK V : CATATAN
W
M
• !
1. Propinsi
2. Kabupaten / Kotamadya *)
3. Kecamatan
6. Nomor wilker
d. No. Telepon : ( •)
1. Nama petugas
3. Tanda Tangan
1. Nama pengusaha :
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop ^ Bulan
j Hari Kerja
2)
3)
Jumlah
56
Buku 1. Pedoman Kerja Kepala Kantor Statistik Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya
BLOK V : PEKERJA DAN BAUS JASA PEK&UA * LANJUfAN >
2. Banyaknya pekerja / karyawan dibayar dan tidak dibayar (termasuk pengusaha),
menurut tingkat pendidikan:
[pada saat pencacahan ]
pekerja Dibayar Pekerja Tidak Dibayar
Tingkat pendidikan
Laki - laki Perempuan Laki - laki Perempuan
HO! :^J-iilM-;h:1 =
a. Tidak tamat SD
b. Tamat SD
c. Tamat SMTP
Jumlah
3. Balas jasa untuk seluruh pekerja yang dibayar, termasuk dalam bentuk barang / uang ,
selama Bulan Nopember 1998 : [ dalam Rupiah ]
(Khusus Konstruksi selama Desember 1997 s/d Nopember 1998)
'Jenis galas 'Jasa Laki-laki Perempuan Jumlah
a. Upah/gaji
b. Upah lembur, hadiah,
bonus, dan sebagainya
Jumlah
d. Lainnya
SUBJUMLAH A
JUMLAH A + B
JUMLAH A + B + C
Pembelian / Penambahan
'Jenis Y^arang Pembuatan/
Barang modal Barang modal Pengurangan Penyusutan
JVlodal <i~etap Perbaikan besar
baru bekas
1. Tanah
2. Bangunan / Konstruksi
4. Kendaraan
JUMLAH
3. Jika rincian 2.a. kode 1 dilingkan, jenis pinjaman utama yang diterima :
Kredit Candak Kulak [ KCK ] 1 •
Kredit Kelayakan Usaha [ KKU ] 2
Kredit Usaha Kecil (KUKJ 3
Kredit Usaha Pedesaan [ Kupedes ] 4
Kredit Investasi 5
Lainnya (sebutkan ) 6
•<-$
SLOK X : KENDALA DAN PROSPEK USAHA
J1L J2L
UHtujcWnciantQfdntolmprperfaa'e wafttmya setem* <•
ftrfcfe ekonomi (<JuH 1991 -jVopember 199B) \ >\,"':
1. Apakah perusahaan / usaha ini sudah beroperasi / berproduksi secara
komersial sebelum Juli 1997 ?
Sudah 1 Belum "• langsung ke Rincian 3.a
•
2. Sejak terjadinya krisis ekonomi, bagaimana pengaruhnya terhadap
perusahaan/usaha ?
Tidak berpengaruh 1 Mengalami peningkatan 4 •
Berpengaruh dapat diatasi 2 Tidaktahu 5
Berpengaruh belum teratasi 3
MWWWMWBBBMWMWMWI
11. a. Apakah ada pekerja (yang ada sekarang ini) di perusahaan / usaha ini
yang pernah mengikuti bimbingan / pelatihan / penyuluhan ?
/ terhitung mtilui dari perusahaan /usahaberaperas'i/berproduksi secara komersiai]
•
Ada 1 Tidak ada 2 > langsung ke Rincian I2.a
^BLW^X^lilMliWE -3
*fl
2. 1ABATAN
3. TANGGAL PENGESAHAN
4. TANDA TANGAN
Lampiran: Halaman:
Lampiran 6a. Bentuk Surat Laporan Innas 66
Lampiran 6b. Biodata dan Nilai Peserta Pelatihan Petugas 67
Lampiran 6c. Permasalahan dan Pemecahan selama Pelatihan Petugas 68
Lampiran 6d. Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi selama Pelatihan Petugas 69
Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan Pelatihan Petugas Survei Usaha Terinteerasi
1998 (SUSI98) sebagai berikut: winiefcras.
1. Nama Instruktur
2. NIP
3. Tempat Pelatihan
4. Banyaknya Gelombang :
5. Tanggal Pelatihan s.d
6. Jumlah Peserta Pelatihan
a- PCS orang
b. PMS orang
c. StafKS : orang
Jumlah : orang
7. Biodata dan Nilai Peserta Pelatihan Petugas dapat dilihat pada Lampiran 1
8. Permasalahan dan Pemecahan selama Pelatihan Petugas dapat dilihat pada Lampiran 2
9. Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi selama Pelatihan Petugas dapat dilihat pada Lampiran J
10. Jadwal dan Materi Pokok yang Disampaikan selama Pelatihan dapat dilihat pada Lampiran 4
Demikian laporan ini kami buat dengan sebenarnya, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Instruktur Nasional.
NIP.
Gelombang:
Tanggal :
Gelombang:
Tanggal :
No. Hari/Tanggal Sesi Pokok Bahasan Permasalahan Pemecahan
a. Fasilitas Belajar
1. Kapasitas maksimum ruang belajar orang
2. Penerangan Listrik Lainnya -2
3. Papan tulis Putih dg spidol - Lainnya dg kapur -2
4. Periengkapan peserta: Tas Ada Tidak ada - 2
Ballpoint Ada Tidak ada - 2
Pensil Ada Tidak ada - 2
Penghapus Ada Tidak ada - 2
Rautan Ada Tidak ada - 2
Block Note Ada Tidak ada - 2
b. Fasilitas Akomodasi/Konsumsi
1. Tempat belajardan menginap satu lokasi Ya •I tor Pertunyaan 4
Tidak -2
2. Jarak tempat menginap ke tempat belajar m