OLEH:
HARDIANTI
(105391108116)
Fisika IV.C
Babilonia
Orang Babilonia dahulunya menggunakan organ tubunhya (kaki, tangan/lengan,
jari-jarinya) dalam melakukan pengukuran.
Pada bidang astronomi, alam semesta dipandang sebagai Kubus. Dimana langit
sebagai atapnya dan tanah sebagai alasnya.
Sedangkan, astrologi (perbintangan/ramalan bintang) orang Babilonia percaya
terhadap ramalan bintang.
Geometri digunakan dalam mengukur tanah. Dimana Babilonia terkenal dengan
ahli pengukura.
Mesir Kuno
Mesir dan Babilonia terkenal dengan perdagangannya, dan penggunaan system
bilangan. Tetapi kekurangannya ialah ia tidak ahli dalam hal pecahan. Selain dari
itu Mesir pun ahli dalam perkalian.
Geometri di mesir diaplikasikan untuk mengukur tanah dan volume diameter
piramida.
Astronomi diketahui oleh orang Mesir dari Babilonia (Babilonia lebih unggul
terhadap astronomi).
Mesir juga mengenal sistem pengkalederan:
Kalender solar (Syamsiah) berdasarkan perhitungan matahari
Kalender kamariah berdasarkan perhitungan bulan
Kalender unisolar didasarkan atas perpaduan antara matahari dan bulan.
Mesir pun terkenal dalam ilmu kedokteran, seperti anatomi, menemukan cara
pembuatan obat.
Yunani
Merupakan Negara yang lebih maju dalam bidang, seperti Matematika, Seni,
Kesusateraan, dan Metafisika tetapi masih kurang dalam bidang IPA.
Pada bidang fisika pada tahun 1400 M Yuanani memberikan sumbangan yang
begitu besar. Benih fisika telah banyak diletakkan (dibangun) seperti hokum
kekekalan materi, inersia, teori atom, dan bahwa laju cahaya itu mempunyai harga
tertentu.
Thales of Miletus (624-547 BC)
Salah seorang filosof terbesar Yunani dan pendiri dari Phytagoras School.
Berpendapat bahwa bumi berbentuk bola (walaupun tidak jelas apa dasarnya,
mungkin karena bola dianggap bentuk paling sempurna).
Dia juga yakin bahwa alam semesta juga berbentuk bola dengan bumi sebagai
pusatnya. Matahari, bulan, dan planet lainnya berputar sendiri-sendiri
mengelilingi bumi sebagai pusat.