Npm: 716620773
BAB 1
PENDAHULUAN
paru. Paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil yang disebut alveoli, yang
mengisi dengan udara ketika orang yang sehat bernafas. Ketika seseorang
menderita pneumonia, alveoli dipenuhi dengan nanah dan cairan, yang membuat
pernafasan terasa menyakitkan dan membatasi asupan oksigen (WHO 2017). Hal
sumber utama bakteri, virus, mikroplasma, jamur, dan berbagai senyawa kimia
Siapa saja bisa terkena pneumonia, tetapi beberapa orang lebih berisiko
daripada yang lain. Pneumonia dan gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga
gejala Anda, dan usia serta kesehatan Anda secara keseluruhan. Kebanyakan
orang sehat sembuh dari pneumonia dalam satu hingga tiga minggu, tetapi itu bisa
mengancam jiwa. Berita baiknya adalah bahwa pneumonia dapat dicegah dengan
sering mencuci tangan Anda, dan untuk orang-orang yang berisiko tinggi,
mendapatkan vaksin untuk pneumonia pneumokokus (American Lung
Association 2017)
sebelumnya bugar dan sehat, atau pada mereka yang telah memiliki penyakit
komkomilan seperti PPOK atau asma. Pneumonia yang di dapat di rumah sakit
berkembang 2 hari atau lebih setelah dirawat di rumah sakit untuk penyebab yang
lain. Gejalanya termasuk: batuk, sputum purulen, demam, nyeri dada pleuritik,
dan dispnea. Namun, pada fase awal pneumonia mungkin tidak menunjukkan
Penyakit global ini dapat diatasi di negara maju, namun cukup fatal di negara
berkembang. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama mordibitas dan
mortalitas anak berusia di bawah lima tahun terutama di negara yang sedang
Berdasarkan WHO tahun 2015 tercatat 2,9 juta kematian balita atau 15%
dalam satu tahun yang disebabkan karena pneumonia. Hal serupa juga terjadi di
insiden (per 1000 balita) di indonesia sebesar 20,54%. Untuk di wilayah Jawa
Timur jumlah kasus pneumonia pada balita 65.129 kasus dan di wilayah sumenep
tahun 2017 sebanyak 362 kasus dari perkiraan target kasus sebesar 3.122 (11,59%
bakteri, dan jamur. Namun penyebab pneumonia yang paling umum terjadi pada
anak-anak yaitu Streptococcus pneumoniae dan pada bayi yang terinfeksi HIV,
Pneumocystis jiroveci adalah salah satu penyebab pneumonia yang paling umum,
pneumonia pada bayi yang terinfeksi HIV (WHO 2017). Anak yang mengalami
kematian.
Pneumonia yang terjadi pada bayi yang berusia di bawah tiga minggu
biasanya terinfeksi dari ibunya saat persalinan melalui jalan lahir atau terkena
cairan yang sudah terinfeksi kuman penyebab pneumonia ini. Kuman tersebut
akan berkembang dengan pesat dan langsung menyerang paru. Tapi untungnya hal
ini tidak terjadi pada bayi maupun anak dengan kondisi yang kesehatan yang baik
karena bayi maupun anak yang sehat memiliki daya tahan yang kuat terhadap
meningkatkan sistem imun agar balita dapat terhindar dari pneumonia. Hal ini
disebabkan karena status gizi dapat menjadi salah satu faktor penyebab dari
pneumonia pada balita dikarenakan balita bahkan anak-anak yang sehat dapat
melawan infeksi dengan pertahanan alami mereka. Sistem kekebalan anak dapat
melemah karena kekurangan gizi atau kekurangan gizi, terutama pada bayi yang
tidak disusui secara eksklusif. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan
memberikan asupan gizi yang baik untuk memperbaiki status gizi sehingga sistem
berikut
1.3.Tujuan Penelitian
balita
pada balita
1.4.Manfaat penelitian
memahami tentang status gizi tsebagai salah satu faktor dang dapat
KERANGKA KONSEP
Faktor ibu:
Pendidikan ibu
Kondisi lingkungan
BBLR
PNEUMONIA
ASI
Jenis kelamin
Imunisasi
Umur
Vit. A
Keterangan
Diteliti
Tidak diteliti
Berhubungan
yang akan diteliti. Pneumonia yang terjadi pada balita dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor resiko. Dalam penelitian ini, akan diteliti tentang keberadaan
status gizi yang merupakan salah satu faktor timbulnya pneumonia pada balita.
3.2. Hipotesis
08.10 WIB.