Anda di halaman 1dari 4

BAB V

DISKUSI KASUS

TEORI PASIEN
1. Definisi
Diabetes mellitus (DM) adalah Pasien datang dengan keluhan lemas.
kelompok penyakit gangguan Pada pemeriksaan KGD sewaktu
metabolisme heterogen dengan didapati kadar glukosa mencapai 677
karakteristik hiperglikemia yang mg/dl. Pasien juga mengeluhkan
terjadi karena kelainan sekresi pandangannya kabur.
insulin, kerja insulin atau
keduanya. Hiperglikemi pada
penderita diabetes kronis dapat
menimbulkan berbagai
kerusakan dan disfungsi organ,
terlebih khusus pada mata,
ginjal, saraf, jantung, dan
pembuluh darah.

2. Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya Pasien berjenis kelamin laki-laki,
diabetes melitus tipe 2 adalah bekerja sebagai petani. Pasien
gaya hidup yang tidak sehat, biasanya makan dengan porsi yang
obesitas, tekanan darah tinggi, besar dan memiliki kebiasaan
usia, rasa tau latar belakang meminum teh atau kopi ketika sedang
etnis, dan riwayat diabetes pada beristirahat atau selesai bekerja.
kehamilan.
3. Diagnosis
- Pasien dengan diabetes
Pasien mengeluhkan tubuhnya
melitus tipe 2 biasa
terasa lemas. Pasien juga
memiliki keluhan seperti
polyuria, polidipsi,
mengeluhkan bahwa dirinya

polifagia, penurunan berat sering berkemih, merasa haus


badan, lemas, kesemutan, dan merasa lapar. Pasien
gatal, mata kabur, dan mengatakan bahwa
disfungsi ereksi. pandangannya terasa kabur.
- Pemeriksaan glukosa
plasma sewaktu ≥200
mg/dl dengan keluhan Pasien mempunyai kadar
klasik, pemeriksaan
glukosa darah 677 mg/dl ketika
glukosa plasma puasa ≥200
masuk rumah sakit dengan
mg/dl 2-jam setelah Tes
glukosa darah puasa terakhir
Toleransi Glukosa Oral
(TTGO) dengan beban mencapai 360 mg/dl, dan kadar

glukosa 75 gram, HbA1c 9,8 %.


Pemeriksaan glukosa

plasma puasa ≥126 mg/dl.


Puasa adalah kondisi tidak
ada asupan kalori minimal
8 jam, dan Pemeriksaan
HbA1c ≥6,5%

.
4. Tatalaksana
- Non farmakologis
Pada pasien diberikan NaCl
1. Terapi gizi medis
0,9% 20 gtt/i dan diet DM
2. Latihan jasmani
1600 kkal

- Farmakologis
Pemberian obat Pasien mempunyai kadar
antihiperglikemia oral atau glukosa darah 677 mg/dl
suntik. ketika masuk rumah sakit
Insulin diberikan dengan dengan glukosa darah puasa
indikasi:
terakhir mencapai 360
HbA1c >9% dengan
kondisi dekompensasi mg/dl, dan kadar HbA1c
metabolik, hiperglikemia 9,8% sehingga diberikan
berat yang disertai ketosis,
krisis hiperglikemia insulin, yaitu injeksi
Novorapid 6-6-6 IU/SC dan
injeksi Levemir 0-0-6 IU/SC

.
BAB 6
KESIMPULAN

Pasien Tn. P, laki-laki, 48 tahun, didiagnosis dengan Diabetes Melitus Tipe II + Dispepsia
fungsional + Hiponatremia. Pasien dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan dan diberi tatalaksana
tirah baring, IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i, inj. ketorolac 30mg/12 jam intravena, inj. ranitidin 50mg/12
jam intravena, inj. novorapid 6-6-6 IU/SC, inj. levemir 0-0-6 IU/SC dan Simvastatin tablet 1x20
mg, Omeprazole tablet 2 x 20 mg, Sucralfat Syr 3 x C.I. Pasien sudah pulang berobat jalan dari
RSUP H. Adam Malik Medan dengan keluhan yang telah teratasi.

Anda mungkin juga menyukai