Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH FISIKA

Resume: “Sumbangan Babilonia, Mesir Kuno, dan Yunani Tehadap Fisika”

OLEH:

HARDIANTI
(105391108116)
Fisika IV.C

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018/2019
“Sumbangan Babilonia, Mesir Kuno, dan Yunani Terhadap Fisika”

 Babilonia
 Orang Babilonia dahulunya menggunakan organ tubunhya (kaki, tangan/lengan,
jari-jarinya) dalam melakukan pengukuran.
 Pada bidang astronomi, alam semesta dipandang sebagai Kubus. Dimana langit
sebagai atapnya dan tanah sebagai alasnya.
 Sedangkan, astrologi (perbintangan/ramalan bintang) orang Babilonia percaya
terhadap ramalan bintang.
 Geometri digunakan dalam mengukur tanah. Dimana Babilonia terkenal dengan
ahli pengukura.
 Mesir Kuno
 Mesir dan Babilonia terkenal dengan perdagangannya, dan penggunaan system
bilangan. Tetapi kekurangannya ialah ia tidak ahli dalam hal pecahan. Selain dari
itu Mesir pun ahli dalam perkalian.
 Geometri di mesir diaplikasikan untuk mengukur tanah dan volume diameter
piramida.
 Astronomi diketahui oleh orang Mesir dari Babilonia (Babilonia lebih unggul
terhadap astronomi).
 Mesir juga mengenal sistem pengkalederan:
 Kalender solar (Syamsiah) berdasarkan perhitungan matahari
 Kalender kamariah berdasarkan perhitungan bulan
 Kalender unisolar didasarkan atas perpaduan antara matahari dan bulan.
 Mesir pun terkenal dalam ilmu kedokteran, seperti anatomi, menemukan cara
pembuatan obat.
 Yunani
 Merupakan Negara yang lebih maju dalam bidang, seperti Matematika, Seni,
Kesusateraan, dan Metafisika tetapi masih kurang dalam bidang IPA.
 Pada bidang fisika pada tahun 1400 M Yuanani memberikan sumbangan yang
begitu besar. Benih fisika telah banyak diletakkan (dibangun) seperti hokum
kekekalan materi, inersia, teori atom, dan bahwa laju cahaya itu mempunyai harga
tertentu.
Thales of Miletus (624-547 BC)

 Telah mengenal kekuatan magnet dan batu ambar


 Menemukan inklinasi bumi
 Bumi berbentuk bola

Phytagoras (580-500 BC)

 Salah seorang filosof terbesar Yunani dan pendiri dari Phytagoras School.
 Berpendapat bahwa bumi berbentuk bola (walaupun tidak jelas apa dasarnya,
mungkin karena bola dianggap bentuk paling sempurna).
 Dia juga yakin bahwa alam semesta juga berbentuk bola dengan bumi sebagai
pusatnya. Matahari, bulan, dan planet lainnya berputar sendiri-sendiri
mengelilingi bumi sebagai pusat.

Anaxagoras (500-428 BC)

 Dikisahkan oleh Plato, bahwa Anaxagoras adalah seorang bangsawan yang


melupakan hartanya demi mengabdi pada ilmu pengetahuan.
 Anaxagoras berpendapat bahwa bulan tidak mengeluarkan sinar, tetapi matahari-
lah yang “meletakkan” terangnya pada bulan dan bulan membaginya pada bumi.
 Ia juga telah meletakkan bibit teori atom yang kemudian hari dikembangkan oleh
Democritus/generasi setelah Anaxagoras.

Democritus (460-370 BC)

 Memberi bentuk pada teori atom yang dikemukakan oleh Anaxagoras.


 Postulatnya: jagat raya ini terdiri dari ruang hampa dan sejumlah besar partikel
yang tidak terlihat dan tidak dapat dibagi lagi. Partikel-partikel tersebut berbeda
satu sama lain dalam hal bentuk, posisi, dan susunannya.

Aristoteles (384-332 BC)

 Salah seorang murid Plato tercerdas.


 Banyak memberikan sumbangan pemikiran pada berbagai cabang pengetahuan
seperti Logika, Retorika, Etika, Metafisika, Psikologi, dan Pengetahuan Alam.
 Karena kecerdasannya, pengaruh pemikirannya meluas pada berbagai disiplin
ilmu, termasuk dalam fisika

Aristrachus (± 310-230 BC)

 Aristrachus mengajukan teori tentang susunan tata surya dan bintang-bintang


mirip dengan teori Heliosentris yang dikemukakan oleh Copernicus 2000 tahun
kemudian.
 Menurutnya, bintang-bintang tetap dan matahari tidak bergerak. Bumi bergerak
mengelilingi matahri dalam lintasan berbentuk lingkaran dan matahari di titik
pusat lingkaran itu.

Archimedes (287-212 BC)

 Terkenal dengan hokum hidrostatiknya dan ungkapan “Eureika” yang melegenda.


 Mendukung teori Heliosentris dalam memahami tata surya dan posisi bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai