Anda di halaman 1dari 10

Makalah Gas Mulia

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang KATA PENGANTAR
Puji KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gas Mulia” ini.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini.
Kami sadar bahwa ada banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Kupang, 28 Oktober 2019

ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gas Mulia” ini.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini.
Kami sadar bahwa ada banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Kupang, 28 Oktober 2019


Penyusun

“Gas Mulia” ini.


Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini.
Kami sadar bahwa ada banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Kupang, 28 Oktober 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kelimpahan Unsur Gas Mulia
B. Sifat-sifat Gas Mulia
1. Sifat Fisika
2. Sifat Kimia
a. Kereaktifan gas mulia sangat rendah
b. Makin besar jari-jari atom maka kereaktifan gas mulia semakin
bertambah
C. Unsur-unsur Gas Mulia
1. Helium
2. Neon
3. Argon
4. Kripton
5. Xenon
6. Radon
D. Proses Pembuatan Gas Mulia
E. Kegunaan Gas Mulia
1. Helium
2. Neon
3. Argon
4. Kripton
5. Xenon
6. Radon
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut
mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini
mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia
lain. Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki
elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya adalah He (Helium), Ne(Neon), Ar
(Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam
gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe),
Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar
atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan
thorium. Semua unsur-unsur gas mulia terdiri dari atom -atom yang berdiri
sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta adalah Helium
(banyak terdapat di bintang) yang merupakan bahan bakar dari matahari.
Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun
ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio
aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga
sebagai gas jarang.
B. Rumusan Masalah
1. Di mana kelimpahan unsur gas mulia?
2. Apa saja sifat-sifat gas mulia?
3. Apa saja unsur-unsur gas mulia?
4. Bagaimana proses pembuatan gas mulia?
5. Apa saja kegunaan gas mulia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelimpahan Unsur Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium
(He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini
pun sangat sedikit kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan
ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut:
Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia
yang lain karena Helium merupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat
sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat
berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radioaktif. Dan karena
jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagai gas jarang.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara. Unsur gas mulia yang paling
banyak terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsur gas mulia yang paling
sedikit adalah radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek
(4 hari) dan meluruh menjadi unsur lain. Gas mulia kecuali radon diperoleh
dengan cara destilasi bertingkat udara cair. Sedangkan radon hanya dapat
diperoleh dari peluruhan radioaktif unsur radium, berdasarkan reaksi inti
berikut: 22688Ra = 22286Rn + 42He
Helium merupakan komponen (unsur) terbanyak di alam semesta yang
diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung helium.
Secara spektoskopik helium telah terdeteksi keberadaannya di bintang-bintang,
terutama di bintang yang panas (seperti matahari). Helium juga merupakan
komponen penting dalam reaksi proton-proton dan siklus karbon yang
merupakan bahan bakar matahari dan bintang lainnya.
B. Sifat-sifat Gas Mulia
1. Sifat Fisika
Gas-gas mulia memiliki gaya interatomik yang lemah, sehingga membuat
gas mulia memiliki leleh dan titik didih sangat rendah. Seluruh unsur gas mulia
bersifat monoatomik dalam kondisi standar, termasuk unsur-unsur yang
mempunyai masa atom lebih besar dari unsur padat. Helium memiliki beberapa
sifat yang unik bila dibandingkan dengan unsur gas mulia lainnya. Yang
pertama adalah helium mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah
daripada unsur lain. Sifat itu dikenal sebagai superfluiditas. Helium adalah satu-
satunya unsur yang tidak bisa dipadatkan dengan pendinginan di bawah
standar.
Helium, neon, argon, kripton, dan xenon mempunyai beberapa isotop
stabil. Radon tidak mempunyai isotop stabil. Isotop yang paling lama waktu
hidupnya adalah 222Rn yang mempunyai waktu paruh 3,8 hari kemudian
meluruh membentuk helium dan polonium, yang akhirnya meluruh membentuk
timah.
a. Monoatomik adalah unsur selain hidrogen H2, nitrogen N2, oksigen O2,
fluor F2, klor Cl2, iod I2, brom Br2, fosfor P4, belerang S8 dan selenium
Se8.
b. Isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama, tetapi
memiliki massa atom berbeda atau unsur-unsur sejenis yang memiliki
jumlah proton sama, tetapi jumlah neutron berbeda.
Atom-atom gas mulia mempunyai jari-jari atom yang meningkat ke periode
yang lebih tinggi meningkatnya jumlah elektron. Ukuran atom berhubungan
dengan beberapa sifat. Misalnya, energi ionisasi menurun seiring
meningkatnya jari-jari atom karena elektron valensi gas mulia yang lebih besar
akan lebih jauh dari inti. Maka dari itu, ikatan inti atom ke elektron valensi
menjadi lemah. Gas mulia memiliki energi ionisasi terbesar di antara unsur-
unsur dari setiap periode, yang mencerminkan stabilitas konfigurasi elektron
dan berhubungan dengan kurang reaktifnya gas mulia. Gas mulia tidak dapat
menerima elektron untuk membentuk anion stabil. Itulah mengapa gas mulia
memiliki afinitas elektron negatif.
2. Sifat Kimia
a. Kereaktifan gas mulia sangat rendah
Gas mulia bersifat inert (lembam) di alam tidak ditemukan satupun
senyawa dari gas mulia. Sifat inert yang dimiliki ini berhubungan dengan
konfigurasi elektron yang dimilikinya. Elektron valensi gas mulia adalah 8
(kecuali 2 untuk Helium) dan merupakan konfigurasi yang paling stabil. Gas
mulia memiliki energi pengionan yang besar dan afinitas yang kecil. Energy
pengionan yang besar memperlihatkan sukarnya unsur-unsur gas mulia
melepaskan elektron sedangkan afinitas elektron yang rendah menunjukkan
kecilnya kecenderungan untuk menyerap elektron. Oleh karena itu, gas mulia
tidak memiliki kecenderungan untuk melepas ataupun menyerap elektron. Jadi,
unsur-unsur dalam gas mulia sukar untuk bereaksi.
Namun, untuk unsur gas mulia yang mempunyai energi ionisasi yang kecil
dan afinitas elektron yang besar mempunyai kecenderungan untuk membentuk
ikatan kimia contohnya Xe dapat membentuk senyawa XeF2, XeF4 dan XeF6.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya. Jadi,
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn. Hal ini disebabkan
pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit
terluar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun,
demikian unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat
elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
b. Makin besar jari-jari atom maka kereaktifan gas mulia semakin bertambah
Pada tahun 1962, Neil Bartlet berhasil membuat senyawa stabil dari Xenon
yaitu XePtF6. Penemuan ini membuktikan bahwa gas mulia dapat bereaksi
dengan unsur lain, meskipun dalam reaksi yang sangat terbatas dan harus
memenuhi kriteria berikut:
1) Harga energi ionisasi gas mulia yang akan bereaksi haruslah cukup
rendah (terletak di bagian bawah pada SPU). Oleh karena itu, sampai sekarang
gas mulia yang sudah dapat dibuat senyawanya barulah Kripton, Xenon dan
Radon.
2) Reaksi hanya akan terjadi apabila gas mulia direaksikan dengan unsur-
unsur yang sangat elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
Dari He ke Rn energi ionisasinya semakin kecil. Artinya semakin besar
nomor atom gas mulia, maka jari-jari atomnya semakin besar pula dan
kereaktifannya semakin bertambah besar. Jika jari-jari atom bertambah besar
maka gaya tarik inti atom terhadap elektron terluar makin lemah sehingga
elektron lebih mudah tertarik ke zat lain. Hal tersebut terbukti karena sampai
saat ini belum ada senyawa gas mulia dari helium, neon dan argon.
Senyawa gas mulia yang berhasil dibuat adalah senyawa dari xenon,
kripton dan radon karena memang helium, neon dan argon sangat stabil
sedangkan xenon, kripton dan radon lebih reaktif. Di dalam gas mulia senyawa
xenon merupakan senyawa yang paling banyak dibuat. Sifat kereaktifan unsur-
unsur gas mulia berurut Ne > He > Ar > Kr > Xe. Radon radioaktif. Konfigurasi
elektron gas mulia dijadikan sebagai acuan bagi unsur-unsur lain dalam sistem
periodik.
C. Unsur-unsur Gas Mulia
1. Helium
Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri
gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik
leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada
dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi “ekstrem”. Helium adalah unsur kedua
terbanyak dan teringan di jagat raya, sebagian darinya terkandung di udara
(gas alami) dalam konsentrasi sampai 7% volume. Helium dimurnikan dari
udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi fraksional.
Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara
kualitas suara seseorang.
2. Neon
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna
dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan
di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat
neon terutama dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda (sign).
3. Argon
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan
nomor atom 18. argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Nama “argon”
berasal dari kata Yunani yang berarti “malas” atau “yang tidak aktif”, sebuah
referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet
lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan
terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya.
4. Kripton
Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Kr dan nomor atom 36.
5. Xenon
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa
atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak ada
rasanya. Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan
untuk mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik
gelembung yang dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel sub-
atom.
6. Radon
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas
mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga
gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Radon tidak mudah
bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga adalah gas alami
(senyawa gas terberat adalah tungsten heksaflorida, WF6). Pada suhu dan
tekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga
membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna
merah jingga.
D. Proses Pembuatan Gas Mulia
Untuk itu, diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti matahari).
Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam
golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat
berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan
pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan
golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut,
Ramsey terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur
lainnya, yaitu neon, kripton, dan xenon (dari hasil destilasi udara cair).
Kemudian unsur yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif.
Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang
tidak bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan diberi nama golongan unsur
gas mulia atau golongan nol. Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam
di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu
-268,8o C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan
cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156o C) dan gas
helium terpisah dari alam. Gas argon, Neon, kripton, dan xenon, udara
mengandung gas mulia argon(Ar), neon(Ne), kripton(Kr), dan xenon(Xe)
walupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia diindustri diperoleh sebagai hasil
samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan
proses destilasi udara cair.
Gas mulia diindustri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri
pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dalam proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan
sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur
dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik gas oksigen (-
182,8o C). untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran
secara katalis dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk
menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas
argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih
rendah (-245,9o C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang
tidak terkonsentrasi (tidak mencair). Gas kripton (Tb = -153,2o C) dan xenon
(Tb = -153,2o C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen
sehingga akan terkumpul dalam kolom oksigen cair didasar kolom destilasi
utama.
E. Kegunaan Gas Mulia
1. Helium
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para
penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi.
Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk
kedalaman penyelam yang berbeda-beda. Helium cair yang digunakan di
magnetic resonance imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan
dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang
berbagai iklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi
lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-
peluru misil yang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga
menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer
di Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon. Menghirup
sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas suara
seseorang.
2. Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga
neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indikator tegangan
tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
3. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang
atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi
bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang
panas.
4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi
kecepatan tinggi.
5. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida
(pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
6. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif.
Namun demikian, jika radon terisap dalam jumlah banyak, malah akan
menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan sebagai sistem
peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan
berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar
radon.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik karena sifatnya yang stabil. Yang tergolong ke dalam gas
kimia yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan
radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sifat-sifat dari gas mulia yaitu Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas
ke bawah (He ke Rn) semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi
elektron. Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti
atom terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas elektron unsur-unsur
Gas mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur
Gas mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
Gas mulia memiliki banyak kegunaan, seperti helium yang dapat digunakan
untuk mengisi balon udara dan radon yang digunakan sebagai terapi kanker
karena bersifat radioaktif. Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik
karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya
menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian adalah radon yang
diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif.
B. Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat
makalah tantang “Gas Mulia” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami
buat ini ialah dengan mencari lebih banyak referensi dari berbagai sumber, baik
dari buku maupun dari internet, sehingga makalah akan dapat lebih baik dari
makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaikan semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Gas Mulia. http://gas-mulia.blogspot.com/2009/10/gas-
mulia.html.
Anonim. 2010. Kegunaan Gas Mulia. http://www.e-
dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/vi
ew&id=369&uniq=3266.
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press
Imas,Lim. 2011. Makalah Gas Mulia. http://bicindeivonk-iimimas-
chemistry.blogspot.com/2011/11/makalah-gas-mulia-iim-imas-pend-
kimia.html.
Keenan, dkk. 1979. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Syahrun. 2011. Unsur-Unsur Penyusunan Atmosfer.
http://sahrun.blogdetik.com/2011/05/.

Anda mungkin juga menyukai