Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kinerja 2019

Triwulan III : Januari – September 2019

I. Pelayanan Kesehatan Primer Prima


I.A. Rekam Medis Menggambarkan Pelayanan Holistik Komprehensif
Dalam menggambarkan pelayanan yang holistic komprehensif, rekam medis dinilai :
1. Menyediakan data-data inidivdu secara lengkap:
Dalam triwulan ketiga secara kumulatif dari Januari 2019, tidak ada yang tidak
mencantumkan nama, usia, gender, asal fakultas, waktu kedatangan. Sebanyak 60.5%
mencantumkan jarak dari waktu kedatangan sebelumnya, semua mencantumkan
kedatangan yang keberapa, semua mencantumkan kategori pasien berdasarkan sumber
pembiayaan, serta hanya 23.7% yang mencantumkan nomor telepon untuk kontak.
Capaian untuk karakteristik pasien adalah 90.6%
2. Angka kedatangan pasien dari Januari sampai September 2019 sebanyak:
 13.318 pasien dokter
 3295 pasien dokter gigi
 754 klien konseling psikologi
 Total catatan rekam medis adalah 40815 dari seluruh provider kesehatan.

Semua rekam medis menyebutkan alasan kedatangan, kode ICPC R-2 untuk asalan
kedatangan. Persentase yang tidak mencantumkan diagnosis kerja 1.16%, diagnosis kerja
kedua 1.5%, tindakan 0.15%, kode tindakan 3.32%, pengobatan 12%, dan 0% catatan
rujukan. Dari ke-8 kriteria rekam medis holistic adalah 2.35%, dan capaian rekam medis
holistic adalah 98.65%

I.B. Klinik Mampu Menangani Masalah Kesehatan Sesuai Kewenangan Primer


Alasan kedatangan pasien pada tahun 2019 adalah:
1. Batuk, sakit tenggorokkan, hidung tersumbat.
2. Masalah gigi geligi dan rongga mulut
3. Minta surat keterangan sehat
4. Control atau tindak lanjut
5. Nyeri di ulu hati, mual, kram perut, dyspepsia
6. Masalah mental emosional
7. Demam
8. Gatal/nyeri di bawah kulit, bengkak, kemerahan
9. Sakit kepala
10. Mata merah

Sedangkan alasan kedatangan klien konseling 2019 adalah:


1. Perasaan cemas, tegang, takut
2. Perasaan depresif, sedih, tidak bahagia
3. Masalah akademik
4. Hubungan dengan orang tua/ keluarga
5. Pertemuan tindak lanjut
6. Hubungan pertemanan
7. Mudah marah/ sensitive
8. Keluhan lainnya
9. Ganguan kecemasan
10. Hubungan dengan teman dekat/ lawan jenis

Adapun diagnosis yang tersering pada pelayanan kedokteran adalah


1. Tidak ada penyakit A97
2. ISPA
3. Gangguan fungsi pencernanaa

Sedangkan diagnosis tersering pada pelayanan konseling adalah:


1. Perasaan cemas, tegang, takut
2. Perasaan depresif, sedih, tidak bahagia
3. Hubungan dengan orang tua/ keluarga

Jumlah rujukan setiap tahun kurang dari 1% yang sesuai dengan kewenangan primer. Dari
kasus-kasus yang dirujuk, terdapat beberapa kasus yang didiagnosis dalam wewenang primer,
namun dengan keadaan tertentu (misalnya permintaan pasien, atau terdapat risiko komplikasi),
maka dilakukan rujukan. Pada tahun 2018 terdapat 2,52 % kasus rujukan yang seharusnya tidak
dirujuk. Sehingga capaian menangani wewenang primer adalah 97,48%. Pada tahun 2019,
dengan telah menjadi provider BPJS, anggota BPJS yang memindahkan keanggotaannya ke
Klinik Satelit sebagian besar telah memiliki masalah kesehatan yang memerlukan penanganan
layanan kesehatan tingkat lanjut, sehingga angka rujukan pasien BPJS terlihat tinggi, yaitu
38,89% dari pasien BPJS yang berobat, walau 26 % diantaranya terdiagnosis bukan sebagai
kasus rujukan dalam p-care.

Selain rujukan vertikal, terdapat rujukan horizontal internal klinik, misalnya dari dokter ke
dokter gigi dan sebaliknya, dari dokter ke psikolog dan sebaliknya. Rujukan horisontal ini juga
menunjukkan layanan kesehatan yang holistik dan komprehensif Klinik Satelit

Dengan target RKT akhir tahun 2019 adalah 80 % dan capaian pada tahun-tahun sebelumnya
pencapaian hampir 80% melalui uji petik rekam medik secara manual telah membuktikan
bahwa Klinik Satelit dapat melaksanakan pelayanan secara holistik dan komprehensif melalui
rekam medik

Dimulai pada bulan Oktober 2018, Klinik Satelit UI Makara berusaha menarik minat sivitas
akademika, tenaga kependidikan, serta masyarakat sekitar untuk memindahkan
keanggotaannya ke KPRJ Satelit UI Makara.

Kapitasi yang diterima oleh Klinik Satelit UI Makara adalah kapitasi maksimal (Rp.10.000
per kapital per bulan) atas tingginya nilai benchmarking yang dilakukan pihak BPJS. Klinik
Satelit UI Makara memperoleh nilai 94 %.

II. Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Dilakukan Tindak Lanjut


Pada bulan Agustus 2019 telah dilakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi mahasiswa
baru. Hasil pelaporan tersebut sudah diberikan kepada pihak universitas berupa laporan
mahasiswa dengan disabilitas fisik dan mental. Kemudian masalah-masalah mental yang
berpotensi menimbulkan masalah gangguan mental emosional dan gangguan jiwa berat telah
diskrining dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada tahun 2019 terdapat 627 hasil skrining
yang bermasalah dan berpotensi menimbulkan gangguan mental, namun ketika ditinaklanjuti
hanya berhasil menjaring 44% dari total yang perlu konseling.

Masalah-masalah disabilitas fisik dan juga yang berpotensi lebih berat ditindaklanjuti dengan
pemberian kartu pembatasan aktivitas fisik, sehingga ketika kegiatan-kegiatan berlangsung
mahasiswa tersebut mendapat keringanan dalam hal aktivitas fisik. Dalam pemeriksaan fisik
ada 1040 mahasiswa yang dianjurkan melakukan rontgen thorax dan 5 orang teridentifikasi
tuberkulsosi aktif.

Pemeriksaan berkala bagi staf PAU dilakukan dalam bentuk posbindu. Posbindu baru
dilakukan satu kali di PLK. Di fakultas-fakultas atau unit kerja lainnya belum dilakukan
posbindu menunggu waktu untuk sosialsiasi terlebih dahulu.

III. Pelatihan Tenaga Medis Dan Konselor


Pelatihan-pelatihan internal dilakukan dalam rangka peningkatan mutu telah dilakukan di
dalam klinik.

IV. Benchmarking Klinik BPJS Universitas (2019)


Kegiatan diilakukan ke Universitas Gadjah Mada dan ke Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Tim yang berangkat adalah kepala dan para koordinator, serta ketua-ketua pokja
1-4 tim akreditasi. Hasil yang didapat adalah pembelajaran mengenai proses akreditasi

V. Program Promosi Kesehatan


V.A. Jumlah Fakultas yang Memilki Peer Counselor and Health Educator (PCHE)
Jumlah anggota PCHE 2018 yang bertugas di tahun 2019 adalah 33 orang dengan perincian :
FK 1, FKG 2, FT 0, FMIPA 2, FH 0, FEB 1, FISIP 6, FPSI 8, FIB 0, FASILKOM 1, FKM 5,
FIK 4, FIA 0, FFAR 1, Vokasi 2 orang.

Kemudian pada tanggal 12 dan 19 Oktober 2019 dilakukan pembekalan untuk anggota PCHE
2019 tang akan bertugas di tahun 2020, dengan rincian anggota: FK 0, FKG 2, FT 1, FMIPA
4, FH 0, FEB 0, FISIP 4, FPSI 6, FIB 1, FASILKOM 1, FKM 3, FIK 3, FIA 0, FFAR 0, Vokasi
2 orang.

Psikolog KSUI juga membantu memberikan pembekalan bagi fakultas yang mengadakan
sendiri kegiatan Peer Counseling di fakultasnya, yaitu: Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi dan
Fakultas Ilmu Administrasi. Sedangkan FK mengadakan Peer Counseling dengan pembekalan
yang diberikan oleh Tim pengajar Dept. Psikiatri FKUI.
V.B. Lokakarya Seminar Kesehatan
Lokakarya seminar kantin sehat di lakukan pada tanggal 27 Juli, 3 Agustus, 10 Agustus, dan
24 Agustus 2019. Materi yang diberikan tentang food safety dan nutrisi, dan mengingatkan
kembali materi yang pernah disampaikan K3L UI tentang keselamatan kerja dan kesehatan
lingkungan.
Bulan Oktober 2019, Klinik juga mengadakan deklarasi kampus sehat didukung oleh
Kementerian Kesehatan, dan TNP2K di bawah wakil presiden., yang merupakan bagian dari
program nasional serta bagian dari ASEAN University Network.

VI. Klinik Sebagai Lahan Pendidikan


Klinik sebagai lahan pendidikan telah dilaksanakan bekerjasama dengan fakultas kedokteran
dan fakultas psikologi. Fakultas kedokteran memulai modul pre internship di bulan September
dan rombongan pertama yang mengikuti pendidikan di tahun 2019 mulai bulan Oktober 2019.

Fakultas-fakultas lain memanfaatkan klinik sebagai lahan penelitian untuk tugas akhir, baik di
tingkat S1, S2, dan S3. Sejak Januari 2019 sampai September 2019 terdapat 29 surat masuk
yang rata-rata disetujui untuk menggunakan Klinik Makara sebagai lahan pendidikan, baik
untuk penelitian skripsi maupun thesis dan disertasi.

VII. Klien klinik


Sejak bulan Juni sudah diterapkan kancing-kancing yang bisa dipilih pasien untuk dimasukkan
ke dalam kotak-kotak laporan kepuasan pasien. Pasien bisa memilih dan kemudian
memasukkan kancing ke kotak sangat puas, puas, sampai sangat tidak puas.
Hasil evaluasi dari bulan Juli-September adalah sebagai berikut sebagian besar adalah sangat
puas dengan pelayanan klinik. Bagian yang mendapatkan masukan kurang memuaskan adalah
bagian respsionis yang sekarang sedang diperbaiki penampilannya. Secara rinci hasil tersebut
ada di dalam table berikut ini:

Table 1. Hasil pooling pendapat kepuasan pasien terhadap layanan klinik


Tidak Tidak Bisa
Sangat Puas Puas Puas Menjawab Total
Jenis Pelayanan n,% n,% n,% n,% n,%

Dokter Gigi 291 (77) 86 (22.8) 1 (0.3) 0 (0) 378 (100)


Perawat Gigi 271 (71.3) 108 (28.4) 1 (0.3) 0 (0) 380 (100)
Dokter 822 (76.4) 238 (22.1) 10 (0.9) 6 (0.6) 1076 (100)
Perawat Umum 933 (70.5) 370 (28) 15 (1.1) 5 (0.4) 1323 (100)
Farmasi 378 (78.8) 94 (19.6) 8 (1.7) 0 (0) 480 (100)
Resepsionis 1442 (68.3) 633 (30) 25 (1.2) 11 (0.5) 2111 (100)
Loket Pendaftaran 1449(69.2) 618 (29.5) 21 (1) 7 (0.3) 2095 (100)
Kasir 122 (70.9) 44 (25.6) 6 (3.5) 0 (0) 172 (100)
Laboratorium 26(65) 11 (27.5) 3 (7.5) 0 (0) 40 (100)
Konselor/Psikolog 294 (81.7) 61 (16.9) 4 (1.1) 1 (0.3) 360 (100)
Admin Konseling 291 (75.6) 91 (23.6) 2 (0.5) 1 (0.3) 385 (100)

VIII. Networking Faskes Lain


Kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang telah dibangun dalam bentuk perjanjian kerjasama
adalah dengan Puskesmas Kemiri Muka.
Untuk rumah sakit jejaring, sudah dilakukan kontak untuk kerjasama dan masih dalam proses
tindak lanjut menuju penandantanganan perjanjian. Rumah-rumah sakit yang dikontak adalah
Mitra Keluarga, GPI, dan Bunda Depok.

IX. Terimplementasinya manajemen Risiko pada Unit Klinik Satelit


Sejak Januari 2019, telah dilakukan kegiatan analisis risiko difaslitasi tim UI. Kemudian hasil
dari manajemen risiko dituangkan ke dalam praktik klinik sehari-hari, dan telah ditetapkan
indikator-indikator risiko. Standar-standar prosedur telah dikembangkan dalam menyelesaikan
atau mengendalikan risiko tersebut.

X. Budaya Kerja dan Standar Pelayanan


Budaya kerja Klinik Satelit UI Makara adalah HEALTHYellow, yang secara kasat mata
melambangkann UI (Yellow) yang sehat. HEALTHY – adalah singkatan dalam Bahasa
Inggris, yaitu :
 Hospitality – staf klinik bersifat ramah, tertuang dalam tutur kata, sikap, Bahasa tubuh,
senyum, dsb.
 Empathy – staf klinik berusaha memenuhi kebutuhan dari klien
 Accuracy – staf klinik bekerja dengan tepat, cepat dan berkualitas
 Lively – staf klinik dalam bekerja menujukkan semangat
 Team Work – staf klinik dalam bekerja sama bersift tim
 Holistic – staf klinik dalam melayani memperhatikan tiap individu sebagai kesatuan bio-
psiko-sosial.
 Yellow – melambangkan Universitas Indonesia.

Budaya kerja telah dituangkan dalam buku pedoman kecil bersama beberapa SOP penting yang
harus diketahui semua staf. Dalam hal ini setiap minggu dilakukan tes pengetahuan dan audit
internal telah dilakukan. Total SOP yang sudah dibuat mencapai 300 SOP. Dibagi atas SOP
untuk manajerial, SOP pelayanan, SOP penunjang pelayanan, dan SOP penjaminan mutu.

XI. Kualitas dan Kuantitas SDM


Analisis SDM sudah dilakukan difasilitasi oleh Universitas Indonesia. Dalam hal kualitas SDM
klinik masih membutuhkan ahli gizi, bidan, dan fisioterapis.
Dalam analisis kuantitas, masih dibutuhkan tambahan tenaga dokter dan perawat agar
terpenuhi standar pelayanan klinik pratama seperti yang diharapkan oleh berbagai
stakeholders, yaitu sivitas akademika dan BPJS.

XII. Sarana dan Prasarana Klinik


Saat ini klink sudah mempunyai sarana dan prasarana yang memadai juga perbekalan obat-
obatan dan kesehatan yang cukup.

XIII. Sistem Informasi Terintegrasi IT


Sejak Januari 2019 telah diterapkan sistem rekam medis berbasis elektronik – ehealth Makara
UI.

XIV. Pengelolaan Anggaran Klinik Satelit yang Efektif dan Efisien


Efisiensi berdasarkan laporan terakhir keuangan yang disampaikan koordinator pelayanan
adalah 82.21%. Namun sebenarnya ada potensi keuangan dari BPJS yang belum dimanfaatkan
secara maksimal.

Pada bulan Oktober, jumlah anggota BPJS di KPRJ Satelit UI Makara adalah 2.397 dengan
potensi pemindahan BPJS untuk sivitas akademika dan tenaga kependidikan adalah
(80%x(40000+6000)) = 36.800 anggota. Dengan fasilitas yang ada maka KSUI Makara bisa
mendapatkan kapitasi sebesar Rp10.000/orang per bulan. Sehingga total potensi pendapatan
dari BPJS per bulan adalah Rp 368.000.000/bulan.

Dari 13.318 pasien dokter dan 3.295 pasien dokter gigi yang datang selama tahun 2019, hanya
1.253 (7,5%) saja yang merupakan pasien BPJS. Jadi pemanfaatan dana masih jauh di bawah
target BPJS yang seharusnya mencapai angka kunjungan sakit 15%.

Pada pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru 2019, dari 8581 mahasiswa terdapat 5835
mahasiswa tealah memiliki kartu BPJS, namun hanya 531 mahasiswa yang memindahkan
kepesertaannya ke Klinik Satelit UI atas keinginan sendiri. Hal ini sangat disayangkan pada
era Universal Health Coverage di Indonesia pda tahun 2019 ini yang telah menargetkan 100%
penduduk Indonesia memiliki akses BPJS

Anda mungkin juga menyukai